vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Perancangan tata letak yang efektif dan efisien merupakan syarat bagi keberlangsungan kegiatan produksi yang ekonomis. Tujuan perencanaan tata letak adalah untuk mendapatkan susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang optimal, maka diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan dapat berjalan dengan lancar dan para karyawan akan dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada mereka dengan baik pula. CV. Kopo Mas Presisi merupakan perusahaan yang bergerak dalam penjualan timbangan. Permasalahan yang sering dihadapi adalah tata letak pada gudang CV. Kopo Mas Presisi yang tidak teratur sehingga menyulitkan pegawai selaku operator dalam mengatur produk yang akan disimpan maupun diambil terutama yang tergolong fast moving di gudang produk jadi karena diperlukan waktu untuk mencari dan jarak tempuh yang tidak tetap setiap kali proses pengambilan dan penyimpanan produk dilakukan. Selanjutnya perancangan tata letak yang baru menggunakan model cube per order index yang bertujuan untuk mengurangi jarak perpindahan. Hasil tata letak dengan menggunakan model cube per order index memberikan total jarak perpindahan sebesar 30.35 meter. Tata letak yang diusulkan menghasilkan penempatan produk lebih teratur dengan memperhatikan kedekatan terhadap pintu dengan jarak perpindahan lebih kecil.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The effective and efficient design layout is a prerequisite for the sustainability of economic production activities. The purpose of planning the layout of the arrangement is to obtain the most optimal production facilities layout available within the company. With the optimal layout arrangement, it is expected that the implementation of the production process within the company will be able to run smoothly and the employees will be able to complete the tasks assigned to them well too. CV. Kopo Mas Presisi is a company engaged in the sale of scales. Problems often encountered is the layout of the warehouse CV. Kopo Mas Presisi irregular making it difficult for employees as the operator in setting up the product to be stored and retrieved mainly classified as fast moving in the warehouse of finished products because it takes time to find and mileage are not fixed any time-making process and storage of the product is done. Furthermore, the design of the new layout using the cube per order index model that aims to reduce movement distance. Results layout using the cube per order index model gives a total movement distance of 30.35 meters. The proposed layout produces a more regular product placement by taking into account the proximity of the door with a movement distance smaller, which will reduce total movement distance of 9.90 meters.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.5 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
2.1 Manajemen Operasi ... 11
2.2 Tata letak/ Layout ... 14
2.3 Jenis Tata Letak ... 16
2.4 Gudang ... 22
2.5 Operasi-Operasi Pergudangan ... 24
2.6 Klasifikasi Persediaan Dalam Gudang ... 26
2.7 Tujuan Tata Letak Barang di Gudang ... 29
2.8 Metode Menentukan Tata Letak ... 33
2.9 Kerangka Pemikiran ... 36
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 40
3.1 Objek Penelitian ... 40
3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 40
3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ... 41
3.4 Prosedur Penyimpanan dan Pengambilan Barang di Gudang ... 45
3.5 Kegiatan Pemasaran dan Sumber Daya Manusia Perusahaan ... 48
ix Universitas Kristen Maranatha
3.7 Instrumen Penelitian ... 49
3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 50
3.9 Teknik Analisis Data ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52
4.1 Hasil Penelitian... 52
4.1.1 Proses Penelitian... 52
4.1.2 Pengumpulan Data ... 53
4.2 Pembahasan ... 56
4.2.1 Perhitungan Rasio T/S ... 57
4.2.2 Perhitungan Jarak Setiap Lokasi (Fk) ... 58
4.2.3 Penempatan Tata Letak Baru ... 60
4.2.4 Perbandingan Tata Letak ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Tata Letak Awal ………..5
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran………...39
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Kopo Mas Presisi………...42
Gambar 3.2 Flow Process Chart Penyimpanan Barang di Gudang ...………..47
Gambar 3.3 Flow Process Chart Pengambilan Barang Dari Gudang ……...……...48
Gambar 4.1 Lokasi yang Memungkinkan untuk Tata Letak Baru ………56
Gambar 4.2 Penempatan Produk Dengan Tata Letak Baru ………..60
Gambar 4.3 Tata Letak Awal Gudang CV. Kopo Mas Presisi ……….61
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Laporan Penjualan Dengan Perputaran Paling Cepat ... 4
Tabel 4.1 Data Produk Fast Moving ... 53
Tabel 4.2 Data Ukuran Produk dan Tempat yang Dibutuhkan ... 54
Tabel 4.3 Data Frekuensi Masuk dan Keluar Produk ... 55
Tabel 4.4 Data Perhitungan Jarak Lokasi ke Gerbang ... 58
Tabel 4.5 Lokasi untuk Setiap Produk ... 59
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR DIAGRAM
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR RUMUS
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tata letak merupakan keputusan kunci yang menentukan efisiensi operasi
jangka panjang yang mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut
dapat menyusun prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan kapasitas,
proses, fleksibilitas dan biaya seperti kualitas kehidupan kerja, kontrak pelanggan dan
image. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang
mendukung diferensiasi, biaya rendah dan tanggapan. Tata letak terdapat pada semua
bidang karena setiap fasilitas mempunyai tata letak. Tata letak yang baik dapat
memperbaiki koordinasi antar lini departemen dan bidang fungsional. Setiap proses
dalam fasilitas mempunyai tata letak yang harus direncanakan secara teliti.
Orientasi merupakan kebutuhan keperilakukan dari individu yang memasuki
suatu tempat dengan berbagai pertanyaan. Maka orientasi dapat dibantu dengan
desain fasilitas yang memungkinkan pelanggan melihat penyedia jasa, baik dilihat
dari luar maupun setelah berada di dalamnya.
Tata letak memiliki berbagai jenis di antaranya tata letak kantor, tata letak
toko eceran, tata letak gudang, tata letak dengan posisi tetap, tata letak berorientasi
2
Universitas Kristen Maranatha
Menurut Heizer dan Render (2009;540) tujuan tata letak adalah menemukan
titik optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan
dengan luas ruang dalam gedung.
Dengan demikian, secara umum, tujuan perencanaan tata letak adalah untuk
mendapatkan susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi
yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang optimal,
maka diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan
dapat berjalan dengan lancar dan para karyawan akan dapat menyelesaikan tugas
yang dibebankan kepada mereka dengan baik pula.
Gudang adalah suatu fungsi penyimpanan berbagai macam jenis produk yang
memiliki unit-unit penyimpanan dalam jumlah besar maupun jumlah kecil dalam
jangka waktu saat produk dihasilkan oleh pabrik (penjual) dan saat produk
dibutuhkan oleh pelanggan atau stasiun kerja dalam fasilitas pembuatan.
Gudang merupakan salah satu bagian terpenting dalam aktivitas produksi,
karena disanalah terjadinya aliran barang, biaya, dan informasi. Tujuan utama sistem
pergudangan adalah untuk mengurus dan menyimpan barang-barang yang siap untuk
didistribusikan sehingga barang tersebut dapat diterima pelanggan tepat pada waktu
yang diinginkan pelanggan.
CV. Kopo Mas Presisi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
penjualan timbangan. Timbangan yang dijual adalah untuk keperluan pabrik dan
3
Universitas Kristen Maranatha
Permasalahan yang sering dihadapi menurut direktur CV. Kopo Mas Presisi,
Bapak Hagi, adalah aliran produk masuk dan keluar yang tidak terkoordinasi dengan
baik. Hal tersebut menyulitkan pegawai selaku operator dalam mengatur produk yang
akan disimpan maupun diambil di gudang produk jadi karena diperlukan waktu untuk
mencari dan jarak tempuh yang tidak tetap setiap kali proses pengambilan dan
penyimpanan produk dilakukan. Setiap produk tentu saja harus ditempatkan di slot
yang sama dengan produk yang sejenis agar memudahkan proses pengambilan dan
penyimpanan. Apabila aliran produk tidak lancar akan menghambat proses aliran
produk yang akan dikeluarkan maupun yang akan disimpan di gudang.
Untuk itu perlu dilakukan perbaikan penataan lokasi penyimpanan produk jadi
pada gudang CV. Kopo Mas Presisi sehingga aliran produk yang masuk dan yang
keluar dapat terkoordinasi dengan baik dan penggunaan daerah penyimpanan pada
gudang produk jadi akan menjadi optimal.
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada CV.Kopo Mas Presisi untuk
penataan lokasi penyimpanan produk jadi yang baru dengan menggunakan model
4
Universitas Kristen Maranatha
1.2
Identifikasi Masalah
Terdapat berbagai jenis produk dalam gudang CV.Kopo Mas Presisi:
1. Timbangan baru.
2. Timbangan bekas.
3. Timbangan milik pihak lain yang akan diperbaiki.
4. Sparepart timbangan.
Dari berbagai macam jenis timbangan ada beberapa jenis timbangan yang
perputarannya paling cepat, antara lain:
Tabel 1.1 Laporan Penjualan Dengan Perputaran Paling Cepat
No. Jenis (kode timbangan) Frekuensi produk keluar dari gudang
5
Universitas Kristen Maranatha
Menurut direktur CV. Kopo Mas Presisi, Bapak Hagi, produk termasuk
perputarannya cepat apabila jenis produk tersebut terjual lebih dari 5 kali setiap
bulannya.
Semua jenis produk, termasuk yang perputarannya cepat disimpan dalam
gudang dengan kondisi layout seperti berikut:
wc
kursi
pintu gerbang besar
Gambar 1.1 Tata Letak Awal sumber: studi lapangan (Luas 240m2)
Dengan posisi produk yang tidak beraturan, akan membuat operator kesulitan
6
Universitas Kristen Maranatha
keluar dari gudang. Untuk itu diperlukan penataan tata letak ulang terutama untuk
produk dengan perputaran cepat sehingga aliran produk yang masuk dan keluar dapat
terkoordinasi dengan baik.
Dengan keadaan tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penempatan produk jadi pada gudang CV. Kopo Mas Presisi
sekarang?
2. Bagaimana alternatif penempatan produk jadi menggunakan model cube per
order index pada gudang CV. Kopo Mas Presisi?
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Kondisi perusahaan tidak berubah selama penelitian.
2. Tidak ada penambahan jenis produk baru pada gudang CV. Kopo Mas Presisi
selama penelitian.
3. Diasumsikan luas area penempatan setiap produk jadi pada gudang CV. Kopo
Mas Presisi adalah sama.
4. Tidak memperhitungkan biaya dalam penempatan tata letak yang baru.
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Pengamatan hanya dilakukan pada gudang produk jadi CV.Kopo Mas Presisi.
2. Produk yang diteliti adalah produk yang perputarannya paling cepat.
7
Universitas Kristen Maranatha
4. Tidak ada penambahan atau pengurangan fasilitas atau departemen selama
penelitian berlangsung.
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui penempatan produk jadi pada gudang CV. Kopo Mas Presisi pada
saat ini.
2. Mengetahui penempatan produk jadi pada gudang CV. Kopo Mas Presisi
menggunakan model cube per order index.
1.4
Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan berguna bagi:
1. Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan
mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.
2. Perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan untuk perbaikan tata letak gudang produk
jadi saat ini.
3. Pihak lain
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
8
Universitas Kristen Maranatha
tentang tata letak pada gudang produk jadi dan memberikan informasi secara
tertulis maupun sebagai referensi mengenai pengaplikasian teori tata letak
pada gudang produk jadi.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berisikan:
1. Bab I. Pendahuluan
Pendahuluan tugas akhir ini terdiri dari:
1. Penjelasan timbulnya masalah yang diteliti dan pentingnya masalah itu
diteliti dari segi pengembangan ilmu.
2. Uraian tentang masalah penelitian.
3. Membuat pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicari melalui
penelitian.
4. Pencapaian rumusan masalah atau apa yang ingin dicapai dengan
melakukan penelitian.
5. Manfaat-manfaat yang dapat diterima oleh pengguna penelitian. Pengguna
penelitian dapat berupa akademisi, praktisi, manajemen perusahaan atau
pemerintah.
2. Bab II. Landasan Teori
9
Universitas Kristen Maranatha
1. Teori yang dapat digunakan sebagai penunjang yaitu teori-teori utama dan
teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji dan posisi teoritik
penelitian yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
2. Alur yang menggambarkan riset secara keseluruhan.
3. Bab III. Metode Penelitian
Metode penelitian berisikan:
1. Ulasan tentang perusahaan lebih mendalam seperti struktur organisasi,
sejarah organisasi dan kegiatan organisasi yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
2. Metode penelitian yang digunakan dan teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
ditetapkan.
3. Rumus-rumus yang digunakan untuk menganalisis data.
4. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian dan pembahasan berisikan:
1. Susunan secara sistematis data yang diperoleh dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, menyususn ke dalam pola, dan memberikan keterangan yang
diperlukan.
2. Penguraian hasil pengolahan atau analisis data untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
10
Universitas Kristen Maranatha
5. Bab V. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran berisikan:
1. Jawaban identifikasi masalah dan penegasan kembali hal-hal yang
ditemukan dalam pembahasan masalah.
65
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data menggunakan model
cube per order index pada gudang produk jadi CV. Kopo Mas Presisi, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tata letak gudang produk jadi saat ini relatif tidak teratur penempatannya
tanpa memperhatikan kedekatan terhadap pintu, terutama untuk produk yang
tergolong fast moving dengan total jarak perpindahan 40.25 meter.
2. Dengan menggunakan model cube per order index, tata letak gudang produk
jadi menjadi lebih teratur dengan memperhatikan kedekatan terhadap pintu
untuk produk yang tergolong fast moving dengan total jarak perpindahan
30.35 meter.
3. Dengan tata letak gudang produk jadi yang baru maka untuk produk-produk
dengan perpindahan yang cepat (fast moving) akan diperoleh pengurangan
66
Universitas Kristen Maranatha
5.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Penggunaan model cube per order index sangat baik untuk diterapkan di
perusahaan, karena dapat menghemat jarak perpindahan produk.
2. Perusahaan dapat mengaplikasikan tata letak usulan ini pada gudang produk
jadi jika ingin melakukan pengaturan ulang khususnya untuk produk yang
tergolong fast moving.
3. Perusahaan juga dapat menggunakan tata letak dengan perhitungan model
cube per order index untuk melakukan pengaturan ulang pada
produk-produk lain yang terdapat di kantor CV. Kopo Mas Presisi yang
67 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Apple, J.M. (1990), “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Barang”, Edisi Ketiga, Diterjemahkan oleh Ir. Nurhayati M.T. Mardiono, M.Sc. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Hadiguna, Rika Ampuh. (2009), “Manajemen Pabrik: Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan Efektifitas”, Edisi Pertama, Jakarta: Bumi Aksara.
Hadiguna, Rika Ampuh & Setiawan, Hari. (2008), “Tata Letak Pabrik”, Edisi Pertama, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Heizer, J. & Render, B. (2009), “Manajemen Operasi”, Buku 1, Edisi Kesembilan, Diterjemahkan oleh Chriswan Sungkono, Jakarta: Salemba Empat.
Heizer, J. & Render, B. (2011), “Operations Management”, 10th Edition, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
http://vheqputry.blogspot.co.id/2011/06/jenis-penelitian-studi-kasus-studi.html. Diakses tanggal 8 Oktober 2015.
Purnomo, Hari. (2004), “Perencanaan & Perancangan Fasilitas”, Edisi Pertama, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Russell, R.S. & Bernard W. Taylor III. (2006), “Operations Management: Quality and Competitiveness in A Global Environment”, 5th Edition, New York: John Willey & Sons Inc.
Suliyanto. (2006), “Metode Riset Bisnis”, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Sugiyono. (2009), “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”, Bandung: Alfabeta.
Warman, John. (2012), “Manajemen Pergudangan”, Edisi Ketujuh, Jakarta: PT Puka Sinar Harapan.