vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..………...i
LEMBAR PENGESAHAN………..ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii
KATA PENGANTAR……….iv
ABSTRACT………………vii
ABSTRAK………viii
DAFTAR ISI………...ix
DAFTAR GAMBAR……….xiv
DAFTAR TABEL………...xv
DAFTAR LAMPIRAN……….xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………...1
1.2 Identifikasi Masalah………7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………7
x Universitas Kristen Maranatha
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka………9
2.1.1 Pajak………..9
2.1.1.1 Pengertian Pajak………9
2.1.1.2 Tinjauan Pajak dari Berbagai Aspek………...12
2.1.1.3 Fungsi Pajak………14
2.1.1.4 Perbedaan Pajak dan Jenis Pungutan Lainnya………14
2.1.1.5 Kedudukan Hukum Pajak………...15
2.1.1.6 Hukum Pajak Formal dan Hukum Pajak Materiil…………...16
2.1.1.7 Pembagian Pajak Menurut Golongan,Sifat,dan Pemungutannya………...17
2.1.1.8 Perlawanan Terhadap Pajak………18
2.1.1.9 Asas-asas Pemungutan Pajak………..18
2.1.1.10 Cara Pemungutan Pajak………23
2.1.2 Penagihan dan Perlawanan Terhadap Pajak………...25
2.1.2.1 Urgensi Penagihan Pajak………25
2.1.2.2 Penagihan Pajak Secara Pasif dan Penagihan Pajak Secara Aktif………27
2.1.2.3 Pejabat dan Juru Sita Pajak……….29
2.1.2.4 Surat Paksa………..32
2.1.2.5 Prosedur Penagihan Pajak………...33
2.1.2.6 Penagihan Seketika dan Sekaligus………..36
xi Universitas Kristen Maranatha
2.1.2.8 Paksa Badan (Gijzeling).……….40
2.1.3 Pajak Penghasilan (PPh).………43
2.1.3.1 Pengertian Pajak Penghasilan……….43
2.1.3.2 Subjek Pajak………45
2.1.3.2.1 Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri………48
2.1.3.2.2 Tidak Termasuk Subjek Pajak………..49
2.1.3.3 Objek Pajak……….50
2.1.3.3.1 Penghasilan yang Termasuk Objek Pajak……….51
2.1.3.3.2 Penghasilan yang Tidak Termasuk Objek Pajak……..52
2.1.3.4 Cara Menghitung Pajak………...53
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………70
3.1.1 Sejarah Singkat KPP………...70
3.1.2 Visi,Misi dari KPP Pratama Bojonagara Bandung……….73
3.1.2.1 Visi KPP Pratama Bojonagara Bandung………...73
3.1.2.2 Misi KPP Pratama Bojonagara Bandung………..73
xii Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian……….………93
4.1.1 Mekanisme Penagihan Pajak………..93
4.1.2 Penjelasan Mengenai Mekanisme Penagihan Pajak………...94
4.2 Pengujian Instrumen Penelitian…..………..96
4.2.1 Uji Validitas………96
4.2.2 Metode Kuantitatif………101
4.2.3 Uji Reliabilitas………..102
4.2.4 Analisis Deskriptif Data Penelitian………...103
xiii Universitas Kristen Maranatha
4.2.4.2 Variabel Peningkatan Pencairan Tunggakan Pajak (Y)…..113 4.2.5 Analisis Pengaruh Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) Terhadap
Peningkatan Pencairan Tunggakan Pajak (Y)……….122 4.2.5.1 Analisis Koefisien Korelasi………122 4.2.5.2 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana…………...126 4.2.5.3 Analisis Koefisien Determinasi………..129 4.2.5.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t)……….130 BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……….132 5.2 Saran………...133 DAFTAR PUSTAKA………...xvii
LAMPIRAN
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Prosedur Penagihan Pajak………...35
Gambar 2 Kerangka Pemikiran………68
Gambar 3 Struktur Organisasi KPP Pratama Bojonagara Bandung………75
Gambar 4 Diagram Tabel Variabel X………105
Gambar 5 Diagram Tabel Variabel Y………115
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasional Variabel………..80
Tabel II Skor Kuisioner………81
Tabel III Rekapitulasi hasil uji validitas variabel X………..96
Tabel IV Tabel Penolong untuk uji validitas variabel X………97
Tabel V Rekapitulasi hasil uji validitas variabel Y………100
Tabel VI Rekapitulasi hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian………..102
Tabel VII Variabel proses penagihan pajak oleh KPP (X)………104
Tabel VIII Pertanyaan no.1……….106
Tabel X Pertanyaan no 2……….106
Tabel XI Pertanyaan no 3……….107
Tabel XII Pertanyaan no 4……….108
Tabel XIII Pertanyaan no 5……….108
Tabel XIV Pertanyaan no 6……….109
Tabel XV Pertanyaan no 7……….110
Tabel XVI Pertanyaan no 8……….110
Tabel XVII Pertanyaan no 9……….111
Tabel XVIII Pertanyaan no 10..……….112
Tabel XX Pertanyaan no 11………...112
Tabel XXI Variabel peningkatan pencairan tunggakan pajak (Y) ……….114
xvi Universitas Kristen Maranatha
Tabel XXIII Pertanyaan no 13………...116
Tabel XXIV Pertanyaan no 14………...117
Tabel XXV Pertanyaan no 15………...118
Tabel XXVI Pertanyaan no 16………...118 Tabel XXVII Pertanyaan no 17………...119
Tabel XXVIII Pertanyaan no 18………...120
Tabel XXX Pertanyaan no 19………...120
Tabel XXXI Pertanyaan no 20………...121
Tabel XXXI Koefisien korelasi dan taksirannya………...122
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Permohonan Mengadakan Penelitian………..135
Lampiran 2 Kertas Kerja Penelitian……….136
Lampiran 3 Lampiran Data………..138
Lampiran 4 Lampiran Perhitungan SPSS………140
Lampiran 5 Surat Keterangan Selesai Penelitian……….142
Lampiran 6 Surat Teguran………143
Bab I Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pajak merupakan komponen utama dalam penerimaan Negara sehingga sangat
mempengaruhi kehidupan dan pembangunan di Indonesia. Hingga saat ini berbagai
perubahan terjadi pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah
mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan baru dalam bidang perpajakan yang
ditujukan untuk mendukung pertumbuhan pembangunan dan juga pemerataan
pendapat dan akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(www.pajak.go.id )
Penerimaan dalam negeri terdiri dari dua macam yaitu penerimaan pajak dan
penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak, seperti penerimaan dari minyak
dan gas yang sangat tergantung pada pasaran minyak dunia serta kebijakan OPEC,
begitu pula penerimaan dari ekspor non migas yang selalu dipengaruhi oleh Negara
tujuan ekspor dan Negara-negara pesaing seperti kuota impor. Salah satu usaha untuk
mewujudkan kemandirian suatu Negara dalam pembiayaan pembangunan Negara
tersebut adalah menggali sumber dana yang berasal dari penerimaan pajak. Pajak
dipungut dan digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi
kepentingan bersama. ( www.pajak.go.id )
Ciri dan corak tersendiri dari pemungutan pajak menurut Waluyo Wirawan B.
Bab I Pendahuluan
2 Universitas Kristen Maranatha
1. Bahwa pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian dan peran
serta wajib pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan
kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan Negara dan
pembangunan nasional.
2. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pemungutan pajak sebagai
pencerminan kewajiban dibidang perpajakan berada pada anggota masyarakat
wajib pajak sendiri. Pemerintah, dalam hal ini aparat perpajakan, sesuai
dengan fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan
pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban perpajakan ketentuan yang
digariskan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.
3. Anggota masyarakat wajib pajak diberi kepercayaan untuk dapat
melaksanakan kegotongroyongan nasional melalui system menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang
(Self Assesment), sehingga melalui sistem ini administrasi perpajakan
diharapkan dapat dilaksanakan dengan rapi, terkendali, sederhana, dan mudah
dipahami oleh anggota masyarakat wajib pajak.
Penerimaan pajak Negara sebagai sumber dana utama dalam melaksanakan
pembangunan antara lain, terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak atas Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan (BPHTB), penerimaan
Bab I Pendahuluan
3 Universitas Kristen Maranatha
Untuk itu pemerintah melakukan proses penagihan pajak untuk mengumpulkan
penerimaan Negara yang berupa pajak. Proses penagihan pajak adalah serangkaian
tindakan yang dilakukan oleh pihak Ditjen Pajak agar Wajib Pajak melunasi hutang
pajak dan biaya penagihan pajak. Utang pajak disini adalah pajak sebagaimana
tercantum dalam dokumen-dokumen yang menjadi dasar penagihan pajak.
Dokumen-dokuman tersebut adalah:
1. Surat Tagihan Pajak (STP)
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
3. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
4. Surat Keputusan Pembetulan
5. Surat Keputusan Keberatan
6. Putusan Banding, dan
7. Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang masih
harus dibayar bertambah. (
http://dudiwahyudi.com/pajak/ketentuan-umum-dan-tatacara-perpajakan/stp-penagihan.html )
Sesuai dengan Pasal 9 ayat (3) UU KUP, masing-masing dokumen-dokumen
pajak tersebut harus dilunasi satu bulan sejak tanggal diterbitkan. Dengan kata lain,
tanggal jatuh tempo dokumen-dokumen pajak tersebut adalah satu bulan sejak
tanggal diterbitkan. Apabila utang pajak yang tercantum dalam dokumen-dokumen
tersebut tidak dilunasi dalam jangka waktu satu bulan, maka proses penagihan pajak
mulai berjalan. Salah satu proses yang dilakukan oleh pihak aparat pajak adalah
dengan Surat Tagihan Pajak (STP), Bunga Penagihan untuk menagih bunga atas
Bab I Pendahuluan
4 Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan Pasal 19 UU KUP, Bunga Penagihan ini diterbitkan dalam hal-hal
sebagai berikut:
Pertama
Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan, serta Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan,
Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak
yang masih harus dibayar bertambah, pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau
kurang dibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar itu dikenakan
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk seluruh
masa, yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pelunasan atau
tanggal diterbitkannya Surat Tagihan Pajak, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
(satu) bulan.
Kedua
Dalam hal wajib pajak diperbolehkan mengangsur atau menunda pembayaran pajak
juga dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan
dari jumlah pajak yang masih harus dibayar dan bagian dari bulan dihitung penuh 1
(satu) bulan.
Ketiga
Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menunda penyampaian Surat Pemberitahuan
Tahunan dan ternyata penghitungan sementara pajak yang terutang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) kurang dari jumlah pajak yang sebenarnya terutang
Bab I Pendahuluan
5 Universitas Kristen Maranatha
per bulan yang dihitung dari saat berakhirnya batas waktu penyampaian Surat
Pemberitahuan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3).
Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi
utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan,
melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa,
mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan,
menjual barang yang tela disita. ( www.id.wikipedia.org )
Penagihan pajak ada 2 macam, yaitu penagihan pasif dan penagihan aktif.
Penagihan pasif adalah penagihan pajak mulai dari dikeluarkannya Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sampai dengan jatuh tempo dengan jangka waktu 1
bulan. Sedangkan penagihan aktif adalah kegiatan tindakan pelaksanaan penagihan
sejak tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan pengajuan permintaan
penetapan tanggal dan tempat pelelangan meliputi jangka waktu 58 hari.
Untuk itu pemerintah Republik Indonesia memandang perlu mengeluarkan
Undang-undang no 19 tahun 2000 tentang penagihan pajak dengan Surat Paksa. Dalam Undang-undang ini disebutkan, apabila seorang Wajib Pajak sudah
diinformasikan bahwa perhitungan pajaknya mengalami kekuarangan bayar tetapi
tidak juga dilunasi maka tindakan yang dapat dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) adalah melakukan penagihan pajak dengan Surat Paksa. Surat Paksa ini
mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan putusan
pengadilan pajak yang didalamnya terdapat kekuatan hukum yang tetap meskipun
Bab I Pendahuluan
6 Universitas Kristen Maranatha
Dengan terdapatnya peraturan-peraturan tentang tindakan penagihan pajak
dengan Surat Paksa di dalam Undang-undang, sudah barang tentu hal demikian itu
mempunyai akibat untuk mencegah adanya kehendak kepada pihak pembayar pajak
untuk tidak memenuhi kewajibannya. Agar dapat terjamin penerimaan pajak ke kas
Negara, maka dalam hal ini diadakanlah paksaan yang bersifat langsung, yaitu
dengan penyitaan dan pelelangan barang-barang orang yang berhutang pajak.
Undang-undang penagihan pajak ini diharapkan akan memberikan penekanan yang
lebih pada keseimbangan antara kepentingan masyarakat dan kepentingan Negara.
Keseimbangan kepentingan yang dimaksud berupa pelaksanaan hak dan kewajiban
oleh kedua belah pihak yang tidak berat sebelah atau tidak memihak, adil, serasi, dan
selaras dalam wujud tata aturan yang jelas dan sederhana serta memberikan kepastian
hukum.
Jurusita pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang bertugas:
1. Melaksanakan Surat Penagihan Seketika dan Sekaligus
2. Memberitahukan Surat Paksa
3. Melaksanakan penyitaan atas barang Penanggung Pajak berdasarkan Surat
Perintah Melaksanakan Penyitaan; dan
4. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan Surat Perintah Penyanderaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakan
pengaruh proses penagihan pajak dalam instansi perpajakan terhadap efektivitas
penerimaan pajak penghasilan wajib pajak badan. Oleh karena itu, penulis tertarik
Bab I Pendahuluan
7 Universitas Kristen Maranatha “Pengaruh Proses Penagihan Pajak PPh Badan Terhadap Peningkatan
Pencairan Tunggakan Pajak PPh Badan”
(Survey pada Kantor Pelayanan Pajak Bojonegoro Bandung)
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:
1. Bagaimana proses dan prosedur penagihan pajak terhadap pencairan
tunggakan pajak yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang
Perpajakan yang berlaku?
2. Seberapa besar pengaruh proses penagihan pajak terhadap peningkatan
pencairan tunggakan pajak PPh badan?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana proses dan prosedur penagihan pajak terhadap
pencairan tunggakan pajak yang telah ditetapkan berdasarkan
Undang-Undang Perpajakan yang berlaku.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses penagihan pajak terhadap
Bab I Pendahuluan
8 Universitas Kristen Maranatha
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
Dapat dijadikan sarana untuk mengaplikasikan konsep dan teori yang
diperoleh pada waktu kuliah terhadap fenomena yang ditemui pada objek
penelitian.
b. Bagi Kantor Pajak
Sebagai bahan evaluasi kinerja dan informasi terhadap pengambilan
keputusan.
c. Pihak Lain yang Berkepentingan
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan topik yang
123 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Proses
Penagihan Pajak oleh KPP (X) terhadap Peningkatan Pencarian atas Tunggakan
Pajak (Y), maka penulis dalam bab ini akan memcoba menarik suatu kesimpulan dan
memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab
sebelumnya.
1. Proses dan prosedur penagihan pajak terhadap pencairan tunggakan pajak
yang telah ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku
sudah sangat baik, melihat dari hasil pengujian dan hasil survey oleh penulis
lewat penyebaran kuisioner.
2. Pengaruh proses penagihan pajak terhadap peningkatan pencairan tunggakan
pajak PPh badan yang telah diuji oelh penulis adalah berpengaruh sangat
besar, hal ini ditunjukkan oleh hasil pengujian sebagai berikut:
a.) Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel Proses
Penagihan Pajak oleh KPP (X) dapat disimpulkan bahwa tanggapan
responden tentang Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X) termasuk dalam
kategori Baik.
b.) Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian untuk variabel
124 Universitas Kristen Maranatha
bahwa tanggapan responden tentang Peningkatan Pencarian atas Tunggakan
Pajak (Y) termasuk dalam kategori Baik.
c.) Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji
korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis, dapat diambil kesimpulan
bahwa, secara statistik, pengaruh Proses Penagihan Pajak oleh KPP (X)
telah terbukti mempunyai korelasi yang sangat kuat dan pengaruh yang
signifikan terhadap Peningkatan Pencarian atas Tunggakan Pajak (Y)
dengan kontribusi sebesar 93,57%, Sedangkan sisa kontribusi sebesar 6,43%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan diatas, berikut
saran dari penulis yang berkaitan dengan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Melihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa proses penagihan pajak
berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan pencairan tunggakan
pajak, akan tetapi untuk lebih meningkatkan yang lebih baik lagi, peneliti
menyarankan agar pemberitahuan yang lebih jelas dan menyeluruh atas
sosialisasi dari pemerintah mengenai setiap perubahan peraturan
perundang-undangan pajak, dan penyuluhan tentang pentingnya pajak sebaiknya lebih
ditingkatkan lagi, seperti dengan cara mendatangi langsung wajib pajaknya
maupun dengan membuat selebaran tentang informasi perpajakan. Sehingga
penanggung pajak dapat menyadari kegunaan pajak, dan diharapkan dapat
membayar utang atau tunggakan pajaknya tepat pada waktunya, sehingga
125 Universitas Kristen Maranatha
2. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa,
sebaiknya melakukan penelitian terhadap subjek lain yang lebih luas atau pun
hal lainnya yang mempunyai hubungan dengan pencairan tunggakan pajak,.
Diantaranya yaitu kinerja pengawas pajak dalam pengawasan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak, kinerja ekstentifikasi perpajakan, dll. Selain itu bagi
peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topic mengenai proses penagihan
pajak, penulis menyarankan untuk melakukan penelitian tidak hanya pada
satu KPP Pratama saja, sedangkan saat ini sudah terdapat banyak KPP
xviii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Masri Singarimbun et al. (1987). Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. Penerbit PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.
Waluyo. (2009). Perpajakan Indonesia. Edisi 8. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Djoko Mulyono. (2009). Tax Planning. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Prof. DR. Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.
Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Moh. Nazir, Ph.D. (2009). Metodologi Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.
Yustinus Praswoto. (2009). Panduan Lengkap Pajak. Penerbit Raih Asa Sukses. Jakarta.
Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A.,Ak. (2009). Perpajakan Edisi Revisi 2009. Edisi XVI. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Ir.M.Iqbal Hasan,M.M.,(2002). Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.