• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. generasi selanjutnya melalui jalan pengajaran, pelatihan dan atau penelitian.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. generasi selanjutnya melalui jalan pengajaran, pelatihan dan atau penelitian."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sebuah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang akan diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui jalan pengajaran, pelatihan dan atau penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara mandiri. Pendidikan umumnya dibagi menjadi beberapa jenjang seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan dilanjutkan jenjang perguruan tinggi, universitas atau magang (JP2SD,2018:1)

Perkembangan pendidikan saat ini sudah berkembang dengan pesat. Dapat dilihat dari kurikulum yang berganti sesuai dengan perkembangan zaman. Menurut UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 19 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Salah satu pencapaian dalam

pengimplemntasian kurikulum dengan adanya penunjang seperti media pembelajaran. Melalui penunjang yang sesuai dengan penerapan kurikulum maka akan tercipta pembelajaran yang terarah. Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan oleh seorang pengajar.

Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Aspek yang harus diperhatikan dalam usaha peningkatan mutu

(2)

2 pendidikan salah satunya melalui Proses Belajar Mengajar (PBM). Dengan demikian, peningkatan hasil belajar siswa akan dapat dicapai melalui proses belajar yang efektif. Upaya untuk melaksanakan pembangunan disektor pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang wajib dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Semua fungsi dalam individu anak akan terlatih baik jasmani maupun rohani anak sewaktu mereka bermain. Dunia pendidikan mengakui bahwa semakin banyak kesempatan bermain, semakin sempurna penyesuaian anak terhadap keperluan hidupnya di dalam masyarakat. Masa persiapan anak untuk menjadi dewasa tidak cukup diisi dengan pelajaran-pelajaran saja, tetapi bermain yang mampu mengembangkan fisik dan mental anak sesuai dengan perkembangannya yang sangat diperlukan (Soemitro, 1992:3).

Pembelajaran dikatakan efektif apabila pengajar atau tenaga pendidik dan atau guru melakukan pengembangan terhadap pembelajaran yang ada dan selalu menciptakan pembelajaran yang menarik juga aktif dalam aspek koognitif, psikomotorik dan afektif.

Salah satu hal yang penting dalam mengoptimalkan pembelajaran dengan cara memperhatikan keefektifan pembelajaran dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini sangat berpengaruh terhadap semua bidang studi pembelajaran ditingkat pendidikan termasuk bidang studi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Dalam hal ini, pemerintah mewujudkannya didalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib

(3)

3 memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan; (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran teratur dan berkelanjutan.

Pembelajaran penjaskes disekolah dasar kelas tinggi, sering kali terabaikan dan jarang sekali dipraktekkan oleh sebagian besar guru olahraga disekolah dasar, itupun terjadi juga terjadi untuk praktek olahraga lainnya. Guru seringkali ketika pembelajaran penjaskes atau pjok hanya sekedar membebaskan siswa atau peserta didik untuk bebas bermain apa saja dilapangan sekolah. Jarang sekali guru mau memperkenalkan atau mengajarkan teknik dasarbahkan mengembangkan suatu permanan didalam pembelajaran. Disatu sisi, disinilah kesempatan kita mengajarkan atau setidaknya memperkenalkan teknik-teknik dasar dan pengembangan dalam permainan olahraga apapun.

Permainan atau olahraga bola kecil adalah permainan atau olahraga yang menggunakan ukuran bola yang relatif kecil. Contoh permainan atau olahraga bola kecil yang terkenal di Indonesia diantaranya, tennis, sofball, bulutangkis dan lain-lain. Permainan bola kecil pada dasarnya sangat sangat mengasyikkan sekali namun juga perlu diperhatikan teknik-teknik dasar melakukannya dan juga aturan-aturan yang berlaku. Maka dari itu anak-anak sekolah dasar harus diperkenalkan

(4)

4 permainan bola kecil dan perlu kita ketahui juga bahwa hampir seluruh permainan bola kecil ada didalam ajang olahraga bergengsi apapun itu mulai dari tingkat yang paling terkecil (tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional) sampai pada tingkat internasional. Namun dibalik semua itu, khususnya di Indonesia. Masih banyak permainan bola kecil yang sangat-sangat kurang diketahui bahkan kurang diminati oleh masyarakat. Bahkan, olahraga yang dianggap muda dilakukan namun untuk menuju keajang perlombaan masih jauh dari kata berprestasi.

Disinilah peranan guru disekolah dibutuhkan, khususnya guru olahraga. Mereka harus mampu mengenalkan dan menarik minat siswa-siswinya untuk tau dan mau melakukannya. Dengan mengenalkan teknik dasarnya kemudian dengan pengembangan-pengembangan yang dirasa siswa tertarik untuk melakukannya.

Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan serta analisis kebutuhan, peneliti akan mengenalkankan serta mengembangkan salah satu olahraga atau permainan bola kecil yang masih terbilang baru dan awam diindonesia yaitu “Roundnet”. Peneliti akan mengembangkan permainan ini sedemikian rupa yang bisa dilakukan oleh anak kelas tinggi disekolah dasar. Peneliti juga tak semata-mata mengembangan permainan namun juga mempertimbangkan literasi gerak dimasa pandemi ini. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa, dimasa pandemi ini ruang gerak sangat terbatasi. Permainan Roundnet ini diharapkan mampu dijadikan salah satu sarana bermain dan belajar guna meningkatkan kebugaran pada anak-anak. Karena, Roundnet sendiri adalah permainan yang bisa dimainkan oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun

Untuk semua pemaparan diatas, peneliti akan mengembangkan olahraga yang masih awam atau terbilang baru ini kepada seluruh masyarakat Indonesia

(5)

5 khususnya terlebih dahulu kita akan mengenalkan kepada dasarnya dulu dijenjang pendidikan dasar. Disitu diharapkan minat dan bahkan bakat akan muncul serta tak terlupakan materi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, yang mampu memberikan dorongan semangat belajar peserta didik dan melihat bagaimana respon peserta didik terhadap media yang konkrit dalam membantu pemahaman peserta didik serta mencapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Dengan demikian peniliti akan mengangkat permasalahan ini dengan mengembangkan suatu media yang mempunyai beberapa inovasi didalamnya. Penelitian dan pengembangan ini mungkin yang pertama dilakukan di Indonesia, sehingga peneliti akan bersungguh-sunggu mengenalkan serta mengembangkan olahraga atau permainan ini di Indonesia namun karena basis peneliti berada dikota Malang dan fokus kepada sekolah dasar sehingga pengembangan permainan ini akan dimulai di salah satu sekolah dasar dikota Malang Jawa timur. Tidak lengkap jika penelitian ini tidak diberi judul, maka judul penelitian yang akan diangkat “Pengembangan permainan Roundnet Kids pada materi bola kecil mata pelajaran penjaskes”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan didalam latar belakang, rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengembangan permainan Roundnet pada materi bola kecil kelas 5 SD yang layak?

C. Tujuan penelitian & pengembangan

Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan permainan Roundnet dan menghasilkan produk berupa buku paduan permainan Roundnet Kids.

(6)

6 D. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan

1. Konten

Permainan Roundnet dirancang sedemikian rupa untuk dimainkan oleh anak sekolah dasar. Pada penelitian dan pengembangan kali ini akan diuji cobakan kepada siswa kelas 5 sekolah dasar dalam materi permainan bola kecil tentang cara bermain dan peraturan didalam permainan.

2. Konstruk

Permainan Roundnett yang akan dikembangkan ini adalah permainan yang cukup awam di Indonesia. Peneliti akan mencoba mengembangkannya dengan cara membuat sebuah buku panduan dan sedikit memodifikasi peraturan permainan Roundnet yang mampu dimainkan oleh anak sekolah dasar. Buku panduan itu sendiri akan di cetak dikertas A5 dengan menggunakan font Bookman Old Style dengan ukuran font 8 dan spasi 2. Permainan Roundnet Kids ini akan diujicobakan di SD N Jatimulyo 1 kota Malang Jawa Timur. Didalam satu paket permainan Roundnet terdapat sebuah bola karet dan sebuah jaring pantul untuk memantulkan bola yang berdiameter 90cm dan tinggi 25cm. Cara bermain atau peraturan permainan Roundnet hampir sama dengan bola voli namun satu tim hanya terdiri atas 2 orang. Hal pertama yang dilakukan adalah servis bola dengan cara memantulkan bola kemudian lawan berhak atas 3 kali sentulah bola. Didalam pengembangan permainan Roundnet Kids ini, area bermain akan dibatasi dengan 3 meter dari ujung trampolin. Bola dianggap out atau tim mendapatkan poin apabila bola keluar dari area 3 meter dan juga tim gagal mengembalikan bola. Hitungan poin sebanyak 21 poin untuk 1 setnya dan dimainkan dalam 3 set permainan. Pada intinya permainan ini bertujuan untuk

(7)

7 memantulkan bola untuk diterima musuh atau dalam kata lain membuat lawan tidak bisa mengembalikan bola dengan baik sehingga bisa mendapatkan poin.

Rincian spesifikasi produk permainan Roundnet :

a. Jaring Pantul

Jaring Pantul berbentuk bulat dengan diameter 90cm dan tinggi 25cm. Ditengah trampolin terdapat jaring-jaring yang digunakan untuk memantulkan bola

b. Bola karet

Sama dengan namanya, bola terbuat dari karet. Biasanya bola berwarna kuning dan ukuran bola sebesar genggaman orang dewasa.

(8)

8 E. Pentingnya Penelitian & Pengembangan

Pengembangan permainan atau olahraga ini dapat memfasilitasi peserta didik dan juga menunjang pembelajaran serta peningkatan kebugaran dimasa pandemi covid19. Selain itu, agar tidak seperti permainan bola kecil lainnya yang telah l ama lahir dan ada di Indonesia namun tidak berkembang baik dalam segi permainan maupun prestasinya. Sehingga peneliti akan mengenalkan serta mengembangkannya sedemikian rupa agar permainan Roundent dapat dikenal dan dapat dikembangkan menjadi salah satu permainan yang banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia melalui pengenalan terlebih dahulu di sekolah dasar yang notabene memiliki materi pembelajaran bola kecil.

F. Asumsi Dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan

Penelitian Dan Pengembangan Permainan Roundnet Ini Memiliki Beberapa Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan :

1. Asumsi

Berdasarkan penelitian pengembangan permainan Roundnet memiliki beberapa keterbatasan pengembangan, yaitu :

a. Guru dan siswa mengerti dan memahami permainan Roundnet

b. Peserta didik memiliki keterampilan dalam berolahraga 2. Keterbatasan pengembangan

Berdasarkan penelitian pengembangan permainan Roundnet memiliki beberapa keterbatasan pengembangan, yaitu :

a. Permainan Roundnet belum masuk didalam Kurikulum dan juga

(9)

9 b. Permainan Roundnet dirancang untuk siswa kelas tinggi sekolah

dasar.

G. Definisi Oprasional

Untuk menghindari kesalahpahaman didalam penelitian dan

pengembangan, berikut adalah definisi oprasional :

1. Permainan bola kecil adalah permainan yang menggunakan bola yang berukuran kecil serta memerlukam alat lainnya untuk mendukung permainan. Contohnya seperti, tennis, bulutangkis, kasti, softball dan lain-lain

2. Permainan Roundnet adalah permainan sederhana yang bisa dimainkan dimana saja.permainan ini berkembang di eropa dan amerika. Permainan ini hampir sama peraurannya dengan bola voli yang dimulai denga servis pertama dan setiap tim memiliki kesempatan memegang atau memukul bola sebanyak 3 kali. Bentuk dan ukuran lapangan tergantung seberapa jauh bola memantul.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Uji Koefisien Determinasi (R 2 )Hasil perhitungan diperoleh nilai R 2 sebesar 0,882 yang berarti sekitar 88,2% dari variabel kinerja SIA (KSIA)dapat dijelaskan oleh

“Seperangkat peraturan yang nen gatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan

Judul Tesis : Analisis Pembatalan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Oleh Badan Pertanahan Nasional Sebagai Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan6. (Studi Kasus Putusan

yaitu mengintegrasikan nilai multikultural dalam pembelajaran PAI materi Toleransi dan Kerukunan, Bersatu Dalam Keragaman Dan Demokrasi. Sedangkan secara tidak

Hasil uji menggunakan Mann whitney diperoleh nilai p-value0,001 yang artinya nilai p lebih kecil dari nilai α (5%) atau 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Media sosial dapat digunakan dengan sebaik mungkin oleh siswi MTsN 2 Kota Malang, bahkan dengan adanya instagram, youtube dan whatsapp memberikan kemudaham

Waktu penyelesaian dilaksanakan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterima permintaan, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu