• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF PENDENGAR AKTIF RADIO PRAMBORS FM SURABAYA ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pendengar Radio Prambors FM Surabaya Dalam Program Acara “Afternoon Show”).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF PENDENGAR AKTIF RADIO PRAMBORS FM SURABAYA ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pendengar Radio Prambors FM Surabaya Dalam Program Acara “Afternoon Show”)."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Sur abaya Dalam Pr ogr am Acara “After noon Show”)

PROPOSAL

Oleh :

BAYU SETIABUDI NPM. 0543310445

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan atas selesainya skripsi ini. Sejujurnya penulis akui bahwa pendapat sulit ada benarnya. Tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri sendiri. Karena itu, kebanggaan penulis bukanlah pada selesainya skripsi ini, melainkan kemenangan atas berhasilnya menundukkan diri sendiri. Semua kemenangan ini dapat dicapai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis wajib mengucapkan terima kasih kepada mereka yang disebut sebagai berikut :

1. Bapak dan ibu yang tercinta, terima kasih banyak atas doa yang tidak pernah putus serta dukungan moral maupun materiil yang sudah sangat banyak diberikan kepada penulis.

2. Ibu Dra. Hj. Suparwati, Msi, Dekan FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Juwito, S.Sos, Msi, Kaprogdi Ilmu Komunikasi UPN ”Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Juwito, S.Sos, Msi, dosen pembimbing utama yang telah banyak membantu dan memberikan saran yang berharga bagi penulis.

5. Seluruh dosen program studi IKOM : Bu Sumardjiati, Pak Catur, Pak Kusnarto, Bu Dyva, Bu Aulia, Bu Syafrida, Pak Irwan, Bu Herlina, Pak Pudjo, dan dosen-dosen lainnya terima kasih atas bimbingan, didikan, dukungannya selama ini.

6. Teman-temanku seperjuangan angkatan ’04, Ayu, Anty, Noy, Sawi, Intan, Vita, Dista, Ratih, Yeye, Anis, Karin, Ira, Happy, Bayu, Kincum, Paidi, Daniel, Joko, Gendy, Nandadada, Bom-bom, Boy, Rayen, Kukuh, Tyok,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(3)

renang (SC Family, terimakasih untuk semua momen yang dilewati bersama),

7. Rekan-rekan di 89,3 FM Prambors Radio Surabaya Anggie, Ucet, Chrisna, Titi, Indri, Sarah, Astrid, Gugun, Gede, Kris ”Barbara” Kimbhon, Kaka, Jockie, Mbak Defi, Mbak Eka, Rara, Jumik, Nawi dll. Terimakasih untuk semua kesempatan bagi penulis untuk banyak belajar dan berkarya selama disana.

8. Dan teman-teman seperjuangan saya dani, yungki dan oki gimanz, terima kasih buat segalanya

Sungguh penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan penuh keterbatasan. Dengan harapan bahwa skripsi ini akan berguna bagi rekan-rekan di Jurusan Ilmu Komunikasi, maka saran serta kritik yang membangun sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Surabaya, Juni 2011

(4)

v DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN J UDUL ... i

LEMBAR PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN PROPOSAL ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

1.4. Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 12

2.1.1. Radio sebagai Media Komunikasi Massa ... 12

2.1.2. Pendengar sebagai Khalayak Media ... 13

2.1.3. Pendengar Aktif ... 14

2.1.4. Program Acara “Afternoon Show” Prambors FM .. 15

2.1.5. Model Uses and Gratification ... 15

2.1.6. Motif ... 19

2.2. Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional ... 26

3.1.1. Motif ... 26

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(5)

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 32

3.2.1. Populasi ... 32

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 33

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4. Metode Analisis Data ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(6)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Uses and Gratifications Model... 18 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 25

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(7)

Halaman

Tabel 1 Usia Responden ... 38

Tabel 2 Jenis Kelamin Responden ... 39

Tabel 3 Status Pekerjaaan Responden ... 40

Tabel 4 Frekuensi Responden Mendengarkan Acara Hore Sore ... 41

Tabel 5 Jam Siar Acara Hore Sore ... 41

Tabel 6 Lama Mendengarkan Acara Hore Sore ... 42

Tabel 7 Acara Yang Disukai Dari Acara Hore Sore ... 43

Tabel 8 Motif Kognitif Responden Mendapatkan Informasi Tentang Wawasan Atau Pengetahuan Topik Serta Feature ... 45

Tabel 9 Motif Kognitif Responden Memperoleh Pengetahuan Tentang Gaya Hidup Para Pendengar ... 46

Tabel 10 Motif Kognitif Responden Mendapatkan Informasi Tentang Perkembangan Musik Terkini ... 48

Tabel 11 Motif Kognitif Responden Mendengarkan Pengalaman- Pengalaman Para Pendengar Lain Yang Disiarkan Secara Langsung (On Air) Oleh Prambors FM ... 49

Tabel 12 Motif Responden Kognitif Dalam Mendengarkan Acara Hore Sore Di 89,3 Radio Prambors FM Surabaya ... 50

Tabel 13 Motif Diversi Responden Mencari Hiburan ... 52

Tabel 14 Motif Diversi Responden Mengisi Waktu Luang ... 53

Tabel 15 Motif Diversi Responden Ingin Bersantai ... 54

Tabel 16 Motif Diversi Responden Ingin Membuat Perasaan Lebih Ceria... 55

(8)

ix

Tabel 18 Motif Identitas Personal Responden Ikut Berbagi Cerita

Secara Langsung (On Air) Di Acara Hore Sore...57 Tabel 19 Motif Identitas Personal Responden Ikut Unjuk Kecerdasan

Berpikir Dalam Games Yang Diadakan ... 58 Tabel 20 Motif Identitas Personal Responden Menanggapi Opini Orang Lain

Berkaitan Dengan Topik Yang Dibahas ... 60 Tabel 21 Motif Identitas Personal Responden Menjadikan Informasi

Sebagai Bahan Pembicaraan ... 61 Tabel 22 Motif Responden Identitas Personal Dalam Mendengarkan

Acara Hore Sore di 89,3 radio Prambors FM Surabaya ... 62 Tabel 23 Tabel Perolehan Motif Dalam Mendengarkan Acara

“Hore Sore” di 89,3 radio Prambors FM Surabaya ...63

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(9)

Lampiran 1 Kuesioner ... 67

Lampiran 2 Struktur Organisasi ... 71

Lampiran 3 Tabel Perolehan Jawaban Responden ... 73

Lampiran 4 Tabel Hasil Perolehan Skor ... 80

(10)

xi ABSTRAKSI

YAN DANIEL LUMINTANG, Motif Pendengar Ak tif Radio Pr ambor s FM ( Studi Desk r iptif Tentang Motif Pendengar Radio Pr ambor s FM Dalam Pr ogr am Acar a Hor e Sor e )

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif komunitas pendengar Radio Prambors FM dalam mendengarkan acara Hore Sore.

Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini meliputi pengertian komunikasi massa, pendekatan motif dan uses and gratification, pengertian motif, dan pendengar radio sebagai khalayak massa.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan tipe deskriptif. Populasi samplingnya adalah pendengar aktif yang didaftarkan dalam data base sebagai pendengar aktif radio Prambors FM Surabaya melalui hasil pemantauan keaktifan pendengar selama mengikuti acara Hore Sore yang tercatat dalam data base berjumlah 320 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik random sampling yaitu pemilihan secara random kepada para pendengar aktif yang tercatat dalam data base Prambors FM Surabaya.

Dari hasil peneliti yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa responden memiliki motif yang berbeda-beda dalam mendengarkan acara Hore Sore. Namun semua kategori motif memiliki penilaian yang sama yaitu memiliki skor yang tinggi. Hal ini dikarenakan responden mendengarkan acara Hore Sore adalah orang-orang yang mayoritas baru saja menyelesaikan aktivitas hariannya baik di sekolah, kampus, maupun yang bekerja di kantor dan dalam kondisi yang membutuhkan hiburan yang praktis juga murah yaitu mendengarkan acara Hore Sore di 89,3 radio Prambors FM Surabaya. Bentuk hiburan yang dicari responden pun berbeda-beda ada yang mendapatkan hiburan dari mengikuti topik-topik ringan yang dibahas, ada yang terhibur oleh lagu-lagu yang disajikan maupun yang bisa di request oleh responden itu sendiri, serta segmen games yang menyajikan permaninan yang menantang sekaligus menguji kecerdasan responden dalam berkompetsi dengan pendengar yang lain namun masih tetap dalam sebuah kemasan yang ringan dan mudah untuk diikuti.

Kata Kunci : Motif, Pendengar Aktif, Radio Prambors FM

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(11)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah suatu kegiatan atau proses penyampaian pesan, informasi, berita dari komunikator kepada komunikan. Seiring dengan peradaban manusia,kegiatan komunikasi akan terus berlangsung dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain. Dengan kata lain hakikat komunikasi adalah proses pernyataan manusia yang dinyatakan,yaitu perasaan atau pikiran seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurnya ( Effendy, 2003 : 8 ).

Suatu tatanan komunikasi secara umum masih terbagi lagi dalam beberapa bentuk. Satu diantaranya adalah bentuk komunikasi massa, yang dapat diartikan sebagai sarana komunikasi yang menyiarkan komunikasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dan jumlah yang besar dengan menggunakan media. Dimana dalam proses tersebut pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan bentuk-bentuk lain dari proses komunikasi. Namun yang membedakan dari bentuk lain tersebut adalah terletak pada media penyampaiannya, yaitu menggunakan media modern seperti surat kabar, televisi, radio.

(12)

2

untuk saling menambah program-program unggulan dalam penyampaian informasi.

Peradaban manusia yang semakin maju telah menuntut manusia untuk berkomunikasi tanpa hambatan lagi, seperti jarak dan waktu. Hal ini hanya mungkin dilakukan melalui komunikasi dengan menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik seperti surat kabar, majalah, televisi dan radio yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan sekilas.

Hal tersebut juga dialami oleh radio sebagai salah satu bentuk dari media massa selain televisi, surat kabar, majalah, dan film. Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini radio harus mulai menajamkan format siaran dan menampung aspirasi pendengar pada segmen yang dipilihnya.

Salah satu media massa yang dapat digunakan sebagai agen perubahan masyarakat disini adalah media elektronik, yakni berupa radio siaran. Radio adalah media elektronik yang memiliki jangkauan cukup selektif terhadap segmen pasar tertentu dan juga efektif dalam penyampaian informasi. Radio juga merupakan bagian dari media massa yang berfungsi menyiarkan informasi, mendidik, mempengaruhi serta berusaha untuk merebut sebanyak mungkin pendengarnya.

Radio sebagai salah satu media dari komunikasi selain televisi, surat kabar, majalah dan film merasa ikut membantu memenuhi kebutuhan akan informasi bagi pendengarnya. Pendengar khusus radio, di mana suatu pesan yang disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit. Radio juga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(13)

memiliki kelemahan yaitu tidak dapat memberikan informasi secara terperinci, sebab para pendengarnya segera lupa dan informasi itu tidak bisa disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Pendengar tidak dapat mengulang seperti kalau sedang membaca, kalau ia tidak mengerti dan tidak ingat informasi itu akan hilang. Selain itu radio merupakan komunikasi satu arah, karena penyiar tidak pernah tahu bagaimana reaksi pendengarnya (Sastraatmadja, 1993 : 158). Dalam sejarah perkembangan media, radio merupakan media massa yang muncul pada mulanya hanya merupakan teknologi dalam penemuannya. Kemudian berkembang dan berperan sebagai alat media informasi yang memberikan sumbangan terhadap kehidupan sosial. Berdasarkan perkembangan media massa sebelum kemunculan televisi, radio merupakan sistem komunikasi massa yang dominan. Kendatipun peran media televisi begitu menonjol di tengah masyarakat, tidak dapat dipungkiri bahwa sampai sekarang keberadaan radio masih tetap relevan.

(14)

4

Kehadiran media massa, khusunya radio yang tanpa memandang waktu dan jarak, membuat media elektronik yang paling tua ini tidak ditinggalkan dengan pendengarnya. Apabila dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, kita tidak bisa melepaskan diri dari interaksi dengan berbagai media massa yang telah menunjukkan perkembangannya yang pesat dan luas. Proses komunikasi antar manusia dengan menggunakan teknologi elektronik dapat bersifat point to point (penyiar dengan pendengar aktif) seperti saat kita sedang menelepon seseorang, dan point to audience (pendengar dengan pendengar secara umum).

Sebagai sarana informasi, radio sebagai media massa mempunyai kemampuan dalam pembentukan opini pendengar melalui pesan yang disampaikan atau hanya informatif kepada pendengarnya. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut. Pesan-pesan sugestif dalam menilai sesuatu sehingga terbentuklah sikap tertentu.

Apalagi dalam rangka memenangkan kompetisi antar radio yang jumlahnya semakin besar. Oleh karena itu, dalam usaha memenangkan persaingan, setiap radio siaran menyajikan program-program acara yang disiarkan untuk menarik minat pendengarnya. Pendengar radio adalah pendengar yang tidak hanya pasif menerima pesan informasi yang disampaikan oleh komunikator atau penyiar, tetapi radio saat ini bisa digunakan untuk berkomunikasi yaiu dengan bercakap-cakap dengan bahasa yang sama-sama dimengerti oleh para peserta komunikasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(15)

Program-program siaran yang ditawarkan radio sebagai public broadcasting medium atau media penyiaran untuk umum bersifat instruktif, dan menghibur yaitu berisi program pendidikan atau bimbingan dan acara hiburan. Di sini masyarakat dijadikan sebagai obyek atau sasaran suatu program, kendati dalam perkembangnnya kemudian program-program ini dirancang atau dikemas secara lebih halus untuk memanipulasi kesadaran masyarakat. Bersamaan dengan itu, semakin banyaknya radio-radio siaran swasta khususnya di Surabaya dan sekitarnya, persaingan antar radio juga semakin sengit. Masing-masing stasiun radio berusaha memberikan dan menyiarkan acara-acara yang menarik dan disukai para pendengar, dengan segmentasi yang semakin jeli dan terfokus.

Station radio harus memiliki kemampuan mengolah pesan,

informasi dan program. Peka terhadap lingkungan sekitar sehingga mampu menghibur dan menguasai situasi serta mengenal akrab aspirasi pendengarnya. Kedekatan dengan pendengar harus dibangun dengan local content baik dari bahasa yang dipergunakan, kebiasaan dan budaya setempat (Baktiono, 2001:10). Karena kedekatan radio melalui acara yang diciptakan, memunculkan kelompok pendengar yang aktif dalam mendengarkan berbagai program acara yang disiarkan oleh radio. Pendengar yang aktif ini mempunyai interaksi yang cukup bagus dengan pendengar yang lainnya, sehingga interaksi antar pendengar ini membentuk suatu komunitas atau kelompok kecil dari masyarakat.

(16)

6

merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan informasi, maupun hiburan. Bagi pendengarnya, station radio adalah teman, sarana komunikasi, sarana imajinasi, pemberi informasi. Station

radio menjadi sahabat dan bersifat pribadi. Station radio menawarkan kemungkinan untuk membangun hubungan pribadi dengan setiap pendengarnya (Stokkink, 1997:19-20).

Pendengar adalah sasaran dari radio siaran, dan sebagai komunikan, pendengar jauh dari pasif, pendengar itu aktif. Apabila mereka menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun radio, mereka akan berfikir menentukan apakah sebaiknya mengikuti dan terus mendengarkan sesuatu yang menarik tersebut atau mereka akan beralih ke acara yang lain yang lebih menarik dari stasiun radio yang lain pula.

Suatu program siaran radio mempunyai dampak pada jadwal kegiatan pendengarnya, programmer radio pun berusaha menyusun jadwal siaran berdasarkan asumsi-asumsi umum pendengarnya. Tetapi tidak jarang juga bahwa pendengar berupaya menyesuaikan aktivitasnya dengan jadwal acara radio kesayangannya. Dibutuhkan kreatifitas dalam memegang kendali kompetisi untuk didengarkan atau ditinggalkan, kreatifitas tersebut terlihat dalam program acara yang bersifat interaktif yang diciptakan (Baktiono,2001:14-15).

Sebuah station radio dapat mengetahui dengan tepat jenis acara mereka dengan melihat sejauh mana suatu kelompok pendengar dapat menerima berbagai jenis musik. Dengan mempertimbangkan kualitas, cara memberikan informasi, pengaturan waktu dalam satu hari, kelompok sasaran yang tepat, juga sesuai dengan kepribadian penyiar sehingga menghasilkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(17)

suatu paket program yang sangat menarik bagi pendengar (Stokkink, 1997:119)

Dengan maraknya atau banyaknya station radio yang memutarkan lagu pasaran. Station radio Prambors FM Surabaya yang beralamat di Jln. Ngagel jaya utara no 31 Surabaya, dan mengudara pada frekuensi FM 89,3 mencoba tampil beda dengan cara memenuhi kebutuhan pendengar yang dalam segmentasi remaja 16-25 tahun dengan sosial ekonomi status A, B, C.

(18)

8

Acara “Afternoon Show” yang disiarkan radio Prambors FM Surabaya tersebut ternyata cukup banyak menarik minat pendengar yang baru untuk ikutan main games dan request atau kirim salam, sehingga pendengar radio Prambors FM Surabaya selalu bertambah meskipun banyak radio siaran di Surabaya yang menyajikan segmen program yang sama.

Pendengar yang berinteraksi pada acara “Afternoon Show” adalah terdiri dari kalangan remaja usia 16-25 tahun, baik dari siswa SMA, mahasiswa maupun para pekerja lulusan baru atau first jobber dengan status sosial ekonomi A, B, C. Para pendengar dapat membina kedekatan dengan pihak station radio Prambors FM Surabaya melalui acara “Afternoon Show” serta juga dapat menjaga kedekatan dengan teman-teman pendengar yang lain. Hal itu tampak dari pendengar yang mengirimkan salam dan lagu untuk keluarga dan teman yang ada di wilayah Surabaya dan sekitarnya : Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, Mojokerto.

Alasan peneliti memilih radio Prambors FM Surabaya sebagai tempat penelitian adalah dikarenakan station radio ini tergolong baru 4 tahun beroperasi dan melaui program acara ini bisa mengalami peningkatan jumlah pendengar yang baik serta mendapat rating nomor satu dari seluruh program acara yang disiarkan oleh Radio Prambors FM Surabaya. Dalam program ini dapat terlihat keakraban dan kedekatan baik antara penyiar dengan pendengar maupun pendengar satu dengan pendengar lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ”Afternoon Show” mendapat tempat di hati pendengarnya. Namun individu memiliki motif atau tujuan tersendiri yang mendasar ketika memilih atau memutuskan untuk mendengarkan ”Afternoon Show” di Radio Prambors FM Surabaya. Oleh karena itu peneliti ingin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(19)

meneliti motif individu dalam mendengarkan “Afternoon Show” di radio Prambors FM Surabaya.

Media radio dapat digunakan sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan, seperti yang dikatakan oleh Dennis McQuail bahwa manusia memiliki 4 kebutuhan antara lain : cognitive needs, affecnitive needs, personal

integrative needs, tension-release or escape. Menurut Blumler, untuk

memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia mempunyai motif yaitu : motif kognitif, motif identitas personal, dan motif diversi. Kebutuhan informasi ( motif kognitif ) disini yaitu kebutuhan seseorang untuk mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya , misalnya informasi tentang kehidupan idolanya atau bahkan informasi mengenai tips tips belajar dan berbagai informasi lainnya. Untuk identitas personal, seseorang butuh untuk menonjolkan dirinya terhadap orang lain, misalnya dengan menonjolkan kelebihannya. Selain itu seseorang individu terkadang membutuhkan hiburan ( motif diversi ) untuk melepaskan ketegangan dari aktifitas sehari harinya, dan sebagian orang merasa terhibur ketika mereka mendengarkan musik. Kebutuhan kebutuhan itu lah yang akhirnya mendasari motif pendengar dalam menggunakan media, dalam hal ini mendengarkan acara “Afternoon Show” di Prambors FM.

(20)

10

”Afternoon Show” pendengar bisa juga request lagu favoritnya bahkan bisa juga ikutan topik atau games yang sedang berlangsung.

1.2 Per umusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalahnya adalah bagaimanakah motif pendengar aktif terhadap program acara “Afternoon Show” di 89,3 Prambors FM Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motif pendengar aktif acara “Afternoon show” di 89,3 Prambors FM Surabaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

a. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi terutama mengenai motif mendengarkan program radio dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang berguna bagi penelitian selanjutnya.

b. Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi pengelola radio di Indonesia mengenai acara-acara yang sesuai dan dibutuhkan masyarakat. Dan khususnya untuk 89,3 Prambors FM Surabaya agar dapat membuat program siaran yang diminati dan dibutuhkan oleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(21)
(22)

12 BAB II KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teor i

2.1.1. Radio Sebagai media Komunikasi Massa

Sebagai media massa, radio mendapat julukan sebagai kekuasaan kelima atau “The fifth estate”, setelah pers (surat kabar) dianggap sebagai kekuasaan keempat “The forth estate”.

Radio mempunyai tiga fungsi yaitu : 1. Sarana hiburan

2. Sarana penerangan 3. Sarana pendidikan

Radio dianggap memiliki kekuasaan yang begitu hebat disebabkan oleh tiga faktor :

1. Radio siaran bersifat langsung

Untuk mencapai sasarannya, yakni pendengar, suatu hal atau program yang akan disampaikan tidaklah mengalami proses yang kompleks. Dibandingkan dengan penyebaran propaganda dengan pamflet, penyebaran berita melalui surat kabar, penyebaran penerangan dengan majalah dan lain-lain yang bersifat tercetak. 2. Radio siaran menembus jarak dan rintangan

Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, ruang pun bagi radio siaran tidak merupakan masalah. Bagaimana sasaran yang dituju, dengan radio dapat dicapainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(23)

3. Radio siaran mengandung daya tarik

Daya tarik ini adalah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga

unsur yang dimiliki, yakni musik, kata-kata, efek suara.

2.1.2. Pendengar sebagai Khalayak Media

Istilah “khalayak media” berlaku universal dan secara sederhana

dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca,

pendengar, pemirsa sebagai media atau komponen isinya.

Pendengar radio adalah massa dan memiliki perbedaan jenis

kelamin, usia, tingkat pendidikan serta kerangka acuan dan lapangan

pengalaman. Mereka adalah sasaran komunikasi massa melalui media

radio siaran. Komunikasi dapat diartikan efektif, jika pendengar terpikat

perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti, tergerak hatinya dan

melakukan aktivitas apa yang diinginkan pembicara (Effendy, 1990 : 84 ).

Effendy selanjutnya mengatakan bahwa pendengar radio memiliki

karakteristik tersendiri, dengan sifat-sifatnya sebagai berikut :

a.

Heterogen, artinya pendengar adalah massa, yaitu sejumlah orang yang

sangat banyak, dengan sifatnya yang heterogen dan terpencar di

berbagai tempat yang berlainan. Di samping itu, perbedaan pendengar

juga meliputi perbedaan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,

(24)

14

b.

Pribadi, karena pendengar berada dalam keadaan heterogen maka isi

pesan akan dapat diterima dan dimengerti bila sifatnya pribadi sesuai

dengan situasi dimana pendengar itu berada.

c.

Aktif, pendengar radio itu aktif terutama apabila menemui sesuatu

yang menarik dari sebuah stasiun radio, mereka akan aktif berpikir dan

melakukan interpretasi.

d.

Selektif, pendengar dapat dengan leluasa memilih program radio

siaran yang diminati. Begitu banyak stasiun radio siaran dengan jenis

acara siarannya, yang masing-masing berlomba-lomba untuk memikat

perhatian pendengar. Isi siaran yang tidak dapat memenuhi selera

pendengar sudah tentu akan sia-sia.

2.1.3. Pendengar Aktif

Pendengar merupakan seseorang yang mendengarkan sesuatu yang

berasal dari stimulus yang menerpa yaitu acara “Afternoon Show” di radio

Prambors FM Surabaya. Jadi pendengar aktif merupakan khalayak yang

mendengarkan secara aktif dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dalam

acara tersebut dalam hal ini setelah mendengarkan diharapkan khalayak

tersebut memperoleh apa yang diinginkan. Adapun segmentasi dari acara

“Afternoon Show” ini adalah pendengar aktif berusia 16 – 24 tahun yang

nantinya akan dijadikan objek penelitian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(25)

2.1.4 Pr ogram Acara “Afternoon Show” di Radio Prambors Sur abaya

”Afternoon Show” yang disiarkan radio Prambors FM Surabaya

merupakan program acara yang menjunjung konsep

FUN and FRESH

dengan karakter siaran yang

friendly ,fashionable, cheer up

yang

dirancang agar dapat menemani para pendengar yang baru saja pulang

sekolah, kuliah, maupun kerja. Selain itu acara “Afternoon Show” juga

didukung dengan materi musik dengan komposisi

new hits

50%,

Current

Hits

30%,

Recurrent Hits

20% dan dengan perbandingan 1 Indonesia : 1

luar manca negara. Dalam acara tersebut pendengar juga diberi

kesempatan berinteraksi dengan penyiar untuk ikutan topik dan game –

game, yang diantaranya today atau ”topik of the day”, ngombal atau

”ngosip ala edin dan iqbal”, dunia dalam prambors, maling atau ”mari

ikutan pooling”, hiha atau ”hari ini hari apa”, rekan atau ”reporter

dadakan”, pelor atau ”spelling on the air”, latah atau ”lawan katah”, dan

taring atau ”tebakan garing”. Program acara tersebut disiarkan setiap hari

senin sampai jum’at dengan durasi 3 jam, dimulai pukul 16.00 - 19.00

WIB. dengan sasaran audiens remaja 16-25 tahun sosial ekonomi status A,

B, C dan dibawakan oleh dua orang penyiar satu pria dan satu wanita,

memakai teknik produksi siaran langsung.

2.1.5. Model

Uses

dan

Gratifications

Model

uses

dan

gratifications

menunjukkan yang menjadi

(26)

16

khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial

khalayak. Jadi bobotnya adalah pada khalayak yang aktif yang sengaja

menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003 : 289).

Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk

memenuhi kebutuhannya, sehingga timbul istilah

uses

dan

gratifications

yaitu penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rakhmat,1999 : 65). Dalam

asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (

Utility )

; bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (

intentionality)

; bahwa

perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (

selectivity)

;

dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (

stunborn)

. Karena

penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan

psikologi, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu

terpenuhi. Mengenai kebutuhan biasanya orang merujuk kepada hierarki

kebutuhan (

need hierarcy)

yang ditampilkan oleh Abraham Maslow

(1954) dalam Effendy (2003: 290), ia membedakan lima perangkat

kebutuhan dasar yaitu :

1.

Psysiological needs

( kebutuhan fisiologi)

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yan primer dan vital, yang

fungsi fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan

akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik.

2.

Safety needs

( kebutuhan keamanan)

Kebutuhan ini meliputi terlindung dari bahaya , perlakuan tidak adil,

terjaminnya keamanan dirinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(27)

3

Love needs

(kebutuhan cinta)

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan secara

pribadi.

4.

Esteem needs

(kebutuhan penghargaan)

Kebutuhan dihargai secara prestasi kemampuan, kedudukan atau

status.

5.

Self-actualization needs

( kebutuhan aktualisasi diri )

Kebutuhan

mempertinggi

potensi

potensi

yang

dimiliki,

pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri.

Model

uses

dan

gratifications

menurut Katz, Gurevitch dan Haas

dalam Effendy (2003 : 294 ) dimulai dengan lingkungan sosial (

social

environment

) yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial

tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian.

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1.

Cognitive needs

( kebutuhan kognitif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan

dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada

hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan ; juga memuaskan

rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.

2.

Affective needs

(kebutuhan Afektif )

Kebutuhan

yang

berkaitan

dengan

peneguhan

(28)

18

3.

Personal integrative needs

(kebutuhan pribadi secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,

stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat

akan harga diri.

4.

Social integrative needs

(kebutuhan sosial secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,

teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasar pada hasrat untuk berafiliasi.

5.

Escapist needs

(kebutuhan pelepasan)

Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,

ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.

Menurut para pendirinya. Elihu Katz, Jaty G. Blumer dan Michael

Gurevitch,

uses

dan

gratifications

meneliti asal mula kebutuhan yang

menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain,

yang menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.

Untuk memperoleh kejelasan mengenai model

uses

dan

gratifications

maka Katz, Gurevitch dan Blumer mengemukakan gambar

model

uses

dan

gratifications

dalam Rakhmat ( 1999 : 65) adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.1.

Uses and Gratifications Model

Anteseden

- Variabel individu

- Variabel lingkungan

Motif

- Kognitif

- Deversi

- Personal

Identity

Penggunaan

media

- Hubungan

- Macam isi

- Hubungan

dengan isi

Efek

- Kepuasan

- Pengetahuan

- Kepuasan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(29)

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa dapat kita lihat bahwa

dalam motif yang dipengaruhi masyarakat dalam mendengarkan radio

adanya pengaruh dari tiga motif yaitu, kognitif, diversi dan identitas

personal. Teori ini menunjukkan bahwa permasalahan utama bukanlah

bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi

bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.

Asumsi dari teori ini adalah khalayak yang aktif yang sengaja

menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.

Jadi jelaslah kita menggunakan media massa karena didorong oleh

motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh

media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat

memberikan hiburan. Kita mengalami guncangan batin, media massa

memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kita

kesepian dan media massa juga dapat berfungsi sebagai sahabat.

2.1.6.

Motif

Dalam melakukan suatu tindakan ataupun perbuatan pasti didasarkan

pada motif-motif tertentu. Pengertian motif tidak dapat dipisahkan daripada

kebutuhan (

need).

Seseorang atau organisme yang berbuat sesuatu, sedikit

banyak ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak

dicapainya.

Istilah motif berasal dari kata

motive

yang berarti dorongan dalam

(30)

20

tertentu, sehingga sesuai dengan tujuan (Bruno,1989 : 188). Semua tingkah

laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Jadi motif adalah hal yang

berkaitan dengan dorongan keinginan hasrat dari dalam diri untuk

melaksanakan sesuatu yang memberi arah dan tujuan pada tingkah laku

seseorang. Pengertian motif merupakan suatu pengertian yang meliputi

alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan

ia berbuat sesuatu. Istilah berbuat sesuatu tersebut disebabkan adanya tujuan

yang hendak dicapai. Pencapaian tujuan itu merupakan upaya untuk

memenuhi kebutuhan (Gerungan,1983 : 146). Ada beberapa definisi tentang

motif yaitu :

1. Gerungan (1966)

Motif itu merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua

penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia

yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.

2. Lindzey, Hall dan Thompson (1975)

Motif adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku.

3. Atkinson (1958)

Motif sebagai suatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk

menuju ketujuan tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi

ataupun kekuasaan.

4. Sri Mulyani Martaniah (1982)

Motif adalah suatu kontruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk

oleh pengalaman-pengalaman, yang secara relatif dapat bertahan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(31)

meskipun

kemungkinan

berubah

masih

ada

dan

berfungsi

menggerakkan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi tentang motif tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang

menggerakkan atau membangkitkan sehingga individu itu berbuat sesuatu

(Ahmadi,1999 : 192).

Woodworth dalam Purwanto ( 2002 : 64 ) menggolongkan motif

menjadi tiga golongan yaitu :

1. Kebutuhan kebutuhan organis

Yakni motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan bagian

dalam dari tubuh (kebutuhan-kebutuhan organis), seperti lapar, haus,

kekurangan zat pembakar, kebutuhan bergerak dan beristirahat atau

tidur.

2. Motif-motif yang timbul sekonyong konyong (

emergency motive)

.

Yakni motif yang timbul jika situasi menuntut timbulnya tindakan

kegiatan yang cepat dan kuat dari kita. Dalam hal ini motif timbul

bukan atas kemauan kita, tetapi karena perangsang dari luar yang yang

menarik kita, misalnya ; motif melarikan diri dari bahaya, motif

berkelahi, mengejar dan motif berusaha atau berikhtiar (mengatasi

(32)

22

3. Motif objektif

Yakni motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek atau tujuan

tertentu di sekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari

dalam diri kita (kita menyadarinya), misalnya ; motif menyelidiki.

Purwanto dalam buku Psikologi Pendidikan (2002 : 70)

menjelaskan fungsi atau guna dari motif-motif tersebut adalah :

1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu

berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan

energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

2. Motif itu menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan suatu

tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan

yang harus ditempuh untuk mencapai untuk mencapai tujuan itu.

Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus

ditempuh.

3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan

perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai

tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan itu.

Dari sekian banyak definisi tentang motif maka untuk

memudahkan pengukuran digunakan teori motif menurut Blumer dalam

Rakhmat (1999 : 66) yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(33)

1. Motif kognitif

Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat

ideasional tertentu yang terdiri dari :

a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

lingkungan terdekat masyarakat dan dunia.

b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis,

pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.

d. Belajar, pendidikan diri sendiri.

e. Memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan.

2. Motif Diversi

Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan,

yang terdiri dari :

a. Pelepasan diri atau terpisah dari permasalahan.

b. Bersantai

c. Mengisi waktu

d. Penyaluran emosi

3. Motif identitas personal

Kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau

menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi

khalayak sendiri, yang terdiri dari :

a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi

(34)

24

c. Mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).

d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri (McQuail,1987 :72)

2.2.

Kerangka Berpikir

Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang diperingatkan

menjadi, kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, sampai

kebutuhan aktualisasi diri. Salah satu kebutuhan manusia yang sangat

mendasar baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat agar

mendapatkan penghargaan atau sebagai aktualisasi dirinya adalah

kebutuhan akan informasi dan hiburan.

Informasi yang disampaikan melalui komunikasi tatap muka dirasa

kurang efisien lagi, sehingga diperlukan sarana yang disebut komunikasi

massa (Liliweri, 1994 : 1992). Hal ini berkaitan dengan kebutuhan

kognitif manusia, yaitu usaha-usaha manusia untuk memperoleh

informasi, pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan sekitarnya

(Liliweri, 1994 :137). Dan salah satu bentuk media komunikasi yang dapat

memenuhi kebutuhan informasi adalah media massa. Sedangkan menurut

jenisnya media massa dibagi menjadi dua yaitu media massa cetak dan

media massa elektronik yang salah satunya adalah radio.

Dalam mendengarkan acara “Afternoon Show” merupakan

kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik

kebutuhan berupa hiburan maupun infomasi. Menurut Blumer dalam

Rakhmat (1999 : 66) motif terdiri dari motif kognitif yaitu kebutuhan akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(35)

informasi, motif diversi yaitu kebutuhan untuk mencari hiburan dan motif

identitas personal yaitu kebutuhan untuk menggunakan isi media untuk

memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan

atau situasi khalayak sendiri.

Dalam hal ini, peneliti berusaha melihat motif pendengar aktif

dalam mendengarkan “ Afternoon Show“ di 89,3 Prambors FM Surabaya

dalam memenuhi kebutuhan hiburan dan informasi juga kebutuhan untuk

menggunakan hiburan dan informasi juga kebutuhan untuk menggunakan

isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting

dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir

Acara “Afternoon

Show” 89,3

Prambors FM

Surabaya

Kesimpulan

Kebutuhan Pendengar aktif di Surabaya:

- Kebutuhan akan Informasi

- Kebutuhan akan hiburan

- Kebutuhan akan aktualisasi diri

Motif Pendengar aktif di

Surabaya:

- Motif Kognitif

- Motif Diversi

(36)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Oper asional

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis, tetapi akan menggambarkan secara sistematis tentang : Motif Pendengar Aktif Pada Program “Afternoon Show” di Radio Prambors FM Surabaya? 3.1.1. Motif

Dalam hal ini motif dapat dioperasionalkan sebagai penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu, motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan.

Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut Blumler dalam Rahmat (2001 : 66), di mana motif tersebut, meliputi :

1. Motif Kognitif (keinginan untuk menambah pengetahuan baru)

Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk mendapatkan berbagai macam informasi, antara lain :

a. Ingin memperoleh wawasan atau pengetahuan dari topik-topik serta feature yang disajikan dalam acara.

b. Ingin memperoleh pengetahuan tentang gaya hidup para pendengar dengan cara mendengarkan tanggapan-tanggapan pendengar lain saat mengikuti topik acara.

c. Ingin mengetahui informasi perkembangan musik terkini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(37)

d. Ingin mendengarkan opini-opini para pendengar yang disiarkan secara langsung (on air) mengenai topik yang sedang dibahas. e. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis,

pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

2. Motif Diversi (keinginan untuk mencari hiburan)

a. Mencari hiburan melalui topik acara, games, dan feature acara. b. Mengisi waktu luang dengan mendengarkan acara yang bersifat

ringan.

c. Bersantai dengan mendengarkan lagu-lagu yang baru dan cocok dengan selera musik pendengar.

d. Penyaluran emosi , dapat membuat perasaan lebih ceria dengan mendengarkan penyiar acara bersenda gurau pada saat membawakan acara.

3. Motif Identitas Personal (keinginan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan)

Kebutuhan di sini berkaitan dengan keinginan untuk mengikuti keadaan di sekitar, misalnya :

a. Ingin ikut berbagi cerita yang disiarkan secara langsung (On Air) berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.

b. Ingin ikut unjuk kecerdasan berpikir dalam mengikuti games yang diadakan

(38)

28

d. Dapat menjadikan segala informasi sebagai bahan pembicaraan yang diperoleh dari Program siaran acara “Afternoon Show” di Radio Prambors FM Surabaya.

3.1.2. Pengukuran Var iabel

Motif dalam penelitian ini menggunakan modifkasi model skala Likert (skala sikap). Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap dengan menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan penskalaan dengan model ini, responden diberi daftar pertanyaan mengenai motif dan setiap pertanyaan akan disediakan jawaban yang harus dipilih oleh responden untuk menyatakan ketidak setujuannya (Singarimbun, 1995 : 111). Jawaban dari masing-masing pertanyaan yang ada di kuesioner digolongkan dalam empat jenis pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju(SS)

Selanjutnya,setelah melakukan kategori pilihan jawaban dari pertanyaan kuesioner dilanjutkan dengan pemberian nilai pada masing-masing jawaban. Pemberian nilainya sebagai berikut :

STS (Sangat Tidak Setuju) : diberi skor 1 TS (Tidak Setuju) : diberi skor 2

S (Setuju) : diberi skor 3

SS (Sangat Setuju) : diberi skor 4

Dalam penelitian ini tidak digunakan alternatif jawaban ragu-ragu (undecided), alasannya menurut Hadi (1981 : 20) adalah sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(39)

a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda (multi interpretable) ini tidak diharapkan dalam instrumen.

b. Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawaban.

c. Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian sehingga dapat mengurangi pula banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.

Motif pendengar dalam mendengarkan acara “Afternoon Show” di Radio Prambors FM Surabaya digolongkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunakan rumus :

Range (R) : Skor tertinggi – Skor terendah Jenjang yang diinginkan

KETERANGAN :

Range (R) : Batasan dari setiap tingkatan

Skor tertinggi : Pertanyaan antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan

(40)

30

Jenjang : 3 (diperoleh dari motif yang memiliki 3 jenis)

Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh lebar interval untuk mengetahui motif pendengar acara “Afternoon Show” di radio Prambors FM Surabaya, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pada Motif Kognitif terdapat 5 pernyataan tentang responden yang mendengarkan acara “Afternoon Show” di radio Prambors FM Surabaya akan memperoleh wawasan atau pengetahuan tentang informasi musik terkini, responden akan memperoleh pengetahuan tentang gaya hidup, serta responden akan dapat mendengarkan pendapat-pendapat para pendengar yang disiarkan secara langsung (on air) sesuai topik acara, maka :

Motif Kognitif = (5x4) – (5x1) = 20 - 5 = 15 = 5 3 3 3

Rendah = 5 – 10 (Responden tidak membutuhkan penambahan pengetahuan baik dari topik, gaya hidup pendengar, perkembangan musik, maupun pengalaman-pengalaman dari pendengar yang lain dari acara “Afternoon Show”)

Sedang = 11 – 15 (Responden hanya membutuhkan sebagian saja pengetahuan yang disajikan acara “Afternoon Show”) Tinggi = 16 – 20 (Responden membutuhkan semua pengetahuan baik

dari topik, gaya hidup pendengar, perkembangan musik, maupun pengalaman- pengalaman dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(41)

pendengar yang lain yang bisa diterima melalui acara “Afternoon Show”)

2. Pada Motif Diversi terdapat 4 pernyataan tentang responden yang mendengarkan acara “Afternoon Show” di radio Prambors FM Surabaya untuk mencari hiburan, mengisi waktu luang, bersantai, penyaluran emosi dapat membuat perasaan lebih ceria, maka :

Motif Diversi = (4x4) – (4x1) = 16 - 4 = 12 = 4 3 3 3

Rendah = 4 – 8 (Responden tidak mencari hiburan, mengisi waktu luang, bersantai, maupun menyalurkan emosi melalui acara “Afternoon Show”)

Sedang = 9 – 12 (Responden tidak secara keseluruhan mencari hiburan, mengisi waktu luang, bersantai, maupun menyalurkan emosi melalui acara “Afternoon Show”) Tinggi = 13 – 16 (Responden ingin mencari hiburan, mengisi waktu

luang, bersantai, maupun meyalurkan emosi dengan mendengarkan acara “Afternoon Show”)

(42)

32

Motif Identitas Personal = (4x4) – (4x1) = 16 - 4 = 12 = 4 3 3 3

Rendah = 4 – 8 (Responden tidak ingin berbagi cerita secara langsung, tidak ingin ikut games, tidak ingin memberi komentar pada opini orang lain, serta tidak menjadikan informasi yang diterima sebagai bahan pembicaraan dengan orang lain)

Sedang = 9 – 12 (Responden hanya mengikuti beberapa bagian saja tidak secara keseluruhan)

Tinggi = 13 – 16 (Responden ingin mengikuti semua yang disajikan dalam acara “Afternoon Show” yaitu ikut berbagi cerita secara langsung, mengikuti permainan yang dimainkan, menanggapi opini-opini dari pendengar lain, serta menjadikan informasi yang diterima sebagai bahan pembicaraan terhadap orang lain)

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penar ikan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pendengar aktif Radio Prambors FM Surabaya khususnya pendengar aktif program siaran acara “Afternoon Show” di radio Prambors FM Surabaya yang tergabung dalam komunitas pendengar “Afternoon Show”, tercatat sebanyak 380 orang pada bulan Mei 2011, para pendengar yang terdaftar dalam radio Prambors FM Surabaya tersebut adalah remaja usia 16-24 tahun dengan status sosial ekonomi A, B, C. Pendengar tersebar di kota Surabaya dan kota penyangga lainnya seperti Gresik, Bangkalan, Sidoarjo, Mojokerto.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(43)

Pendengar radio Prambors FM Surabaya selalu aktif mengikuti kegiatan

off air yang diadakan setiap satu minggu sekali.

3.2.2 Sampel dan Tek nik Penar ikan Sampel

Pada penelitian ini Teknik Pengambilan Sampel yang digunakan adalah teknik penarikan sampel Random Sampling yaitu pemilihan secara random kepada pendengar aktif acara “Afternoon Show” di 89,3 radio Prambors FM Surabaya. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pendengar yang terlibat aktif dalam acara “Afternoon Show” di 89,3 radio Prambors FM Surabaya, sehingga memiliki kesempatan untuk menjadi responden. Untuk memperoleh sampel minimal, maka penelitian ini menggunakan rumus Yamane :

... (Rakhmat, 1995 : 82)

Keterangan :

N : jumlah populasi yang diperlukan n : jumlah sampel yang diperlukan

d : tingkat presisi yang diinginkan (derajat ketelitian) dengan menemukan presisi

(d) 10 % dengan tingkat kepercayaan 90 %

n = 380 380. (0,1)² + 1

N n =

(44)

34

n = 380 3,8 + 1

n = 380 4,8

= 79,1 dibulatkan menjadi 79

Jadi,dalam penelitian ini, banyaknya sampel yang akan diteliti adalah 79 pendengar aktif program siaran “Afternoon Show” yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel.

3.3 Tek nik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, cara pengumpulan data diperoleh melalui sumber-sumber antara lain, yaitu :

a. Data Primer

Data primer diperoleh melalui daftar pertanyaan dan pernyataan berstruktur kepada responden yang berisi daftar pertanyaan semi terbuka dan tertutup pada kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Bahan-bahan pustaka yang digunakan bisa berupa : buku, surat kabar, website ataupun informasi tertulis lainnya. Data sekunder juga diperoleh dari informasi-informasi yang bersumber dari pihak radio Prambors FM Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(45)

3.4. Metode Analisis Data

(46)

36 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambar an Umum Radio Pr ambor s FM 4.1.1Sejar ah Berdir inya Radio Pr ambor s FM

Awalnya Prambors merupakan radio buatan sekelompok anak muda yang Cuma bisa didengarkan di sebuah daerah di Jakarta, yaitu Prambanan, Mendut, Borobudur, dan sekitarnya. Beberapa anggota prambors, Imran Amir, Mursid Rustam, Malik Sjafei dan Bambang Wahyudi, serta Tri Tunggal, merasa perlu memberi Prambors sebuah pemancar radio.

Mereka pun merakit transmitter sederana dan segala macam alat pendukungnya di kamar tidur Bambang Wahyudi. Karena dulu belum ada kaset ataupun tape player portable, maka dipakailah turn table untuk memutar lagu dari piringan hitam.

Pada tahun 1970, Pemerintah mengeluarkan aturan baru, bahwa setiap radio berbadan hukum haruslah berbantuk Perseroan Terbatas (PT) atau Perkumpulan. Prambors pun mematuhi aturan tersebut, sehingga namanya menjadi PT Radio Prambors Broadcasting Service. Akte tersebut kemudian diubah menjadi PT Radio Prambors pada era 80-an.

Pelan-pelan, ternyata Prambors sudah memiliki komunitas pendengar yang mayoritas anak muda. Lagu-lagu dan materi siaran pun disesuaikan dengan segmentasinya, yaitu anak muda. Mulai tahun 1971 hingga 1978, Prambors pun makin mantap di jalur anak muda, yang kala itu seperti tak ada saingan. Produk Prambors makin beragam. Mulai dari kaset kompilasi,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(47)

sampai acara off air Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) yang sukses.

Di era 80-an, Prambors mulai bebenah karena di era ini mulai terasa adanya persaingan dengan stasiun radio lain. Salah satu usaha keras yang dilakukan untuk tetap menjaga komunitas pendengarnya adalah melalui games. Kuis yang dikembangkan cukup bervariasi, dengan hadiah yang kala itu cukup sensasional, misalnya mobil. Selain kuis, di era 90-an mulai muncul pula acara-acara baru, seperti Catatan si Boy, Diary, juga acara off air seperti Tenda Mangkal, Prambors Nite. Komunitas pendengar Prambors makin besar, terutama didukung oleh pembenahan kualitas audionya dengan pindah ke jalur FM 102,3 di tahun 1987.

Karena adanya penataan ulang seluruh frekuensi yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan, per 1 Agustus 2004 Prambors berubah frekuensi yang tadinya FM 102,3 menjadi FM 102,2. Sampai sekarang, Prambors sudah hadir di 8 kota di Indonesia, yaitu di Prambors Jakarta 102.2 FM, Prambors Bandung 98.4 FM, Prambors Semarang 102 FM, Prambors Solo 99.2 FM, Prambors Yogyakarta 95.8 FM, Prambors Surabaya 89.3 FM, Prambors Medan 97.5 FM, dan Prambors Makassar 105.1 FM. Luasnya jaringan Prambors itu makin terasa terutama dalam berbagai program yang mengudara dari Jakarta langsung ke 8 kota.

4.1.2. Sejar ah Ber dir inya Pr ambor s FM Surabaya

(48)

38

Setelah mendapatkan izin siaran maka Prambors FM Surabaya mulai siaran secara resmi di bulan Juni 2006 dan melaksanakan grand launching pada bulan September 2006.

4.1.3. Data Radio Pr ambor s FM Surabaya

Berikut data yang diperoleh tentang Radio Prambors FM Surabaya, yang dapat kita lihat sebagai berikut :

Nama Radio : PT. Surabaya Pesona Femina

Slogan Radio : TEMPAT ANAK MUDA MANGKAL

Alamat Studio : Jl. Ngagel jaya utara No 31 Surabaya

Telp. : (031) 5043800, 5043700

Alamat Kantor : : Jl. Ngagel jaya utara No 31 Surabaya

Telp. : (031) 5024400

Frekuensi : 89,3 FM MHZ

Jangkauan siaran : 50 Km

Email : pramborsfm@yahoo.com,

pramborsfm@gmail.com

Struktur Organisasi Radio Prambors FM Surabaya terlampir

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(49)

4.2. Pr oses Terbentuknya Pendengar Ak tif Radio Pr ambor s FM Sur abaya

Pendengar aktif radio Prambors FM itu sendiri terbentuk karena banyaknya pendengar yang sering berpartisipasi dalam acara “Afternoon Show”, sehingga atas dasar itulah akhirnya pihak Prambors FM mendata para pendengar tersebut sebagai upaya untuk mempertahankan para pendengar. Para pendengar tersebut akan terus dimonitor dan dihubungi apabila Prambors FM akan mengadakan kegiatan-kegiatan off air. Selain itu para pendengar juga akan dilibatkan dalam beberapa riset-riset sederhana untuk mengetahui pergerakan dari para pendengar baik dalam segi gaya hidup, jenis musik yang didengar, berita-berita yang lagi hangat dibicarakan dan lainnya. Dalam kata lain kesuksesan acara “Afternoon Show” juga sebagian ditentukan dari hasil riset yang dilakukan pihak Prambors FM Surabaya terhadap para pendengar aktif tersebut.

(50)

nomer-40

nomer ini akan dikirim SMS dengan cara SMS Blasting agar para pendengar aktif ini tetap terjaga hubungannya dengan radio kesayangannya ini.

4.3. Penyajian Data 4.3.1. Identitas Responden

Dari kuesioner yang telah disebarkan, data yang diperoleh di lapangan berupa jawaban-jawaban yang dipilih sesuai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Selanjutnya tiap-tiap indikator dari variabel yang telah diteliti, dikelompokkan berdasarkan jawaban dari responden. Hal ini untuk memudahkan dalam penyajian data. Pengumpulan data dari hasil kuesioner ini kemudian ditabulasikan dengan memperlihatkan prosentase jumlah responden yang diteliti.

Identitas responden yang dimaksud adalah data-data yang diperoleh berdasarkan karakteristik responden yang meliputi : usia, jenis kelamin, dan pekerjaan responden selengkapnya tertera pada tabel berikut :

Tabel 1 Usia Responden

( n = 79 )

No Usia F %

1. 16 – 20 tahun 45 56,96 2. 21 – 25 tahun 34 43,04

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner nomor 1

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui usia responden yang banyak adalah 16-20 tahun, yaitu sebanyak 45 responden (56,96%). Karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(51)

pada usia tersebut dapat dilihat bahwa mereka merupakan usia yang masih tergolong sebagai usia bagi pelajar. Sehingga mereka menginginkan satu hiburan di tengah-tengah maupun di akhir kesibukan mereka sebagai siswa maupun mahasiswa yaitu dengan mendengarkan program kesukaan mereka “Afternoon Show”.

Tabel 2

J enis Kelamin Responden ( n = 79 )

No. J enis Kelamin F % 1. Laki-laki 30 37,98 2. Perempuan 49 62,02

J umlah 79 100

Sumber : kuesioner pertanyaan no.3

(52)

42

Tabel 3

Status Peker jaan r esponden ( n = 79 )

No. Status Peker jaan F %

1. Pelajar SMA 31 39,24

2. Mahasiswa 33 41,77

3. Pekerja/Karyawan 15 18,99

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner pertanyaan no.4

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang berkegiatan sebagai mahasiswa yang paling banyak yaitu 33 responden (41,77 %) hal ini menunjukkan lebih banyak mahasiswa yang memiliki waktu luang pada saat jam acara “Afternoon Show”.

4.3.2. Responden Dalam Mendengar kan Acar a “After noon Show” Berikut ini merupakan tabel frekuensi dari jawaban responden atas

pertanyaan mengenai mendengarkan “Afternoon Show” :

Tabel 4

“Fr ek uensi Responden Mendengar kan Acar a “After noon Show”” ( n = 79 )

No. Fr ek uensi Mendengarkan F %

1. 1-2 kali 16 20,25

2. 3-4 kali 42 53,16

3. Setiap hari 21 26,59

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner pertanyaan no.5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(53)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden yang mendengarkan acara “Afternoon Show” 3-4 kali dalam seminggu sebanyak 42 responden (53,16%). Telah diketahui bahwa dalam seminggu acara “Afternoon Show” disiarkan setiap hari Senin sampai dengan Jumat,

Tabel 5

J am Siar Acar a “After noon Show” ( n = 79 )

No. Ingat J am Siar F %

1. Ingat 73 92,40

2. Lupa 6 7,60

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner pertanyaan no.6

(54)

44

Tabel 6

Lama Mendengar kan Acar a “After noon Show” ( n = 79)

No. Lama Mendengarkan F %

1. 1 jam 29 36,70

2. 2 jam 29 36,70

3. Sampai acara selesai 21 26,60

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner pertanyaan no.7

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 21 (26,60%) responden mendengarkan acara “Afternoon Show” sampai dengan selesai yang berdurasi 3 jam. Ini berarti bahwa acara “Afternoon Show” ini sangat menarik perhatian pendengarnya, sehingga pendengar tidak bosan mendengarkan acara tersebut. Sedangkan untuk responden yang mendengarkan acara “Afternoon Show” selama 2 jam sebanyak 29 (36,70%) responden, karena pendengar tersebut ada kegiatan lain seperti melakukan pekerjaan rumah ataupun tugas dari kampus. Dan responden yang mendengarkan selama 1 jam sebanyak 29 (36,70%) responden, ini dikarenakan pendengar hanya bisa mendengarkan ketika sedang berada diperjalanan maupun pendengar yang sedang menunggu untuk melakukan kegiatan tambahan yang lain seperti ekstrakulikuler maupun bimbingan belajar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(55)

Tabel 7

Acar a yang disukai dar i acar a “After noon Show” ( n = 79)

No. Acar a After noon Show F %

1. Topik 21 26,58

2. Games 11 13,92

3. Request 23 29,11

4 Semuanya 24 30,39

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner pertanyaan no.8

Berdasarkan tabel 7 diatas menjelaskan bahwa sebanyak 24 responden (30,39%), para responden lebih menyukai semuanya mulai dari request, topik, dan games yang disiarkan dalam acara “Afternoon Show”. Karena dengan ikut masuk on air mereka bisa mendapatkan semuanya, mulai topik yang dibahas, mengikuti games, dan tentunya lagu-lagunya yang direquest nantinya dapat didengarkan.

4.3.3. Motif Responden Dalam Mendengarkan Acar a “After noon Show” Di 89,3 Radio Pr ambor s FM Surabaya

Berikut ini adalah data yang menunjukkan tentang motif responden dalam mendengarkan acara “Afternoon Show” di 89,3 Radio Prambors FM Surabaya. Motif mendengarkan pada diri reponden dapat dikategorisasikan menjadi tiga yaitu : Motif Kognitif, Motif Diversi, Motif Identitas Personal.

a. Motif Kognitif

(56)

46

di 89,3 Radio Prambors FM Surabaya. Pada bagian ini pertanyaan-pertanyaan yang ada akan menunjukkan motif kognitif yang mendasari responden dalam mendengarkan acara “Afternoon Show”. Pertanyaan tentang motif ini dibagi menjadi 4 pertanyaan sesuai dengan operasionalisasi konsep yang ada pada bab III. Data-data dan analisanya ada pada tabel-tabel berikut :

1. Memperoleh wawasan atau pengetahuan dari topik-topik serta feature yang disajikan dalam acara.

Memperoleh wawasan atau pengetahuan dari topik-topik serta feature yang disajikan dalam acara, dalam penelitian ini adalah keingintahuan tentang pengetahuan umum namun lebih cenderung ke hal-hal yang ringan dan unik.

Tabel 8

Motif Kognitif Responden Mendapatkan Infor masi tentang Wawasan atau Pengetahuan Dar i Topik Ser ta Featur e Acara “After noon

Show” ( n = 79 )

No. Kategor i J awaban F %

1. Sangat Tidak Setuju - -

2. Tidak Setuju 11 13,92

3. Setuju 41 51,89

4. Sangat Setuju 27 34,19

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner pertanyaan no.9

Berdasarkan tabel 8, Sebanyak 41 (51,89%) dari responden mengatakan setuju dengan pertanyaan tentang mendengarkan acara “Afternoon Show” di 89,3 radio Prambors FM Surabaya ingin mendapatkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(57)

informasi tentang wawasan atau pengetahuan dari topik serta feature yang disajikan acara “Afternoon Show”, yaitu informasi untuk mengetahui hal-hal yang umum dan unik namun tetap ringan dan mudah untuk diikuti, Surabaya tersebut tidak untuk mencari atau memperoleh informasi pada acara “Afternoon Show”. Untuk responden yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada 0 (0%).

2. Memperoleh pengetahuan tentang gaya hidup para pendengar

Memperoleh pengetahuan tentang gaya hidup para pendengar pada pertanyaan ini maksudnya bahwa responden ingin mendapatkan informasi tentang gaya hidup tersebut sesuai dengan peranan media massa radio dalam memberikan informasi tentang dunia hiburan khususnya acara “Afternoon Show”.

Tabel 9

Motif Kognitif Responden Memper oleh pengetahuan tentang Gaya Hidup Par a Pendengar

( n = 79 )

No. Ka tegor i J awaban F %

1. Sangat Tidak Setuju - -

2. Tidak Setuju 22 27,84

3. Setuju 40 50,63

4. Sangat Setuju 17 21,53

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner pertanyaan no.10

(58)

48

FM Surabaya tersebut ingin memperoleh pengetahuan tentang gaya hidup para pendengar, hal ini disebabkan adanya dorongan yang tinggi dari responden agar tidak ketinggalan berbagai informasi yang ada, yaitu informasi lagu terbaru dan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan acara “Afternoon Show”.

3. Mendapatkan informasi tentang perkembangan musik terkini

Mendapatkan informasi tentang perkembangan musik terkini dalam hal ini pendengar ingin mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di dunia musik agar dapat terus mengikuti dan mengetahui mana lagu-lagu yang baru serta mana jenis-jenis musik yang sedang berkembang.

Tabel 10

Motif Kognitif Responden Mendapatkan infor masi tentang per k embangan musik ter kini

( n = 79 )

No. Kategor i J awaban F %

1. Sangat Tidak Setuju - -

2. Tidak Setuju - -

3. Setuju 45 56,96

4. Sangat Setuju 34 43,04

J umlah 79 100

Sumber : Kuesioner pertanyaan no.11

Berdasarkan tabel 10. Keinginan responden akan mendapatkan informasi tentang perkembangan musik terkini dalam acara “Afternoon Show” tersebut dinyatakan setuju oleh 45 (56,96%) responden. Disebabkan karena dalam mendengarkan acara “Afternoon Show” responden bisa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(59)

mendapatkan informasi mengenai mus

Gambar

Gambar 2.1. Uses and Gratifications Model
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir
Tabel 1 Usia Responden
Tabel 2 Jenis Kelamin Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

“(1)Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang, dengan menuduhkan sesuatu hal, yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum,

Skala usaha, umur perusahaan, pengetahuan akuntansi, dan pengalaman dalam informasi akuntansi secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap persepsi

Dampak pemekaran wilayah menjadi kabupaten memberi dampak positif bagi pertumbuhan sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan sumber daya alam serta

Dibalik semua proses perubahan fisik yang terjadi sejak awal terbentuknya kampung hingga kini, masyarakat kampung Gedong tetap kukuh pada tradisi mereka dan kehidupan religi

Berdasarkan definisi membaca dan simbol matematika dapat disimpulkan bahwa membaca simbol matematika dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan seseorang yang

komponen yang berasal dari supplier lokal dengan investasi terbesar dari perusahaan dan data permintaan yang digunakan berasal dari periode Juni 2013 hingga Agustus 2013..

memandang bahwa masih diperlukan adanya dukungan teori atas fenomena ex – dividen date pada kondisi pasar modal Indonesia ini, maka mendorong penulis untuk mencoba

Skizofrenia merupakan satu gangguan psikotik yang kronik, sering mereda, namun timbul hilang dengan manifestasi klinik yang amat luas variasinya penyesuaian