• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unduh BRS Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Unduh BRS Ini"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 28/05/16/Th. XIX, 5 Mei 2017

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

FEBRUARI 2017

FEBRUARI 2017: T

INGKAT

P

ENGANGGURAN

T

ERBUKA

(TPT) S

EBESAR

3,80 P

ERSEN

 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2017 sebanyak 4,2 juta orang, bertambah sebanyak 190,7 ribu orang atau naik sebesar 4,70 persen dibandingkan Februari 2016.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2017 mencapai 4,1 juta orang bertambah sebanyak 189,0 ribu orang atau naik sebesar 4,85 persen dibandingkan keadaan Februari 2016.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2017 mencapai 3,80 persen, mengalami penurunan dibandingkan Februari 2016 sebesar 3,94 persen atau turun sebesar 0,14 persen. Sedangkan jumlah penganggur terbuka pada Februari 2017 sebanyak 161,2 ribu orang atau bertambah sebanyak 1,6 ribu orang dari Februari 2016 sebesar 159,5 ribu orang.

 Selama periode Februari 2016 - Februari 2017 terdapat 2 (dua) lapangan usaha mengalamipenurunan

penyerapan penduduk bekerja, yaitu: sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan

Perikanan dan sektor Pertambangan dan Penggalian. Penurunan penyerapan penduduk bekerja tertinggi terdapat di sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan sebesar 1,94 persen. Sementara, 7 (tujuh) sektor lainnya mengalami peningkatan penyerapan penduduk bekerja di mana peningkatan penyerapan tertinggi terdapat di sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan sebesar 0,94 persen.

 Berdasarkan jumlah jam kerja, keadaan Februari 2017 dari 4,1 juta penduduk bekerja sebanyak 2,6 juta orang atau sebesar 64,56 persen bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 7 jam per minggu mencapai 88,4 ribu orang atau sebesar 2,17 persen.

 Keadaan Februari 2017, penduduk bekerja berpendidikan tamat SD ke bawah masih mendominasi penyerapan lapangan kerja sebesar 45,95 persen. Sementara, penduduk berpendidikan tinggi yang terserap di lapangan pekerjaan masih relatif rendah yakni tamat Diploma(D-I/D-II/D-III)sebesar 3,07 persen dan tamat Universitas(D-IV/S-1/S-2/S-3)sebesar 7,54 persen.

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan pada periode Februari 2016 - Februari 2017 menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Peningkatan jumlah angkatan kerja pada kurun waktu itu diikuti dengan peningkatan penyerapan jumlah penduduk bekerja dan penurunan tingkat pengangguran terbuka.

Jumlah angkatan kerja pada periode Februari 2016 - Februari 2017 bertambah sebanyak 190,7 ribu orang, penduduk yang bekerja bertambah sebanyak 189,0 ribu orang sedangkan Tingkat Pengangguran

(2)

Terbuka (TPT) turun dari 3,94 persen menjadi 3,80 persen atau turun sebesar 0,14 persen. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada periode Februari 2016 - Februari 2017 meningkat dari 70,01 persen menjadi 72,12 persen atau naik sebesar 2,11 persen.Walaupun TPT mengalami mengalami penurunan namun jumlah penganggur pada periode Februari 2016 - Februari 2017 bertambah sebanyak 1,6 ribu orang. Lihat Tabel 1.

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2016–2017

Keadaan: Februari

Jenis Kegiatan Utama Satuan 2016 2017

(1) (2) (4) (5)

1. Angkatan Kerja (AK) 000 orang 4.053,7 4.244,4 Bekerja 000 orang 3.894,2 4.083,2 Penganggur 000 orang 159,5 161,2 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) % 70,01 72,12 3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 3,94 3,80 4. Pekerja tidak penuh 000 orang 1.403,7 1.447,1

Setengah penganggur 000 orang 411,4 368,3 Paruh waktu 000 orang 992,4 1.078,8

Keterangan: Estimasi ketenagakerjaan Februari 2016-2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

2.. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Struktur lapangan pekerjaan di Provinsi Sumatera Selatan kondisi Februari 2017 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana sektor Pertanian, sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi, dan sektor Jasa Kemasyarakatan, masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sumatera Selatan. Sektor Pertanian menyerap tenaga kerja sebesar 49,20 persen, sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Akomodasi menyerap tenaga kerja sebesar 19,21 persen, dan sektor Jasa Kemasyarakatan menyerap tenaga kerja sebesar 13,90 persen.

(3)

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2016–2017

Keadaan: Februari

Lapangan Pekerjaan Utama 2016 2017

(000 orang) % (000 orang) %

(1) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 1.991,6 51,14 2.009,1 49,20 2. Pertambangan dan Penggalian 61,0 1,57 49,8 1,22 3. Industri 212,3 5,45 237,5 5,82 4. Listrik, Gas, dan Air Minum 4,3 0,11 8,4 0,21 5. Konstruksi 158,8 4,08 194,3 4,76 6. Perdagangan, Rumahmakan, dan Akomodasi 745,1 19,13 784,4 19,21 7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 150,0 3,86 157,5 3,86 8. Keuangan 66,3 1,70 74,8 1,83 9. Jasa Kemasyarakatan 504,7 12,96 567,6 13,90

Jumlah 3.894,2 100,00 4.083,2 100,00

Keterangan: Estimasi ketenagakerjaan Februari 2016-2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan penduduk bekerka. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup berusaha dengan dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan, sedangkan sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi tersebut pada Februari 2017 sebanyak 1,6 juta orang atau sebesar 38,38 persen penduduk Provinsi Sumatera Selatan bekerja di sektor formal dan sisanya sebanyak 2,5 juta orang atau sebesar 61,62 persen bekerja di sektor informal. Bila dibandingkan dengan keadaan Februari 2016, proporsi pekerja sektor informal turun sebesar 4,45 persen, sebaliknya pekerja sektor formal naik sebesar 4,45 persen.

(4)

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 2016–2017

Keadaan: Februari

Status Pekerjaan Utama 2016 2017

(000 orang) % (000 orang) %

(1) (4) (5) (6) (7)

1. Berusaha sendiri 671,9 17,25 758,7 18,58 2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap 816,6 20,97 773,7 18,95 3. Berusaha dibantu buruh tetap 104,6 2,69 126,5 3,10 4. Buruh/Karyawan 1.216,9 31,25 1.440,8 35,29 5. Pekerja bebas pertanian + 180,8 4,64 184,5 4,51

Pekerja bebas nonpertanian

6. Pekerja keluarga/tak dibayar 903,4 23,20 799,1 19,57

Jumlah 3.894,2 100,00 4.083,2 100,00

Keterangan: Estimasi ketenagakerjaan Februari 2016-2017 menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

4. Penduduk Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan dari periode ke periode. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja 35 jam ke atas per minggu jumlahnya pada Februari 2017 mencapai 2,6 juta orang atau 64,56 persen, sebaliknya penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu sebanyak 1,4 juta orang atau sebesar 35,44 persen. Dibandingkan kondisi Februari 2016 sebesar 63,95 persen proporsi penduduk yang bekerja lebih dari 35 jam meningkat sebesar 0,61 persen.

Secara absolut jumlah penduduk yang bekerja 35 jam ke atas per minggu pada kurun waktu Februari 2016-Februari 2017 bertambah sebanyak 145,7 ribu orang atau naik sebesar 5,85 persen. Di sisi lain pekerja tidak penuh penduduk bekerja kurang dari 35 jam per minggu jumlahnya berkurang sebanyak 63,95 ribu orang atau turun sebesar 3,09 persen. Lihat Tabel 4.

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu 2016–2017

Keadaan: Februari

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2016 2017

(5)

5. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan

Ditinjau dari tingkat pendidikan yang ditamatkan penyerapan tenaga kerja keadaan Februari 2017 didominasi penduduk berpendidikan rendah yakni tamat Sekolah Dasar (SD) ke bawah sebanyak 1,9 juta orang atau 45,95 persen dan tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 656,3 ribu orang atau sebesar 16,07 persen. Secara keseluruhan pekerja berpendidikan rendah jumlahnya sebanyak 2,5 juta orang atau sebesar 62,02 persen. Penduduk bekerja yang berpendidikan tamat Diploma (D-I/D-II/D-III) hanya 125,5 ribu orang atau sebesar 3,07 persen, sedangkan berpendidikan tamat Universitas (D-IV/S-1/S-2/S-3) sebanyak 308,1 ribu orang atau sebesar 7,54 persen.

Perbaikan kualitas pendidikan penduduk yang bekerja di Provinsi Sumatera Selatan dari waktu ke waktu cenderung semakin baik. Fenomena itu ditunjukkan adanya kecenderungan menurunnya proporsi penduduk bekerja berpendidikan rendah atau tamat SMP kebawah serta meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tamat Diploma dan Universitas. Dalam setahun terakhir Februari 2016 - Februari 2017 proporsi penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 66,60 persen menjadi sebesar 62,02 persen, sedangkan proporsi penduduk bekerja berpendidikan tamat Diploma dan Universitas meningkat dari 8,04 persen menjadi sebesar 10,61 persen. Perhatikan Tabel 5.

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2016–2017

Keadaan: Februari

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2016 2017

(000 orang) % (000 orang) %

(1) (4) (5) (6) (7)

1. SD Kebawah 1.838,2 47,20 1.876,3 45,95

2. Sekolah Menengah Pertama 755,4 19,40 656,3 16,07

3. Sekolah Menengah Atas 714,3 18,34 814,5 19,95

4. Sekolah Menengah Kejuruan 272,9 7,01 302,6 7,41

5. Diploma (D-I/D-II/D-III) 67,1 1,72 125,5 3,07

6. Universita (D-IV/S-1/S-2/S-3) 246,2 6,32 308,1 7,54

Jumlah 3.894,2 100,00 4.083,2 100,00 Keterangan: Estimasi ketenagakerjaan Februari Februari menggunakan penimbang hasil Proyeksi Penduduk

7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin, dan Wilayah

(6)

Ditinjau menurut jenis kelamin, TPT penduduk laki-laki keadaan Februari 2017 lebih rendah dibandingkan TPT penduduk perempuan dan secara urutan masing-masing sebesar 3,67 persen dan 3,99 persen., sedangkan ditinjau menurut daerah perkotaan dan pedesaan TPT penduduk di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan dan secara urutan masing-masing sebesar 5,19 persen dan 3,05 persen.

Tabel 6

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2016–2017 (persen)

Keadaan: Februari

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2016 2017

(1) (3) (4)

SD Kebawah 1,93 1,85

Sekolah Menengah Pertama 4,52 3,58

Sekolah Menengah Atas 6,02 6,30

Sekolah Menengah Kejuruan 9,09 9,32

Diploma I/II/III 3,13 3,82

Universitas 4,80 3,32

(7)

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

Informasi lebih lanjut hubungi:

Kepala Bidang Statistik Sosial

Drs. Timbul P Silitonga, M.Si

Gambar

Tabel 1Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama
Tabel 2Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Tabel 4Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu
Tabel 6

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,16 persen; kelompok kesehatan naik 0,05 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga naik

Apabila dibandingkan dengan impor periode Januari-Februari 2016, nilai impor Sumatera Selatan Januari- Februari 2017 mengalami penurunan dari US$ 359,95 juta menjadi US$ 54,23 juta

Jika dibedakan menurut daerah perkotaan dan perdesaan maka sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan di perdesaan sebesar 80,33 persen, lebih besar

Nilai ekspor Sumatera Barat yang seluruhnya berasal dari komoditi nonmigas pada bulan November 2016 senilai US$164,2 juta atau naik sebesar 10,78 persen dibandingkan

Nilai ekspor Sumatera Barat yang seluruhnya berasal dari komoditi nonmigas pada bulan Desember 2016 senilai US$194,7 juta atau naik sebesar 18,63 persen dibandingkan dengan

Nilai ekspor Sumatera Barat yang seluruhnya berasal dari komoditi nonmigas pada bulan Agustus 2016 senilai US$152,3 juta atau naik sebesar 9,12 persen dibandingkan dengan

Secara kumulatif nilai impor Sumatera Barat Januari-Februari 2015 mencapai US$104,7 juta atau mengalami penurunan sebesar 35,01 persen dibanding periode yang sama tahun

Laju inflasi tahun kalender Provinsi Sumatera Barat sampai Februari 2014 adalah sebesar 1,30 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Februari 2014 terhadap Februari