• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (STUDI KASUS: USAHA KECIL MENENGAH SEHATI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (STUDI KASUS: USAHA KECIL MENENGAH SEHATI)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP Page 1

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI

DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

(STUDI KASUS: USAHA KECIL MENENGAH SEHATI)

Suroyah Agustin, Drs. Antok Supriyanto, M.MT, Yoppy Mirza Maulana, S.KOM

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya

Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya 60298

Email:

[email protected]

,

[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAKSI

CV. New Sehati merupakan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang bergerak di bidang produksi keripik ketela (ungu, madu, dan selat). Produksi keripik ketela dilakukan ketika mendapatkan pemesanan dari pelanggan. Untuk memenuhi pemesanan pelanggan UKM Sehati membutuhkan waktu minimal 2 hari sampai barang dapat diterima oleh pelanggan. Proses produksi dilakukan berdasarkan jenis ketela dan mengikuti kebiasaan selama ini tanpa memperhitungkan penjadwalan produksi yang tidak memiliki perhitungan perencanaan kebutuhan bahan sehingga pemesanan barang diterima mengalami keterlambatan.

Sehingga dibutuhkan perencanaan produksi dengan metode Material Requirement Planning (MRP) yang menjadwalkan aliran kebutuhan bahan baku sampai proses manufakturing selesai sesuai dengan pemesanan pelanggan. Proses kerja MRP mendapatkan masukkan dari penjadwalan induk produksi atau master production schedule (MPS), struktur produk atau bill of material (BOM), dan status inventori. Penjadwalan induk produksi mendapatkan masukan dari data pemesanan barang oleh pelanggan dan kumpulan pemesanan oleh pelanggan ditampung pada penjadwalan induk produksi. Dari MPS, BOM, dan status inventori MRP diproses dengan teknik lot for lot yang berfungsi untuk menentukan jumlah bahan baku yang harus diproduksi sesuai dengan pemesanan pelanggan.

Hasil uji coba dilakukan memasukkan beberapa data pemesanan dan data bahan baku pada status inventori, selanjutnya diproses dengan MRP dan teknik lot for lot sehingga menghasilkan perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku, kebutuhan sumber bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi barang, dan persediaan status inventori. Kata kunci: Perencanaan produksi, material requirement planning (MRP), dan lot for lot

PENDAHULUAN

CV. New Sehati merupakan UKM (Usaha Kecil Menengah) keripik yang didirikan oleh Bapak Achmad Munali dan dibantu istrinya Ibu Wahyu Nur Afiyah. Usaha yang berdiri sejak tahun 2000 ini bergerak di bidang manufaktur dan penjualan aneka macam kuliner dan oleh-oleh khas Jawa Timur. Produk unggulan UKM yang berlokasi di Jalan Sekarsari 2-3, Desa Kemiri Kecamatan Pacet,

Mojokerto ini adalah keripik ketela. Diantara jenis keripik ketela yang diproduksi adalah keripik ketela ungu, keripik ketela madu dan keripik ketela selat. UKM Sehati dalam memenuhi permintaan pelanggan, pada saat ini hanya melakukan produksi berdasarkan pesanan pelanggan. Pemesanan barang dibagi menjadi 2 daerah yaitu daerah dalam propinsi dan daerah luar propinsi. Untuk pemesanan di daerah

(2)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP Page 2

dalam propinsi, barang dapat dilakukan 2 hari sampai barang diterima pelanggan, selanjutnya proses produksi dilakukan 1 hari setelah pemesanan. Proses produksi dilakukan berdasarkan jenis ketela antara lain ketela ungu, ketela madu, dan ketela selat. Proses produksi dilakukan mengikuti kebiasaan selama ini

yaitu melakukan kegiatan produksi tanpa

memperhitungkan penjadwalan produksi sehingga pengiriman barang (finished good) sering mengalami keterlambatan. Pengiriman barang dilakukan pada hari ke 3 atau hari ke 4 dan distribusi barang ini dilakukan melalui agen-agen kota, sehingga untuk saat ini hanya dapat meng-handle permintaan di dalam propinsi saja termasuk area JATIM (Jawa Timur) sedangkan untuk daerah luar propinsi belum dapat menerima pemesanan karena belum bisa mengatasi permintaan tersebut.

Bagian produksi melakukan pencatatan yang

bertujuan agar dapat memprediksi kapan permintaan meningkat atau menurun. Pencatatan tersebut belum sepenuhnya dapat membantu sehingga bagian produksi mempunyai inisiatif lain untuk selalu memenuhi stok bahan baku. Stok bahan baku tersebut belum membantu untuk memenuhi permintaan pelanggan, meskipun tidak ada kendala pada stok bahan baku, akan tetapi terdapat kendala di penjadwalan menentukan alur kebutuhan bahan baku yang mengakibatkan sering mengalami keterlambatan pengiriman barang sehingga proses produksi untuk memenuhi stok bahan baku tersebut belum optimal karena belum memenuhi kriteria perencanaan produksi yaitu penjadwalan kebutuhan bahan baku. Perencanaan yang dilakukan oleh bagian produksi tersebut belum sepenuhnya dapat membantu sehingga dari analisis permasalahan yang dilakukan, ditemukan

bahwa (1) belum adanya informasi tentang kebutuhan material produksi yang akan diproses, (2) sering mengalami keterlambatan jumlah produksi karena

belum adanya penjadwalan, (3) tidak ada

permasalahan inventori akan tetapi dibutuhkan informasi jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory) yang digunakan untuk mengetahui jumlah persediaan yang ada di gudang.

Dari observasi di UKM Sehati diketahui grafik hasil penjualan dengan perbandingan 2 tahun yaitu tahun 2008 dan tahun 2009 yang ditunjukkan pada Gambar 1 adalah Grafik Data Penjualan.

Gambar 1 Grafik Data Penjualan

Perencanaan produksi yang sudah diterapkan pemilik kurang memberikan solusi karena sering terjadi kekurangan barang (finished good) sehingga tidak dapat memuaskan pelanggan sepenuhnya dan belum bisa mengatasi permintaan pelanggan. Bagian produksi berusaha untuk dapat memuaskan pelanggan agar permintaan dapat terpenuhi dengan tepat waktu. Permintaan yang dinamis menyebabkan Bagian produksi harus melakukan perencanaan produksi dan mengatur semua komponen dari manufaktur yaitu persediaan bahan baku, waktu dan kebutuhan sumber daya manusia.

(3)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP Page 3

Menurut Lunn (2002: 2), Material Requirement

Planning (MRP) khusus digunakan untuk

penjadwalan aliran material-material hingga proses manufakturing selesai. Dengan adanya suatu rancang bangun sistem informasi perencanaan produksi dengan MRP diharapkan agar dapat tercapai solusi yang lebih baik. Di dalam sistem MRP yang akan dibuat dibutuhkan data pemesanan yang digunakan sebagai data utama yang akan diinputkan dan dilanjutkan oleh BOM (Bill Of Material), MPS (Master Production Schedule), dan SI (Status Inventory). Data-data ini selanjutnya diproses dengan metode MRP dan menghasilkan output berupa laporan MRP Primary (Orders Report), laporan MPS dan laporan status inventori. Sistem MRP yang

didukung beberapa komponen tersebut diatas

memiliki fungsi yang saling ketergantungan.

Dengan menerapkan metode MRP di UKM Sehati diharapkan dapat membantu bagian produksi dalam a) menentukan perencanaan kebutuhan material yang akan diproduksi, b) perencanaan produksi dapat

dilakukan dengan baik yang tidak hanya

mengandalkan perkiraan musim dan permintaan konsumen, c) persediaan tidak sering mengalami keterlambatan dan permintaan pelanggan dapat terpenuhi, d) dapat mengatur produksi dengan baik yang disebabkan oleh kondisi permintaan dinamis.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan maka dirumuskan permasalahannya yaitu bagaimana membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan produksi kebutuhan bahan baku sehingga dapat memenuhi permintaan pelanggan?

.

Batasan Masalah

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, ruang lingkup permasalahan hanya dibatasi pada:

1. Hal-hal yang dibahas dalam perencanaan produksi adalah penjadwalan kebutuhan bahan baku yang akan diatur dalam MPS.

2. Jadwal produksi menggunakan akumulasi harian untuk menghindari permintaan pelanggan yang

tidak dapat dihandle pada waktu yang

dikehendaki, maka MRP dapat memberikan indikasi untuk melakukan prioritas pesanan. 3. Tidak membahas proses pembelian bahan baku

dan pengendalian barang.

4. Tidak ada sales forecast karena tidak meramalkan besaran order yang akan terjadi.

5. Data yang dibutuhkan sebagai inputan awal adalah purchased order (data pemesanan).

Tujuan

Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas akhir yaitu menghasilkan sistem informasi perencanaan produksi dengan metode MRP (material requirement planning).

LANDASAN TEORI

MRP (Material Requirement Planning)

Menurut Indrajit (2001: 51) bahwa Material

Requirement Planning (MRP) adalah teknik

penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan manufaktur sebagai sarana bagaimana setiap pekerja yang terkait melakukan komunikasi perihal aliran material atau barang.

Moto dari MRP adalah memperoleh material yang tepat, dari sumber yang tepat, untuk penempatan yang tepat, pada waktu yang tepat. Berdasarkan MPS yang

(4)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP Page 4

diturunkan dari rencana produksi, suatu sistem MRP mengidentifikasi item apa yang harus dipesan, berapa banyak kuantitas item yang harus dipesan, dan bilamana waktu memesan item itu. Sebagai suatu sistem, MRP membutuhkan 5 input seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.

Gambar 2 Proses Kerja MRP

Sumber: PPIC, Gaspers (1998: 162)

A. Input (Masukan) dari MRP

1. MPS (Master Production Schedule)

Menurut Gaspers (1998: 177) bahwa MPS (Master Production Schedule) merupakan suatu pernyataan definitif tentang produk akhir apa yang direncanakan perusahaan untuk produksi, berapa kuantitas yang dibutuhkan, pada waktu kapan dibutuhkan, dan bilamana produk itu akan diproduksi. 2. Struktur Produk (Product Structure) atau Bill of

Materials (BOM)

Menurut Gaspersz (1998: 148) bahwa Bill of Material merupakan daftar dari semua material, parts, dan sub-assemblies, serta kuantitas dari masing-masing yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu unit produk atau parent assembly. MRP menggunakan BOM sebagai basis untuk perhitungan banyaknya setiap material yang dibutuhkan untuk setiap periode waktu.

3. Item Master

Menurut Gaspersz (1998: 178) dalam hal ini item Master juga dapat diartikan sebagai status inventori yang merupakan suatu file yang berisi informasi status tentang material, parts, sub-assemblies, dan produk-produk yang menunjukkan kuantitas on-hand, kuantitas yang dialokasikan (allocated quantity), waktu tunggu yang direncanakan (planned lead times), ukuran (lot size), stok pengaman, kriteria lot sizing, toleransi untuk scrap atau hasil, dan berbagai informasi penting lainnya yang berkaitan dengan suatu item.

B. Proses MRP

Selanjutnya sumber informasi tersebut diolah dan diproses oleh MRP. Sistem MRP memerlukan syarat pendahuluan dan asumsi-asumsi tersebut telah dipenuhi, maka MRP dapat diolah dengan Lotting (kuantitas pesanan/ kuantitas pesanan) proses penentuan besarnya ukuran jumlah pesanan yang optimal untuk sebuah item, berdasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan tujuannya untuk menentukan besarnya pesanan individu yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan bersih. Metoda yang umum dipakai dalam prakteknya Lot-for-Lot (L-4-L).

C. Output MRP

MRP Primary (Orders) Report

Laporan utama MRP yang sering disebut secara singkat sebagai laporan MRP, biasanya menggunakan salah satu format horizontal dengan waktu dalam buckets (biasanya dalam periode mingguan), atau format vertical dengan waktu dalam tanggal (bucketless format).

(5)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP Page 5

PERANCANGAN SISTEM

A. Hasil Identifikasi

Dalam hal ini, hasil identifikasi merupakan suatu

teknik untuk mengetahui kelemahan sistem

sebelumnya dengan menganalisa masalah yang terjadi di UKM Sehati sehingga dapat diterapkan sistem yang sesuai kebutuhan. Identifikasi dilakukan dengan cara menggunakan IFD (Information Flow Diagram)

Gambar 3 IFD (Information Flow Diagram)

Setelah melakukan identifikasi permasalahan

dilakukan analisa permasalahan sampai ditemukan solusi permasalahan, akan tetapi dalam membuat solusi permasalahan dibutuhkan suatu perancangan sistem yang terdiri dari sistem flow, context diagram, DFD, dan ERD yang berfungsi untuk membantu dalam pembuatan sistem informasi perencanaan produksi.

B. Analisis Permasalahan

Di UKM Sehati ditemui masalah salah satunya yaitu pelanggan yang sering kecewa karena jumlah barang jadi (finished good) yang diinginkan tidak terpenuhi dan sering mengalami keterlambatan

C. Sistem flow Sistem Flow Perencanaan Produksi

Koor. Pemesanan Koor. Gudang dan Pengadaan Koor. Produksi

M e m b u a t re k a p d a ft a r p e m e sa n a n M e m b u a t la p o ra n d a ta b a h a n b a k u M e m b u a t p e n ja d w a la n i n d u k p ro d u k si M e m b u a t d a n m e re n c a n a k a n k e b u tu h a n b a h a n b a k u Data Pemesanan Barang Perhitungan MPS Data Bahan Baku

1 3 Status Inventori MPS Daftar Pemesanan Merencanakan kebutuhan bahan baku dengan MRP Mulai Data Bahan Baku MRP Primary Report MRP Pegging Report Selesai Menyimpan data pemesanan Nota Pemesanan Barang Pembuatan status inventori bahan baku 2 4 Status Inventori Daftar Pemesanan Konversi Data Bahan Baku ke BOM BOM Status Inventori BOM 5 Barang Jadi

Gambar 4 Sistem Flow Keseluruhan

D. Context diagram Data_Barang_Jadi MRP_Primary_Report MRP_Pegging_Report Barang_Jadi MPS BOM Status_Inventori_Bahan_Baku Data_Bahan_Baku Bukti_Nota_Pemesanan Nota_Pemesanan 0 Sistem_Informasi_Perencanaan _Produksi + Pelanggan Koordinator_Produksi Koordinator_Gudang _dan_Pengadaan

(6)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP Page 6

E. DFD (Data Flow Diagram)

Ambil_Data_Kebutuhan_Bahan_Baku Rec_Kebutuhan_Bahan Data_Barang_Jadi Ambil_Informasi_Barang_Jadi Informasi_Barang_Jadi Barang_Jadi Informasi_Data_Bahan_Baku Informasi_BOM Informasi_Penjadwalan Rec_MPS Informasi_Data_Bahan_Baku_Ke_BOM MRP_Pegging_Report MRP_Primary_Report Ambil_Data_Bahan_Baku Ambil_Data_Nota_Pemesanan Rec_Status_Inventori_Bahan_Baku BOM MPS Status_Inventori_Bahan_Baku Data_Bahan_Baku Rec_Nota_Pemesanan Bukti_Nota_Pemesanan Nota_Pemesanan Pelanggan Pelanggan Koordinator_Gudang _dan_Pengadaan Koordinator_Gudang _dan_Pengadaan Koordinator_Produksi Koordinator_Produksi Koordinator_Produksi Koordinator_Produksi Koordinator_Produksi Koordinator_Gudang _dan_Pengadaan 1 Membuat_Rekap_Nota_ Pemesanan + 2 Mencatat_Status_Inventori _Bahan_Baku + 1 Nota_Pemesanan 3 Membuat_Penjadwalan_ Induk_Produksi + 2 Status_Inventori 4 Merencanakan_Kebutuhan_ Bahan_Baku_dan_M elakuka n_Produksi + 3 BOM 4 MPS 6 Barang_Jadi Pelanggan 5 MRP

Gambar 6 Data Flow Diagram

F. ERD (Entity Relation Diagram) CDM (Context Data Model)

Gambar 7 CDM Sistem Informasi Perencanaan

Produksi MRP

PDM (Physical Data Model)

Gambar 8 PDM Sistem Informasi Perencanaan

Produksi MRP

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi Sistem

Kebutuhan sistem yang meliputi kebutuhan perangkat keras telah dipasang dan perangkat lunak yang dibutuhkan sudah diinstal selanjutnya instal file exsistensi *.exe. aplikasi MRP. Selanjutnya dapat

dilakukan implemantasi dari sistem yaitu

memasukkan user sesuai dengan hak akses masing-masing koordinator yang terlibat dalam sistem.

Gambar 9 Form Utama atau Form MDI

B. Analisa hasil Uji Coba

Tahap analisa hasil uji coba sistem yaitu tahap untuk mengetahui kesesuaian perangkat lunak data yang dimasukkan, data yang diproses sampai data hasil

Memerlukan Menentukan Mengkonversi Memiliki Pemesanan Barang_Jadi Kode_Barang Nama_Barang Nota_Pemesanan No_Pemesanan No_Nota Nama_Konsumen Jml_Pemesanan Tgl_Pemes anan Tgl_Selesai MPS Kode_MPS Tahun Bulan Minggu_Ke BOM Kode_BOM Sumber_Produk Kuantitas Identifikasi Level Lead_Time Status_Inventori Kode_Bahan Nama_Bahan Satuan_Bahan Jmlh_Bahan MRP Kode_MRP GR OHI NR POR POREL KODE_MRP = KODE_MRP KODE_MPS = KODE_MPS KODE_MRP = KODE_MRP KODE_BOM = KODE_BOM KODE_BAHAN = KODE_BAHAN NO_PEMESANAN = NO_PEMESANAN NO_PEMESANAN = NO_PEMESANAN KODE_BARANG = KODE_BARANG BARANG_JADI KODE_BARANG char(10) NAMA_BARANG varchar(50) NOTA_PEMESAN AN NO_PEMESANAN char(10) NO_NOTA char(10) NAMA_KONSUM EN varchar(50) JM L_PEMESANAN int TGL_PEMESANAN datetime TGL_SELESAI datetime MPS KODE_MPS char(10) NO_PEMESANAN char(10) MINGGU_KE int BULAN int TAHUN int BOM KODE_BOM char(10) KODE_BAHAN char(10) SUMBER_PROD UK varchar(50) KUANTITAS int IDENTIFIKASI char(2) LEVEL int LEAD_TIM E int STATUS_INVENTORI KODE_BAHAN char(10) NAMA_BAHAN varchar(50) SATUAN_BAHAN varchar(50) JM LH_BAHAN int MRP KODE_MRP char(10) GR int OHI int NR int POR int POREL int PEM ESANAN KODE_BARANG char(10) NO_PEMESANAN char(10) MEMERLUKAN KODE_BOM char(10) KODE_MRP char(10)

JUM LAH_BAHAN int

MENENTUKAN

KODE_MPS char(10)

KODE_MRP char(10)

(7)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP Page 7

proses. Berikut ini adalah data yang sudah dihitung manual dengan metode MRP dan form MRP yang sudah dianalisa uji coba.

Tabel 1 Data MRP atau Data Hasil Perhitungan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

Gambar 10 Hasil Analisa Uji Coba Sistem

Perhitungan Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

KESIMPULAN

Dalam tugas akhir ini telah dilakukan beberapa tahap

mulai dari identifikasi permasalahan, analisis

permasalahan, hingga ditemukan solusi permasalahan

dengan pengembangan sistem menggunakan

SWEBOK (software engineering body of knowledge). Beberapa tahap ini bertujuan untuk memudahkan dalam membuat rancang bangun sistem informasi perencanaan produksi dengan metode Material Requirement Planning di usaha kecil menengah Sehati. Pada tahapan akhir juga dilakukan evaluasi yang digunakan untuk mengetahui masing-masing fungsi, evaluasi dilakukan dengan dua tahap antara lain: hasil uji coba sistem dan analisa hasil uji coba. Dalam hal ini Tugas Akhir dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. UKM Sehati dapat melakukan perhitungan perencanaan produksi bahan baku dengan mudah dibantu oleh sistem informasi perencanaan produksi menggunakan metode MRP (material requirement planning).

2. Informasi yang diberikan dari sistem informasi

perencanaan produksi adalah suatu hasil

perhitungan dari perencanaan kebutuhan bahan

baku yang mendapatkan masukan dari

penjadwalan induk produksi berdasarkan

pemesanan pelanggan, struktur produk bahan baku, dan persediaan status inventori bahan baku di gudang.

3. Sistem informasi perencanaan produksi dengan MRP menghasilkan tiga informasi antara lain: informasi perencanaan kebutuhan bahan baku yaitu hasil perhitungan MRP, informasi kebutuhan bahan baku yang harus diproduksi apabila mengalami kekurangan bahan baku sebelum melakukan produksi keripik ketela barang jadi,

(8)

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Produksi dengan MRP Page 8

dan informasi persedian status inventori bahan baku di gudang.

SARAN

Untuk melengkapi Tugas Akhir sistem informasi

perencanaan produksi disarankan untuk

pengembangan sistem selanjutnya yang dapat membantu UKM Sehati, antara lain:

1. Sistem informasi perencanaan produksi dengan MRP tidak membahas tentang pembelian bahan baku sehingga dapat dikembangkan menjadi

sistem perencanaan produksi yang lebih

kompleks, yang membahas tentang pembelian bahan baku dan biaya.

2. Sistem informasi perencanaan produksi dengan MRP tidak membahas tentang kapasitas produksi. Maka untuk sistem selanjutnya disarankan mengembangkan sistem informasi perencanaan kapasitas yang meliputi kapasitas SDM (sumber daya manusia), waktu dan alat.

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Dzulkifli. 1997. Manajemen Sistem

Informasi. PT Gramedia Pustaka: Jakarta.

Bocis, Paul dan Andrew Greasley, dkk. 2008. Business Information Systems (Technology, Development, and Management) 4th edition. Prentice Hall.

Firdaus, Alfa. 2011. Modul 8-Sistem produksi Rough cut capacity planning (RCCP). 8 Januari 2011.

URL:pksm.mercubuana.ac.id/new/...modul/92053

-8-340791276821.doc, diakses 13 Juni 2012. 09.38 wib.

Firdaus, Alfa. 2011. Modul 10-Perencanaan Dan

Pengendalian Produksi. 8 Januari 2011.

URL:pksm.mercubuana.ac.id/new/...modul/92042 -10-229664217967.doc, diakses 13 Juni 2012. 09.55 wib.

Gaspersz, Vincent. 1998. Production Planning and

Inventory Control Berdasarkan Pendekatan

Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Indrajit, R. Eko dan R. Djokopranoto. 2001. Perkembangan Integrasi Perencanaan, DARI

MATERIALS REQUIREMENTS PLANNING

(MRP) sampai ke ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP). Andi: Yogyakarta.

Jogiyanto. 1989. Analisis dan Desain. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Kholil, Muhammad. 2008. Perencanaan dan

Pengendalian Produksi, 25 Januari 2008. URL:

http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2 008-1-00252-MNSI%20BAB%202.pdf, diakses 14 Mei 2012. 21.00 wib.

Leman. 1997. Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. PT Elex Media Komputindo: Jakarta. Lunn, Terry dan Susan A. Neff. 2002. MRP

(Integrating Material Requirement Planning and Modern Business). McGraw-Hill.

IEEE. 2004. Guide to the Software Engineering Body of Knowledge. Computer Society-IEEE.

Gambar

Gambar 1 Grafik Data Penjualan
Gambar 2 Proses Kerja MRP  Sumber: PPIC, Gaspers (1998: 162)
Gambar 3 IFD (Information Flow Diagram) Setelah  melakukan  identifikasi  permasalahan  dilakukan  analisa  permasalahan  sampai  ditemukan  solusi  permasalahan,  akan  tetapi  dalam  membuat  solusi  permasalahan  dibutuhkan  suatu  perancangan  sistem y
Gambar 7 CDM Sistem Informasi Perencanaan  Produksi MRP
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pemesanan bahan baku yang telah dibuat oleh staff produksi akan dikirim ke bagian administrasi untuk dilakukan pemesanan ke supplier via telepon. Fungsi Penerimaan

Menu Utama Log out Exit Permintaan Status Permintaan Daftar Permintaan Pemesanan Lihat Pemesanan Data Bahan Baku Data Karyawan Distribusi Laporan Permintaan Laporan

Melalui metode MRP dengan melihat MPS (Master Production Schedule) dapat dilakukan perencanaan proses produksi dan kebutuhan bahan yang diperlukan setiap periodenya sehingga

Masukan Keluaran yang diharapkan Hasil yang didapat Kesimpulan Lihat Pemesanan (berhasil) - Klik Menu pemesanan - Pilih data pemesanan klik lihat - Ubah data - Klik ubah

Sistem ini akan mengelola data kebutuhan bahan baku, data stok bahan baku di gudang, serta memberikan jadwal pemesanan bahan baku yang sesuai dengan waktu ancang proyek

Setelah melakukan perhitungan menggunakan metode MRP dengan proses netting, lotting, offsetting dan explosion untuk setiap komponen bahan baku dapat diketahui waktu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan atau pengaplikasian metode Material Requirement Planning (MRP) dalam menghitung jumlah bahan baku pada produk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki kesalahan dalam perencanaan pemesanan kebutuhan bahan baku utama dengan tepat untuk proses produksi di PT CHI agar material