A
AKTIVKTIVITAS KELISTRIKAN JANTUNGITAS KELISTRIKAN JANTUNG
Ko
Kontntraraksksi i sesel l ototot ot jajantntunung g teterjrjadadi i ololeh eh adadananya ya popotetensnsiaial l akaksi si yayangng dihantarkan sepanjang membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi dihantarkan sepanjang membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi sec
secarara a ritritmikmik, , akiakibat bat adaadanya nya impimpuls uls lislistritrik k yayang ng dibadibangkngkitkitkan an oleoleh h janjantuntungg send
sendiri: iri: suasuatu tu kemkemampuampuan an yang yang disedisebut“abut“autorutorhytmhytmicityicity”. ”. TerdaTerdapat pat dua dua jenijeniss khu
khusus sus sesel l ototot ot janjantuntung, g, yayaituitu:se:sel l kokontrntrakaktil til dan dan sesel l otootoritritmikmik.S.Sel el kokontrntrakaktiltil melakukan kerja mekanis,yaitu memompa dan sel otoritmik
melakukan kerja mekanis,yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkmengkhususkan dirian diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja. Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang kontraksi sel-sel pekerja. Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang mantap.Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat yang mantap.Sel-sel khusus jantung tidak mem
memiliiliki ki potpotensensial ial memmembrabrane ne ististirairahathat.Se.Sel-sl-sel el ini ini memempemperlirlihathatkakan n akaktivtivitaitass “pa
“pacemcemakaker” er” (p(picu icu janjantuntung), g), beberuprupa a depdepolaolarisrisasasi i lamlambat bat yayang ng diidiikutkuti i oleolehh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Dengan demikian, timbulkah potensial aksi secara berkala yang akan menyebar Dengan demikian, timbulkah potensial aksi secara berkala yang akan menyebar keseluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa keseluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.
adanya rangsangan melalui saraf.
Pada sel-sel otoritmik jantung, potensial membaran tidak menetap antara Pada sel-sel otoritmik jantung, potensial membaran tidak menetap antara potensial-potensial aksi.Setelah suatu potensial aksi, membrane secara lambat potensial-potensial aksi.Setelah suatu potensial aksi, membrane secara lambat mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluranK+, mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluranK+, pada saat yang sama ketika sedikit
pada saat yang sama ketika sedikit K+ ke luar K+ ke luar sel karena penurunan tekanan K+sel karena penurunan tekanan K+ dan
dan Na+Na+, , yang yang permpermeabieabilitaslitasnya nya tidatidak k berberubah,ubah,teruterus s bocobocor r masmasuk uk ke ke daladalamm sel.A
sel.Akibakibatnyatnya, , bagiabagian n daladalam m secasecara ra perperlahalahan n menmenjadi jadi kurakurang ng negatnegative; ive; yaityaituu mem
membrabrane ne secsecarara a berbertatahap hap memengangalai lai depdepolaolarisrisasasi i menmenuju uju amambabang.ng.SetSetelaelahh amba
ambang ng terctercapaapai,dan i,dan salusaluran ran Ca+Ca++ + terterbuka, buka, terjaterjadilah dilah influinfluks ks Ca+Ca++ + secasecarara ce
cepapat,t,memenimnimbubulklkan an fafase se nanaik ik dadari ri popotetensnsiaial l akaksi si spsponontatan.n.FaFase se sasalulurarann K+
K+.in.inakaktivtivitaitasi si sasalurluran-an-sasalurluran an ini ini seseteltelah ah potpotensensial ial akaksi si usausai i memenimnimbulbulkakann depolarisas
depolarisasi i lambat berikutnya mencapai ambang.lambat berikutnya mencapai ambang. Sel-sel jantung yang
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut:1. Nodus sinoatrium (SA),daerah kecil khusus di dinding atrium lokasi berikut:1. Nodus sinoatrium (SA),daerah kecil khusus di dinding atrium kana
kanan n dekadekat t lubalubang ng venavenakavkava a supesuperiorrior.2. .2. NoduNodus s atratrioveioventrikntrikel el (AV(AV), ), sebusebuahah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum, berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas
tepat di atas pertautapertautan n atrium dan atrium dan ventrikel.3.Bventrikel.3.Berkas HIS erkas HIS (berkas atrioventr(berkas atrioventrikel),ikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AVdan masuk ke septum suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AVdan masuk ke septum anta
antar r ventventrikerikel, l, tempatempat t berkberkas as terstersebut bercabaebut bercabang ng memmembentubentuk k berkberkas as kanakanann dan kiri yang berjalan ke bawah melalui seputum,melingkari ujung bilik ventrikel dan kiri yang berjalan ke bawah melalui seputum,melingkari ujung bilik ventrikel
dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.4.Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar keseluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang berlainan.Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls ini disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung.Penyebab melambatnya penghantaran impuls,dikarenakan tipisnya serat dan konsentrasi taut selisih yang rendah.Taut selisih itu sendiri merupakan mekanisme komunikasi antar sel yang mempermudah konduksi impuls.Hal ini memungkinkan atrium berkontraksi mendahului ventrikel untuk memompakan darah ke dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel yang sangat kuat. Jadi, atrium bekerja sebagai pompa primer bagi ventrikel,dan ventrikel kemudian menyediakan sumber tenaga utama bagi pergerakan darah melalui sistem vaskular. Dari nodus AV. Potensial aksi menyebar cepat ke seluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar ventrikelkhusus yang terdiri dari berkas His dan serat-serat purkinje.
ELEKTROFISIOLOGI SEL-SEL OTOT JANTUNG
Aktifitas listrik jantung merupakan akibat dari perubahan permeabilitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membran tersebut. Dengan masuknya ion-ion ini, maka muatan listrik sepanjang membran mengalami perubahan yang relatif. Terdapat 3 ion yang mempunyai fungsi penting dalam elektrofisiologi sel yaitu : K+, Na+, dan Ca+. Kalium lebih banyak terdapat dalam sel, sedangkan Natrium dan Kalsium diluar. Perpindahan ion Khlor juga terjadi pada sel-sel otot jantung. Dalam keadaan istirahat sel-sel otot jantung mempunyai muatan positif dibagian luar sel dan muatan negatif
dibagian dalam sel. Ini dapat dibuktikan dengan Galvanometer. Perbedaan muatan antara bagian luar dan bagian dalam sel disebut resting membrane potential. Bila sel dirangsang akan terjadi perubahan muatan. Didalam sel menjadi positif sedangkan diluar sel menjadi negatif. Proses terjadinya perubahan muatan akibat rangsangan disebut depolarisasi. Selanjutnya sel berusaha kembali pada keadaan semula, proses ini dinamakan repolarisasi. Seluruh proses tersebut dinamakan aksi potensial. Aksi potensial tersebut dapat disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanik, dan termis.
Penyebab-penyebab tersebut diatas akan mengakibatkan perubahan permeabilitas membran terhadap ion-ion.
Aksi potensial dibagi atas lima fase sesuai dengan elektrofisiologi yang terjadi, yaitu:
1. Fase Istirahat - Fase 4
Pada keadaan istirahat bagian luar sel jantung bermuatan positif dan bagian dalam bermuatan negatif. Sel tersebut kemudian mengalami polarisasi. Dalam keadaan polarisasi, membran sel lebih permeabel terhadap K+ daripada Na+ sehingga sebagian kecil K+ merembes keluar sel. Dengan hilangnya K+ maka bagian dalam sel menjadi relatif negatif.
2. Fase Depolarisasi Cepat - Fase 0
Depolarisasi sel disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas membran terhadap Na+ sehingga Na+ mengalir dari luar masuk ke dalam sel dengan cepat. Akibatnya muatan di dalam sel menjadi positif sedangkan diluar sel menjadi negatif.
3. Fase Polarisasi Parsial - Fase 1
Segera setelah terjadi depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat masuknya Cl- ke dalam sel, sehingga muatan positif di dalam sel menjadi berkurang.
4. Fase Plato (keadaan stabil 1) - Fase 2
Fase 1 diikuti keadaan stabil yang agak lama, sesuai dengan masa refrakter absolut dari miokard. Selama fase ini tidak ada perubahan muatan listrik. Terdapat keseimbangan antara ion positif yang masuk dan keluar. Yang menyebabkan fase plato ini adalah masuknya Ca++ dan Na+ ke dalam sel secara perlahan-lahan, yang diimbangi dengan keluarnya K+ dari dalam sel.
5. Fase Repolarisasi cepat - Fase 3
Pada fase ini muatan Ca+ dan Na+ secara berangsur-angsur tidak mengalir lagi, dan permeabilitas terhadap K+ sangat meningkat sehingga K+ keluar dari sel dengan cepat. akibatnya muatan positif didalam sel menjadi sangat berkurang, sehingga pada akhirnya muatan di dalam sel menjadi relatif negatif dan muatan diluar sel menjadi relatif positif.
Dalam jantung terdapat kumpulan sel-sel jantung khusus yang mempunyai sifat dapat menimbulkan potensial aksi sendiri tanpa adanya stimulus dari l uar. Sifat-sifat sel-sel ini disebut Sifat-sifat outomatisitas. sel-sel ini terkumpul dalam suatu sistem yang disebut sistem konduksi jantung. Berdasarkan sifat tersebut menghasilkan impuls-impuls yang disalurkan melalui sistem hantaran untuk merangsang otot jantung dan menimbulkan kontraksi otot.
System kelistrikan jantung bersumber dan dimulai dari nodus sinoatrial yang terletak diantara pertemuan vena kava superior dan atrium kanan. Sinyal listrik kemudian disebarkan ke seluruh atrium melalui nodus interartrial
(anterior,media dan posterior) dan ke atrium kiri melalui bundle dari bachman. Di antara atrium dan ventrikel pada sulkus artrioventrikuler terdapat suatu struktur jaringan ikat (cardiac skeleton) yang berfungsi sebagai tempat melekatnya katup jantung. Secara elektris, komponen ini bersifat sebagai
penyekat ( insulator ) sehingga sinyal listrik tadi tidak dapat lewat ke ventrikel kecuali melalui Nodus Artrioventrikuler (NAV). Selanjutnya impuls masuk ke
bundle His, yang merupakan bagian pangkal (proksimal) dari system his-purkinje yang bersifat menghantarkan listrik dengan sangat cepat. Kemudian sinyal listrik ini diteruskan ke berkas cabang kanan dan kiri dan berakhir pada serabut
Nodus SA
Terletak pada batas antara vena kava superioir dan atrium kanan. Simpul ini mempunyai sifat automatisasi yang tertinggi.
System konduksi intra atrial
Terdiri dari 3 jalur intermodal yang menghubungkan simpul sino-atrial dan
simpul atrio-ventrikular dan jalur bachman yang menghubungkan atrium kanan dan kiri.
Nodus AV
Letak dibawah atrium kanan, antara sinus koronarius dan daun katup tricuspid bagian septal
Bundle of his
Adalah suatu berkas pendek yang merupakan kelanjutan bagian bawah simpul atrioventrikular yang menembus annulus fibrosus dan septum bagian
membrane. Bundle branch
Ke arah distal, berkas his bercabang menjadi 2 bagian yaitu cabang berkas kiri dan cabang berkas kanan. Cabang berkas kiri memberikan cabang-cabang ke ventrikel kiri , sedangkan cabang berkas kanan bercabang-cabang kea rah ventrikel kanan.
Serabut purkinje
Bagian terakhir dari system konduksi jantung yang merupakan anyaman halus dan berhubungan erat dengan sel-sel otot jantung
Sifat-sifat listrik jantung
Sel-sel otot jantung mempunyai susunan ion yang berbeda antara intrasel dan ekstrasel . Terdapat tiga ion yang mempunyai fungsi penting dalam
elektrofisiologi : Na, K dan Ca.
Keadaan istirahat potensial membran bagian luar dan dalam tidak sama.
Membran sel otot jantung pada saat istirahat berada dalam keadaan polarisasi, bagian esktrasel potensial lebih positif dibanding intrasel. Dengan perbedaan
tekanan -90 mlvolt sampai -60 mlvolt. Bila membran otot jantung dirangsang sifat permeabilitas berubah sehingga ion Na masuk kedalam sel yang
menyebabkan potensial berubah dari -90 mlvolt menjadi + 20 mlvolt , proses ini dinamakan depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai maka potensial membran kembali ke keadaan semula yang disebut proses repolarisasi.
Potensial Aksi
Aktivitas listrik jantung merupakan akibat dari perubahan permeabilitas membrane sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion melalui membrane tersebut.
Potensial aksi dibagi menjadi 5 fase :
Fase istirahat (fase 4)à pada keadaan istirahat bagian luar sel jantung bermuatan positif dan bagian dalam bermuatan negative
· Fase 0 à awal potensial aksi yang berupa garis vertical ke atas yang merupakan lonjakan potensial hingga mencapai +20 mV. Lonjakan potensial dalam daerah intraseluler ini disebabkan oleh masuknya ion Na+ dari luar ke dalam sel.
· Fase 1 à masa repolarisasi awal yang pendek, dimana potensial kembali dari +20 mV mendekati 0 mV.
· Fase 2 à fase datar di mana potensial berkisar pada 0 mV. Dalam fase ini terjadi gerak masuk dari ion Ca++ untuk mengimbangi gerak keluar dari ion K+ · Fase 3 à masa repolarisasi cepat dimana potensial kembali secara tajam pada tingkat awal yaitufase 4