• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMDAL Analisis Dampak Lingkungan ID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AMDAL Analisis Dampak Lingkungan ID"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN LENGKAP PRAKTEK LAPANG

ANALISIS MENENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Mata Kuliah

Analisis Menengenai Dampak Lingkungan

OLEH :

ARDANA KURNIAJI I1A210 097

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI

(2)

2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan merupakan serangkaian upaya yang direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah, badan-badan atau lembaga-lembaga internasional, nasional atau lokal yang terwujud dalam bentuk-bentuk kebijaksanaan, program, atau proyek, yang secara terencana mengubah cara-cara hidup atau kebudayaan dari sesuatu masyarakat sehingga warga masyarakat tersebut dapat hidup lebih baik atau lebih sejahtera daripada sebelum adanya pembangunan tersebut. Proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan. Oleh sebab itu, pembangunan yang dilakukan ditiap daerah sering kali memberikan dampak terhadap berbagai aspek kemasyarakatan, baik ekonomi, sosial maupun kesehatan.

Kota Kendari merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang mengalami pembangunan cukup signifikan. Pembangunan banyak dilakukan dibeberapa tempat terutama di pusat kota. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya aktifitas pembangunan pasar, ruko, bangunan, masjid dan infrastruktur lain yang mendorong laju peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Kendari. Pembangunan yang terjadi di Kota Kendari pada dasarnya bukan hanya memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan beberapa aspek lain, tetapi juga memberikan dampak negatif terutama untuk lingkungan dan kelestraian alam.

(3)

3

sudut kota. Bertambahnya jumlah ruko di Kota Kendari telah memberikan dampak yang baik pada peningkatan siklus perekonomian masyarakat, namun tidak hanya itu pembangunan ruko diberbagai tempat juga telah menurunkan kualitas lingkungan dan beberapa merusak kelestarian alam.

Meskipun demikian, rencana pembangunan ruko masih terus dilakukan dibeberapa tempat, seperti rencana pembangunan ruko di Kecamatan Kambu Kelurahan Poasia. Pembangunan ini diinisialir akan memberikan dampak negatif dan dampak positif pada masyarakat di daerah sekitar, oleh sebab itu untuk mengatahui seberapa jauh dampak yang akan ditimbulkan maka dilakukanlah analisis dampak lingkungan terhadap rencana pembangunan ruko di daerah tersebut.

B. Tujuan dan Kegunaan Proyek

(4)

4

II. DESKRIPSI KEGIATAN

Bangunan ruko atau rumah toko merupakan bangunan yang dibuat untuk fungsi perdagangan/jasa pada lantai 1 dengan ketinggian 2 sampe 3 lantai yang digunakan sebagai rumah hunian. Bangunan ini telah banyak dibangun di semua tempat di Kota Kendari. Pembangunan ruko yang terus dilakukan ini akan berpengaruh besar pada Kota Kendari. Dampak yang ditimbulkan dari banyaknya bangunan ruko ini akan menyentuh pada aspek ekonomi perkotaan dan aspek keruangan perkotaan meliputi estetika kota maupun guna lahan kota. Ruko ini juga secara tidak langsung akan menyentuh aspek sosial dari masyarakat Kota Kendari.

Pembangunan Kawasan Ruko di Kelurahan Anduonohu dilakukan dengan beberapa tahap yang dimasukan dalam tiga komponen kegiatan yakni pra kontruksi, kontruksi dan operasional. Pada pra kontruksi komponen kegiatan yang dilakukan yakni survei awal dan desai kegiatan, perijinan lokasi dan pembebasan lahan. Sedangkan pada tahapan kontruksi dilakukan mbilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat dan material, pembukaan lahan dan pembangunan sarana dan prasarana. Terakhir pada tahap operasional dilakukan mobilitas pedagang, dan pemberian kesempatan kerja untuk jual beli serta pemungutan pajak kepada pengguna kawasan, berikut ini penjelasan masing-masing tahapan:

A.Pra Kontruksi

(5)

5

1. Survei Awal dan Desain Bangunan

Survei ini dilakukan untuk menilai suatu kondisi lingkungan. Selain itu juga untuk memastikan secara komprehensif luasan lokasi pembangunan untuk memastikan dengan desain kontruksi. Survei menjadi kegiatan awal yang memulai aktifitas pembangunan, hal ini dikarenakan penilaian akan kondisi lokasi yang sesuai sangat menentukan model kontruksi dan manfaat pembangunan nantinya. Survei awal juga bertujuan untuk mencari secara detail informasi mengenai kepemilikan lahan yang akan dibebaskan dan meninjau seberapa banyak pihak yang memanfaatkan lahan tersebut sebelumnya. Hasil Penilaian inilah nantinya yang akan dijadikan sebagai referensi awal dalam memulai pembangunan dan merancang langkah yang dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Apabila terdapat beberapa hal yang kemungkinan akan menjadi kendala dalam pembangunan, maka dapat secara langsung dilakukan perumusan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

(6)

6

2. Perijinan Lokasi

Perijinan penting dilakukan untuk mengambil izin pembangunan kepada pemerintah terkait. Legalitas suatu usaha dilihat dari sejauh mana kekuatan hukum yang didasari oleh pemberian izin oleh suatu instansi terkait. Sehingga dalam menjalankan usaha, tidak akan ditemukan masalah hukum yang menggagalkan usaha. Perijinan dapat diperoleh di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT). Selain masyarakat, adanya kegiatan perizinan ini pula maka pemerintah akan mengetahui adanya rencana pembangunan yang akan dilakukan. Sehingga selama masa pembangunan dan operasional usaha, pemerintah memiliki otoritas untuk mengontrol dan mengatur jalannya aktifitas usaha. Selain itu juga perijinan akan digunakan sebagai kekuatan hukum oleh pemrakarsa terkait dalam melakukan kegiatan pembangunan ruko, agar segala tindakan yang menghalangi pembangunan dapat dicegah dengan ada izin pembangunan.

Oleh sebab itulah perizinan lokasi perlu dilakukan sebelum tahapan pembebasan lahan. Hal ini untuk menghindari adanya respon negatif dan penuntutan kembali masyarakat terhadap pemrakarsa yang berencana melakukan kegiatan. Secara langsung, masyarakat dapat memberikan sumbangsi pemikiran dan sarannya dalam rencana pembangunan, namun tidak dapat menolak terlaksananya kegiatan kecuali ada hal yang menjadi alasan dibatalkannya kegiatan pembangunan tersebut.

3. Pembebasan Lahan

(7)

7

sebelumnya memberikan secara legal lahan yang ada kepada pihak pemrakarsa untuk mengelola lahan sesuai dengan rencana pembangunan. Kedua penertiban dan pembebasan lahan dimana seluruh pihak yang masih menggunakan lahan tersebut akan ditertibkan dengan pelarangan penggunaan lahan kembali. Seperti pedagang kaki lima, kios-kios kecil dan beberapa pihak yang masih memanfaatkan lahan tersebut sebelumnya. Termasuk areal sekitar lokasi yang nantinya akan menganggu proses pembangunan terutama untuk askes jalan.

Adanya pembebasan lahan ini tentu akan menimbulkan dua respon dari masyarakat yakni positif dan negatif. Respon positif masyarakat terutama pemilik lahan karena mereka akan menetapkan harga yang lebih mahal atau tidak sesuai dengan harga biasa kepada pihak pemrakarsa yang ingin membeli lahan tersebut. Sedangkan respon negatif akan lahir dari masyarakat yang merasa dirugikan dengan adanya pembebasan lahan ini terutama bagi mereka yang sebelumnya memanfaatkan lahan namun karena adanya pembebasan lahan akhirnya mereka tidak lagi dapat menggunakan lahan karena adanya pembebasan lahan.

(8)

8

B. Konstruksi

Konstruksi adalah tahapan yang dilakukan untuk merealisasikan seluruh deasin kegiatan pembangunan yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan ini pada dasarnya bertujuan untuk melaksankan master plan yang ada. Kontruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana, oleh sebab itu dibutuhkan manajemen kontruksi yang baik guna terlaksananya pembangunan. Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam konstruksi pembangunan ruko: 1. Mobilisasi Tenaga Kerja

Mobilisasi tenaga kerja adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan tenaga kerja dalam pembangunan. Perekrutan tenaga kerja sebaiknya dilakukan di sekitar lokasi kegiatan dan tidak mendatangkan tenaga kerja dari luar kecuali pada pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan tidak ditemukan tenaga kerja disekitar daerah pembangunan. Hal ini selain bertujuan untuk menghemat biaya tenaga kerja dengan memanfaatkan masyarakat sekitar juga akan mencegah terjadinya konflik masyarakat yang terkena dampak negatif dari pembangunan. Oleh sebab itu diperlukan pendekatan sosial-budaya dalam menganalisis perilaku mobilitas tenaga kerja, melihat kaitannya dengan setting atau konteks di mana mobilitas tenaga kerja itu terjadi pada kurun waktu tertentu. maka kekutan-kekuatan tradisional dari aspek-aspek sosial-budaya dilihat sebagai suatu hal yang dinamis, berubah dan berkembang.

(9)

9

Dampak yang dapat ditimbulkan dengan adanya basecamp ini adalah terganggunya kesehatan masyarakat, seperti diare atau penyakit lain yang bisa timbul akibat pola hidup yang tidak sehat. Sehingga perlu upaya khusus untuk menangani hal ini seperti ketersediaan tempat pembuangan yang baik untuk para tenaga kerja maupun akses akomodasi yang cukup.

2. Mobilisasi Alat dan Material

Mobilisasi alat dan bahan pada dasarnya dilakukan untuk menyediakan alat dan material atau bahan yang diperlukan dalam pembangunan. Biasanya dilakukan dengan transportasi khusus dan alat berat yang digunakan untuk mengangkut bahan tersebut. Mobilisasi alat dan bahan yang dilakukan oleh pemrakarsa akan meningkatkan berbagai dampak, baik itu dampak negatif maupun positif.

Dampak negatif yang timbul akibat aksebilitas alat dan material ini adalah terjadinya kebisingan disekitar lokasi pembangunan. Kebisingan terjadi akibat akses transportasi pengangkut maupun berbagai alat yang digunakan pada saat membangun. Hal inilah yang menganggu aktifitas masyarakat setempat dan menimbulkan ketidaknyamanan.

3. Pembukaan Lahan

(10)

10

yang bersebrangan dengan lokasi, sehingga kegiatan pembukaan lahan secara langsung akan mengganggu ekosistem tersebut, baik mangrove, organisme lain yang hidup dan memanfaatkan mangrove maupun nekton dan plankton yang ada disungai.

4. Pemadatan Tanah

Pemadatan ini bertujuan untuk meningkatkan kerapatan tanah dengan memperkecil jarak antar partikel sehingga tanah dapat menjadi padat. Sehingga pemadatan tanah ini sangat penting untuk menghindari kerusakan bangunan akibat longsor atau retaknya tanah. Hal ini mengingat areal lokasi pembangunan sebelumnya digenangi oleh air sehingga sebelumnya perlu dilakukan penimbunan dan setelah itu pemadatan tanah.

Dampak yang timbul dari pemadatan ini adalah hilangsnya ekosistem organisme yang dulunya hidup disekitar lokasi baik benthos maupun organisme lain. Namun mengingat pemadatan tanah ini penting terutama untuk pembangunan ruko yang memerlukan pondasi kuat, maka kegiatan ini perlu untuk dilakukan.

5. Pembangunan Sarana dan Prasarana

Pembangunan sarana dan prasarana ini berupa pembangunan kawasan ruko yang nantinya dapat digunakan untuk proses jual beli dan aktifitas ekonomi lain. Kawasan ruko yang dibangun berorientasi pada aktifitas mobilisasi lokasi dan akses transportasi masyarakat, sehingga tidak akan menimbulkan dampak negatif pada akses transportasi.

(11)

11

berupa kebisingan dan perubahan estetika lingkungan. Selain itu dampak lain berupa terganggunya kualitas air dan terjadinya sedimentasi di dekat sungai akan mengganggu keseimbangan ekologi lingkungan dan ekosistem organisme. Oleh sebab itu, perlu upaya penerapan solusi yang praktis untuk mereduksi dampak negatif lingkungan.

C. Operasional

Operasional merupakan komponen kegiatan terakhir yang dipusatkan untuk menggunakan seluruh kawasan ruko yang telah dibangun untuk kepentingan umum. Pengoprasian kawasan ruko ini selain meningkatkan pendapatan masyarakat juga akan meningkatkan perputaran siklus ekonomi kota, berikut ini tahapan yang dilakukan dalam kegiatan operasional:

1. Mobilitas Pedangang

Moblititas pedagang adalah perekrutan para pedagang yang akan membuka usahanya dikawasan ruko dengan memanfaatkan sarana dan parasarana yang ada. Penyediaan kawasan ruko untuk para pedagang akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat dikarenakan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada. Mobilitas pedagang akan meningkatkan kesempatan kerja pada masyrakat yang ingin membuka usaha.

2. Kegiatan Jual Beli

(12)

12

Jual beli akan berlangsung secara kontinyu dan otomatis jika seluruh masyarakat telah mengetahui keberadaan kawasan ruko.

3. Pemungutan Pajak

(13)

13

III. PERKIRAAN DAMPAK YANG AKAN TERJADI

A. Matriks Identifikasi

Matriks Identifikasi komponen lingkungan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Matriks Identifikasi Dampak Pembangunan Kawasan Ruko Kendari

(14)

14

B. Fisika Kimia (Abiotik)

Fisika dan kimia adalah hal penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembangunan, terutama untuk fisika dan kimia lingkungan. Hal ini tentu dikarenakan pembangunan akan memberikan dampak negatif pada faktor kimia dan fisika lingkungan. Dalam pembangunan kawasan ruko di Kecamatan Kambu Kelurahan Poasia terkendalam dalam tahapan pembukaan lahan dan pengerasan tanah. Pada lokasi ditemukan kawasan mangrove dan aliran sungai ditepi lokasi, sehingga dengan begitu pembangunan ini akan memberikan dampak fisika dan kimia pada lingkungan sekitar lokasi. Misalnya pada tahapan konstuksi, dimana pembersihan lahan dan pemadatan tanah akan mempengaruhi kualitas tanah menjadi baik jikalau penimbunan menggunakan tanah yang berkualitas dan padat sehingga dapat digunakan dalam proses pembangunan.

Sementara itu untuk kegiatan mobilisasi alat dan bahan akan memberikan dampak yang buruk bagi kualitas udara. Dimana polusi udara akan terjadi dengan akses dan mobilitas alat serta material seperti tanah, pasir, batu dan berbagi material lain. sehingga hal ini tentu akan berdampak negatif pada lingkungan sekitar lokasi pembangunan. Selain mempengaruhi kualitas udara karena tingginya akses pengangkutan material bangunan, juga akan menimbulkan kebisingan dikarenkan aktifitas alat berat yang digunakan. Oleh kerena itu, hali akan menganggu kenyamanan masyrakat sekitar lokasi pembangunan.

(15)

15

sekitar lokasi pembangunan. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang bermukim diareal tersebut, tetapi juga akan dirasakan oleh pengguna jalan raya yang melintasi sekitar areal pembangunan.

Kualitas air yang memburuk dikarenakan pembuangan limbah hasil pembangunan dan sisa bahan material yang tidak digunakan akan menurunkan populasi nekton dan beberapa organisme lain diperairan. Jika kegiatan pembangunan terus dilakukan dalam periode tertentu, maka dampak lain yang akan timbul adalah peningkatan sedimentasi pada sungai sekitar lokasi dan sedimentasi ini akan terbawa ke hilir bagian laut yang letaknya dekat dengan lokasi pembangunan. Jika sedimentasi semakin meningkat, maka kelangsungan hidup organisme sekitar akan terganggu.

C. Biologi (Biotik)

Faktor Biologi merupakan indikator yang baik digunakan dalam menilai kondisi lingkungan. Kegiatan pembangunan kawasan ruko secara langsung maupun tidak akan memberikan dampak terhadap kondisi biotik tersebut. disekitar kawasan rencana pembangunan ruko terdapat aliran sungai yang bermuara dekat dengan lokasi. Sehingga areal estuari tersebut sering dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk pemancingan. Adanya pembangunan ini tentu akan mempengaruhi keberadaan organisme-organisme tersebut.

(16)

16

tidak dapat masuk secara normal di perairan. Akibatnya fotosintesis oleh fitoplankton dan tumbuhan air lain akan terganggu dan berujung pada terganggunya keseimbangan siklus rantai makanan.

Tidak hanya itu, pembukaan lahan yang menghilangkan beberapa pohon mangorve ini jelas telah merusak ekosistem mangrove dan menganggu siklus rantai makanan. Penimbunan dan pemadatan tanah ini akan berdampak pada peningkatan sedimentasi di dasar perairan, sehingga organisme benthos yang hidup di dasar perairan akan terganggu atau bahkan mati. Sama halnya dengan dampak pembangunan sarana dan prasarana yang menggunakan bahan material, sisa maupun hasil penggunaan bahan yang tidak digunakan dibuang disekitar sungai, sehingga populasi nekton akan berkurang.

(17)

17

D. Sosekbudkesmas

Ditinjau dari aspek sosial, pembangunan ruko pada komponen kegiatan prakontruksi tahapan survei awal dan desain telah memberikan pengaruh utamnya pada persepsi masyrakat. Adanya kegiatan survei atau peninjauan lokasi akan membuat masyarakat ingin tahu dengan rencana pembangunan. Secara umum pembangunan ini akan berdampak baik pada ekonomi masyarakat melalui sosialisasi maka persepsi masyarakat akan positif dan menyambut baik rencana pembangunan.

Persepsi masyarakat yang positif juga timbul dengan adanya perekrutan tenaga kerja yang berasal dari warga setempat, sehingga pihak pemrakarsa dan masyarakat sekitar akan bekerjasama dalam membangunan kawasan ruko sesuai dengan master plan. Sebaliknya, persepsi masyrakat akan manjadi negatif saat komponen kegiatan masuk pada tahapan konstruksi, dimana polusi udara dan berbagai dampak negatif lain timbul dari aktifitas pemabangunan. Oleh sebab itu, dibutuhkan solusi pengelolaan limbah dan polusi yang ditimbulkan oleh aktifitas pembangunan.

(18)

18

barang yang disediakan pada ruko yang fungsi perdagangan. Masyarakat yang konsumtif tidak baik dalam kehidupan perkotaan karena akan menimbulkan banyak dampak negatif kehidupan sosial masyarakat.

Dari aspek ekonomi, pembangunan ruko dimaksudkan untuk fungsi perdagangan dan jasa. Ruko yang rencana dibangun dipinggir jalan ini akan digunakan untuk fungsi perdagangan dan jasa, seperti rumah makan, mini market, kantor jasa kredit, dialer kendaraan, dan sebagainya. Ini merupakan keuntungann tersediri bagi Kota Kendari dalam hal ekonomi. Pajak yang ditarik dari aktifitas ini akan sangat besar dan sangat menguntungkan bagi perekonomian kota.

Penggunaan ruko sebagai fungsi perdagangan/jasa pasti akan sepakat dengan signage dari fungsi ruko tersebut. Ini juga membawa keuntungan bagi pemerintah kota. Yang terakhir, dengan banyaknya ruko yang telah difungsikan akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga kota Kendari. Meskipun dalam hal lapangan pekerjaan yang disediakan tidak terlalu banyak mengingat besaran ruko yang terbatas tidak mungkin menampung banyak pekerja. Pada aspek keruangan perkotaan dalam hal estetika kota. Ruko yang berjejer sepanjang jalan tidak baik dalam hal estetika kota. Bentuk bangunan ruko persegi panjang dan sangat sedikit variasi arsitektur yang dimasukan dalam bentuk ruko. Jejeran ruko yang terbangun terlihat begitu monoton hiasan kiri kanan jalan. Ruko yang banyak juga ini memperlihatkan ketidak aturan tata ruang perkotaan.

(19)

19

(20)

20

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil dan pembahasan di atas adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan kawasan ruko membawa dampak negatif pada komponen lingkungan yakni penurunan kualitas tanah, udara, terjadinya kebisingan dan sedimentasi di dasar sungai serta berdampak buruk bagi populasi nekton di sungai yang digunakan sebagai lokasi pemancingan. Hal inilah yang nantinya akan menganggu kesehatan masyarakat sekitar.

2. Pembangunan kawasan ruko ini pula juga membawa dampak positif pada ekonomi masyarakat yakni membuka lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan perekonomian lokasl daerah (PAD).

B. Saran

(21)

Gambar

Tabel 1. Matriks Identifikasi Dampak Pembangunan Kawasan Ruko Kendari Komponen Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis persepsi masyarakat mengenai dampak yang timbul di sekitar kawasan pembangkit listrik tenaga panas bumi dan mengestimasi

penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya. dampak positif, yaitu masyarakat di daerah tersebut dapat merasakan

• Penyiraman secara rutin, apabila timbul debu dari kegiatan transportasi agar tidak mengganggu tenaga kerja, masyarakat serta lingkungan sekitar pabrik. • Pengaturan arus

keterlibatan aparat yang bertindak selaku pihak keamanan dari perusahaan berhadapan dengan masyarakat dan warga sekitar lokasi tambang.Tidak dapat dipungkiri bahwa

Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:

kemampuan dan kemandirian sosial masyarakat ditunjukkan dengan relasi sosial yang baik antar warga sekitar terbukti dengan kompaknya dalam menjalankan berbagai program

Permasalahan lingkungan di wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat sudah berlangsung sejak sekitar tahun 1991, dimana pada tahun tersebut sebagian

Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi warga sekitar tentang kondisi lingkungan setempat akibat penambangan pasir yang menyebabkan kerusakan