• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU MENURUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN IPA SECARA TERPADU MENURUT"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN IPA SECARA

TERPADU MENURUT KURIKULUM

2013

November 7, 2013 · by bioners · in Artikel Pendidikan. ·

Bioners, 6 Nov 2013. Pendekatan pembelajaran terpadu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan autentik (Depdikbud, 1996:3).Salah satu diantaranya adalah

memadukan Kompetensi Dasar.Melalui pembelajaran terpadu peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.

(2)

dalam satu tema. Keterpaduan dalam pembelajaran IPA dimaksudkan agar pembelajaran IPA lebih bermakna, efektif, dan efisien.

Pada pendekatan pembelajaran terpadu mata pelajaran IPA, perangkat pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan

pembelajaran terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial, modernisasi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah Pertama ( SMP) pada kurikulum tahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantara adalah konsep pembelajarannya dikembangkan sebagai mata pelajaranintegrative science atau “IPATerpadu” bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Konsep keterpaduan ini ditunjukkan dalam Kompetensi Inti ( KI) dan Kompetensi Dasar ( KD) pembelajaran IPA yakni di dalam satu KD sudah memadukan konsep-konsep IPA dari bidang ilmu biologi, fisika, dan ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA).

Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan

kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. IPA juga

ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah Nusantara.

Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, autentik dan aktif.

(3)

Pada Kurikulum 2013, KD mata pelajaran IPA sudah memadukan konsep dari aspek fisika, biologi kimia dan IPBA, tetapi tidak semua aspek dipadukan karena pada suatu topik IPA tidak semua aspek dapat dipadukan. Terdapat beberapa model yang

potensial untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu,

diantaranya connected, webbed, shared, dan integrated. Empat model tersebut dipilih karena konsep-konsep dalam KD IPA memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan model yang sesuai agar memberikan hasil keterpaduan yang optimal.

Bagaimana cara menentukan model keterpaduan untuk penyajian suatu topic IPA?

Ada sejumlah konsep yang saling bertautan dalam suatu KD. Agar pembelajarannya menghasilkan kompetensi yang utuh, maka konsep-konsep tersebut harus

dipertautkan (connected) dalam pembelajarannya. Pada modelconnected ini konsep pokok menjadi materi pembelajaran inti, sedangkan contoh atau terapan konsep yang dikaitkan berfungsi untuk memperkaya.

Ada KD yang mengandung konsep saling berkaitan tetapi tidak beririsan. Untuk menghasilkan kompetensi yang utuh, konsep-konsep harus dikaitkan dengan suatu tema tertentu hingga menyerupai jaring laba-laba. Model semacam ini

disebut webbed. Karena selalu memerlukan tema pengait, maka model webbed lazim disebut model tematik.

Ada sejumlah KD yang mengandung konsep saling beririsan/tumpang tindih, sehingga bila dibelajarkan secara terpisah-pisah menjadi tidak efisien. Konsep-konsep semacam ini memerlukan pembelajaran model integratedatau shared. Pada model integrated, materi pembelajaran dikemas dari konsep-konsep dalam KD yang sepenuhnya beririsan; sedangkan pada modelshared, konsep-konsep dalam KD yang dibelajarkan tidak sepenuhnya beririsan, tetapi dimulai dari bagian yang beririsan.

Empat model keterpaduan di atas dipilih karena konsep-konsep dalam KD IPA

memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan model yang sesuai agar memberikan hasil yang optimal.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum berlakunya Undang-Undang ini tidak menutup kemungkinan penyelesaiannya dilakukan oleh Komisi Kebenanran

Sedangkan menurut Handayani (2011), kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan.. Seseorang dikatakan patuh menjalankan program rehabilitasi bila mengikuti program

Tetapi usaha untuk mencari hakikat manusia itu sendiri telah memberikan banyak kontribusi bagi peradaban manusia itu sendiri sehingga yang perlu dilakukan manusia adalah terus

ذايماتلا ضاعب ةاسردما دالطت ةاساردلا لوأ ي .ةامرلاو داعاوقلا ةقيرطلا مدختست ةسردماو .ةسردلا رخآ ةرااااقفلا لااااكل ةءارااااقلا ذااااه

Hasil uji regresi ditemukan bahwa capital adequacy ratio, non performing loan, loan to deposit ratio, dana pihak ketiga, dan jumlah uang beredar secara parsial

[r]

Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa tentang Getaran dan Gelombang. Tes berbentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 16 soal. Tes penguasaan konsep

Pemanfaatan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Daarul Uluum Majalengka sebagai salah lembaga yang