• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI JINAYAH MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS XI MA AL ISLAM SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI JINAYAH MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS XI MA AL ISLAM SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI

JINAYAH MELALUI METODE

INDEX CARD MATCH

PADA

SISWA KELAS XI MA AL ISLAM SUSUKAN KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

SITI MUTTAQINAH

NIM. 111-10-125

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Dan bahwasanya

manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya” (An Najm : 39)”

PERSEMBAHAN

Dengan segala rasa syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis persembahkan ini kepada:

1. Kedua orang tua yang terhormat Ibunda Ngatmi dan Bapak M.Fauzi(Alm), yang senantiasa memberikan doa restu dan dukungan baik secara moral maupun material terhadap keberhasilan penulis

2. Suami tercinta Muhammad Ulinnnuha , yang selalu memberikan semangat, dukungan, serta do’anya hingga terselesaikan skripsi ini.

3. Putri tersayang izzaty Choirunnuha yang selalu menjadi motivasi dan penghibur dikala penulis merasa bosan.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasikan penyusunan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih Materi Jinayah

Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas XI MA AL Islam Susukan Kabupten Semaranh Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammmad SAW beserta keluarga, sahabat serta pengikutnya yang senantiasa mengharap syafaatnya diakhir nanti.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari pembimbing, para dosen, dan semua pihak yang menjadi motivator dalam menyusun skripsi ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariadi M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;

2. Ibu Siti Ruhayati M.Ag. selaku Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga;

3. Bapak Sutrisna S.Ag, M.Pd. selaku pembimbing akademik yang selalu membimbing penulis selama ini;

4. Ibu Siti Ruhayati M.Ag. selaku pembimbing yang penuh kesabaran selalu memberikan bimbingan pengaran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan;

5. Ibu Dra Sri Hartutik, selaku Kepala MA Al Islam Susukan Kabupaten Semarang yang telah menyediakan sekolahnya untuk kegiatan penelitian;

(7)
(8)

ABSTRAK

Muttaqinah, Siti (11110125). Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih materi Jinayah melalui Metode Index Card Match Pada Siswa kelas XI MA AL ISLAM Susukan Kabuupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi, Jurusan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Siti Rukhayati, M.Ag.

Kata kunci: Prestasi Belajar fiqih dan metode index card match.

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar Fiqih materi Jinayah dengan metode Index card match di kelas XI MA AL ISLAM Susukan, kabupaten Semarang. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah, apakah penerapan metode Index card match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih materi Jinayah pada kelas XI MA AL ISLAM Susukan, kabupaten Semarang? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas.

Penelitian ini termasuk Penilitian Tindakan Kelas(Classroom Action Reaserch). Subjek Penelitian adalah siswa kelas XI MA AL ISLAM Susukan, kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 berjumlah 23 siswa. Teknik pelaksanaan diawali dari pengumpulan data yang meliputi dokumentasi, tes, dan pengamatan serta dianalisa secara deskriptif dan kualitatif. Tindakan dilanjutkan dengan pelaksanaan dua siklus/tahap. Setiap tindakan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi yang dilaksanakan bersama seorang rekan kerja yang membantu pelaksanaan penelitian.

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PRNGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULNLUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Hipotesis ... 3

E. Indikator Keberhasilan... 4

F. Kegunaan Penelitian ... 6

G. Definisi Operasional ... 7

H. Metode Penelitian ... 8

I. Analisis Data ... 15

J. Sistematika Penulisan ... 16

(10)

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 18

2. Pengertian Belajar ... 18

3. Teori Belajar ... .19

4. Ciri-ciri Belajar ... 20

B. Metode Index Card Match ... 21

1. Pengertian Metode Index Card Match ... 22

2. Langkah-langkah Metode Index Card Match ... 23

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match ... 23

C. Fiqih ... 24

1. Pengertian Fiqih ... 24

2. Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah ... 25

BAB III PELAKSANAAN PENELITAN A. Gambaran Umum Sekolahan ... 32

1. Visi dan Misi Sekolah ... 32

2. Keadaan Pengajar ... 33

3. Keadaan Siswa ... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

1. Tempat Penelitian ... 34

2. Waktu Penelitian ... 34

C. Deskripsi per Siklus ... 34

1. Diskripsi Pra Siklus ... 34

2. Diskripsi Pelaksanan Siklus I ... 35

a. Perencanaan ... 36

(11)

c. Pengamatan/Observasi ... 38

d. Refleksi ... 43

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 43

a. Perencanaan ... 44

b. Pelaksanaan ... 45

c. Pengamatan/observasi ... 45

d. Refleksi ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

1. Diskripsi pra Siklus ... 51

2. Diskripsi Siklus I ... 52

3. Diskripsi Siklus II ... 55

B. Pembahasan ... 58

1. Siklus I ... 58

2. Siklus II ... 59

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan ... 73

2. Saran ... 73

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru ... 12

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 27

Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan ... 33

Tabel 3.2 Data Siswa ... 33

Tabel 3.4 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 35

Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 39

Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siswa Siklus I ... 42

Tabel 3.7 Lembar Obsevasi Guru Siklus II ... 46

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ... 51

Tabel 4.2 Perhatian Siswa Siklus I ... 53

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I... 54

Tabel 4.4 Perhatian Siswa Siklus II ... 56

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 57

Tabel 4.6 Gabungan Hail Evaluasi Antar Siklus ... 59

Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 60

Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 67

Tabel 4.9 Gabungan Hasil Perhatian Siswa ... 71

Tabel 4.10 Gabungan Hasil Belajar Siswa ... 72

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat izin penelitian 2. Lembar konsultasi 3. Nota pembimbing 4. Daftar nilai SKK

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 7. Lembar Observasi Guru

8. Lembar Observasi Perhatian Siswa 9. Dokumentasi Penelitian

(14)
(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Gerakan peningkatan mutu pendidikan pada hakekatnya memiliki tujuan akhir yaitu meningkatkan mutu hasil penyelenggaraan pendidikan melalui peningkatan kinerja semua komponen, baik komponen siswa, guru, sarana prasarana maupun sistem pembelajaran.

Menurut Murphy (1992: 10) upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerialnya, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajaran (Abdul Majid, 2006: 3).

Keberhasilan perubahan kurikulum di sekolah sangat bergantung pada guru dan kepala sekolah, karena dua figur tersebut merupakan kunci yang menentukan serta menggerakkan berbagai komponen dan dimensi sekolah yang lain. Dalam posisi tersebut, baik buruknya komponen sekolah yang lain sangat ditentukan oleh kualitas guru dan kepala sekolah, tanpa mengurangi arti penting tenaga pendidikan lain.

(16)

digunakan, diperlukan pula adanya pendekatan metode belajar mengajar yang bervariasi (Abdullah Munir, 2010:80). Karena jika metode yang digunakan monoton atau tetap akan menyebabkan siswa menjadi bosan dan tidak tertarik pada materi pelajaran tersebut. Jika hal ini dibiarkan lama kelamaan akan menambah masalah dan menghambat proses kegiatan belajar mengajar.

Guru tidak cukup dengan memberikan ceramah di depan kelas, hal ini tidak berarti bahwa metode ceramah tidak baik, melainkan pada suatu saat siswa akan menjadi bosan apabila hanya guru sendiri yang berbicara (aktif) sedangkan siswa hanya datang, duduk, mendengar atau pasif. Sikap siswa yang demikian dan selalu jenuh tentu tidak akan dapat menerima pelajaran dengan baik yang akhirnya daya serap siswa rendah.

Kondisi seperti ini tidak akan menumbuh kembangkan kemampuan dan aktifitas siswa seperti yang diharapkan. Misalnya nilai ulangan siswa rendah karena tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari masih sangat kurang, sehingga guru harus mengulangi pembahasan materi itu lagi. Kegiatan pembelajaran seperti ini tidak efektif dan efisien. Banyak metode yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, namun tidak semuanya mampu mewujudkan belajar yang bermakna (meaning learning) apabila kurang tepat dalam penggunaannya. Dengan belajar yang bermakna siswa akan lebih tahu dan memahami tentang hal-hal yang dipelajari.

(17)

mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. Metode Index Card Match dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajari (Marwan, 2012:04).

MA AL ISLAM Sususkan Kabupaten Semarang pada tahun pelajaran 2016/2017 jumlah siswanya 59, terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 36 siswa perempuan. Tingkat prestasi siswa bervariasi, ada yang prestasinya tinggi, sedang, dan rendah. Hubungan wali murid dengan pihak sekolah berjalan lancar sehingga dapat saling menjaga dan mengawasi anak didik di sekolah tersebut. Sarana dan prasarana yang ada seperti meja, kursi, papan tulis, buku-buku pelajaran, alat peraga, dan sebagainya sudah cukup memadai tetapi masih ada sebagian yang belum bisa disediakan karena faktor dana.

Berdasarkan pengamatan awal terhadap pelaksanaan dan hasil pembelajaran fiqih di MA Al Islam Susukan kabupaten Semarang, ditemukan beberapa permasalahan, diantaranya: pertama, pembelajaran selama ini masih cenderung monoton dan belum divariasikan dengan metode lain yang lebih variatif, misalnya yang memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Hal ini menyebabkan aktivitas peserta didik rendah atau pasif. Kedua, prestasi belajar masih rendah, hal ini dibuktikan dari hasil evaluasi belajar kelas XI(sebelas) yang berjumlah 23 peserta didik, sebanyak 10 atau sekitar 43,47% belum berhasil mendapatkan nilai 70 sebagai kriteria ketuntasan minimal(KKM) yang telah ditetapkan.

(18)

pembelajarannya, sehingga dirasa perlu untuk diadakan penelitian tindakan kelas tentang penggunaan metode tersebut. Berkaitan dengan kenyataan-kenyataan di atas maka penulis ingin melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan metode Index Card Match dalam pembelajaran kaitannya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

“Apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih materi Jinayah pada siswa kelas XI MA Al Islam Sususkan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar belajar Fiqih materi Jinayah siswa kelas XI MA Al Islam Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoritis. Dalam metode penilitian, hipotesis adalah alat yang mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri (Sukardi, 2005: 41).

(19)

yang terkumpul. Dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih materi Jinayah pada siswa kelas XI MA Al Islam Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.”

E. Indikator Keberhasilan

Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dikategorikan menjadi tiga bidang, yakni bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Sebagai tujuan yang hendak dicapai ketiga-tiganya harus nampak sebagai prestasi belajar siswa. Oleh karena itu ketiga aspek tersebut dipandang sebagai prestasi belajar dari proses pengajaran yang nampak dalam perubahan tingkah laku. Secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional) (Sudjana, 2005: 49). Maka dari itu dalam proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berprestasi apabila tujuan intruksional tersebut dapat dicapai. Adapun indikator yang dijadikan tolok ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berprestasi apabila:

a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan instruksional telah dapat dicapai siswa, baik secara individu maupun klasikal (Usman dan Setiawati, 1993: 8).

Sedangkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan siswa terhadap proses belajar mengajar yang telah dilakukan juga untuk mengetahui keberprestasian mengajar, guru dapat menggunakan acuan tingkat keberprestasian sejalan dengan kurikulum yang berlaku sebagai berikut :

(20)

dapat dikuasai siswa.

2) Baik sekali/optimal, yaitu apabila sebagian besar (85%-94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.

3) Baik/minimal, yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 75%-84% dikuasai siswa.

4) Kurang, yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75%yang dikuasai siswa.

Dengan melihat data yang terdapat dalam format daya serap siswa dalam belajar dan prosentase keberprestasian siswa dalam mencapai indikator tersebut, dapat diketahui tingkat keberprestasian proses belajar mengajar yang dilakukan siswa dan guru. (Usman dan Setiawati, 1993:8). Prosentase penelitian hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika mencapai indikator ketuntasan sebanyak 85%.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti bahwa penerapan metode

Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharpkan dapat memberikan konstribusi dan masukan positif terhadap pengetahuan khususnya tentang penerapan metode Index Card Match agar terjadi peningkatan prestasi belajar mata pelajaran lainya di madrasah dan bagi lembaga dapat menjadi literatur tambahan bagi pengembangan pendidikan.

2. Secara praktis

(21)

a. Siswa

Siswa dapat memporoleh pembelajaran Fiqih dengan lebih menarik dan menyenangkan sehingga prestasi belajar meningkat.

b. Guru

Mendapat tambahan wawasan dan ketrampilan dalam memperbaiki sistem pembelajaran sehingga kualitas mengajar meningkat serta dapat membantu permasalahan yang dihadapi siswa.

c. Madrasah

Dapat memberikan masukan positif dalam meningkatkan mutu Pendidikan.

G. Definisi Operasional

1. Prestasi Belajar

Menurut Nur kencana (1986: 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang dicapai melalui kegiatan yang berproses pembelajaran. Prestasi belajar dapat diliat dari hasil evaluasi yang berbentuk tes tertulis maupun tes lisan serta penilaian dari perilaku siswa.

2. Fiqih

(22)

untuk dipahami, dimengerti dan untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan setiap harinya.

3. Metode Index Card Match

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan. Dengan kata lain metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Metode Index Card Match adalah salah satu strategi pembelajaran berbasis active learning dengan cara mencari jodoh kartu tanya jawab, dengan tujuan untuk melatih peserta didik agarlebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok (Ismail, 2008: 82).

Jadi Metode index card match adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa diberikan kartu dan siswa diminta untuk mencari pasangan dari kartu yang telah dipegang. Metode index card match merupakan salah satu metode yang baru cukup menyenangkan dan suatu metode yang dapat meningkatkan aktivitas siswa di dalam kelas.

H. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(23)

penilitian yang dipakai yaitu penelitian tindakan, penelitian diawali dengan perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan prestasi tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflektif) (Supardi, 2008: 104).

Observasi dibagi menjadi dua siklus yaitu, siklus I dan II dimana masing-masing siklus memiliki alur kegiatan yang sama dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masing-masing siklus. Dibuat dua siklus dengan maksud untuk memperbaiki system pengajaran yang telah dilaksanakan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dikenai tindakan kelas adalah siswa kelas XI MA Al Islam Susukan Kabupaten Semarang. Dengan jumlah 23 siswa terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

3. Langkah-langkah a. Perencanaan

Perencanaan tindakan berkaitan dengan hal-hal yang harus disiapkan untuk melaksanakan tindakan perbaikan berkaitan dengan masalah penelitian yang ditetapkan (Sumadayo, 2013:44). Hal-hal yang harus dipersiapakan adalah sebagai berikut:

1) Membuat rencana atau scenario pelaksaan pembelajaran menggunakan metode Index Card Match materi Jinayah;

(24)

3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match;

4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan merode Index Card Match;

5) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa dengan menggunakan tes evaluasi.

b. Pelaksanaan

Merupakan tahapan pengaplikasian semua perencanaan tindakan yang telah disusun (Sumadyo, 2013:44). Jadi, guru mengadakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match. Adapun hal-hal yang digunakan guru adalah:

1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran dengan menggurakan metode

Index Card Match;

2) Guru membagikan potongan-potongan kertas yang berisi pertanyaan dan potongan-potongan kertas lain yang berisi jawaban kepada semua siswa;

3) Siswa mencari pasangannya masing-masing yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban, kemudian meteka duduk berdekatan;

(25)

5) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun mengutarakan pendapatnya terhadap hasil pelaksanaan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match;

6) Kemudian guru memberikan tugas berupa latihan soal yang sesuai dengan materi yang telah disampaikan melalui metode Index Card Match;

c. Observasi atau Pengamatan

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan kelas mencapai sasaran (Supardi, 2008: 127) yaitu dengan lembar observasi. Observasi dalam penelitian tindakan kelas merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk menggali data yang dilakukan dengan cara mengamati guru pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi guru. Selain itu dilakukan tes evaluasi untuk menggali data siswa.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan. Analisis dan refleksi dilakukan untuk memaknai hasil temuan pada pelaksanaan tindakan dan menentukan tingkat keberhasilan tindakan dalam menyelesaikan penelitian (Sumadyo, 2013:44).

Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran (2) evaluasi hasil observasi (3) analisis hasil pembelajaran.

4. Instrumen Penelitian

(26)

menggumpulkan data dalam penelitian (Darmawan, 2009: 12). Instrumen yang digunakan dalam penetian ini terdiri dari :

a. Lembar observasi guru dalam pembelajaran. b. Lembar observasi siswa dalam pembelajaran. c. Lembar tes untuk mengukur prestasi siswa. 5. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam melakukan penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah ditentukan (Sugiyono, 2008: 308). Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan/observasi

Observasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian (Margono, 2001: 12). Pengamatan dilakukan dengan melengkapi format/belangko lembar pengamatan, yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

b. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data, yang berwujud surat – surat atau dokumentasi, jumlah siswa dan tenaga pengajar maupun sarana yang tersedia.

c. Tes

(27)

I. Analisis Data

Analisis data adalah data yang diperoleh di lapangan kemudian diklasifikasikan, diolah dan dianalisa secara deskriptif kualitatif yang kemudian hasilnya diambil dan dijadikan sebuah kesimpulan (Sugiyono, 2007: 241). Analisis dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap deskriptif, yaitu suatu tahap di mana peneliti mendekripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh.

2. Tahap kualifikasi, yaitu tahap pengolahan data-data yang telah dideskripsikan sesuai dengan permasalahan.

3. Tahap analisis, yaitu tahap menganalisa data-data berdasarkan teori yang ada, dalam tahap ini membahas tentang data yang ada, kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut.

4. Tahap interpretasi, yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis dan penelitian.

5. Tahap evaluasi, yaitu tahap menilai/mengevaluasi terhadap prestasi interpretasi.

Dalam penelitian ini analisis data dialakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah sebesar 70. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≥ 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas jika nilai perolehan siswa ≤ 70.

Presentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus (Aqib, 201 :41):

(28)

sedangkan untuk mencari rentang nilai kategori yang digunakan dalam lembar observasi guru adalah dengan menentukan interval kelas dengan rumus (Supramono, 1993 :29):

i =𝐻 − 𝐿𝐾

Keterangan:

I : Interval kelas

H : nilai observasi yang tertinggi + 1

2 unit pengamat terkecil

L : nilai observasi yang terkecil - 1

2 unit pengamat terkecil

K : banyaknya kelas

J. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian (rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data), dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi uraian tentang prestasi belajar serta materi Fiqih dan metode index card match.

(29)

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Berisi tentang gambaran umum sekolahan, pelaksan penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I dan II(rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan), dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi Belajar adalah sebuah kata yang terdiri dari kata prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994: 19). Menurut Supriyanto (1991:121) prestasi adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu pembahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sedangkan definisi belajar menurut pendapat beberapa ahli yang dikutip oleh Muhibbinsyah(2004: 90-91), anatara lain:

a. Definisi belajar menurut W.H Burton, dalam buku The Guidance Of Learning Activities(1984),menyatakan bahwa, "Learning is a change in the individual due to instruction of that individual and his environtment, which fells a need andmakes him more capable of dealing adequately with his environtment” (belajar dapat diartikari sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya tnteraksi antara individu dengan individu dan individu dengan tingkah lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkunganya).

b. Belajar menurut Ernest R. Hilgard (1948) dalam bukunya Introduction to Psychology mengemukakan: "We may define learning as the process by which an activity originates or is changed through responding to

(31)

asityation, provide the change cannot be attributed to growth or the temporary state of the organisme (as fatique or under drugs)" (belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau diubahnya suatu kegiatan karena mereaksi suatu keadaan. Perubahan itu tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan (kematangan) atau keadaan organisme yang sementara (seperti kelelahan atau karena pengaruh obat-obatan).

Menurut Arikunto (2014:4) prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diperoleh sebagai akibat dari kegiatan belajar yang sangat kompleks. Keadaan yang sangat kompleks tersebut meliputi:siswa, guru, dan personal lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi, sarana penunjang, dan sistem administrasi.

Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

2. Teori Belajar

Teori belajar mempunyai berbagai pengertian, sebagai landasan mengenai apa yang dimaksud dengan teori belajar, dibawah ini dikemukakan beberapa definisi teori belajar menurut para ahli:

a. Teori belajar dari R. Gagne

Dalam masalah belajar, Gagne dalam bukunya “The Conditioning of Learning” (1977) memberikan dua definisi yaitu:

(32)

2) Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.

b. Teori Psikologi Klasik(Hamalik, 2001: 35)

Manusia terdiri dari jiwa (mind) dan badan (body). Manusia belajar dengan melihat objek dengan menggunakan subtansi dan sensasi, manusia mengembangkan kekuatan, ingatan, keinginan, dan pikiran, dengan melihatnya.

c. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt

Dalam belajar yang terpenting adalah penyesuaian pertama yaitu mendapatkan respon atau tanggapan yang tepat, Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajarit tetapi mengerti atau memperoleh insight. Belajar dengan pengertian lebih dipentingkan daripada hanya memasukkan sejumlah kesan.

3. Ciri-ciri Belajar

Berikut ciri-ciri belajar menurut Baharuddin dan Esa, (2008: 15) yaitu:

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahaan tingkah (change behaviour). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak terampil menjadi terampil Tanpa mengganti tingkah laku basil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar;

(33)

c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial; d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;

e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.

B. Metode Index Card Match

1. Pengertian Metode Index Card Match

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “methodos”. Kata ini terdiri atas dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan (Armai Arief, 2002:40). Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. (Sanjaya, 2006: 7).

Menurut Marwan(2012:04) Metode Index Card Match adalah metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada ditangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

(34)

sikap secara aktif, serta menjadikan belajar tidak terlupakan dengan cara meninjau ulang materi pelajaran yang telah dipelajari. Cara ini memungkinkan siswa untuk berpasangan dan memberi pertanyaan kuis kepada temannya. Strategi pembelajaran ini digunakan dengan melibatkan, siswa dengan harapan agar materi yang telah disampaikan dapat lebih banyak melekat didalam pikiran dari pada materi yang tidak, hal itu karena pembahasan kembali memungkinkan siswa untuk memikirkan kembali informasi tersebut dan menemukan cara untuk menyimpannya di dalam otak. (Silberman, 2006: 250). 2. Langkah-langkah Metode Index Card Match

Langkah-langkah penerapan metode Index Card Match yaitu sebagai berikut:

a. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan kertas tersebut dibagi menjadi dua kelompok;

b. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diperlukan sebelumnya pada potongan kertas yang telah dipersiapkan, setiap kertas satu pertanyaan; c. Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari

pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat;

d. Kocoklah, semua kertas tersebut sehing akan tercampur antarasoal dan jawaban;

e. Bagikan setiap peserta satu kertas, jelaskan bahwa ini aktifitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian peserta aka mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban;

(35)

jelaskan juga agar mereka tidak memberikan materi yang mereka dapatkan kepada teman lain;

g. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan mintalah setiap pasangan bergantian membacakan soal yang diperolehsecara bergantian kepada ternan-teman lainnya. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya, demikian seterusnya;

h. Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulan serta tindak lanjut. (Ismail, 2008: 81-82).

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match

Menurut Marwan (2012:06) ada beberapa kelebihan dan kelemahan metode Index Card Match yaitu sebagai berikut:

a. Kelebihan metode Index Card Match

Metode Index Card Match memiliki kelebihan yaitu:

1) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. 3) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. 4) Meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. 5) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain

b. Kelemahan Metode Index Card Match

Metode Index Card Match memiliki kekurangan yaitu:

1) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan prestasi.

(36)

4) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas.

5) Menuntut sifat tertentu darii siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.

6) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.

C. Fiqih

1. Pengertian Fiqih

Menurut al-Jurjani dalam kitabnya At-Ta'rifat yang dikutip oleh Ahmad Hanafi, Fiqih menurut bahasa, berarti faham terhadap tujuan seseorang pembicara dari pembicaraannya. Menurut istilah Fiqih ialah mengetahui hukum-hukum syara' yang mengenai perbuatan dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci. Fiqih adalah ilmu yang dihasilkan oleh fikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan kepada pemikiran dan perenungan. Oleh karena itu Tuhan tidak bisa disebut sebagai "Faqih" (ahli dalam Fiqih), karena bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tidak jelas" (Hanafi,1998: 10).

Menurut Ustadz Abdul Hamid Hakim dalam kitabnya "Sulam Fiqih" yang dikutip oleh Sidi Nazar Bakry, Fiqih menurut bahasa: Faham, maka tahu aku akan perkataan engkau, artinya faham aku"(Bakri, 2003: 3).

(37)

2. Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah

Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapakan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, pembiasaan dan keteladanan (Malijudin, 1995: 04).

Mata pelajaran Fiqih Madrasah Aliyah meliputi: Fiqih Ibadah, Fiqih Muamalah, Fiqih Munakat, Fiqih Jinayah, Fiqih Siyasah, dan Ushul Fiqih. a. Fungsi

Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah berfungsi:

1) Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah Swt. Sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;

2) Peneneman kebiasaan melaksanakan hukum islam dikalangan peserta didik dengan iklas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat;

3) Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah dan masyarakat;

4) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dilingkungan keluarga;

(38)

6) Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Fiqih/hukum islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Kementerian Agama RI, 2010: 14).

b. Tujuan

Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemehaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial;

2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar. Penglaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum islam, disiplin dan bertanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah meliputi: 1) Kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syariat dalam islam;

2) Hukum islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji; 3) Hikmah dan cara pengelolanya, hikmah qurban dan aqiqah; 4) Pengurusan jenazah;

5) Wakalah dan siyasah syar’iyah; 6) Hukum taklifi;

7) Dasar-dasar istinbath;

(39)

Kompetensi mata pelajaran Fiqih di Madrasah Aliyah adalah sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama belajar, yang tercermin dari perilaku afektif, dan psikomotorik peserta didik dengan didukung oleh kwalitas akademis, yang memadai. Adapun standar kompetensi dan kompetensi (Kemenag, 2015: ix) dasar mata pelajaran Fiqih kelas XI (sebelas) dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 Memahami 1.2.Menjelaskan ketentuan hukum

Islam tentang qishas dan hikmahnya

1.3.Menejelaskan ketentuan hukum Islm tentang diyat dan kafarat

2.2.Menjelaskan hukuman bagi peminum-minuman keras beserta

3.1.Menjelaskan proses peradialan dalam Islam

3.2.Menjelaskan ketentuan tentang hakim dan saksi dalam peradilan Islam

(40)

e. Materi Jinayah

Jinayah yaitu pembahasan tentang tindak kejahatan menegenai pembunuhan dan penganiayaan serta sangsi hukumnya seperti qishash, diyat dan kafarat(Kementrian Agama, 20015:5).

1) Pembunuhan dan Hikmahnya a) Pengertian Pembunuhan

Pengertian pembunuhan secara bahasa adalah menghilangnyakan nyawa seseorang. Sedangkan arti secara istilah membunuh adalah perbuatan manusia yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja, baik dengan alat yang mematikan ataupun dengan alat yang tidak mematikan.

b) Macam-macam pembunuhan

Pembunuhan dibagai menjadi tiga macam sebagaimana pembahasan di bawah ini:

1. Pembunuhan Sengaja ( دْمَعْلا ُلْتَق)

Pengertian pembunuhan sengaja adalah pembunuhan yang telah direncanakan dengan menggunakan alat yang mematikan, baik yang melukai atau memberatkan (mutsaqal). Dikatakan pembunuhan sengaja apabila ada niat dari pelaku sebelumnya, alat yang digunakan mematikan, Baligh dan merdeka pelakunya dan yang dibunuh orang yang baik.

2. Pembunuhan Seperti Sengaja ( دْمَعْلا هْب ش ُلْتُق)

(41)

alat yang biasanya tidak mematikan, namun menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

3. Pembunuhan tersalah (إَطَخْلا ُلْتَق)

Pembunuhan tersalah, yaitu pembunuhan yang tidak ditujukan kepada seseorang tetapi sesorang tersebut mati karena perbuatannya.

c) Dasarhukum pembunuhan

Hukuman pokok bagi pelaku pembunuhan sengaja adalah qishash, artinya dibunuh juga tetapi jika dimaafkan oleh keluarga korban maka hukuman penggantinya adalah wajib membayar diyat mughaladhah dan dibayar secara tunai (Kemenag, 2015:7). Hukuman tambahannya adalah terhalangnya hak waris dan wasiat.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

َلَتَق ْنَم َةَيِّ دلا ا ْوُذَخَا اوُءاَشْن ا َو ا ْوُلَتَق اوُءاَش َّن اَف ل ْوُتْقَمْلا ءاَي ل ْوَا ىَل ا َع فُر اًدِّ مَعَتُم َي ه َو

)ىذمرتلا هاور( ًةَفْل خ َن ْوُعَب ْرَا َو ًةَعْدَج َن ْوُثَلاَث َو ًةَّق ح َن ْوُثَلاَث

“Barangsiapa membunuh dengan sengaja, (hukumnya)

harus menyerahkan diri kepada keluarga terbunuh, maka jika mereka (keluarga terbunuh) menghendaki, dapat mengambil qishash, dan jika mereka menghendaki (tidak mengambil qishash), mereka dapat mengambil diyat berupa 30 ekor hiqoh, 30 ekor jadz’ah dan 40 ekor khilfah” (HR. Tirmudzi)

d) Hikmah dilarangnya pembunuhan

1. Memberi pelajaran kepada masyarakat agar tidak melakukan pebuatan keji.

(42)

kedudukan yang tinggi baik di dalam hukum manusia maupun di hadapan Allah SWT.

3. Menyelamatkan jiwa manusia

4. Terciptanya keamanan dan ketentraman dalam kehidupan sehari-hari.

2) Qishash dan Hikmahnya

a) Pengertian dan Hukum Qishash

Qishash berasal dari kata َصَصَق yang artinya memotong atau bersal dari kata َّصَتْق ا yang artinya mengikuti, yakni mengikuti perbuatan si penjahat sebagai pembalasan atas perbuatannya.

Menurut syara’ qishash adalah hukuman balasan yang

seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun perusakan aggota badan atau pelaku penghilangan manfaat anggota badan yang dilakukan dengan sengaja, Firman Allah:

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu (hukum) qishash untuk membela orang-orang yang dibunuh, orang merdeka diqishash sebab membunuh orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita. Tetapi barangsiapa yang mendapat sebagian kemampuan dari saudaranya (ahli waris yang terbunuh) maka hendaklah ia membalas kebaikan itu dengan cara yang baik. Dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik pula. Yang tersebut itu ialah suatu keringanan dan rahmat Tuhanmu”. (QS.’Al Baqarah (2) :178)

Sedangkan hukum qishash sebagai berikut:

(43)

2. Orang mendahului melakukan pembunuhan, menanggung dosa orang yang mengikuti membunuh itu.

3. Orang melakukan pembunuhan sengaja imannya tanggal. 4. Perkara yang mula-mula diadili Allah SWT dihari kiamat ialah

perkara pembunuhan. b) Macam-macam qishash

Qishash dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Qishash jiwa yakni hukuman mati bagi pelaku pidana pembunuhan.

2. Qishash anggota badan yakni qishash bagi pelaku tindak pidana melukai, merusak atau menghilangkan manfaat atau fungsi anggota tubuh.

c) Hikmah ditegakkannya Qishash

1. Menghargai harkat dan martabat manusia, karena nyawa dibalas dengan nyawa, begitu pula anggota tubuh dibalas juga. 2. Mencegah terjadinya permusuhan dan pertumpahan darah

sehingga keamanan dan kedamaian dapat dirasakan

3. Agar manusia berfikir dua kali, untuk melakukan kejahatan 3) Diyat dan hikmahnya

a) Pengertian diyat

Diyat secara bahasa artinya denda yang berat, atau ganti rugi pembunuhan. Sedangkan menurut istilah adalah sejumah harta yang wajib diberikan oleh pihak pelaku pembunuhan/ kejahatan kepada pihak teraniaya atau keluarganya untuk menghilangkan dendam, meringankan beban korban dan keluarganya. Dengan kata lain denda pengganti jiwa yang tidak berlaku atau tidak dilakukan padanya hukuman bunuh.

(44)

“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh

seorang mukmin (yang lain), kecuali Karena tersalah (Tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin Karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diyat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu)” ( Q.S. An-Nisa’ (4): 92)

b) Sebab-sebab Diyat

Ada beberapa hal sebab-sebab seseorang harus membayar diyat: 1. Pembunuhan sengaja yang dimaafkan oleh wali/ahli waris

terbunuh

2. Pembunuh lari namun sudah diketahui identitasnya sehingga diyat dibebankan kepada ahli waris

3. Pembunuhan seperti sengaja ( ُدْمَعْلا هْب شلْتَق ) 4. Pembunuhan tersalah ( إَطَخْلالْتَق)

5. Qishash sulit untuk dilaksanakan c) Macam-macam Diyat

1. Diyat Mughallazhah ةَظَّلَغُم ٌةَي د/ denda berat

Diyat mughalallazhah ialah denda yang diwajibkan atas pembunuhan sengaja (qathul ‘amd) jika ahli waris mema’afkan

dari pembalasan jiwa serta denda atas pembunuhan tidak sengaja (Syibhul ‘amd) dan denda atas pembunuhan yang tidak

(45)

2015: 15). Jumlah diyat mughallazhah ialah denda dengan cara membayar 100 ekor unta, terdiri 30 ekor hiqqah (unta betina berumur 3-4 tahun), 30 ekor jadzah (unta betina 4-5) dan 40 ekor khilfah (unta betina yang bunting).

2. Diyat Mukhofafah ( ٌةَفَّفَخُم ٌةَيِد )

Denda yang sifatnya ringan yaitu membayar denda yang berupa 100 ekor unta terdiri 20 ekor hiqqah, 20 ekor jadz’ah, 20 ekor binta labun (unta betia umur lebih dari 2 tahun), 20 ekor ibnu labun (unta jantan berumur lebih dari 2 tahun) dan 20 ekor binta mukhod (unta betina bermur lebih 2 tahun) diyat mukhaffah diwajibkan atas pembunuhan tersalah dibayar oleh keluarga pembunuh dan dianngsur 3 tahun tiap tahun sepertignya.

d) Hikmah Diyat

1. Sifat pemaaf kepada orang lain karena sesuatu hal sudah terjadi 2. Manusia dapat berhati-hati dalam bertindak bahkan takut

melakukan kejahatan karena sayang harta, bisa habis bahkan melarat karena untuk membayar diyat

3. Menjunjung tinggi terhadap perlindungan jiwa dan raga. 4) Kifarat dan Hikmahnya

a) Pengertian Kifarat

(46)

terhadap larangan. Kifarat menurut istilah berarti tebusan atau denda yang wajib dibayar oleh seseorang karena telah melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah.

b) Macam-macam Kifarat

1. Kifarat bagi pembunuh yaitu Pembunuh selain dihukum qishash atau membayar diyat, dia harus membayar kifarat juga. Adapun kifarat bagi orang yang membunuh adalah memerdekakan hamba sahaya atau berpuasa dua bulan berturut-turut

2. Kifarat karena membunuh binatang buruan pada waktu melaksanakan ihram. Kifaratnya yaitu dengan mengganti binatang ternak yang seimbang atau memberi makan orang miskin atau dengan berpuasa.

c) Hikmah kifarat

1. Manusia benar-benar menyesali pebuatan yang keliru, telah berbuat dosa kepada Allah dan merugikan sesama manusia 2. Bertaubat kepada Allah dengan mendekatkan diri kepada-Nya 3. Percaya diri dengan diterima taubatnya manusia menjadi

(47)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAAN

A. Gambaran Umum Sekolah

Madrasah Aliyah Al Islam Susukan adalah lembaga pendidikan Islam tingakat atas dalam naungan kementrian Agama dengan nomor statistik madrasah 131233220004.

Secara geografis MA Al Islam terletak di komplek masjid Darul Falah desa Susukan RT 01/RW 01 kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Sekolah MA Al Islam dibangun diarea perumahan warga, sehingga sangat berdekatan dengan perumahan warga. Adapun batas-batas bangunan yaitu:

No Batas Keterangan

1 Sebelah timur Jalan raya

2 Sebelah barat Gedung IPHI Susukan

3 Sebelah utara Masjid

4 Sebelah selatan Rumah bapak Susilo

1. Visi dan Misi sekolah a. Visi

Terwujudnya generasi sholih, cerdas, terampil dan mandiri b. Misi

1. Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang kurang mampu 2. Menanamkan kedisiplinan dan tanggung jawab

(48)

2. Keadaan Pengajar

Madrasah Aliyah Al Islam memliki 1 staff TU, 6 guru dan 1 kepala sekolah. Sebagian besar guru sudah menempuh pendidikan S1. Berikut ini adalah detail rinciannya:

Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan

No Nama Jabatan Tempat tanggal lahir

1 Dra. Sri Hartutik Kepala sekolah Salatiga, 07 oktober 1964 2 Umi Khamidah, S.Ag Guru Kab.Boyolali, 09 juli 1972 3 Siti Khasanah Guru Kab.Semarang,15 oktober

1979

4 Fahrur Rozi Guru Kab.Semarang,21 maret

1969

5 Muhadhib Guru Semarang, 23 januari 1973

6 Fanni’mah, S.Pd.I Guru Semarang,30 februari 1973 7 Mutamasikin, S.Pd.I Guru Kab.Semarang,11 mei 1984 8 Syamsiyah, S.Kom TU Kab.Semarang,17april 1988

3. Keadaan Siswa

Jumlah siswa Madrasah Aliyah Al Islam Susukan adalah 59. Kelas X terdiri dari 14 siswa, kelas XI 23 siswa dan kelas XII terdiri dari 22 siswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Data Siswa

Kelas

Jumlah Siswa

Total

Laki-laki Perempuan

X 5 9 14

XI 13 10 23

XII 5 17 22

(49)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanaakan di Kelas XI Madrasah Aliyah AL-Islam Sususkan Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa pada semester I tahun pelajaran 2016/2017.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai pada juli sampai agustus. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI MA Al Islam Susukan Kabupaten Semarang pada mata pelajaran FIQIH materi Jinayah dengan penerapan metode Index Card Match. Penelitian ini delaksanakan dengan 2 siklus yaitu:

a. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus2016, b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2016

C. Deskripsi Per Siklus

1. Deskripsi Awal (Pra Siklus)

(50)

Adapun data nilai ulangan harian siswa kelas XI MA Al Islam Susukan Kabupaten Semarang sebelum menggunakan metode Index Card Match sebagai berikut:

Tabel 3.3 Hasil Belajar Pra Siklus

NO NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN

10 Irvan Nidhomudin 65 Tidak Tuntas

11 M. Nuril Azkha 85 Tuntas

(51)

dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016 dengan pokok bahasan tentang jinayah (pembunuhan dan qishash) yang diikuti oleh 23 siswa, yaitu 13 putra dan 10 putri. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan antara lain sebagai berikut:

Refleksi awal yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan pemantauan dan evaluasi terhadap pembelajaran fiqih yang selama ini dilakukan. Hasilnya menunjukkan adanya kelemahan serta kurangnya minat, dan siswa pasif dalam belajar. Hal itu dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang nilainya kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM), secara klasikal itu menunjukkan belum adanya ketuntasan belajar;

1) Menentukan akar permasalahan dan mengkaji metode yang selama ini dipergunakan, yaitu kurangnya minat dan hasil belajar siswa karena strategi proses belajar mengajarnya monoton dan masih menggunakan metode konvensional (ceramah, tanya jawab, tugas);

2) Menyusun kegiatan penelitian yang dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan;

(52)

b. Pelaksanaan

Dalam melaksakan penelitian ini, kegiatan belajar mengajar menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode index card match.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi: 1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam; 2) Guru mengabsen siswa;

3) Guru melakukan apersepsi;

4) Guru memperkenalkan dan menjelaskan pelaksanaan strategi pembelajaran active learning yang menggunakan metode index card match;

5) Kemudian guru melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan cara membagikan potongan-potongan kertas yang berisi pertanyaan dan potongan-potongan kertas lain yang berisi jawaban;

6) Selanjutnya siswa mencari pasangan masing-masing yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban;

7) Setelah semua peserta menemukan pasangannya, kemudian siswa duduk berdekatan dan setiap pasangan secara bergantian membacakan soal dan jawaban yang diperoleh dengan suara keras kepada, teman yang lain, sampai semua siswa mendapatkan giliran;

(53)

9) Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa secara individu berupa soal essay.

10)Guru mengklarifikasi dan membuat kesimpulan serta tindak lanjut; 11)Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pengamatan/obsevasi

Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran terhadap basil belajar Fiqih dengan menggunakan metode Index Card Match. Dalam observasi ini peneliti bekerjasama dengan wali kelas kelas XI Bapak Ahmad Mutamasikin, peneliti bertindak sebagai pengamat sedang guru pengampu bertindak sebagai tutor. Selain itu untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi.

1)Lembar Observasi Guru

Lembar orservasi guru merupakan alat yang digunakan untuk mengamati kinerja guru selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match. Berikut adalah aspek-aspek yang digunakan untuk mengamati guru saat melaksanakan kegiatan dengan metode Index Card Match.

Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skala partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1 Memeriksa kesiapan siswa

2 Memberi motivasi awal

3 Memberikan apresepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan)

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan

Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran

(54)

6 Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa

7 Mobilisasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar

8 Bahan belajar disajikan dengan langkah-langkah yang direncanakan di RPP yakni dengan menerapkan metode Index Card Match

9 Kejelasan dalam menejelaskan bahan belajar (materi)

10 Kejelasan dalam memberi contoh

Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

11 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yan telah diterapakan

12 Memiliki ketrampilan mengatur siswa saat penerapan metode Index Card Match

13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode

Index Card Match

14 Melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan metode Index Card Match dengan runtut

15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

16 Menggunakan media secara efektif dan efisien

17 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18 Penilaiaan relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19 Penilaian yang diberikan sesui dengan RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan 21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan

22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok

24 Menginformasiakan materi atau bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya

Jumlah 20 45 8 0

Total 73

(55)

Keterangan : Skor :

A = 4 (Baik Sekali) B = 3 (Baik)

C = 2 (Sedang) D = 1 (Buruk) Rumus : H = 96 L = 24 K = 4

i = 𝐻−𝐿𝐾 = 96,5−23,54 =734 = 18,5 = 18

Rentang Kategori : Nilai 78-96 (Baik Sekali) Nilai 60-78 (Baik) Nilai 42-60 (Sedang) Nilai 24-42 (Buruk) 2) Nilai Evaluasi Siklus I

Untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi. Dari tes evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi siklus I. Rincian nilai evaluasi siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Nilai Evaluasi Siswa Siklus I

NO NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN

1 Agus Setiawan 60 Tidak Tuntas

2 Ahmad Fahmi Mustofa 65 Tidak Tuntas

3 Ainun Nikmah 70 Tuntas

(56)
(57)

beberapa siswa yang kurang memahami pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match.

Dengan melihat perkembangan proses pembelajaran pada siklus I ini, maka masih perlu dilakukan perbaikan terhadap pembelajaran selanjutnya. Masih terdapat beberapa siswa yang malu karena mendapat pasangan lawan jenis, sehingga perhatian mereka menjadi berkurang. Kemudian guru menjelaskan bahwa pembelajaran ini ditujukan untuk melatih siswa agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap materi yang telah disampaikan.

3. DeskripsiPelaksanaan Siklus II

Pada siklus II ini penelitian dilaksanakan di MA Al Islam Susukan pada tanggal 12 Agustus 2016 dengan mata pelajaran Fiqih yang diikuti oleh 23 siswa, yaitu 13 putra dan 10 putri dengan pokok bahasan tentang diyat dan kafarat. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut:

1) Refleksi kedua, peneliti melakukan perenungan pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi terhadap pembelajaran; Fiqih pada siklus pertama yang masih ada kelemahan,

2) Menentukan akar permasalahan dan mengkaji kelemahan pembelajaran pada siklus I, yang sebagian besar siswa masih kurang memperhatikan proses belajar mengajar Fiqih. Peneliti mencoba menggunakan strategi pembelajaran baru yaitu Active Learning dengan menggunakan metode

(58)

3) Menyusun perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan;

4) Mempersiapkan potongan-potongan kertas sejumlah siswa dalam kelas, yang sebagian berisi pertanyaan bagian yang lain berisi jawaban.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan penelitian pada siklus II ini peneliti menggunakan strategi pembelajaran active learning dengan menggunakan metode Index Card Match.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi: 1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam; 2) Guru mengabsen siswa;

3) Guru melakukan apersepsi;

4) Guru menjelaskan pelaksanaan strategi pembelajaran active learning

yang menggunakan metode Index Card Match;

5) Kemudian guru melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan cara membagikan potongan-potongan kertas yang berisi pertanyaan dan potongan-potongan kertas lain yang berisi jawaban;

6) Selanjutnya siswa mencari pasangan masing-masing yang sesuai dengan pertanyaan dan jawaban;

(59)

8) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun mengutarakan pendapatnya terhadap hasil pelaksanaan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match;

9) Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa secara individu berupa soal Essay.

10)Guru mengklariifikasi dan membuat kesimpulan serta tindak lanjut; 11)Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pengamatan/observasi

Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih. Dalam observasi ini peneliti bekerja sama dengan wali kelas XI peneliti bertindak sebagai guru sedang wali kelas bertindak sebagai pengamat.

1) Lembar Observasi Guru

Berikut adalah aspek-aspek yang digunakan untuk mengamati guru saat melaksanakan kegistan dengan metode Index Card Match:

Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati Skala partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1 Memeriksa kesiapan siswa

2 Memberi motivasi awal

3 Memberikan apresepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan)

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan

Sikap Guru Dalam Proses Pembelajaran

5 Kejelasan artikulasi

6 Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa

7 Mobilisasi posisi mengajar

(60)

8 Bahan belajar disajikan dengan langkah-langkah yang direncanakan di RPP yakni dengan menerapkan metode Index Card Match

9 Kejelasan dalam menejelaskan bahan belajar (materi)

10 Kejelasan dalam memberi contoh

Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

11 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yan telah diterapakan

12 Memiliki ketrampilan mengatur siswa saat penerapan metode Index Card Match

13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode

Index Card Match

14 Melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan metode Index Card Match dengan runtut

15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

16 Menggunakan media secara efektif dan efisien 17 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18 Penilaiaan relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19 Penilaian yang diberikan sesui dengan RPP Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan 21 Memberi kesempatan untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan

22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok

24 Menginformasiakan materi atau bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya

Jumlah 32 45 2

Total 79

Kategori Baik Sekali

Keterangan : Skor :

(61)

B = 3 (Baik) 2) Nilai Evaluasi Siklus II

Untuk memperoleh data siswa dilakukan tes evaluasi. Rincian nilai evaluasi siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Nilai Evaluasi Siklus II

(62)

13 M. Bagus Yulianto 88 Tuntas

14 M. Nur Said 70 Tuntas

15 M. Ilham Maulana 80 Tuntas

16 Nur Indri Setyowati 90 Tuntas

17 Nabila Agnesia 70 Tuntas

18 Nabila Feliana Putri 65 Tidak Tuntas

19 Rangga Wisnu Sawiji 70 Tuntas

20 Siti Nur Hidayah 75 Tuntas

21 Siti Vivi Pariyanti 70 Tuntas

22 Sultonum Anam 75 Tuntas

23 Zainal Fanani 60 Tidak tuntas

Jumlah 1708

Rata-Rata Kelas 74,26

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

Prosentasi Ketuntasan klasikal :

p =∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑋 100

𝑝 =20

23𝑋100 =86,95%

d. Refleksi

(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBABASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan tentang hasil belajar siswa yang terdiri atas respon perhatian, keaktifan, dan hasil belajar siswa. Keaktifian siswa ini meliputi: menjawab pertanyaan, bertanya, mengemukakan pendapat, dan mengerjakan latihan soal. Pada siklus I dan II peneliti menggunakan metode

Index Card Match. Berikut ini diuraikan deskripsi dari siklus I-II, yaitu: 1. Deskripsi Pra Siklus

Hasil pengamatan pada pra siklus ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

NO NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN

10 Irvan Nidhomudin 65 Tidak Tuntas

(64)

21 Siti Vivi Pariyanti 60 Tidak tuntas

22 Sultonum Anam 65 Tidak tuntas

23 Zainal Fanani 60 Tidak Tuntas

Jumlah 1588

Rata-Rata Kelas 69,04

Nilai Tertinggi 88

Nilai Terendah 50

Pada tabel 4.1 diketahui hasil belajar siswa belum memuaskan nilai rata-rata kelas yaitu 69,04% dan masih ada sekitar 10 siswa dengan rentang nilai 50-65 dan nilainya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sedang KKMnya 70. Ini berarti secara klasikal belum ada ketuntasan belajar, sedangkan klasikal ketuntasan yaitu sebesar 85%. Dari table pra siklus ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Selama proses pembelajaran di kelas masih ada sebagian besar siswa yang kurang memperhatikan bahkan belum aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan dan juga belum berani mengemukakan pendapat. 2. Deskripsi Siklus I

a. Tujuan Siklus I

1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode Index Card Match;

2) Untuk meningkatkan keaktifen siswa dalam pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode Index Card Match;

3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode Index Card Match

b. Hasil Siklus I

(65)

Tabel 4.2 Perhatian Siswa Siklus I

12 Martiaz Irfansani

13 M. Bagus Yulianto

(66)

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Gambar

Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan
Tabel 3.3 Hasil Belajar Pra Siklus
Tabel 3.4  Lembar Observasi Guru Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) ada pengaruh penggunaan strategi card sort dengan strategi index card match terhadap hasil belajar Biologi, (2)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh antara strategi card short berbasis puzzle dengan index card match terhadap hasil belajar muatan IPA siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh antara strategi card short berbasis puzzle dengan index card match terhadap hasil belajar muatan IPA

Strategi index card match (mencari pasangan) adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai

Tujuan penelitian ini 1) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika melalui strategi pembelajaran Scramble dan Index Card Match siswa kelas IV SDN Gumpang 01

Penerapan Strategi Active Learning Dengan Permainan Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII C SMP Negeri

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran active learning dengan strategi index card match terhadap hasil belajar IPA materi energi

Dengan demikian strategi belajar aktif tipe Index Card Match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif bagian reviewing strategies (strategi pengulangan) yang