• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profile PT. Pulau Emas Cemerlang

PT. Pulau Emas Cemerlang yang beralamat di jalan Teuku Umar komplek pergudangan tahap III blok B no. 3B, Kel. Karang asam, Kec. Sungai kunjang Samarinda, KalimantanTimur adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi consumer goods. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2008. Pada awalnya PT. Pulau Emas Cemerlang merupakan pengembangan dari induk bisnis CV.

Pulau Mas. CV. Pulau Mas sendiri adalah perusahaan distribusi yang telah berdiri sejak tahun 1972. CV. Pulau Mas didirikan oleh Bapak Gunarso Goey. Namun, karena perkembangan dari produk-produk yang didistribusikan oleh CV. Pulau Mas bertambah banyak, maka didirikanlah PT. Pulau Emas Cemerlang dengan maksud agar lebih fokus dalam melakukan pendistribusian produk. Oleh karena itu, pada tahun 2008 dilakukanlah pemecahan perusahaan, di mana hal ini merupakan awal berdirinya PT. Pulau Emas Cemerlang.

PT. Pulau Emas Cemerlang juga di dirikan oleh Bapak Gunarso Goey.

Namun karena beliau masih aktif mengelola CV. Pulau Mas maka perusahaan PT.

Pulau Emas Cemerlang ini diberikan kepada salah satu anaknya yaitu Bapak Irawan Gunarso. Sejak dilakukannya pemecahan pada tahun 2008, Bapak Irawan Gunarso telah memiliki jabatan sebagai direktur utama dari PT. Pulau Emas Cemerlang.

PT. Pulau Emas Cemerlang ini memiliki tenaga kerja sekitar 60 orang.

Sedangkan principle-principle yang memberikan kepercayaan kepada perusahaan ini sebanyak 8 principle. Principle-principle yang memberikan kepercayaan untuk mendistribusikan produk-produknya, antara lain:

1. PT. Santos Jaya Abadi : Kopi (ABC,Kapten,Good Day dll), biskuit dan permen.

2. PT. Bahtera Wiraniaga Internusa (BWI) : Corned dan Sarden Pronas.

3. PT. Kreasi Mas Indah (KMI) : Root Beer dan Zoda.

4. PT. Sari Agrotama Persada (SATP) : Minyak goreng Sovia.

(2)

5. PT. Fontera Brands Indonesia : Susu Anlene, Bonetto, dan Anmum.

6. PT. Vixon : Susu Kental Manis Dairy Champ.

7. PT. Pratama Abadi Gemilang : Krupuk Senna dan Nixxa.

8. PT. Ajinomoto Sales Indonesia divisi HOREKA.

Setelah dilakukan pemecahan, perusahaan CV. Pulau Mas memegang produk PT. Arta Boga Cemerlang dan PT. Sari Agrotama Persada (SATP) berupa minyak goreng Sania. Pemecahan perusahaan ini terjadi karena owner ingin agar performance perusahaan bisa lebih maksimal dan lebih fokus dalam mengembangkan produk-produk yang dipercayakan oleh beberapa principle kepada pihak Pulau Mas Group.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Pulau Emas Cemerlang

Visi adalah keadaan masa depan yang diinginkan organisasi atau tujuan strategis perusahaan yang dirancang untuk memfokuskan energi dan sumber daya perusahaan untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Sedangkan misi adalah pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan suatu bisnis dari bisnis serupa lainnya serta mencerminkan nilai-nilai dan prioritas organisasi. Oleh karena itu, visi dan misi dari PT. Pulau Emas Cemerlang sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi perusahaan distribusi yang terdepan dan maju.

2. Misi

• Melayani konsumen dengan sepenuh hati.

• Mengembangkan kemampuan karyawan.

• Peduli akan keselamatan kerja di lingkungan sekitar.

• Membentuk jaringan yang terpadu.

(3)

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Pulau Emas Cemerlang

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Pulau Emas Cemerlang Sumber: Hasil Wawancara

Job description atau tugas dari masing-masing jabatan, yaitu:

1. Direktur Utama

a. Mengontrol seluruh bagian perusahaan, mulai dari bagian operasional dan administrasi.

b. Menganalisis laporan dari setiap bagian yang ada di perusahaan.

c. Memberikan persetujuan atau kebijakan dari keputusan yang ditentukan dan dianggap perlu.

Direktur Utama

Manajer Pemasaran

Manajer Administrasi dan Gudang  

Supervisor Supervisor Supervisor Kasir Kepala

gudang

Admin Claim

Supir

Helper

Admin.

Perpajak an

Sales GT

Sales MT

Sales GT

Sales MT

Sales GT

Sales MT

Admin.

Penjualan

Staff Penerima dan

Pengeluaran barang

(4)

2. Manajer Pemasaran

a. Mengkoordinasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemasaran dan penjualan.

b. Menganalisis laporan penjualan untuk membantu menetapkan strategi yang tepat.

c. Melakukan pengawasan dan pengendalian di bagian tim pemasaran.

3. Manajer Administrasi dan Gudang

a. Memantau semua kegiatan yang berkaitan dengan administrasi baik itu dari kasir, kepala gudang, administrasi claim, administrasi perpajakan, dan administrasi penjualan.

b. Mengawasi pembukaan faktur sampai dengan penagihan faktur.

c. Memantau proses-proses claim kepada para pemasok.

d. Menentukan tanggal pembayaran ke pemasok.

e. Menyusun faktur-faktur dan mencocokan faktur dengan barang yang masuk sampai pengeluaran dokumen barang yang dikirim dari pemasok.

f. Mengawasi proses keluar masuknya barang.

4. Supervisor

a. Mengkoordinasi dan memberikan briefing kepada sales-sales.

b. Mensupervisi kerjaan sales.

c. Memberikan laporan penjualan sales untuk memonitoring pencapaian omset.

d. Melakukan pemantauan dengan terjun langsung ke lapangan atau mengunjungi toko-toko untuk melakukan joint visit.

e. Pencapaian target, pengolaan bisnis, dan pengendalian piutang.

5. Kasir

a. Menerima dan menghitung uang yang diterima dari sales atau tim marketing maupun dari pelanggan yang langsung membeli produk di tempat.

b. Merapikan uang untuk di setor ke bank.

c. Mengeluarkan uang atas persetujuan dari direktur.

(5)

d. Mengawasi keuangan.

6. Kepala Gudang

a. Memantau arus keluar masuk barang.

b. Mengkoordinir karyawan di gudang.

c. Mengatur muatan dan jalur-jalur pengiriman.

d. Mengatur proses penyiapan barang yang mau dikirim sampai waktu penerimaan barang.

e. Menentukan tempat mana yang harus diisi terlebih dahulu untuk menyimpan produk yang baru diterima dari pelabuhan.

7. Administrasi Perpajakan

a. Mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pajak, baik membuat laporan pajak, PPN, dan PPH.

b. Membuat faktur pajak untuk langganan.

8. Admininstrasi Penjualan a. Membuka faktur.

b. Menawarkan produk ke konsumen yang langsung datang ke kantor.

9. Administrasi Claim

a. Merangkum barang-barang rusak yang ada di gudang.

b. Mengurus barang-barang klaim dengan pihak principle atau pabrik.

c. Merangkum promo-promo yang akan di keluarkan perusahaan selama satu bulan untuk di klaim ke pabrik.

10. Sales GT dan Sales MT

a. Memberikan informasi produk ke toko langganan.

b. Menawarkan produk ke toko-toko.

c. Melakukan tagihan ke toko-toko.

d. Melakukan follow up terhadap toko-toko langganan.

e. Menjembatani masalah yang ada di antara toko dan kantor.

f. Membuat laporan atas penjualan yang telah dilakukan.

11. Staff Penerima dan Pengeluaran Barang

a. Mengawasi setiap nota dari dan ke pengiriman.

(6)

12. Supir

a. Mengendarai kendaraan untuk mengantar pesanan ke toko-toko pemesan.

13. Helper

a. Mengantar dan mengangkat barang pesanan sampai ke toko.

4.2 Deskripsi Narasumber

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu. Alasan peneliti memilih informan secara purposive sampling karena sampel yang dipilih dapat disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan diperlukan oleh peneliti, dimana hal ini dapat menunjang keberlangsungan peneliti dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini. Oleh karena itu, narasumber dari PT. Pulau Emas Cemerlang yang diwawancarai oleh peneliti, sebagai berikut:

1. Narasumber pertama adalah Bapak Irawan Gunarso yang merupakan pemilik dan juga direktur utama dari PT. Pulau Emas Cemerlang. Beliau telah merintis usaha ini selama 7 tahun. Peneliti memilih beliau sebagai narasumber karena beliau merupakan orang yang memegang kendali dan bertanggung jawab penuh dalam menjalankan perusahaannya sehingga mengetahui perusahaan secara keseluruhan.

2. Narasumber kedua adalah Bapak Yopiaryadi yang merupakan manajer pemasaran dari PT. Pulau Emas Cemerlang. Beliau telah bekerja di perusahaan ini selama 6 tahun. Peneliti memilih beliau sebagai narasumber karena beliau mengetahui kondisi lingkungan perusahaan secara jelas dan mengetahui laporan penjualan pada perusahaan sehingga informasi yang dibutuhkan oleh peneliti bisa terjawab.

3. Narasumber ketiga adalah Ibu Irawati Gunarso yang merupakan manager administrasi dan gudang. Beliau telah menduduki jabatan ini selama 7 tahun. Peneliti memilih beliau tersebut karena beliau yang memahami dan menangani langsung bagian internal perusahaan.

(7)

4. Narasumber keempat adalah Bapak Eddy Purnomo yang merupakan supervisor dari PT. Pulau Emas Cemerlang. Beliau menjadi supervisor sejak perusahaan ini didirikan. Peneliti memilih narasumber ini karena beliau yang berkomunikasi langsung dengan pelanggan sehingga beliau mengetahui keadaan di pasaran dan juga kondisi dari pelanggan.

5. Narasumber kelima adalah Ibu Lampang Dating yang merupakan kasir dari PT. Pulau Emas Cemerlang. Beliau merupakan karyawan lama dari CV. Pulau Mas. Namun sejak 1 tahun didirikannya PT. Pulau Emas Cemerlang beliau dialihkan ke perusahaan ini. Peneliti memilih beliau sebagai narasumber karena beliau memahami kondisi keuangan dari perusahaan serta memahami proses pengontrolan keuangan.

6. Narasumber keenam adalah Bapak Freddy Lee yang merupakan kepala gudang dari PT. Pulau Emas Cemerlang. Beliau juga telah bekerja sejak perusahaan ini didirikan. Peneliti memilih beliau sebagai narasumber karena beliau yang mengendalikan semua bagian di gudang, baik dari proses penerimaan barang, pengantaran barang, hingga penyimpanan barang di gudang.

4.3 Analisis Lingkungan Eksternal 4.3.1 Lingkungan Jauh

1. Faktor Politik

Berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Umar (2002) mengungkapkan bahwa arah, kebijakan, dan stabilitas politik merupakan faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha (p. 76). Faktor ini merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam lingkungan bisnis. Dalam teori ini juga dikatakan faktor- faktor politik yang berpengaruh terhadap lingkungan bisnis yaitu undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintahan, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, dan sistem perpajakan. Namun dari semua faktor politik ini, berdasarkan hasil wawancara faktor-faktor politik yang memberikan pengaruh pada PT. Pulau Emas Cemerlang adalah undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, dan sistem perpajakan.

(8)

Salah satu faktor yang mempengaruhi PT. Pulau Emas Cemerlang yaitu kenaikan UMK (Upah Minimum Kota). Kenaikan upah minimum tahun 2016 telah ditetapkan, dimana terjadi kenaikan sebesar 4,6 persen dari Rp 2. 156. 889, 00 menjadi Rp 2. 256. 056, 00. Kenaikan upah sebesar Rp 99. 167, 00 merupakan kesepakatan bersama Dewan Pengupahan Kota Samarinda. Angka tersebut merupakan hasil dari survei kebutuhan hidup layak (KHL) dan bukan berdasarkan PP No 78/2015 (www.kaltimpost.co.id, 2015). Peraturan penetapan UMK ini harus siap diikuti oleh PT. Pulau Emas Cemerlang. Semakin tinggi kenaikan upah akan membuat biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan semakin besar. Bila pendapatan tidak sebanding dengan pengeluaran akan membuat PT. Pulau Emas Cemerlang kesulitan dalam mengoperasikan usahanya. Di satu sisi buruh sangat penting bagi perusahaan untuk menunjang pengoperasian perusahaan, namun bila penetapan upah semakin ditingkatkan akan membuat perusahaan kesusahan dalam memanage keuangan perusahaan.

Selain itu peraturan mengenai keamanan dan kesehatan kerja perlu ditaati oleh perusahaan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomer 4 tahun 2014 Pasal 36 ayat 1, Perusahaan wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program Jaminan Sosial (www.samarinda.bpk.go.id, 2014). Oleh karena peraturan tersebut perusahaan harus mendaftarkan semua karyawannya tanpa memandang status ketenagakerjaanya pada program jaminan sosial. Karena peraturan ini, PT.

Pulau Emas Cemerlang mengikutsertakan semua karyawannya di dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Tidak hanya itu saja, sistem perpajakan juga menjadi faktor yang mempengaruhi perusahaan. Sistem perpajakan di Kota Samarinda harus dilaporkan secara online. Menurut walikota Samarinda, dengan melaporkan sistem perpajakan secara online akan menekan tingkat kebocoran dan keterlambatan pembayaran pajak oleh wajib pajak, dan juga sebagai upaya optimalisasi penerimaan pendapatan asli daerah (www.kaltim.antaranews.com, 2014). Peraturan ini sangat berpengaruh bagi perusahaan karena perusahaan harus melatih karyawannya dengan sistem baru yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, perusahaan harus siap untuk mengikuti perubahan yang ada. Surat izin

(9)

juga menjadi faktor dimana perusahaan harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.

Kondisi politik yang terjadi sangat mempengaruhi kondisi PT. Pulau Emas Cemerlang. Perusahaan selalu harus siap menghadapi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, kondisi politik harus selalu diperhatikan oleh perusahaan sehingga tidak menghambat pengoperasian usaha.

2. Faktor Ekonomi

Berdasarkan laporan yang diberikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,67 persen pada kuartal II 2015, melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on year) mencapai 5,12 persen. Perekonomian nasional juga melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,71 persen secara tahunan (www.cnnindonesia.com, 2015). Tidak hanya pertumbuhan ekonomi saja yang menurun, melainkan juga terjadi penurunan nilai tukar rupiah serta naikknya harga sembako dan biaya hidup masyarakat (www.republika.co.id, 2015). Karena faktor-faktor tersebut membuat perusahaan merasakan pengaruhnya terhadap penjualan perusahaan. Penjualan menurun karena menurunnya daya beli konsumen. Daya beli konsumen semua bergantung pada ekonomi Indonesia.

PT. Pulau Emas Cemerlang merasakan pengaruh akibat menurunnya pertumbuhan ekonomi. Perbandingan penjualan pada tahun lalu dengan tahun ini mengalami penurunan sebesar minus 13 persen.

Tidak hanya pertumbuhan ekonomi saja yang mempengaruhi penjualan perusahaan, tetapi tingkat inflasi juga memberikan pengaruh terhadah penjualan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, pada bulan Oktober 2015 kota Samarinda mengalami inflasi sebesar 0,46% sedangkan pada bulan November 2015 mengalami deflasi sebesar -0,07%

(www.samarindakota.bps.go.id, 2015). Namun pada bulan Desember 2015, Kota Samarinda kembali mengalami inflasi sebesar 1,05%

(www.samarindakota.bps.go.id, 2016). Naik turunnya tingkat inflasi ini juga berpengaruh pada penjualan perusahaan. Semakin tinggi tingkat inflasi maka akan menyebabkan daya beli pelanggan menurun. Menurunnya daya beli ini

(10)

mengakibatkan penjualan pun ikut menurun. Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah tersebut perusahaan harus melakukan strategi baru agar perusahaan dapat mengatasi penurunan daya beli masyarakat sehingga penjualan dapat meningkat.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa faktor ekonomi dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam lingkungan bisnis. Oleh karena itu, PT.

Pulau Emas Cemerlang harus benar-benar memperhatikan kondisi ekonomi agar perusahaan tetap dapat berkembang. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan (Umar, 2002, p. 76).

3. Faktor Sosial

Jumlah penduduk kota Samarinda semakin tahun semakin bertambah. Hal ini terbukti dari data Dirjen Kependudukan Pusat yang melaporkan bahwa jumlah penduduk kota Samarinda pada bulan Januari sampai dengan Juni 2014 berjumlah 752.845 jiwa dan pada bulan Juli sampai Desember 2014 semakin meningkat menjadi sebanyak 857.612 jiwa. Pada tahun 2015, khususnya pada bulan Januari sampai Mei jumlah penduduk kian meningkat yaitu sebanyak 883.838 jiwa (www.bappeda.samarindakota.go.id, 2015). Jumlah penduduk yang semakin meningkat akan membuat kebutuhan makanan dan minumanpun meningkat.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka gaya hidup dari masyarakat tersebut beragam. Gaya hidup konsumen yang mendominasi di Samarinda yaitu konsumen suka mengikuti trend yang ada seperti nongkrong di kedai kopi (Cafe) dan suka makan di mall atau di restaurant bersama keluarga saat weekend. Perubahan gaya hidup ini bisa menjadi peluang bagi PT. Pulau Emas Cemerlang untuk memperluas pendistribusiannya. Melihat kondisi perusahaan yang menawakan produk untuk segala umur, perusahaan dapat menawarkan produknya di restaurant-restaurant maupun kedai kopi (Cafe) yang merupakan tempat yang suka dikunjungi oleh pengguna akhir (end usher). Gaya hidup konsumen yang suka mengikuti trend ini tidak terlalu berpengaruh bagi perusahaan melainkan hal ini dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk memperluas distribusinya ke tempat-tempat baru seperti cafe dan restaurant, tidak hanya toko retail dan warung-warung kecil saja.

(11)

Dalam aspek sosial ini, perubahan gaya hidup konsumen tidak terlalu berpengaruh bagi perusahaan. Tidak hanya itu saja, sikap konsumen juga tidak terlalu berpengaruh terhadap pengoperasian perusahaan. Sikap konsumen dari PT.

Pulau Emas Cemerlang bisa dikatakan beragam. Ada pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak dan ada juga yang membeli dalam jumlah kecil. Jumlah pembelian ini bergantung dari jenis toko yang membeli produk tersebut.

Melihat dari gaya hidup dan sikap konsumen dapat disimpukan bahwa aspek sosial tidak terlalu berpengaruh bagi perusahaan karena perusahaan merupakan perusahaan distributor consumer good dimana pelanggannya bukan merupakan end user yang suka berubah-ubah untuk mengikuti trend yang ada.

Kondisi sosial ini cenderung pada kondisi yang suka berubah-ubah terutama pada sikap dan gaya hidup konsumen (Umar, 2002, p.77). Meskipun tidak telalu berpengaruh untuk perusahaan distributor, kondisi ini tetap akan memberikan sedikit pengaruh terhadap jalannya usaha. Oleh sebab itu, kondisi sosial ini tetap perlu diantisipasi oleh perusahaan.

4. Faktor Teknologi

Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh terhadap PT. Pulau Emas Cemerlang. Dalam mengolah data-data, perusahaan ini menggunakan komputer serta program untuk administasi. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengikuti perkembangan teknologi yang dapat di sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Perkembangan teknologi yang selalu di update oleh perusahaan yakni masalah program. Dengan mengikuti perkembangan teknologi maka dapat mempermudah perusahaan dalam membuat laporan, pembukaan faktur dan segala hal yang dapat dihubungkan dengan penggunaan komputer. Perusahaan ini sangat memperhatikan kecepatan teknologi yang dapat mempermudah dalam mengelola data-data perusahaan. Bila perusahaan tidak mengikuti perkembangan teknologi yang ada maka perusahaan akan kesusahan dalam menyesuaikan teknologi yang ada serta mempengaruhi kinerja perusahaan.

Oleh karena itu, perkembangan teknologi ini sangat penting karena dapat membantu perusahaan lebih cepat serta tidak membuang waktu yang banyak dalam mengelola data-data perusahaan.

(12)

Perkembangan teknologi lain yang juga memberikan pengaruh pada PT.

Pulau Emas Cemerlang adalah perkembangan sosial media. Adanya website yang menawarkan produk-produk secara online sehingga pelanggan tidak perlu membeli produk tersebut secara langsung di tempat. Hal ini membuat perusahaan kesulitan dalam mengikuti trend yang ada saat ini. Perusahaan tetap memilih untuk melakukan pemasaran dengan mendatangkan salesman ke toko-toko.

4.3.2 Lingkungan Industri

1. Persaingan diantara Perusahaan yang Telah Ada

PT. Pulau Emas Cemerlang yang merupakan distributor yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman bukanlah satu-satunya distributor makanan dan minuman di kota Samarinda. Jumlah distributor makanan dan minuman di kota Samarinda bisa dikatakan cukup banyak. Oleh sebab itu, PT. Pulau Emas Cemerlang memiliki banyak pesaing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat persaingan yang ada di industri ini sangat tinggi. Persaingan yang terjadi di industri ini dapat di lihat dari beberapa faktor, sebagai berikut:

• Pertumbuhan Industri

Melihat setiap tahunnya bertambah banyaknya penduduk membuat kebutuhan akan makanan dan minumanpun semakin meningkat sehingga banyak pula industri yang bergelut dalam bidang yang sama. Dengan hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat persaingan antar distributor yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman bisa dikatakan sangat tinggi. Hal ini didukung dari pernyataan Kementerian Perindustrian yang menyatakan bahwa industri makanan dan minuman nasional memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, di mana pada triwulan I tahun 2015, pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional mencapai 8,16% (www.kemenperin.go.id, 2015).

Melihat presentase pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman sangat maju. Hal ini juga di dukung dari hasil wawancara yang dilakukan dengan direktur utama PT. Pulau Emas Cemerlang. Direktur utama PT. Pulau Emas Cemerlang menyatakan bahwa industri makanan dan

(13)

minuman bisa dikatakan setiap tahunnya ada peningkatan karena jumlah penduduk meningkat pasti kebutuhan akan makanan dan minuman juga akan meningkat. Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara bersama manajer pemasaran, dimana beliau mengatakan bahwa dari tahun ke tahun pertumbuhan industri makanan dan minuman berkembang. Hal ini bisa dilihat dari jumlah distributor yang bertambah dari tahun ke tahun.

Narasumber keempat yang menjabat sebagai supervisor di PT. Pulau Emas Cemerlang menambahkan bahwa semakin banyaknya industri makanan dan minuman yang menjual produk serupa dengan merek yang berbeda.

• Jumlah Pesaing

Berdasarkan hasil wawancara dengan direktur utama PT. Pulau Emas Cemerlang menyatakan bahwa perusahaan yang menjadi pesaingnya adalah PT. Segar Harum Kalimantan dan CV. Rajawali Perkasa. PT. Segar Harum Kalimantan merupakan distributor dari beberapa produk-produk Wing’s Group. Salah satu produk yang menjadi produk pesaing bagi PT.

Pulau Emas Cemerlang adalah kopi TOP Coffee. Sedangkan CV. Rajawali Perkasa yang juga merupakan distributor yang sama-sama berada di Samarinda ini juga merupakan perusahaan pesaing utama bagi PT. Pulau Emas Cemerlang. CV. Rajawali Perkasa sendiri merupakan distributor dari kopi Luwak. Kopi Luwak merupakan pesaing yang cukup berat bagi kopi ABC dan kopi Good day. Pesaing dari PT. Pulau Emas Cemerlang sendiri tidak hanya ini saja tetapi juga ada pesaing-pesaing lain yang tidak bergerak dalam bidang industri di kota Samarinda.

• Kekuatan Pesaing

Tingkat persaingan di industri makanan dan minuman ini sangat ketat. Kelebihan dari pesaing yaitu seperti harga yang ditawarkan lebih murah daripada produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu Sumber Daya Manusia (SDM) dari kompetitor lebih gencar dalam memasarkan produknya. Hal ini dapat terjadi karena harga yang diberikan perusahaan ditetapkan oleh pemasok sehingga perusahaan tidak bisa mengendalikan

(14)

harga sesuai dengan pasaran. Meskipun perusahaan tidak dapat mengendalikan harga, perusahaan mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada konsumen. Jadi perusahaan tidak hanya menawarkan barang saja, tetapi perusahaan menyediakan beberapa pelayanan-pelayanan seperti dalam hal pengantaran produk ke toko pelanggan maupun juga memberikan jaminan kepada pelanggan mengenai masalah retur barang. Dari kelebihan ini, PT. Pulau Emas Cemerlang mengatasi kekuatan dari kompetitornya. Selain itu perusahaan terus lebih gencar melakukan pendistribusian barang.

Hal ini terbukti dari wawancara bersama direktur utama PT. Pulau Emas Cemerlang yang mengatakan bahwa perusahaanya melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya melalui pelayanan seperti pengantaran produk ke toko pelanggan dan memberikan jaminan kepada pelanggan untuk bisa meretur produk jika produk kadaluarsa. Hal ini diperkuat oleh manajer pemasaran serta supervisor yang menyatakan hal serupa.

Banyaknya pesaing yang ada maka akan membuat kondisi persaingan di dalam industri makanan dan minuman memiliki tingkat persaingan yang tinggi.

Fakta ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Porter (2007) yang mengatakan bahwa semakin banyak jumlah pesaing maka kemungkinan terjadinya persaingan akan semakin besar (p. 51).

2. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan direktur utama, manajer pemasaran, dan supervisor menjelaskan bahwa pendatang baru di industri makanan dan minuman semakin berkembang dari tahun ke tahun. Namun selama 1 tahun terakhir ini belum ada pendatang baru. Direktur utama PT. Pulau Emas Cemerlang mengatakan bahwa perusahaan-perusahan distributor baru yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman merupakan usaha yang memiliki hambatan masuk. Sumber yang menjadi hambatan masuk dalam industri makanan dan minuman, yaitu:

(15)

• Kebutuhan Modal

Modal yang dibutuhkan untuk membangun usaha ini cukup besar.

Modal yang diperlukan untuk lokasi perusahaan, gudang, karyawan, peralatan kantor, dan ketersediaan produk. Dari semua ini, hal yang penting adalah ketersediaan produk. Stok barang sangat diperlukan agar bisa melakukan penjualan ke pasaran. Selain itu juga untuk masalah piutang.

Perusahaan juga harus menghitung jumlah piutang yang ada di pasaran terkait dengan masalah barang yang di klaim. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan direktur utama yang mengatakan bahwa diperlukannya modal yang besar dalam membangun usaha ini, namun tergantung dari produknya bila dari segi produk sendiri sudah besar maka diperlukan modal yang besar. Oleh karena itu, hal ini membuat pendatang baru bisa masuk ke industri ini bila memiliki modal yang besar. Manajer pemasaran juga memaparkan hal yang sama yang mengatakan bahwa usaha ini diperlukan modal yang besar untuk inventaris itu baik dari gudang, kantor, dan karyawan, stok, dan piutang.

• Biaya Peralihan

Biaya peralihan yang dibutuhkan pendatang baru agar dapat menarik konsumen tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena perusahaan yang bergerak pada industri makanan dan minuman ini memiliki produk yang serupa dengan merek yang berbeda dan juga kualitas dan harga yang kompetitif. Perusahaan-perusahaan dalam industri ini hanya mengandalkan pada pelayanan-pelayanan yang diberikan perusahaan untuk menarik konsumen. Oleh karena itu, pendatang baru harus dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan kreatif sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk di perusahaannya. Bila pendatang baru menawarkan produk yang sama dengan perusahaan namun pelayanan yang diberikan kepada konsumen kurang memuaskan maka akan sulit bagi pendatang baru untuk menarik konsumen beralih kepada perusahaan mereka. Hal ini di dukung dari hasil wawancara dengan direktur utama, manajer pemasaran, dan supervisor bahwa untuk menarik konsumen yang sudah menjadi

(16)

pelanggan perusahaannya maka pendatang baru harus memberikan pelayanan yang lebih baik dan kreatif. Namun untuk memberikan pelayanan yang baik dan kreatif di perlukan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa diperlukannya biaya peralihan yang cukup tinggi bagi pendatang baru di industri makanan dan minuman.

• Akses ke Saluran Distribusi

Berdasarkan hasil wawancara dengan direktur utama, manajer pemasaran, dan supervisor yang mengatakan bahwa pendatang baru akan mengalami kesulitan dalam mengakses ke saluran distribusi yang dimiliki oleh PT. Pulau Emas Cemerlang. Pendatang baru tersebut sulit mengakses ke saluran distribusi perusahaan karena sudah banyaknya pelanggan yang berlangganan lama dengan perusahaan serta pangsa pasar yang ada telah di kuasai oleh perusahan-perusahaan yang sudah berdiri lama di kota Samarinda. Perusahaan yang terlebih dahulu berdiri sudah memiliki nama dan di kenal oleh pelanggan. Oleh karena itu akan sulit bagi pendatang baru untuk masuk ke dalam saluran distribusi dari perusahaan yang telah berdiri lama.

• Kebijakan Pemerintah

Dalam membangun usaha seperti distributor makanan dan minuman tidak ada peraturan khusus dari pemerintah. Oleh karena itu, akan memudahkan pendatang baru untuk memulai bisnis ini. Namun menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dinyatakan bahwa untuk mendirikan usaha perseroan terbatas diperlukan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) (www.minerba.esdm.go.id, 2015). Hal serupa juga dipaparkan oleh direktur utama PT. Pulau Emas Cemerlang yang mengatakan bahwa dalam mendirikan usaha ini tidak ada peraturan khusus dari pemerintah. Hal-hal yang perlu di urus untuk mendirikan usaha ini seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), SITU, SIUP, TDP (Tanda daftar

(17)

persuahaan), PKP (Pengusaha Kena Pajak), NPWP, dan lain sebagainya.

Manajer pemasaran dan juga manajer administrasi dan gudang memberikan pernyataan yang sama terkait dengan peraturan pemerintah dalam mendirikan usaha ini.

Dalam industri ini bisa dikatakan ancaman masuknya pendatang baru tidak terlalu tinggi melainkan sedang. Hal tersebut dikatakan demikian karena diperlukannya modal yang cukup besar, biaya peralihan yang besar, kesulitan dalam mengakses ke saluran distribusi dan kebijakan pemerintah yang harus diikuti dalam mendirikan usaha meskipun perusahaan hanya menjual produk standar. Dari fakta yang ada dapat disimpulkan bahwa hal ini sesuai dengan teori yang ada, dimana dalam teori tersebut dikatakan bahwa faktor utama rintangan masuk bagi pendatang baru yaitu skala ekonomi, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya peralihan, akses ke saluran distribusi dan kebijakan pemerintah (Porter, 2007, p. 39-46).

3. Potensial Industri Subtitusi

Persaingan diantara industri makanan dan minuman ini sangat ketat. Oleh karena itu, sangat memungkinkan adanya perusahaan pengganti di mana pelanggan dapat membeli produk serupa dengan harga yang relatif lebih murah.

Beralihnya pelanggan akan mempengaruhi penjualan perusahaan. Perusahaan pengganti bagi pelanggan PT. Pulau Emas Cemerlang adalah Indogrosir.

Indogrosir merupakan swalayan yang meminta harga grosir dan menjual dengan harga grosir. Meskipun Indogrosir merupakan pedagang ritel dan bukan bermain di level yang sama (distributor), swalayan ini bisa menjadi industri pengganti karena swalayan ini menjual berbagai macam-macam produk tidak hanya sembako. Toko-toko ritel atau warung-warung kecil lainnya dapat membeli produk di swalayan ini untuk di jual kembali karena kelengkapan produk yang dijual oleh perusahaan tidak selengkap swalayan ini dan terkadang harga yang ditawarkan lebih murah daripada perusahaan.

Selain Indogrosi yang menjadi industri subtitusi, cara lain yang digunakan pelanggan untuk mendapatkan harga yang lebih murah yaitu dengan langsung

(18)

membeli pada pemasok yang berada di luar pulau, contohnya di Jawa Timur. Jalur distribusinya yang di subtitusikan. Hal ini terjadi karena dengan memotong jalur distribusi atau tanpa melalui distributor di wilayah tersebut akan membuat penghematan biaya dan memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan harus melalui distributor. Meskipun demikian peran distributor tetap di perlukan karena distributor dapat membantu pemasok memasarkan produknya di wilayah distributor tersebut sehingga konsumen mengenal produk pemasok tersebut. Bila pemasok langsung membuka perusahaan sendiri di setiap wilayah akan memakan biaya yang besar. Oleh karena itu, peran distributor tetap di perlukan meskipun terkadang terjadinya jalur distribusi yang di subtitusikan.

Di lain sisi, beralihnya pelanggan ke industri pengganti akan memakan biaya peralihan bagi pelanggan. Misalkan, pelanggan berpindah menjadi membeli di Indogrosir, pelanggan tersebut harus mengambil barang itu sendiri.

Pengambilan barang membutuhkan transportasi, di mana akan dikeluarkan biaya pula untuk pengambilan produk tersebut dan membutuhkan waktu yang lama karena harus mengantri untuk pengangkutan produk yang di beli.

Meskipun adanya perusahaan subtitusi, PT. Pulau Emas Cemerlang tidak terlalu cemas dengan masalah tersebut. Perusahaan tetap melakukan antisipasi dengan cara selalu memberikan pelayanan yang terbaik serta memberikan program-program khusus dari pemasok seperti potongan harga dan bonus barang untuk pelanggan agar perusahaan dapat mempertahankan loyalitas pelanggan.

Perusahaan juga menyediakan pelayanan seperti pengantaran barang langsung ke toko pelanggan sehingga pelanggan tidak perlu mengambil barang yang di beli dari perusahaan. Selain itu, produk yang di sediakan dan di distribusikan dipastikan dalam keadaan yang baik sehingga kualitas produk tetap terjaga. Hal ini sesuai dengan teori Porter (2007) yang mengungkapkan bahwa produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk yang memiliki harga atau prestasi yang lebih baik dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan (p. 58).

(19)

4. Kekuatan Tawar Menawar dari Pemasok

• Jumlah Pemasok

Dalam industri makanan dan minuman ini terdapat banyak pemasok yang menawarkan produk serupa dengan merek yang berbeda.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa kekuatan tawar menawar pemasok kecil. Pemasok dari PT. Pulau Emas Cemerlang sendiri yaitu sebanyak 8 pemasok. Pemasok dari PT. Pulau Emas Cemerlang adalah PT. Fastrata Buana (FB), PT. Bahtera Wiraniaga Internusa (BWI), PT. Kreasi Mas Indah (KMI), PT. Sari Agrotama Persada (SATP), PT. Fontera Brands Indonesia, PT. Vixon, PT. Pratama Abadi Gemilang, dan PT. Ajinomoto Sales Indonesia divisi HOREKA. Dari semua pemasok ini, harga jual produk telah ditetapkan oleh pemasok sehingga perusahaan tidak bisa bermain dengan harga.

Dalam mendukung proses pemasaran, pemasok juga memberikan program-program khusus seperti potongan harga dan bonus barang. Salah satu contoh potongan harga yang diberikan misalnya jika pelanggan membeli produk secara cash dengan total transaksi sebesar Rp 5.000.000,00 hingga Rp 10.000.000,00 maka pelanggan tersebut akan mendapatkan diskon sebesar 5%. Sedangkan untuk bonus barang misalnya pelanggan membeli sebuah produk sebanyak 20 dus maka pelanggan tersebut akan mendapatkan tambahan 1 dus secara gratis. Program khusus ini bisa berubah-ubah, berbeda-beda dari semua jenis produk, dan berlaku untuk periode tertentu.

Selain itu, pihak pemasok juga memberikan target penjualan kepada perusahaan. Target penjualan yang diberikan pemasok seperti target omset keseluruhan dan target secara produk. Jika target yang diberikan tercapai maka perusahaan akan mendapatkan insentif. Target ini dihitung berdasarkan penjualan selama setahun. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan direktur utama dan juga manajer pemasaran yang menyatakan bahwa saat ini principle yang bekerjasama dengan PT. Pulau Emas Cemerlang sebanyak 8 principle, harga ditetapkan langsung oleh

(20)

principle di mana tidak ada pengaruh dari kebijakan pemerintah, dan adanya target penjualan yang diberikan principle kepada perusahaan.

• Peran Perusahaan bagi Pemasok

PT. Pulau Emas Cemerlang merupakan perusahaan distributor, dimana perusahaan menjadi perantara antara pabrik dengan pedangang ritel dan konsumen end-usher. Karena hal ini peran perusahaan sangat penting bagi principle untuk membantu principle-principle memasarkan produknya di daerah-daerah. Perusahaan akan membantu principle-principle untuk mengenalkan serta memasarkan produknya di daerah perusahaan itu berada.

Tanpa adanya perusahaan distributor akan sulit bagi principle untuk menjangkau wilayah-wilayah untuk memasarkan produknya. Selain itu, bila pemasok langsung membuka perusahaannya sendiri di daerah-daerah akan memakan biaya yang sangat besar. Dengan demikian bisa terlihat bahwa peran PT. Pulau Emas Cemerlang sangat penting bagi principle-principle atau pihak pabrik.

• Hubungan dan Kerjasama dengan Pemasok

Hubungan di antara pemasok dengan perusahaan terjalin dengan baik dan sudah cukup lama. Perusahaan dapat menjalin kerjasama dengan kedelapan pemasok ini karena pemasok tersebut yang mencari perusahaan serta memberikan kepercayaan kepada perusahaan untuk mendistribusikan produknya di wilayah Samarinda dan sekitarnya. Kerjasama diantara perusahaan dengan pemasok dilakukan melalui penandatanganan kontrak di antara kedua belah pihak. Perusahaan akan menandatangani kontrak MoU sebagai bukti bahwa perusahaan bersedia sebagai cabang atau distribusi di daerah Kalimantan. Setelah penandatanganan kontrak ini, pemasok akan mensuplai produk. Sedangkan untuk masalah sistem distribusi, sistem pembayaran dan klaim juga sudah di atur di dalam MoU. Karena hubungan yang terjalin baik diantara kedua belah pihak maka PT. Pulau Emas Cemerlang tidak ada keinginan untuk beralih pada pemasok lain. Hal ini dibuktikan dari pernyataan direktur utama yang menyatakan bahwa

(21)

hubungan yang terjalin dengan pemasok sangat baik karena kerjasama ini dilakukan melalui penandatanganan kontrak MoU.

5. Kekuatan Tawar Menawar dari Konsumen

• Jumlah Pembelian Produk oleh Pelanggan

Jumlah pembelian produk oleh pelanggang PT. Pulau Emas Cemerlang tergantung dari jenis toko pelanggan tersebut. Bila pelanggan tersebut merupakan toko ritel maka jumlah pembelian produk berjumlah besar. Sedangkan bila pelanggan merupakan warung kecil maka jumlah produk yang dibeli tidak sebanyak toko retail. Hal ini dapat diperkuat dari paparan direktur utama yang menyatakan bahwa jumlah produk yang dibeli pelanggan tergantung dari jenis toko tersebut. Selain itu, manajer pemasaran dan supervisor juga menyatakan hal yang sama dengan direktur utama PT.

Pulau Emas Cemerlang.

• Diferensiasi Produk

Faktor ini juga merupakan aspek yang berpengaruh dalam industri makanan dan minuman. Perusahaan harus bisa memberikan layanan yang sebaiknya bagi pembeli agar pembeli tetap loyal dengan perusahaan.

Pelanggan memiliki kekuatan yang kuat serta memiliki hak untuk membeli di mana saja, di tempat ia merasa pelayanan yang diberikan baik. Hal ini dapat saja terjadi karena produk yang ditawarkan merupakan produk standar yang terdiferensiasi sehingga membuat pembeli mudah untuk membeli produk serupa dengan perusahaan lain yang menawarkan produk yang sama dengan merek yang berbeda. Selain produk yang terdiferensiasi, harga dan kualitas yang bersaing juga membuat pembeli dengan mudah beralih ke perusahaan pesaing.

• Biaya Peralihan Konsumen

Biaya untuk beralih ke produk pesaing cukup rendah karena banyaknya perusahaan yang menawarkan produk yang sama dengan merek yang berbeda sehingga pembeli tidak kesulitan dalam mencari perusahaan.

(22)

Meskipun demikian, menurut hasil wawancara dengan direktur utama, manajer pemasaran, dan supervisor bahwa biaya beralih ke produk pesaing cukup kecil. Namun untuk mengantisipasi masalah tersebut, PT. Pulau Emas Cemerlang selalu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan seperti pengantaran dan jaminan untuk melakukan retur barang yang rusak dan kadaluarsa sehingga membuat pelanggan tetap loyal terhadap perusahaan. Pelanggan yang puas tidak akan mudah beralih ke perusahaan pesaing.

Dengan adanya kekuatan tawar menawar yang kuat dari pembeli, PT.

Pulau Emas Cemerlang mengantisipasi masalah ini dengan berusaha menjaga relasi dengan pelanggannya mengingat pelanggan dari perusahaan ini bukan merupakan pembeli end-usher. Dalam menjaga relasinya dengan pelanggan, PT.

Pulau Emas Cemerlang terus memberikan pelayanan yang terbaik dan juga terus mendekati secara personal, seperti menyediakan salesman untuk terjun langsung di pasaran untuk memberikan informasi kepada pelanggan. Salesman akan menjelaskan mengenai produk yang ditawarkan, kualitas produk, harga, program yang ada, dan semua yang berkaitan dengan produk serta mendengar keluhan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga melakukan joint visit oleh manajer dan supervisor. Manajer dan supervisor juga akan turun langsung ke toko-toko untuk menanyakan keluhan pelanggan. Dengan demikian loyalitas pelanggan terhadap perusahaan tetap tinggi sehingga tidak mudah beralih ke perusahaan lain.

Dari fakta yang ada dapat dikatakan bahwa kekuatan pembeli dalam industri ini cukup besar karena jumlah pembelian dan biaya beralih yang kecil.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Porter (2007) bahwa pembeli memiliki kekuatan apabila jumlah pembelian dan biaya beralih yang kecil (p. 59- 61).

(23)

4.4 Analisis Lingkungan Internal 1. Fungsi Pemasaran

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan direktur utama, manajer pemasaran, dan juga supervisor, analisis pemasaran dari PT. Pulau Emas Cemerlang meliputi:

a. Analisis Pelanggan

Pelanggan dari PT. Pulau Emas Cemerlang bukanlah konsumen end-usher melainkan toko-toko retail maupun warung-warung kecil. Dalam menjaga loyalitas pelanggannya, PT. Pulau Emas Cemerlang selalu menjaga hubungannya dengan pelanggan. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan adalah dengan manajer pemasaran, supervisor, dan sales melakukan joint visit atau turun langsung ke toko-toko untuk menanyakan keluhan pelanggan. Terkadang direktur utama juga langsung akan memantau pelanggan dengan menelephone langsung ke pelanggan tersebut untuk mengetahui keluhan pelanggan sehingga bisa menjadi masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya lagi. Dengan demikian pelanggan akan menjadi loyal terhadap perusahaan karena pelayanan yang diberikan memuaskan.

Selain itu, perusahaan juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menerjunkan langsung salesman ke toko-toko pelanggan untuk menanyakan kebutuhan mereka serta memberikan informasi mengenai produk yang akan ditawarkan kepada pelanggan tersebut. PT. Pulau Emas Cemerlang tidak melakukan survei konsumen untuk mengetahui kebutuhan pelanggan karena perusahaan ini merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman bukan perusahaan manufaktur.

b. Penetapan Harga

Dalam aspek penetapan harga ini, PT. Pulau Emas Cemerlang menetapkan harga berdasarkan harga yang diberikan oleh pemasok. Penetapan harga juga di dasarkan pada harga yang ada di pasaran. Dengan menyesuaikan kondisi di pasaran maka produk dapat bersaing dengan produk jenis lainnya. Selain itu, penetapan harga juga bergantung dari bahan-bahan baku yang digunakan. Bila nilai kurs mata uang asing meningkat maka produk yang masih menggunakan

(24)

bahan-bahan baku impor maka pemasok akan menetapkan harga jual menjadi lebih mahal. Jadi, penetapan harga produk dikendalikan oleh pemasok. Hal ini didukung oleh pernyataan dari direktur utama yang mengatakan bahwa harga ditentukan oleh pemasok dan dalam penetapan harga ini tidak ada pengaruh dari kebijakan pemerintah. Hal serupa diperkuat oleh manajer pemasaran dan manajer administrasi dan gudang yang mengatakan bahwa harga produk dikendalikan oleh pemasok.

Tabel 4.1. Harga Produk PT. Pulau Emas Cemerlang

Jenis Produk Harga/karton

Senna Krupukku Udang 200 gr Rp 159.720,00

Zoda 250 ml (24 botol) Rp 83.409,00

Kopi Good Day Cappucinno renteng Rp 157.300,00

Kopi ABC Mocca renteng Rp 104.500,00

Corned Beef Pronas 198 Gr Rp 702.183,00

Sumber: Data PT. Pulau Emas Cemerlang

c. Promosi Produk

Dalam aspek promosi, perusahaan melakukan promosi dengan mendatangkan salesman ke toko-toko pelanggan untuk menawarkan produk.

Salesman juga bertugas untuk menjelaskan mengenai produk yang ditawarkan, kualitas produk, harga, program khusus yang sedang diadakan saat ini, dan semua yang berkaitan dengan produk. Program-program khusus baru ada jika pihak principle yang memberikan program khusus tersebut.

Program-program khusus yang diberikan seperti potongan harga atau bonus barang. Salah satu contoh potongan harga yang diberikan misalnya jika pelanggan membeli produk secara cash dengan total transaksi sebesar Rp 5.000.000,00 hingga Rp 10.000.000,00 maka pelanggan tersebut akan mendapatkan diskon sebesar 5%. Sedangkan untuk bonus barang misalnya pelanggan membeli sebuah produk sebanyak 20 dus maka pelanggan tersebut akan mendapatkan tambahan 1 dus secara gratis. Program khusus ini bisa berubah-ubah, berbeda-beda dari semua jenis produk, dan berlaku untuk periode

(25)

tertentu. Program-program khusus ini akan ada bila principle yang mengadakannya untuk pelanggan, misalnya saat ini principle dari kopi ABC memberikan program khusus yaitu bila membeli 1 dus kopi ABC renteng maka akan diberikan potongan sebesar 2% dan berlaku kelipatan. Promo ini hanya dalam periode tertentu serta kuota yang ditetapkan oleh principle.

Selain mendatangkan salesman dan memberikan program khusus, promosi lain yang digunakan PT. Pulau Emas Cemerlang adalah dengan memberikan jaminan kepada pelanggannya. PT. Pulau Emas Cemerlang akan memberikan jaminan berupa retur barang jika barang tersebut rusak ataupun telah kadaluarsa.

Produk-produk tersebut nantinya akan di klaim ke pihak principle.

Semua kondisi ini diperkuat oleh pernyataan yang diungkapkan oleh direktur utama, manajer pemasaran, dan supervisor yang mengatakan bahwa tim marketing akan langsung turun lapangan untuk menawarkan produk, memberikan program-program khusus dari pemasok untuk pelanggan, serta memberikan jaminan pada kondisi produk yang rusak maupun yang telah kadaluarsa.

d. Layanan Konsumen

Pada saat ini perusahaan belum menyediakan layanan konsumen. Namun perusahaan tetap melakukan follow up ke toko-toko dengan mendatangkan salesaman. Selain melakukan follow up, salesman juga harus mendengar keluhan pelanggan agar perusahaan bisa memperbaiki kinerjanya. Tidak hanya salesman saja, tetapi supervisor juga ikut turun lapangan untuk memantau toko-toko.

Terkadang manajer pemasaran sendiri juga akan ikut turun lapangan untuk mengetahui kondisi konsumen serta memantau kinerja dari salesman. Direktur utama pun juga mengatakan bahwa terkadang beliau ikut andil dalam peran ini dengan sekali-kali menelephone ke pelanggan untuk menanyakan keluhan maupun kinerja perusahaannya sebagai masukan untuk meminimalkan kekurangan dari perusahaan. Manajer pemasaran juga mengatakan hal yang serupa bahwa perusahaan tidak memiliki layanan konsumen. Hal ini juga diperkuat dari pernyataan supervisor yang mengatakan bahwa beliau akan mengajukan kepada pihak manajemen untuk menambah fasilitas layanan konsumen ini nantinya.

(26)

e. Distribusi

Sistem Pendistribusian barang PT. Pulau Emas Cemerlang di dasarkan pada wilayah. Wilayah Samarinda di bagi menjadi 3 bagian yaitu Samarinda Hulu, Samarinda Hilir dan luar kota. Luar kota mencakup Tenggarong, Sanga- sanga, Palaran dan sekitarnya. Setiap wilayah akan di garap oleh satu orang salesman eksklusif. PT. Pulau Emas Cemerlang menggunakan dua sistem pendistribusian, yaitu menggunakan sistem TO (Taking Order) dan sistem Kanvas. Sistem TO (Taking Order) merupakan sistem dimana salesman akan mencari orderan dengan mengunjungi toko-toko pelanggan yang ada di dalam kota dan sekitarnya. Sedangkan sistem kanvas adalah sistem di mana salesman akan langsung membawa produk untuk di jual ke toko-toko yang berada di daerah terpencil di luar kota Samarinda, contohnya Sanga-Sanga.

Pesanan pelanggan melalui sistem TO (Taking Order) baru akan diantar oleh pihak perusahaan setelah adanya pembukaan faktur oleh administrasi bagian pembukaan faktur. Oleh karena itu, salesman harus melapor kepada pihak pembuka faktur mengenai pesanan pelanggan. Setiap siang bagian pembuka faktur akan menelepone ke salesman untuk menanyakan orderan pelanggan yang saat itu sedang dikunjungi. Pembukaan faktur akan dilakukan setiap sore. Setelah salesman pulang dari kunjungannya ke toko-toko pelanggan, sales tersebut harus menuliskan orderan pelanggan di buku yang telah di sediakan untuk diberikan kepada pembuka faktur untuk memastikan pesanan produk sehingga meminimalkan kesalahan penginputan produk. Setelah faktur dibuka, maka faktur tersebut telah siap untuk diberikan kepada pihak gudang agar bisa di lakukan pengantaran produk ke pelanggan tersebut. Buku yang tertera pesanan pelanggan tersebut akan dikembalikan ke salesman untuk mengecek apakah orderan pelanggan tersebut telah di buat fakturnya atau belum. Jika orderan tersebut tidak dibuatkan faktur maka salesman tersebut harus merundingkan masalah tersebut kepada manajer pemasaran dan supervisor mengenai alasan orderan tersebut di tolak.

Pendistribusian PT. Pulau Emas Cemerlang ini telah berjalan dengan baik.

Pendistribusian perusahaan ini bisa dikatakan cukup luas di wilayah Samarinda dan sekitarnya. Namun pendistribusian PT. Pulau Emas Cemerlang belum sampai

(27)

luar kota yang jauh dari kota Samarinda, seperti Balikpapan, Sanggata. Meskipun demikian, jumlah langganan PT. Pulau Emas Cemerlang saat ini yang berada di kota Samarinda dan sekitarnya yang telah terdaftar adalah sebagai berikut:  

1. Grosir berjumlah 48 toko 2. Semi Grosir berjumlah 85 toko 3. Retailer berjumlah 1300 toko 4. Modern Trade 50 Toko.

f. Pembagian Tugas Divisi Pemasaran

Dalam divisi pemasaran ini hanya ada 1 manajer pemasaran saja. Manajer ini membawahi 3 supervisor. Tiga supervisor akan membawahi sales-sales, dimana sales ini dibagi menjadi 2 divisi yaitu sales GT dan sales MT. Tiga supervisor akan bertanggung jawab kepada manajer pemasaran, sedangkan sales GT dan sales MT harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada supervisor. Sales GT adalah sales yang bertugas untuk menawarkan produk ke supermarket atau mini market. Sedangkan sales MT yaitu sales yang bertugas menawarkan produk ke daerah pasar dan toko-toko grosir besar serta juga ada sales luar kota dan dalam kota. Masing-masing posisi memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Manajer pemasaran bertugas untuk mengkontrol kinerja dari supervisor dan salesman, memantau laporan penjualan, dan memikirkan cara pemasaran agar perusahaan semakin berkembang. Manajer pemasaran akan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada direktur utama.

Sedangkan supervisor sendiri ditugaskan untuk mengkoordinasi sales- salesmannya sesuai dengan divisi produk masing-masing, memberikan briefing dan memberikan laporan penjualan kepada manajer pemasaran serta memantau omset sales atas orderan pelanggan dengan sales tersebut. Sales sendiri ditugaskan untuk mendatangkan toko-toko untuk menawarkan produk, memberikan informasi mengenai produk, harga produk, kualitas produk, dan program-program khusus yang sedang diadakan dalam periode tertentu. Selain itu, sales juga bertugas untuk melakukan penagihan pada toko-toko pelanggan yang nota tagihannya telah jatuh tempo.

(28)

g. Koordinasi dalam Divisi Pemasaran

Koordinasi dalam divisi pemasaran bisa dikatakan terjalin sangat baik. Hal ini dinyatakan oleh supervisor yang mengatakan bahwa koodinasi diantara supervisor dan salesman berjalan dengan baik karena telah disiapkan dengan matang sehingga sales dapat memahami apa yang harus dikerjakan. Jika sales masih bingung dengan pekerjaanya maka sales dapat menanyakan langsung kepada supervisor maupun manajer pemasaran. Menurut manajer pemasaran sendiri koordinasi dalam tim pemasaran sudah cukup maksimal mesikpun terkadang masih ada sedikit kendala. Koordinasi ini bisa berjalan baik karena semua karyawan, baik manajer pemasaran, supervisor, dan sales memiliki hubungan yang baik. Tim pemasaran ini belajar untuk saling memahami karakter masing-masing dan saling terbuka. Oleh karena itu koordinasi di dalam divisi ini terjalin dengan baik dan lancar.

h. Pengontrolan Divisi Pemasaran

Dalam mengontrol strategi yang digunakan dalam memasarkan produk, PT. Pulau Emas Cemerlang melihat dari laporan penjualan. Pengontrolan ini dilihat dari laporan penjualan dari tiap-tiap salesman. Dari laporan tersebut, perusahaan akan mereview tiap akhir bulan. Dari laporan penjualan tersebut maka perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan dari salesman tersebut, berapa target yang dicapai oleh salesman tersebut, produk apa saja yang sudah di jual, berapa tingkat keberhasilan salesman, dan berapa banyak toko yang dicapai.

Tidak hanya melalui laporan penjualan saja, tim pemasaran juga akan mengadakan rapat pada akhir bulan untuk mengevalusi cara yang digunakan dalam memasarkan produk ke pasaran. Sedangkan pada setiap Sore supervisor dan salesman akan berkumpul untuk membahas apa yang telah dilakukan dan mengumpulkan keluhan pelanggan yang nantinya akan dibahas bersama manajer pemasaran dan direktur utama untuk mencari solusinya.

(29)

2. Fungsi Keuangan

a. Perencanaan dan pengelolaan keuangan

Perencanaan dan pengelolaan keuangan di perusahaan ini tidak terlalu rumit. Salah satu contoh pengelolaan keuangan diperusahaan ini adalah rencana pembayaran ke pemasok. Pada saat perusahaan sudah menerima barang, maka perusahaan akan meminta copy nota terlebih dahulu agar perusahaan dapat merencanakan pengeluaran uang minimal untuk satu minggu ke depan maupun satu bulan ke depan. Sedangkan untuk pengeluaran uang, perusahaan memberikan tugas kepada kasir untuk mengeluarkan uang namun atas persetujuan manajer administrasi dan gudang. Jika pengeluran uang itu berjumlah besar, seperti mengirim pembayaran ke pabrik maka pengeluaran uang tersebut harus mendapat persetujuan dari direktur utama terlebih dahulu.

b. Pemilahan dana

Pemilahan dana dalam perusahaan ini sama seperti perencanaan dan pengelolaan keuangan. Tidak ada cara khusus dalam pemilahan dana di perusahaan ini. Jika diperlukannya dana untuk menunjang kegiatan perusahaan dan direktur utama sudah menyetujui pengeluaran dana yang di ajukan, maka dana akan keluar. Hal ini bisa terjadi karena dalam perencanaan keuangan perusahaan hanya melakukan perencanaan dalam melakukan pembayaran ke pabrik atau pemasok. Untuk dana-dana lain tidak di rencanakan dalam keuangan karena perusahaan selalu mendadak dan perlu di diskusikan dengan direktur utama terlebih dahulu untuk semua dana yang keluar, terutama dana-dana yang besar.

c. Pemilahan nota jatuh tempo

Dalam pemilahan nota jatuh tempo, perusahaan baru akan memilah nota bila produk sudah selesai di antar oleh bagian gudang ke toko pelanggan. Nota akan disimpan oleh perusahaan di dalam map-map yang sudah tersedia sesuai tanggal jatuh temponya. Sedangkan untuk pelanggan yang membeli secara cash maka nota tersebut akan dikeluarkan untuk dibuatkan tagihan agar sales dapat mengambil uang tersebut dari pelanggan. Pembeli dalam perusahaan ini tidak hanya membeli secara tunai melainkan juga bisa secara kredit. Pembelian secara

(30)

kredit maka nota-notanya akan dimasukkan ke dalam map. Tanggal jatuh tempo yang diberikan oleh perusahaan selama 2 minggu dari tanggal pembelian. Nota ini akan dikeluarkan dari map saat dua hari sebelum jatuh tempo. Tujuan dikeluarkanya nota dua hari sebelum jatuh tempo yaitu agar sales dapat memberi pemberitahuan kepada toko sehingga pada saat jatuh tempo toko tersebut tidak akan mengundur pembayarannya lagi melainkan dapat langsung menyediakan uang yang sudah ada. Selain itu juga dapat menghemat waktu sales dalam melakukan penagihan. Jika tidak diberitahukan bisa saja toko belum menyediakan uang dan hal itu harus membuat sales untuk menunggu hingga toko tersebut melakukan pembayan. Hal ini akan membuang waktu sales.

d. Koordinasi dalam Divisi Keuangan

Dari hasil wawancara bersama manajer administrasi dan gudang serta kasir, kedua pihak mengatakan bahwa koordinasi dalam divisi keuangan sudah cukup baik. Manajer administrasi dan gudang mengatakan bahwa koordinasi ini bisa berjalan dengan baik karena karyawan yang berada dibawah beliau merupakan karyawan yang sudah bekerja mulai dari awal berdirinya perusahaan ini, yaitu selama 7 tahun atau 6 tahun. Hal ini juga ditambahkan oleh kasir PT.

Pulau Emas Cemerlang yang mengatakan bahwa koordiniasi berjalan lancar meskipun terkadang ada perdebatan kecil yang diselesaikan baik-baik pada hari itu sehingga tidak mempengaruhi pekerjaan atau kinerja karyawan. Jadi koordinasi dalam divisi ini sudah terjalin dengan baik.

e. Pengontrolan dalam Divisi Keuangan

Pengontrolan dalam divisi keuangan ini dilakukan oleh manajer administrasi dan gudang. Setiap hari beliau akan mencocokan dana yang ada.

Contohnya seperti total giro yang ada di kasir, kemudian giro tersebut akan diambil oleh beliau. Tidak hanya giro saja, manajer administrasi dan gudang ini akan mencocokan bukti-bukti transfernya dan bukti pengiriman uang ke bank dengan kas harian yang dibuat oleh bagian khusus bukan kasir. Jadi diantara kasir dengan bagian khusus untuk pelunasan faktur ini tidak berhubungan. Hal ini diperkuat dari pernyataan kasir perusahaan ini yang mengatakan bahwa semua

(31)

laporan keuangan harian atau laporan kas harian akan diserahkan ke manajer administrasi dan gudang sebagai laporan pertanggung jawaban keuangan tiap harinya.

3. Fungsi Operasional a. Tata Letak Fasilitas

PT. Pulau Emas Cemerlang menggunakan sistem FIFO dalam pengangkutan produk. Oleh karena itu, tata letak dari perusahaan ini yaitu barang- barang yang baru diterima dari pabrik akan di simpan di gudang. Gudang dari perusahaan ini bertingkat 2. Barang-barang yang berat akan diletakan pada tingkat bawah, sedangkan barang-barang yang ringan di susun di bagian atas. Barang- barang ringan yang disimpai dibagian atas seperti kopi. Sedangkan untuk barang- barang eceran disediakan khusus ruangan kecil agar barang tersebut tidak tercecer dan tidak di gigit tikus. Tidak hanya itu saja, barang yang sudah kadaluarsa juga memiliki tempatnya sendiri. Untuk barang yang kadaluarsa atau rusak ini perusahaan juga menyediakan ruangan kecil sehingga mempermudah buruh angkat untuk mencari barang rusak tersebut pada saat di musnahkan. Dengan tata letak gudang yang rapi dan tertata dengan baik akan memudahkan perusahaan dalam mengontrol kondisi persediaan produk sehingga layak untuk di jual.

b. Pengontrolan Pengadaan Persediaan Produk

Dalam pengontrolan pengadaan persediaan produk perusahaan akan melihat dari data rata-rata penjualan dan dihitung dari buffer stoknya. Melalui data-data tersebut perusahaan baru akan melakukan pemesanan kepada supplier.

Sistem order ke supplier rata-rata akan dilakukan untuk bulan depan. Pemesanan produk ke supplier untuk bulan depan akan dilakukan pada saat bulan ini. Jadi PT.

Pulau Emas Cemerlang akan langsung melakukan order selama satu bulan ke depan untuk penjualan satu bulan ke depan sehingga meminimalkan terjadinya kekosongan produk. Namun bila ketersediaan barang di gudang menumpuk atau kelebihan maka perusahaan akan mengajukan proposal kepada principle untuk meminta program khusus maupun support produk tidak terlalu menumpuk di gudang.

(32)

c. Proses Pengangkutan Produk

PT. Pulau Emas Cemerlang dalam melakukan proses pengangkutan produk dari pabrik maka akan digunakan mobil kontainer. Penerimaan produk dari pabrik ini diterima langsung di tempat atau door to door. Jadi perusahaan tidak mengambil produk tersebut dari pelabuhan melainkan pihak ekspedisi yang akan mengantarkan produk tersebut langsung ke gudang perusahaan. Sedangkan proses pengangkutan produk untuk di antarkan ke toko pelanggan menggunakan mobil box atau truk disesuaikan dengan jumlah pesanan pelanggan. Pada saat mengangkut produk dari gudang ke depan pintu akan digunakan hand palet sedangkan untuk di masukkan ke dalam mobil yaitu dengan cara manual menggunakan tenaga manusia.

Pada saat proses pengangkutan produk, helper yang akan mengangkut produk dari gudang hingga ke mobil. Namun sebelum masuk ke mobil, kepala gudang akan mengecek jumlah produk yang di masukkan ke mobil agar sesuai dengan jumlah yang di order oleh pelanggan dan meminimalkan terjadinya kecurangan oleh helper. Pada saat penerimaan barang dari pihak ekspedisi juga helper yang akan meletakkan produk tersebut di tempat yang telah ditetapkan oleh kepala gudang. Saat produk diturunkan dari mobil, kepala gudang juga akan mengecek jumlah produk berdasarkan dari packing list atau surat jalan yang diberikan. Setelah cocok maka produk akan di letakkan di tempat yang telah di sesuaikan dengan kondisi produk.

d. Sistem operasional di gudang

Sistem operasional di PT. Pulau Emas Cemerlang ini sangat terstruktur.

Dalam melakukan pengantaran produk ke pelanggan, Administrasi bagian pembuka faktur akan menyerahkan faktur kepada pihak gudang yang bertugas dalam proses penerimaan dan pengeluaran barang. Kemudian faktur dan buku yang berisi nomor-nomor faktur di serahkan kepada kepala gudang. Saat pengangkutan produk ke mobil, kepala gudang akan mengecek jumlah produk yang masuk ke mobil berdasarkan jenis hand palet yang digunakan. Jenis palet yang digunakan yaitu palet kecil dan palet besar. Kuantitas dari tiap palet berbeda dan juga disesuaikan dengan ukuran produk. Oleh karena itu, sebelum dimasukan

(33)

ke mobil kepala gudang akan melakukan pengecekan jumlah produk. Ketika produk telah di masukkan ke dalam mobil, maka kepala gudang akan memberikan tanda pada faktur tersebut. Faktur tersebut akan dibawa oleh karyawan yang mengantar produk tersebut ke toko pelanggan. Setelah pengantaran, faktur tersebut akan dikembalikan ke pihak gudang yang bertugas dalam proses penerimaan dan pengeluaran barang. Kemudian faktur tersebut akan di serahkan kembali ke pihak administrasi yang bertugas mengurus penagihan. Faktur-faktur tersebut akan di masukkan ke dalam map-map tagihan sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Sebelum 2 hari jatuh tempo, faktur tersebut akan diberikan kepada salesman untuk ditagihkan kepada toko pelanggan.

4. Fungsi Sumber Daya Manusia a. Rekrutmen dan Seleksi

PT. Pulau Emas Cemerlang saat ini telah memiliki karyawan sebanyak 60 orang. Pada saat perekrutan karyawan, perusahaan tidak menggunakan media apapun dalam menyediakan lowongan kerja. Perusahaan hanya mengandalkan karyawan yang telah bekerja dengan perusahaan untuk merekomendasikan temannya untuk melamar kerja di perusahaan ini. Calon pekerja hanya perlu membawa CV saja. Perusahaan akan melihat CV dari pekerja tersebut. Jika CV pekerja sesuai dengan keinginan perusahaan maka perusahaan akan memanggil kembali calon pekerja tersebut untuk melakukan wawancara kepada manajer- manajer sesuai dengan posisi yang dilamar. Pemutusan penerimaan calon pekerja tersebut akan dirundingkan oleh manajer dan direktur utama.

Kriteria yang ditetapkan tidak terlalu banyak. Kriteria di antara tiap jabatan berbeda. Contohnya bila pekerja melamar sebagai seorang buruh maka kriteria yang ditetapkan yaitu pendidikan minimal SD dan SMP. Sedangkan untuk posisi kasir pendidikian terakhir minimal SMA. Perusahaan tidak memiliki kriteria khusus dalam merekrut karyawan. Perusahaan hanya ingin karyawan yang dapat bekerja sama dengan baik, jujur, dan ulet dalam bekerja.

(34)

b. Pelatihan dan Pengembangan

Pelatihan dan pengembangan di dalam perusahaan ini masih belum ada.

Perusahaan hanya memberikan training pada saat karyawan baru mulai bekerja.

Perusahaan akan memberikan training selama 3 bulan. Tiga bulan tersebut juga merupakan masa percobaan bagi karyawan baru tersebut. Perusahaan akan membimbing karyawan baru tersebut mengenai tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan. Tidak ada pelatihan khusus, seperti seminar ataupun kursus bagi karyawan. Setelah 3 bulan, perusahaan akan mempertimbangkan kembali kinerja dari karyawan. Jika sesuai karyawan tersebut akan benar-benar diterima menjadi karyawan dari PT. Pulau Emas Cemerlang.

c. Sistem Pemberian Upah

PT. Pulau Emas Cemerlang memberi gaji pada karyawannya berbeda- beda, disesuaikan dengan jabatan serta telah disepakati bersama pada awal bekerja. Pemberian upah ini diberikan pada akhir bulan. Meskipun upah yang diberikan berbeda-beda, PT. Pulau Emas Cemerlang tetap memberikan upah sesuai dengan peraturan PERDA. Upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan sesuai dengan UMK (Upah Minimum Kota) yang berlaku di kota Samarinda. Hal ini terbukti dari pernyataan yang diberikan oleh direktur utama, manajer administrasi dan gudang, dan kasir. Narasumber menyatakah bahwa upah di perusahaan disesuaikan dengan PERDA yang berlaku.

d. Jaminan Keselamatan Kerja

PT. Pulau Emas Cemerlang memberikan jaminan kesehatan kepada semua karyawannya. Jaminan kesehatan yang diberikan berupa BPJS. Semua biaya BPJS ini akan ditanggung oleh perusahaan. Manfaat dari BPJS adalah karyawan dapat berobat secara gratis di rumah sakit-rumah sakit yang menerima BPJS. Hal ini dibuktikan dari pernyataan direktur yang mengatakan bahwa untuk kesejahteraan karyawannya, perusahaan menyediakan BPJS untuk semua karyawannya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan yang diberikan oleh manajer administrasi dan gudang yang mengatakan hal yang serupa bahwa adanya BPJS yang diberikan kepada

(35)

karyawan. Kasir dari perusahaan ini juga mengatakan bahwa ia memiliki BPJS yang diberikan oleh perusahaan.

4.5 Analisis Supply Chain Management

Menurut Hugos (2011), Supply chain management adalah koordinasi terhadap produksi, perlengkapan, lokasi, dan transportasi diantara supply chain untuk mendapatkan respon yang paling baik secara keseluruhan dan dapat melakukan efisiensi terhadap pasar, di mana hal ini melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir yang terdiri dari supplier, pabrik, jaringan distribusi maupun jasa-jasa logistik (p. 4). Dari beberapa jenis variabel supply chain management yang telah disebutkan dalam pengertian tersebut maka pada bagian ini akan difokuskan pada jalur pendistribusian barang. Faktor ini memberikan dampak pada penjualan perusahaan. Dalam menganalisis faktor ini maka perlu diketehui lebih dulu mengenai tahapan rantai pemasok dari PT. Pulau Emas Cemerlang.

Rantai pemasok Pada PT. Pulau Emas Cemerlang yaitu dari supplier atau pemasok ke perusahaan distributor. Kemudian dari perusahaan distributor akan dilanjutkan ke pedagang ritel. Pedagang ritel yang akan menyalurkan produk tersebut ke konsumen (end usher). Tahapan supply chain management PT. Pulau Emas Cemerlang, yaitu:

1. Supplier-Distributor 2. Supplier-Distributor-Retail

3. Supplier-Distributor-Retail-Konsumen.

Supplier dari PT. Pulau Emas Cemerlang adalah 8 principle atau pemasok, yaitu PT. Santos Jaya Abadi, PT. Bahtera Wiraniaga Internusa (BWI), PT. Kreasi Mas Indah (KMI), PT. Sari Agrotama Persada (SATP), PT. Fontera Brands Indonesia, PT. Vixon, PT. Pratama Abadi Gemilang, dan PT. Ajinomoto Sales Indonesia. Produk-produk dari principle tersebut akan di distribusikan oleh PT.

Pulau Emas Cemerlang ke pedagang retail. Pelanggan PT. Pulau Emas Cemerlang terdiri dari pedagang grosir yang berjumlah 48 toko, pedagang semi grosir yang berjumlah 85 toko, pedagang retail yang berjumlah 1300 toko, dan pedangang modern trade sebanyak 50 Toko. Pelanggan-pelanggan ini yang nantinya akan menyalurkan produk-produk tersebut ke konsumen.

Gambar

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Pulau Emas Cemerlang  Sumber: Hasil Wawancara
Tabel 4.1. Harga Produk PT. Pulau Emas Cemerlang
Tabel 4.2 Matriks SWOT pada PT. Pulau Emas Cemerlang

Referensi

Dokumen terkait

Sumber Daya Manusia yang kurang kompeten diberikan nilai daya tarik 2 pada penetrasi pasar, nilai 3 untuk pengembangan produk dan pada pengembangan pasar diberi nilai 2. Hal

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkkan bahwa harga memiliki pengaruh signifikan positif terhadap citra merek yang berarti bahwa hargadari produk

Pedagang yang memiliki prisnsip bahwa keuntungan sedikit tetapi frekuensi lebih sering akan lebih menjanjikan pendapatan yang lebih besar dari pada menawarkan produk

Untuk produk Term Life yang dimiliki Sun Life dan sesuai dengan perhitungan penulis (perencana keuangan), maka Sun Life menawarkan UP sebesar Rp 3,700,000,000 (tiga milyar tujuh

Harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau. menggunakan sebuah produk

Yang mana teknologi berperan membantu manajer untuk mengambil keputusan dengan lebih baik dalam menentukan harga produk, jumlah produk yang dijual, target pasar, media promosi

Produktivitas beras di Desa Bangkir sangat rendah, sehingga petani tidak mendapatkan keuntungan yang lebih dari hasil panen, kemudian harga yang diterima

7.500 merupakan harga yang adil karena harga tersebut masih berada pada harga yang wajar, dimana pedagang yang menjual bensin sudah mendapatkan bayaran atas tenaga yang mereka