• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satuan Acara Penyuluhan Ctev

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Satuan Acara Penyuluhan Ctev"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik

Topik : : Rehabilitasi Rehabilitasi Penderita Penderita Kaki Kaki Pengkor Pengkor (CTEV)(CTEV) Sub Pembahasan

Sub Pembahasan :Pengert:Pengertian, ian, jenis-jenis, penyebab, jenis-jenis, penyebab, pencegahan dan penanganan,pencegahan dan penanganan, metode pengobatan, akibat yang ditimbulkan jika

metode pengobatan, akibat yang ditimbulkan jika penyakit tidakpenyakit tidak ditangani

ditangani Penyuluh :Mahasiswa Penyuluh :Mahasiswa Sasaran

Sasaran :Ibu :Ibu yang yang baru baru menikah, menikah, hamil hamil muda muda dan dan memiliki memiliki bayibayi Tempat

Tempat :Posyandu :Posyandu Desa Desa SumberwangSumberwangii Tanggal/Bln/Th

Tanggal/Bln/Th :Kamis, :Kamis, 9 9 Juni Juni 20162016 W

W a a k k t t u u :1 :1 x x 30 30 menit menit (jam (jam 08.00-08.30)08.00-08.30) A.

A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Dewasa ini, pengetahuan ibu tentang penyakit CTEV atau yang biasa dikenal Dewasa ini, pengetahuan ibu tentang penyakit CTEV atau yang biasa dikenal dengan Kaki Pengkor sangat terbatas dan masih awam, ibu belum mengerti bagaimana dengan Kaki Pengkor sangat terbatas dan masih awam, ibu belum mengerti bagaimana cara mencegah, menangani dan mengobati. Padahal jika bayi tidak mendapatkan cara mencegah, menangani dan mengobati. Padahal jika bayi tidak mendapatkan tindakan pengobatan yang segera, bayi akan mengalami cacat seumur hidup. Hal ini tindakan pengobatan yang segera, bayi akan mengalami cacat seumur hidup. Hal ini dikarenakan kurangnya penyuluhan dari pihak terkait seperti tenaga kesehatan dan dikarenakan kurangnya penyuluhan dari pihak terkait seperti tenaga kesehatan dan  pemerintahan.

 pemerintahan. Maka Maka dari dari itu itu mahasiswa mahasiswa akan akan melakukan melakukan penyuluhan penyuluhan mengenaimengenai rehabilitasi terhadap penderita kaki pengkor (CTEV)

rehabilitasi terhadap penderita kaki pengkor (CTEV)

B.

B. TUJUANTUJUAN 1)

1) Tujuan Instruksional Umum :Tujuan Instruksional Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan selama 20-30 menit, diharapkan peserta Setelah mengikuti penyuluhan selama 20-30 menit, diharapkan peserta  penyuluhan

 penyuluhan akan akan mengetahui mengetahui dan dan dapat dapat menentukan menentukan pengobatan pengobatan secara secara tepattepat setidaknya bayi dapat belajar berjalan dengan cara berjalan yang mendekati kata setidaknya bayi dapat belajar berjalan dengan cara berjalan yang mendekati kata normal dan juga dapat menggunakan sepatu la

normal dan juga dapat menggunakan sepatu la yaknya orang normalyaknya orang normal 2)

2) Tujuan Instruksional Khusus :Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20-30 menit, diharapkan Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20-30 menit, diharapkan  peserta penyuluhan akan :

 peserta penyuluhan akan :

 Mengetahui kelainan penyakit bawaan kaki pengkor (CTEV)Mengetahui kelainan penyakit bawaan kaki pengkor (CTEV) 

 Menyebutkan penyebab kaki pengkor (CTEV)Menyebutkan penyebab kaki pengkor (CTEV) 

(2)

 Melakukan cara pemasangan foot splint dengan benar

C. KEPANITIAAN

Ketua : Icha Farrasi T.S

Wakil Ketua : Ardhia Winda Prastia Sekretaris : Shabirina Awwaliyah Bendahara : Devi Afina Azmi

Sie Acara : Danang Budi Setyawan D. KEGIATAN

NO TAHAP KEGIATAN ALOKASI WAKTU (MENIT)

METODE ALAT PERAGA

1. Pembukaan - Memberi salam dan memperkenalkan diri - Mengkaji tingkat  pengetahuan 3 menit Ceramah 2. Penjelasan - Menjelaskan  pengertian kelaian  bawaan kaki pengkor

(CTEV) - Menjelaskan  penyebab CTEV - Menjelaskan dan  pencegahan dan  penangan CTEV - Menjelaskan metode  pengobatan CTEV - Menjelaskan akibat yang ditimbulkan jika

(3)

CTEV tidak ditangani

3. Perawatan dan

 pengobatan

Memperagakan cara  pemasangan foot splint

5 menit Ceramah Foot splint

4 Penutup Memberi kesempatan  pada audien untuk  bertanya

Mengevaluasi audiens tentang materi yang telah disampaikan

7 menit Tanya jawab

E. ORGANISASI

Moderator : Icha Farrasi T.S  Notulen : Shabirina Awwaliyah

Penyaji : Ardhia Winda Prastia Observer : Devi Afina Azmi

Fasilitator : Danang Budi Setiawan

Uraian Tugas

Pemateri : Menyajikan materi

Moderator : Mengatur jalannya diskusi  Notulen : Mencatat hasil diskusi

Fasilitator : Mendampingi peserta penyuluhan

Observer : Mengobservasi jalannya penuluhan tentang ketepatan waktu, ketepatan masing-masing peran.

F. METODE

Metode yang akan dipakai dalam pendidikan kesehatan ini adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab

G. MEDIA

(4)

H. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

 Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan  Media dan alat memadai

 Setting sesuai dengan kegiatan

2. Evaluasi Proses

 Pelaksanaan pre planning sesuai dengan alokasi waktu  Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif

 Peserta panyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh penyuluh

 pada saat diskusi 3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat evaluasi

I. SUMBER PUSTAKA

(5)

LAMPIRAN :

MATERI PENYULUHAN KAKI PENGKOR (CTEV)

A. Pengertian CTEV

CTEV adalah bentuk singkatan dari kata Congenital Talipes Equino Varus, Kata-kata tersebut merupakan bentuk gabungan Kata-kata dari bahasa Latin yang mana Congenital itu berarti sebagai sesuatu hal yang memang telah ada sejak bayi dilahirkan, kemudian ada kata Talipes  yang mana berasal dari kata dasar Talus artinya yaitu tulang  pergelangan tangan kaki, dan kata pes yang merupakan kaki itu sendiri. Setelah itu ada kata Equinus  yang berarti posisi kaki, dan juga pergelangan kaki yang memang mengarah pada bagain bawah dan juga belakang. Setelah itu untuk kata yang terakhir ada kata Varus yang mana artinya adalah posisi kaki yang memutar pada bagian dalam, atau telapak kaki yang mengahadap pada bagian dalam.

Jadi dapat disimpulkan pengertian CTEV adalah satu bentuk penyakit yang terjadi pada kelainan bawaan yang terdapat pada kaki bayi. Kaki bayi tersebut biasanya memutar ke bagian dalam, sehingga telapak kakinya menghadap ke arah belakang. Kelainan pada kaki bayi ini biasanya akan disertai pula dengan lengkungan kaki di  bagian dalam yang terjadi dengan lebih tinggi (cavus).

Tipe-tipe CTEV

1. Fleksid: merupakan tipe yang mudah ditangani karena kaki dalam posisi equinovarus tetap fleksibel dan mudah dikoreksi

2. Rigid:  merupakan tipe yang memerlukan penanganan secara operatif karena lebih kaku dan deformitas yang hanya dapat dikoreksi sebagian kecil dengan tekanan manual

B. Penyebab CTEV

Kelainan yasng terjadi pada bayi ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal tertentu dan berkaitan dengan beberapa teori tertentu, seperti halnya dari kelainan genetik, terdapatnya gangguan pada tubuh kembang bayi, terutama pada saat masa kandungan. Lalu adanya kelainan pada sistem saraf. Kemudian dapat pula disebabkan karena posisi janin dalam kandungan ibu yang postural, atau bahkan dapat terjadi karena  berbagai macam jenis kelainan-kelainan (syndrome) lainnya yang mengakibatkan adanya

(6)

Jika pada uraian di atas disebutkan bahwa saah satu faktor penyebabnya adalah genetik, maka hal ini sudah tentu berhubungan dengan keturunan. Dalam beberapa kasus mengenai penyakit ini memang dikatakan bahwa 25% penderitanya merupakan bagian dari penderita yang terjadi karena faktor genetik atau keturunan. Kelainan ini biasanya diturunkan apabila terjadi pada anak pertama, maka anak kedua dari pasangan yang mengidap penyakit tersebut biasanya memiliki 5% kemungkinan untuk mengalami  penyakit yang sama pula. Apabila hanya satu orang tua saja yang menderita penyakit ini  biasanya hanya terdapat 3-4% untuk terjadinya kemungkinan tersebut, namun apabila kedua bagian dari oranga tua sama-sama mengidap penyakit ini, maka kemungkinan tersebut akan meningkat hingga ke angka 15%.

C. Pencegahan dan Penanganan CTEV

Pada dasarnya tidak ada jenis pencegahan yang mutlak dalam menghindari  penyakit yang satu ini, hanya saja, memang sudah menjadi kebiasaan yang baik apabila seorang wanita hamil untuk menghindari asap rokok, berbagai macam radiassi, serta  penggunaan berbagai macam jenis obat-obatan yang memang tidak dianjurkan oleh dokter. Hal ini berkaitan pula dengan beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa  banyak diantanya wanita hamil yang melakukan aktifitas merokok selama masa

kehamilannya, beresiko tinggi untuk melahirkan bayi dengan kondisi CTEV t ersebut. Sementara untuk pengobatannya itu sendiri, memang sedikit mengalami beberapa kesulitan, karena pada dasarnya setiap bayi yang terlahir dengan penyakit tersebut meskipun dilakukan berbagai macam jenis pengobatan terbaik padanya, ia tetap tidak akan mencapai bentuk dari posisi kaki yang kembali normal secara utuh. Oleh sebab itulah, untuk melakukan pengobatan tersebut, biasanya terdapat beberapa bentuk tujuan yang harus dipegang dalam pengobatan ini, yang diantaranya adalah untuk mendapatkan  posisi kaki yang memang mendekati dengan posisi dari kaki yang normal (plantigrade),

kemudian mengupayakan agar kaki tersebut dapat berjalan dengan lebih fleksibel, serta mencapainya fungsi terbaik dari kaki tersebut.

D. Metode Pengobatan CTEV Penanganan secara non-operatif: 1. Dilakukan Manipulasi:

 Tangan terapis memegang bagian ujung telapak kaki dan secara perlahan ditekan

(7)

 Selanjutnya diputar kaki kanan searah jarum jam kalau kaki kiri berlawanan

 jarum jam lalu kebawah memposisikan seperti kaki normal secara perlahan-la han. Penanganan pasif ini diulang 20-30 kali tiap sesi

2. Foot Splint

Menggunakan foot splint yang dipakai mulai sejak lahir sampai kaki mengalami  perbaikan.

Cara:

 Pasang foot splint kemudian pasang tensokrep melingkar (kaki kiri melawan

 jarum jam dan kaki kanan searah jarum jam)

 Tensokrep dipasang dengan tarikan yang dimana pada saat tensokrep diposisi

 bawah telapak kaki tarikan lebih kuat namun pada saat diatas telapak kaki tarikan lebih lunak (menempel saja) yang bertujuan merotasi posisi kaki tertarik keluar kearah kanan samping luar

E. Akibat yang ditimbulkan jika CTEV tidak ditangani

1. Gangguan cara berjalan yang menimbulkan penebalan kulit di daerah bagian tepi luar kaki dan sebagian punggung kaki.

2. Susunan tulang-tulang kaki berubah posisi bergeser dan bengkok kedalam yang dapat menimbulkan nyeri saat berjalan

3. Gangguan kosmetik dan gaya berjalan akan menimbulkan rasa rendah diri, gangguan  psikis dan gangguan prestasi Olah raga di sekolah

Apabila kelainan ini tidak dikoreksi sedini mungkin, maka akan berlanjut hingga dewasa dan akan sulit untuk dikoreksi sehingga memerlukan tindakan bedah yang lebih rumit.

Referensi

Dokumen terkait

Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau

Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala

Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang terbaik untuk bayi manusia sebagaimana susu

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan agar peserta atau klien dapat mengetahui tentang penyakit diabetes, mengetahui mengenai senam kaki diabetikum, memahami

Penyakit Hepatitis B adalah merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati

Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang belum diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan keluaran klinis yang

Produksi asam urat meningkat juga bisa karena: 1 Penyakit lain Penyakit darah penyakit sumsum tulang, polisitemia.Dan memiliki tekanan darah yang terlalu tinggi, atau pun memiliki

Adriani dan Bambang, 2014 Bawah garis merah BGM adalah kedaan anak balita yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi sehingga pada saat ditimbang berat badan anak di