• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP OPERASI BILANGAN BULAT : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas IV SD Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP OPERASI BILANGAN BULAT : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas IV SD Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas IV SD Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

NOVI RUSWANTI 0902923

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

2013

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

Oleh Novi Ruswanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Novi Ruswanti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NOVI RUSWANTI (0902923)

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing 1

Dr. Sufyani Prabawanto, M. Ed NIP. 19600830 198603 1 003

Pembimbing II

Dr. H. Mubiar Agustin, M.Pd.

NIP. 19770828 200312 1 002

Mengetahui, Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)
(5)

ABSTRAK

Novi Ruswanti. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Konsep Operasi Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas IV SD Negeri Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).

(6)

iv

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional... 6

G. Indikator Keberhasilan ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

A. Pembelajaran Matematika ... 8

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 8

2. Hasil Belajar ... 11

3. Pembelajaran Matematika di SD ... 13

B. Pendekatan Matematika Realistik ... 14

1. Pengertian Matematika Realistik ... 15

2. Karakteristik Matematika Realistik ... 15

C. Bilangan Bulat ... 19

1. Pengertian Bilangan Bulat ... 19

2. Operasi Hitung Bilangan Bulat ... 20

(7)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Metode dan Pendekatan ... 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

C. Subjek Penelitian ... 25

D. Prosedur Penelitian ... 25

1. Kegiatan Awal ... 25

2. Kegiatan Inti ... 26

3. Kegiatan Akhir ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 28

1. Instrumen Pembelajaran ... 28

2. Instrumen Pengumpul Data ... 29

F. Analisis dan Interpretasi Data ... 40

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Deskripsi Awal Penelitian ... 52

2. Data Hasil Penelitian Siklus I ... 44

a. Perencanaan ... 44

b. Pelaksanaan ... 45

c. Hasil Belajar ... 50

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 52

a. Perencanaan ... 52

b. Pelaksanaan ... 55

c. Hasil Belajar ... 60

4. Pelaksanaan Penelitian Siklus III ... 62

a. Perencanaan ... 62

b. Pelaksanaan ... 65

(8)

vi

B. Pembahasan ... 75

1. Perencanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik ... 76

2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik ... 76

3. Hasil Pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik... 81

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 83

A. Simpulan ... 83

B. Rekomendasi ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 87

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal sangat penting dalam kehidupan manusia. Menurut Makmum, 2007 : 32 mengatakan dalam arti yang luas pendidikan dapat mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, nonformal maupun informal, dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal sehingga ia mencapai suatu taraf kedewasaaan tertentu.

Mengutip pendapat Makmun diatas bahwsanya pendidikan itu terjadi dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa jenis pendidikan ada yang disebut dengan pendidikan formal yakni pendidikan yang terjadi di dalam lingkungan sekolah, pendidikan nonformal yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dan pendidikan informal yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Oleh karena itu, pendidikan merupakan aspek pendukung untuk seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungannya dimanapun dia berada.

Bergulirnya otonomi daerah dan terjadinya desentralisasi pendidikan menyebabkan tujuan pendidikan nasional diarahkan agar berkesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah yang disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

(10)

2

Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL. SI mencakup kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006. SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

Salah satu mata pelajaran dalam KTSP yaitu Matematika. Menurut Plato dalam Abdul (2009 : 21) Matematika adalah identik dengan filsafat untuk ahli pikir, walaupun mereka mengatakan bahwa matematika harus dipelajari untuk keperluan lain. Objek matematika ada ada di dunia nyata, tetapi terpisah dari akal.

Sebagian besar siswa memandang matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang ditakuti oleh para siswa. Hal ini dikarenakan imej mereka tentang pembelajaran matematika yang dianggap menyulitkan dan menyusahkan untuk mereka pelajari. Salah satu kompetensi dasar pada pemeblajaran matematika yang harus di miliki siswa kelas IV SD adalah operasi hitung bilangan bulat.

Bilangan bulat merupakan bilangan yang tidak mempunyai nilai pecahan dan desimal. Bilangan bulat terdiri dari tiga bagian yakni bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif dan bilangan nol. Dalam pembelajaran bilangan bulat ini ada operasi bilangan bulat yang meruapakan pertambahan dsan pengurangan antara bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif dengan bilangan negatif dan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.

(11)

3

Adapun skor yang diperoleh siswa saat evaluasi dapat dipaparkan sebagai berikut :

Tabel 1.1

Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat

No Nama Siswa Skor No Nama Siswa Skor

1. Sin 40 19. Gna 15 2. Ayn 25 20. Sdk 20 3. Rez 15 21. Agu 20 4. Swa 20 22. Hsm 20 5. Amr 40 23. Adt 10 6. Shr 75 24. Lsn 70 7. Kri 40 25. Mra 25 8. Cci 25 26. Nva 30 9. Isk 75 27. Dea 10 10. Sma 25 28. Rvl 75 11. San 20 29. Ptr 60 12. Nun 35 30. Ndr 15 13. Ikh 70 31. Ujg 25 14. Mri 30 32. Ydi 25 15. Jdi 20 33. Spy 65 16. Lki 25 34. Din 55 17. Lna 60 35. Dms 40 18. Ngn 65

(12)

4

terlihat kurang memahami dan siswa terlihat bingung terutama dalam operasi bilangan bulat negatif.

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui kontribusi Pendekatan Matematika Realistikdalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika, dan untuk mengatasi permasalahan tersebut maka akan dilakukan penelitian dengan topik

“Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Konsep Operasi Bilangan

Bulat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara

umum permasalahan yang akan diteliti adalah “bagaimana Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Konsep Operasi Bilangan Bulat?”

Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi Bilangan Bulat di Kelas IV SDN Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi Bilangan Bulat di Kelas IV SDN Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

(13)

5

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan “Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi

Operasi Bilangan Bulat”. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Konsep Operasi Bilangan Bulat di Kelas IV SDN Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Konsep Operasi Bilangan Bulat di Kelas IV SDN Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

3. Untuk mengetahui hasil pembelajaran Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Konsep Operasi Bilangan Bulat di Kelas IV SDN Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan manfaat diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi siswa :

a. Meningkatkan pemahaman siswa mengenai operasi hitung bilangan bulat.

b. Meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat.

(14)

6

2. Bagi guru :

a. Mendapatkan pengalaman tentang pendekatan matematika realistik terutama pada materi operasi bilangan bulat.

b. Merupakan upaya peningkatan kemampuan profesi guru dalam penerapan pendekatan matematika realistik pada materi operasi bilangan bulat.

3. Bagi sekolah :

a. Sebagai informasi untuk memberikan ketertarikan tenaga kependidikan agar lebih banyak menerapkan metode pembelajaran yang aktif, efektif dan inovatif serta tuntas.

b. Memberikan sumbangan bagi peningkatan kualitas sekolah dalam melakukan inovasi pembelajaran matematika di sekolah dasar.

E. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik memungkinkan siswa memahami konsep matematika secara utuh sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa dapat dikategorikan tuntas sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka hipotesis tindakan dirumuskan untuk memberi jawaban sementara pada rumusan masalah. Adapun hiptesis tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

“Jika Pendekatan Matematika Realistik diterapkan pada pembelajaran Matematika konsep operasi hitung bilangan bulat dilaksanakan di SDN Pasirwangi kelas IV, maka hasil belajar siswa meningkat.”

F. Definisi Operasional

Untuk memperoleh persamaan persepsi terhadapo pokok-pokok masalah yang diteliti, maka dijelaskan secara operasional beberapa masalah teknis yang dipandang penting untuk dijelaskan, yaitu sebagai berikut :

(15)

7

terbayangkan oleh nalar siswa. Dalam matematika realistik ini siswa dimulai dengan suatu masalah kontekstual atau realistik yang selanjutnya

melalui aktifitas siswa dikharapkan menemukan “kembali” sifat, defenisi,

teorema atau prosedur-prosedur.

(16)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan

Penelitian dipandang sebagai suatu upaya menjawab permasalahan/persoalan secara sistematik dengan menggunakan cara-cara tertentu. Dalam penelitian terdsapat beberapa cara yang dapat digunakan seperti melalui pengumpulan data empiris, mengolah dan menarik kesimpulan atas jawaban mmasalah tersebut. Oleh karena itu, penelitian dipandang perlu untuk menyelesaikan setiap permasalahan-permasalahan yang ada.

Menurut Hermawan dkk (2010 : 4) metode penelitian, secara umum diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian digunakan untuk mempermudah peneliti dalam menjawab setiap permasalahan yang ada.

Metode penelitian memudahkan pneliti dalam melakukan penelitian. Karena dengan menggunakan metode penelitian tersebut peneliti dapat memperoleh data dan menganalisisnya sesuai dengan prosedur yang tertera dalam metode penelitian tersebut.

Berdasarkan kajian dari permasalahan yang ditemukan di lapangan, maka peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Metode PTK digunakan sebab masalah yang ditemukan terdapat di dalam kelas dan guru lebih mengenal kondisi kelasnya. Maka dari itu, PTK dapat membantu guru untuk berupaya memperbaiki kualitas dan kuantitas pembelajaran di kelas.

(17)

23

Terdapat beberapa keunggulan dari PTK seperti yang dikemukakan oleh Kusumah dan Dwitagama (2010 : 17) yang diataranya :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual 2. Kerangka kerjanya teratur

3. Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif 4. Fleksibel dan adaptif

5. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran

6. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas

7. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru.

Pada PTK terdapat beberapa model yang dapat diterapkan diantaranya Model Kurt Lewin, model Kemmis dan Mc Taggart, Model John Elliot, Model Hopkins, Model Cohen dan masih banyak yang lainnya. Namun Untuk penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.

(18)

24

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1

Siklus PTK Model Kemis dan MC Taggart

(Diadaptasi dari Wiriaatmadja, 2012 : 66)

Perencanaan 1

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Hasil Refleksi

Observasi Awal

Perencanaan 2

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

Hasil Refleksi

(19)

25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Pasirwangi yang berlokasi di kampung Pasirwangi Desa gudang Kahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dan waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa dan terdiri dari 18 orang siswa perempuan dan 17 orang siswa laki-laki.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

1.Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal peneliti melakukan persiapan observasi yang bertujuan untuk mendapatkan masalah yang terjadi di lapangan, adapun rincian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan surat ijin observasi untuk sekolah yang bersangkutan b. Observasi langsung ke tempat

1) Observasi dilakukan ke beberapa kelas terhadap kegiatan pembelajaran untuk memperoleh gambaran pembelajaran terutama pada pembelajaran matematika selama ini.

2) Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terjadi di lapangan berdasarkan pada hasil observasi yang telah dilakukan c. Pembuatan proposal

(20)

26

2.Kegiatan Inti

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Setelah menemukan masalah yang akan dijadikan bahan penelitian maka peneliti membuat rancangan penelitian sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti merancang dan menyusun RPP, LKS, Lembar observasi dan Lembar evaluasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini. Peneliti merencanakan penggunaan pendekatan matematika realistik yang diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khusunya pada pokok bahasan operasi bilangna bulat dengan Standar Kompetensi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat serta Kompetensi Dasar melakukan operasi hitung campuran.

Sebelum pelaksanaan siklus, peneliti melakukan bimbingan mengenai RPP yang akan digunakan dalam penelitian karena RPP harus dirancang sesuai dengan karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam pendekatan matematika realistik. Selain RPP yang peneliti persiapakan untuk pelaksanaan siklus dalam penelitian ini, peneliti juga mempersiapkan intrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen tersebut terlebih dahulu dilakukan pengujian supaya didapatkan tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukarannya. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan instrumen yang baik dan berkualitas.

b. Tahap Pelaksanaan (Action)

(21)

27

pembelajaran yang digunakan sebagai pendukung dalam proses siklus yaitu berupa ular tangga matematika.

Untuk memenuhi karakteristik kontribusi siswa dalam pembelajaran, peneliti mengelompokkan siswa ke dalam kelompok kecil dimana siswa melakukan operasi hitung pertambahan bilangan bulat dengan menggunakan media ular tangga matematika yang diharapkan dengan bantuan media tersebut siswa dapat berinteraksi dengan siswa lainnya untuk membangun konsep dalam pemahaman operasi hitung bilangan bulat tersebut. Selain itu, keterkaitan dengan topik pembelajaran lainnya kurang peneliti perhatikan dikarenakan peneliti mengalami kesulitan.

c. Tahap Pengamatan (observation)

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pengaruh penggunaan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebelumnya. Dan yang paling terpenting yaitu mencatat serta merekam setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penggunaan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran tersebut.

d. Tahap Refleksi (Reflection)

Pada tahap refleksi, peneliti melakukan refleksi dengan cara berdiskusi bersama observer membahas pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan pendekatan matematika realistik serta menganalisis kelemahan dan kekurangannya berdasarkan temuan saat melakukan pembelajaran yang dilakukan melalui observasi. Selain itu peneliti melakukan evaluasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran sehingga terlihat hasil pencapaiannya. Setelah dilakukan analisis tersebut, peneliti mempertimbangkan rencana dengan segala perbaikannya sebagai tindaklanjut untuk langkah selanjutnya pada siklus ke II.

(22)

28

I. Maka dari itu, pada siklus ke II, dilakukan kembali tahapan-tahapan yang sama seperti pada siklus I, namun dengan perbaikan-perbaikan hasil dari setiap refleksi pada siklus sebelumnya. Sementara di siklus ke III jika data telah jenuh refleksi tidak lagi dilakukan melainkan menganalisis hasil belajar, namun jika data masih belum jenuh maka siklus dilanjutkan ke siklus IV dan seterusnya hingga data telah jenuh.

3. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir penelitian adalah melaporkan hasil penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan Juni. Laporan tersebut akan dilaporkan dalam bentuk skripsi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen diperlukan untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang akurat. Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen pembelajaran merupakan perangkat yang mejadi penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran, sedangkan instrumen pengumpul data adalah perangkat yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung seperti RPP, LKS, lembar evaluasi dll. Namun Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar evaluasi.

a. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

(23)

29

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS memuat masalah-masalah yang harus diselesaikan oleh siswa dengan diawali dengan petunjuk-petunjuk yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep matematika dan diberikan kepada siswa sebagai tuntunan dalam melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada penerapan pendekatan matematika realistik.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data tersebut secara objektif, diperlukan instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terefleksi dengan baik. Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

a. Instrumen Tes

Tes dalam penelitian ini merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan pendekatan matematika realistik seperti tes sumatif atau tes formatif. Namun dalam penelitian ini instrumen tes yang dipergunakan tes formatif. Tes diberikan pada akhir siklus untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.

(24)

30

1) Validitas

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas dalam penelitian ini adalah teknik korelasi product momentdengan angka kasar (Riduwan, 2011:72) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah responden

X = jumlah skor total (seluruh item)

Y = jumlah skor item

Tabel 3.1

Kriteria Validitas Item Tes

Indeks Korelasi Kategori

0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 Tinggi 0,400 sampai dengan 0,599 Cukup 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat Rendah

(25)

31

Tabel 3.2

Rekapan Hasil Validitas Item tes

Siklus 1

No Soal rxy Interpretasi

1 0,23 Rendah

2 0,48 Cukup

3 0,84 Tinggi

4 0,77 Tinggi

5 0,33 Rendah

6 0,67 Cukup

7 0,55 Cukup

8 0,55 Cukup

9 0,63 Cukup

Dari hasil rekap diatas, dapat disimpulkan bahwa no soal 1 dan 5 mendapatkan interpretasi yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa soal tidak layak untuk dipergunakan.

Tabel 3.3

Rekapan Hasil Validitas Item tes

Siklus 2

No Soal rxy Interpretasi

1 0,63 Cukup

2 0,08 Rendah

3 0,70 Cukup

4 0,10 Rendah

5 0,69 Cukup

6 0,70 Cukup

7 0,46 Cukup

(26)

32

9 0,04 Rendah

Dari hasil rekap diatas, dapat disimpulkan bahwa no soal 1, 4 dan 9 mendapatkan interpretasi yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa soal tidak layak untuk dipergunakan.

Tabel 3.4

Rekapan Hasil Validitas Item tes

Siklus 3

No Soal rxy Interpretasi

1 0,43 Cukup

2 0,79 Tinggi

3 0,57 Cukup

4 0,46 Cukup

5 0,32 Cukup

6 0,45 Cukup

Data perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.

2) Reliabilitas

Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan (Arikunto, 2009:86). Untuk menghasilkan instrumen yang ajeg dalam memberikan data maka digunakan suatu alat ukur atau alat evaluasi yang disebut reliabilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode belah dua dengan memberikan sebuah tes dan dicobakan satu kali, atau disebut juga single-test-single-trial method dengan menggunakan rumus Spearman Brown; yang rumus lengkapnya sebagai berikut:

(Riduwan, 2011:102)

(27)

33

r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb = korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap)

Tabel 3.5

Kriteria Reliabilitas Item Tes

Koefisien Reliabilitas Kategori

0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11≤ 0,60 Sedang

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

r11≤ 1,00 sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba butir soal instrumen maka didapat Reliabilitas item soal sebagai berikut:

Tabel 3.6

Rekapan Hasil Reliabilitas Item tes

Siklus 1

No Soal r11 Interpretasi

1 0,38 Rendah

2 0,65 Cukup

3 0,91 Sngt Tinggi

4 0,87 Tinggi

5 0,50 Cukup

6 0,80 Tinggi

7 0,71 Tinggi

8 0,71 Tinggi

9 0,77 Tinggi

(28)

34

Tabel 3.7

Rekapan Hasil Reliabilitas Item tes

Siklus 2

No Soal r11 Interpretasi

1 0,77 Tinggi

2 0,15 Rendah

3 0,82 Tinggi

4 0,19 Rendah

5 0,82 Tinggi

6 0,82 Tinggi

7 0,63 Cukup

8 0,92 Sangat Tinggi

9 0,09 Rendah

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien relibilitas soal pada siklus dua yaitu 0,54 maka reliabilitas soal pada siklus II termasuk sedang.

Tabel 3.8

Rekapan Hasil Reliabilitas Item tes

Siklus 3

No Soal r11 Interpretasi

1 0,61 Cukup

2 0,88 Tinggi

3 0,73 Tinggi

4 0,63 Cukup

5 0,46 Cukup

(29)

35

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien relibilitas soal pada siklus tiga yaitu 0,77 maka reliabilitas soal untuk sikuls II termasuk tinggi. Data perhitungan secara lengkap dapat dilihat di lampiran. 3) Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal dalam suatu alat tes yang dapat membedakan kemampuan siswa yang berkemampuan rendah dengan yang berkemampuan tinggi.Hal ini terlihat dari nilai tes uji coba yang didapat siswa, dimana terdapat siswa yang dapat menjawab benar juga yang tidak dapat menjawab benar soal-soal tersebut. Daya pembeda suatu soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Prabawanto, 2013) Adapun untuk menentukan kriteria daya pembeda tiap butir soal, dapat disesuaikan dengan kriteria daya pembeda sperti berikut ini:

Tabel 3.9

Kriteria Daya Pembeda Item Tes

Indeks Diskriminasi Klasifikasi

DP ≤0,00 Sangat jelek 0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek 0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 < DP ≤ 0,70 Baik 0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat baik

(30)

36

Tabel 3.10

Rekapan Hasil Daya Pembeda Item Tes

Siklus 1 interpretasi daya pembeda yang sangat jelek. Hal ini membuktikan bahwa soal tidak layak untuk dipergunakan.

Tabel 3.11

Rekapan Hasil Daya Pembeda Item Tes

(31)

37

Dari hasil rekap diatas, dapat disimpulkan bahwa no soal 2 dan 9 interpretasi daya pembeda yang sangat jelek. Hal ini membuktikan bahwa soal tidak layak untuk dipergunakan.

Tabel 3.12

Rekapan Hasil Daya Pembeda Item tes

Siklus 3

No Soal DP Interpretasi

1 0,33 Cukup

2 0,73 Sangat Baik

3 0,26 Cukup

4 0,13 Jelek

5 0,20 Cukup

6 0,33 Cukup

Data perhitungan secara lengkap dapat dilihat di lampiran.

4) Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran merupakan suatu cara untuk menunjukkan apakah suatu butir soal tergolong sukar, sedang, atau mudah. Butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Adapun untuk menghitung indeks kesukaran soal dapat digunakan rumus sebagi berikut:

(Prabawanto, 2013)

(32)

38

Tabel 3.13

Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal

Indeks Tingkat kesukaran Kriteria

IK = 0,00 Terlalu sukar 0,00 < IK < 0,30 Sukar 0,30 < IK < 0,70 Cukup 0,70 < IK < 1,00 Mudah

IK = 1,00 Terlalu mudah

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba butir soal maka didapat indeks kesukaran item soal sebagai berikut:

Tabel 3.14

Rekapan Hasil Indeks Kesukaran Item Tes

Siklus 1

No Soal IK Interpretasi

1 0,95 Mudah

2 0,71 Mudah

3 0,8 Mudah

4 0,81 Mudah

5 0,65 Cukup

6 0,85 Mudah

7 0,73 Mudah

8 0,71 Mudah

9 0,75 Mudah

(33)

39

Tabel 3.15

Rekapan Hasil Indeks Kesukaran Item Tes

Siklus 2

No Soal IK Interpretasi

1 0,63 Cukup

2 0,51 Cukup

3 0,5 Cukup

4 0,61 Cukup

5 0,43 Cukup

6 0,45 Cukup

7 0,45 Cukup

8 0,58 Cukup

9 0,58 Cukup

Dari hasil rekap diatas, dapat disimpulkan bahwa item soal pada siklus II dengan interpretasi indeks kesukaran sebagian besar dalam kategori cukup.

Tabel 3.16

Rekapan Hasil Indeks Kesukaran Item Tes

Siklus 3

No Soal IK Interpretasi

1 0,45 Cukup

2 0,81 Mudah

3 0,43 Cukup

4 0,35 Cukup

5 0,7 Cukup

6 0,81 Mudah

(34)

40

b. Instrumen Non Tes

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk melihat keterlaksanaan tahapan-tahapan pendekatan matematika realistik oleh guru dan siswa. Dalam pengisian lembar observasi ini dibuat kolom

“ya” atau “tidak” yang dapat diisi dengan tanda checklist (√) . Selain membuat tanda checklist (√), observer juga mengisi kolom keterangan untuk memuat saran-saran observer atau kekurangan-kekurangan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan refleksi pada akhir pembelajaran.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data ialah upaya yang dilakukan guru yang berperan sebagai peneliti untuk mengolah serta merangkum data secara akurat. Data yang dikumpulkan dari setiap pelaksanaan siklus dan kegiatan observasi dianalisis secara deskriptif. Adapun analisis data yang akan dilakukan terdiri dari dua macam yaitu diantaranya :

1. Analisis data kualitatif

Dalam pengolahan data kualitatif, digunakan analisis data deskriptif berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang aktivitas siswa dan guru oleh observer dalam pembelajaran serta penggunaan pendekatan matematika realistikdalam proses pembelajaran matematika. 2. Analisis data kuantitatif

(35)

41

Tabel 3.17

Kriteria Penskoran Jawaban Tes Siklus Siswa

skor Kriteria

0 Apabila siswa tidak mengisi sama sekali

1 Apabila siswa mengisi jawaban dengan jawaban yang salah 2 Apabila jawaban salah tanda positif/negatif atau dalam soal

cerita jawabannya benar namun caranya salah begitu pula sebaliknya apabila jawabannya salah dan caranya benar 3 Apabila siswa menjawab secara sempurna

Data kuantitatif berasal dari tes sikus yang dilakukan pada akhir siklus. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:

a. Penentuan presentase tingkat keberhasilan belajar siswa berdasarkan skor yang diperoleh dicari dengan menggunakan rumus :

Presentase kemampuan siswa = x 100%.

b. Penentuan Daya Serap Klasikal (DSK) siswa dicari dengan menggunakan rumus :

DSK = x 100%

c. Data hasil tes siklus I dan II, ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut :

Gain ( g ) =

Adapun kriteria efetivitas pembelajaran menurut Hake R. R adalah :

Tabel 3.18

Interpretasi Nilai Gain Ternormalisasi

Nilai ( g ) Interpretasi Efektifitas

(36)

42

Pengolahan data baik data yang berbentuk kualitatif maupun kuantitatif dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau kejadian yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini pengumpulan data secara garis besar dilakukan pada saat:

a. Observasi awal yang dilakukan untuk menemukan permasalah yang terjadi di lapangan.

b. Analisis permasalahan yang ditemukan dan mencari alternatif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

c. Persiapan pelaksanaan perilaku yang akan diberikan sebagai usaha dalam pemecahan masalah yang terjadi seperti uji coba intrumen pengumpul data, penyusunan RPP, LKS, media, lembar observasi, dll. d. Pelaksanaan yang terdiri dari tiga siklus diman setiap siklus dilakukan

refleksi yang membuat siklus tersebut berbeda dalam pelaksanaannya. Adapun yang menjadi sumber data dalam pelaksanaan ini yakni :

1) Lembar observasi 2) Hasil tes siklus

(37)

83

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Pasirwangi Lembang. Masalah yang dijadikan penelitian adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. Alternatif yang digunakan untuk memcahkan masalah tersebut adalah pendekatan matematika realistik. Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pada penelitian ini pada dasarnya sama dengan perencanaan pada pembelajaran umumnya, namun yang membedakan ialah pada tindakan yang diberikan saat pembelajaran berlangsung. Adapun tindakan tersebut yaitu penerapan pendekatan matematika realistik dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik dari pendekatan matematika realistik. Perencanaan pada penelitian ini dirancang dengan dengan menjadikan hasil analisis dan refleksi setiap siklus sebagai acuan untuk memperbaiki pembelajaran atau siklus selanjutnya. Dalam penelitian ini menggunakan tiga kali daur siklus dengan setiap siklusnya melaksanakan tahapan-tahapan yang sama. Jadi pada dasarnya perencanaan yang baik ialah perencanaan yang dasarkan pada hasil refleksi pembelajaran sebelumnya, sehingga guru dapat mengetahui kesalahan-kesalahan pada pembelajaran sebelumnya dan pada pembelajaran selanjutnya harus lebih baik lagi.

(38)

84

3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat dengan penerapan pedekatan matematika realistik mengalami peningkatan dilihat dari rata-rata skor tes dan ketuntasan belajar setiap siklusnya. Jumlah siswa dengan skor yang telah tuntas dari KKM setiap siklusnya terus mengalami peningkatan, sejalan dengan rata-rata kelas yang semakin meningkat tiap siklusnya. Namun bila dilihat berdasarkan rata-rata indeks gain hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami penurunan dari siklus I hingga siklus III dengan kategori sedang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan paparan simpulan di atas maka rekomendasi yang bisa peneliti berikan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Penerapan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran operasi hitung bilangan bulat merupakan salah satu alternatif tindakan yang telah terbukti dapat dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Namun, tindakan ini bukanlah satu-satunya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar siswa, sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mendorong guru-guru untuk terus mengeksplor tindakan-tindakan yang lebih baik untuk memperbaiki permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas.

(39)

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkhamid, Ali. (2011). Bilangan Bulat. [online]. Tersedia: http://matematikasmp-alid.blogspot.com/2011/02/bilangan-bulat.html [21 Februari 2013]

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara. (hal:23)

Erman dan Turmudi. (1993). Perkenalan dengan Teori Bilangan. Bandung: Wijayakusumah

Fathani, Abdul Halim. (2009). Matematika hakikat & logika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara

Hardiyanti, Uun. (2010). Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan

Hasanah, Neneng. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Realistik. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Kusumah, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas: Edisi Kedua. Jakarta Barat: PT. Indeks

Makmun, A. S. (2007). Psikologi Kependidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul : Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdaya

Mukhtar dan Iskandar. (2010). Desain Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Sebuah Orientasi Baru). Jakarta: Gaung Persada

Mulyana, Aina. (2012). Pengertian Hasil Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. [online]. Tersedia: http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar-dan-faktor.html [21 Februari 2013]

(40)

86

Munir, Rinaldi. (2005). Matematika Distrik : Edisi Ketiga. Bandung: Informatika Bandung

Natalia, Margaretha Mega dan Kania Islami Dewi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing

Negoro, ST. Dan harahap, B. (2005). Enslikopedia Matematika. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia

Noname. (2011). Pengertian, Definisi Hasil Belajar Siswa Menurut Para Ahli. [online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html [21 Februari 2013]

Prabawanto, Sufyani. 2011. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Komunikasi dan Self-Eficacy Matematis Mahasiswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metacognitive Scaffolding. Disertasi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Riduwan, 2011. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rustika, Nunung. (2010). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Pendekatan Realistik bagi Siswa Kelas III SD Negeri Babakan Ciparay 2 Kota Bandung. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sudjana, Nana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikumulum dan Pembelajar. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI

Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik : Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemis dan MC Taggart
Tabel 3.1 Kriteria Validitas Item Tes
Tabel 3.2 Rekapan Hasil Validitas Item tes
+7

Referensi

Dokumen terkait

merupakan otot yang berperan dalam memelihara sendi lutut dan paling cepat. terjadi atropi, jika otot tersebut mengalami kelemahan

Proses yang terjadi pada DFD level 2 proses update data hampir sama dengan proses input data, yaitu admin menngubah data yang telah di- input sebelumnya,

PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu.. Nurihsan,

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Bagian Tata.. Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau

Sahabat MQ/ peringatan hari AIDS sedunia akan jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang// Komisi Penanggulangan AIDS kota Yogyakarta/ bekerjasama dengan Lembaga

Di Indoesia, presiden bertindak sebagai kepala negara juga kepala pemerintahan, sedangkan di Australia, raja atau ratu sebagai kepala negara, yang diwakili oleh

Penyelesaian pertidaksamaan linear dengan cara substitusi agak sulit dilakukan karena kita harus main terka terhadap bilangan yang akan kita masukan. Kita tahu

Pembuktian dihadiri oleh direktur utama/pimpinan perusahaan, atau Kepala Cabang/Perwakilan, atau karyawan resmi perusahaan atau pejabat yang menurut perjanjian kerja sama