• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan PKL Tiang Pancang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan PKL Tiang Pancang"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PADA PELAKSANAAN JALAN TOL MEDAN-BINJAI

PADA PELAKSANAAN JALAN TOL MEDAN-BINJAI

TOPIK

PKL

:

TOPIK

PKL

:

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN

PEMANCANGAN

PEMANCANGAN

TIANG

TIANG

PANCANGMENGGUNAKAN JACK PILE TYPE

PANCANGMENGGUNAKAN JACK PILE TYPE

HYDROLIC

HYDROLIC

Ditulis untuk menyelesaikan

Ditulis untuk menyelesaikan

Mata kuliah Praktik Kerja Lapangan Semester V

Mata kuliah Praktik Kerja Lapangan Semester V

Pendidikan Diploma III

Pendidikan Diploma III

Oleh :

Oleh :

Immanuel

Immanuel C

C Silaban

Silaban

Oliver

Oliver Hansen

Hansen

NIM:150502206

NIM:1505022068

8

NIM:

NIM: 1605022066

1605022066

PROGRAM STUDI TEKNIK TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2017

2017

▸ Baca selengkapnya: contoh hambatan dalam laporan pkl

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ,

Yang bertanda tangan dibawah , Dosen Pembimbing , Pembimbing PraktikDosen Pembimbing , Pembimbing Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) , dan Ketua J

Kerja Lapangan ( PKL ) , dan Ketua J urusan Teknik Sipil Politeknik Negeriurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan menyatakan bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan dari :

Medan menyatakan bahwa laporan Praktik Kerja Lapangan dari :

1

1 .Immanuel

.Immanuel C

C Silaban

Silaban

2.

2. Oliver

Oliver Hansen

Hansen

NIM

NIM :

: 1505022068

1505022068

NIM

NIM :

: 1605022066

1605022066

Dengan judul :

Dengan judul :

PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PROYEK JALAN TOL

PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PROYEK JALAN TOL

MEDAN-BINJAI, JL.HELVETIA PASAR 8 MEDAN, MEDAN

MEDAN-BINJAI, JL.HELVETIA PASAR 8 MEDAN, MEDAN

SUMATERA UTARA.

SUMATERA UTARA.

Telah selesai diperiksa dan dinilai oleh Pembimbing dan dosen Telah selesai diperiksa dan dinilai oleh Pembimbing dan dosen  pembimbing PKL  pembimbing PKL Medan, 16 Januari 2018 Medan, 16 Januari 2018 Disahkan Oleh : Disahkan Oleh :

Dosen

Dosen Pembimbing

Pembimbing

Pembimbing

Pembimbing PKL,

PKL,

Indra

Indra Fauzi,Drs.,M.T

Fauzi,Drs.,M.T

ANDY

ANDY YARIZ

YARIZ QURNIAWAN

QURNIAWAN

NIP

NIP :

: 19590801

19590801 198603

198603 1

1 003

003

SITE

SITE ENGINEERING

ENGINEERING MANAGER

MANAGER

Ketua Jurusan

Ketua Jurusan

(3)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, atas rahmat-Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai persyaratan bagi Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai persyaratan bagi setiap mahasiswa Semester VI

setiap mahasiswa Semester VI pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeripada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.

Medan.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini berjudul

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini berjudul “ PEMBANGUNAN“ PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA RUAS MEDAN

JALAN TOL TRANS SUMATERA RUAS MEDAN  –  – BINJAI “ , disusunBINJAI “ , disusun setelah penulis melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) selama 4 ( setelah penulis melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) selama 4 ( empat ) minggu sejak tanggal 27 April 2017 sampai

empat ) minggu sejak tanggal 27 April 2017 sampai dengan 21 April 2017.dengan 21 April 2017. Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis menemukan banyak Dalam proses penyusunan laporan ini, penulis menemukan banyak kesulitan dan kendala

kesulitan dan kendala yang sukar dipecahkan namun berkat dukungan danyang sukar dipecahkan namun berkat dukungan dan  bimbingan dari berb

 bimbingan dari berbagai pihak, baik berupa agai pihak, baik berupa material dan spiritual, maupunmaterial dan spiritual, maupun informasi yang berhubungan dengan penyusunan Laporan Praktik Kerja informasi yang berhubungan dengan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, sudah Lapangan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih kepada :

selayaknya penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

1. Bapak M.Syahruddin, S.T, M.T, Direktur Politeknik Negeri MedanBapak M.Syahruddin, S.T, M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan ;;

2.

2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T, Ketua Jurusan Teknik SipilBapak Ir. Samsudin Silaen, M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Politeknik Negeri Medan 3.

3. Ibu Nova Juliana, S.T,M.T Selaku Dosen Wali Kelas SI-5DIbu Nova Juliana, S.T,M.T Selaku Dosen Wali Kelas SI-5D Politeknik Negeri Medan

Politeknik Negeri Medan 4.

4. Bapak Indra Fauzi, Drs,.M.T Dosen Pembimbing penyusunanBapak Indra Fauzi, Drs,.M.T Dosen Pembimbing penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ;

Laporan Praktik Kerja Lapangan ; 5.

5. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik NegeriSeluruh staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan ;

(4)

6.

6. Bapak Joko Purwanto, ST. MT, Kepala Proyek Jalan Tol TransBapak Joko Purwanto, ST. MT, Kepala Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan- Binjai;

Sumatera Ruas Medan- Binjai; 7.

7. Bapak Andy Yarzis Qurniawan,Site Enginer Manager, yang telahBapak Andy Yarzis Qurniawan,Site Enginer Manager, yang telah memberi kami ijin PKL di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ruas memberi kami ijin PKL di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan

Medan –  –  Binjai; Binjai; 8.

8. Bapak Ali Mashur Jamhuri,Adm Teknik, yang telah memberi kamiBapak Ali Mashur Jamhuri,Adm Teknik, yang telah memberi kami  bimbingan PKL

 bimbingan PKL di Proyek Jalan Tdi Proyek Jalan Tol Trans ol Trans Sumatera Ruas MedanSumatera Ruas Medan –  –  Binjai;

Binjai; 9.

9. Orang tua dan keluarga yang mendukung penyusunan LaporanOrang tua dan keluarga yang mendukung penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan baik berupa material maupun moral ; Praktik Kerja Lapangan baik berupa material maupun moral ; 10.

10. RekanRekan  –  –   rekan mahasiswa yang turut membantu dalam  rekan mahasiswa yang turut membantu dalam  penyelesaian Laporan

 penyelesaian Laporan Praktik Kerja LPraktik Kerja Lapangan ini, apangan ini, dan semua dan semua pihakpihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.

yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.

Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan maupun Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan maupun kesalahan dalam Laporan ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kesalahan dalam Laporan ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kritik yang konstruktif dari pembaca. Semoga laporan ini bermanfaat bagi  penulis dan siapa saja yang membacanya.

 penulis dan siapa saja yang membacanya.

Medan,

Medan, Januari Januari 20182018 Hormat Penyusun, Hormat Penyusun,

Immanuel

Immanuel C C Silaban Silaban Oliver Oliver HansenHansen  NIM : 1505022

(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA

KATA PENGANTAR ...PENGANTAR ... .. ii DAFTAR

DAFTAR ISI ISI ... iii... iii DAFTAR

DAFTAR GAMBAR ...GAMBAR ... ... vv BAB

BAB I I PENDAHULUAN ...PENDAHULUAN ...

Error! Bookmark not defined.

Error! Bookmark not defined.

1.1

1.1 Deskripsi Deskripsi Proyek Proyek Secara Secara Umum ...Umum ... ... 11 1.1.1

1.1.1 Latar Latar Belakang Belakang Proyek ...Proyek ... 1. 1 1.1.2

1.1.2 Data Data Umum Umum Proyek .Proyek ... 2... 2 1.2

1.2 Deskripsi Deskripsi Topik Topik Yang Yang Dipilih Dipilih ... 3... 3 1.2.1

1.2.1 Judul Judul Topik Topik ... 3... 3 1.2.2

1.2.2 Alasan Alasan Pemilihan Pemilihan ... ... 33 1.2.3 Ruang

1.2.3 Ruang Lingkup / Lingkup / Batasan Topik Batasan Topik ... ... 33 1.3

1.3 Jadwal Jadwal Kegiatan Kegiatan PKL ...PKL ... 3... 3 BAB II

BAB II KESESUAIAN KESESUAIAN PERANCANGAN DAN PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN ... ... 44 2.1

2.1 Latar Latar Belakang Belakang Pembangunan Konstruksi ...Pembangunan Konstruksi ... 4... 4 2.2

2.2 Sistem atau cara Sistem atau cara kerja maupun alat kerja maupun alat yang dipakai yang dipakai ... ... 55 2.2.1 Rekayasa

2.2.1 Rekayasa Lapangan (Field Lapangan (Field Engineering) ...Engineering) ... ... 55 2.2.2

2.2.2 Pekerjaan Pekerjaan Menentukan Menentukan Titik Titik Tiang Tiang Pancang Pancang ... ... 66 2.2.3

2.2.3 Pekerjaan Pekerjaan Pemancangan Pemancangan ... . 88 2.2.4

2.2.4 Pekerjaan Pekerjaan Lean Lean Concrete Concrete ... ... 1818 2.3

2.3 Kesesuaian Gambar Kesesuaian Gambar Rencana dengan RealRencana dengan Realisasi isasi ... ... 2121 2.4

2.4 Kesesuaian Metode Kerja Rencana dengan Realisasi ... Kesesuaian Metode Kerja Rencana dengan Realisasi ... 2121 2.4.1

2.4.1 Pekerjaan Pekerjaan Rekayasa Rekayasa Lapangan ...Lapangan ... 21... 21 2.4.2 Pekerjaan

2.4.2 Pekerjaan Menentukan Titik Menentukan Titik Tiang Pancang ...Tiang Pancang ... ... 2222 a.

a. Menentukan Menentukan titik titik tiang tiang pancang pancang sesuai sesuai dengan dengan perencanaan perencanaan gambargambar dengan sudut

dengan sudut toleransi back toleransi back sebesar sebesar 0,005 mm. ...0,005 mm. ... ... 2222  b.

 b. Alat yang digunakan Alat yang digunakan dalam menentukan titik tinag pancang adalah Jalondalam menentukan titik tinag pancang adalah Jalon  penta prisma dan teodolit.

 penta prisma dan teodolit. ... ... 2222 2.4.3

(6)

2.4.5 Pelaksanaan Lantai Kerja

2.4.5 Pelaksanaan Lantai Kerja (Lean Concrete)(Lean Concrete) pada  pada Rigid Pavement ... 23Rigid Pavement ... 23 2.6 Kesesuaia

2.6 Kesesuaian n Mutu ReMutu Rencana ncana dengan Realidengan Realisasi sasi ... 23... 23 2.7

2.7 Kesesuaian Skedul Rencana dengan Realisasi ...Kesesuaian Skedul Rencana dengan Realisasi ... ... 2424 2.8 Kesesuaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Rencana dengan

2.8 Kesesuaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Rencana dengan Realisasi

Realisasi ... ... 2626 EVALUASI KETIDAKSESUAIAN

EVALUASI KETIDAKSESUAIAN RENCANA DENGAN RENCANA DENGAN REALISASI REALISASI ... ... 3030 2.9

2.9 Penyebab Penyebab Ketidaksesuaian ...Ketidaksesuaian ... 30... 30 2.10

2.10 Tindakan/solusi Tindakan/solusi yang dilaksanakan yang dilaksanakan di di lapangan lapangan ... ... 3232 BABIII KESIMPULAN &

BABIII KESIMPULAN & SARAN ...SARAN ... ... 3333 3.1

3.1 Kesimpulan ...Kesimpulan ... 33... 33 3.2

(7)

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Trase Kondisi Jalan Tol Medan

Gambar 2. 1 Trase Kondisi Jalan Tol Medan –  – Binjai ...Binjai ... 5... 5 Gambar

Gambar 2. 2. 2 2 Apel Apel pelaksanaan pelaksanaan K3 ...K3 ... ... 1313 Gambar 2.

Gambar 2. 3 Pengankatan 3 Pengankatan tiang pancang tiang pancang oleh croleh crane ane ... ... 1414 Gambar 2. 4

Gambar 2. 4 Setting ketegak-lurusan tiang Setting ketegak-lurusan tiang pancang oleh operator jpancang oleh operator jack pile ... ack pile ... 1515 Gambar 2. 5

Gambar 2. 5 Pengambilan sambungan Tiang pancang ke Pengambilan sambungan Tiang pancang ke dua oleh crane dua oleh crane ... ... 1515 Gambar 2. 6

Gambar 2. 6 Operator Memasukkan tiang Operator Memasukkan tiang pancang ke pile pancang ke pile clamping box ... clamping box ... 1616 Gambar 2.

Gambar 2. 7 Pengelasan 7 Pengelasan Tiang Pancang ke Tiang Pancang ke dua untuk dua untuk penyambungan ...penyambungan ... ... 1616 Gambar 2.

Gambar 2. 8 Pemotongan 8 Pemotongan tiang pancang tiang pancang menggunakan alat menggunakan alat betel betel ... ... 1717 Gambar

Gambar 2. 2. 9 9 Pengangkatan Pengangkatan sisa sisa tiang tiang pancang pancang dengan dengan mengelas mengelas sisa sisa ... sambungan

sambungan beton beton agar agar terpotong terpotong ... 17... 17 Gambar 2.

Gambar 2. 10 Penggunaan Rompi, 10 Penggunaan Rompi, Helm, dan SafeHelm, dan Safety Shoes ... ty Shoes ... 2828 Gambar

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

BAB I

BAB I

PENDAHULIAN

PENDAHULIAN

1.1 Deskripsi Proyek Secara Umum

1.1 Deskripsi Proyek Secara Umum

1.1.1 Latar Belakang Proyek

1.1.1 Latar Belakang Proyek

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari system Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari system  jaringan jalan

 jaringan jalan nasional nasional yang penggunanya di yang penggunanya di wajibkan membawajibkan membayar tol yar tol dandan memiliki peran yang sangat signifikan bagi perkembangan suatu daerah. memiliki peran yang sangat signifikan bagi perkembangan suatu daerah. ((UndangUndang

 – 

 – 

 Undang Tentang Jalan Tol, Undang Tentang Jalan Tol, UU No.15 Tahun 2005) UU No.15 Tahun 2005)

Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan dan jalan nasional yang Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan dan jalan nasional yang dapat menunjang peningkatan pertumbuhan perekonomian. Pengadaan dapat menunjang peningkatan pertumbuhan perekonomian. Pengadaan  jalan

 jalan tol tol sendiri sendiri dimasukan dimasukan untuk untuk mewujudkan mewujudkan pemerataan pemerataan pembagunanpembagunan serta keseimbangan dalam pembangunan wilayah.

serta keseimbangan dalam pembangunan wilayah.

Jalan Tol Trans Sumatera adalah sebuah jalan tol sepanjang 2.818 Jalan Tol Trans Sumatera adalah sebuah jalan tol sepanjang 2.818 km yang menghubungkan Lampung dengan Aceh di Pulau Sumatera. Jal km yang menghubungkan Lampung dengan Aceh di Pulau Sumatera. Jal anan tol ini pada tahun 2012 diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp. 150 tol ini pada tahun 2012 diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp. 150 triliun. Dengan adanya jalan tol ini nantinya, kehidupan di Pulau Sumatera triliun. Dengan adanya jalan tol ini nantinya, kehidupan di Pulau Sumatera diyakini akan mengalahkan kehidupan di Pulau Jawa.

diyakini akan mengalahkan kehidupan di Pulau Jawa. Jalan Tol Medan

Jalan Tol Medan –  –  Binjai adalah jalan tol sepanjang 16,8 km yang Binjai adalah jalan tol sepanjang 16,8 km yang akan menghubungkan dua kota di Sumatera Utara, Indonesia : Medan dan akan menghubungkan dua kota di Sumatera Utara, Indonesia : Medan dan Binjai. Jalan Tol Medan

Binjai. Jalan Tol Medan –  –  Binjai akan membagi beban kendaraan dengan Binjai akan membagi beban kendaraan dengan Jalan Medan

Jalan Medan –  –  Binjai yang merupakan salah satu ruas terpadat dalam J Binjai yang merupakan salah satu ruas terpadat dalam J alanalan Raya Lintas Sumatera yang menghubungkan Medan dan Banda Aceh. Jalan Raya Lintas Sumatera yang menghubungkan Medan dan Banda Aceh. Jalan Tol ini akan menyambung dengan Jalan Tol Belmera yang telah ada Tol ini akan menyambung dengan Jalan Tol Belmera yang telah ada sebelumnya di

sebelumnya di sekitar pintu tol sekitar pintu tol Tanjung Tanjung Mulia, lalu Mulia, lalu menyusuri kmenyusuri kawasanawasan Medan Helvetia, Sei Semayang dan sampai ke jalan lingkar luar kota Binjai Medan Helvetia, Sei Semayang dan sampai ke jalan lingkar luar kota Binjai sebagai titik akhir.

sebagai titik akhir.

Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan data serta Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan data serta  pengamatan

 pengamatan langsung langsung selama selama 4 4 minggu minggu yang yang dikerjakan dikerjakan oleh oleh PT.PT. HUTAMA KARYA INFRASTRUKTUR DEVISI JALAN & HUTAMA KARYA INFRASTRUKTUR DEVISI JALAN &

(10)

JEMBATAN, selaku kontraktor utama dalam proyek Pembangunan Jalan JEMBATAN, selaku kontraktor utama dalam proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan

Tol Trans Sumatera Ruas Medan –  –  Binjai sta 0+000 Binjai sta 0+000 –  –  16+817. 16+817.

1.1.2 Data Umum Proyek

1.1.2 Data Umum Proyek

Data umum Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Data umum Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan-Binjaimeliputi seksi I akses Tanjung Mulia-Helvetia sepanjang 6,270 km, Binjaimeliputi seksi I akses Tanjung Mulia-Helvetia sepanjang 6,270 km, seksi II akses Helvetia-Semayang sepanjang 6,175 km dan seksi III seksi II akses Helvetia-Semayang sepanjang 6,175 km dan seksi III Semayang-Binjai sepanjang

Semayang-Binjai sepanjang 4,275 4,275 km terletak km terletak di Kota di Kota Madya BinjaiMadya Binjai  –  –  Kabupaten Deli Serdang.

Kabupaten Deli Serdang.

DATA KONTRAK: DATA KONTRAK:

➢  Nama Proyek  Nama Proyek : : Pembangunan Pembangunan Jalan Jalan Tol Tol TransTrans Sumatera Ruas Medan

Sumatera Ruas Medan –  –  Binjai Binjai

➢ Lokasi Lokasi Proyek Proyek : : Kota Kota Madya Madya Binjai Binjai SumateraSumatera Utara

Utara

➢  Nilai Proyek  Nilai Proyek : Rp. 1.192.494.019.091: Rp. 1.192.494.019.091

➢ Pemilik Pemilik Proyek Proyek : : PT. PT. HUTAMA HUTAMA KARYA KARYA (Persero)(Persero) Divisi Jalan Tol

Divisi Jalan Tol

➢ Konsultan Konsultan Perencana Perencana : PT.Yo: PT.Yodha Kdha Karya (Persero)arya (Persero)

➢ Konsultan Konsultan Pengawas Pengawas : PT. : PT. Yodha Yodha Karya ( Karya ( Persero)Persero)

➢ Lingkup Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ::

-Pekerjaan Survey : Penentuan Titik Awal Pemancangan -Pekerjaan Survey : Penentuan Titik Awal Pemancangan -Pekerjaan Pondasi :- Pemancangan menggunakan pancang

-Pekerjaan Pondasi :- Pemancangan menggunakan pancang  jenis PC Rounded Hollow

 jenis PC Rounded Hollow Pile.Pile. - Pengecoran Lean Concrete - Pengecoran Lean Concrete

(11)

1.2 Deskripsi Topik Yang Dipilih

1.2 Deskripsi Topik Yang Dipilih

1.2.1 Judul Topik

1.2.1 Judul Topik

Judul topik yang dipilih adalah Judul topik yang dipilih adalah ““PELAKSANAAN PELAKSANAAN PEMANCANGAN PEMANCANGAN TIANG TIANG PANCANGPANCANG MENGGUNAKAN JACK PILE TYPE HYDROLIC

MENGGUNAKAN JACK PILE TYPE HYDROLIC ““

1.2.2 Alasan Pemilihan

1.2.2 Alasan Pemilihan

Sebagai mahasiswa Teknik Sipil Program D III Teknik Bangunan Sebagai mahasiswa Teknik Sipil Program D III Teknik Bangunan Sipil diharapkan agar mampu merencanakan,melaksanakan,serta Sipil diharapkan agar mampu merencanakan,melaksanakan,serta mengawas pembangunan jalan dan jembatan.

mengawas pembangunan jalan dan jembatan.

1.2.3 Ruang Lingkup / Batasan Topik

1.2.3 Ruang Lingkup / Batasan Topik

Karena menyesuaikan waktu PKL yang ditentukan, maka ruang Karena menyesuaikan waktu PKL yang ditentukan, maka ruang lingkup pembahasan Laporan PKL ini adalah mencakup galian, lingkup pembahasan Laporan PKL ini adalah mencakup galian,  pemancangan pada pekerjaan SEKSI I ( STA

 pemancangan pada pekerjaan SEKSI I ( STA ambil dari ambil dari PDA )PDA )

1.3 Jadwal Kegiatan PKL

1.3 Jadwal Kegiatan PKL

Waktu pelaksanaan PKL yang dijadwalkan oleh Jurusan Teknik Waktu pelaksanaan PKL yang dijadwalkan oleh Jurusan Teknik Sipil program studi Teknik Sipil adalah selama

Sipil program studi Teknik Sipil adalah selama empat minggu yang dimulaiempat minggu yang dimulai  pada tanggal

 pada tanggal 09 Oktober 09 Oktober 2017 samp2017 sampai 04 Nai 04 November 2017ovember 2017, yang , yang terdiri dariterdiri dari enam hari kerja setiap minggu dan dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga enam hari kerja setiap minggu dan dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.

(12)

BAB II

BAB II

KESESUAIAN PERANCANGAN DAN

KESESUAIAN PERANCANGAN DAN PELAKSANA

PELAKSANAAN

AN

2.1 Latar Belakang Pembangunan Konstruksi

2.1 Latar Belakang Pembangunan Konstruksi

Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan

Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan - - Binjai mempunyai panjangBinjai mempunyai panjang 16,8 KM yang menghubungkan dua kota Medan dan Binjai. Jalan tol 16,8 KM yang menghubungkan dua kota Medan dan Binjai. Jalan tol Medan

Medan  –  –   Binjai akan membagi beban kendaraan dengan jalan Medan  Binjai akan membagi beban kendaraan dengan jalan Medan  –  –  Binjai yang merupakan salah satu ruas terpadat dalam Jalan Raya Lintas Binjai yang merupakan salah satu ruas terpadat dalam Jalan Raya Lintas Sumatera yang menghubungkan Medan dan Banda Aceh. Jalan Tol ini akan Sumatera yang menghubungkan Medan dan Banda Aceh. Jalan Tol ini akan menyambung dengan Jalan Tol Belmera yang telah ada sebelumnya menyambung dengan Jalan Tol Belmera yang telah ada sebelumnya disekitar pintu tol Tanjung Mulia, lalu menyusuri kawasan M

disekitar pintu tol Tanjung Mulia, lalu menyusuri kawasan M edan Helvetia,edan Helvetia, Sei Semayang dan sampai ke jalan lingkar luar kota Binjai sebagai titik Sei Semayang dan sampai ke jalan lingkar luar kota Binjai sebagai titik akhir. Pintu tol direncanakan berjumlah 3

akhir. Pintu tol direncanakan berjumlah 3 pintu, 2 arah dengan 3 jalur padapintu, 2 arah dengan 3 jalur pada masing -

masing - masing arah dengan desain masing arah dengan desain kecepatan maksimum 100 kecepatan maksimum 100 km/jam.km/jam. Proyek pembangunan jalan tol Medan

Proyek pembangunan jalan tol Medan  –  –  Binjai yang akan dibahas dalam Binjai yang akan dibahas dalam laporan ini adalah tentang pelaksanaan pekerjaan pada seksi I (STA 0 + 900 laporan ini adalah tentang pelaksanaan pekerjaan pada seksi I (STA 0 + 900  – 

 – 1 +800 )1 +800 )

..

seksi I (STA 0 + 900seksi I (STA 0 + 900 –  – 1 + 800 )1 + 800 )

..

yang ditinjau adalah pekerjaanyang ditinjau adalah pekerjaan  proses

 proses pemancangan pemancangan menggunakan menggunakan tiang tiang pancang pancang PC PC Rounded Rounded HollowHollow Pile. Pada umumnya jalan tol jembatan layang yang ada di Indonesia Pile. Pada umumnya jalan tol jembatan layang yang ada di Indonesia menggunakanpondasi konstruksi tiang pancang

menggunakanpondasi konstruksi tiang pancang

..

Proses pelaksanaanProses pelaksanaan  pekerjaanpekerjaan proses

 pekerjaanpekerjaan proses pemancangan di pemancangan di lapangan harus lapangan harus sesuai sesuai dengandengan spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh konsultan. Jika pelaksanaan spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh konsultan. Jika pelaksanaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada, maka akan menimbulkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ada, maka akan menimbulkan kerusakan padakonstruksi pondasi tiang pancang dan tidak sesuai umur kerusakan padakonstruksi pondasi tiang pancang dan tidak sesuai umur rencana.

(13)

Gambar 2. 1 Trase Kondisi Jalan Tol Medan

Gambar 2. 1 Trase Kondisi Jalan Tol Medan –  –  Binjai Binjai

2.2

2.2 Sistem atau cara

Sistem atau cara kerja maupun alat y

kerja maupun alat yang dipakai

ang dipakai

2.2.1 Rekayasa Lapangan (Field Engineering)

2.2.1 Rekayasa Lapangan (Field Engineering)

Rekayasa lapangan adalah suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian Rekayasa lapangan adalah suatu kegiatan untuk mencari kesesuaian antara rancangan asli yang ditunjukkan dalam gambar dengan kebutuhan antara rancangan asli yang ditunjukkan dalam gambar dengan kebutuhan aktual lapangan. Kegiatan ini terdiri dari survey lapangan dan analisis data aktual lapangan. Kegiatan ini terdiri dari survey lapangan dan analisis data lapangan. Rekayasa lapangan (Field Engineering) dilakukan untuk lapangan. Rekayasa lapangan (Field Engineering) dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan sebelum dimulainya pekerjaan. Dengan mengetahui kondisi lapangan sebelum dimulainya pekerjaan. Dengan adanya Rekayasa Lapangan maka pelaksana mengetahui kondisi yang asli adanya Rekayasa Lapangan maka pelaksana mengetahui kondisi yang asli di lapangan.Data

di lapangan.Data –  –  data yang di lapangan akan diolah untuk menjadi bahan data yang di lapangan akan diolah untuk menjadi bahan dalam membandingkan perencanaan telah sesuai atau belum dengan dalam membandingkan perencanaan telah sesuai atau belum dengan kondisi di lapangan.

kondisi di lapangan.

Pekerjaan Rekayasa Lapangan yang dilakukan di lapangan, yaitu : Pekerjaan Rekayasa Lapangan yang dilakukan di lapangan, yaitu :

1.

1. Menentukan STA awal pekerjaan dan akhir pekerjaan denganMenentukan STA awal pekerjaan dan akhir pekerjaan dengan melihat patok STA, kemudian di ukur kebelakang dengan pita ukur melihat patok STA, kemudian di ukur kebelakang dengan pita ukur sejauh 500 meter dengan membagi per 25 meter.

sejauh 500 meter dengan membagi per 25 meter. 2.

(14)

3.

3. Pengukuran profil melintang existing jalan setiap 25 meterPengukuran profil melintang existing jalan setiap 25 meter menggunakan Water Pass

menggunakan Water Pass 4.

4. Melakukan identifikasi lapangan. Pengecekan utilitas dan tanamanMelakukan identifikasi lapangan. Pengecekan utilitas dan tanaman apa saja yang harus diperhatikan dalam proyek, pengecekan apa saja yang harus diperhatikan dalam proyek, pengecekan dilakukan per 25 meter

dilakukan per 25 meter

2.2.2

2.2.2

Pekerjaan Menentukan Titik Tiang Pancang

Pekerjaan Menentukan Titik Tiang Pancang

1.

1. Lingkup Kerja

Lingkup Kerja

Pekerjaan ini meliputi penentuan titik koordinat yang dilakukan Pekerjaan ini meliputi penentuan titik koordinat yang dilakukan oleh tim surveyor menggunakan data yang telah di berikan oleh tim surveyor menggunakan data yang telah di berikan konsultan perencana.

konsultan perencana.

Sumber Daya Alat

Sumber Daya Alat

a.

a.

TripotTripot

b.

b.

Patok kayuPatok kayu

c.

c.

Total StationTotal Station

d.

d.

TeodolitTeodolit

e.

e.

WaterpassWaterpass

f.

f.

Bak Ukur Bak Ukur 

g.

g.

PiloxPilox

h.

h.

Penta prismaPenta prisma

2.

2. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia

a.

a.

PelaksanaPelaksana

b.

b.

FlagmanFlagman

c.

c.

PekerjaPekerja

d.

d.

Operator Operator 

(15)

3.

3. Metode Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan

Cara menentukan titik koordinat :

Cara menentukan titik koordinat :

a.

a. Memakai APD ( Alat Pelengkap Diri ) dengan baik danMemakai APD ( Alat Pelengkap Diri ) dengan baik dan  benar

 benar serta serta brifing brifing tentang tentang keselamatan keselamatan sekitar sekitar 5 5 menitmenit sebelum memulai pekerjaan

sebelum memulai pekerjaan  b.

 b. Pertama tentukan dua titik, titik pertama adalah BMPertama tentukan dua titik, titik pertama adalah BM  permanen.

 permanen. c.

c. Setelah menentukan dua titik dirikan alat thedolit di titikSetelah menentukan dua titik dirikan alat thedolit di titik kedua, dan setel theodolite sebelum di gunakan

kedua, dan setel theodolite sebelum di gunakan d.

d. Satu orang memegang jalun prisma di titik BM permanenSatu orang memegang jalun prisma di titik BM permanen e.

e. Satu orang yang menembak menggunakan theodolite keSatu orang yang menembak menggunakan theodolite ke  jalun

 jalun prisma prisma yang yang telah telah didirikan didirikan di di titik titik BM BM untukuntuk menolkan sudut horizontal derajatnya

menolkan sudut horizontal derajatnya f.

f. Setelah derajat theodolite menunjukan nol derjat pada sudutSetelah derajat theodolite menunjukan nol derjat pada sudut horizontal, masukkan koordinat X dan Y yang telah di horizontal, masukkan koordinat X dan Y yang telah di tentukan pada gambar ke dalam bacaan theodolite

tentukan pada gambar ke dalam bacaan theodolite g.

g. Orang yang memegang jalun prisma bergerak mengikutiOrang yang memegang jalun prisma bergerak mengikuti arahan dari operator yang memegang theodolite sampai arahan dari operator yang memegang theodolite sampai tepat pada titik koordinat yang di tentukan, toleransi sudut tepat pada titik koordinat yang di tentukan, toleransi sudut  back adalah 0.005 mm

 back adalah 0.005 mm h.

h. Beri tanda titik tersebut dengan kayu atau pyloxBeri tanda titik tersebut dengan kayu atau pylox i.

i. Untuk titik selanjutnya masukkan kembali koordinat X danUntuk titik selanjutnya masukkan kembali koordinat X dan Y ke dalam bacaan theodolite, dan orang yang memegang Y ke dalam bacaan theodolite, dan orang yang memegang  jalun mengikuti arahan dari operator

 jalun mengikuti arahan dari operator theodolite, dan di beritheodolite, dan di beri tanda . seterusnya sampai semua t

tanda . seterusnya sampai semua titik koordinat di beri tandaitik koordinat di beri tanda  j.

 j. Jika alat theodolite ingin pindah ke titik Jika alat theodolite ingin pindah ke titik selanjutnya tembakselanjutnya tembak BM sebelumnya dari titik yang telah di tentukan

(16)

2.2.3

2.2.3

Pekerjaan Pemancangan

Pekerjaan Pemancangan

1.

1. Lingkup Kerja

Lingkup Kerja

Pondasi

Pondasi tiang tiang pancangpancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur(pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.

tertentu.

Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam t

atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer).anah dan dihubungkan dengan Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran  beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.

 beban tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.

Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer  beban

 beban bertahun-tahun. bertahun-tahun. Pada Pada awal awal peradaban, peradaban, dari dari komunikasi,komunikasi,  pertahananan, dan

 pertahananan, dan hal-hal hal-hal yang strategik yang strategik dari desdari desa a dan kota dan kota yang terletakyang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang..

dengan beberapa tiang..

Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil  pemeriksaan

 pemeriksaan tanah tanah menunjukkan menunjukkan bahwa bahwa tanah tanah dangkal dangkal tidak tidak stabil stabil && kurang keras atau apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat kurang keras atau apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih

(17)

Jack in pile adalah suatu system pemancanbgan pondasi tiang yang Jack in pile adalah suatu system pemancanbgan pondasi tiang yang  pelaksanaannya

 pelaksanaannya ditekan ditekan masuk masuk ke ke dalam dalam tanah tanah dengan dengan menggunakanmenggunakan dongkrak hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak dongkrak hidraulis yang diberi beban counterweight sehingga tidak menimbulkan getaran dan gaya tekan tiang dapat diketahui tiap mencapai menimbulkan getaran dan gaya tekan tiang dapat diketahui tiap mencapai kedalaman tertentu. Sebelum dilakuan pemancangan dengan jack-in pile kedalaman tertentu. Sebelum dilakuan pemancangan dengan jack-in pile Proyek jalan tol ruas

Medan-Proyek jalan tol ruas Medan-Binjai menggunakan f’c = 10 untuk lantaiBinjai menggunakan f’c = 10 untuk lantai kerja (lean concrete). Setelah pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas A kerja (lean concrete). Setelah pekerjaan Lapis Pondasi Agregat kelas A (Drainage layer) selesai dilakukan, permukaan harus dibersihkan dari (Drainage layer) selesai dilakukan, permukaan harus dibersihkan dari kotoran, lumpur, batu lepas, atau bahan asing lainnya, dan diperiksa kotoran, lumpur, batu lepas, atau bahan asing lainnya, dan diperiksa kepadatannya, kerataan finishing dan permukaannya oleh terlebih dahulu kepadatannya, kerataan finishing dan permukaannya oleh terlebih dahulu dilakukan tes

dilakukan tes sindir dan sindir dan boring . boring . Dari hasil tes soDari hasil tes sondir tersebut rata-ratandir tersebut rata-rata  perencana

 perencana panjang panjang dengan dengan kedalaman kedalaman tiang. tiang. Selain Selain memiliki memiliki keunggulankeunggulan yang disebutkan diatas alat ini juga mampu memancang pondasi dengan yang disebutkan diatas alat ini juga mampu memancang pondasi dengan  berbagai ukuran

 berbagai ukuran mulai dari mulai dari 200 x 200 x 200 mm 200 mm sampai dengan sampai dengan 500 x 500 x 500 mm500 mm atau juga dapa

atau juga dapat spun t spun pile pile dengan diameter 3dengan diameter 300 sampai 600 00 sampai 600 mm . Mobilisasimm . Mobilisasi alat ini cukup mudah dan pada jack in pile tidak mungkin terjadi keretakan alat ini cukup mudah dan pada jack in pile tidak mungkin terjadi keretakan  pada kepala tiang seperti pada system pemancangan dan juga tidak mudah  pada kepala tiang seperti pada system pemancangan dan juga tidak mudah

terjadi necking seperti pada system bore-pile terjadi necking seperti pada system bore-pile

Hidrolik Sistem adalah suatu metode pemancangan pondasi tiang dengan Hidrolik Sistem adalah suatu metode pemancangan pondasi tiang dengan menggunakan mekanisme

menggunakan mekanisme hydraulic jacking hydraulic jacking foundation sfoundation system, dimanaystem, dimana sistem ini telah mendapatkan hak paten dari United States, United sistem ini telah mendapatkan hak paten dari United States, United Kingdom, China dan New Zealand.

Kingdom, China dan New Zealand. Sistem ini terdiri dari suatu hydraulic

Sistem ini terdiri dari suatu hydraulic ram yang ditempatkan pararel denganram yang ditempatkan pararel dengan tiang yang akan dipancang, dimana untuk menekan tiang tersebut tiang yang akan dipancang, dimana untuk menekan tiang tersebut ditempatkan sebuah mekanisme berupa plat penekan yang berada pada ditempatkan sebuah mekanisme berupa plat penekan yang berada pada  puncak

 puncak tiang tiang dan dan juga juga ditempatkan ditempatkan sebuah sebuah mekanisme mekanisme pemegang pemegang (grip)(grip) tiang, kemudian tiang ditekan ke dalam tanah. Dengan sistem ini tiang akan tiang, kemudian tiang ditekan ke dalam tanah. Dengan sistem ini tiang akan tertekan secara kontiniu ke dalam tanah, tanpa suara, tanpa pukulan dan tertekan secara kontiniu ke dalam tanah, tanpa suara, tanpa pukulan dan tanpa getaran.

(18)

Penempatan sistem penekan hydraulic yang senyawa dan menjepit pada Penempatan sistem penekan hydraulic yang senyawa dan menjepit pada dua sisi tiang menyebabkan didapatkannya posisi titik pancang yang cukup dua sisi tiang menyebabkan didapatkannya posisi titik pancang yang cukup  presisi dan

 presisi dan akurat. Ukurakurat. Ukuran diameter an diameter piston mesin hypiston mesin hydraulic jack tergantungdraulic jack tergantung dengan besar kapasitas daya dukung mesin t

dengan besar kapasitas daya dukung mesin tersebut. Sebagai pembebanan,ersebut. Sebagai pembebanan, ditempatkan balok

ditempatkan balok –  –  balok beton atau plat balok beton atau plat –  –  plat besi pada dua sisi bantalan plat besi pada dua sisi bantalan alat yang pembebanannya disesuaikan dengan muatan yang dibutuhkan alat yang pembebanannya disesuaikan dengan muatan yang dibutuhkan tiang.

tiang.

Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu,  beton,

 beton, dan dan atau baja, atau baja, yang yang digunakan digunakan untuk untuk meneruskan (menmeneruskan (mentransmisikan)transmisikan)  beban-beban permukaan

 beban-beban permukaan ke ke tingkat-tingkat tingkat-tingkat permukaan permukaan yang lebih yang lebih rendahrendah di dalam massa tanah

di dalam massa tanah

Jenis tiang pancang yang digunakan dalam proses pemancangan Jenis tiang pancang yang digunakan dalam proses pemancangan adalah PC Rounded Hollow Pile yang di pr

adalah PC Rounded Hollow Pile yang di produksi oleh PT.WIKA BETONoduksi oleh PT.WIKA BETON . Tiang pancangJenis tanah timbunan yang digunakan berasal dari

. Tiang pancangJenis tanah timbunan yang digunakan berasal dari QuarryQuarry Pancur Batu. Timbunan harus dipilih sesuai dengan persyaratan

Pancur Batu. Timbunan harus dipilih sesuai dengan persyaratan yang telahyang telah ditentukan. Timbunan biasa yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah ditentukan. Timbunan biasa yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berpalasitas tinggi,yang sebagiman sudah diklasifikasi sebagai A-7-6 yang berpalasitas tinggi,yang sebagiman sudah diklasifikasi sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145. Bila penggunaan tanah yang berplastis tinggi menurut AASHTO M145. Bila penggunaan tanah yang berplastis tinggi tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut digunakan hanya pada tinggi tidak dapat dihindarkan, bahan tersebut digunakan hanya pada  bagian

 bagian dasar dasar dari dari timbunan timbunan atau atau pada pada penimbunan penimbunan kembali kembali yang yang tidaktidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi, tetapi tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang tinggi, tetapi tidak digunakan untuk dipergunakan pada

digunakan untuk dipergunakan pada subgradesubgrade  kecuali dapat mencapai  kecuali dapat mencapai minimum CBR.Material ini harus terdiri dari bahan tanah atau batu, yang minimum CBR.Material ini harus terdiri dari bahan tanah atau batu, yang diuji sesuai dengan AASHTO T193, memiliki CBR paling sedikit 15 %. diuji sesuai dengan AASHTO T193, memiliki CBR paling sedikit 15 %.

(19)

2.

2.

Sumber Daya Alat

Sumber Daya Alat

a.

a.

Jack Pile Type HydrolicJack Pile Type Hydrolic

b.

b.

Tiang Pancang ( Spun Pile ) Diameter 50 cmTiang Pancang ( Spun Pile ) Diameter 50 cm

c.

c.

Truk Pengangkut Tiang PancangTruk Pengangkut Tiang Pancang

3.

3. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia

a.

a.

PelaksanaPelaksana

b.

b.

FlagmanFlagman

c.

c.

Operator Operator 

(20)

4.

(21)

5.

5. Metode Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan

a.

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemancangan tiangPekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemancangan tiang  pancang

 pancang beton beton bulat/kotakpretensioned, bulat/kotakpretensioned, sesuai sesuai dengandengan Spesifikasi, persyaratan dalamGambar atau pada Spesifikasi, persyaratan dalamGambar atau pada bagian- bagian lain dalam Dokumen Kon

 bagian lain dalam Dokumen Kontraktrak  b.

 b. Daya dukung tanah pada pemancangan dilakukan denganDaya dukung tanah pada pemancangan dilakukan dengan menggunakan test CBR antara 4%-6%.

menggunakan test CBR antara 4%-6%. c.

c. Tiang pancang beton bulat/kotakpretensioned harus dibuatTiang pancang beton bulat/kotakpretensioned harus dibuat sesuai dengan detail pada Gambar dan ketentuan ACI sesuai dengan detail pada Gambar dan ketentuan ACI 318-77 dan JIS A 5335 Tipe A dan Tipe B

77 dan JIS A 5335 Tipe A dan Tipe B d.

d. Beton harus kelas AA sesuai Beton harus kelas AA sesuai dengan ketentuan pasal S10.01dengan ketentuan pasal S10.01 dari spesifikasi ini

dari spesifikasi ini e.

e. Penulangan harus sesuai dengan ketentuan Pasal S10.02Penulangan harus sesuai dengan ketentuan Pasal S10.02 dari Spesifikasi ini dan pemasangannya harus sesuai dengan dari Spesifikasi ini dan pemasangannya harus sesuai dengan Gambar

Gambar f.

f. Sebelum Sebelum menyediakan menyediakan tiang tiang pancang pancang betonbeton  bulat/kotak 

 bulat/kotak  pretensio pretensioned ned , Kontraktor harus menyerahkan, Kontraktor harus menyerahkan sertifikat dari pabrik untuk disetujui oleh Konsultan sertifikat dari pabrik untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Pengawas. g.

g. Sebelum memulai kegiatan pancang semua alat APD wajibSebelum memulai kegiatan pancang semua alat APD wajib di kenakan oleh operator dan melakukan brifing di kenakan oleh operator dan melakukan brifing keselamatan pekerja

keselamatan pekerja

Gambar 2. 2 Apel pelaksanaan K3 Gambar 2. 2 Apel pelaksanaan K3

(22)

h.

h. Operator menyetel alat berat jack pile pada keadaan datar,Operator menyetel alat berat jack pile pada keadaan datar, atau sesuaikan nivo pada alat jack pile ke titik tengah, dan atau sesuaikan nivo pada alat jack pile ke titik tengah, dan arahkan pada titik yang ingin di pancang.

arahkan pada titik yang ingin di pancang. i.

i. Mengikat tiang pancang pertama dengan ujung yg runcingMengikat tiang pancang pertama dengan ujung yg runcing menggunakan alat kabel baja yang di bantu dengan menggunakan alat kabel baja yang di bantu dengan  pekerjaan

 pekerjaan  j.

 j. Jarak ikatan terhadap pancang adalah 3 m dari ujung tiangJarak ikatan terhadap pancang adalah 3 m dari ujung tiang  pancang.

 pancang. k.

k. Setelah di ikat tiang pancang tersebut akan di angkat olehSetelah di ikat tiang pancang tersebut akan di angkat oleh crane

crane

l.

l. Memutar atau memindahkan tiang pancang pertamaMemutar atau memindahkan tiang pancang pertama (bergerak secara horizontal) ke titik pancang

(bergerak secara horizontal) ke titik pancang m.

m. Memasukkan Memasukkan tiang tiang pancang pancang pertama pertama ke ke pile pile clampingclamping  box (jepitan tiang kotak) yang ad

 box (jepitan tiang kotak) yang ada pada alat.a pada alat.

Gambar 2. 3 Pengankatan tiang pancang oleh crane Gambar 2. 3 Pengankatan tiang pancang oleh crane

(23)

n.

n. Setting ketegak-lurusan (verticality) tiang pancang terhadapSetting ketegak-lurusan (verticality) tiang pancang terhadap titik pancang.

titik pancang.

o.

o. Melakukan Melakukan penetrasi tiang pancang penetrasi tiang pancang ke dalam tanah dengke dalam tanah denganan cara menekan tiang pancang tersebut dengan lama

cara menekan tiang pancang tersebut dengan lama waktu 30waktu 30 menit

menit  p.

 p. Penekanan Penekanan tiangpancang hinggtiangpancang hingga sisa tiang +/- 100 a sisa tiang +/- 100 cm daricm dari  permukaan

 permukaan tanah tanah untuk untuk kemudian kemudian dilakukandilakukan  penyambungan.

 penyambungan. q.

q. Pengambilan Pengambilan tiang pancang tiang pancang kedua (sambungankedua (sambungan) oleh crane.) oleh crane. Gambar 2. 4 Setting ketegak-lurusan tiang pancang oleh operator jack pile Gambar 2. 4 Setting ketegak-lurusan tiang pancang oleh operator jack pile

Gambar 2. 5 Pengambilan sambungan Tiang pancang ke dua oleh crane Gambar 2. 5 Pengambilan sambungan Tiang pancang ke dua oleh crane

(24)

r.

r. Untuk jarak ikatan terhadap pancang kedua berjarak 3 mUntuk jarak ikatan terhadap pancang kedua berjarak 3 m sama juga dengan pancang yang pertama.

sama juga dengan pancang yang pertama. s.

s. Pengangkatan Pengangkatan , , memindahkan memindahkan ke ke titik titik pancang,pancang, memasukkan ke pile clamping box, kemudian memasukkan ke pile clamping box, kemudian setting verticality terhadap titik pancang dan tiang pancang setting verticality terhadap titik pancang dan tiang pancang yang sudah terpancang.

yang sudah terpancang.

t.

t. Pengelasan Pengelasan sambungan sambungan dengan dengan elektroda elektroda dengan dengan dayadaya listrik sebesar 190-192 MMA

listrik sebesar 190-192 MMA

Gambar 2. 6 Operator Memasukkan tiang pancang ke pile clamping box Gambar 2. 6 Operator Memasukkan tiang pancang ke pile clamping box

(25)

u.

u. Menekan Menekan tiang tiang pancang pancang sambungan sambungan dengan dengan kekuatankekuatan sampai 16 MPA

sampai 16 MPA v.

v. Pemancangan Pemancangan tiang dilakukan tiang dilakukan hingga tercapai daya duhingga tercapai daya dukungkung desain tiang atau hingga kapasitas alat jack-in pile sudah desain tiang atau hingga kapasitas alat jack-in pile sudah tercapai (biasanya hingga alat terangkat)

tercapai (biasanya hingga alat terangkat) w.

w. Setelah mencapai kekuatan 16 MPA, sisa panjang tiangSetelah mencapai kekuatan 16 MPA, sisa panjang tiang  pancang

 pancang yg tidak yg tidak di di perlukan perlukan di di rusak rusak dengan dengan alat alat batel batel (( mata pahat ) oleh pekerja, lalu di patahkan agar terpisah dari mata pahat ) oleh pekerja, lalu di patahkan agar terpisah dari tiang pancang yg telah tertanam

tiang pancang yg telah tertanam

x.

x. Sisa panjang Sisa panjang tiang pancang tiang pancang tersebut di angtersebut di angkat ke atas kat ke atas oleholeh  pile clamping box

 pile clamping box

Gambar 2. 8 Pemotongan tiang pancang menggunakan alat betel Gambar 2. 8 Pemotongan tiang pancang menggunakan alat betel

Gambar 2. 9

(26)

y.

y. Lalu di angkat kembali oleh crane untuk di taruh di tempatLalu di angkat kembali oleh crane untuk di taruh di tempat  penampungan sisa panjang

 penampungan sisa panjang tiang pancangtiang pancang z.

z. Jack pile bergerak ke titik selanjutnyaJack pile bergerak ke titik selanjutnya

2.2.4

2.2.4

Pekerjaan Lean Concrete

Pekerjaan Lean Concrete

1.

1. Lingkup kerjaLingkup kerja

Pekerjan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, Pekerjan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, material dan pelaksaan semua pekerjaan yang berkaitan dengan material dan pelaksaan semua pekerjaan yang berkaitan dengan  pembuatan lapisan peralatan (leveling course) dengan beton kurus,  pembuatan lapisan peralatan (leveling course) dengan beton kurus,

termasuk persiapan lapisan alas, pengadaan beton

termasuk persiapan lapisan alas, pengadaan beton ready mix,ready mix,  penuangan, pemadatan, finishing,

 penuangan, pemadatan, finishing, pengawetan, dan pemeliharaan.pengawetan, dan pemeliharaan. Adapun fungsi dari pembuatan lantai kerja antara lain: Adapun fungsi dari pembuatan lantai kerja antara lain: 1. Memudahkan pekerja berdiri di atas lahan datar 1. Memudahkan pekerja berdiri di atas lahan datar 2.

2. Merupakan Merupakan dudukan dudukan besi besi lapis lapis bawah bawah (untuk (untuk pondasi pondasi rakit rakit atauatau  pile-cap.

 pile-cap. 3.

3. Menahan Menahan gaya gaya angkat angkat (up-lift (up-lift force) force) tanah tanah di di bawahnya.bawahnya.

2.

2. Sumber Daya AlatSumber Daya Alat a.

a. Concrete Vibrator Concrete Vibrator   b.

 b. Truck Mixer Truck Mixer  c.

c. Spreader Spreader 

3.

3. Sumber Daya BahanSumber Daya Bahan Beton

(27)

4.

4. Teknik PelaksanaanTeknik Pelaksanaan 1. Langkah

1. Langkah –  –  langkah membuat Lantai kerja langkah membuat Lantai kerja (Lean Concrete):

(Lean Concrete): o

o Sebelum memulai kegiatan pancang semua alatSebelum memulai kegiatan pancang semua alat APD wajib di kenakan oleh operator dan pekerja APD wajib di kenakan oleh operator dan pekerja dan melakukan brifing keselamatan pekerjaan dan melakukan brifing keselamatan pekerjaan o

o Membuat marking sebagai tanda batas galianMembuat marking sebagai tanda batas galian dengan menggunakan alat theodolite dengan cara dengan menggunakan alat theodolite dengan cara membuat titik koordinat di lapangan yang sesuai membuat titik koordinat di lapangan yang sesuai dengan gambar kerja dengan bantuan surveyor dengan gambar kerja dengan bantuan surveyor o

o Excavator Excavator type type backhoe backhoe menggali menggali sesuai sesuai batasbatas marking, dan digali sedalam 1.6 meter

marking, dan digali sedalam 1.6 meter o

o Membuat bekisting sebelum pengecoran denganMembuat bekisting sebelum pengecoran dengan tebal 10 cm, panjang 12.3 meter, dan lebar 6.3 tebal 10 cm, panjang 12.3 meter, dan lebar 6.3 meter dengan bantuan pekerja meter dengan bantuan pekerja

2. Mengecor Lantai kerja ( Lean Concrete ) : 2. Mengecor Lantai kerja ( Lean Concrete ) :

o

o Sebelum memulai kegiatan pancang semua alatSebelum memulai kegiatan pancang semua alat APD wajib di kenakan oleh operator dan pekerja , APD wajib di kenakan oleh operator dan pekerja , serta pengawas

serta pengawas o

o Memesan truk molen dengan kapasitas setiap trukMemesan truk molen dengan kapasitas setiap truk membawa 7

membawa 7 33

o

o Pengecoran lantai kerja dengan spesifikasi betonPengecoran lantai kerja dengan spesifikasi beton kelas E ( K- 125) dengan volume 1 lantai kerja kelas E ( K- 125) dengan volume 1 lantai kerja sebanyak 6,846

sebanyak 6,846 33

o

o Penuangan beton dari truk molen ke dalam lantaiPenuangan beton dari truk molen ke dalam lantai kerja di bantu alat berat excavator type backhoe kerja di bantu alat berat excavator type backhoe o

o Beton dituangkan kedalam baket excavator laluBeton dituangkan kedalam baket excavator lalu excavator menuangkan ke lantai kerja, di bawah excavator menuangkan ke lantai kerja, di bawah

(28)

 para pek

 para pekerja sudah erja sudah siap untuk siap untuk meratakan meratakan beton ybeton yangang di tuangkan tadi oleh excavator

di tuangkan tadi oleh excavator o

o Setelah dituangkan bekisting dapat di cabut setelahSetelah dituangkan bekisting dapat di cabut setelah 2 hari dari pengecoran tersebut

2 hari dari pengecoran tersebut 3. Membuat selimut footing dari tiang pancang : 3. Membuat selimut footing dari tiang pancang :

o

o Sebelum memulai kegiatan pancang semua alatSebelum memulai kegiatan pancang semua alat APD wajib di kenakan oleh operator dan pekerja APD wajib di kenakan oleh operator dan pekerja dan melakukan brifing keselamatan pekerjaan

dan melakukan brifing keselamatan pekerjaan o

o Membuat tanda pada setiap tiang pancang 50 cmMembuat tanda pada setiap tiang pancang 50 cm dari lantai kerja dengan bantuan alat waterpass dari lantai kerja dengan bantuan alat waterpass dengan bantuan surveyor

dengan bantuan surveyor o

o Para Para pekerja pekerja memotong memotong tiang tiang pancangpancang menggunakan betel dengan menyisakkan 10 cm dari menggunakan betel dengan menyisakkan 10 cm dari lantai kerja

lantai kerja o

o Memotong tulangan tiang pancang dengan alatMemotong tulangan tiang pancang dengan alat gerinda yang di bantu oleh pekerja

gerinda yang di bantu oleh pekerja o

o Sisa potongan yang masih ada di ambil oleh alatSisa potongan yang masih ada di ambil oleh alat  berat excavator

(29)

2.3

2.3 Kesesuaian Gam

Kesesuaian Gambar Rencana

bar Rencana dengan Realisasi

dengan Realisasi

Sebelum masa pembuatan pondasi tersebut dimulai akan melalui tahap Sebelum masa pembuatan pondasi tersebut dimulai akan melalui tahap  perencanaan.

 perencanaan. Sebagai Sebagai alat komunikasinyalat komunikasinya, digua, digunakan nakan gambar-gambar ygambar-gambar yangang memberikan ilustrasi tentang pembuatan pondasi tersebut. Selain untuk memberikan ilustrasi tentang pembuatan pondasi tersebut. Selain untuk menampilkan wujud fisik jalan, gambar-gambar ini digunakan sebagai menampilkan wujud fisik jalan, gambar-gambar ini digunakan sebagai  bahan

 bahan pertimbangan pertimbangan dalam dalam merencanakan merencanakan struktur struktur jalan, jalan, sehingga sehingga selainselain  jalan tersebut terlihat indah, juga aman dan nyaman untu

 jalan tersebut terlihat indah, juga aman dan nyaman untuk digunakan.k digunakan. Dengan pembacaan gambar rencana atau gambar yang telah direncanakan Dengan pembacaan gambar rencana atau gambar yang telah direncanakan oleh pihak konsultan kita dapat mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian oleh pihak konsultan kita dapat mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian gambar yang telah direncanakan dengan pelaksanaan di lapangan.

gambar yang telah direncanakan dengan pelaksanaan di lapangan.

Terkadang sering sekali gambar yang direncanakan tidak sesuai dengan Terkadang sering sekali gambar yang direncanakan tidak sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan atau diakibatkan oleh perubahan struktur di kondisi yang ada di lapangan atau diakibatkan oleh perubahan struktur di lapangan sehingga menimbulkan permasalahan pada saat pelaksanaan di lapangan sehingga menimbulkan permasalahan pada saat pelaksanaan di lapangan.

lapangan. Pada

Pada shop drawingshop drawing yang di dapat dari perencana, secara umum semuayang di dapat dari perencana, secara umum semua gambar yang direncanakan sesuai dengan yang dikerjakan di lapangan, dan gambar yang direncanakan sesuai dengan yang dikerjakan di lapangan, dan gambar dapat dilihat di lampiran.

gambar dapat dilihat di lampiran.

2.4

2.4 Kesesuaian Metode K

Kesesuaian Metode Kerja Rencana

erja Rencana dengan Realisasi

dengan Realisasi

Dalam suatu pekerjaan sangat dibutuhkan metode kerja dikarenakan Dalam suatu pekerjaan sangat dibutuhkan metode kerja dikarenakan metode kerja sangat berguna untuk pekerja agar dapat melaksanakan metode kerja sangat berguna untuk pekerja agar dapat melaksanakan  pekerjaan

 pekerjaan di di lapangan lapangan dengan dengan baik baik dan dan benar. benar. Adapun Adapun metode metode kerjakerja rencana yang sesuai dengan yang direalisasikan adalah sebagai berikut: rencana yang sesuai dengan yang direalisasikan adalah sebagai berikut:

2.4.1 Pekerjaan Rekayasa Lapangan

2.4.1 Pekerjaan Rekayasa Lapangan

a.

a. Menentukan STA awal pekerjaan dan akhir pekerjaan denganMenentukan STA awal pekerjaan dan akhir pekerjaan dengan melihat patok STA, kemudian di ukur kebelakang dengan pita ukur melihat patok STA, kemudian di ukur kebelakang dengan pita ukur sejauh 500 meter dengan membagi per

sejauh 500 meter dengan membagi per 2525  b.

(30)

c.

c. Memasang patokMemasang patok –  –  patok STA setiap 25 meter. patok STA setiap 25 meter. d.

d. Pengukuran profil melintang existing jalan setiap 25 meterPengukuran profil melintang existing jalan setiap 25 meter menggunakan Water Pass

menggunakan Water Pass

2.4.2 Pekerjaan Menentukan Titik Tiang Pancang

2.4.2 Pekerjaan Menentukan Titik Tiang Pancang

a.

a. Menentukan titik tiang pancang sesuai dengan perencanaanMenentukan titik tiang pancang sesuai dengan perencanaan gambar dengan sudut toleransi back sebesar 0,005 mm.

gambar dengan sudut toleransi back sebesar 0,005 mm.  b.

 b. Alat yang digunakan dalam menentukan titik tinag pancangAlat yang digunakan dalam menentukan titik tinag pancang adalah Jalon penta prisma dan teodolit.

adalah Jalon penta prisma dan teodolit. c.

c. Jumlah titik tiang pancang pada Pier dan Abutment adalah 32Jumlah titik tiang pancang pada Pier dan Abutment adalah 32 titik.

titik.

2.4.3

2.4.3 Pemancangan

Pemancangan dengan Tiang

dengan Tiang Pancang

Pancang

a.

a. Pamancangan tiang pancang menggunakan alat berat jack pilePamancangan tiang pancang menggunakan alat berat jack pile type hidrolik.

type hidrolik.  b.

 b. Pengangkatan tiang ke alat jack pile menggunakan crane.Pengangkatan tiang ke alat jack pile menggunakan crane. c.

c. Pada setiap pemancangan satu titik dibutuhkan satu sambunganPada setiap pemancangan satu titik dibutuhkan satu sambungan tiang pancang

tiang pancang d.

d. Kekuatan penekanan alat dalam memasukkan tiang pancangKekuatan penekanan alat dalam memasukkan tiang pancang sebesar 16 Mpa.

sebesar 16 Mpa. e.

e. Menurut data CBR daya dukung tanah pada setiap titik tiangMenurut data CBR daya dukung tanah pada setiap titik tiang  pancang sedalam 10 - 18 meter.

 pancang sedalam 10 - 18 meter. f.

f. Metode pengelasan dalam menyambungkan tiang pancangMetode pengelasan dalam menyambungkan tiang pancang adalah metode pengelesan biasa ( lingkaran )

(31)

2.4.5 Pelaksanaan Lantai Kerja

2.4.5 Pelaksanaan Lantai Kerja

(Lean Concrete)(Lean Concrete)

 pada Rigid Pavement

 pada Rigid Pavement

a.

a. Penghamparan beton untuk lean concrete.Penghamparan beton untuk lean concrete.  b.

 b. Perataan menggunakan tenaga manualPerataan menggunakan tenaga manual

2.6 Kesesuaian Mutu Rencana dengan Realisasi

2.6 Kesesuaian Mutu Rencana dengan Realisasi

Setiap

Setiap proses proses pekerjaan pekerjaan suatu suatu pondasi pondasi memerlukn memerlukn programprogram  pengendalian mutu hasil pekerjaan berdasarkan pada system pengendalian  pengendalian mutu hasil pekerjaan berdasarkan pada system pengendalian yang menyeluruh. Penerapannya melalui kegiatan-kegiatan pengawasan, yang menyeluruh. Penerapannya melalui kegiatan-kegiatan pengawasan,  pemeriksaan, pengukuran, dan

 pemeriksaan, pengukuran, dan pengujian laboratorium.pengujian laboratorium.

Pelaksanaan pengendalian mutu pada hakekatnya adalah pemantauan Pelaksanaan pengendalian mutu pada hakekatnya adalah pemantauan langkah demi langkah terhadap proses pelaksanaan suatu pekerjaan, jadi langkah demi langkah terhadap proses pelaksanaan suatu pekerjaan, jadi  bukan hanya

 bukan hanya memberikan memberikan penilaian penilaian terhadap terhadap hasil hasil akhir akhir suatu suatu pekerjaan.pekerjaan. Pemantauan proses mencakup penilaian terhadap metode kerja, Pemantauan proses mencakup penilaian terhadap metode kerja, keterampilan kerja, pengadaan material, peralatan, dan tenaga kerja, keterampilan kerja, pengadaan material, peralatan, dan tenaga kerja, termasuk keselamatan dan kesehatan kerja.

termasuk keselamatan dan kesehatan kerja.

Pedoman mutu dan komposisi bahan spesifikasi ditetapkan berdasarkan Pedoman mutu dan komposisi bahan spesifikasi ditetapkan berdasarkan ketetapan yang terdapat pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat. ketetapan yang terdapat pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat. Pengendalian mutu proyek harus diarahkan kepada usaha memuaskan Pengendalian mutu proyek harus diarahkan kepada usaha memuaskan kebutuhan dan persyaratan yang diungkapkan oleh

kebutuhan dan persyaratan yang diungkapkan oleh Owner.Owner. Pengendalian Pengendalian mutu harus dilakukan pada seluruh tahapan proyek bukan satu atau mutu harus dilakukan pada seluruh tahapan proyek bukan satu atau  beberapa

 beberapa bagian bagian proyek. proyek. Dalam Dalam pelaksanaanya pelaksanaanya pengendalian pengendalian mutumutu dilaksanakan oleh pimpinan proyek yang meliputi seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh pimpinan proyek yang meliputi seluruh pekerjaan yang tercantum pada kontrak kerja. Apabila ada hasil atau produk pekerjaan tercantum pada kontrak kerja. Apabila ada hasil atau produk pekerjaan yang tidak sesuai atau melampaui batas toleransi dengan ketentuan yang yang tidak sesuai atau melampaui batas toleransi dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka pimpinan proyek akan meminta staf bawahannya telah ditetapkan, maka pimpinan proyek akan meminta staf bawahannya untuk memperbaiki atau mengganti produk tersebut sesuai

untuk memperbaiki atau mengganti produk tersebut sesuai dengan standartdengan standart mutu yang telah di tetapkan.

mutu yang telah di tetapkan.

Pengendalian mutu merupakan salah satu factor keberhasilan hasil Pengendalian mutu merupakan salah satu factor keberhasilan hasil  pelaksanaan pekerjaan khusu

 pelaksanaan pekerjaan khususnya pelaksanaan Proysnya pelaksanaan Proyek Pembangunan ek Pembangunan JalanJalan Bebas Hambatan Medan

(32)

720

720 –  –  STA 1 + 900 ).volume rencana  STA 1 + 900 ).volume rencana yang dilaksanakan di lapangan sesuaiyang dilaksanakan di lapangan sesuai dengan yang direncanakan. Pengendalian mutu yang dilakukan ada dengan dengan yang direncanakan. Pengendalian mutu yang dilakukan ada dengan  pengujian

 pengujian Investigasi Investigasi soil soil , , pemeriksaan pemeriksaan material material yang yang digunakan digunakan didi lapangan. Dengan pengendalian mutu yang baik dan dapat memberikan lapangan. Dengan pengendalian mutu yang baik dan dapat memberikan  pelayanan sesuai dengan umur rencana.

 pelayanan sesuai dengan umur rencana.

Dari beberapa data yang telah dapat dikumpulkan selama PKL dapat Dari beberapa data yang telah dapat dikumpulkan selama PKL dapat disimpulkan bahwa semua mutu bahan dan hasil pemeriksaan yang disimpulkan bahwa semua mutu bahan dan hasil pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan memenuhi dengan data dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan memenuhi dengan data rencana dan dinyatakan mengikuti dengan spesifikasi

rencana dan dinyatakan mengikuti dengan spesifikasi yang telah dianjurkanyang telah dianjurkan atau ditentukan oleh owner dan perencana.

atau ditentukan oleh owner dan perencana.

2.7

2.7 Kesesuaian Skedul

Kesesuaian Skedul Rencana d

Rencana dengan Realisasi

engan Realisasi

Time schedule

Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah

waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.proyek. Time scheduleTime schedule  pada proyek konstruksi dap

 pada proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk:at dibuat dalam bentuk: a.

a. Kurva S.Kurva S. b.

b.  Bar chart. Bar chart. c.

c.  Network Planning Network Planning d.

d. ScheduleSchedule  harian, mingguan, bulanan, tahunan atau waktu  harian, mingguan, bulanan, tahunan atau waktu tertentu.

tertentu. e.

e. Pembuatan time schedule dengan bantuanPembuatan time schedule dengan bantuan softwaresoftware

Tujuan atau manfaat pembuatan time s

Tujuan atau manfaat pembuatan time schedule pada sebuah proyekchedule pada sebuah proyek antara lain:

(33)

c.

c. Pedoman waktu untuk pengadaan alat-alat kerja.Pedoman waktu untuk pengadaan alat-alat kerja. d.

d. Time scheduleTime schedule  juga berfungsi sebagai alat untuk  juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek.

mengendalikan waktu pelaksanaan proyek. e.

e. Time scheduleTime schedule  sebagai acuan untuk memulai dan  sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja proyek.

mengakhiri sebuah kontrak kerja proyek.  f.

 f. Sebagai pedoman pencapaianSebagai pedoman pencapaian  progres progres  pekerjaan setap  pekerjaan setap waktu tertentu.

waktu tertentu. g.

g. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atasSebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan proyek atau bonus atas percepatan proyek. keterlambatan proyek atau bonus atas percepatan proyek. h.

h. Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi.Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi. Untuk dapat menyusun time schedule atau jadwal

Untuk dapat menyusun time schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yangpelaksanaan proyek yang  baik dibutuhkan:

 baik dibutuhkan: a.

a. Gambar kerja proyek.Gambar kerja proyek.  b.

 b. Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek.Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek. c.

c. Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan.Bill of Quantity (BQ) atau daftar volume pekerjaan. d.

d. Data lokasi proyek berada.Data lokasi proyek berada. e.

e. Data sumberdaya meliputi material, peralatan, sub kontrktorData sumberdaya meliputi material, peralatan, sub kontrktor yang tersedia di sekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung. yang tersedia di sekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung. f.

f. Data sumber daya material, peralatan, sub kontraktor yangData sumber daya material, peralatan, sub kontraktor yang harus di datangkan ke lokasi proyek.

harus di datangkan ke lokasi proyek. g.

g. Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerjaData kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. h.

h. Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek. i.

i. Data jenis transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasiData jenis transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi  proyek.

 proyek.  j.

 j. Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item pekerjaan

(34)

k.

k. Data kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, subData kapasitas produksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor dan material.

kontraktor dan material. l.

l. Data keuangan proyek meliputi uang kas, cara pembayaranData keuangan proyek meliputi uang kas, cara pembayaran  pekerjaan, tenggang waktu pembay

 pekerjaan, tenggang waktu pembayaran progress dan lain-lain.aran progress dan lain-lain.

2.8 Kesesuaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Rencana

2.8 Kesesuaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Rencana

dengan Realisasi

dengan Realisasi

K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberiandengan pengertian pemberian  perlindungan

 perlindungan kepada kepada setiap setiap orang orang yang yang berada berada di di tempat tempat kerja, kerja, yangyang  berhubungan d

 berhubungan dengan pemindahan bahan bakuengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. Sistem konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari system Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari system manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,  perencanaan,

 perencanaan, tanggung jtanggung jawab, awab, pelaksanaan, pelaksanaan, prosedur, prosedur, proses proses dan dan sumbersumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian,  pengkajian, dan

 pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan pemeliharaan kebijakan keselamatan keselamatan dan kesehatan dan kesehatan kerjakerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, effisien, dan pr

guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, effisien, dan pr oduktif.oduktif. Bila dicermati definisi K3 di atas maka definisi tersebut dapat dipilah-pilah Bila dicermati definisi K3 di atas maka definisi tersebut dapat dipilah-pilah dalam beberapa kalimat yang menunjukkan bahwa K3 adalah:

dalam beberapa kalimat yang menunjukkan bahwa K3 adalah: a.

a. Promosi dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baikPromosi dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis  pekerjaan.

 pekerjaan.  b.

 b. Untuk mencegah penurunan kesehatan-kesehatan pekerjaUntuk mencegah penurunan kesehatan-kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan mereka.

yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan mereka. c.

Referensi

Dokumen terkait

Momen arah x akibat beban terfaktor. 2 Data Beban Pondasi dan Susunan Tiang

3) Bagaimanakah nilai kadar aspal optimum yang didapat pada campuran laston dengan agregat standar dan agregat dari beton sisa tiang pancang dengan mutu K –

Hasil perhitungan nilai kapasitas daya dukung ultimit tiang tunggal sebesar 19,965 ton dan 131,644 ton berdasarkan data sondir dengan menggunakan metode Aoki de Alancer dan untuk data

Mahasiswa yang telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan PKL dapat mengetahui ternyata pemanfaatan Teknologi di Perusahaan tempat PKL sudah cukup baik, hampir semua kegiatan umum

Gambar 3.1.2.6 Entri Data Sout Sumber: Dokumentasi Pribadi Achmad Idris S.M 3.1.3 Kendala Yang Dihadapi Selama melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan PKL di Bagian Produksi,

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3.1 Pelaksanaan PKL : YULI MARDIYANA, 15311097 BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1.1 Bidang Kerja Selama melakukan kegiatan PKL

i LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PKL I ANALISIS TEKNIS USAHA KERIPIK BROWNIES DENGAN BAHAN BAKU TEPUNG SINGKONG DI DESA AYAM PUTIH KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

Menginput Data Pegawai ke Sistem Informasi Kepegawaian SIKEP Tugas terakhir yang dilakukan Praktikan selama menjalani Praktik Kerja Lapangan PKL adalah menginput data pegawai ke