UNIVERSITAS INDONESIA
ASOSIASI SEBAGAI METODE YANG DIANJURKAN UNTUK
MENGHAFAL KANJI JEPANG
MAKALAH NON-SEMINAR
SIWI PRADIANTIE 0806394803
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG
DEPOK JANUARI 2014
ASOSIASI SEBAGAI METODE YANG DIANJURKAN UNTUK
MENGHAFAL KANJI JEPANG
Siwi Pradiantie dan Lea Santiar
PROGRAM STUDI JEPANG, ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
siwi.pradiantie@gmail.com
Abstrak
Aksara kanji dianggap oleh orang-orang sebagai bagian dari bahasa Jepang yang sulit dipelajari. Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada dalam mempelajari kanji Jepang. Makalah ini akan menjelaskan cara mengatasi kesulitan dalam mempelajari kanji dasar Jepang, yakni dengan menerapkan metode asosiasi dalam proses pembelajarannya. Hal ini disebabkan oleh guratan-guratan dalam kanji Jepang yang memiliki hubungan berupa kesamaan bentuk dengan obyek-obyek yang ada di sekitar diri pembelajar. Dengan demikian, penerapan metode asosiasi dapat dicoba oleh pembelajar maupun pengajar kanji bahasa Jepang.
Association As a Recommended Method of Learning Japanese Kanji
Abstract
People think kanji letter as a part of Japanese language that difficult to learn. Because of that, people needs to have a knowledge to reduce the difficultness in learning Japanese kanji. This paper will give an explanation about reducing the difficultness of learning kanji by applying association method. That because sketches in Japanese kanji has a similarity with many objects around learners self. Learner and teacher can try to apply the associating method in a process of learning Japanese kanji.
Pendahuluan
Kanji sebagai bagian dari aksara Jepang yang tidak mudah untuk dipelajari,
khususnya bagi para pembelajar bahasa Jepang yang belum pernah mengenal bahasa Jepang.
Adanya bentuk guratan yang beragam dalam satu buah aksara kanji dapat menyebabkan kanji
menjadi sulit dipelajari. Selain itu, adanya on-yomi, kun-yomi dan arti harafiah dalam satu
kanji turut menjadikan kanji Jepang sebagai sesuatu yang sulit dihafal. On-yomi dan
kun-yomi adalah cara baca yang terdapat di dalam bahasa Jepang.1 Berikut adalah contoh kanji yang jumlah on-yomi dan kun-yomi-nya lebih dari satu;
Kanji 行
On-yomi: an, gyou, kou
Kun-yomi: i(ku), oko(nau)
Arti harafiah: pergi2
Adakalanya pembelajar bahasa Jepang merasa jenuh dalam menghafalkan kanji
sebagai bagian dari pembelajaran bahasa Jepang. Kejenuhan yang terjadi pada pembelajar
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dalam mengatasi kesulitan menghafal kanji. Cara
yang biasa dilakukan pembelajar adalah menuliskan bentuk kanji, cara baca dan artinya
secara berulang. Oleh karena itu, diperlukan upaya agar belajar kanji menjadi menyenangkan
dan tidak monoton.
Berdasarkan alasan yang telah disebutkan, penulis akan meneliti tentang cara yang
dianjurkan oleh ahli bahasa Jepang dalam menghafal kanji Jepang sebagai sesuatu yang
menyenangkan. Teori yang menjadi landasan dalam penulisan makalah ini adalah teori
asosiasi dari James Heisig yang tertulis dalam buku “Remembering Kanji”. Melalui teori tersebut, diharapkan pembaca makalah ini mendapat kemudahan dalam mempelajari kanji
Jepang.
1 http://www.textfugu.com/kanji/how-to-learn-kanji/
Metodologi
Penelitian yang dilakukan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan metode
penelusuran internet dan studi pustaka. Objek penelitian penulis adalah 20 aksara kanji yang
terdapat di dalam bahasa Jepang dasar. Semua aksara kanji yang dibahas dalam makalah ini
adalah aksara kanji Jepang dasar yang jumlah elemennya lebih dari satu. Maksud dari elemen
adalah kanji-kanji dasar yang tergabung dalam satu buah aksara kanji dan dalam bahasa
Jepangnya, elemen disebut Bushu.3 Berikut adalah contoh elemen yang terdapat di dalam
sebuah kanji;
Kanji 早
Elemen: matahari (日) dan sepuluh (十)
Sebagai sebuah karya ilmiah, diharapkan tulisan ini akan dibaca oleh orang-orang
yang akan mempelajari bahasa Jepang maupun orang-orang yang sedang mempelajari bahasa
Jepang. Penulis menggunakan huruf alfabet sebagai cara baca dari tulisan-tulisan Jepang
yang ada. Penulis juga memasukkan gambar untuk masing-masing kanji sebagai ilustrasi dari
cara mengasosiasikan kanji yang menjadi data dalam tulisan terdapat di dalam jurnal ini.
Penulis juga menyertakan warna yang berbeda dalam menuliskan kanji yang dituliskan di
atas gambar. Hal ini bertujuan agar membantu dalam proses mengingat elemen-elemen yang
ada di dalam kanji-kanji yang jelaskan.
Pembahasan
Pengertian Kanji Secara Umum
Terdapat kanji, hiragana, katakana dan romaji (alfabet) dalam sistem penulisan
bahasa Jepang. Aksara hiragana digunakan untuk menulis kosakata yang berasal dari bahasa
Jepang, sedangkan katakana digunakan untuk menulis kosakata yang diserap dari bahasa
asing.4 Total dari jumlah kanji Jepang yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk dipelajari
adalah sebanyak 1.945 huruf.5 Berikut adalah dua buah contoh kalimat yang mengandung
kanji, hiragana dan katakana. Contoh yang ada di bawah ini diambil dari buku kanji dasar
volume 1;
a. 車の中に小さいかばんがあります. = kuruma no nakani chiisai kaban ga arimasu. (ada tas kecil di dalam mobil)6
b. スーパーで米とパンとしょうゆを買います= suupaa de kome to pan to shouyu wo kaimasu.( saya membeli shouyu, roti dan beras di supermarket )7
Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan 5 jenis aksara Jepang yang digunakan dalam kedua kalimat di atas;
Dua macam cara baca terdapat di dalam kanji Jepang, yakni on-yomi dan kun-yomi.
On-yomi merupakan sebuah cara baca dan cara ucap yang diserap dari bahasa Cina.
Penggunaan on-yomi yang diketahui pada umumnya adalah dengan cara menggabungkan
beberapa kanji sehingga membentuk satu kata. Contohnya seperti 水曜日 atau suiyoubi yang
berarti hari minggu. Sementara, Kun-yomi merupakan sebuah cara baca asli Jepang. Cara
4 http://www.shinjukucenter.com/hiragana.php 5
http://japanese.about.com/library/blqow27.htm
6 Kano, Chieko. 1991. Basic Kanji Book (Vol.1). Tokyo: Bonjinsha. Hlm. 34 7 Ibid. Hlm. 104
baca jenis ini pada umumnya digunakan untuk kanji yang dapat berdiri sendiri dan diikuti
dengan okurigana (hiragana yang mengikuti kanji). Contohnya adalah 美 し い atau
utsukushii yang berarti cantik8. Keberadaan on-yomi dan kun-yomi inilah yang membedakan antara cara baca kanji Jepang dan cara baca kanji Cina. Jika kanji dalam bahasa Jepang
memiliki lebih dari satu cara baca, maka kanji Cina hanya memiliki satu cara baca.
Metode Asosiasi
Asosiasi dalam proses belajar
adalah sebuah metode yang
menghubungkan satu informasi yang
telah diingat dengan informasi lain yang
ingin diingat. Metode ini cocok
digunakan untuk mempelajari bahasa
asing. Wawasan yang luas dan
pengalaman yang berkesan diperlukan
dalam proses pengasosiasian makna9.
Tabel di samping adalah tabel yang berisi
10 contoh sederhana yang dapat diingat
dengan metode asosiasi.
Penerapan Teori Asosiasi dalam Mempelajari Kanji Jepang
Teori belajar kanji yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teori milik James
Heisig. Agar kejenuhan berkurang saat menghafal kanji, beliau dalam bukunya menyarankan
untuk menggunakan metode asosiasi. Penulis telah mempraktekkan cara yang disarankan
dalam proses pembelajaran kanji. Berikut adalah contoh 20 kanji Jepang yang telah penulis
pelajari dengan menggunakan teori milik James Heisig;
8 http://www.belajarkanji.com/
9 http://www.primastudy.com/en/gallery/articles/46-memorizing-methods
1. Kanji 行
On-yomi: gyou, kou
Kun-yomi: i(ku), oko(nau)
Arti harafiah: pergi, perjalanan10
Cara pertama menghafal kanji (行) adalah dengan membuat asosiasi pada elemen
kiri dan kanannya. Elemen di sebelah kiri pada kanji ini memiliki kemiripan dengan huruf
katakana (イ) yang diberi coretan pada bagian atasnya, sedangkan elemen di sebelah
kanannya memiliki kemiripan dengan huruf romaji (T) yang diberi garis pada bagian atasnya.
Cara kedua yang dapat dicoba dalam menghafal kanji ini adalah dengan mengasosiasikan
kedua elemennya sebagai tongkat yang digunakan untuk main ski.
2. Kanji 森
On-yomi: shin
Kun-yomi: mori
Arti harafiah: hutan, kayu11
Berdasar elemen yang ada, kanji ini memiliki bentuk pohon (木). Oleh karena itu,
kanji (森) ini dapat diingat sebagai 3 buah pohon (木) yang tersusun dalam bentuk segitiga.
Terdapat cara lain dalam menghafal kanji ini, yakni mengasosiasikannya dengan pohon
cemara karena memiliki kemiripan dengan pohon cemara. Dengan demikian, tiga buah pohon
mewakili jumlah pohon yang banyak seperti banyaknya pohon di hutan.
3. Kanji 朝
On-yomi: chou
Kun-yomi: asa
Arti harafiah: pagi12
10 Ibid, Hlm. 79. 11 Ibid, Hlm. 42. 12 Ibid, Hlm. 88.
Gambar 1: tongkat bermain ski yang diberi lingkaran biru adalah asosiasi dari kanji pergi (行).
Gambar 2 a: pohon cemara dan hutan sebagai asosiasi dari kanji(森).
Gambar 3 a: hantu pocong sebagai asosiasi dari elemen sebelah kiri kanji (朝) Gambar 3 b: bulan sebagai asosiasi dari elemen sebelah kanan kanji (朝)
Gambar 3 c: hantu pocong yang menyerupai elemen kiri kanji (朝) Gambar 3 d: pintu yang memiliki kesamaan rupa dengan kanji (月)
Agar dapat mengingat kanji (朝) dengan lebih mudah, pembelajar harus terlebih
dahulu mengingat empat buah elemennya. Empat buah elemen yang dimaksud adalah dua
buah elemen sepuluh (十), elemen matahari (日), dan elemen bulan (月). Cara lain mengingat
kanji ini adalah dengan mengasosiasikannya pada sesosok hantu pocong yang ingin
memasuki pintu. Hal itu disebabkan oleh hantu pocong yang memiliki kemiripan dengan
bagian kiri kanji ini, sedangkan pintu memiliki kemiripan dengan elemen yang terdapat di
bagian kanan kanji ini. Pocong atau makhluk gaib akan bersembunyi ketika bulan tenggelam
digantikan matahari dan hal itu menandakan pagi menjelang.
4. Kanji hayai 早
On-yomi: sou
Kun-yomi: hata(i)
Arti harafiah: cepat13
Elemen matahari (日) dan sepuluh (十) perlu terlebih dahulu diketahui ketika akan
mengingat kanji (早). Berdasarkan elemen yang ada, kanji ini dapat dibayangkan sebagai
matahari di atas pukul sepuluh pagi. Karena matahari di atas pukul sepuluh pagi berasosiasi
dengan hari yang sudah siang, seseorang diharuskan untuk bertindak lebih cepat agar dapat
sampai di tempat tujuannya. Oleh karena itu kanji ini memiliki makna cepat. Cara lain yang
dapat dicoba ketika mengingat kanji ini adalah dengan mengasosiasikannya pada setangkai
bunga tulip.
5. Kanji 馬
On-yomi: ba
Kun-yomi: uma
Arti harafiah: kuda14
Bagian atas kanji (馬) memiliki kemiripan dengan posisi kepala kuda yang sedang
13 Ibid, Hlm. 151 14 Ibid, Hlm. 62.
Gambar 4: bunga tulip sebagai asosiasi dari kanji (早)
melihat ke arah belakang, sedangkan bagian bawahnya serupa dengan empat buah tanda
koma yang dideretkan. Oleh karena itu cara sederhana mengingat kanji ini adalah dengan
membayangkan elemen atasnya sebagai kepala dan buntutnya, sedangkan yang menyerupai
deretan empat tanda koma adalah kakinya.
6. Kanji 買
On-yomi: bai
Kun-yomi: ka(u)
Arti harafiah: beli15
Cara mengingat bagian atas kanji ( 買 ) adalah dengan menyerupakannya pada
keranjang tanpa pegangan, sedangkan bagian bawahnya adalah elemen kerang (貝). Cara lain
yang dapat dilakukan untuk menghafal kanji ini adalah dengan membayangkan manfaat
keranjang sebagai wadah untuk membawa pulang kerang dari laut. Selain itu, kerang di
zaman dahulu digunakan sebagai alat tukar di Jepang. Oleh karena itu, keranjang tanpa
pegangan dan kerang melambangkan beli.
7. Kanji 町
On-yomi: chou
Kun-yomi: machi
Arti harafiah: kota16
Kanji ( 町 ) dapat diingat dengan adanya elemen sawah ( 田 ) dan elemen
penggambaran persimpangan jalan yang menyerupai huruf (T). Asosiasi yang dapat
diterapkan untuk mengingat kanji ini adalah dengan membayangkan jika tidak melewati
persimpangan jalan, maka tidak akan sampai ke kota. Oleh karena itu, sawah dan
15 Ibid, Hlm. 81. 16 Ibid, Hlm. 191.
Gambar 6 a: keranjang tanpa pegangan sebagai asosiasi dari bagian atas kanji beli (買) Gambar 6 b: kerang laut sebagai asosiasi dari bagian bawah kanji beli (買)
Gambar 7 a: sawah empat petak sebagai asosiasi dari elemen kiri kanji ( 町) Gambar 7 b: persimpangan jalan sebagai asosiasi dari elemen kanan kanji ( 町)
persimpangan jalan adalah lambang dari kota.
8. Kanji 多
On-yomi: ta
Kun-yomi: oo(i), masa(ni), masa(ru)
Arti harafiah: banyak17
Dilihat dari elemen pembentuknya, kanji (多) dapat dihafal melalui dua buah
katakana (タ). Cara lain untuk mengingat bentuk kanji ini adalah dengan mengasosiasikannya
pada ikan lumba-lumba yang sedang meloncat di tengah laut. Dengan demikian, karena ikan
lumba-lumba yang meloncat di tengah laut tidak selalu satu, maka kanji ini dimaknai sebagai
banyak.
9. Kanji 好
On-yomi: kou
Kun-yomi: su(ku)
Arti harafiah: suka18.
Perempuan (女) dan anak (子) adalah elemen yang dapat diingat dari kanji (好).
Cara lain mengingat kanji ini adalah dengan mengasosiasikannya pada kisah kasih sayang
seorang ibu yang pada anaknya. Dalam kisah yang dimaksud, sang ibu tidak akan rela
melepas anaknya pergi sendiri karena ia menyayanginya atau menyukainya. Oleh karena itu,
makna suka ditandai dengan adanya lambang perempuan dan anak.
10. Kanji 外
On-yomi: gai, ge
Kun-yomi: soto, hazu(reru), hazu(su), hoka
Arti harafiah: luar19
Dilihat dari bentuknya, kanji (外) terdiri dari Katakana (タ) dan (ト). Apabila
17 Ibid, Hlm. 71. 18 Ibid, Hlm. 42 19 Ibid, Hlm. 170
Gambar 8: ikan lumba-lumba sebagai asosiasi dari kanji (多)
Gambar 9: cinta ibu kepada anak sebagai asosiasi dari kanji (好)
dilafalkan, kanji ini akan berbunyi sebagai “tato”. Kata “tato” berasosiasi dengan bayangan
budaya yang bukan berasal dari negeri sendiri. Oleh karena itu, bentuk kanji (外) dapat
diingat melalui adanya lambang (タ) dan (ト), serta dalam kanji ini memberitahu bahwa
menggambar di atas kulit manusia atau mentato adalah budaya dari luar negeri.
11. Kanji 油
On-yomi: yu
Kun-yomi: abura
Arti harafiah: minyak20
Elemen yang terkandung dalam kanji (油) adalah katakana (シ) dan kanji yang
memiliki kemiripan dengan kanji sawah (田). Bagian kiri kanji ini memiliki kemiripan
dengan kuas, sedangkan bagian kanannya memiliki kemiripan dengan botol bening. Cara
mengasosiasikan kanji ini adalah dengan mengingatnya sebagai kuas dan botol bening yang
berisi cairan. Oleh karena itu, minyak adalah makna dari kanji ini.
12. Kanji 門
On-yomi: mon
Kun-yomi: to, kado
Arti harafiah: pintu gerbang21
Kanji (門) terdiri dari 2 elemen, kiri dan kanan. Elemen kiri pada kanji ini memiliki
kemiripan dengan huruf (P) besar dan elemen kanannya menyerupai huruf (q) kecil yang
telah diberi garis tengah. Sebagai cara lain, kanji ini juga dapat diasosiasikan dengan pintu
gerbang yang ada pada di kampung Cina. Hal ini disebabkan oleh sisi kanan dan kiri pada
kanji ini serupa dengan kedua sisi pintu gerbang yang terdapat pada gerbang di kampung
20 Ibid, Hlm. 100 21 Ibid, Hlm. 6
Gambar 11 a: kuas yang sedang digunakan untuk melukis sebagai asosiasi dari kanji (油)
Gambar 11 b: botol bening yang berisi cairan sebagai asosiasi dari elemen kanan kanji (油)
Cina. Oleh karena itu, bentuk kanji ini menggambarkan maknanya sebagai pintu gerbang.
13. Kanji 話
On-yomi: wa
Kun-yomi: hana(su), hana(shi).
Arti harafiah: bicara, cerita22
Kanji (話) terdiri dari tiga buah elemen yang perlu diketahui, yakni bicara (言),
seribu (千) dan mulut (口). Cara lain yang dapat dicoba dalam mengingat kanji ini adalah
dengan mengasosiasikan dua buah kotak yang berada di bawah sebagai dua mulut yang
sedang berbicara, seperti pada gambar 13.
14. Kanji 川
On-yomi: sen
Kun-yomi: kawa, gawa
Arti harafiah: sungai23
Karena kanji (川) memiliki kesamaan rupa dengan air yang mengalir di sungai, maka
penulis mengasosiasikan kanji ini dengan sungai yang sedang mengalir deras. Kanji ini juga
dapat diasosiasikan dengan air terjun karena kanji ini juga memiliki kesamaan rupa dengan
air terjun.
15. Kanji 雨
On-yomi: u
Kun-yomi: ame
Arti harafiah: hujan24
Bentuk Kanji ini memiliki kesamaan rupa dengan rintikan hujan yang membasahi
bagian kanan dan kiri kaca jendela. Oleh karena itu, asosiasi yang dapat dicoba adalah
22 Ibid, Hlm. 81 23 Ibid, Hlm. 5 24 Ibid, Hlm. 52
Gambar 13: dua orang yang sedang bercakap-cakap sebagai asosiasi dari kanji (話)
Gambar 14 a: sungai sebagai asosiasi dari kanji (川) Gambar 14 b: air terjun sebagai asosiasi dari kanji (川)
dengan mengingatnya sebagai bagian kanan dan kiri jendela yang dibasahi oleh rintikan
hujan.
16. Kanji 雪
On-yomi: setsu
Kun-yomi: yuki
Arti harafiah: salju25
Berdasar elemen yang terkandung di dalamnya, kanji (雪) dapat diingat dengan
adanya elemen hujan (雨) dan katakana (ヨ). Cara lain dalam mengasosiasikan kanji ini
adalah dengan membuat cerita tentang nona Yo yang melihat ke arah jendela secara terus
menerus karena senang mengetahui telah turun salju di luar.
17. Kanji 明
On-yomi: mei,
Kun-yomi: aka(rui),a(keru)
Arti harafiah: terang26
Kanji (明) terdiri dari elemen matahari (日) dan bulan (月). Untuk mengingat bentuk
kanji ini, dapat diasosiasikan bahwa bulan dan matahari yang bersatu akan menerangi,
sehingga makna kanji ini adalah terang. Cara lain yang dapat diasosiasikan untuk menghafal
kanji ini adalah dengan membayangkannya sebagai cahaya yang masuk melalui pintu dan
jendela. Oleh karena itu, lambang ini dimaknai dengan terang.
18. Kanji 時
On-yomi: ji
Kun-yomi: toki
Arti harafiah: waktu27
25 Ibid, Hlm. 111. 26 Ibid, Hlm. 41 27 Ibid, Hlm. 102
Gambar 16: nona Yo yang sedang melihat salju turun dari dalam jendela sebagai asosiasi dari kanji (雪)
Gambar 17: jendela dan pintu sebagai asosiasi dari kanji terang (明)
Gambar 18 a: jendela sebagai asosiasi dari elemen kiri kanji (時) Gambar 18 b: kuil Ginkakuji sebagai asosiasi dari elemen kanan kanji (時)
Elemen yang dapat diingat dari kanji (時) adalah matahari (日) dan kuil Buddha (寺).
Kanji ini dapat diasosiasikan dengan cerita kuil di zaman dahulu sebagai tempat untuk
melihat waktu dengan bantuan sinar matahari. Asosiasi lain yang dapat dicoba adalah dengan
membayangkan sedang melihat kuil dari jendela, sehingga membutuhkan waktu untuk tiba di
kuil tersebut.
19. Kanji 国
On-yomi: koku
Kun-yomi: kuni
Arti harafiah: Negara28
Kanji mulut (口) dan kanji bola (玉) adalah elemen yang perlu diketahui ketika
menghafal kanji (国). Cara lain yang dapat dicoba untuk mengingat kanji ini adalah dengan
mengasosiasikannya pada seorang raja yang sedang duduk di kursi kerajaannya. Karena
makna dari kanji ini adalah negara, maka pembelajar dapat mengingat orang yang
memimpinnya, yakni seorang raja.
20. Kanji 古
On-yomi: ko
Kun-yomi: furu(i)
Arti harafiah: lama29
Dengan mengetahui elemen sepuluh (十) dan mulut (口) terlebih dahulu, pembelajar
dapat mengingat bentuk kanji ( 古 ). Cara lain menghafal kanji ini adalah dengan
mengasosiasikan (十) sebagai salib dan (口) sebagai batu nisan. Terkadang jika mengunjungi
sebuah pekuburan, batu nisan dan salib memberi kesan lama, kuno dan menakutkan. Oleh
karena itu, salib di atas batu nisan mengandung makna lama.
28 Ibid, Hlm. 120 29 Ibid, Hlm. 69
Gambar 19: raja dan singgasana sebagai asosiasi dari kanji (国)
Imajinasi, kreatifitas dan pengalaman yang berkesan diperlukan dalam proses
pembelajaran kanji Jepang. Hal ini sejalan dengan inti dari teori James Heisig dalam
menghafal kanji. Setiap orang yang berniat mempelajari kanji memiliki cara mengingat kanji
yang berbeda-beda. Begitu juga dengan James Heisig. Beliau dalam bukunya cenderung
mengasosiasikan kanji-kanji Jepang dengan hal-hal yang bersifat keagamaan. Hal itu
disebabkan oleh latar belakang beliau yang mendalami studi agama.
PENUTUP
Kesimpulan
Selama seseorang berniat mempelajari bahasa Jepang, kemudahan akan perlahan
ditemukan, khususnya ketika menemui huruf kanji di dalam tulisan-tulisan berbahasa Jepang.
Banyaknya jumlah guratan dapat membuat sebagian besar orang merasa jenuh ketika
mempelajari kanji. Kejenuhan dalam menghafal kanji dapat diatasi dengan menerapkan
metode asosiasi. Asosiasi adalah metode yang menghubungkan informasi yang sudah diingat
dengan informasi yang ingin diingat. Seseorang dapat menghubungkan sebuah kanji yang
ingin ia pelajari dengan informasi yang sudah ada dalam ingatannya. Misalnya jika seseorang
ingin mengingat kanji lama (古), maka jika hal yang ada dalam ingatannya adalah salib di
atas batu nisan, maka salib di atas batu nisan tersebut adalah asosiasi dari kanji lama (古).
Asosiasi yang tercipta tidak ada salah atau benar, selama asosiasi tersebut membantu
dalam proses penghafalan bentuk kanji, car abaca dan maknanya. Misalnya menghafal kanji
(朝)dengan asosiasi pocong, hanya dapat dibayangkan oleh pembelajar Indonesia. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menghafal setiap guratan yang ada pada setiap kanji dan
hal ini dapat dilakukan dengan berlatih menulis sesering mungkin. Demikian kesimpulan dari
cara yang dapat dicoba ketika ingin mempelajari kanji sebagai bagian dari bahasa Jepang.
Sebagai saran, diperlukan pembiasaan dalam menerapkan metode asosiasi ketika mempelajari
Daftar Pustaka
Heisig, James. (2001). Remembering Kanji – A Complete Course on How Not to Forget the
Meaning and Writing of Japanese Kanji. Japan Publications Trading co., ltd.
Kano, Chieko. (1991). Basic Kanji Book (Vol 1). Tokyo Bonjinsha
Nelson, Andrew N., Ph.D. (1962). The Modern Reader’s Japanese – English Character
Dictionary (Diterjemahkan oleh Tim Redaksi Kesaint Blanc tahun 2008). Tokyo:
Charles E. Tuttle Co.
http://www.belajarkanji.com/ http://www.primastudy.com/en/gallery/articles/46-memorizing-methods http://www.textfugu.com/kanji/how-to-learn-kanji/ http://www.shinjukucenter.com/hiragana.php http://japanese.about.com/library/blqow27.htm http://eprints.binus.ac.id/25660/1/11_89_JP_Felicia.pdf