Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Studi Deskriptif tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah dan Kinerja Komite Sekolah terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah pada Sekolah
Dasar Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
DENI KOMARUDIN,S.Pd NIM.1103230
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Studi Deskriptif tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah dan Kinerja Komite Sekolah terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri
se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Deni Komarudin S.Pd UPI Bandung, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Program Studi Administrasi
Pendidikan
© Deni Komarudin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i
Kinerja Komite Sekolah terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Deni Komarudin (1103230)
ABSTRAK
Manajemen Pembiayaan sekolah merupakan bentuk implementasi dari kegiatan manajemen pendidikan yang dilakukan oleh para pemangku kebijakan sekolah melalui proses dimana pendapatan dan sumber daya tersedia digunakan untuk memformulasikan dan mengoperasionalkan tujuan sekolah dan melalui tahapan Financial Planning, Implementation, dan Evaluation. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen pembiayaan sekolah yaitu pengelola pendidikan yang di dalamnya meliputi kinerja kepala sekolah dan kinerja komite sekolah. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap efektivitas manajemen pembiayaan sekolah pada SDN se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kinerja kepala sekolah, kinerja komite sekolah, dan efektivitas manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah terhadap efektivitas manajemen pembiayaan sekolah, kinerja komite sekolah terhadap efektivitas manajemen pembiayaan sekolah dan pengaruh kinerja kepala sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap efektivitas manajemen pembiayaan sekolah pada SDN se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu survey dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis deskriptif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 274 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik
Proportionate Stratified Random Sampling sehingga diperoleh jumlah sampel
sebanyak 142 orang yang terdiri dari 66 orang guru, 38 kepala sekolah dan 38 komite sekolah. Pengunpulan data dilakukan dengan menggunakan angket tertutup dengan 5 skala penilaian (Likert).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan umum skor responden variabel X1 (Kinerja Kepala Sekolah), Variabel X2 (Kinerja Komite Sekolah) dan variabel Y (Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah) termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif dan kuat antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y.
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii
(Descriptive Study of the Effect of the Principal Performance and
Performance Effectiveness Committee of the School of Management at the School Funding Elementary School District as Batujajar West Bandung regency)
Deni Komarudin (1103230)
ABSTRACT
Management School funding is a form of implementation of educational management activities undertaken by the school stakeholders through the process by which the income and resources available are used to formulate and operationalize goals through stage school and Financial Planning , Implementation , and Evaluation. Among the factors that affect school finance management education management which includes performance in which the performance of principals and school committees . Issues discussed in this study is to determine how much influence the performance of school principals and school committees on the effectiveness of performance management in the school funding SDN as Batujajar District of West Bandung regency . The research objective is to determine the performance of school principals , school committee performance , and effectiveness of school funding management , performance management principals on the effectiveness of school funding , school committees on the effectiveness of performance management school funding and influence the performance of school principals and school committees on the effectiveness of performance management school funding on SDN as
Batujajar District of West Bandung regency .
The method used in this study , the survey with quantitative approaches through descriptive analysis . Population in this study were 274 people . The sampling technique used is proportionate stratified random sampling technique to obtain a total sample of 142 people consisting of 66 teachers,38 principals and 38 school committee . Data collection using closed questionnaire with 5 rating scale. The results showed that the general tendency of respondents score variable X1 (Principal Performance ) , Variable X2 ( Performance School Committee ) and the variable Y ( Financing School Management Effectiveness ) included in both categories . Correlation coefficient analysis results obtained that there is a significant and positive relationship between the powerful and the X1 and X2 variables to variable Y.
v Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Halaman
ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH ...
DAFTAR ISI ...
A. Latar Belakang Penelitian ...
B. Identifikasi Masalah ...
C. Perumusan Masalah ...
D. Tujuan Penelitian ...
E. Manfaat Penelitian ...
F. Struktur Organisasi Tesis...
1
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...
16
A. KAJIAN PUSTAKA ….... 16
1. Konsep Dasar Manajemen Pembiayaan Sekolah ……….. 15
a. Pengertian Manajemen Pembiayaan Sekolah ... 18
b. Tujuan Manajemen Pembiayaan Sekolah ……... 20
c. Prinsi-prinsip Manajemen Pembiayaan Sekolah ... 20
d. Sumber-sumber Pembiayaan Sekolah ………... 23
e. Klasifikasi Pembiayaan Sekolah ………. 25
f. Model-model Pembiayaan Sekolah ... 26
g. Tahapan Manajemen Pembiayaan Sekolah ……… 26
vi Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian ………... 33
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ……… 35
3. Kriteria Kinerja Kepala Sekolah ………. 39
4. Kinerja Kepala Sekolah berkaitan dengan Pembiayaan Sekolah
4. Peran dan Fungsi Komite Sekolah ……… 49
5. Indikator Kinerja Komite Sekolah ……… 51
B. Kerangka Pemikiran ……… 59
C. Hipotesis Penelitian... 61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian...
B. Metode Penelitian ...
C. Definisi Operasional...
D. Instrumen Penelitian...
E. Teknik Analisis Data ...
F. Teknik Pengumpulan Data ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
A. Hasil Penelitian ...
B. Pembahasan ... 93
93
129
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...
1
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini terjadi perubahan dalam sistem pengelolaan sekolah, termasuk
Sekolah Dasar. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, terjadi desentralisasi
pendidikan, yaitu adanya pelimpahan sebagian kewenangan pemerintah pusat ke
daerah, termasuk kewenangan dalam pengelolaan pendidikan. Salah satu
pendekatan pengelolaan pendidikan berdasarkan sekolah, yang dikenala dengan
manajemen berbasis sekolah (school based management). Manajemen berbasis
sekolah pada dasarnya merupakan pemberian kesempatan yang lebih luas kepada
sekolah untuk mengelola sekolah secara mandiri sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengelolaan pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
dengan evaluasi banyak ditentukan oleh sekolah.
Dengan wewenang yang besar dalam pengelolaan pendidikan, sekolah pun
terdorong untuk menggali berbagai potensi sekolah dan mendorong partisipasi
masyarakat untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
Sebaliknya, partisipasi masyarakat dapat dibangkitkan jika manajemen pendidikan
di sekolah dapat dilaksanakan secara efisien, transparan, dan akuntabel, serta
tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat. Berdasarkan
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Standar Pengelolaan
pendidikan yaitu meliputi standar pengelolaan kompetensi lulusan, standar
pengelolaan standar isi dan standar proses, standar pengelolaan kurikulum, standar
pengelolaan sarana dan prasarana, standar pengelolaan pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan keuangan dan pembiayaan, standar
pengelolaan pengembangan dan implementasi sistem penilaian. Namun yang
menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah standar pengelolaan keuangan
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Komitmen pemerintah dalam menyelenggarakan amanat UUD perihal alokasi
20% anggaran untuk pendidikan harus diikuti oleh peningkatan komitmen
pemerintah daerah serta peran serta masyarakat dalam pengawasan program dan
pendanaan. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008
semakin memperjelas jenis-jenis dana pendidikan, serta peran dan tanggung jawab
masing-masing pemangku kepentingan diantaranya mulai dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan sampai ke sekolah-sekolah harus melaksanakan fungsi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dengan baik, komitmen, transparan
dan akuntabel. Untuk pengelolaan di tingkat sekolah, dalam hal ini kepala sekolah
sebagai dalam melaksanakan kinerjanya memiliki peran yang sangat berpengaruh
dalam efektivitas memanajemen pembiayaan sekolah tersebut supaya efektivitas
penggunaannnya tepat sasaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
Mengacu pada kutipan di atas bahwasanya suatu organisasi khususnya
organisasi pendidikan, faktor pembiayaan memiliki peranan yang strategis dan
sangat penting untuk berlangsungnya suatu organisasi tersebut. Apabila unsur
pembiayaan ini tidak dijalankan dengan baik maka akan berdampak besar
terhadap maju tidaknya suatu organisasi, untuk itu dalam pendidikan diperlukan
adanya suatu penganggaran yang direncanakan sedemikian rupa untuk
berlangsungnya praktek pendidikan dalam suatu organisasi. Kualitas pendidikan
sebagaimana kita harapkan sangat ditentukan oleh tingkat pembiayan yang
dilakukan. Guna menghasilkan pendidikan yang berkualitas tinggi diperlukan
pembiayaan secara optimal.
Lembaga pendidikan sebagai suatu organisasi merupakan wadah orang-orang
yang mempunyai tujuan yang sama. Setiap kegiatan diarahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan bisa optimal apabila di sekolah dilakukan
kegiatan manajemen atau pengelolaan. Pengelolaan adalah esensial yang baik di
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaannya sering ada kendala arau sering ada masalah. Kendala dan masalah
dapat muncul pada setiap kegiatan manajemen. Padahal, manajemen pembiayan
sekolah merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap sekolah. Oleh
karena itu, bagaimana upaya sekolah untuk mengurangi kendala dan memecahkan
masalah merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di
masing-masing sekolah. Selain itu juga dalam rangka peningkatan kualitas dan
transparansi manajemen pembiayaan sekolah perlu didukung juga oleh unsur
masyarakat dalam bentuk komite sekolah yang dalam kinerjanya bertugas
membantu menajalankan manajemen sekolah bersama kepala sekolah.
Manajemen keuangan berkaitan langsung dengan substansi manajemen
pendidikan di sekolah. Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen
masukan instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pendidikan. Tidak ada kegiatan pendidikan yang dapat
mengabaikan peranan biaya. Tanpa biaya, proses pendidikan tidak akan berjalan
secara optimal. Dapat disimpulkan, bahwa setiap kegiatan yang dilakukan sekolah
membutuhkan biaya tertentu. Untuk itu, manajemen keuangan perlu dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya, agar kegiatan yang dilaksanakan dengan lancar.
Sehubungan dengan itu kepala sekolah langsung yang akan bertugas mengelola
sekolah, dipersyaratkan memiliki kemampuan mengelola keuangan dengan
sebaik-baiknya dan seefisien serta seefektif mungkin.
Menurut Syaiful Sagala (2008:141) jika pembiayaan pendidikan tidak
terpenuhi, paling tidak sesuai dengan kebutuhan minimal, secara nasional akan
ditemukan dampak berupa terjadinya erosi kualitas sehingga kontribusinya
terhadap pembangunan rendah. Hal ini juga didasari oleh kenyataan bahwa
sekolah yang paling memahami akan kebutuhannya sehingga desentralisasi
pengalokasian pembiayaan sudah seharusnya dilimpahkan kepada sekolah. Untuk
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mencapai tujuan sekolah. Oleh sebab itu, untuk kelancaran dalam
manajemen keuangan sekolah harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Baik secara makro atau mikro, pembenahan manajemen pembiayaan
pendidikan nasional dalam setiap level mutlak untuk diperlukan untuk
memberdayakan seluruh potensi pendidikan sejak dari pusat hingga pada
satuan-satuan pendidikan. Salah satu solusi yang paling mendasar oleh pemerintah secara
nasional mengatasi kesulitan manajemen pembiayaan tersebut adalah dengan
otonomi daerah (pelimpahan pengelolaan keuangan).
Sistem otonomi daerah ini akan membuka peluang lebih baik, meskipun di
lain pihak juga akan membuka persoalan baru. Namun, secara konseptual pilihan
otonomi cenderung lebih aspiratif ketimbang pemerintah yang lebih sentralistik.
Berkaitan dengan itu secara operasional dilihat dari sudut yang lebih teknis, maka
jenis pembiayaan yang harus dibelanjakan pada dinas pendidikan untuk keperluan
pembelajaran pada setiap jenjang dan jenis satuan pendidikan perlu dipahami dan
didefinisikan secara tepat oleh pemerintah kabupaten/kota dan pengambil
kebijakan pendidikan terlebih lagi kepala sekolah sebagai pemangku kebijakan
sekolah pada level mikro.
Potensi berikutnya adalah adanya kebijakan penciptaan lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang bernuansa lebih demokratis dalam mendukung pendidikan
di daerah dan sekolah, yakni dewan pendidikan dan komite sekolah. Dewan
Pendidikan yang berada di tingkat kabupaten/kota (beberapa juga ada di tingkat
provinsi) merupakan sebuah lembaga independen yang anggotanya mencerminkan
tokoh-tokoh yang peduli pada pendidikan. Dewan pendidikan memiliki peran
strategis, misalnya berperan sebagai pemberi pertimbangan dan dukungan
terhadap pihak eksekutif dan legislatif dalam hal pendidikan, melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pendidikan oleh eksekutif, dan
berperan pula sebagai penghubung antara legislatif, eksekutif dan masyarakat
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sementara itu, komite sekolah (kadang disebut dengan nama lain seperti
dewan sekolah atau majlis madrasah) merupakan sebuah organisasi yang
keanggotaannya terdiri atas perwakilan orang tua siswa, guru, dan tokoh
masyarakat yang peduli pendidikan, termasuk dari kalangan dunia usaha.
Lembaga ini berperan sebagai mitra kerja pihak sekolah dalam memajukan
pelayanan pendidikan di sekolah secara lebih demokratis, partisipatif, transparan
dan akuntabel.
Dengan sistem ini diasumsikan semakin terjamin akuntabilitas manajemen
maupun penggunaannya dan dapat mengoptimalkan kinerja kepala sekolah
sebagai pemangku kebijakan pada tingkat sekolah dibantu perwakilan dari
masyarakat dalam bentuk komite sekolah dalam memberikan pelayanan ke satuan
pendidikan dalam hal efektivitas manajemen pembiayaan sekolah. Salah satu
kendala pada umumnya adalah biaya. Pendidikan akan dapat tercapai apabila
tersedia dana yang mencukupi. Untuk menyediakan berbagai sumber dan fasilitas
yang dibutuhkan,dan menuntut pengelolaannya, secara efektif, efisien dan
akuntabel. Dedi Supriadi (2003:3) mengungkapkan bahwa:
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan instrumental (instrumental input yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan (di sekolah), dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan,baik tujuan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan. Hampir tidak ada upaya pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya, sehingga daspat dikatakan bahwa tanpa biaya, proses pendidikan (di sekolah) tidak akan berjalan.
Agar setiap biaya pendidikan yang dialokasikan dapat menunjang
pelaksanaan pendidikan di sekolah berjalan sesuai tujuan, maka pengelolaan
keuangan dituntut tanggung jawab secara rasional dan moral. Terutama
pengalokasian/penggunaan uang harus didukung oleh tata kelola yang baik,
transparansi, dan akuntabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan semua pihak.
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mana sumbernya dan untuk apa pendistribuisianya. Kepala sekolah sebagai
manajer bertanggung jawab dalam manajemen pengelolaan pembiayaan tersebut
berdayaguna bagi pelaksanaan kegiatan pendidikan secara menyeluruh terarah
pada pencapaian mutu pendidikan.
Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyono (2010:82) dalam buku konsep
pembiayaan pendidikan mengemukakan bahwa:
Pembiayaan pendidikan tidak hanya menyangkut analisis sumber-sumber dana tetapi juga menyangkut penggunaan dana itu secara efisien. Makin efisien suatu sistem pendidikan, semakin kecil dana yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan itu. Oleh karena itu dengan pengelolaan biaya secara baik akan membantu meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Artinya dengan anggaran yang tersedia dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang lebih produktif, efektif, efisien, dan relevansi antara kebutuhan di bidang pendidikan dengan pembangunan dan masyarakat.
Dari kutipan di atas mempertegas kepada pengelola pendidikan khususnya
bagi kepala sekolah dan komite sekolah secara bersama-sama mengelola
pembiayaan sekolah secara efektif dan efisien, dengan demikian akan
terwujudnya pencapaian tujuan-tujuan pendidikan secara keseluruhan, mengingat
bawa faktor pembiayaan sekolah merupakan salah satu unsur penting dalam
terselenggaranya pendidikan yang bermutu.
Manajemen pembiayaan sekolah yang efektif perlu memikirkan metode
penggunaan dana agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan upaya apa
untuk meningkatkan kinerja sekolah. Berkaitan dengan pengelolaan keuangan
sekolah yang dilakukan kepala sekolah dan dibantu oleh komite sekolah yang
dikenal dengan istilah administrasi keuangan, menurut Nanang Fatah (2000:112),
kegiatan administrasi keuangan sekolah adalah:
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pendapat tersebut dalam penggunaan keuangan sekolah terdapat
aspek yang paling penting yaitu bagaimana penggunaan uang tersebut secara tepat
dan pertanggungjawabannya untuk mencapai tujuan. Pemanfaatan biaya yang
tersedia baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah yang telah dialokasikan
dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) dan Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar, tata usaha sekolah, mpemeliharaan sekolah, kesejahteraan pegawai,
pembinaan guru, dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah, diperlukan
pertanggung jawabannya mengingat uang merupakan alat yang dapat memuaskan
kebutuhan manusia. Uang mudah merangsang terjadinya penyalahgunaan
wewenang, berakibat adanya penyimpangan dalam penyaluran atau sasaran yang
harus dicapai.
Ketersediaan dana serta pengelolaannya yang baik perlu dilakukan pada
jenjang pendidikan apapun termasuk Sekolah Dasar sebagai salah satu jenis
pendidikan dasar tidak terlepas dari keharusan untuk mengelola keuangan dengan
baik dan benar juga menyangkut prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang baik.
Diharapkan dengan tersedianya dana serta pengelolaan yang baik yang dilakukan
oleh para pemangku kebijakan sekolah yaitu kepala sekolah dibantu dengan
komite sekolah dalam melakukan kinerja manajemen keuangan sekolah mampu
mendorong tercapainya kualitas/ mutu pendidikan yang lebih baik.
Faktor pembiayaan turut menentukan mutu pendidikan. Sebagaimana
pendapat Nanang Fatah (2009:7) bahwa:
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari kutipan di atas biaya pendidikan memberikan pengaruh yang positif
melalui faktor kepemimpinan dan manajemen pendidikan, artinya bahwa
kepemimpinan pendidikan dalam hal ini kepala sekolah berwenang untuk
membuat kebijakan dan manajemen pembiayaan sekolah secara efektif melalui
kinerja kepala sekolah haruslah menyangkut seluruh aspek komponen sekolah
diantaranya adalah keuangan. Mengingat itu kepala sekolah dalam meningkatkan
kinerjanya dalam hal manajemen pembiayaan sekolah tidak terlepas dari
dukungan pihak lain diantaranya adalah komite sekolah yang bertugas memonitor
kegiatan manajemen pengelolaan pembiayaan sekolah.
Kegiatan manajemen merupakan suatu upaya dalam mencapai suatu tujuan
organisasi yang efektif melalui proses perencanaan, penggorganisasian,
memimpin dan pengawasan segala sumber daya yang ada dalam organisasi baik
yang berupa manusia maupun non manusia artinya totalitas dalam organisasi yang
terangkum dalam dimenensi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan yang melibatkan personalia sebagai sumberdaya manusia dan
material yang mencakup aset dan keuangan maupun pengelolaan waktu,
kesempatan dan peluang yang bermuara pada efektivitas dan efisiensi dalam
berbagai aspek tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai sesuai harapan dan
keinginan. Dalam melaksanakan aktivitas manajemen tentu memiliki dasar
pijakan yang menjadi acuan yang disebut prinsip. Prinsip manajemen sebagai
dasar dan landasan dalam praktik manajemen,hanya bersifat garis besar dalam arti
cakupannya dapat diteapkan dalam seluruh bentuk manajemen.
Menurut Andyarto Sujana (2009) dalam jurnal sistem manajemen
pembiayaan pendidikan dikatakan bahwa “Manajemen keuangan sekolah dapat
diartikan sebagai tindakan pengurusan atau ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan.”
Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelanjaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban keuangan sekolah yang
memangku kepentingan tersebut adalah kepemimpinan pendidikan yaitu kepala
sekolah.
Kepala sekolah sebagai individu dengan mekanisme yang berlaku dalam
institusi pendidikan, diangkat sehingga menduduki jabatan struktural teratas
dalam suatu sekolah. Dalam koridor profesionalisme kepala sekolah harus
memiliki kelebihan dibanding yang lain. Kepala sekolah dalam melaksanakan
tugasnya dapat berperan sebagai manajer, supervisor pimpinan, pendidik staf
maupun sebagai pejabat formal. Dalam kaitannya dengan manajemen pembiayaan
sekolah seorang manajer dalam hal ini kepala sekolah pada hakekatnya sebagai
perencana organisator , pimpinan dan pengendali, keberadaannya sebagai manajer
dalam organisasi tidak terlepas dari dukungan dan pengawasan dari komite
sekolah dalam menjalankan proses pendidikan di sekolah.
Salah satu dukungan dan pengawasan yang dilakukan komite sekolah bekerja
sama dengan kepala sekolah adalah mengenai manajemen pembiayaan sekolah,
sehingga antara komite sekolah dengan kepala sekolah selaras dalam
melaksanakan kinerjanya masing-masing. Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 56 ayat 3 menyatakan bahwa
komite sekolah adalah lembaga mandiri yang dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan
dukungan tenaga,sarana dan prasarana,serta pengawasan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan. Dengan demikian peran komite sekolah adalah ketetapan
tujuan yang ingin dicapai atas tingkah laku yang diharapkan terhadap komite
sekolah sesuai dengan kedudukannya dalam membantu terhadap efektivitas
manajemen pembiayaan sekolah meliputi: (1) sebagai pemberi pertimbangan, (2)
pemberi dukungan, (3) pengawasan, dan (4) mediasi.
Kaitan antara kinerja kepala sekolah dan kinerja komite sekolah dalam
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lainnya. Antara kepala sekolah dengan komite sekolah secara bersama-sama
bertanggung jawab dalam hal manajemen pembiayaan sekolah, kepala sekolah
sebagai pemangku kebijakan pengelolaan keuangan sekolah bertanggung jawab
dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan penggunaan
pembiayaan sekolah, sedangkan komite bertugas sebagai pemberi pertimbangan,
dukungan, pengawasan, dan peran mediasi terhadap pelaksanaan manajemen
pembiayaan sekolah. Salah satu bentuk keterlibatan komite sekolah dalam
manajemen pembiayaan sekolah adalah ikut terlibat aktif bersama kepala sekolah
dalam penyusunan Rencana Anggaran Keuangan Sekolah (RAKS) dan Rencana
Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) yang ditetapkan pada awal
tahun ajaran. Dengan adanya keselarasan antara kepala sekolah dan komite
sekolah dalam efektivitas manajemen pembiayaan sekolah maka dapat terwujud
yang berdampak pada kualitas/mutu pendidikan.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Dedy Achmad Kurniady (2011) dalam
jurnal pengelolaan pembiayaan Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung
menjelaskan bahwa:
Pengelolaan pembiayaan pada tingkat sekolah dasar, dalam mengalokasikan atau mendistribusikan biayanya selama ini cenderung masih mengacu pada pengalaman-pengalaman yang sudah dilaksanakan sebelumnya, belum berdasarkan pada program atau kegiatan prioritas yang
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Dari kutipan di atas berdasarkan hasil penelitian sebelumnya bahwa dalam
melakukan pengalokasian atau pendistribusian pembiayaan sekolah masih belum
efektif, yaitu mengacu pada pengelolaan sebelumnya bukan berdasarkan pada
prioritas program pembiayaan yang seharusnya. Dengan demikian penulis tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas manajemen pembiayaan sekolah
dasar yang melibatkan kepala sekolah dan komite sekolah sebagai pengelola
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Laporan UPT Pendidikan SD dan PAUDNI Kecamatan Batujajar
Kabupaten Bandung Barat setelah dilakukannya Monitoring dan Evaluasi
(Monev) yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada triwulan
Januari-Maret 2013 menunjukan bahwa dari 38 SD Negeri se-Kecamatan
Batuajajar Kabupaten Bandung Barat menunjukan bahwa sekitar 20% dari
sekolah yang ada masih belum optimal dalam manajemen pembiayaan sekolah
salah satunya adalah pembiayaan sekolah yang tertuang dalam bentuk RKAS dan
RAPBS disesuaikan dengan laporan keuangan pertriwulan yang dilaporkan
kepada UPT Pendidikan SD dan PAUDNI Kecamatan Batujajar.
Data tersebut menggambarkan bahwa dalam manajemen pembiayaan
sekolah se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat masih perlu dibenahi
dan ditelusuri lebih dalam lagi, khususnya kepala sekolah sebagai pemangku
kebijakan terpenting dalam manajemen pembiayaan sekolah perlu meningkatkan
kinerjanya dan memiliki kemampuan mengelola keuangan sekolah dengan
sebaik-baiknya dan seefisien serta seefektif mungkin, selain itu juga perlu kerjasama
dengan komite sekolah dalam penyusunan dan penentuan pengalokasian keuangan
sekolah karena komite sekolah merupakan bentuk perwakilan unsur masyarakat
dalam pengelolaan pendidikan di sekolah.
Untuk itu penulis melakukan penelitian mengenai “EFEKTIVITAS
MANAJEMEN PEMBIAYAAN SEKOLAH DASAR (Studi Deskriptif tentang
Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah dan Kinerja Komite Sekolah terhadap
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri
se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)”
B. Identifikasi Masalah
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas manajemen
pembiayaan sekolah, menurut Mulyono (2010:84) faktor-faktor yang
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
biaya, besar kecilnya alokasi dana, pemicu biaya (cost driver), pengelola
pendidikan, pelaksanaan rencana anggaran, anggaran (budget), penyusunan
anggaran, pelaksanaan anggaran, dan visi misi pembiayaan sekolah.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan sekolah dapat dilihat
di bagan di bawah ini:
Gambar 1.1
Faktor yang mempengaruhi pembiayaan sekolah
(Mulyono, 2010:84 ) Manajemen
Pembiayaan Sekolah Pengelola Pendidikan
- Kepala sekolah - Komite sekola - Guru
- Tenaga kependidikan - dll
Penyususnan Anggaran
Objek biaya Perencanaan
Pengelolaan Dana Sekolah
Besar Kecilnya Alokasi Dana
Pelaksanaan Rencana Anggaran
Pemicu biaya
(cost driver)
Visi dan Misi Pembiayaan
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari banyak faktor-faktor diatas, penulis membatasi faktor yang akan diteliti
sebagai pembatasan masalah yang akan diidenfitikasi yaitu faktor pengelola
pendidikan diantaranya kepala sekolah dan komite sekolah. Adapun faktor kepala
sekolah dalam hal pembiayaan memiliki peranan yang sangat penting sebagai
pemangku kebijakan terhadap proses mengelola keuangan sekolah sehingga
manajemen pembiayaan sekolah dapat berjalan dengan baik, kepala sekolah
melalui kinerjanya bertugas untuk mengelolanya dengan akuntabel dan
transparan. Menurut Sri Minarti (2012:208) kepala sekolah dipersyaratkan
memiliki kemampuan mengelola keuangan sekolah dengan sebaik-baiknya dan
efisien serta seefektif mungkin. Sedangkan komite sekolah merupakan unsur
perwakilan masyarakat yang melalui berbagai peran kinerjanya bertugas sebagai
badan pengawas, pemberi pertimbangan, pengontrol dan badan mediator terhadap
jalannya proses pendidikan di sekolah yang salah satu kinerjanya adalah ikut
berpartisipasi terhadap pengelolaan keuangan sekolah melalui penyusunan
RKAS/RAPBS sekolah. Dengan bekerjasamanya kedua faktor tersebut yaitu
kepala sekolah dan komite sekolah akan menciptakan manajemen pembiayaan
sekolah yang efektif dan efisien.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi permasalahan yang telah
diuraikan di atas, maka peneliti menyusun rumusan masalah pada penelitian ini
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran kinerja kepala sekolah pada SD Negeri se-
Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat?
2. Bagaimanakah gambaran kinerja komite sekolah pada SD Negeri
se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat?
3. Bagaimanakah gambaran efektivitas manajemen pembiayaan sekolah
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah terhadap efektivitas
manajemen pembiayaan sekolah pada SD Negeri se-Kecamatan Batujajar
Kabupaten Bandung Barat?
5. Seberapa besar pengaruh kinerja komite sekolah terhadap efektivitas
manajemen pembiayaan sekolah pada SD Negeri se-Kecamatan Batujajar
Kabupaten Bandung Barat?
6. Seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah dan kinerja komite
sekolah secara bersama-sama terhadap efektivitas manajemen
pembiayaan sekolah pada SD Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten
Bandung Barat?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh dan
mengetahui gambaran yang objektif dan efektif tentang pengaruh kinerja kepala
sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap efektivitas manajemen pembiayaan
sekolah pada SD Negeri di Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
Adapun tujuan secara khusus dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk
mengungkap informasi dan menganalisis secara lebih jelas mengenai pengaruh
kinerja kepala sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap efektivitas manajemen
pembiayaan sekolah pada SD Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung
Barat. Maka tujuan dalam penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh informasi atau mengetahui gambaran tentang kinerja
kepala sekolah pada SD Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten
Bandung Barat.
2. Untuk memperoleh informasi atau mengetahui gambaran tentang kinerja
komite sekolah pada SD Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk memperoleh informasi atau mengetahui gambaran tentang
efektivitas manajemen pembiayaan sekolah pada SD Negeri se-Kecamatan
Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah
terhadap efektivitas manajemen pembiayaan sekolah pada SD Negeri se-
Kecamatan Batujajar.
5. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kinerja komite sekolah
terhadap efektivitas manajemen pembiayaan sekolah pada SD Negeri se-
Kecamatan Batujajar.
6. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah dan
kinerja komite sekolah secara bersama-sama terhadap manajemen terhadap
efektivitas manajemen pembiayaan sekolah pada SD Negeri se-Kecamatan
Batujajar.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna baik bagi pihak peneliti maupun bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan secara akademik. Secara praktis penelitian
ini diharapkan dapat meberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan
pengaruh kinerja kepala sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap
efektivitas manajemen pembiayaan sekolah.
b. Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu
bagi pihak-pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian
lebih lanjut objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini bermanfaat bagi kepala sekolah sebagai evaluasi atas
kepemimpinannya,apakah kinerja yang selama ini dilakukan melalui
proses yang demokrasi atau hanya berdasarkan kehendak pribadi.
b. Komite sekolah agar lebih memahami kinerjanya dalam mendukung
sekolah serta mampu meningkatkannya sebagai mitra sekolah.
c. Para guru agar lebih berperan membantu kepala sekolah untuk
mengelola sekolah dengan baik. komite sekolah dapat membantu
terlaksananya efektivitas manajemen pembiayaan sekolah secara
efektif dan transparan.
F. Struktur Organisasi Tesis
Penelitian ini, disusun struktur tesis dengan skema,sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, Pada bab ini akan diuraikan tentang garis-garis besar
keseluruhan permasalahan yang terdiri dari beberapa sub bab, antara lain: latar
belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah,tujuan penelitian,metode
penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis, Pada bab ini
dikemukakan teori-teori dan konsep-konsep yang digunakan untuk pembahasan
masalah yang dikaji. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik, serta
tujuan hipotesis.
Bab III Metode Penelitian, Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci
mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian,
definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument,
teknik pengumpulan dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, Pada bab ini dibahas mengenai
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan peneelitian,
pembahasan dan analisa hasil temuan.
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, Pada bab ini disajikan penafsiran dan
62
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri
Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Dalam penelitian ini, lokasi
dipilih secara keseluruhan berdasarkan informasi dari UPT Pendidikan SD dan
PAUDNI Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat yaitu berjumlah 38
Sekolah.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, komite sekolah, dan
guru di SD Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Secara
umum kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah
yang dinamis, berbagai dinamika terus berlangsung, baik yang diharapkan
maupun yang tidak diharapkan.
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat
NO NAMA SD JUMLAH
GURU
JUMLAH KEPSEK
JUMLAH KOMITE
1 SD NEGERI 1 BATUJAJAR
6 1 1
2 SD NEGERI 2 BATUJAJAR
6 1 1
3 SD NEGERI 3 BATUJAJAR
3 1 1
4 SD NEGERI 4 BATUJAJAR
5 1 1
5 SD NEGERI SINARJAYA
5 1 1
6 SD NEGERI SELACAU
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO NAMA SD JUMLAH
8 SD NEGERI CANGKORAH
5 1 1
9 SD NEGERI 1 NEGLASARI
6 1 1
10 SD NEGERI SAMPIHMANGGU
4 1 1
11 SD NEGERI GIRIASIH
4 1 1
12 SD NEGERI 1 GALANGGANG
5 1 1
13 SD NEGERI 2 GALANGGANG
6 1 1
14 SD NEGERI 3 GALANGGANG
6 1 1
15 SD NEGERI 1 CIBODAS
5 1 1
16 SD NEGERI 1 SUKASARI
6 1 1
17 SD NEGERI SUKAMAJU
5 1 1
18 SD NEGERI GIRIWANGI
5 1 1
19 SD NEGERI MEKARJAYA
5 1 1
20 SD NEGERI 6 BATUJAJAR
6 1 1
21 SD NEGERI 7 BATUJAJAR
7 1 1
22 SD NEGERI 4 GALANGGANG
6 1 1
23 SD NEGERI 2 SUKASARI
6 1 1
24 SD NEGERI 3 CIBODAS
6 1 1
25 SD NEGERI HEGARMANAH
4 1 1
26 SD NEGERI 1 CIBUNGUR
5 1 1
27 SD NEGERI SILIH ASIH
5 1 1
28 SD NEGERI MEKARSARI
5 1 1
29 SD NEGERI 2 CIBUNGUR
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO NAMA SD JUMLAH
GURU
JUMLAH KEPSEK
JUMLAH KOMITE
30 SD NEGERI BABAKANPARI
5 1 1
31 SD NEGERI CILIMUS
4 1 1
32 SD NEGERI BUDIASIH
5 1 1
33 SD NEGERI CIMANGLID
6 1 1
34 SD NEGERI CIBEBERHILIR
6 1 1
35 SD NEGERI MEKARMUKTI
6 1 1
36 SD NEGERI 2 NEGLASARI
5 1 1
37 SD NEGERI 5 GALANGGANG
6 1 1
38 SD NEGERI PANGAUBAN
5 1 1
J U M L A H
198 38 38
3. Sampel Penelitian
Untuk mempermudah melakukan penelitian, peneliti memerlukan sampel
penelitian yang merupakan bagian dari populasi.Adapun sampel yang
digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan data yang dapat mewakili
populasi secara keseluruhan (representatif). Sebagaimana dikemukakan oleh
Sugiyono (2009: 91) bahwa “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Arikunto yang dikutip oleh Akdon dan Hadi (2005:98) mengemukakan
bahwa : „Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi
yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
populasi dalam penelitian ini dalam jumlah yang cukup besar, maka dilakukan
penarikan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling dengan rumus:
1.
2.
Berdasarkan rumus di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Jadi jumlah sampel penelitian ini sebanyak 66 orang (dibulatkan) yang
diambila dari polulasi guru sebanyak 198 orang guru, jumlah ini menjadi
responden penelitian. Jumlah sampel tersebut jika diprosentasekan adalah
66/198 x 100% = 33,33%.
Penentuan anggota sampel adalah sebesar 33,33 % dari populasi.
Penyebaran sampel pada tiap sekolah berikut ini:
Tabel 3.2
Jumlah sampel Guru SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat
NO NAMA SD JUMLAH
GURU
Jumlah Sampel
(33,33%) Jumlah Sampel
1 SD NEGERI 1
BATUJAJAR 6 2
2
2 SD NEGERI 2
BATUJAJAR 6
2 2
3 SD NEGERI 3
BATUJAJAR 3
2 2
Dimana : n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO NAMA SD JUMLAH
GURU
Jumlah Sampel
(33,33%) Jumlah Sampel
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NO NAMA SD JUMLAH
GURU
Jumlah Sampel
(33,33%) Jumlah Sampel
27 SD NEGERI SILIH ASIH 5 1,666667 2
28 SD NEGERI MEKARSARI 5 1,666667 2
29 SD NEGERI 2 CIBUNGUR 4 1,666667 2
30 SD NEGERI
BABAKANPARI 5
1,333333 1
31 SD NEGERI CILIMUS 4 1,666667 2
32 SD NEGERI BUDIASIH 5 1,333333 1
33 SD NEGERI CIMANGLID 6 1,666667 2
34 SD NEGERI
CIBEBERHILIR 6
2 2
35 SD NEGERI
MEKARMUKTI 6
2 2
36 SD NEGERI 2
NEGLASARI 5
2 2
37 SD NEGERI 5
GALANGGANG 6
1,666667 2
38 SD NEGERI PANGAUBAN 5 2 2
J U M L A H 66
Jadi, jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebanyak 66 guru,
38 orang kepala sekolah dan 38 orang komite sekolah sehingga jumlah
keseluruhan sampel dalam penelitian ini totalnya sebanyak 142 orang pada
Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
B. Metode Penelitian
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar yang didalamnya
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kinerja kepala sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap efektivitas
manajemen pembiayaan sekolah. Untuk itu, peneliti berusaha menggunakan
metode yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Sebagaimana mestinya
bahwa sebuah penelitian tidak akan mencapai kriteria penelitian sesungguhnya
apabila tidak menggunakan sebuah metode penelitian yang tepat. Dengan
metode penelitian yang tepat, diharapkan sebuah penelitian nantinya akan
menjadi penelitian yang ilmiah, logis, sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Berikut merupakan metode yang
digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini:
1. Pendekatan Kuantitatif
Arikunto (2002:86) mengatakan bahwa pendekatan kuantitatif merupakan
pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian dengan cara
mengukur indikator-indikator variabel sehingga dapat diperoleh gambaran
umum dan kesimpulan masalah penelitian.
Pendekatan kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang
terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur ketat, pengumpulan data
secara sistematis terkontrol dan tertuju pada penyusunan teori yang
disimpulkan secara induktif dalam kerangka pembuktian hipotesis secara
empiris. Pendekatan kuantitatif merupakan upaya mengukur variabel-variabel
yang ada dalam penelitian (variabel X1, X2 dan variabel Y) untuk kemudian
dicari hubungan antar variabel-variabel tersebut.
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, dapat
digambarkan diagram jalur yang memperlihatkan pengaruh antar variabel
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar: 3.1 Model Pengaruh antar Variabel Penelitian
Keterangan:
X1 = Kinerja Kepala Sekolah
X2 = Kinerja Komite Sekolah
Y = Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah
2. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode yang ditujukan untuk memecahkan
masalah yang terjadi pada masa sekarang. Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Arikunto (2002:86) bahwa: “Metode deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan-permasalahan yang terjadi saat
ini atau masa sekarang.” Metode deskriptif pun diartikan sebagai perolehan
informasi atau data yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui
penelaahan berbagai konsep atau teori yang dikemukakan oleh para ahli.
Metode deskriptif dalam penelitian ini sesuai digunakan, karena masalah
yang diambil terpusat pada masalah aktual dan berada pada saat penelitian
dilaksanakan dengan melalui prosedur pengumpulan data, mengklasifikasi data
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional
Singarimbun dan Effendi (2003:46-47) menjelaskan bahwa definisi
operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan cara mengukur
satu variabel. Artinya bahwa definisi operasional dimaksudkan untuk
menjelaskan sebuah makna dalam variabel yang sedang diteliti. Berikut ini
definisi operasional dari penelitian ini:
1. Kinerja kepala sekolah adalah segala kemampuan yang dimiliki kepala
sekolah sebagai pemimpin sekolah dalam memberdayakan segala unsur
yang terkait dengan proses belajar mengajar (variabel X1). Menurut James
M. Lipham ( 1974: 205) bahwa kinerja kepala sekolah dalam hal pengelola
keuangan harus melaksanakan empat tahapan yaitu: (a) Assesing Program
Objective, (b) Planning Program Improvements, (c) Implementation
Program Change, (d) Evaluate Program Change.
2. Komite sekolah merupakan suatu badan atau lembaga non politis dan non
profit, dibentuk berdasarkan musyawarah yang demokratis oleh para
stakeholder pendidikan di tingkat sekolah sebagai representasi dari
berbagai unsur yang bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas
proses dan hasil pendidikan. (variabel X2). Menurut Engkoswara
(2012:299) kinerja komite sekolah meliputi: (a) pemberi pertimbangan
(advisory agency) dalam penentuan pelaksanaan kebijakan di satuan
pendidikan, (b) pendukung (supporting agency), baik yang berwujud
finansial, pemikiran maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di
satuan pendidikan, (c) pengontrol (controlling agency) dalam rangka
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di
satuan pendidikan, (d) mediator (mediator agency) antara pemerintah
dengan masyarakat di sataun pendidikan.
3. Manajemen Pembiayaan Sekolah adalah suatu proses melakukan kegiatan
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempertimbangkan aspek efektivitas dan efisiensi yang berkaitan dengan
perolehan, pendanaan, dan pengolahan aktiva dengan beberapa tujuan
menyeluruh yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, sampai dengan pengawasan. (variabel Y ). Menurut Nanang
Fatah (2009), proses manajemen diartikan sebagai proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi
dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
efisien. Dalam kaitannya dengan manajemen pembiayaan sekolah,
menurut Jones (2012: 38) secara garis besar manajemen tersebut dibagi
menjadi tiga fase yaitu Financial Planning, Implementation dan
Evaluation.
D. Instrumen Penelitian a. Skala Pengukuran
Dalam menyusun kuesioner ini peneliti menggunakan skala. Menurut
Sugiyono (2008:93) skala digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu. Jadi
dengan skala ini peneliti ingin mengetahui bagaimana kinerja kepala sekolah
dan kinerja komite sekolah terhadap efektivitas manajemen pembiayaan
sekolah di SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data ketiga variabel
penelitian ini adalah skala likert dengan lima alternatif jawaban, yaitu: Selalu
(SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP).
Pemberian bobot masing-masing kontinum atau berturut-turut, untuk
pernyataan positif diberi bobot : 5 – 4 – 3 – 2 – 1, sedangkan bobot untuk
pernyataan negatif diberi bobot : 1 – 2 – 3 – 4 – 5.
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan indikator-indikator
masing-masing variabel. Untuk mendapatkan kesahihan konstruk dilakukan melalui
pendefinisian dan studi kepustakaan. Instrumen pada masing-masing indikator
disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) membuat kisi-kisi
berdasarkan indikator variabel, (2) menyusun butir-butir pernyataan sesuai
dengan indikator variabel, (3) melakukan analisis rasional untuk melihat
kesesuaian dengan indikator serta ketepatan dalam menyusun angket dari aspek
yang diukur. Dalam penyusunan butir pernyataan mengacu kepada kisi-kisi
instrumen penelitian. Adapun kisi-kisi instrument penelitiannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Kisi – kisi Instrument Penelitian Kinerja Kepala Sekolah (Variabel X1 )
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SUB INDIKATOR ITEM
SOAL
a. Mengalokasikan dana yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan program pembelajaran sesuai prioritas dan peruntukannya.
b. Mampu meningkatkan mengendalikan program dan realisasi program pembiayaan sekolah
d. Mampu melakukan fungsi manajerial dalam pengelolaan manajemen pembiayaan sekolah
e. Mentaati dan melaksanakan ketentuan alokasi penggunaan pembiayaan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
1
a. Membentuk tim khusus pengelola keuangan sekolah mulai dari penanggung jawab dan
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SUB INDIKATOR ITEM
SOAL
(Planning
Program Improvement)
bendaharawan sekolah serta melibatkan komite sekolah sebagai dewan pemberi
pertimbangan,pengontrol,pendukung dan mediator
b. Memahami tupoksi masing-masing yang telah ditetapkan dalam menjalankan penggunaan anggara pembiayaan sekolah
c. Mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,sumber inspirasi untuk mengembangkan dan meningkatkan pembiayaan sekolah
d. Melakukan rapat rutin pada setiap awal tahun ajaran dan akhir tahun ajaran untuk penyusunan
a. Mencermati rencana strategis dan rencana operasional tenteng program pembiayaan sekolah dalam bentuk RKAS
b. Mencermati jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan beserta rentang biaya dan waktu pelaksanaannya c. Mencermati anggaran yang telah dialokasikan pada masing-masing kegiatan berikut sifatnya
rutin,pembangunan dan cara
pertanggungjawaban penggunaannya d. Memiliki pengetahuan tentang
pengalokasian dan keuangan sekolah yang berasal dari pemerintah pusat,pemerintah daerah,sumbangan pembiayaan,dana masyarakat seta sumber lainnya b. Mampu mengadministrasikan
keuangan melalui tahapan
perencanaan,pengalokasian,penggun aan dan pelaporan dengan menganut prinsip manajemen keuangan yaitu akuntabel dan transparansi
14
15
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SUB INDIKATOR ITEM
SOAL
pihak yang terkait dalam pengelolaan pembiayaan sekolah seperti
komite,bendahara,guru,dan masyarakat
b. Menyesuaikan program pembiayaan dengan rencana yang telah
ditetapkan
c. Mampu bekerja sama dengan pihak luar sekolah untuk membantu pembiayaan sekolah contohnya dana CSR,Beasiswa,dan lainnya
d. Mengikuti pelatihan
pengadministrasian keuangan sekolah berupa diklat atau workshop yang dilakukan oleh Dinas
Pendidikan Setempat program pembiayaan yang telah ditetapkan berdasarkan
peruntukannya
b. Mampu mengorientasikan
masyarakat sekolah untuk memantau dan memahami efektivitas
manajemen pembiayan sekolah c. Mampu menjadi agen perubahan
untuk perbaikan program pembiayaan kedepannya yang dituangkan dalam bentuk RKAS d. Mampu menyusun proposal kegiatan
guna mendapatkan anggaran yang telah dicantumkan pada masing-masing program pembiayaan sekolah
20
a. Merumuskan program dan mendiskusikannya dengan masyarakat sekolah mengenai pembiayaan sekolah
b. Mengembangkan program pembiayaan sesuai dengan standar pembiayaan sekolah dalam bentuk RKAS/RAPBS
c. Melakukan revisi / perbaikan program pembiayaan sekolah yang dituangkan dalam bentuk RKAS sebagai bahan perbaikan RKAS untuk tahun berikutnya d. Mampu mengembangkan
24
25
26
Deni Komarudin, 2013
Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Dasar (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap Efektivitas Manajemen Pembiayaan Sekolah Pada SDN Se-Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SUB INDIKATOR ITEM
SOAL
RKAS/RAPBS dengan program lainnya berdasarkan data hasil evaluasi RKAS/RAPBS sebelumnya e. Melakukan monitoring dan evaluasi
pada awal dan akhir tahun anggaran untuk menentukan perbaikan pengganggaran tahun berikutnya f. Mampu mengukur indikator
keberhasilan program sekolah melalui penganggaran biaya sekolah dilihat dari ketercapaian standar pembiayaan sekolah yang
Kisi – kisi Instrument Penelitian Kinerja Komite Sekolah (Variabel X2 )
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SUB INDIKATOR ITEM
SOAL
a. Berperan aktif dalam penyususnan perencanaan sekolah dalam bentuk RKAS
b. Memberikan masukan untuk penyusunan RKAS
c. Menyelenggarakan rapat
RAKS/RAPBS (sekolah,orang tua siswa dan masyarakat)
d. Ikut mengesahkan RAKS dan RAPBS bersama kepala sekolah e. Memberikan pertimbangan tentang
anggaran yang dapat dimanfaatkan di sekolah