• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai High-Sensitivity C-Reactive Protein Terhadap Mortalitas 90 Hari Pada Pasien Gagal Jantung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nilai High-Sensitivity C-Reactive Protein Terhadap Mortalitas 90 Hari Pada Pasien Gagal Jantung"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

NILAI HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (HS CRP) TERHADAP MORTALITAS 90 HARI PADA

PASIEN GAGAL JANTUNG

Nursyamsiah, Zainal Safri, Refli Hasan

Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Latar belakang: Hospitalisasi pada pasien – pasien gagal jantung kronis berkaitan dengan tingginya angka mortalitas dan morbiditas baik pada saat perawatan maupun pasca perawatan. Meskipun dengan adanya berbagai terapi yang tersedia saat ini, tingkat mortalitas dan rehospitalisasi dalam 60 – 90 hari paska rawat inap masih cukup tinggi. Periode ini kemudian dikenal sebagai fase rentan. Dengan adanya alat bantu evaluasi prognosis pada pasien – pasien gagal jantung yang dirawat inap diharapkan dapat membantu mengidentifikasi individu dengan risiko tinggi, maka dapat dilakukan pemantauan yang lebih ketat serta intervensi yang lebih intensif.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah nilai hsCRP mempengaruhi mortalitas 90 hari pada pasien gagal jantung.

Metode: Penelitian observasional dengan metode pengukuran kohort yang bersifat prospektif terhadap 39 pasien gagal jantung kronis yang dirawat inap oleh karena perburukan. Kemudian dilakukan follow up selama 90 hari setelah pemeriksaan awal dengan primary end point kematian.

Hasil: Dijumpai perbedaan bermakna hsCRP kelompok yang meninggal dan kelompok yang hidup (p=0.000) dan diperoleh area di bawah kurva (AUC) ROC adalah 88% (95% CI: 76% - 99%).

Kesimpulan: Dijumpai perbedaan nilai hsCRP pada pasien gagal jantung yang mengalami kematian.

Kata kunci: gagal jantung, mortalitas, hsCRP

(2)

ii

HIGH-SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (HS CRP) VALUE WITH 90 DAYS MORTALITY IN

HEART FAILURE PATIENTS

Nursyamsiah, Zainal Safri, Refli Hasan

Cardiology Division Department of Internal Medicine Faculty of Medicine University of Sumatera Utara Medan

ABSTRACT

Background: Hospitalization in chronic heart failure patients associated with high mortality dan morbidity rate. The 90 days postdischarge period following hospitalization in heart failure patients is known as the vulnerable phase, it carries high risk of poor outcomes due to persistent elevated filling pressure at time of discharge and subsequent acute or subacute worsening of post discharge haemodynamics. Identification of high risk individuals by using prognostic evaluation was intend to do a closer follow up and more intensive intervention and decreasing the morbidity and mortality rate of heart failure.

Objective: To determine whether hsCRP have impact on mortality within 90 days in hospitalized heart failure patients

Method: This is an observational cohort study of 39 heart failure patients who were hospitalized due to worsening chronic heart failure. Patients were followed for up to 90 days after initial evaluation with the primary end point is death.

Result: We found a statistical significant difference between hsCRP in alive and died group (p=0.000) and the model showed a c-statistic of 88% (95% CI: 76% - 99%).

Conclusion: There is difference of hs crp value in heart failure patients who died.

Key word: heart failure, mortality, hsCRP

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata total keseluruhan biaya obat per pasien (dalam ribuan) selama perawatan pada pasien gagal jantung kongestif di Instalasi rawat inap RSUD Dr. Rata-rata biaya obat

Etiologi terbanyak gagal jantung kongestif pada pasien yang dirawat di unit rawat kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Medan pada tahun 2012 adalah penyakit jantung koroner,

Kriteria eksklusi studi ini, antara lain pasien yang tidak terbukti memiliki diagnosis gagal jantung, pasien yang tidak dirawat di ruang rawat penyakit dalam pada

Di Yogjakarta, prevalensi pasien gagal jantung kongestif yang menjalani rawat inap ulang dalam satu tahun sebesar 52.21% sementara yang dirawat ulang lebih dari satu kali

Tujuan Mengetahui apakah indikasi pemberian ACE Inhibitor kepada pasien gagal jantung yang dirawat inap di RSUP Dr Kariadi Semarang sudah sesuai dengan

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah PREDICE score dapat berfungsi sebagai parameter dalam penilaian mortalitas 90 hari pada pasien gagal jantung Metode:

Kesimpulan: Sebagai kesimpulan, tidak didapatkan korelasi yang signifikan secara statistic antara status besi dan kelas fungsional NYHA pada pasien gagal jantung yang dirawat inap

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara program rehabilitasi jantung fase II dengan nilai hsCRP pada pasien dengan