• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum kromatografi kimia analitik instrumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum kromatografi kimia analitik instrumen"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK INSTRUMENT LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK INSTRUMENT LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS ISLAM NEGERI LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dosen Pembimbing : Dosen Pembimbing : Munaspriyanto Ramli Munaspriyanto Ramli Disusun Oleh: Disusun Oleh: Masruri Masruri

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA JAKARTA 2009 2009

(2)

PENETAPAN KADAR KAFEIN DALAM MINUMAN PENETAPAN KADAR KAFEIN DALAM MINUMAN

DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI ( HPLC ) DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI ( HPLC )

TUJUAN PERCOBAAN TUJUAN PERCOBAAN 1.

1. MahasMahasiswa meniswa mengetahgetahui priui prinsip dansip dasar anasar analisa samlisa sampel dengpel dengan alat HPan alat HPLCLC 2.

2. MahasMahasiswa maiswa mampu mempu menentunentukan kadkan kadar kafar kafein dalein dalam suatam suatu sampu sampelel

TEORI SINGKAT TEORI SINGKAT Kromatografi

Kromatografi merupakan merupakan salah salah satu satu tekhnik tekhnik pemisahan pemisahan yang yang dapatdapat memisahkan setiap komponen dalam suatu campuran. Pemisahan ini didasarkan memisahkan setiap komponen dalam suatu campuran. Pemisahan ini didasarkan  pada perbedaan migrasi setiap komponen yang disebabkan karena perbedan sifat  pada perbedaan migrasi setiap komponen yang disebabkan karena perbedan sifat interaksi dari setiap komponen pada fase diam dan fase gerak. Berdasarkan fase interaksi dari setiap komponen pada fase diam dan fase gerak. Berdasarkan fase geraknya metode kromatografi terbagi menjadi kromatografi cair dan geraknya metode kromatografi terbagi menjadi kromatografi cair dan kromatografi gas. Salah satu contoh dari pengembangan kromatografi cair adalah kromatografi gas. Salah satu contoh dari pengembangan kromatografi cair adalah HPLC ( High Perfomance Liquid Chromatograpy ) atau kromatgrafi cair kinerja HPLC ( High Perfomance Liquid Chromatograpy ) atau kromatgrafi cair kinerja tinggi.

tinggi.

HPLC didefinisikan sebagai kromatografi cair yang dilakukan dengan HPLC didefinisikan sebagai kromatografi cair yang dilakukan dengan memak

memakai fase diam yai fase diam yang terikang terikat secarat secara kimia pada pena kimia pada penyangyanggaga halus yhalus yangang distribusi ukuranya sempit ( kolom ) dan fase gerak yang dipaksa

distribusi ukuranya sempit ( kolom ) dan fase gerak yang dipaksa mengalir denganmengalir dengan laju alir yang terkendali dengan memakai tekanan tinggi sehingga menghasilkan laju alir yang terkendali dengan memakai tekanan tinggi sehingga menghasilkan  pemisahan dengan resolusi tinggi dan waktu

 pemisahan dengan resolusi tinggi dan waktu yang relative singkat.yang relative singkat.

Resolusi adalah pengukuran secara fisik suatu pemisahan. Resolusi dapat Resolusi adalah pengukuran secara fisik suatu pemisahan. Resolusi dapat dirtngkatkan dengan mengooptimasi parameter-parameter HPLC yaitu retensi, dirtngkatkan dengan mengooptimasi parameter-parameter HPLC yaitu retensi, selektivitas, dan efisiensi. Secara praktis parameter-parameter tersebut dapat selektivitas, dan efisiensi. Secara praktis parameter-parameter tersebut dapat dioptimalkan dengan mengubah :

dioptimalkan dengan mengubah : 1.

1. komkomposposisi isi dardari i fasfase ge geraerak k  2

2.. llaajju u aalliir r  3.

3. sifsifat kat kimiimia da dari ari fasfase ge geraerak k  4

(3)

Metode HPLC dapat digunakan untuk analisa kuantitatif dan sekaligus Metode HPLC dapat digunakan untuk analisa kuantitatif dan sekaligus kualitatif. Untuk analisa kualitatif dengan membandingkan kromatogram sampel kualitatif. Untuk analisa kualitatif dengan membandingkan kromatogram sampel dengan

dengan kromatogram kromatogram baku baku pembanding pembanding berdasarkan berdasarkan waktu waktu retensinya.retensinya. Sedangkan untuk analisa kuatitatif dapat

Sedangkan untuk analisa kuatitatif dapat digunakan dengan persamaan :digunakan dengan persamaan :

Cx = Ax / Ap X Cp Cx = Ax / Ap X Cp

Keterangan : Keterangan :

A = Peak area = Luas puncak  A = Peak area = Luas puncak  C = Konsentrasi C = Konsentrasi X = sampel X = sampel P = pembanding P = pembanding

Atau jika ingin mendapatkan data yang lebih valid dapat pula ditentukan Atau jika ingin mendapatkan data yang lebih valid dapat pula ditentukan dengan menggunakan kurva kalibrasi larutan standar.

dengan menggunakan kurva kalibrasi larutan standar.

ALAT DAN BAHAN ALAT DAN BAHAN Alat

Alat 1.

1. HPLC HPLC Series Series 200 d200 dengan engan detecdetector 27tor 275 nm P5 nm Perkin erkin Elmer Elmer  2.

2. KoKololomm : S: Supupelelcocosisil Ll LC : C : 1818, , ( 2( 25 c5 cmmXX 4,6mm, 5 μm )4,6mm, 5 μm ) 3.

3. PiPipepet vt vololum um 10 10 mLmL 4.

4. TaTabubung eng ekskstrtrakaksisi 5.

5. KKerertatas ss sarariningg 6

6.. CCoorroonngg 7.

7. BaBakeker r glglasass s 50 50 mLmL 8.

8. GeGelalas us ukukur 5r 50 m0 mLL Bahan

Bahan 1.

1. MinumMinuman Bean Berkafrkafein (ein ( dalam dalam percopercobaan baan ini sini sampel ampel yang yang digudigunakan nakan adalaadalahh Teh Poci Tubruk )

Teh Poci Tubruk ) 2.

2. DiDichchlolororomemetantane 5e 50 m0 mLL 3.

3. AsaAsam Am Asetsetat 7at 70 % 0 % ( se( sebagbagai fai fase ase gergerak )ak ) 4.

4. MethMethanoanol 30l 30% ( s% ( sebagebagai faai fase gse geraerak )k ) 5.

(4)

PROSEDUR KERJA PROSEDUR KERJA A

A.. TTaahhaap Pp Prreeppaarraassii 1.

1. Ambil sAmbil sampel sampel sebnayebnayak 50 mL ak 50 mL kemudkemudian dieian diekstrakstraksi denksi dengan largan larutanutan dichlorometane sebanyak 50 mL dengan menggunakan tabung ekstraksi. dichlorometane sebanyak 50 mL dengan menggunakan tabung ekstraksi.

2.

2. DiamkaDiamkan kira-n kira-kira sekira selama 15 mlama 15 menit ( prenit ( proses aoses aerasi )erasi ), sambil m, sambil mengamengamatiati reaksi yang terjadi, maka dengan sendirinya akan tampak pemisahan reaksi yang terjadi, maka dengan sendirinya akan tampak pemisahan antara air dengan d

antara air dengan dikchlorometane yang ikchlorometane yang mengikat kafein. mengikat kafein. Pemisahan iniPemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan berat jenis antara dichlorometane ( terjadi karena adanya perbedaan berat jenis antara dichlorometane ( 1.3g/cm³ ) dengan air (1g/cm³ )

1.3g/cm³ ) dengan air (1g/cm³ )

3.

3. Ambil Ambil beberbeberapa mapa mL L sampesampel ( l ( ambil ambil sampsampel yel yang ang beradberada diba dibawah awah sekasekatt   pemisah)

  pemisah) yang yang telah telah diekstraksi, diekstraksi, kemudiankemudian saring saring dengan dengan menggunakanmenggunakan kertas saring.

kertas saring.

4.

4. Ambil Ambil sebansebanyak yak 1 mL 1 mL sampesampel yanl yang telg telah dah disarinisaringg kemudkemudian mian masukasukan kan kee dalam gelas vial.

dalam gelas vial. B

B.. TTahahap ap IInnjejectctioion kn ke He HPPLCLC 1.

1. MasukMasukan saman sampel ypel yang akan ang akan diuji kdiuji ke dalam e dalam auto saauto samplermpler. Tentu. Tentukankan komposisi fase

komposisi fase gerak yakni Asgerak yakni Asam Asetat 70 % am Asetat 70 % dan Methanol 30% dan Methanol 30% sertaserta laju alir 1,5 mL / menit.

laju alir 1,5 mL / menit. 2.

2. LaLakukukakan pemn pemogograramaman alan alatt 3.

3. SampSampel diinjel diinjeksikeksikan melaan melalui injlui injection ection port sport secara oecara otomatitomatiss 4.

4. MenMenententukaukan kadn kadar kaar kafeifein daln dalam saam sampempell

DATA PENGAMATAN DATA PENGAMATAN

(5)

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

ANALISIS KUANTITATIF ANALISIS KUANTITATIF

Metoda Persentase Tinggi / Lebar Puncak  Metoda Persentase Tinggi / Lebar Puncak 

Metoda ini disebut juga Metoda Normalisasi Internal. Untuk analisis Metoda ini disebut juga Metoda Normalisasi Internal. Untuk analisis kuantitatif diasumsikan bahwa lebar atau tinggi Puncak (Peak) sebanding kuantitatif diasumsikan bahwa lebar atau tinggi Puncak (Peak) sebanding (proportional) dengan kadar / konsentrasi zat yang menghasil puncak. Dalam (proportional) dengan kadar / konsentrasi zat yang menghasil puncak. Dalam metoda yang paling sederhana diukur lebar atau tinggi Puncak, yang kemudian metoda yang paling sederhana diukur lebar atau tinggi Puncak, yang kemudian dinormalisasi (ini berarti bahwa setiap lebar atau tinggi Puncak diekspresikan dinormalisasi (ini berarti bahwa setiap lebar atau tinggi Puncak diekspresikan sebagai suatu persentase dari total). Hasil normalisasi dari lebar atau tinggi sebagai suatu persentase dari total). Hasil normalisasi dari lebar atau tinggi  puncak memberikan komposisi dari campuran yang dianalisis, seperti contoh pada  puncak memberikan komposisi dari campuran yang dianalisis, seperti contoh pada

Tab

Tabelel berberikuikut:t:

Peak area Peak area  No

 No K

Kaaffeeiin n SSttaannddaarr KKaaffeeiin n ddaallaam m SSaammppeel l ( ( TTeeh h PPoocci i )) 1

1 22660011441177,,4400 22221166663355,,3311

Berdasarkan data table diatas, maka kadar kafein dalam sampel ( teh poci ) Berdasarkan data table diatas, maka kadar kafein dalam sampel ( teh poci ) dapat dianalisis dengan mengunakan persamaan :

dapat dianalisis dengan mengunakan persamaan :

Cx = Ax / Ap X Cp Cx = Ax / Ap X Cp = = 22221166663355,,3311 XX 22000 0 ppppmm 2601417,40 2601417,40 = = 170,42 170,42 ppmppm Maka dalam 1

Maka dalam 1 mL sampel yang mL sampel yang diuji terdapat 0,17042 diuji terdapat 0,17042 mg kafein.mg kafein.

Ada dua masalah dengan pendekatan ini, yaitu: Ada dua masalah dengan pendekatan ini, yaitu:

Kita harus yakin bahwa kita telah menghitung semua komponen, yang tiap-tiap Kita harus yakin bahwa kita telah menghitung semua komponen, yang tiap-tiap komponen muncul sebagai suatu puncak yang terpisah pada kromatogram. komponen muncul sebagai suatu puncak yang terpisah pada kromatogram. Komponen-komponen dapat berkoelusi, atau ditahan di dalam kolom, atau Komponen-komponen dapat berkoelusi, atau ditahan di dalam kolom, atau ,terelusi tanpa terdeteks

,terelusi tanpa terdeteksi.i. Kita harus mengasuKita harus mengasumsi bahwa kita mempmsi bahwa kita memperoleh responseroleh respons detek

detektor yang sama unttor yang sama untuk setiap komuk setiap komponenponen Untuk mengUntuk mengatasi kesuatasi kesulitan ini, maklitan ini, makaa kalibrasi detektor diperlukan.

(6)

ANALISA KOMPOSISI ASAM LEMAK DALAM MINYAK CURAH ANALISA KOMPOSISI ASAM LEMAK DALAM MINYAK CURAH

DENGAN GCMS DENGAN GCMS

TUJUAN PERCOBAAN TUJUAN PERCOBAAN 1.

1. MahasMahasiswa mampiswa mampu memahau memahami prinsimi prinsip-prp-prinsip dainsip dasar analisar analisa sampesa sampel denganl dengan GCMS.

GCMS. 2.

2. MahasMahasiswa mamiswa mampu menpu menjelaskjelaskan kemban kembali dan melali dan melaporkaporkan hasil pan hasil percobercobaanaan secara ringkas, sistematis, dan akurat.

secara ringkas, sistematis, dan akurat. 3.

3. MahasMahasiswa mamiswa mampu menepu menentukan kntukan kompoomposisi assisi asam lemak daam lemak dalam minylam minyak curaak curahh dengan tekhnik analisa GCMS

dengan tekhnik analisa GCMS

TEORI SINGKAT TEORI SINGKAT

Kromatografi gas adalah metode analisis, dimana sampel terpisahkan secara Kromatografi gas adalah metode analisis, dimana sampel terpisahkan secara fisik menjadi bentuk molekul-molekul yang lebih kecil ( hasil pemisahan dapat fisik menjadi bentuk molekul-molekul yang lebih kecil ( hasil pemisahan dapat dilihat dengan berupa kromatogram ). Sedangkan Spektroskopi masa adalah dilihat dengan berupa kromatogram ). Sedangkan Spektroskopi masa adalah metode analisis, dimana sampel yang dianalisis akan diubah menjadi ion-ion metode analisis, dimana sampel yang dianalisis akan diubah menjadi ion-ion gas-nya, dan masa dari ion-ion tersebut dapat dikur berdasarkan hasil deteksi berupa nya, dan masa dari ion-ion tersebut dapat dikur berdasarkan hasil deteksi berupa Spectrum Massa.

Spectrum Massa.

Pada GC hanya terjadi pemisahan untuk mendapatkan komponen yang Pada GC hanya terjadi pemisahan untuk mendapatkan komponen yang diinginkan, sedangkan bila dilengkapi dengn MS ( berfungsi sebagi detector ) diinginkan, sedangkan bila dilengkapi dengn MS ( berfungsi sebagi detector ) akan dapat mengidentifik

akan dapat mengidentifikasi komponen tersasi komponen tersebut, karena bisa ebut, karena bisa membaca Spektrummembaca Spektrum  bobot molekul pada suatu komponen, karena dilengkpi dengan Library ( reference  bobot molekul pada suatu komponen, karena dilengkpi dengan Library ( reference

) yang ada pada software. Secara instrument, MS adalah

) yang ada pada software. Secara instrument, MS adalah detector GCdetector GC

Sampel-sampel yang dapat dianalisis dengan menggunakan GCMS, harus Sampel-sampel yang dapat dianalisis dengan menggunakan GCMS, harus memenuhi beberapa syarat diantaranya :

memenuhi beberapa syarat diantaranya :

 Dapat diiuapkan pada suhuDapat diiuapkan pada suhu –  – 400 C400 C 

 Secara termal stabil ( Secara termal stabil ( tidak terdekomposisi pada suhutidak terdekomposisi pada suhu –  – 400 C400 C 

(7)

Proses Pemisahan GC Proses Pemisahan GC

Pemisahan komponen senyawa dalam GC terjadi di dalam koklom ( kapiler  Pemisahan komponen senyawa dalam GC terjadi di dalam koklom ( kapiler  ) dengan melibatkan dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam adalah ) dengan melibatkan dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam adalah zat yang ada di dalam kolom, sedangkan fase gerak adalah gas pembawa ( Heli zat yang ada di dalam kolom, sedangkan fase gerak adalah gas pembawa ( Heli umum ataupun hydrogen dengan kemurnian tinggi, yaitu 99,.995 %.

ataupun hydrogen dengan kemurnian tinggi, yaitu 99,.995 %.

Proses pemisahan dapat terjadi karena terdapat perbedaan kecepatan

Proses pemisahan dapat terjadi karena terdapat perbedaan kecepatan alir darialir dari tiap molekul di dalam kolom. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh tiap molekul di dalam kolom. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh  perbedaan afinitas antar

 perbedaan afinitas antar molekul dengan fase dmolekul dengan fase diam yang adaiam yang ada di dalam kolm.di dalam kolm.

Instrumentasi GCMS Instrumentasi GCMS Bagian-bagian dari ins

Bagian-bagian dari instrumenttrument Kromatografi Gas adKromatografi Gas adalah sebagia berikut :alah sebagia berikut :

 Pengatur aliran gas ( Gas Flow Controller )Pengatur aliran gas ( Gas Flow Controller ) 

 Tempat injeksi sampel ( Injector )Tempat injeksi sampel ( Injector ) 

 Kolom ( tempat terjadinya pemisahan )Kolom ( tempat terjadinya pemisahan ) 

 Lalu dihubungkan pada interface ( Lalu dihubungkan pada interface ( fungsi interface adalah sebagai penghubungfungsi interface adalah sebagai penghubung antara GC dan MS )

antara GC dan MS ) Sedangkan

bagian-Sedangkan bagian-bagian dari bagian dari Spektrofotometer Spektrofotometer Massa adalah sebagai berMassa adalah sebagai berikut :ikut :

 Tempat masuk sampel ( malalui interface )Tempat masuk sampel ( malalui interface ) 

 Sumber Ion ( Ion Source )Sumber Ion ( Ion Source ) 

 Pompa Vakum ( Vacum Pump )Pompa Vakum ( Vacum Pump ) 

 Penganalisis Massa ( Mass Analyzer )Penganalisis Massa ( Mass Analyzer ) 

 Detektor ( Electron Multiplier Detector )Detektor ( Electron Multiplier Detector )

Setelah data terdeteksi, lalu data dikirimkan ke system pengolah data ( Pada Setelah data terdeteksi, lalu data dikirimkan ke system pengolah data ( Pada Personal Computer ) untuk diolah dan

Personal Computer ) untuk diolah dan dianalisis.dianalisis.

Pengaturan temperature kolom pemisahan sangat penting karena pemisahan Pengaturan temperature kolom pemisahan sangat penting karena pemisahan komponen sangat dipengaruhi oleh kenaikan temperature dan laju alir gas komponen sangat dipengaruhi oleh kenaikan temperature dan laju alir gas  pembawa. Kromatigrafi Gas Spektroskopi Massa dapat digunakan untuk analisis  pembawa. Kromatigrafi Gas Spektroskopi Massa dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan cara membandingkan ( standar ) kualitatif dan analisis kuantitatif dengan cara membandingkan ( standar )  berdasrkan waktu retensi.

(8)

ALAT DAN BAHAN ALAT DAN BAHAN Alat

Alat 1.

1. GCGCMS MS QP 2QP 201010 [ K0 [ Kololom 1om 12 Tx2 Tx –  – MS, temperature kolom 80 C, temperatureMS, temperature kolom 80 C, temperature injeksi 250 C, Carier gas He, Injection 201 ( split ) ]

injeksi 250 C, Carier gas He, Injection 201 ( split ) ] 2

2.. GGelelaas s uukkuur r  3

3.. BeBekker er gglalassss 4.

4. TabTabung ung reakreaksi bsi beseeserta rta rakrak-ny-nyaa 5

5.. PPeemmaannaass 6

6.. PPipipet et mimikrkroo 7

7.. PPipipet et bbiaiassaa 8

8.. VVoorrtteekkss 9

9.. CeCentntririfufuggee Bahan

Bahan 1

1.. MMeetthhaannooll 2.

2. NaONaOH 0,H 0,5 N da5 N dalam lam memeththananolol 3.

3. SaSampmpel ( el ( MiMinynyak Cak Cururah )ah ) 4

4.. NN--HHeekkssaann 5

5.. BBFF33dalam methanoldalam methanol

PROSEDUR KERJA PROSEDUR KERJA A.

A. PetPetunjunjuk Peuk Pemakmakaiaaian GCMn GCMSS

 Buka karan gas HeBuka karan gas He 

 Tekan tombol power GCMSTekan tombol power GCMS 

   Nyalakan computer dan proses pemvakuman, perhatikan hinga auto  Nyalakan computer dan proses pemvakuman, perhatikan hinga auto vakum selesai

vakum selesai

 Pada munu Real Time Analisis kik Metode file. Bila ingin memanggilPada munu Real Time Analisis kik Metode file. Bila ingin memanggil metode lama klik open lalu pilih metode yang diinginkan. Bila ingin metode lama klik open lalu pilih metode yang diinginkan. Bila ingin membuat metode baru klik new lalu isi sampel login dan tentukan membuat metode baru klik new lalu isi sampel login dan tentukan temperature program, kolom oven, suhu injeksi, split rasio, lalu OK dan temperature program, kolom oven, suhu injeksi, split rasio, lalu OK dan tunggu

tunggu hingga khingga kondisi temperaturondisi temperature tercapai e tercapai dan siap dan siap analisis analisis ( redy,( redy,  berwarna hijau )

(9)

B.

B. PrepaPreparasi Srasi Sampel ampel ( Pro( Proses Esses Esterifterifikasi ikasi )) 

 Sebanyak 2 mL sampel ( minyak curah ) masukan ke dalam tabung reaksiSebanyak 2 mL sampel ( minyak curah ) masukan ke dalam tabung reaksi kemudian direaksikan ( tambahkan ) 4,5 mL NaOH 0,5 N ( dalam kemudian direaksikan ( tambahkan ) 4,5 mL NaOH 0,5 N ( dalam methanol )

methanol ) 

 Vorteks ( mixer ) dan dipanaskan selama 5 menit pada suhu 70 C sampaiVorteks ( mixer ) dan dipanaskan selama 5 menit pada suhu 70 C sampai terbentuk 2 lapisan.

terbentuk 2 lapisan. 

 Kemudian didinginkan, setelah dingin tambahkan ( reaksikan ) 3 mL BFKemudian didinginkan, setelah dingin tambahkan ( reaksikan ) 3 mL BF33 dalam methanol kiemudian di vorteks kembali.

dalam methanol kiemudian di vorteks kembali. 

 Kemudian dipnaskan kembali selama 5 menitKemudian dipnaskan kembali selama 5 menit 

 Kemudian didinginkan, selanjutnya tambahkan ( reaksikan ) dengan 3 mLKemudian didinginkan, selanjutnya tambahkan ( reaksikan ) dengan 3 mL Heksan

Heksan 

 Vorteks, lalu panaskan kembali selama 5 menit.Vorteks, lalu panaskan kembali selama 5 menit. 

 Kemudaian disentrifuge ( 7000 rpm ) selama 5 Kemudaian disentrifuge ( 7000 rpm ) selama 5 mneitmneit 

 Kemudian ambil sampel yang berada pada lapisan atas untuk diuji..Kemudian ambil sampel yang berada pada lapisan atas untuk diuji..

C.

C. AnalisAnalisa Kompa Komposisi Aosisi Asam lsam lemak demak dengan engan GCMSGCMS 

 Sebanyak 1 mL sampel minyak curah yang telSebanyak 1 mL sampel minyak curah yang tel ah diesterifikasi diihjeksikanah diesterifikasi diihjeksikan ke dalam kolom GC dengan menggunakn metode Auto Sampler.

ke dalam kolom GC dengan menggunakn metode Auto Sampler. 

 Pemisahan dilakukan dalam kolom RTxPemisahan dilakukan dalam kolom RTx –  – MS Restech,MS Restech, 

 Hasil analisa berupa Spektrum Massa dibandingkan dengan libraryHasil analisa berupa Spektrum Massa dibandingkan dengan library WILLEEY 147 dan NIST 47 yang terdapat dalam GCMS untuk  WILLEEY 147 dan NIST 47 yang terdapat dalam GCMS untuk  mengetahuui komposisi asam lemak yang terdapat pada

mengetahuui komposisi asam lemak yang terdapat pada sampelsampel DATA PENGAMATAN

DATA PENGAMATAN 

(10)

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil chromatogram, diperoleh puncak-puncak dengan tinggi Berdasarkan hasil chromatogram, diperoleh puncak-puncak dengan tinggi tertentu, dengan adanya puncak-puncak tersebut dapat dijadikan indikasi adanya tertentu, dengan adanya puncak-puncak tersebut dapat dijadikan indikasi adanya zat penyusun ( asam lemak )

zat penyusun ( asam lemak ) yang merupkan komposisi dari sampel.yang merupkan komposisi dari sampel.

Dari sampel yang kami uji yaitu minyak curah, secara kualitatif dalam Dari sampel yang kami uji yaitu minyak curah, secara kualitatif dalam sampel terdapat berbgai macam asam lemak yang terkandung didalamya, yaitu sampel terdapat berbgai macam asam lemak yang terkandung didalamya, yaitu meliputi :

meliputi : 1

1.. MMeetthhyyl l ttrriiddeeccaannooaatt 2

2.. MMeetthhyyl l mmrryyssttaatte e ( ( CC1144HH2288OO2 2 )) 3

3.. MMeetthhyyl l ( ( 99E E ))--99--ddooddeecceennooaat t ( ( CC1133HH2244OO2 2 )) 4

4.. MMeetthhyyl l ppaallmmiittaat t ( ( CC1177HH3344OO2 2 )) 5

5.. MMeetthhyyl l mmaarrggaarraatte e ( ( CC1188HH3366OO2 2 )) 6

6.. MMeetthhyyl l lliinnoolleeaat t ( ( CC1199HH3344OO2 2 )) 7

7.. MMeetthhyyl l oolleeaat t ( ( CC1199HH3366OO2 2 )) 8

8.. MMeetthhyyl l sstteeaarraat t ( ( CC1199HH3388OO2 2 )) 9

9.. MMeetthhyyl l aarraacchhaatte e ( ( CC2211HH4422OO2 2 ))

Dalam percobaan ini kami mengidentifikasi asam lemak yang menyusun Dalam percobaan ini kami mengidentifikasi asam lemak yang menyusun sampel

sampel ( minyak curah ) hany( minyak curah ) hanya baru pada tahap identifika baru pada tahap identifikasi secara kualitatif saja.asi secara kualitatif saja.   Namun untuk mendapatkan data kadar dari masing-masing asam lemak secara   Namun untuk mendapatkan data kadar dari masing-masing asam lemak secara kuantitatif kita harus menggunakan standar. Cara perhitunganya hampir sama kuantitatif kita harus menggunakan standar. Cara perhitunganya hampir sama dengan

(11)

PENENTUAN KADAR LOGAM BESI DAN MANGAN PENENTUAN KADAR LOGAM BESI DAN MANGAN

DALAM SAMPEL AIR  DALAM SAMPEL AIR 

Tujuan Tujuan

 Mahasiswa dapat melakukan preparasi sampel air untuk penentuan kadar Mahasiswa dapat melakukan preparasi sampel air untuk penentuan kadar  logam

logam 

 Mahasiswa dapat menentukan kadar logam besi ( Fe ) dan mangan ( Mn )Mahasiswa dapat menentukan kadar logam besi ( Fe ) dan mangan ( Mn )  pada sampel air 

 pada sampel air  

 Mahasiswa mengetahui dan Mahasiswa mengetahui dan mengaplikasikan penggunaan instrumentmengaplikasikan penggunaan instrument AASAAS untuk analisa logam

untuk analisa logam

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Mineral yang sering berada dalam air dengan jumlah besar adalah Fe. Mineral yang sering berada dalam air dengan jumlah besar adalah Fe. Apabila Fe tersebut dalam jumlah yang banyak akan muncul berbagai gangguan Apabila Fe tersebut dalam jumlah yang banyak akan muncul berbagai gangguan lingkungan. Kadar Fe dalam air tanah di wilayah Jakarta semakin meningkat. lingkungan. Kadar Fe dalam air tanah di wilayah Jakarta semakin meningkat. Beberapa sumur

Beberapa sumur memiliki kadarmemiliki kadar Fe melebihi bakFe melebihi baku mutu. Intake u mutu. Intake Fe dalam dosFe dalam dosisis  besar pada manusia bersifat toksik kar

 besar pada manusia bersifat toksik karena besi ena besi fero bis bereaksi dengan perfero bis bereaksi dengan peroksidaoksida dan menghasiolkan radikal bebas.

dan menghasiolkan radikal bebas.

Mangan ( Mn ) adalah logam berwarna abu-abu keputihan, memiliki sifat Mangan ( Mn ) adalah logam berwarna abu-abu keputihan, memiliki sifat yang mirip dengan besi (

yang mirip dengan besi ( Fe ), merupakan logam kerasFe ), merupakan logam keras, mudah retak, dan mudah, mudah retak, dan mudah teroksidasi. Logam Mn merupakan salah satu logam dengan jumlah sangat besar  teroksidasi. Logam Mn merupakan salah satu logam dengan jumlah sangat besar  di dalam tanah, dalam bentuk oksida maupun hidroksida. Logam Mn bereaksi di dalam tanah, dalam bentuk oksida maupun hidroksida. Logam Mn bereaksi dengan air dan larut dalam larutan asam. Kadar Mn meningkat sejalan dengan dengan air dan larut dalam larutan asam. Kadar Mn meningkat sejalan dengan meningkatnya

meningkatnya aktivitas maktivitas manusia anusia dan indusdan industri, yaitu tri, yaitu berasal dberasal dari pembakarari pembakaranan   bahan baker. Mangan yang bersumber dari aktivitas manusia dapat masuk ke   bahan baker. Mangan yang bersumber dari aktivitas manusia dapat masuk ke lingkungan air, tanah, udara, dan makanan. Kadar mangan dalam dosis tinggi lingkungan air, tanah, udara, dan makanan. Kadar mangan dalam dosis tinggi  bersifat toksik.

 bersifat toksik.

Berdasarkan ADI (

Berdasarkan ADI ( accebtable daily intakeaccebtable daily intake ) orang deawasa menurut) orang deawasa menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MenKes/ Per/IX/1990 tentang Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MenKes/ Per/IX/1990 tentang syarat-syarat Air Bersih, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. syarat Air Bersih, Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas Air  907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas Air 

(12)

Minum, maka kadar maksimum yang diperbolehkan untuk Fe adalah 0,3 mg/L Minum, maka kadar maksimum yang diperbolehkan untuk Fe adalah 0,3 mg/L sedangkan kadar Mn 0,1 mg/L.

sedangkan kadar Mn 0,1 mg/L. Pe

Percrcobobaaaan mn menengagananalilisisiss FeFe dadann Mn Mn inini, i, memerurupapakakan pn perercocobabaan an yayangng menggunakan

menggunakan spektrofotometerspektrofotometer serapan serapan atom atom (AAS). (AAS). Spektrofometri Spektrofometri serapanserapan atom

atom merupakan merupakan salah satu salah satu metode analisis metode analisis kuantitatif untuk kuantitatif untuk penentuan penentuan kadar kadar  logam

logam. Pada pe. Pada percobrcobaan iniaan ini, larut, larutan stanan standardar Fe dan lFe dan larutan arutan standstandarar Mn denMn dengangan konsentrasi yang berbeda-beda yang dihasilkan dari pengenceran larutan induk, konsentrasi yang berbeda-beda yang dihasilkan dari pengenceran larutan induk, akan dianilisis absorbansinya untuk menghasilkan konsentrasi larutan sampel akan dianilisis absorbansinya untuk menghasilkan konsentrasi larutan sampel yang

yang belum belum diketahdiketahui. Kui. Kadaradar Fe danFe dan Mn dalMn dalam samam sampel ypel yang dang dihasiihasilkan dlkan dariari  perhitungan yaitu untuk sampel dari

 perhitungan yaitu untuk sampel dari Air Minum Kemasan “ PRIMA”Air Minum Kemasan “ PRIMA”

PERALATAN PERALATAN

1.

1. AAS AAS ( Ato( Atomic Amic Absorbsorption ption SpectSpectrophrophotomotometer eter )) 2.

2. GeGelalas us ukukur 1r 100 00 mLmL 3.

3. BeBekeker gr glaslass s 10100 m0 mLL 4

4.. PPipipet et mimikrkroo

BAHAN BAHAN

1.

1. LarLarutautan inn induk duk Fe Fe 1001000 p0 ppmpm 2.

2. LarLarutautan inn induk duk Mn Mn 1001000 p0 ppmpm 3

3.. HHNNOO33

4

4.. AAqquuaaddeess 5.

5. Sampel Air ( Sampel Air ( Air Minum KAir Minum Kemasan “PRIMA” )emasan “PRIMA” )

6.

6. SampeSampel Stal Standar ndar 1,0 p1,0 ppm; 3pm; 3,0 pp,0 ppm; dam; dan 6.0 n 6.0 ppmppm

PROSEDUR KERJA PROSEDUR KERJA

Tahap Preparasi Tahap Preparasi 1.

1. PengPengenceraenceran Larn Larutan Iutan Induk nduk Fe dFe dan Mn an Mn 1000 1000 ppmppm

Larutan induk Fe dan Mn 1000 ppm diencerkan menjadi 100 ppm dan Larutan induk Fe dan Mn 1000 ppm diencerkan menjadi 100 ppm dan 10 ppm dalam 100 ml larutan.

10 ppm dalam 100 ml larutan. 2.

2. Ambil 1Ambil 100 mL s00 mL sampel ampel dan tamdan tambahkabahkan HNO3 n HNO3 1 mL ( 1 1 mL ( 1 % dari % dari voluvolumm sampel).

sampel). 3.

3. ApabilApabila sampea sampel agak kerl agak keruh, lakuuh, lakukan penkan penyarinyaringan denggan dengan filter pan filter paper aper  atau centrifuge

(13)

4.

4. Buat laBuat larutan srutan standatandar Fe dar Fe dan Mn darn Mn dari larutai larutan indun induk Fe dan k Fe dan Mn denMn dengangan konsentr

konsentrasi 1asi 1,0 ,0 ppm, ppm, 3,0 3,0 ppm, dppm, dan an 6,0 6,0 ppm.ppm. 5.

5. LakukLakukan uji penan uji pengukugukuran sampran sampel, dan cel, dan catat konatat konsentrsentrasi yaasi yang terteng terterara dalam AAS

dalam AAS 6.

6. ApabilApabila tidak ada tidak ada pengea pengenceran anceran atau pemetau pemekatakatan pada samn pada sampel, mpel, makaaka konsentrasi sampel pada AAS merupalam konsentrasi logam sampel konsentrasi sampel pada AAS merupalam konsentrasi logam sampel tersebut.

tersebut. 7.

7. LengLengkapi tabkapi table berikle berikut dan buut dan buat kurvat kurva kalibra kalibrasi untasi untuk loguk logam Feam Fe  berdasarkan data pada table tersebut. Catat konsentrasi logam Fe sampel  berdasarkan data pada table tersebut. Catat konsentrasi logam Fe sampel

yang tertera dalam AAS. yang tertera dalam AAS.

Tahap Pengukuran Absorbans Dengan AAS Tahap Pengukuran Absorbans Dengan AAS 1.

1. LarutLarutan standan standar Fe dan lar Fe dan larutan arutan stanstandar Mn sedar Mn serta samrta sampel yapel yangng mengandung Fe dan Mn,

mengandung Fe dan Mn, diukur absorbansinya.diukur absorbansinya.

DATA PENGAMATAN DATA PENGAMATAN 

 Data pengamatan dapat dilihat dalam lampiranData pengamatan dapat dilihat dalam lampiran

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk Menentukan kadar ( perhitungan Kuantitatif ) Fe dan Mn saya Untuk Menentukan kadar ( perhitungan Kuantitatif ) Fe dan Mn saya menggunakan data sampel dari kelompok lain yaitu, air sumur, air sumur rumah, menggunakan data sampel dari kelompok lain yaitu, air sumur, air sumur rumah, air kemasan “ PRIMA”.

air kemasan “ PRIMA”.

HASIL HASIL

Tabel 1. Pengukuran absorbansi larutan standar Fe Tabel 1. Pengukuran absorbansi larutan standar Fe

C

C ( ( mmgg//L L ) ) aattaau u ppppmm AAbbssoorrbbaannssii 1 1,,00 00,,00222233 3 3,,00 00,,00666655 6 6,,00 00,,11229955 Ket : Correlation Coef ( g

(14)

Tabel 2. Pengukuran absorbansi larutan standar Mn Tabel 2. Pengukuran absorbansi larutan standar Mn

C

C ( ( mmgg//L L ) ) aattaau u ppppmm AAbbssoorrbbaannssii 1 1,,00 00,,00444433 3 3,,00 00,,11334422 6 6,,00 00,,22555511 Ket : Correlation Coef (

Ket : Correlation Coef ( gradien ) : 0,999208 dan Slope : 0,04301gradien ) : 0,999208 dan Slope : 0,04301

Tabel 3. Konsentrasi Larutan Standar  Tabel 3. Konsentrasi Larutan Standar 

S

Saammppeell FFee MMnn

A

Aiir r ssuummuurr 00..000033 00..000033 A

Aiir r ssuummuur r rruummaahh 00..000088 00..004444 Air kemasan “ PRIMA”

Air kemasan “ PRIMA” 00..000055 00..000011

Perhitungan Perhitungan

Absorbans yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan Absorbans yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan standar yaitu semakin besar

standar yaitu semakin besar konsentrasi yang digunakan, maka absorbansnya jugakonsentrasi yang digunakan, maka absorbansnya juga semakin besar. Setelah didapatkan absorbans dari larutan standar, maka dibuat semakin besar. Setelah didapatkan absorbans dari larutan standar, maka dibuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan absorbans yang kemudian dihasilkan grafik hubungan antara konsentrasi dengan absorbans yang kemudian dihasilkan regresi linear. Nilai regresi linear (R) dapat digunakan untuk menentukan regresi linear. Nilai regresi linear (R) dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel. Regresi linear yang mendekati 1, maka absorbans konsentrasi larutan sampel. Regresi linear yang mendekati 1, maka absorbans yang dihasilkan sudah cukup baik (mendekati kebenaran). Dari data larutan yang dihasilkan sudah cukup baik (mendekati kebenaran). Dari data larutan sta

standndarar Fe danFe dan Mn, maMn, maka dapka dapat dibat dibuat kuuat kurva karva kaliblibrasrasi konsi konsentrentrasi vasi versersusus absorbansi. Dari hasil pengukuran didapat kurva kalibrasi standar linier, kurva absorbansi. Dari hasil pengukuran didapat kurva kalibrasi standar linier, kurva kalibrasi ini nantinya digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel yang kalibrasi ini nantinya digunakan untuk menentukan konsentrasi sampel yang terukur sebenarnya dengan menggunakan persamaan regresi linier yaitu Y = bx + terukur sebenarnya dengan menggunakan persamaan regresi linier yaitu Y = bx + a, maka d

a, maka diperoiperoleh b (Sleh b (Slope) =lope) = 0.0210.0217272 dan a (intdan a (intersepersep) = 0,00) = 0,00000 P000 Persamersamaanaan linier

linier padapada Fe adFe adalahalah y =y = 0.00.021721722x + 0x + 0,00,00000000 dimana Y adalah absorbansi dan Xdimana Y adalah absorbansi dan X adalah konsen

adalah konsentrasi dengan trasi dengan nilai regresi nilai regresi R =R = 0,999208. S0,999208. Sedangkan pada edangkan pada larutanlarutan stand

standarar Mn dipMn diperoleh eroleh b (slob (slope) =pe) = 0,0430,0430101 dan a (dan a (intersintersep) = 0ep) = 0,000,000000 s000 sehingehinggaga didap

didapat persamat persamaan linier unaan linier untuktuk Mn adalahMn adalah y = 0,0y = 0,043014301 x + 0,00x + 0,00000000 dengan nilaidengan nilai regr

(15)

mendekati 1, yang berarti hasil per grafik tersebut sudah memenuhi hukum mendekati 1, yang berarti hasil per grafik tersebut sudah memenuhi hukum Lambert-Beer.

Lambert-Beer. Berdasarkan p

Berdasarkan persamaan dan ersamaan dan data diatas data diatas maka kadar maka kadar Fe dan Mn Fe dan Mn dalamdalam sampeldapat di hitung sbb.

sampeldapat di hitung sbb.

Kadar Fe dalam Air minum kemasan “PRIMA” Kadar Fe dalam Air minum kemasan “PRIMA”

y = y = 0.0210.02172x + 0,0072x + 0,00000000 0. 0.00005 =5 = 0.0.0202171722 xx x = 0.2302 ppm x = 0.2302 ppm

Jadi kadar Fe dalam Air minuman kemasan “PRIMA” adalah 0.2302 mg/L. Jadi kadar Fe dalam Air minuman kemasan “PRIMA” adalah 0.2302 mg/L. Ka

Kadadarr MnMndalam Air minum kemasan “PRIMA”dalam Air minum kemasan “PRIMA” y = y = 0,00,043043011 x + 0,0x + 0,00000000000 0.0 0.001 01 == 0,00,043043011 xx x x = = 0.02325 ppm0.02325 ppm

Jadi kadar Mn dalam Air minuman kemasan “PRIMA” adalah 0.02325 mg/L. Jadi kadar Mn dalam Air minuman kemasan “PRIMA” adalah 0.02325 mg/L.

KESIMPULAN KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang dilakukan bahwa hubungan Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang dilakukan bahwa hubungan antara absorbans

antara absorbansi dengan larutan i dengan larutan konsentrasi larukonsentrasi larutan standartan standar Fe maka didapFe maka didapatkanatkan  pers

 persamaanamaan y = y = y = y = 0.0210.0217272 x + 0,00000, sedx + 0,00000, sedangkangkan hubunan hubungan antargan antara absorba absorbansiansi deng

dengan laruan larutan statan standarndar Mn makMn maka didapa didapatkan patkan persamersamaanaan y = 0,04y = 0,04301301 x + 0,00x + 0,00000000 dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kadar Fe dan Mn dari sampel dan berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kadar Fe dan Mn dari sampel masing-masing sebesar 0.2302 mg/L dan 0.2302 mg/L.

(16)

PENENTUAN NITRIT ( N-NO2 ) DALAM AIR  PENENTUAN NITRIT ( N-NO2 ) DALAM AIR 

Tujuan Tujuan

Mahasiswa mampu dapat melakukan analisa nitrit dalam sampel air  Mahasiswa mampu dapat melakukan analisa nitrit dalam sampel air  1

1.. PPENENDADAHUHULLUAUANN

  Nitrit dalam suasana asam pada pH 2,0

  Nitrit dalam suasana asam pada pH 2,0 –  –  2,5 akan bereaksi dengan2,5 akan bereaksi dengan sulfanisme dan N-1 napthyl ethylene diamnine dihydrocloride membentuk  sulfanisme dan N-1 napthyl ethylene diamnine dihydrocloride membentuk  senyawa azo yang berwarna merah keunguan. Warna yang terbentuk diukur  senyawa azo yang berwarna merah keunguan. Warna yang terbentuk diukur  absorbansinya s

absorbansinya secara spektrofotometri padecara spektrofotometri pada panjanga panjang maksimum 543 nmmaksimum 543 nm.. Metoda ini

Metoda ini dipakai untuk dipakai untuk penetapan kadar npenetapan kadar nitrit dalam sampel itrit dalam sampel air dan air air dan air    buangan industri dan rumah tanngga. Prosedur dengan spektofotometri ini   buangan industri dan rumah tanngga. Prosedur dengan spektofotometri ini

digunakan untuk pengujian kadar nitrit dalam air antara 0,001

digunakan untuk pengujian kadar nitrit dalam air antara 0,001 –  – 0,100 mg/L. jika0,100 mg/L. jika menggunakan

menggunakan kuvet 1 kuvet 1 cm dalam pencm dalam penentuan kadar entuan kadar nitrit, maka aknitrit, maka akan diperolehan diperoleh kadar nitrit 0,18/L. Untuk meningkatkan ketelitian pembacaan dapat digunakan kadar nitrit 0,18/L. Untuk meningkatkan ketelitian pembacaan dapat digunakan kuvet yang lebih panjang lintasanya ( 5 cm

kuvet yang lebih panjang lintasanya ( 5 cm –  – 10 cm ).10 cm ).

Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam

sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawamenganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal  preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode

 preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa.analisa.

Spektrofotometri uv-vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah Spektrofotometri uv-vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200

ultraviolet (200 –  – 350 nm) dan sinar tampak (350350 nm) dan sinar tampak (350 –  – 800 nm) oleh suatu senyawa.800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu   promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke   promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang cahaya uv orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang cahaya uv atau cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi elektron. atau cahaya tampak bergantung pada mudahnya promosi elektron. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi elektron, akan molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi elektron, akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang menyerap pada panjang gelombang yang lebih pendek. Molekul yang memerlukan energi lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang memerlukan energi lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang. Senyawa yang menyerap cahaya dalam daerah tampak (senyawa lebih panjang. Senyawa yang menyerap cahaya dalam daerah tampak (senyawa   berwarna) mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikan dari pada   berwarna) mempunyai elektron yang lebih mudah dipromosikan dari pada

senyawa yang menyerap pada panjang gelombang

(17)

2.

2. PEPERARALALATATAN DN DAN AN BABAHAHANN Alat

Alat

 UV-Vis Spektrofotometer UV-Vis Spektrofotometer  

 Kuvet silicaKuvet silica 

 Pipiet mikro 1000 μLPipiet mikro 1000 μL 

 Gelas ukur 100 mLGelas ukur 100 mL 

 Batang pengaduk Batang pengaduk  

 TissueTissue

Bahan Bahan

 Sampel Air Sampel Air    SulfanilamidaSulfanilamida    NEDH NEDH   AquadesAquades 3.

3. PRPROSOSEDEDUR UR KEKERJRJAA Tahap Preparasi Tahap Preparasi

 Pipet 50 sampel uji, masukan ke dalam gelas Pipet 50 sampel uji, masukan ke dalam gelas piala 200 mLpiala 200 mL 

 Tambahkan 1 mL larutan sulfanilamida, kocok dan biarklan 2 menitTambahkan 1 mL larutan sulfanilamida, kocok dan biarklan 2 menit

sampai 8 menit. sampai 8 menit.

 Tambahkan 1 mL NEDH, kocok biarkan selama 10 menit dan segeraTambahkan 1 mL NEDH, kocok biarkan selama 10 menit dan segera

lakukan pengukuran ( pengukuran tidak boleh lebih dari 2 jam ) lakukan pengukuran ( pengukuran tidak boleh lebih dari 2 jam ) Tahap Pengukuran Absorbans Dengan UV-Vis

Tahap Pengukuran Absorbans Dengan UV-Vis

 Tahapan selanjutnya yaitu pengukuran menggunakan spektrofotometer Tahapan selanjutnya yaitu pengukuran menggunakan spektrofotometer 

daerah UV. daerah UV.

 Pengukuran pertama dilakukan terhadap blanko atau aquadest.Pengukuran pertama dilakukan terhadap blanko atau aquadest. 

 Selanjutnya dilakukan pengukuran standar, untuk menentukan panjangSelanjutnya dilakukan pengukuran standar, untuk menentukan panjang

gelombang maksimum gelombang maksimum

 Setelah itu dilakukan pengukuran deret standar untuk mengetahui kurvaSetelah itu dilakukan pengukuran deret standar untuk mengetahui kurva

  baku. Kurva baku yang terbentuk adalah seperti yang disajikan dalam   baku. Kurva baku yang terbentuk adalah seperti yang disajikan dalam

grafik berikut: ( Grafik dapat dilihat

(18)

4

4.. PPEMEMBBAHAHASASANAN Prak

Praktikum itikum ini berni bertujuan tujuan untuk untuk menenmenentukan tukan kadarkadar nitrinitritt ( N-NO( N-NO2 ) dala2 ) dalamm larutan sampel air minu

larutan sampel air minumm dengan metode spekdengan metode spektrofotometri menggutrofotometri menggunakan UV-vis.nakan UV-vis. Prinsipnya

Prinsipnya adalah pengukuradalah pengukuranan nitrit pada pnitrit pada panjang ganjang gelombang maksimum elombang maksimum yangyang dit

ditententukukan yaan yaituitu 543 n543 nm, sem, seteltelah larah larutautan samn sampel ypel yang mang mengengandandungung nitnitritrit dilakukan pengenceran dengan sulfanilamida.

dilakukan pengenceran dengan sulfanilamida.

Dengan demikian pengukuran larutan sampel ( air minum ) dengan Dengan demikian pengukuran larutan sampel ( air minum ) dengan spektrofotometri

spektrofotometri UV menunjukkUV menunjukkan adanya an adanya nitritt dengan nitritt dengan absorbansinya absorbansinya adalahadalah 0,0191 mg/L. Keberadan nitrit dalam sampel sebagai parameter indicator  0,0191 mg/L. Keberadan nitrit dalam sampel sebagai parameter indicator   pencemaran air.

 pencemaran air.

KESIMPULAN KESIMPULAN

Kadar NITRIT dalam sampel Air minum adalah sebesar 0,0191 mg/L. Kadar NITRIT dalam sampel Air minum adalah sebesar 0,0191 mg/L.

Gambar

Tabel 1. Pengukuran absorbansi larutan standar FeTabel 1. Pengukuran absorbansi larutan standar Fe
Tabel 2. Pengukuran absorbansi larutan standar MnTabel 2. Pengukuran absorbansi larutan standar Mn

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan larutan standar dibuat dengan berbagai konsentrasi dikarenakan,metode analisis yang digunakan adalah metode multipoint standar dimana dari

Cara lain yang dapat kita lakukan dengan menambahkan larutan asam sulfat sulfat pekat kedalam sampel, bila sampel ini larut dalam larutan asam sulfat dan

Larutan yang telah diketahui konsentrasinya dengan tepat disebut larutan baku / larutan standar, sedangkan indikator adalah zat yang memberikan tanda

Prosedur pembuatan larutan asam oksalat standar yaitu sebelumnya terlebih dahulu mencari gram massa asam oksalat yang dibutuhkan untuk membuat larutan standar asam

Rumusan masalah pada percobaan titrasi redoks adalah bagaimana cara menentukan kadar besi (Fe) di dalam suatu sampel dengan titrasi permanganometri dengan

Perak juga tidak dapat ditetapkan dengan titrasi menggunakan NaCl sebagai titran karena endapan perak kromat yang mula/mula terbentuk sukar bereaksi pada titik akhir.. Larutan

Sedangkan standar sekunder adalah larutan standar yang belum diketahui konsentrasinya tetapi setelah standardisasi dengan larutan standar primer dan diketahui

Catat mL penambahan larutan Standar Fe yang menghasilkan warna yang sama dengan sampel dan masukkan ke dalam perhitungan... ANALISA