Vo lu me (5) Nomor (1) Ed is i Janua ri 2017
T
O AP
Sa
St Krit
Elektroni Teknik‐Univ
Oka Sarasw P; Mudra, I
alain, IP; Su IGAB;
tudi Perk tik Peren
ik Jurnal Ars ersitas Uda
wati, AAA;
K; Yuda M ueca, NP; S
Widja, IM;
Arsite kotaan da ncanaan d
sitektur mil yana yang t
Widya Par Manik, IW; S
Suartika, G
; Kastawan
ektur dan an Lingk dan Arsit
ik Jurusan A terbit dua k
w
ramadhya Swanendr GAM; Susa n, IW; Sury
M
JURUS
FAKULT UNIVEn Desain ungan B tektur B
Arsitektur‐F kali dalam se www.ojs.unu
ksa, IN; Sy i, NM; Rum nta, IN; Su yada, IGAB Muktiwibo
SAN ARSITE
TAS TEKNIK RSITAS UDARiset inaan inaan
Fakultas etahun.
ud.ac.id
yamsul, mawan uryada, B; Karel owo, A.
EKTUR
KAYANA
e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus.
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
+62 361 703384
[email protected] @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
Penanggung Jawab Anak Agung Ayu Oka Saraswati
Pengarah I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Ketua Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris I Wayan Yuda Manik
Bendahara Ni Made Swanendri
Penyunting dan Reviewer I Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Validasi I Ketut Mudra Ngakan Putu Sueca Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Penerbit I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover Antonius Karel Muktiwibowo
Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
Volume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017 ISSN No. 9 772338 505776
Hak Cipta 2017 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD
Tata tulis naskah:
1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring.
Keterangan umum:
1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ASCII.
2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.
Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia. Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 5 nomor 1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume kelima ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 5 nomor 1 ini.
Redaktur
Daftar Isi
Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... i
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ... iii
Editorial ... iv
Daftar Isi ... v
1. Museum Seni Karikatur dan Patung di Tabanan, Bali. Penerapan Konsep Tri Mandala.
(I Putu Eka Masvianto, I Ketut Muliawan Salain, I Wayan Wiryawan) ... 1-4 2. Gelanggang Olahraga Baseball di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular.
(I Gusti Ngurah Krisma Dewa, I Made Adhika, I Gusti Bagus Budjana) ... 5-8 3. Klinik Rehabilitasi Medik di Badung, Bali. Transformasi Konsep Sirkulasi dalam Rancangan
Denah.
(Putu Shanti Apsari Prehastuti, Widiastuti, I Nyoman Surata) ... 9-12 4. Pelatihan Seni Tari Tradisional Bali di Gianyar, Bali
(Cok Istri Agung Prama Dewi, I Wayan Gomudha, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ... 13-16 5. Akademi Perfilman, Televisi dan Animasi di Denpasar. Penerapan Tema Arsitektur Post-Modern
dalam Tampilan Bangunan.
(Gamaliel Sangga Buana, Syamsul Alam Paturusi, I Ketut Muliawan Salain) ... 17-20 6. Hostel di Seririt, Bali. Penerapan Konsep Perancangan Tampilan Bangunan.
(Rizky Ramadhan, I Made Suarya, I Nyoman Susanta) ... 21-24 7. Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar, Bali. Penerapan Konsep Tampilan Bangunan.
(I Nyoman Adi Arimbawa, Ngakan Putu Sueca, Ni Made Swanendri) ... 25-28 8. Klungkung Fine Art Space, Bali. Penerapan Tema Gravity in Art Object.
(I Wayan Sabath Sukma Miarna, I Wayan Gomudha, Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) ... 29-32 9. Restoran dan Bar Klub Motor Klasik di Badung, Bali. Penerapan Tema Sustainable Architecture
in Rustic Style.
(Ni Nengah Widnyana Shantyasri Putri, A. A. Ayu Oka Saraswati, Tjok Oka A. A. Sukawati) ... 33-36 10. Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Bali di Denpasar
(Ahmad Elbi Alfarisi Muzakir, I Wayan Gomudha, Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) ... 37-40 11. Automotive Shop di Denpasar, Bali. Konsep Sirkulasi Kendaraan.
(Gede Igam Asia Candira, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, Ida Bagus Gde Primayatna) ... 41-44 12. Pusat Pelatihan Selam di Tulamben, Bali. Konsep Eco Architecture pada Rancangan Bangunan.
(Fandy Mahindra, I Nyoman Surata, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ... 45-48 13. Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng. Penerapan Tema
Neo-Vernacularism terhadap Tampilan Bangunan.
(Komang Gede Agus Satria, Nengah Keddy Setiada, I Nyoman Surata)... 49-52 14. Pusat Rehabilitasi Narkoba dengan Metode Therapeutic Community di Denpasar, Bali
(Nyoman Febriadi Megananda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ... 53-56 15. Outbound di Desa Muncan Karangasem. Penerapan Tema Dinamis pada Perancangan.
(Dewa Gede Gita Gotama, I Nengah Lanus, I Gusti Bagus Budjana) ... 57-60 16. Sekolah Alam Masyarakat Kurang Mampu di Abang Karangasem, Bali. Penerapan Konsep Tri
Hita Karana pada Tampilan Bangunan.
(Putu Gitta Wisnu Suryana, I Made Adhika, I Nyoman Sudiarta) ... 61-64 17. Redesain Terminal Barang Cargo di Denpasar, Bali. Penerapan Konsep pada Desain Bangunan.
(Anak Agung Rai Pucangan, Tjok Oka Ardhana Sukawati, Ida Bagus Ngurah Bupala)... 65-68
18. Sekolah Anak Autis di Tabanan, Bali.
(A.A Aris Santanu Puriasa, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, Evert Edward Moniaga)...69-74 19. Fasilitas Workout Plaza di Kabupaten Badung, Bali
(I Gusti Bagus Wahyu Adnyana, I Wayan Kastawan, Ni Made Swanendri) ...75-78 20. Galeri Lukisan Wayang Kamasan di Klungkung. Penerapan Arsitektur Neo Vernakular pada
Rancangan Desain Bangunan Galeri.
(Cokorda Agung Aristya Pranatha, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Putu Sugiantara) ...79-84 21. Pusat Pelatihan Mixed Martial Arts di Badung, Bali. Penerapan Tema “Champion Spirit” dalam
Perancangan.
(Bambang Gde Grady Indura, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, Tri Anggraini Prajnawrdhi) ...85-88 22. Redesain UPT Puskesmas Kintamani I di Bali. Penerapan Tema Kehangatan dalam Rancangan.
(I Made Agus Suardi Putra, Gusti Ayu Made Suartika, I Nyoman Sudiarta) ...89-92 23. Pusat Perbelanjaan Batu Permata di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Kontemporer.
(Agus Komang Januadi Putra ND, Ida Ayu Armeli, I Ketut Muliawan Salain) ...93-98 24. Resort Bernuansa Budaya Pertanian di Tabanan, Bali. Penerapan Konsep Eco Architecture pada
Unit Hunian Resort.
(Putu Indra Setiawan, I Ketut Mudra, I Gusti Agung Bagus Suryada) ...99-102 25. Pengembangan Kawasan Pesinggahan, Goa Lawah-Klungkung, Bali. Pemanfaatan Tata Guna
Lahan.
(Putu Prasada Dhanwantara, I Dewa G.A. Diasana Putra, Anak Agung Gde Djaja Bharuna) ... 103-108 26. Sport Center di Kabupaten Badung, Bali. Konsep Penggunaan Sun Pipe pada Rancangan
Bangunan.
(Dimi Elkana, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, I Gusti Bagus Budjana) ... 109-112 27. Rumah Sehat Ibu dan Anak di Denpasar, Bali. Penerapan Konsep Perancangan Ruang Dalam
dan Ruang Luar pada Bangunan. Penerapan Konsep Perancangan Ruang Dalam dan Ruang Luar pada Bangunan.
(Gede Yudha Prasepta, Ni Ketut Agusintadewi, I Putu Sugiantara) ... 113-116 28. Pusat Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu di Denpasar, Bali. Penerapan Tema
Playscape.
(Ryan Rachmawati, Tri Anggraini Prajnawrdhi, Evert Edward Moniaga) ... 117-120 29. Penerapan Tema “Industrial” pada Industri dan Pelatihan Pembuatan Keramik Tableware di
Kabupaten Badung
(Ni Kadek Sari Murti, I Made Suarya, I Gusti Agung Bagus Suryada) ... 121-124 30. Agrowisata Ternak Sapi Bali di Kabupaten Badung, Bali. Penerapan Tema Fun and Ecology
Design pada Tampilan Bangunan.
(I Putu Andi Irawan, Ni Ketut Ayu Siwalatri, I Nengah Lanus) ... 125-128 31. Rumah Pintar di Klungkung, Bali. Penerapan Tema dan Konsep Rancangan.
(I Made Abdi Suhendra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, Evert Edward Moniaga) ... 129-132 32. Natural Spa & Yoga Center di Badung, Bali. Penerapan Tema Harmony with Nature pada Ruang
Luar.
(A.A. Angga WIcaksana, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ... 133-136 33. Pasraman Hindu di Buleleng, Bali. Penerapan Zoning, Tampilan Eksterior dan Interior pada
Perancangan Bangunan.
(Kadek Ajas Setiadika, Ngakan Putu Sueca, I Nyoman Susanta) ... 137-140 34. Denpasar Tourismn and Cultural Information Center di Bali. Penerapan Tema Perancangan pada
Desain Bangunan.
(I Gede Wiryasuta, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Wayan Kastawan) ... 141-146 35. Pusat Upakara di Badung, Bali. Penerapan Zoning, Tampilan Eksterior dan Interior pada
Perancangan Bangunan.
(I Made Prasetya Widiasra, Gusti Ayu Made Suartika, I Nyoman Susanta) ... 147-150 36. Martial Arts Community Center di Klungkung, Bali
(I Kadek Putra Ariwibawa, Gusti Ayu Made Suartika, Ida Bagus Gde Primayatna)... 151-154
37. Perancangan Fasilitas Rest Area di Jalan Raya Denpasar Gilimanuk, Bali. Penerapan Tema pada Konsep Perancangan Bangunan.
(I Wayan Candra WIbawa, I Wayan Kastawan, I Nyoman Susanta) ... 155-158 38. SLB Golongan A di Jimbaran, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Tropis.
(Nuril Haqi Paramitha, Ni Ketut Agusintadewi, Evert Edward Moniaga) ... 159-162 39. Penataan Daya Tarik Wisata Alam Di Desa Sambangan Singaraja, Bali. Perancangan dan
Pemanfaatan Tata Guna Lahan.
(Kadek Arta Adnyana, Tri Anggraini Prajnawrdhi, Anak Agung Gde Djaja Bharuna) ... 163-168 40. Sport Hall di Badung, Bali. Penerapan Konsep Perancangan pada Desain Bangunan.
(Ni Made Lusi Karolina, Ni Ketut Ayu Siwalatri, I Nengah Lanus) ... 169-174 41. Sasana Seni Ukir di Bangli, Bali. Penerapan Tema Neo Vernakular dalam Rancangan.
(I Dewa Gede Darma Putra, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna) ... 175-180 42. Karakteristik Desain Pondok Pesantren Putri di Jembrana, Bali.
(Nona Maulida Maharani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) ... 181-184
Ni Nengah Widnyana Shanthyasri Putri (1204205041)1), A. A. Ayu Oka Saraswati2), dan Tjok Oka A. A. Sukawati3)–
RESTORAN DAN BAR KLUB MOTOR KLASIK DI BADUNG, BALI Penerapan Tema Sustainable Architecture In Rustic Style
Ni Nengah Widnyana Shanthyasri Putri1), A. A. Ayu Oka Saraswati2), dan Tjok Oka A. A. Sukawati3)
1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]
2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]
3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected]
ABSTRACT
Theme in the idea of architecture design provides unique characteristic to the architecture design. It is not impossible if a design is only based on site and function analysis will bear similiar idea to the some building with common character and function. For that reason, the role of theme in the architecture design will determines it’s own unique ambience which able to inspire and become it’s own architecture design characteristic. As for the theme of the classic motorcycle restaurant and bar in Badung, “Sustainable Architecture in Rustic Style“ will be able to become a unique characteristic based on the character of classic motorcycle club so that it can be a differentator to the restaurants and bars that already exist.
Keywords: theme, restaurant and bar, sustainable architecture, ructic
ABSTRAK
Tema dalam gagasan rancangan sebuah arsitektur mampu memberikan ciri tersendiri dalam sebuah rancangan arsitektur. Bukan hal yang tidak mungkin apabila sebuah rancangan hanya berdasarkan analisis tapak dan analisis fungsi akan melahirkan sebuah gagasan rancangan yang sama terhadap beberapabangunan dengan karakter fungsi dan tapak yang sama. Untuk sebab itu, peran tema dalam sebuah rancangan akan menentukan nuansa tersendiri yang mampu menjiwai dan menjadi ciri sebuah rancangan arsitektur. Sebagaimana tema dalam restoran dan bar klub motor klasik di Badung, ‘‘sustainable architecture in rustic style‘‘ akan mampu menjadi ciri tersendiri berdasarkan karakter klub motor klasik sehingga dapat menjadi pembeda terhadap restoran dan bar yang sudah ada.
Kata Kunci: tema, restoran dan bar, sustainable architecture, rustic
PENDAHULUAN
Sebagai sebuah restoran dan bar, dalam rancangan fungsi bangunan ini menuntut sesuatu yang khas se- hingga mampu menjadi ciri tersendiri dibanding dengan fungsi sejenis yang sudah ada. Ciri khas pada se- buah rancangan restoran dan bar dapat diimplementasikan melalui tema yang diangkat. Sering dijumpai se- buah restoran mengangkat konsep tematik sehingga bukan hanya pasar utama saja namun lebih luas menuju masyarakat umum yang dapat dijangkau. Sebuah pendapat menyatakan bahwa konsep adalah ide umum, maka tema meupakan ide yang mengambil ide dari konsep yang digunakan dan memperkuat konsep aslinya (Katsigris, 2009:5). Pada restoran dan bar klub motor klasik di Badung, pasar yang diambil adalah klub motor klasik dengan anggota-anggotanya yang memiliki karakter tersendiri, untuk sebab itu tema yang diambil pada restoran dan bar harus mampu merepresentasikan karakter dari klub motor klasik itu sendiri.
Pada implementasi tema “sustainable architecture in rustic style” mempertimbangkan segi fungsi sebagai restoran dan bar yang mempu menarik pengunjung klub motor klasik dari berbagai kalangan maupun masyarakat umum. Sustainable architecture diwujudkan dengan cara penerapan konsep dasar sustainable itu sendiri yaitu recycle serta pemanfaatan tapak pada rancangan. Rustic style dapat diartikan sebagai tampilan bangunan yang terkesan kasar. Rustic itu sendiri mengarah pada pemanfaatan material kayu dan logam yang bila dikaitkan dengan motor klasik akan memiliki kesamaan warna tampilannya. Kedua pengertian tema tersebut diimplementasikan dalam sebuah rancangan yang mampu menyatu dengan rancangan sebuah restoran dan bar dengan pasar utama klub motor klasik dan anggotanya sehingga tampi- lan yang dihasilkan dari tema yang diangkat dapat menjadi ciri tersendiri.
DEFINISI SUSTAINABLE ARCHITECTURE IN RUSTIC STYLE
Sustainable architecture in ructic style merupakan sebuah tema yang menciptakan suasana klasik, santai, menarik, dan unik melalui tampilan elemen-elemen pembentuk ruang yang ada sehingga memberikan daya tarik bagi klub-klub motor klasik maupun masyrakat umum. Suasana klasik yang ditampilkan akan mengarah pada analogi bentuk-bentuk yang memiliki keterikatan terhadap motor klasik. Pemanfaatan barang-barang bekas (reuse dan recycle) serta pengolahan tapak akan menjadi implementasi dari sustainable architecture.
Kesan rustic ditampilkan melalui penggunaan material yang mampu memberikan kesan klasik sehingga akan menimbulkan suasana yang santai untuk dapat dinikmati berbagai kalangan klub motor klasik.
IMPLEMANTASI TEMA SUSTAINABLE ARCHITECTURE IN RUSTIC STYLE PADA RESTORAN DAN BAR KLUB MOTOR KLASIK DI BADUNG
Implementasi tema sustainable architecture in rustic style diwujudkan pada perancangan tapak dan perancangan bangunan. Pada perancangan tapak dapat dilihat pada pemiihan konsep zoning tapak dan konsep pola massa bangunan. Pada perancangan bangunan, implementasi tema dapat ditampilkan pada tampilan bangunan, dan konsep ruang dalam.
Tema Sustainable Architecture pada Konsep Zoning Tapak
Konsep zoning merupakan sebuah konsep yang menghitung pembagian daerah fungsi dari berbagai fasili- tas yang diwadahi dalam restoran dan bar klub motor klasik. Pada konsep ini penerapan tema dapat di- wujudkan dengan menempatkan fungsi-fungsi servis di sekitar fungsi utama. Sebagai pertimbangan, letak main entrance mempengaruhi pergerakan civitas yang akan menimbulkan pola terhadap zoning. Pertim- bangan penerapan tema sustainable architecture dapat dilihat pada intensitas pencahayaan maupun udara yang dibutuhkan terhadapt penempatan ruang yang memperhatikan pola aktivitas dan karakteristik tapak terhadap edar cahaya matahari dan arah gerak angin. Memberikan peluang pencahayaan dan penghawaan yang cukup pada fungsi utama yang diwadahi dalam sebuah bangunan akan mengarah pada implementasi sustainable architecture. Dapat dilihat pada gambar 1, massa bangunan restoran akan mengarah pada ban- tuk L sehingga memungkinkan pencahayaan dan penghawaan alami yang cukup.
Gambar 1. Konsep Zoning Tapak Sumber: Putri, 2015
Tema Sustainable Architecture pada Konsep Pola Massa
Konsep pola massa menjadi penentu pada pengolahan tapak yang efisien sebagai implementasi tema sus- tainable architecture. Efisien dalam hal ini dituntutut untuk mampu mewadahi seluruh kegiatan namun tidak terlepas dengan kaidah perancangan yang menitik beratkan pada sustainable architecture. Pola massa yang digunakan harus mempertimbangkan ruang terbuka hijau sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah resapan-resapan yang mempu mengatasi aliran air hujan serta penempatan pepohonan dan tumbuh- tumbuhan pada area tapak. Komposisi dari massa bangunan dipengaruhi pula oleh program ruang yang mengelompokkan ruang berdasarkan fungsinya sehingga akan terbentuk kelompok ruang yang membentuk pola dan ditempatkan pada tapak.
Ni Nengah Widnyana Shanthyasri Putri (1204205041)1), A. A. Ayu Oka Saraswati2), dan Tjok Oka A. A. Sukawati3)–
Gambar 2. Konsep Pola Massa Sumber: Putri, 2015
Gambar 2 merupakan pola massa bangunan terpilih pada perancangan restoran dan bar klub motor klasik.
Pola massa majemuk dapat memberikan peluangan pemanfaatan tapak sebagai ruang terbuka hijau di seki- tar masing-masing bangunan. Pemanfaatan cahaya matahari dan angin yang beredar di tapak dapat di- manfaatkan secara maksimal sehingga dapat menghemat penggunaan energy listrik sebagai pencahayaan dan penghawaan restoran dan bar.
Tema Sustainable Architecture pada Konsep Tampilan Bangunan
Tampilan bangunan merupakan wajah utama bangunan yang mempu memberikan kesan pertama kepada pengunjung restoran dan bar yang menggambarkan suasana di dalam bangunan. Pertimbangan utama ter- hadap konsep tampilan adalah tema rancangan yang digunakan. Pemilihan material akan menunjukkan im- plementasi dari tampilan tema rustic. Untuk menarik pengunjung terutama klub-klub motor klasik, tampilan bangunan harus merepresentasikan identitas motor klasik.
Gambar 3. Tampilan Entrance Bangunan Sumber: Putri, 2015
Pada gambar 3, implementasi tema pada tampilan bangunan dapat dilihat pada pemilihan material kayu yang disusun secara acak untuk membingkai area pintu masuk. Penggunaan material batu alam di dinding area depan dengan penempatan beberapa kantong-kantong pot yang dapat ditumbuhi tanaman gantung dapat memberikan kesan rustic dan klasik pada bangunan. Citra santai dan klasik yang ditimbulkan dapat menarik klub-klub motor klasik untuk menikmasti fasilitas makan dan minum pada bangunan. Siluet roda pa- da pintu masuk bangunan dapat dijadikan penanda bahwa fungsi bangunan berkaitan dengan para bikers motor klasik.
Tema Sustainable Architecture pada Konsep Ruang Dalam
Tampilan ruang dalam merupakan pola ruang yang ingin ditampilkan sehingga menimbulkan suasana ter- tentu. Pada konsep ini penerapan tema sustainable architecture in rustic style ditekankan pada penggunaan material bekas pakai seperti barang-barang berbahan kayu maupun logam yang tampak using dan kemudi- an diolah sehingga dapat digunakan untuk fungsi lain maupun digunakan begitu saja tanpa adanya peru- bahan fungsi sebagai implementasi konsep dasar sustainable architecture yaitu reuse dan recycle. Tampilan rustic digunakan pada pemilihan konsep material berupa bahan kayu untuk dekorasi dinding dan elemen lain pada restoran dan bar ataupun pemilihan proses finishing yang diabaikan untuk memberikan kesan “kasar”
pada permukaan elemen ruang.
Gambar 4. Konsep Ruang Dalam Sumber: Putri, 2015
SIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa peran tema pada sebuah rancangan arsitektur dapat mempengaruhi keseluruhan jiwa dalam berbagai elemen di dalamnya. Penerapan tema dapat menjadi pembeda pada suatu rancangan terhadap rancangan arsitektur dengan fungsi dan karakter yang sama. Tema sustainable architecture in rus- tic style pada rancangan restoran dan bar klub motor klasik dapat dilihat dari pengolahan tapak yang me- manfaatkan potensi tapak itu sendiri sebagai esensi dari sustainable architecture. Pada gaya rustic yang dit- ampilkan mengarah kepada suasana klasik yang dapat dinikmati oleh klub-klub motor klasik maupun masyrakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
Katsigris, Costas & Thomas, Chris, 2009, ‘Design and Equipment for Restaurants and Foodservice’, NewJersey: John Wiley & Sons
Snyder, James C. dan Anthony J. Catanese, (Eds.) 1984, ‘Pengantar Arsitektur’, Jakarta: Erlangga
Baraban, Regina S., & Durocher, Joseph F., 2010, ‘Successful Restaurant Design’. Washington DC: Wash- ington State University Press
Simpson, Ruhana Joanne, 2003, ‘Theme and Experience in Restaurant Design : a Theory’, Washington DC:
Washington State University