MAKALAH MAKALAH
GLOSITIS DAN KORELASINYA DENGAN PENYAKIT SISTEMIK GLOSITIS DAN KORELASINYA DENGAN PENYAKIT SISTEMIK
Disusun Oleh: Disusun Oleh: Adam
Adam Haviyan Haviyan Nasrullah Nasrullah G99171054G99171054 Maulidina
Maulidina Kurniawati Kurniawati G99171025G99171025 Emanuel
Emanuel Rolandika Rolandika G99172067G99172067 Patricia
Patricia Arindita Arindita Eka Eka Pradipta Pradipta G99172133G99172133
Periode: 26 November 2018
Periode: 26 November 2018 – – 9 Desember 2018 9 Desember 2018
Pembimbing: Pembimbing:
Christianie, drg., SpPerio Christianie, drg., SpPerio
KEPANITERAAN KLINIK ILMU GIGI DAN MULUT KEPANITERAAN KLINIK ILMU GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDIMOEWARDI SURAKARTA
SURAKARTA 2018 2018
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Lidah merupakan organ dalam rongga mulut penting pada tubuh manusia Lidah merupakan organ dalam rongga mulut penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. mengisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat digunakan untukmelihat kondisi kesehatan seseorang sehingga Lidah dapat digunakan untukmelihat kondisi kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kesehatan oral dan kese
digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kesehatan oral dan kese hatan umumhatan umum pasien.
pasien.
Glossitis merupakan salah satu kelainan pada lidah berupa perubahan Glossitis merupakan salah satu kelainan pada lidah berupa perubahan penampilan
penampilan pada pada permukaan permukaan lidah lidah akibat akibat suatu suatu peradangan peradangan akut akut ataupun ataupun kroniskronis yang mengakibatkan lidah membengkak dan berubah warna.Kondisi ini dapat yang mengakibatkan lidah membengkak dan berubah warna.Kondisi ini dapat menyebabkan papilla di permukaan lidah menghilang. Papilla akan ber
menyebabkan papilla di permukaan lidah menghilang. Papilla akan ber warna lebihwarna lebih putih
putih dari dari daerah yang daerah yang dikelilinginya. dikelilinginya. Penyebabnya Penyebabnya tidak tidak diketahui, diketahui, tetapitetapi diperkirakan stress emosional, defisiensi nutrisi dan herediter. Keadaan ini biasanya diperkirakan stress emosional, defisiensi nutrisi dan herediter. Keadaan ini biasanya terbatas pada dorsal dan tepi lateral dua pertiga anterior lidah dan hanya mengenai terbatas pada dorsal dan tepi lateral dua pertiga anterior lidah dan hanya mengenai papilla
papilla filiformis filiformis sedangkan sedangkan papilla papilla fungiformis fungiformis tetap tetap baik. baik. Papilla Papilla berisi berisi ribuanribuan sensor kecil yang disebut
sensor kecil yang disebut taste buds.taste buds. Radang parah yang mengakibatkan Radang parah yang mengakibatkan pembengkakan,
pembengkakan, kemerahan, kemerahan, dan dan nyeri, nyeri, dapat dapat mengubah mengubah cara cara penderita penderita makanmakan ataupun berbicara.
ataupun berbicara.
Glossitis atau yang biasa disebut lidah geografik adalah umum dan Glossitis atau yang biasa disebut lidah geografik adalah umum dan mengenai kira
mengenai kira – – kira 1-2% penduduk. Paling sering mengenai wanita dan orang- kira 1-2% penduduk. Paling sering mengenai wanita dan orang-orang dewasa usia muda sampai pertengahan. Keadaan tersebut dapat timbul orang dewasa usia muda sampai pertengahan. Keadaan tersebut dapat timbul tiba-tiba dan menetap selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun.Terlihat hilang tiba dan menetap selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun.Terlihat hilang spontan dan kambuh kembali.Pada kasus yang berat, glossitis dapat menyebabkan spontan dan kambuh kembali.Pada kasus yang berat, glossitis dapat menyebabkan tersumbatnya jalan pernafasan ketika lidah yang membengkak cukup parah tersumbatnya jalan pernafasan ketika lidah yang membengkak cukup parah sehingga membutuhkan perhatian segera.
BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA I. I. LIDAHLIDAH A. A. AnatomiAnatomi
Lidah merupakan massa jaringan ikat yang tersusun oleh otot
Lidah merupakan massa jaringan ikat yang tersusun oleh otot lurik yanglurik yang diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena diliputi oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan
jaringan penyambung penyambung lamina lamina propia propia menembus menembus ke ke dalam dalam ruang-ruang ruang-ruang antarantar berkas-berkas
berkas-berkas otot.Lidah otot.Lidah merupakan merupakan bagian bagian tubuh tubuh penting penting untuk untuk indraindra pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pengecap yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit
pahit dan dan rasa rasa manis. manis. Tiap Tiap rasa rasa pada pada zat zat yang masuk yang masuk ke ke dalam dalam rongga rongga mulutmulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Lidah sebagian besar akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah pada
lidah pada bagian-bagian bagian-bagian sekitarnya serta sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan melaksanakan gerakan-gerakan kasarkasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk makanan, menekannya pada langit-langit dan
makanan, menekannya pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorongnyagigi dan akhirnya mendorongnya masuk faring. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan masuk faring. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan g
bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan igi-gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaanpermukaan melengkung pada bagian atas lidah.
Gambar 1.
Gambar 1. Anatomi LidahAnatomi Lidah
B.
B. Fungsi LidahFungsi Lidah 1.
1. Menunjukkan kondisi tubuhMenunjukkan kondisi tubuh 2.
2. Membasahi makanan di dalam mulutMembasahi makanan di dalam mulut 3.
3. Mengecap atau merasakan makananMengecap atau merasakan makanan a.
a. Rasa Asin = Lidah Bagian DepanRasa Asin = Lidah Bagian Depan b.
b. Rasa Manis = Lidah Bagian TepiRasa Manis = Lidah Bagian Tepi c.
c. Rasa Asam = Lidah Bagian SampingRasa Asam = Lidah Bagian Samping d.
d. Rasa Pahit = Lidah Bagian BelakangRasa Pahit = Lidah Bagian Belakang 4.
4. Membolak-balik makananMembolak-balik makanan 5.
5. Menelan makananMenelan makanan 6.
6. Mengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kataMengontrol suara dan dalam mengucapkan kata-kata
II.
II. GLOSITISGLOSITIS A.
A. DefinisiDefinisi
Glositis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada Glositis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidahlidah yang ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga yang ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah kemerahan yang halus dan mengkilat. Glositis bisa menghasilkan daerah kemerahan yang halus dan mengkilat. Glositis bisa terjadi akut atau kronis. Penyakit ini
terjadi akut atau kronis. Penyakit ini dapat mencerminkan kondisi dari lidahdapat mencerminkan kondisi dari lidah itu sendiri atau merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang gejalanya itu sendiri atau merupakan cerminan dari penyakit tubuh yang gejalanya
muncul pada lidah. Keadaan ini dapat menyerang pada semua tingkatan usia. muncul pada lidah. Keadaan ini dapat menyerang pada semua tingkatan usia. Kelainan ini sering
Kelainan ini sering menyerang pada menyerang pada laki- laki laki- laki dibandingkan paddibandingkan pada wanita.a wanita.
Gambar 2
Gambar 2. Glositis. Glositis
B.
B. EtiologiEtiologi
Penyebab glositis dapat bermacam-macam, baik lokal maupun sistemik. Penyebab glositis dapat bermacam-macam, baik lokal maupun sistemik. 1.
1. LokalLokal a.
a. Infeksi (Infeksi ( streptococcal, candidiasis streptococcal, candidiasis, TB, HSV, EBV), TB, HSV, EBV) b.
b. Trauma (luka bakar)Trauma (luka bakar) c.
c. Iritan primer (alkohol, tembakau, makanan pedas, permenIritan primer (alkohol, tembakau, makanan pedas, permen berlebihan)
berlebihan) 2.
2. SistemikSistemik a.
a. Malnutrisi (kurang asupan vitamin B12, niasin, riboflavin, asamMalnutrisi (kurang asupan vitamin B12, niasin, riboflavin, asam folat)
folat) b.
b. Anemia (kekurangan Fe)Anemia (kekurangan Fe) c.
c. Reaksi alergiReaksi alergi d.
d. Penyakit kulit (Penyakit kulit (lichenplanuslichenplanus,, erythema multiformeerythema multiforme,, syphilis syphilis, lesi, lesi apthous
apthous)) e.
e. HIV (HIV (candidiasiscandidiasis, HSV, kehilangan papillae), HSV, kehilangan papillae) f.
Faktor resiko : Faktor resiko : 1.
1. Seorang pecandu alcoholSeorang pecandu alcohol 2.
2. Seorang perokokSeorang perokok 3.
3. Memiliki riwayat keluarga menderita glossitisMemiliki riwayat keluarga menderita glossitis 4.
4. Mengunyah tembakauMengunyah tembakau 5.
5. Sebelumnya ada riwayat trauma gigiSebelumnya ada riwayat trauma gigi
Kadangkala penyebab dari glossitis ini adalah keturunan. Suatu Kadangkala penyebab dari glossitis ini adalah keturunan. Suatu pemeriksaan
pemeriksaan yang yang mendalam mendalam merupakan merupakan hal hal yang yang perlu perlu dilakukan dilakukan gunaguna untuk mendapatkan penyebab dari glossitis ini secara pasti. Kadangkala bila untuk mendapatkan penyebab dari glossitis ini secara pasti. Kadangkala bila penyebabnya
penyebabnya tidak tidak jelas jelas dan dan tidak tidak ada ada kemajuan kemajuan setelah setelah dilakukandilakukan perawatan, maka perlu dilakukan biopsi. Pada beberapa kasus, glositis akan perawatan, maka perlu dilakukan biopsi. Pada beberapa kasus, glositis akan menyembuh pada pasien dengan rawat jalan. Rawat inap diperlukan bila menyembuh pada pasien dengan rawat jalan. Rawat inap diperlukan bila pembengkakan
pembengkakan pada pada lidah lidah ini ini membesar membesar dan dan menghalangi menghalangi jalannya jalannya udaraudara yang dihirup.
yang dihirup.
C.
C. KlasifikasiKlasifikasi 1.
1. Idiopathic GlossitisIdiopathic Glossitis
Inflamasi pada membran mukosa dan otot lidah secara keseluruhan. Inflamasi pada membran mukosa dan otot lidah secara keseluruhan. 2.
2. Atrophic Glossitis (Hunter’s Glossitis)Atrophic Glossitis (Hunter’s Glossitis)
Ditandai dengan kondisi lidah yang kehilangan rasa karena degenerasi Ditandai dengan kondisi lidah yang kehilangan rasa karena degenerasi ujung papil (bagian menonjol pada selaput yang berlendir di
ujung papil (bagian menonjol pada selaput yang berlendir di bagian atasbagian atas lidah).Perasaan lidah terbakar
lidah).Perasaan lidah terbakar yang menyebar ke bagian mulut lain yangyang menyebar ke bagian mulut lain yang biasanya dipicu oleh
biasanya dipicu oleh adanya ulserasi. adanya ulserasi. Lidah terlihat Lidah terlihat licin dan licin dan mengkilatmengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil.
baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yangPenyebab yang paling
paling sering sering biasanya biasanya adalah adalah kekurangan kekurangan zat zat besi.Jadi besi.Jadi banyakbanyak didapatkan pada penderita anemia.
Gambar 3
Gambar 3. Atropic glossitis. Atropic glossitis
3.
3. Herpetic Geometric GlossitisHerpetic Geometric Glossitis
Terdapat retakan pada dorsum lidah yang bercabang- cabang. Terdapat retakan pada dorsum lidah yang bercabang- cabang.
Gambar 4
Gambar 4. Herpetic Geometric Glossitis. Herpetic Geometric Glossitis
4.
4. Benign Migratory GlossitisBenign Migratory Glossitis
Ditandai dengan eritema yang dikelilingi garis putih serpiginosa dan Ditandai dengan eritema yang dikelilingi garis putih serpiginosa dan hiperkeratotik.
hiperkeratotik.
Gambar 5
5.
5. Median Rhomboid GlossitisMedian Rhomboid Glossitis
Ditandai dengan kemerahan dan hilangnya papillae di bagian dorsum Ditandai dengan kemerahan dan hilangnya papillae di bagian dorsum lidah di garis tengah di depan papillae sirkumvalata.
lidah di garis tengah di depan papillae sirkumvalata.
Gambar 6
Gambar 6. Median Rhomboid Glossitis. Median Rhomboid Glossitis
D.
D. PatogenesisPatogenesis
Glossitis dapat diartikan sebagai radang pada lidah, atau secara umum Glossitis dapat diartikan sebagai radang pada lidah, atau secara umum merupakan suatu inflamasi dengan depapilasi pada daerah dorsal lidah, merupakan suatu inflamasi dengan depapilasi pada daerah dorsal lidah, sehingga hanya tersisa permukaan yang halus dan berwarna merah (Scully, sehingga hanya tersisa permukaan yang halus dan berwarna merah (Scully, 2008). Glossitis biasanya diakibatkan oleh defisiensi nutrisi dan tidak terasa 2008). Glossitis biasanya diakibatkan oleh defisiensi nutrisi dan tidak terasa sakit atau merasa tidak nyaman (McMillan et al., 2016). Beberapa penyebab sakit atau merasa tidak nyaman (McMillan et al., 2016). Beberapa penyebab dari glossitis :
dari glossitis : 1.
1. AnemiaAnemia
Anemia defisiensi besi seperti yang terjadi pada saat menstruasi atau Anemia defisiensi besi seperti yang terjadi pada saat menstruasi atau perdarahan
perdarahan pada pada gastrointestinal gastrointestinal dapat dapat menyebabkan menyebabkan depapilasi depapilasi dandan atrofi pada papil lidah, sehingga menyebabkan lidah menjadi terlihat atrofi pada papil lidah, sehingga menyebabkan lidah menjadi terlihat halus dan berkilau, disertai dengan pucat pada bibir (Treister dan Bruch, halus dan berkilau, disertai dengan pucat pada bibir (Treister dan Bruch, 2010).
2010). 2.
2. Defisiensi Vitamin BDefisiensi Vitamin B 3.
3. InfeksiInfeksi
Spesies candida secara umum menyebabkan glossitis dengan eritema, Spesies candida secara umum menyebabkan glossitis dengan eritema, rasa terbakar dan atrofi (Chi et al., 2010).
E.
E. Gejala dan TandaGejala dan Tanda
Pasien dengan glossitis biasanya akan merasakan rasa terbakar pada Pasien dengan glossitis biasanya akan merasakan rasa terbakar pada lidah. Pasien juga biasanya akan merasakan rasa tidak nyaman yang dirasakan lidah. Pasien juga biasanya akan merasakan rasa tidak nyaman yang dirasakan pada
pada lidah. lidah. Pada Pada pemeriksaan pemeriksaan lidah lidah akan akan terlihat terlihat eritema, eritema, terutama terutama padapada daerah dorsum dan seringkali juga menyebar ke daerah lateral pada lidah. daerah dorsum dan seringkali juga menyebar ke daerah lateral pada lidah. Pada daerah yang mengalami eritema, struktur lidah normal tidak terlihat, Pada daerah yang mengalami eritema, struktur lidah normal tidak terlihat, yaitu dengan hilangnya papil filiformis dan atrofi pada mukosa. Mengitari yaitu dengan hilangnya papil filiformis dan atrofi pada mukosa. Mengitari daerah eritema terdapat batas yang jelas, hiperkeratosis, dengan garis daerah eritema terdapat batas yang jelas, hiperkeratosis, dengan garis serpiginous berwarna putih-kuning tidak teratur (Kelsch, 2018).
serpiginous berwarna putih-kuning tidak teratur (Kelsch, 2018).
F.
F. Diagnosis BandingDiagnosis Banding
Diagnosis banding dari glossitis dapat berupa kanker pada mukosa oral, Diagnosis banding dari glossitis dapat berupa kanker pada mukosa oral, luka bakar kimia, stomatitis, fissure lidah, lichen planus¸ candidiasis mukosa, luka bakar kimia, stomatitis, fissure lidah, lichen planus¸ candidiasis mukosa, psoriasis (Kelsch, 2018).
psoriasis (Kelsch, 2018).
G.
G. PenatalaksanaanPenatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi peradangan. Tujuan pengobatan adalah untuk mengatasi peradangan. Penatalaksanaan pembengkakan dan rasa tidak nyaman di mulut dilakukan Penatalaksanaan pembengkakan dan rasa tidak nyaman di mulut dilakukan dengan pemberian obat-obatan secara oral. Pengobatan glositis tergantung dengan pemberian obat-obatan secara oral. Pengobatan glositis tergantung pada
pada penyebabnya. penyebabnya. Antibiotik Antibiotik digunakan untuk digunakan untuk pengobatan infpengobatan infeksi eksi bakteri.bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi besi, maka diperlukan suplemen zat Bila penyebabnya adalah defisiensi besi, maka diperlukan suplemen zat besi.Obat
besi.Obat kumur kumur yaitu yaitu campuran campuran setengah setengah teh, teh, baking baking soda soda dan dan dicampurdicampur dengan air hangat. Bila pembengkakan dirasakan parah, bisa diberikan dengan air hangat. Bila pembengkakan dirasakan parah, bisa diberikan kortikosteroid. Topikal kortikosteroid juga mungkin berguna untuk kortikosteroid. Topikal kortikosteroid juga mungkin berguna untuk penggunaan
penggunaan sesekali sesekali misalnya misalnya triamcinolone triamcinolone dalam dalam pasta pasta gigi gigi yangyang diterapkan beberapa kali sehari. Kebersihan mulut yang baik sangat penting. diterapkan beberapa kali sehari. Kebersihan mulut yang baik sangat penting. Hindari iritasi seperti tembakau, panas, pedas makanan dan alcohol
Hindari iritasi seperti tembakau, panas, pedas makanan dan alcohol (Langlais,(Langlais, 2001).
2001).
H.
H. KomplikasiKomplikasi 1.
Udara yang masuk melalui mulut tersumbat karena lidah mengalami Udara yang masuk melalui mulut tersumbat karena lidah mengalami pembengkakan.
pembengkakan. 2.
2. DisfagiaDisfagia
Disfagia (dysphagia) adalah kesulitan menelan makanan.Kondisi ini Disfagia (dysphagia) adalah kesulitan menelan makanan.Kondisi ini biasanya
biasanya menjadi menjadi tanda tanda adanya adanya masalah masalah pada pada tenggorokan tenggorokan atauatau kerongkongan.Sebagian pasien dengan disfagia mengalami kesulitan kerongkongan.Sebagian pasien dengan disfagia mengalami kesulitan menelan beberapa jenis makanan tertentu dan cairan. Pada kasus lain, menelan beberapa jenis makanan tertentu dan cairan. Pada kasus lain, pasien
pasien mengalami mengalami gangguan gangguan mekanisme mekanisme menelan menelan parah. parah. Kondisi Kondisi iniini terjadi karenaadanya masalah pada otot dan saraf tenggorokan atau terjadi karenaadanya masalah pada otot dan saraf tenggorokan atau kerongkongan dan karena terjadinya penyumbatan pada tenggorokan kerongkongan dan karena terjadinya penyumbatan pada tenggorokan atau kerongkongan.
atau kerongkongan. 3.
3. DisfoniaDisfonia
Disfonia adalah gangguan produksi suara. Orang yang menderita Disfonia adalah gangguan produksi suara. Orang yang menderita disfonia dapat mengeluarkan suara serak atau tidak ada suara sama disfonia dapat mengeluarkan suara serak atau tidak ada suara sama sekali. Ada banyak penyebab disfonia, baik karena
sekali. Ada banyak penyebab disfonia, baik karena keganasan atau non-keganasan atau non-keganasan (Pindborg, 2009).
keganasan (Pindborg, 2009).
I.
I. PrognosisPrognosis
Dalam beberapa kasus, glossitis bisa menyebabkan lidah bengkak Dalam beberapa kasus, glossitis bisa menyebabkan lidah bengkak yang dapat menghambatjalan nafas.Namun dengan penanganan yang tepat yang dapat menghambatjalan nafas.Namun dengan penanganan yang tepat dan adekuat, gangguan pada lidah ini dapat diatasi dan dicegah dan adekuat, gangguan pada lidah ini dapat diatasi dan dicegah kekambuhannya (Langlais, 2001).
kekambuhannya (Langlais, 2001).
J.
J. PencegahanPencegahan 1.
1. Kebersihan rongga mulut merupakan hal Kebersihan rongga mulut merupakan hal yang harus dilakukan.yang harus dilakukan. 2.
2. Sikat gigi dan penggunaan dental floss atau benang gigiSikat gigi dan penggunaan dental floss atau benang gigi 3.
3. Jangan lupa untuk membersihkan lidah setelah makan.Jangan lupa untuk membersihkan lidah setelah makan. 4.
4. Kunjungi dokter gigi secara teratur.Kunjungi dokter gigi secara teratur. 5.
5. Jangan gunakan bahan bahan obat atau makanan yang merangsang lidahJangan gunakan bahan bahan obat atau makanan yang merangsang lidah untuk terjadi iritasi atau agent sensitisasi. Bahan bahan ini termasuk untuk terjadi iritasi atau agent sensitisasi. Bahan bahan ini termasuk makanan yang panas dan beralkohol.
6.
6. Hentikan merokok dan hindari penggunaan tembakau dalam jenisHentikan merokok dan hindari penggunaan tembakau dalam jenis apapun.
apapun. 7.
7. Sebaiknya segera konsultasi ke dokter bila gangguannya bertambahSebaiknya segera konsultasi ke dokter bila gangguannya bertambah parah.
parah. 8.
8. Bila lidah sudah menghalangi jalan nafas oleh karena prosesBila lidah sudah menghalangi jalan nafas oleh karena proses enlargement, bila hal ini terjadi, mutlak diperlukan perawatan
enlargement, bila hal ini terjadi, mutlak diperlukan perawatan yang lebihyang lebih intensif (Pindborg, 2009).
intensif (Pindborg, 2009).
III.
III. KORELASI GLOSITIS DAN PENYAKIT SISTEMIKKORELASI GLOSITIS DAN PENYAKIT SISTEMIK A.
A. Glositis dan Anemia Defisiensi BesiGlositis dan Anemia Defisiensi Besi
Besi adalah elemen nutrient esensial dalam tubuh dan sangat penting Besi adalah elemen nutrient esensial dalam tubuh dan sangat penting untuk pertumbuhan dan diferensiasi semua sel. Sekitar 3-5 g zat besi untuk pertumbuhan dan diferensiasi semua sel. Sekitar 3-5 g zat besi disimpan dalam tubuh dengan mayoritas berada dalam darah dan disimpan dalam tubuh dengan mayoritas berada dalam darah dan beristirahat
beristirahat di hati, di hati, sumsum tulang, sumsum tulang, dan otot dan otot dalam bentuk dalam bentuk heme. Sekitarheme. Sekitar 1-2 mg zat besi hilang setiap hari,
1-2 mg zat besi hilang setiap hari, melalui kulit, desquamation enterik, danmelalui kulit, desquamation enterik, dan kehilangan darah ringan. Absorpsi usus menyeimbangkan kehilangan ini. kehilangan darah ringan. Absorpsi usus menyeimbangkan kehilangan ini. Besi berperan animperatif dalam transportasi oksigen, transfer elektron, Besi berperan animperatif dalam transportasi oksigen, transfer elektron, dan berfungsi sebagai kofaktor banyak sistem enzim, seperti enzim dan berfungsi sebagai kofaktor banyak sistem enzim, seperti enzim penghasil
penghasil peroksida peroksida dan dan enzim enzim penghasil penghasil nitrogen nitrogen oksida oksida yang yang pentingpenting bagi sel kekebalan untuk berfungsi secara normal.
bagi sel kekebalan untuk berfungsi secara normal.
Tanda-tanda oral anemia defisiensi besi termasuk beberapa kondisi Tanda-tanda oral anemia defisiensi besi termasuk beberapa kondisi seperti mukosa pucat, atrofi mukosa, stomatitis, atrofik glossiti
seperti mukosa pucat, atrofi mukosa, stomatitis, atrofik glossiti s, cheilosis,s, cheilosis, varicosities lingual, angular cheilitis, lichen planus oral, berbagai bentuk varicosities lingual, angular cheilitis, lichen planus oral, berbagai bentuk kandidiasis, dan aphthous ulcers.
kandidiasis, dan aphthous ulcers. Atrofik glositis ad
Atrofik glositis adalah istilah yang alah istilah yang digunakan undigunakan untuk tuk “papila lidah“papila lidah yang rata” yang mengarah
yang rata” yang mengarah ke lidah yang halus dan kemerahan yang ke lidah yang halus dan kemerahan yang mungkin menyerupai geographic tounge atau glossitis migratory. mungkin menyerupai geographic tounge atau glossitis migratory. Tampakan mengkilap/pendatara dari dorsum lidah merupakan hasil dari Tampakan mengkilap/pendatara dari dorsum lidah merupakan hasil dari atrofi atau hilangnya papilla filliformis pada awalnya, karena papilla ini atrofi atau hilangnya papilla filliformis pada awalnya, karena papilla ini paling
paling rentan rentan untuk untuk defisiensi defisiensi nutrisi nutrisi diikuti diikuti oleh oleh papillae papillae fungiformis.fungiformis. Kondisi ini bersifat reversibel, pada suplementasi nutrisi yang tepat dan Kondisi ini bersifat reversibel, pada suplementasi nutrisi yang tepat dan
regenerasi papila yang hilang akan terjadi.
regenerasi papila yang hilang akan terjadi. Dalam kasus yang lebih parah,Dalam kasus yang lebih parah, lidah mungkin akan menjadi lunak.
lidah mungkin akan menjadi lunak.
Gambar 7.
Gambar 7. (KIRI) Stomatitis p (KIRI) Stomatitis pada mukosa ada mukosa bucal kanan bucal kanan pada pada pasien anemia.pasien anemia. (KANAN) Atrofik glossitis pada pasien anemia
(KANAN) Atrofik glossitis pada pasien anemia
Perubahan atrofi merupakan akibat dari defisiensi satu atau lebih Perubahan atrofi merupakan akibat dari defisiensi satu atau lebih sistem enzim oksidase. kekurangan besi atau ketidakmampuan sistem enzim oksidase. kekurangan besi atau ketidakmampuan menggunakan besi akan mengganggu enzim sitokhrom. Ariboflavinosis menggunakan besi akan mengganggu enzim sitokhrom. Ariboflavinosis atau defsiensi nicotinic acid akan menghambat sistem ensim flavine dan atau defsiensi nicotinic acid akan menghambat sistem ensim flavine dan pyridine. Pada anemia
pyridine. Pada anemia defsiensi besi awalnya pinggdefsiensi besi awalnya pinggir lidah akan memerahir lidah akan memerah kemudian papila mengalami atrofi, warna lidah menja
kemudian papila mengalami atrofi, warna lidah menjadi lebih pucat. Lidahdi lebih pucat. Lidah mengalami atrof dan berwarna merah magenta terjadi pada defsiensi mengalami atrof dan berwarna merah magenta terjadi pada defsiensi riboflavin. Atrofi lidah berwarna merah terang diduga terdapat hiponutrisi riboflavin. Atrofi lidah berwarna merah terang diduga terdapat hiponutrisi nicotinic acid ataupellagra. Mekanisme defsiensi mikronutrient seperti zat nicotinic acid ataupellagra. Mekanisme defsiensi mikronutrient seperti zat besi
besi akan akan menghambat menghambat proliferasi proliferasi mukosa. mukosa. Karena, Karena, sel-sel sel-sel pada pada papilapapila lidah memiliki kemampuan “turn over” yang tinggi, defsiensi terhadap lidah memiliki kemampuan “turn over” yang tinggi, defsiensi terhadap mikronutrien yang digunakan untuk proliferasi dan stabilisasi
mikronutrien yang digunakan untuk proliferasi dan stabilisasi membran selmembran sel akan menyebabkan depapilasi lidah. Defisiensi nutrisi juga akan akan menyebabkan depapilasi lidah. Defisiensi nutrisi juga akan mengubah keadaan flora mikrobial yang berkontribusi menyebabkan mengubah keadaan flora mikrobial yang berkontribusi menyebabkan terjadinya glossitis.
Semua efek fisiologis defisiensi besi tergantung pada tingkat Semua efek fisiologis defisiensi besi tergantung pada tingkat keparahan anemia, penurunan kemampuan pengangkutan oksigen darah keparahan anemia, penurunan kemampuan pengangkutan oksigen darah dan protein yang mengandung besi (Wu et al. 2014). Banyak ulasan yang dan protein yang mengandung besi (Wu et al. 2014). Banyak ulasan yang menggambarkan atrofi oral dan gastric epithelium dan perubahan kuku menggambarkan atrofi oral dan gastric epithelium dan perubahan kuku pada
pada individu individu sebagai sebagai perubahan perubahan noneritroid noneritroid yang yang paling paling utama utama padapada manusia dan hewan. Perubahan oral adalah yang paling umum dan manusia dan hewan. Perubahan oral adalah yang paling umum dan signifikan, dengan glossitis atrofik, angular cheilitis, dan sindrom signifikan, dengan glossitis atrofik, angular cheilitis, dan sindrom Plummer Vinson yang ditandai dengan disfagia postkrikoid yang paling Plummer Vinson yang ditandai dengan disfagia postkrikoid yang paling umum. Besi merupakan elemen penting untuk pertumbuhan dan umum. Besi merupakan elemen penting untuk pertumbuhan dan pematangan semua sel. Rennie
pematangan semua sel. Rennie et al. (1982) dalam et al. (1982) dalam penelitian mereka padapenelitian mereka pada ketebalan sel epitel pada subjek defisiensi besi menyatakan bahwa ketebalan sel epitel pada subjek defisiensi besi menyatakan bahwa penurunan
penurunan signifikan signifikan pada pada ketebalan ketebalan epitel epitel total total dan dan terutama terutama ketebalanketebalan kompartemen thematuration, bersama dengan tingkat enzim yang rendah kompartemen thematuration, bersama dengan tingkat enzim yang rendah dalam epitel bucal. Richie et al. (2008) juga mengkonfirmasi temuan dalam epitel bucal. Richie et al. (2008) juga mengkonfirmasi temuan serupa dengan mengamati bahwa pemeriksaan histologis mukosa mulut serupa dengan mengamati bahwa pemeriksaan histologis mukosa mulut pada
pada anemia anemia defisiensi defisiensi besi besi mengungkapkan mengungkapkan atrofi atrofi diafragma diafragma dengandengan penipisan lamina propria dari jaringan p
penipisan lamina propria dari jaringan penghubung. enghubung. Penurunan kadar besiPenurunan kadar besi yang terus di dalam darah mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin yang terus di dalam darah mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin yang membawa pasokan oksigen yang tidak adekuat ke jaringan mukosa yang membawa pasokan oksigen yang tidak adekuat ke jaringan mukosa mulut dan akhirnya menyebabkan atrofi mukosa (Rennie et al. 1982; Wu mulut dan akhirnya menyebabkan atrofi mukosa (Rennie et al. 1982; Wu et al. 2014).
et al. 2014).
B.
B. Glositis dan Diabetes MelitusGlositis dan Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan faktor risiko untuk terjadinya patologi Diabetes melitus merupakan faktor risiko untuk terjadinya patologi oral seperti gingivitis, periodontitis, candidiasis,
oral seperti gingivitis, periodontitis, candidiasis, oral lichen planusoral lichen planus, lesi, lesi premalignant seperti leukop
premalignant seperti leukoplakia dan lakia dan malignansi oral. Kadar malignansi oral. Kadar glukosa yangglukosa yang tinggi pada saliva dapat meningkatkan pertumbuhan yeast. Tingginya tinggi pada saliva dapat meningkatkan pertumbuhan yeast. Tingginya frekuensi infeksi
frekuensi infeksi Candida albicansCandida albicans dan perubahan mikrovaskular padadan perubahan mikrovaskular pada pasien
pasien diabetes diabetes menyebabkan menyebabkan tingginya tingginya frekuensi frekuensi terjadinya terjadinya lesi lesi atrofiatrofi lidah dan
Glossitis
Glossitis dapat terjadi karena merupakan manifestasi dari candidiasisdapat terjadi karena merupakan manifestasi dari candidiasis kronis (Ghabanchi et al., 2011).
kronis (Ghabanchi et al., 2011). Median
Median rhomboid rhomboid glossitisglossitis dapat terjadi pada penderita diabetes dapat terjadi pada penderita diabetes melitus. Hal ini dapat disebabkan akibat manifestasi kronis dari melitus. Hal ini dapat disebabkan akibat manifestasi kronis dari candidiasis pada penderita diabetes. Tingginya kadar
candidiasis pada penderita diabetes. Tingginya kadar candidacandida pseudohyphae
pseudohyphae pada pada penderita penderita diabetes diabetes melitus melitus diyakini diyakini sebagai sebagai faktorfaktor yang menyebabkan
yang menyebabkan median rhomboid glossitismedian rhomboid glossitis. Hal ini dapat disebabkan. Hal ini dapat disebabkan karena pada penderita diabetes, kadar
karena pada penderita diabetes, kadar glukosa pada saliva dapat meningkatglukosa pada saliva dapat meningkat yang menyebabkan pertumbuhan candida menjadi meningkat, disertai yang menyebabkan pertumbuhan candida menjadi meningkat, disertai dengan berkurangnya immunoglobulin antifungal pada saliva. Pada dengan berkurangnya immunoglobulin antifungal pada saliva. Pada pemeriksaan
pemeriksaan lidah lidah dapat dapat ditemukanditemukan atrophic “bald” spot atrophic “bald” spot pada pada daerah daerah tengah lidah, bagian posterior dan anterior. Biasanya lidah akan terlihat tengah lidah, bagian posterior dan anterior. Biasanya lidah akan terlihat halus dan datar (Ranjan dan Rajan, 2016).
halus dan datar (Ranjan dan Rajan, 2016).
C.
C. Glositis dan HIVGlositis dan HIV
Kesehatan gigi dan mulut merupakan komponen yang penting pada Kesehatan gigi dan mulut merupakan komponen yang penting pada status kondisi kesehatan pasien dengan HIV-AIDS secara umum. Pada status kondisi kesehatan pasien dengan HIV-AIDS secara umum. Pada pasien
pasien dengan dengan HIV-AIDS, HIV-AIDS, spektrum spektrum manifestasi manifestasi klinis klinis pada pada gigi gigi dandan mulut sangatlah luas. Manifestasi klinis HIV pada gigi dan mulut mulut sangatlah luas. Manifestasi klinis HIV pada gigi dan mulut didapatkan pada 30-80% pasien. Manifestasi klinis HIV pada gigi dan didapatkan pada 30-80% pasien. Manifestasi klinis HIV pada gigi dan mulut dapat dikelompokkan menjadi:
mulut dapat dikelompokkan menjadi: 1.
1. Infeksi: bakteri, fungi, virusInfeksi: bakteri, fungi, virus 2.
2. Neoplasma: Kaposi’s sarcoma, non Neoplasma: Kaposi’s sarcoma, non--Hodgkin’s lymphomaHodgkin’s lymphoma 3.
3. Dimediasi oleh imun: aphthous mayor, necrotizing stomatitisDimediasi oleh imun: aphthous mayor, necrotizing stomatitis 4.
4. Lainnya: penyakit parotis, nutrisional, xerostomiaLainnya: penyakit parotis, nutrisional, xerostomia 5.
5. Manifestasi pada gigi dan mulut sebagai efek samping dari terapiManifestasi pada gigi dan mulut sebagai efek samping dari terapi antiretroviral
antiretroviral
Sebenarnya tidak terdapat lesi oral khusus yang hanya berkaitan Sebenarnya tidak terdapat lesi oral khusus yang hanya berkaitan dengan HIV-AIDS. Akan tetapi, terdapat manifestasi klinis tertentu seperti dengan HIV-AIDS. Akan tetapi, terdapat manifestasi klinis tertentu seperti kandidiasis oral dan
dengan HIV-AIDS dan dianggap sebagai bagian dari
dengan HIV-AIDS dan dianggap sebagai bagian dari penyakit AIDS, jugapenyakit AIDS, juga diikutsertakan dalam klasifikasi klinis HIV oleh CDC.
diikutsertakan dalam klasifikasi klinis HIV oleh CDC.
Pada pasien dengan infeksi HIV, terdapat supresi imun terhadap Pada pasien dengan infeksi HIV, terdapat supresi imun terhadap imunitas yang dimediasi oleh sel seiring dengan perkembangan penyakit. imunitas yang dimediasi oleh sel seiring dengan perkembangan penyakit. Akan tetapi, di waktu yang sama pula, terdapat aktivasi imunitas sel B Akan tetapi, di waktu yang sama pula, terdapat aktivasi imunitas sel B yang abnormal. Gangguan pada sistem imun ini juga dapat menyebabkan yang abnormal. Gangguan pada sistem imun ini juga dapat menyebabkan berbagai
berbagai manifestasi manifestasi oral oral yang yang bermacam-macam, bermacam-macam, diantaranya diantaranya adalahadalah aphthous ulcer dan necrotizing stomatitis.
aphthous ulcer dan necrotizing stomatitis.
Gambar 8.
Gambar 8. Aphthous ulcer pada pasien dengan HIVAphthous ulcer pada pasien dengan HIV
Aphthous ulcer merupakan manifestasi oral yang dimediasi oleh Aphthous ulcer merupakan manifestasi oral yang dimediasi oleh imun yang berkaitan dengan HIV yang paling banyak terjadi. Ulcer ini imun yang berkaitan dengan HIV yang paling banyak terjadi. Ulcer ini dapat berukuran besar, soliter maupun multipel, kronis, dalam, dan nyeri. dapat berukuran besar, soliter maupun multipel, kronis, dalam, dan nyeri. Seringkali berlangsung lebih lama pada populasi pasien seronegative dan Seringkali berlangsung lebih lama pada populasi pasien seronegative dan kurang responsif terhadap terapi.
kurang responsif terhadap terapi.
Gambar 9.
Necrotizing
Necrotizing stomatitis stomatitis merupakan merupakan ulserasi ulserasi yang yang akut akut dan dan sangatsangat nyeri, yang seringkali dapat hingga mencapai tulang dan menyebabkan nyeri, yang seringkali dapat hingga mencapai tulang dan menyebabkan kerusakan jaringan berat. Lesi ini bisa jadi merupakan varian dari major kerusakan jaringan berat. Lesi ini bisa jadi merupakan varian dari major aphthous ulceration, akan tetapi terjadi pada ar
aphthous ulceration, akan tetapi terjadi pada area yang dekat dengan tulangea yang dekat dengan tulang dan berkaitan dengan penurunan sistem imun yang berat. Lesi ini juga dan berkaitan dengan penurunan sistem imun yang berat. Lesi ini juga dapat terjadi pada area edentulosa
dapat terjadi pada area edentulosa (Bajpai dan Pazare, 2010).(Bajpai dan Pazare, 2010).
D.
D. Glositis dan Glositis dan ImunoterImunoterapiapi
Menurut studi United Kingdom
Menurut studi United Kingdom Children’s Cancer Study Group danChildren’s Cancer Study Group dan Pediatric Oncology Nurses Forum atau UKCCSG-PONF (2006), Pediatric Oncology Nurses Forum atau UKCCSG-PONF (2006), prevalensi
prevalensi terjadinya terjadinya disfungsi disfungsi rongga rongga mulut mulut akibat akibat kemoterapikemoterapi diperkirakan mencapai 30-75% dalam setiap siklusnya. Literatur dari diperkirakan mencapai 30-75% dalam setiap siklusnya. Literatur dari Cancer Care Nova Stovia (CCNS) tahun 2008, mengatakan bahwa angka Cancer Care Nova Stovia (CCNS) tahun 2008, mengatakan bahwa angka prevalensi disfungsi
prevalensi disfungsi rongga mulut rongga mulut lebih besar lebih besar lagi, lagi, yaitu sekitar yaitu sekitar 45-80%.45-80%. Berdasarkan systematic review yangdilakkukan oleh Keefe, et al. (2007) Berdasarkan systematic review yangdilakkukan oleh Keefe, et al. (2007) dan Eilers (2004), intervensi penanganan disfungsi rongga mulut dan Eilers (2004), intervensi penanganan disfungsi rongga mulut diantaranya adalah oral care yang berkualitas, pemberian agen anti septic, diantaranya adalah oral care yang berkualitas, pemberian agen anti septic, pembersih
pembersih mulut mulut (multiagent (multiagent mouthwashes), mouthwashes), agen agen anti anti inflamsi, inflamsi, growthgrowth factor, cytokine-like agent serta berbagai agen alamiah lain yaitu factor, cytokine-like agent serta berbagai agen alamiah lain yaitu chamomile, kamilosan cair dan madu.
chamomile, kamilosan cair dan madu.
Toksisitas oral dari immunoterapi berkembang lebih jarang daripada Toksisitas oral dari immunoterapi berkembang lebih jarang daripada toksisitas kulit. Namun, perubahan oral mungkin jarang dilaporkan karena toksisitas kulit. Namun, perubahan oral mungkin jarang dilaporkan karena efek samping yang kurang simtomatik. Mukositis yang diinduksi efek samping yang kurang simtomatik. Mukositis yang diinduksi kemoterapi mungkin memerlukan penyesuaian dosis. Lesi oral cukup kemoterapi mungkin memerlukan penyesuaian dosis. Lesi oral cukup spesifik secara klinis, dan pemeriksaan sistematis mukosa mulut sangat spesifik secara klinis, dan pemeriksaan sistematis mukosa mulut sangat dianjurkan sebagai bagian dari pemantauan pasien yang diobati dengan dianjurkan sebagai bagian dari pemantauan pasien yang diobati dengan obat-obatan immunosupresif. Diperlukan skring dini dan manajemen obat-obatan immunosupresif. Diperlukan skring dini dan manajemen yangyang tepat untuk membatasi risiko mukolitis/glossitis, dan modifikasi dosis tepat untuk membatasi risiko mukolitis/glossitis, dan modifikasi dosis demi mempertahankan kualitas hidup pasien (Vigarios, 2017).
Gambar 10.
Gambar 10. Mukositis yang meluas dari sisi lateral ventral lidahMukositis yang meluas dari sisi lateral ventral lidah diinduksi oleh kemoterapi (mukosa tidak
diinduksi oleh kemoterapi (mukosa tidak berkeratin)berkeratin)
Gambar 11. A
Gambar 11. A. Grade 1 mucositis dengan panitumumab (antibodi. Grade 1 mucositis dengan panitumumab (antibodi monoclonal penargetan EGFR).
monoclonal penargetan EGFR). BB. Mucositis diinduksi oleh afatinib (pan-HER. Mucositis diinduksi oleh afatinib (pan-HER tirosin inhibitor kinase).
tirosin inhibitor kinase). CC. Mukosa yang melibatkan mukosa labial yang. Mukosa yang melibatkan mukosa labial yang diinduksi oleh erlotinib
diinduksi oleh erlotinib dalam monoterapi (anti EGFR).dalam monoterapi (anti EGFR).DD. Diffuse radio-induced. Diffuse radio-induced mucositis mempengaruhi mukosa keratin (dorsum lidah).
mucositis mempengaruhi mukosa keratin (dorsum lidah).EE Nilai risiko tinggi Nilai risiko tinggi ≥3≥3 mucositis diinduksi oleh radioterapi dan
diinduksi oleh cetuximab dan kemoterapi (carboplatin dan 5FU) dalam diinduksi oleh cetuximab dan kemoterapi (carboplatin dan 5FU) dalam kombinasi).
kombinasi).
Tabel 1.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Bajpai S, Pazare AR. 2010.Oral manifestations of
Bajpai S, Pazare AR. 2010.Oral manifestations of HIV.HIV. Contemp Clin Dent.Contemp Clin Dent.1(1):1- 1(1):1-5.
5.
Bhattacharya PT dan Misra SR. 2017.
Bhattacharya PT dan Misra SR. 2017. Effects Effects of of Iron Iron Deficiency Deficiency onon theOropharyngeal Region: Signs, Symptoms,and Biological Changes
theOropharyngeal Region: Signs, Symptoms,and Biological Changes
Chi AC, Neville BW, Krayer JW, Gonsalves WC. 2010. "Oral manifestations of Chi AC, Neville BW, Krayer JW, Gonsalves WC. 2010. "Oral manifestations of
systemic disease". Am Fam Physician (review). 82(11): 1381
systemic disease". Am Fam Physician (review). 82(11): 1381 – – 8. PMID8. PMID 21121523.
21121523.
Dennis M, Bowen, W.T., Cho.L., 2012,
Dennis M, Bowen, W.T., Cho.L., 2012, Mechanism Mechanism of of Clinical Clinical SignsSigns, Elsevier,, Elsevier, Australia
Australia
Emmanuelle Vigarios, Joel B. Epstein, Vincent Sibaud. 2017. Oral Mucosal Emmanuelle Vigarios, Joel B. Epstein, Vincent Sibaud. 2017. Oral Mucosal Changes Induced by Anticancer Targeted Therapies And Immune Changes Induced by Anticancer Targeted Therapies And Immune Checkpoint Inhibitors. USA: Support Care Cancer (2017) 25:1713
Checkpoint Inhibitors. USA: Support Care Cancer (2017) 25:1713 – – 1739.1739. Ghabanchi, J., Tadbir AA., Darafshi, R., Sadegholvad, M. 2011. The Prevalence of Ghabanchi, J., Tadbir AA., Darafshi, R., Sadegholvad, M. 2011. The Prevalence of Median Rhomboid Glossitis in Diabetic Patients: A Case-Control Study. Median Rhomboid Glossitis in Diabetic Patients: A Case-Control Study. Iran
Iran Red Red Crescent Crescent Med Med J J 2011; 2011; 13(7):503-50613(7):503-506 Langlais RP, Miller CS. 2001.
Langlais RP, Miller CS. 2001. Atlas berwarna kelainan rongga mulut yang lazim Atlas berwarna kelainan rongga mulut yang lazim .. Alih bahasa. Susetyo B. Jakarta: Hipokrates. 2001: 46.
Alih bahasa. Susetyo B. Jakarta: Hipokrates. 2001: 46.
McMillan, Roddy; Forssell, Heli; Buchanan, John Ag; Glenny, Anne-Marie; McMillan, Roddy; Forssell, Heli; Buchanan, John Ag; Glenny, Anne-Marie; Weldon, Jo C.; Zakrzewska, Joanna M. 2016. "Interventions for treating Weldon, Jo C.; Zakrzewska, Joanna M. 2016. "Interventions for treating burning mouth syndrom
burning mouth syndrome". The Cochrane Database of Systematic Reviews.e". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 11: CD002779.
11: CD002779. doi:10.1002/1465doi:10.1002/14651858.CD0027791858.CD002779.pub3. ISSN .pub3. ISSN 1469-493X.1469-493X. PMID 27855478
PMID 27855478 Pindborg Jens J. 2009.
Pindborg Jens J. 2009. Kanker dan Prakanker Kanker dan Prakanker Rongga Mulut Rongga Mulut . Alih bahasa: Lilian. Alih bahasa: Lilian Yuwono. Jakarta: EGC.
Yuwono. Jakarta: EGC.
Scully, Crispian. 2008. Oral and maxillofacial medicine :
Scully, Crispian. 2008. Oral and maxillofacial medicine : the basis of diagnosis the basis of diagnosis andand treatment (2nd ed.). Edinburgh: Churchill Livingstone. p. 356. ISBN treatment (2nd ed.). Edinburgh: Churchill Livingstone. p. 356. ISBN 978-0443068188.
0443068188.
Ranjan, R. and Rajan, S. 2016. Oral health manifestations in diabetic patients Ranjan, R. and Rajan, S. 2016. Oral health manifestations in diabetic patients – – aa
review. International Journal of Community Health and Medical review. International Journal of Community Health and Medical Research, 2, Pp.58-62.
Richie JP Jr, Kleinman W, Marina P, Abraham P, Wynder EL, Muscat JE. 2008 Richie JP Jr, Kleinman W, Marina P, Abraham P, Wynder EL, Muscat JE. 2008 Blood iron, glutathione and micronutrient levels and the risk of oral cancer. Blood iron, glutathione and micronutrient levels and the risk of oral cancer. Nutr Cancer 60(4):474
Nutr Cancer 60(4):474 – – 482482
Taqwa. 2009. Kelainan Lidah.
Taqwa. 2009. Kelainan Lidah.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001053.html
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001053.html (27(27 November 2018) Treister NS, Bruch JM (2010). Clinical
November 2018) Treister NS, Bruch JM (2010). Clinical oral medicine andoral medicine and pathology. New York
pathology. New York: Humana Press. p. 149. ISBN 9: Humana Press. p. 149. ISBN 978-1-60327-519-478-1-60327-519-4.. Treister NS, Bruch JM. 2010. Clinical oral medicine and pathology. New York: Treister NS, Bruch JM. 2010. Clinical oral medicine and pathology. New York:
Humana Press. p.
Humana Press. p. 149. ISBN 978-1-60327-519-4.149. ISBN 978-1-60327-519-4.
Wu YC, Wang YP, Chang JYF, Cheng SJ, Chen HM, Sun A. 2014. Oral Wu YC, Wang YP, Chang JYF, Cheng SJ, Chen HM, Sun A. 2014. Oral
manifestations an
manifestations and bloodprofile in patients with iron deficiency anaemia.d bloodprofile in patients with iron deficiency anaemia. J J Formos Med Assoc