• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 292008513 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “MIND MAPPING” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar T1 292008513 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pembelajaran IPS di setiap jenjang pendidikan, khususnya SD, seharusnya memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang konsep.konsep dalam IPS. Akan tetapi, pembelajaran IPS di SD yang berlangsung saat ini, belum maksimal dalam memberikan peluang kepada siswa untuk melakukan hal tersebut. Pembelajaran IPS masih terfokus pada teori sehingga siswa menjadi kurang kreatif, terlalu formal, dan masih terpaku pada konsep. konsep saja.

Hal ini didukung dengan pendapat Mukayanah (2009), bahwa Selama ini fokus guru. guru IPS hanya sebatas pada pengenalan konsep masyarakat dan sosial yang merupakan tujuan pertama dari pembelajaran IPS di SD. Tujuan yang lain, pengembangan kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, pengembangan komitmen dan kesadaran nilai.nilai sosial, serta pengembangan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan sebegainya hanya sepintas lalu saja. Artinya, belum ada keseimbangan antara pengembangan sisi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Guru mengasah kemampuan berpikir siswa sebatas berpikir konsep IPS.

Melihat pernyataan diatas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPS di SD belum sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, karena aspek. aspek lain yang menjadi tujuannya belum dilaksanakan secara maksimal, sehingga esensi dari pembelajaran IPS SD itu sendiri kurang memiliki kompetensi yang cukup, guna menciptakan generasi muda yang memiliki konsep kehidupan sosial yang berkualitas.

(2)

potensi siswa agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab. Sehingga dipilih menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari disetiap jenjang pendidikan, baik yang berada di tingkat SD, SMP, maupun SMA.

Pembelajaran IPS tidak hanya usaha memberikan pengetahuan kepada siswa tentang konsep dalam bentuk hafalan.hafalan saja, melainkan usaha agar para siswa mampu belajar dari apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal untuk mengembangkan sikap, nilai dan keterampilan dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan hal tersebut, maka mata pelajaran IPS memiliki konstribusi yang besar dalam proses pengembangan sikap, nilai dan keterampilannya setiap anak. Penanaman sikap atau sikap mental yang baik melalui pengajaran IPS, tidak dapat dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan kata lain, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan untuk membina dan mengembangkan sikap mental yang baik (Azis, 2009).

Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar berasal dari beberapa elemen pendidikan itu sendiri, yakni pihak guru, siswa dan sarana dan prasarana yang tersedia guna menunjang proses belajar mengajar di kelas, hal ini kemudian dapat diidentifikasi oleh Nurhayati (2010), sebagai berikut:

1) Siswa kesulitan menemukan buku sumber

2) Waktu yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan yang ada di LKS sangat singkat

3) Materi yang diajarkan terlalu luas 4) Media masih terbatas jumlahnya 5) Guru tidak memberikan tindak lanjut

6) Jumlah siswa dalam satu kelas terlalu banyak (kelas gemuk). Setelah melihat identifikasi permasalahan yang ada, kemudian dapat dianalisis bahwa permasalahan yang ada terdiri dari yang pertama permasalahan yang bersumber dari siswa, kedua dari guru, dan dari sarana dan prasarana (Nurhayati, 2010). antara lain:

(3)

kegiatan inti dalam pembelajaran porsinya terlalu besar, hal ini mengakibatkan guru tidak memberikan tindak lanjut bagi siswa, padahal tindak lanjut merupakan hal terakhir yang didengar oleh siswa dalam suatu pembelajaran, dan tindak lanjut ini juka mengena akan teringat oleh siswa. 2. Guru jarang menggunakan media, hal ini terbukti ketika guru

menggunakan media sangat menarik perhatian siswa bahkan mampu mengalihkan fokus siswa dari materi yang diajarkan.

3. Pengkondisian kelas kurang, hal ini terbukti dengan adanya kelas gemuk guru kebingungan dalam mengatasinya. Hal ini akan berpengaruh dengan pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.

4. Ada suatu kecenderungan pemahaman yang salah bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang cenderung pada hafalan. Pemahaman seperti ini berakibat pada pembelajaran yang lebih menekankan pada verbalisme. Guru dalam menerapkan metode pembelajaran lebih menekankan pada metode yang lebih menekankan pada aktivitas guru, bukan pada aktivitas siswa. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang variatif. Misalnya guru lebih banyak menggunakan metode ceramah bahkan menyuruh siswa untuk mencatat.

Dari permasalahan yang telah dijabarkan di atas, pastinya sangat merugikan bagi para siswa, karena tidak dapat maksimal dalam proses menyerap informasi ketika mengikuti proses pembelajaran. Beberapa masalah yang sering dialami oleh para siswa ketika menggunakan cara belajar yang salah, yaitu siswa merasa tidak bisa berkonsentrasi ketika mengikuti proses pembelajaran, tidak dapat memahami materi yang telah dipelajari, mudah lupa dengan apa yang sudah diingat sebelumnya, pada saat belajar siswa sering merasa penuh sehingga tidak dapat belajar lebih banyak lagi (Windura, 2010).

(4)

siswa pada saat mengerjakan soal.soal yang diberikan oleh guru, Keaktifan siswa dalam mengajukan ide, bertanya kepada guru tentang materi yang disampaikan, menyanggah atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman, memberikan tanggapan atau komentar terhadap siswa lain juga masih rendah. Hal ini tentunya dapat memberikan efek negatif untuk pembelajaran IPS SD pada masa yang akan datang, karena konsep.konsep mengenai kehidupan bermasyarakat yang berisi tentang nilai.nilai sosial, sikap, dan keterampilan dalam bermasyarakat akan mudah sekali hilang dalam ingatan para siswa, karena tidak cukup kuat tertanam dalam memori para siswa, yang merupakan salah satu dampak yang di timbulkan karena kesalahan ketika memberikan pembelajaran IPS, terutama pada jenjang Sekolah Dasar.

Setiap pembelajaran, khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diperlukan suatu strategi yang tepat supaya hasil yang dicapai dapat maksimal dan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemampuannya sendiri untuk mempelajari apa yang sudah tercantum dalam kurikulum sebagai kebutuhannya.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Mulyasa (2003), mengenai tugas seorang guru yaitu mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku pada siswa. Sedangkan langkah.langkah yang perlu diapresiasi bagi perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran di sekolah, yaitu: pertama, Apersepsi, yaitu menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan kompetensi yang telah dikuasai mereka dan penyampaian materi dan latihan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang guru dalam memilih dan mengaplikasikan berbagai macam cara dalam mengajar di kelas, agar siswa mampu menunjukkan kegairahan belajar dan rasa percaya diri yang tinggi. Sedangkan dari hasil, terdapat perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku positif pada siswa setelah mengikuti proses belajar.

(5)

a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar

b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah

d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual e. Mendorong anak didik untuk belajar.

Guru harus dapat memilih metode.metode yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan, dan juga mempunyai cara.cara yang menarik sehingga siswa mempunyai minat yang tinggi terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah pembelajaran IPS dalam proses penanaman konsep kepada siswa, yaitu menggunakan metode Mind Mapping.

Metode Mind Mapping merupakan cara belajar yang menstimulus anak untuk menggunakan otaknya secara efektif dan efisien pada saat melakukan proses belajar. Penggunaan Mind Mapping akan menyebabkan proses belajar yang menyenangkan dan mendorong anak untuk mandiri belajar serta sukses dalam prestasi akademiknya (Windura, 2010).

Konsep.konsep yang dijadikan fokus pembelajaran IPS, dapat lebih mudah diingat oleh para siswa dengan jangka waktu yang panjang. Hal itu dikarenakan pada saat menggnakan metode Mind Mapping, kita dianjurkan untuk menggunakan warna, gambar, kata, garis lengkung dan simbol sehingga memudahkan otak untuk menyimpan ke dalam memori jangka panjang dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan.

Dari latar belakang di atas maka peneliti perlu mengadakan penelitian untuk melakukan upaya perbaikan proses pembelajaran mata pelajaran IPS dengan menggunakan Mind Mapping dengan judul penelitian “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran “Mind Mapping” terhadap Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012”.

1.2. Pembatasan Masalah

(6)

kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Minat belajar yang ingin ditunjukkan dalam penelitian ini yaitu ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Sedangkan untuk hasil belajar yang ingin diteliti dalam penelitian ini

dilihat dari aspek kognitif para siswa. Dengan pokok bahasan tentang perkembangan teknologi.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah metode pembelajaran “Mind Mapping” berpengaruh terhadap minat belajar Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah metode pembelajaran “Mind Mapping” berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini memiliki tujuan sehingga dapat mengukur keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan:

1. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran “Mind Mapping” berpengaruh terhadap minat belajar Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran “Mind Mapping” berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Banyubiru 01 Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

1.5. Manfaat Penelitian

(7)

1.5.1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping terhadap minat belajar dan hasil belajar.

1.5.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi perseorangan atau institusi, seperti:

1) Siswa

Memberi alternatif lain untuk mempelajari suatu pelajaran dengan cara membuat ringkasan yang menarik sehingga anak terdorong untuk belajar khususnya pada pembelajaran IPS.

2) Guru

Guru memiliki pandangan luas dalam mengajar terutama dalam mengembangkan kreativitas, sehingga tercipta pembelajaran yang menarik bagi siswa, terutama dengan menggunakan metode Mind Mapping.

3) Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

ada lima puluh ruangan, sepuluh ruangan dalam kondisi baik. dan empat puluh ruangan lain dalam

PRODUKSI METIL ESTER (BIODIESEL) DARI BAHAN BAKU BIJI SAGA POHON (Adenthera Pavonina L)v. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Gambaran tingkat kepercayaan diri subjek yang diberi layanan bimbingan.. kelompok berada pada kategori rendah pada semua

Dengan adanya komputerisasi, maka kemudahan dalam pencarian dan penambahan data dapat dirasakan sehingga setiap orang akan menggunakan waktu dengan efektif dan efisien.

Likert- scale overall calculation for teachers’ perception towards lesson study by taking into account three characteristics that determine positive perceptions over

[r]

Kami mohon dengan hormat agar peserta yang sedang sakit berat/keras dan ibu-ibu hamil yang kehamilannya belum mencapai 5 (lima) bulan atau yang telah mendekati masa persalinan