• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSIAS ISLAM BATIK SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSIAS ISLAM BATIK SURAKARTA"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI

UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSIAS ISLAM BATIK SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar

vokasi Ahli Madya (A. Md) dalam bidang Perpustakaan

Oleh :

PALUPI YUNIYARTI

D1808039

PROGRAM DIPLOMA III PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

SURAT PERNYATAAN

ORISINALITAS KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : PALUPI YUNIYARTI NIM : D1808039

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir

JUDUL : PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN

PENGGUNA DI UPT PEPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

PEMBIMBING : Drs. Harmawan, M.Lib TANGGAL DIUJI :

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) yang saya susun adalah benar-benar karya saya sendiri. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas termasuk pencabutan gelar Vokasi yang telah saya peroleh.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup menanggung segala konsekuensinya.

Surakarta, 2011

(3)

commit to user

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Sivitas Akademik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : Palupi YuniYarti

NIM : D1808039

Program Studi : DIII Perpustakaan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sebelas Maret Surakarta Hak Bebas Royalty Noneksklusif (Nonexclusive Royalty Free Right) atas Tugas Akhir saya yang berjudul : “PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA” beserta instrument/desain/perangkat (jika ada). Berhak menyimpan, mengalihkan bentuk, mengalihmediakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat, serta memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis (Autor) dan Pembimbing sebagai co Autor atau pencipta dan juga sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya secara sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.

Dibuat di : Pada tanggal :

Yang membuat pernyataan

(4)

commit to user

(5)

commit to user

(6)

commit to user

vi MOTTO

ü Orang yang bijaksana tidak pernah meratapi kegagalan tetapi dengan

gembira mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kegagalan yang

diderita. (Skhespeare)

ü Sopan – santun yang baik yang terdiri dari pengorbanan –

pengorbanan kecil.

ü Kehati-hatian dalam menilai pendapat orang adalah ciri kematangan

(7)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan :

1. Kedua orang tua tercinta yang telah

memberi semangat dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Kakak ku tersayang

3. Okti “gembul”, my plends ; tikul,

cipby, cirow n nunung n’ asih.

4. Temen-temen D3 Perpustakaan 2008

(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Pengaruh Tata Ruang Terhadap Kepuasan Pengguna di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

Oleh : Palupi YuniYarti

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh tata ruang UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta terhadap kepuasan pengguna,

Metode yang digunakan adalah : 1) Metode Kuisioner, yaitu dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden, teknik yang digunakan dalam mengambil sampel adalah teknik Accidental Sampling atau Sampling Tanpa Sengaja yaitu mengambil sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang kebetulan ada. 2) Observasi, yaitu suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakaukan secara sistematis dengan prosedur standar. 3) Studi Pustaka, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian 4) Dokumentasi, yaitu bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, biasanya merupakan dokumen tertulis seperti arsip yang berkaitan dengan peristiwa.

Berdasarkan hasil dari penulisan Tugas Akhir ini dapat disimpulkan bahwa pengguna merasa puas terhadap tata ruang di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “ PENGARUH TATA RUANG

TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UPT PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA”.

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh sebutan vokasi Ahli Madya Program Diploma Perpusatakaan,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama proses penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa

laporan ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.

Untul itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Haryanto, M.Lib, selaku Ketua Program Diploma

Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin

dalam penulisan tugas akhir ini.

3. Bapak Drs. Harmawan, M.Lib, selaku Dosen Pembimbing Akademis

yang telah membimbing, memberi nasehat, dan membantu penulis

(10)

commit to user

x

pembimbing yang telah memberi pengarahan dan bimbingan dengan

penuh kesabaran sehingga selesainya penulisan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Drs. H. Subari, selaku Kepala UPT Perpustakaan Universitas

Islam Batik Surakarta.

5. Seluruh petugas UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

yang telah banyak membantu, baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam pengumpulan data penulisan Tugas Akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen DIII Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Kedua orang tua beserta keluarga yang dengan tulus memberikan doa

dan dukungannya.

8. Semua pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari

kata sempurna. Untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan

bagi para pembaca.

Surakarta, 2011

(11)

commit to user

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Metode Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan ... 6

2.2 Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 9

2.3 Tata Ruang Perpustakaan ... 14

(12)

commit to user

xii BAB III GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Singkat ... 33

3.2 Visi, Misi dan Tujuan ... 35

3.3 Struktur Organisasi ... 37

3.4 Sumber Daya Manusia ... 37

3.5 Koleksi ... 39

3.6 Pemakai ... 39

3.7 Sumber Dana ... 40

3.8 Sarana dan Prasarana ... 41

3.9 Kegiatan Pokok ... 43

3.10 Layanan ... 43

BAB VI PEMBAHASAN 4.1 Analisa Masalah ... 48

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tingkat Jenjang Pendidikan Staf ... 39

Tabel 2 Koleksi Perpustakaan ... 40

Tabel 3 Peminjaman dan Pengunjung ... 41

Tabel 4 Sarana Prasarana ... 43

Tabel 5 Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan ... 49

Tabel 6 Ruang Perpustakaan yang Cukup Nyaman ... 50

Tabel 7 Perabot yang Ada di Perpustakaan ... 51

Tabel 8 Penataa Ruang ... 52

Tabel 9 Penggunaan AC ... 53

Tabel 10 Intensitas Cahaya ... 54

Tabel 11Penempatan Lampu ... 55

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR BAGAN

(15)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Permohonan Magang

Lampiran 2 Surat Keterangan Kuliah Kerja Pusdokinfo

Lampiran 3 Penerimaan Peserta Magang

Lampiran 4 Surat Tugas

Lampiran 5 Form Penilaian Kuliah Kerja Pusdokinfo

Lampiran 6 Daftar Harian Kerja Mahasiswa

Lampiran 7 Lembar Kuesioner

Lampiran 8 Kartu Anggota Perpustakaan

Lampiran 9 Surat Keterangan Bebas Perpustakaan

Lampiran 10 Call Number

(16)

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat

di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seperti, universitas, institusi,

sekolah tinggi, akademi dan lembaga perguruan tinggi lainnya.

Keberadaannya untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika

perguruan tinggi yang bersangkutan, yaitu mahasiswa dan dosen.

Perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai sarana penunjang proses

perkuliahan dan penelitian di perguruan tinggi tersebut. Untuk menunjang

kegiatan tersebut diperlukan sarana berupa gedun/ruangan, dimaksudkan

untuk menampung segala kegiatan kerja perpustakaan secara keseluruhan

dan melindungi koleksi dari kerusakan. Untuk itu, gedung/ruang

perpustakaan perlu ditata dengan baik karena dapat memberikan kepuasan

fisik dan psikis bagi pengguna disamping itu juga dapat melindungi koleksi

dari kerusakan.

Tata ruang merupakan salah satu aspek pembinaan perpustakaan

yang memiliki pengaruh dan peranan dalam memperlancar layanan maupun

pelaksanaan fungsi perpustakaan. Tata ruang yang baik memberikan rasa

nyaman dan kepuasan bagi pengguna perpustakaan, dengan adanya

(17)

commit to user

2

dan memanfaatkan layanan perpustakaan. Untuk itu perlu diperhatikan dan

dikelola dengan baik oleh pengelola perpustakaan.

Kepuasan pengguna perpustakaan dapat terpenuhi melalui

penyediaan jasa layanan dan ketersediaan informasi yang dibutuhkan

pengguna. Oleh karena itu perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi

perlu mengetahui sejauh mana perpustakaan yang bersangkutan

menyediakan pelayanan dan kepada penggunanya karena kepuasan

pengguna dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari kegiatan

yang terdapat pada perpustakaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang tata ruang dengan mengambil judul “Pengaruh Tata

Ruang terhadap Kepuasan Pengguna di UPT Perpustakaan Unversitas

Islam Batik Surakarta”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah

penelitian ini adalah Sejauhmana pengaruh tata ruang terhadap kepuasan

(18)

commit to user

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Merupakan syarat mutlak untuk dapat menyelesaikan program

Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

1.3.2 Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh tata ruang terhadap kepuasan

pengguna di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 18

Februari sampai 31 Maret 2011, di UPT Perpustakaan Universitas Islam

Batik Surakarta dengan alamat Jl. KH. Agus Salim No. 10 Surakarta 57147.

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di UPT Perpustakaan

Universitas Islam Batik Surakarta dilaksanakan pada hari dan jam kerja

yaitu:

Senin – Kamis : 08.00 – 12.00 dan 13.00 – 14.00 WIB

Jumat : 08.00 – 11.00 WIB

Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB

Dalam Praktek Kerja Lapangan ini, penulis mencari dan

mengumpulkan data untuk penulisan Tugas Akhir. Adapun metode

(19)

commit to user

4

1. Metode Observasi

Metode Observasi adalah suatu usaha sadar untuk

mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur

yang terstandar. (Arikunto, 2006: 222). Dalam menyusun laporan ini

penulis melakukan pengamatan yang terjadi di langsung dan juga terlibat

langsung dalam kegiatan di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik

Surakarta.

2. Studi Kepustakaan

Studi Pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan

dengan metode pengumpulan data pustaka, Membaca dan mencatat serta

mengolah bahan penelitian (Mestika Zed, 2004: 3). Segala usaha yang

dilakukan oleh penulis untuk memperoleh informasi yang relevan dengan

topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti dari berbagai bahan

pustaka.

3. Metode Dokumentasi atau Arsip

Metode Dokumentasi adalah bahan tertulis atau benda yang

berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, biasanya

merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip, data base,

surat-surat, rekaman gambar, benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan

suatu peristiwa (Arikunto, 2006: 231). Metode ini digunakan untuk

memperoleh data tentang gambaran umum UPT Perpustakaan

(20)

commit to user

4. Metode Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

hal-hal yang diketahui. (Arikunto, 2006: 151). Kuesioner diberikan

kepada pengguna yang berkunjung di UPT Perpustakaan Universitas

Islam Batik Surakarta untuk memperoleh jawaban dari responden

mengenai pengaruh tata ruang perpustakaan, sehinnga jawaban dari

responden dapat dijadikan data untuk penelitian. Dalam memilih sampel,

peneliti menggunakan teknik Accidental Sampling atau Sampel Tanpa

Sengaja, yaitu mengambil sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang

kebetulan berkunjung ke UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik

Surakarta dan bertemu dengan peneliti digunakan sebagai sempel. Dari

kuesioner yang diberikan pada responden diperoleh data primer. Dengan

(21)

commit to user 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan

2.1.1 Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan sebagai unit kerja, baik yang berdiri sendiri

maupun yang bergabung dalam unit organisasi yang membawahinya.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:3), Perpustakaan adalah

“sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang bisanya disimpan menurut tata urutan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual”.

Sedangkan menurut Lasa HS (2009: 262) Perpustakaan

merupakan sistem informasi yang dalam prosesnya terdapat pengumpulan,

pengolahan, pengawetan, pelestarian, dan penyajian bahan informasi baik

cetak maupun non cetak.

Perpustakaan adalah suatu kesatuan unit kerja yang terdiri dari

beberapa bagian, yaitu bagian pengembangan koleksi, bagian pengolahan

koleksi, bagian pelayanan pengguna, dan bagian pemeliharaan

sarana-prasarana (F. Rahayuningsih, 2007: 1).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa,

(22)

commit to user

beberapa bagian meliputi bagian pengembangan koleksi, pengolahan

koleksi, pelayanan pengguna dan pemeliharaan sarana-prasarana yang

digunakan untuk menyimpan, mengolah, melestarikan, mengawetkan, dan

menyajikan bahan informasi baik cetak maupun non cetak yang disimpan

dalam sebuah ruangan dan disusun menurut tata urutan tertentu untuk

dimanfaatkan pengguna.

2.2.1 Fungsi Perpustakaan

Beberapa fungsi perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sarana simpan karya manusia

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia,

karya cetak seperti buku, majalah dan sejenisnya serta karya rekam

seperti kaset dan sejenisnya. Perpustakaan juga dapat berfungsi sebagai

arsip bagi produk yang dihasilkan oleh masyarakat sebagai khasanah

budaya bangsa.

2. Fungsi informasi

Perpustakaan memiliki berbagai koleksi yang didalamnya terdapat

informasi. Bagi anggota masyarakat yang memerlukan informasi

dapat meminta ataupun menayakannya ke perpustakaan. Informasi yang

diminta dapat berupa informasi mengenai tugas sehari-hari, pelajaran,

maupun informasi lainnya. Dengan koleksi yang tersedia maka

perpustakaan harus berusah menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

(23)

commit to user

8

3. Fungsi rekreasi

Masyarakat dapat menikmati rekreasi dengan cara membaca dan bacaan

ini disediakan oleh perpustakaan. Fungsi rekreasi ini tampak nyata pada

perpustakaan umum, yaitu perpustakaan yang dikelola dengan dana

umum serta terbuka untuk umum.

4. Fungsi pendidikan

Perpustakaan sebagai sarana pendidikan nonformal dan informal,

artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar sekolah maupun

didalam lingkungan sekolah.

5. Fungsi kultural

Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan

apresiasi budaya masyarakat. Pendidikan ini dapat dilakukan dengan

cara menyelenggarakan pameran, pertunjukan seni, pemutaran film

bahkan bercerita untuk anak-anak

(Sulistyo-Basuki, 1991:27-28).

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa perpustakaan memiliki

bermacam fungsi untuk menunjang kebutuhan pengguna.

2.3.1 Peranan Perpustakaan

Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok

yang harus dijalankan. Oleh karena itu peranan perpustakaam yang harus

(24)

commit to user

perpustakaan. Peranan tersebut berhubungan dengan fungsi perpustakaan.

Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain adalah :

1. Perpustakaan merupakan media yang menghubungkan antara sumber

informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi

perpustakaan dengan para pemakainya.

2. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan

mengembangkan komunikasi antara sesame pemakai dan antara

penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

3. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan

minat baca, kegemaran membaca, kebiasan membaca, dan budaya baca,

melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan masyarakat.

4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan

motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, again pembangunan, dan

agen kebudayaan umat manusia.

(Sutarno NS, 2003: 55)

2.2 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.2.1 Pengertian Perguruan Tinggi

Menurut Rachman dan Zulfikar ((2006:33) menyatakan bahwa:

(25)

commit to user

10

perguruan tinggi lainnya. Perpustakaan perguruan tinggi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan, yaitu mahasiswa dan dosen.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:51), “Perpustakaan perguruan

tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan

bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi,

dengan tujuan utama memberikan tercapainya perguruan tinggi”

Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di

lingkungan perguruan tinggi, badan bawahan maupun lembaga yang

berafiliasi dengan perguruan tinggi yang memiliki tujuan untuk memenuhi

kebutuhan informasi sivitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan

seperti mahasiswa dan dosen.

Perpustakaan perguruan tinggi dapat disebut sebagai jantung

universitas karena tanpa perpustakaan maka proses pelaksanaan proses

belajar, mengajar serta pusat penelitian mungkin kurang optimal dalam

pencapaian hasil seperti yang diharapkan. Dilihat dari penyelenggaraannya

Perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi

bersangkutan, namun dalam pengembangannya dapat menjalin kerjasama

(26)

commit to user

2.2.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Sebagai lembaga yang telah dibentuk dalam peyelenggaraannya

perpustakaan harus memiliki tujuan agar setiap proses kegiatan yang

dilaksanakan dapat berhasil sesuai dengan tujuan, demikian juga halnya

dengan perpustakaan perguruan tinggi juga harus mempunyai tujuan

tertentu yang harus dicapai.

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi,

lazimnya staf pengajar dan mahasiswa maupun tenaga

administrasi.

2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua

tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun

pertama sampai mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.

3. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai

jenis pemakai.

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas

pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga

industry local.

(Sulistyo-Basuki, 1991: 52)

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri

Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penyelenggaraan pendidikan, penelitian,

(27)

commit to user

12

mahasiswa dan staf tenaga kependidikan di perguruan itu dalm proses

pembelajaran (Rachman dan Zulfikar, 2006: 34).

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan untuk memberikan

pelayanan informasi dan bahan lainnya untuk mendukung pelaksanaan

program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,

yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2.2.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi (Lasa Hs, 2009: 278)

adalah :

1. Pusat pengumpulan informasi

2. Pusat pelestarian informasi

3. Pusat pengolahan informasi

4. Pusat pemanfaatan informasi

5. Pusat penyebarluasan informasi

Menurut Wijayanti dalam F. Rahayuningsih (2007: 7) fungsi

perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut :

1. Funsgsi Edukasi

Perpustakaan sebagai sumber belajar bagi para anggota

sivitas akademinya.

2. Fungsi Informasi

Sebagai sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari

(28)

commit to user

3. Fungsi Riset

Sebagai penyedia bahan-bahan pustaka yang mendukung

pelaksanaan penelitian ilmu, teknologi dan seni.

4. Fungsi Rekreasi

Sebagai penyedia koleksi yang dapat membantu dalam

pengembangan minat, kreatifitas dan daya inofatif para

pengguna.

5. Fungsi Deposit

Berfungsi sebgai pusat penyimpanan karya ilmiah yang

dihasilkan oleh sivitas akademi.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa perpustakaan

perguruan tinggi memiliki bermacam fungsi untuk menunjang tercapainya

tujuan dari perpustakaan tersebut.

2.2.4 Tugas Perpustakaan Peguruan tinggi

Untuk mencapai tujuan dan fungsinya dengan baik perpustakaan

perguruan tinggi mempunyai tugas yang harus dilaksnakan. Tugas

perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan

kebutuhan para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau

pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi.

2. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan

(29)

commit to user

14

3. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara

yang efisien.

4. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan

dan memakai bahan pustaka yang diperlukan dalam bentuk

program bimbingan pengguna perpustakaan yang bersifat

resmi/kurikuler maupun secara perseorangan.

5. Menyelenggarakan kerja sama antarperpustakaan dengan

memanfaatkan system jaringan yang ada dalam rangka

meluaskan cakupan koleksi dan pelayanan informasi

masing-masing perpustakaan.

(Sulistyo-Basuki, 1994: 67)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan

perguruan tinggi adalah mengolah, memilih bahan pustaka serta

memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan dengan cara yang

efisien.

2.3 Tata Ruang Perpustakaan

Kondisi tata ruang perpustakaan cukup menentukan keberhasilan

pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu harus

ditata sebaik-baiknya, supaya dapat menumbuhkan rasa nyaman bagi

penggunanya.

Tata ruang adalah cara mengatur ruang yang berwujud struktural dan

(30)

commit to user

berkembang secara maksimal maka perlu adanya pengendalian pemanfaatan

ruang itu sendiri sehingga dapat memberikan perencanaan tata ruang yang

menarik dan nyaman. Tata ruang yang menarik akan membuat para pengguna

merasa nyaman di perpustakaan yang diharapakan dapat meningkatkan minat

pengguna untuk mengunjungi dan memanfaatkan layanan perpustakaan.

Menurut Lasa Hs (2005: 157) menyatakan bahwa tata ruang adalah

perencanaan ruangan yang mempertimbangkan keserasian dalam penataan

ruang yang dapat mempengaruhi produktivitas, efisiensi, efektifitas dan

kenyamanan pemakai.

Sedangkan D.K Ching (2002: 46) menjelaskan bahwa tata ruang

adalah merencanakan, menata dan perencangan ruang dalam di dalam

bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan

perlindungan, memepengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan

mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah

tata ruang juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.

Oleh karena itu tujuan dari perencanaan tata ruang adalah pengembangan

fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior.

Dari pendapat dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tata ruang

adalah perencanaan ruang yang berfungsi sebagai tempat bernaung dan

perlindungan yang dapat mempengaruhi pandangan dan suasana hati dengan

(31)

commit to user

16

2.3.1 Tujuan Tata Ruang Perpustakaan

Gedung atau ruang perpustakaan perlu ditata sesuai dengan

kebutuhan dengan tetap mengindahkan prinsip-prinsip arsitektur. Penataan

ruang perpustakaan bertujuan untuk (Lasa Hs, 2005: 148) :

1. Memperoleh efektifitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenag, dan anggaran.

2. Menciptakan lingkungan yang nyaman suara, nyaman cahaya, nyaman udara dan nyaman warna.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan.

4. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan.

Untuk pencapaian tujuan tata ruang perpustakaan perlu

diperhatikan asas tata ruang dan prinsip-prinsip tata ruang. Adapun

asas-asas tata ruang menurut Lasa Hs (2005: 149) antara lain :

1. Asas jarak, yaitu suatu susunan tata ruang yang

memungkinkan proses penyelesaian pekerjaan dengan

menempuh jarak yang paling pendek.

2. Asas rangkaian kerja, yaitu suatu tata ruang yang

menempatkan tenaga dan alat-alat dalam suatu rangkaian

yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaaan yang

bersangkutan.

3. Asas Pemanfaatan, yaitu tata susunan ruang yang

mempergunakan sepenuhnya ruang yang ada.

Selain asas-asas tata ruang juga perlu memperhatikan

(32)

commit to user

1. Bagian pelayanan umum hendaknya ditempatkan di lokasi

yang strategis, di tengah atau mudah dijangkau.

2. Pelaksanaan tugas yang membutuhkan konsentrasi

hendaknya ditempatkan di ruang terpisah atau di tempat yang

aman dari gangguan.

3. Bagian yang menimbulkan berisik/suara hendaknya

ditempatkan di ruang terpisah.

4. Ukuran tinggi, rendah, panjang, lebar, luas dan bentuk

perabot hendaknya dapat diatur lebih leluasa.

5. Perlu adanya lorong yang cukup lebar untuk jalan apabila

sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

6. Penempatan perabot, meja, kursi, rak, almari disusun dalam

bentuk garis lurus.

7. Bagian-bagian yang mempunyai tugas sama hendaknya

ditempatkan di lokasi yang berdekatan.

2.3.2 Unsur-Unsur Tata Ruang

Dalam penyusunana tata ruang, ada beberapa unsur yang

harus diperhatikan yaitu ruang/gedung, perabot dan perlengkapan ruang,

pewarnaan, penerangan/cahaya dan sirkulasi udara/ventilasi.

1. Ruang/Gedung

Ruang/gedung merupakan salah satu faktor yang turut

(33)

commit to user

18

ada ruang/gedung tidak dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.

Oleh karena itu perlu adanya perencanaan mengenai ruang/gedung,

sehingga perpustakaan dapat berfungsi secara efisien dan efektif yang

memudahkan mahasiswa dan karyawan, memberi lingkungan yang

nyaman, menyenangkan, dan menarik sebagai tempat belajar dan bekerja.

Bahkan gedung perpustakaan dapat menjadi ukuran ada/tidaknya perhatian

dari pemimpin dan pustakawan. Beberapa langkah penting dalam proses

perencanaan (Frazer G. Poole, 1981: 11 – 17), meliputi :

a. Struktur Organisasi

Sebagai dasar bagi desain gedung perpustakaan yang baik adalah

struktur organisasi yang hendak ditempati gedung itu. Struktur organisasi

mendasari jenis, fungsi dan lokasiberbagai unsure gedung, jumlah dan

besar ruang kantor, jumlah tempat bekerja karyawan, dan berbagai sifat

fisik gedung yang lain-lain. Hendaknya pustakawan memperhatikan

karena lankag pertama dalam proses perencanaan. Beberapa hal yang perlu

diperhatiakan dalam struktur organisasi, yaitu :

a) Dalam struktur organisasi hanya ada dua bagian, yaitu bagian

pelayanan dan bagian pengolahan.

b) Di bagian pelayanan reference terdapat buku acuan dan buku

cadang (keduanya tidak dapat dipinjamkan), digolongkan ke

dalam satu jenis pustaka dan menjadi satu koleksi.

c) Tidak ada unit silanglayan secara terpisah. Kegiatan silaglayan

(34)

commit to user

secara efektif oleh pustakawan yang khusus bekerja di bagian

tersebut.

d) Pelayanan referens tidak ada hubungannya dengan pemanduan

pembaca. Koleksi referens sebagai satu unit dari bagian

peminjaman.

e) Buku langka dan koleksi khusus yang terbatas jumlahnya perlu

menduduki tempat tersendiri, jika perlu koleksi tersebut

merupakan sub-bagian saja.

f) Pustaka renik (film renik, kartu renik, dan karya cetak)

merupakan perluasan langsung dari karya cetak, sangat cocok

ditempatkan berdekatan dengan pelayanan majalah, walaupun

secara administrasi tidak termasuk bagian majalah.

g) Berbagai pustaka pandang-dengar fungsi dan pemakainnya

berhubungan satu dengan yang lain.

h) Di bagian pengolahan terlihat satu unit tunggal yang mempunyai

tanggung jawab untuk sekelompok kegiatan yang secara umum

berkaitan dengan pengolahan buku, menjilid serta memperbaiki

dan mengawetkan buku.

b. Program Tertulis

Di dalam pembangunan gedung perpustakaan perguruan tinggi

perlu menyiapkan program gedung secara tertulis dan terperinci yang

dilakukan oleh pustakawan. Dalam program tertulis terdapat empat pokok

(35)

commit to user

20

a) Merupakan pedoman bagi arsitek di dalam mendesain

gedung. Seorang arsitek tidak mengetahui bagaimana gedung

itu akan berfungsi, pelayanan apa yang ada, bagaimana

berbagai ruang harus berhubungan, berapa daya muat gedung

untuk buku dan pembaca atau berapa jumlah tempat kerja

untuk karyawan. Semua itu diperoleh dari pustakawan.

b) Pustakawan dan stafnya harus berfikir hati-hati mengenai

masa datang gedung dan bagaimana gedung itu harus diatur

dan harus beroperasi.

c) Merupakan catatan yang berguna mengenai sejumlah

keputusan penting yang harus dibuat dan mengenai alasan

yang mendasari keputusan itu, karena informasi yang

demikian dapat bermanfaat di kemudian hari.

d) Program tertulis merupakan alat untuk mendapatkan

persetujuan resmi dari pemimpin tertinggi di dalam kampus

untuk proyek tersebut.

c. Panitia Perencana

Gedung perpustakaan yang paling berhasil itu tidak

direncanakan oleh satu orang melainkan kerja sama dengan sekelompok

orang yang tergabung dalam sebuah kepanitiaan. Dalam perencanaan yang

paling penting diperhatikan adalah gedung itu sendiri bukan bangunan

yang termahal di dalam kampus. Penting juga keikutsertaan pustakawan

(36)

commit to user

seorang pustakwan lebih mengetahui bagaimana perpustakaan itu

berfungsi dan bertanggung jawab atas penggunaan gedung sehinnga

arsitek dapat mengerjakan tugas dengan kebutuhan perpustakaan.

d. Proses Mendesain Gedung

Setelah program gedung disiapkan, ditelaah, dan disetujui,

kemudian secara resmi program diserahkan kepada arsitek pada pertemuan

panitia perencanaan. Dalam proses mendesain gedung oleh arsitek ada

beberapa fase dasar yang berbeda tergantung cara arsitek memilih fase

tersebut. Terdapat dua fase sebagai berikut :

a) Fase pengembangan desain yang biasanya terdiri dari dua

subfase: desain secara bagan dan desain awal.

[image:36.595.150.515.235.497.2]

b) Fase gambar kerja disebut juga gambar kontruksi atau fase

gambar kontrak.

Setelah gambar desain gedung jadi, maka gambar tersebut

diserahkan kepada panitia. Jika panitia sudah menyetujui

gambar perencanaan, selanjutnya proses pembangunan

gedung sudah siap untuk dilaksanakan.

e. Tata ruang

Dalam penataan ruang diperpustakaan dapat dipilih beberapa

alternative sebagai berikut :

(37)

commit to user

22

yaitu cara pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi

secara terpisah dari meja baca pengunjung. Biasanya cara ini

diterapkan pada system tertutup.

b) Tata parak

Yaitu cara pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi

terpisah dari ruang baca, namun pengguna dapat mengambil

sendiri koleksi dan dibaca di ruang baca yang tersedia.

c) Tata baur

Yaitu cara penempatan koleksi yang dicampur dengan meja

baca agar pembaca lebih mudah mengambil koleksi yang

dikehendaki.

Secara umum penggunaan gedung dialokasikan menjadi tiga

keperluan pokok, yaitu untuk keperluan pengguna, ruang kerja petugas dan

koleksi.

2. Perabot dan perlengkapan

Perabot adalah segala jenis barang yang diperlukan di dalam

ruang perpustakaan sebagai sarana penunjang keberhasilan fungsi tugas

dan peran serta kegiatan yang tidak habis dalam suatu pemakaian. Perabot

dan perlengkapan di setiap ruang perpustakaan disesuaikan dengan fungsi

dan spesifikasi jenis kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Sulistyo-Basuki

(1991: 309) Perabot dan perlengkapan merupakan barang-barang yang

(38)

commit to user

barang tambahan lainnya. Barang untuk keperluan umum artinya barang

yang akan digunakan pengunjung termasuk meja dan kursi, rak buku, laci

catalog, meja sirkulasi, filling cabinet dan meja pameran.

Perabot perpustakaan adalah semua kelengkapan fisik berupa

mebeler yang digunakan di perpustakaaan dalam rangka menunjang

kelancaran tugas-tugas perpustakaan, sedangkan perlengkapan

perpustakaan adalah semua peragkat peralatan yang ada di perpustakaan

untuk menunjang kelancaran tugas-tugas, seperti alat-alat tulis, komputer,

dan sebagainya (Abdul Rahman, 2009: 2.41).

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perabot dan

perlengkapan perpustakaan adalah segala jenis barang yang dibutuhkan

oleh ruang perpustakaan yang berdasarkan fungsi dan spesifikasi ruang

untuk menunjang kelancaran tugas-tugas perpustakaan.

Perabot untuk perpustakan tidak perlu yang mewah karena dapat

menimbulkan kesan glamour. Hendaknya perlengkapan itu tahan lama,

fungsional dan estetis. Perlengkapan yang tahan lama, kuat sangat

diperlukan perpustakaan. Setiap perlengkapan perpustakaan harus bersifat

fungsional artinya setiap alat bertujuan melayani fungsi perpustakaan, oleh

karena itu setiap alat harus dipertimbangkan masak-masak sesuai dengan

fungsinya. Sedangkan estetis artinya perabot perpustakaan hendaknya

indah dipandang, karena dengan perlengkapan yang estetis pengunjung

(39)

commit to user

24

Dalam menentukan perabot dan perlengkapan perpustakaan

perlu memperhatikan beberapa aspek (Abdul Rahman Saleh, 2009: 2.41 –

2.42) :

1. Jumlah dan jenis koleksi yang akan dimiliki oleh

perpustakaan dalam lima tahun atau sepuleh tahun

mendatang.

2. Jangkauan layanan yang akan diselenggarakan, termasuk

jumlah tenaga yang akan menempati ruang tiap ruangan dan

pengembangannya lima atau sepuluh tahun mendatang

3. Pada keadaan tertentu ruangan pasti dipakai untuk kegiatan

administrasi lainnya serta pengembangannnya.

3. Pewarnaan

Warna sangat mempengaruhi orang yang bekerja dan membaca

di perpustakaan. Warna juga dapat mengoptimalkan konsentrasi dan

mempengaruhi jiwa seseorang yang dapat membuat seseorang menjadi

nyaman dan hangat. Oleh karenanya dalam perancaaan gedung perlu

dipahami sifat dan pengaruh warna. Lasa Hs (2005: 164-165) menyatakan

bahwa warna yang kondusif untuk ruang perpustakaan antar lain :

a. Warna merah mengambarkan panas, warna kegemaran dan

kegiata bekerja. Warna ini bertujuan untuk merangsang panca

(40)

commit to user

b. Warna kuning mengambarkan kehangatan, warna ini akan

merangsang mata dan syaraf yang dapat menimbulkan

perasaaan gembira.

c. Warna hijau dapat menimbulkan suasan sejuk dan kedamaian

oleh karena warna ini cocok untuk perpustakaan dan lainnya.

Dalam pemilihan warna untuk suatu ruangan sangat erat

hubungannya dengan faktor penerangan/pencahayaan, artinya harus

memperhatikan nila-nilai pemantulan. Misalnya warna dinding sebelah

bawah harus lebih gelap dari warna dinding sebelah atas agar tidak terjadi

pemantulan dari bagian lain ruang tersebut.

Pemilihan warna yang sesuai untuk ruang dalam akan

memberikan kesan :

1. Suasana yang menyenangkan dan menarik

2. Dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja,

sehingga akan mampu meningkatkan produktivitas

kerja.

3. Mengurangi kelelahan.

(Lasa Hs, 2005: 166)

4. Penerangan

Tujuan penerangan perpustakaan adalah untuk meningkatkan

fungsi perpustakaan, karena pencahayaan merupakan salah satu unsur

(41)

commit to user

26

Faktor yang menentukan berhasil tidaknya perencanaan pencahayaan di

dalam ruangan tergantung dari kondisi bangunan itu sendiri. Menurut Pool

System pencahayaan harus mempunyai kekuatan 50 lux

Pencahayaan berfungsi untuk aktivitas membaca dan bekerja,

mencegah serangan serangga yang suka di tempat gelap dan untuk

kenyamanan cahaya. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan adanya

pencahayaan yang cukup, antara lain :

a. Meningkatkan produktivitas kerja b. Mencapai kualitas pekerjaan

c. Mengurangi ketengangan dan kelelahan mata d. Meningkatkan semangat kerja

e. Meningkatkan prestise suatu lembaga/perpustakaan (Lasa Hs, 2005: 172)

Menurut Lasa Hs (2005: 170), pencahaayan yang masuk ke

dalam ruangan ada dua macam, yaitu:

a. Cahaya alami

Cahaya alami adalah cahaya yang ditimbulakan oleh

matahari dan kubah langit. Cahaya matahari yang mengandung

radiasi panas itu apabila masuk ke ruangan akan menyebabkan

kenaikan suhu ruangan. Oleh karena itu cahaya matahari harus

dibatasi dan diusahakan tidak langsung masuk ke ruang

perpustakaan.

Kelemahan dari cahaya alami :

1. Cahaya alami sulit dikendalikan, kondisinya selalu

berubah karena dipengaruhi oleh waktu dan cuaca

(42)

commit to user

3. Sinar ultra violet dari cahaya matahari mudah merusak

benda-benda yang ada di dalam ruang perpustakaan.

Apabila terkena sinar matahari secara langsung kertas

akan segera lapuk, tulisannya memudar dan warnanya

menjadi kuning kecoklatan (Lasa Hs, 2005: 170).

b. Cahaya buatan

Cahaya buatan adalah cahaya yang ditimbulkan oleh benda

atau gerakan benda yang dibuat oleh manusia baik yang berupa

lampu pijar atau TL.

Kelebihan menggunakan cahaya buatan, menurut Lasa Hs

(2005: 171) :

1. Cahaya buatan dapat dikendalikan, dalam arti cahaya

yang dihasilkan dari lampu dapat diatur sesuai dengan

kebutuhan.

2. Cahaya buatan tidak dipengaruhi oleh kondisi alam.

3. Cahaya buatan tidak merusak bahan informasi yang

terdiri dari kertas.

Menurut Wesley E. Woodson dalam Lasa Hs (2005:

173-174), bahwa pencahayaan berdasarkan sumbernya dapat dibagi

menjadi empat cara penerangan, yakni :

1. Cahaya Langsung

Cayaha yang dipancarkan langsung dari sumbernya,

(43)

commit to user

28

dari daerah kerja/meja baca. Jika menggunakan lampu pijar, maka

cahaya yang dipancarkan akan sangat tajam dan bayangan yang

ditimbulkan sangat tegas.

2. Cahaya tidak langsung

Cahaya ini berasal dari sumber yang dipantulkan dengan

suatu media agar menerangi ruangan. Cahaya ini cocok untuk

melaksanakan pekerjaaan baca tulis maupun cetak-mencetak.

Cahaya ini dipantulkan oleh sumbernya kemudian dipantulkan ke

dinding ruangan, barulah menyebar ke seluruh ruangan. Cayaha

yang ditimbulkannya benar-benar lunak dan tidak menimbulkan

baying-bayang.

3. Pencahayaan diffusi

Pencahayaan diffusi adalah sistem pencahayaan yang

menghasilkan cahaya yang terpencar ke semua arah. Sumber cahaya

sebagian besar berasal dari pantulan langit-langit ruangan, deengan

demikian baying-bayang yang ditimbulkannya dan sifat cahayanya

tidak begitu tajam sehingga tidak akan mempercepat kelelahan mata.

4. Pencahayaan Campuran

Sistem pencahayaan campuran antara cahaya langsung,

cahaya tidak langsung dan penerangan diffusi.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan antara lain :

1. Kegiatan perpustakaan sebagian besar adalan kegiatan

(44)

commit to user

pencahayaan yang cukup karena syarat mutlak untuk

melakukan aktivitas di dalam ruangan.

2. Pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan terdiri dari

dua macam yaitu cahaya alami dan cahaya buatan.

3. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya

pencahayaan yang baik antara lain meningkatkan

produktivitas dan kualitas kerja, mengurangi

keteganagan pada mata serta dapat meningkatkan

presise suatu lembaga/perpustakaan.

Menurut Suptandar (1999, 217) dalam Visipustaka Majalah

Perpustakaan (Wanda dan Novalinda, 2007: 42), terang cahaya suatu

penerangan ditentukan oleh beberapa factor, antara lain :

1. Kondisi ruang (tertutup atau terbuka)

2. Letak penempatan lampu

3. Jenis dan daya lampu

4. Jenis permukaan benda-benda dalam ruang (memantulkan

atau menyerap)

5. Warna-warna dinding (gelap atau terang)

6. Udara dalam ruang

(45)

commit to user

30

5. Sirkulasi udara

Ventilasi atau sirkulasi udara merupakan proses masuknya udara

ke dalam suatu ruangan atau keluarnya udara dari ruanagan secara mekanis

maupun alami. Karena ventilasi merupakan salah satu komponen yang

terdapat pada kondisi fisik tata ruang perpustakaan, yang dapat membantu

perputaran udara dengan lancar yang dapat memberikan kenyamanan dan

kesegaran udara bagi penggunanya maupun penyelengggara perpustakaan.

Sirkulasi udara atau ventilasi alami akan terjadi jika terdapat

perbedaan tekanan antara lingkungan luar dengan ruang dalam suatu

bangunan, yang disebabkan oleh angina tau perbedaan temperature.

Suatua ruangan akan terasa nyaman apabila udara di dalam

ruangan itu mengandung oksigen (O2) yang cukup. Selain itu juga tidak

ada bau yang mengganggu pernapasan, seperti asap pembakaran, sampah,

dan gas-gas yang berbahaya bagi manusia, seperti karbon monoksida (CO)

dan karbon dioksida (CO2), (Lasa Hs, 2005: 168).

Untuk menjaga kenyamanan ruangan, diperlukan pemasangan

alat pengatur suhu, misalnya :

a. Memasang AC(air conditioning) untuk mengatur udara di

dalam ruangan.

b. Mengusahakan agar peredaran udara dalam ruangan itu

cukup baik, misalnya dengan memasang lubang-lubang angin

dan membuka jendela pada saat kegiatan di perpustakaan

(46)

commit to user

c. Memasang kipas angin untuk mempercepat pertukaran udara

dalam ruangan. Adapun kecepatan udara yang ideal adalah

berkisar antara 0,5 – 1 m/detik.

Menurut Frazer G. Poole (1981: 40), Batas pengaturan hawa

yang umum untuk sebuah perpustakaan perguruan tinggi adalah 19º – 23ºC

dan kelembaban 40% - 50% . Pada umumnya dapat dikatakan setiap

keawetan suhu 5ºC.

2.4 Kepuasan Pengguna

Kepuasan merupakan harapan dari pengguna, karena harapan yang

dimiliki pengguna cenderung sejalan dengan meningkatnya pengalaman

mereka. Sedangkan pengguna adalah orang yang menggunakan suatu barang

dalam kaitannya dengan perpustakaan, pengguna adalah orang yang

menggunakan dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

Kepuasan pengguna diartikan sebagai suatu keadaan dalam diri

seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan sesuatu

yang dibutuhkan dan diinginkan. Kepuasan pengguna dapat terpenuhi melalui

penyediaan jasa dan ketersediaan informasi serta kenyamanan yang sesuai

dengan harapan pengguna. Mewujudkan kepuasan pengguna bukanlah hal

yang mudah dilakukan karena kepuasan pengguna sulit diukur dan

memerlukan perhatian yang khusus. Upaya perbaikan layanan dapat

(47)

commit to user

32

Lasa Hs (2009: 155) menyatakan bahwa kepuasan pemustaka

merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil

yang dirasakan dengan harapanya. Kepuasan pengguna dipengaruhi oleh

kinerja layanan, respon terhadap keinginan pengguna, kopetensi petugas,

pengaksesan; mudah, murah, cepat dan tepat, kualitas koleksi, ketersediaan alat

temu kembali dan waktu layanan.

Menurut Yamit (2002) yang dikutip Sidiq (2008: 30) bahwa

kepuasan pengguna adalah hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunanya

produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa kepuasan pengguna

adalah tingkat perasaan seseorang yang membandingkan hasil yang dirasakan

pengguna dengan harapanya. Kepuasan pengguna dapar terpenuhi melalui

penyedia jasa dan ketersediaan informasi serta kenyamanan yang sesuai

(48)

commit to user

33

[image:48.595.141.513.247.487.2]

BAB III

GAMBARAN UMUM

UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

3.1 Sejarah Singkat

Universitas Islam Batik Surakarta berdiri pada tanggal 30 Juli 1983

dengan nama Universitas Islam Kyai Mojo (UIM) di bawah naungan

Yayasan Perguruan Tinggi Islam Kyai Mojo (APERTIM). Kelahiran UIM

ini merupakan hasil penggabungan antara Akademi Akuntansi dan

Management Batik Surakarta (AAM) dengan Universitas Islam Batik

Surakarta (UNIS) terutama untuk fakultas-fakultas non keagamaan. Dalam

penggabungan tersebut, UIM diijinkan membuka tiga fakultas, yaitu:

Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Pertanian. Sedangkan

UNIS tetap eksis dengan mengelola fakultas keagamaan seperti Fakultas

Tarbiyah dan Fakultas Syariah.

Pada saat itu UIM belum memiliki gedung kantor dan perkuliahan

sendiri, sehingga lokasi perkuliahan terpencar-pencar yakni Fakultas

Hukum di Jl. Slamet Riyadi menumpang pada SMP Batik, sedangkan

Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi di Kleco menumpang pada SMEA

Batik tidak lama kemudian Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi serta

perkantoran bergabung bersama Fakultas Hukum di SMP Batik. Pada

tanggal 28 Maret 1989 dengan berbagai pertimbangan strategis nama UIM

(49)

commit to user

34

formal mendapatkan persetujuan dari Mendikbud RI dengan Surat

Keputusan No. 0161/0/1989. Selanjutnya pada tahun itu pula Universitas

Islam Batik Surakarta pindah ke kampus barunnya di Jl. KH. Agus Salim

No. 10 Surakarta menempati renovasi dari gedung GKBI.

Tahun 1991, Fakultas Ekonomi membuka program D3 dengan

Jurusan Manajemen Perbankan, sedangkan Fakultas Hukum pada tahun

berikutnya mendapatkan kenaikan status dari terdaftar menjadi diakui.

Tidak lama kemudian Jurusan Manajemen Perusahaan pada Fakultas

Ekonomi juga memperoleh kenaikan status menjadi diakui.

Usia terus bertambah, UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik

Surakarta terus berkembang ditandai bertambahnya koleksi, serta

pengelolaan ruangan dan sistem automasi yang saat ini sedang di

aplikasikan di Perpustakaan. Mungkin sistem baru saat ini akan dipakai

untuk pelayanan di Perpustakaan bukan sistem yang pertama bagi UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta, karena sebelumnya UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sudah dua kali

menggunakan sistem automasi seperti itu. Karena sebab itu UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sering sekali berganti-ganti

software atau aplikasi perpustakaan dan saat ini baru mulai awal merintis

automasi perpustakaan lagi. Dengan sistem automasi semua pekerjaan dan

(50)

commit to user

3.2 Visi, Misi, dan Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik

Surakarta

3.2.1 Visi UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

Menjadikan pusat pelayanan dan informasi dari berbagai ilmu dan

teknologi dengan menggunakan fasilitas pelayanan yang memadai

sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.

3.2.2 Misi UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

1. Memilih, menghimpun dan menata informasi dalam segala

bentuk yang berkaitan dengan kurikulum Universitas Islam

Batik Surakarta.

2. Mengolah, mengemas dan merawat bahan pustaka/informasi

yang ada sedemikian rupa sehingga mudah, cepat dan tepat

didapat oleh para pengguna.

3. Menyediakan pelayanan dan fasilitas yang sesuai dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

dibutuhkan guna mengunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi.

4. Memanfaatkan semua jenis sumber daya yang ada di

perpustakaan sehingga peningkatan mutu pelayanan dan tujuan

akhir Universitas Islam Batik Surakarta untuk meningkatkan

sumber daya manusia yang dihasilkan oleh Universitas Islam

(51)

commit to user

36

3.2.3 Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

3.2.3.1 Tujuan Khusus UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik

Surakarta:

Tujuan khusus adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan

Tinggi secara berkualitas, yaitu sebagai pusat pendidikan,

penelitian dan pengabdian masyarakat.

3.2.3.2 Tujuan Umum UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik

Surakarta:

Tujuan umum adalah menyediakan koleksi perpustakaan

dalam menunjang proses pendidikan yang berkualitas serta

(52)

commit to user

Kepala Perpustakaan

Drs. H. Subari

3.3 Struktur Organisasi

Dibawah ini adalah struktur organisasi di UPT Perpustakaan

Universitas Islam Batik Surakarta.

Bagan 1 Struktur Organisasi

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

Sumber : Data Perpustakaan 2010

3.4 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia di Perpustakaan merupakan salah satu

faktor yang sangat penting dalam pengelolaan perpustakaan. Pengembangan

sumber daya manusia di perpustakaan harus dilakukan perencanaan yang

baik agar perpustakaan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan

profesional. Sumber daya manusia merupakan titik sentral dari

penyelenggaraan seluruh fungsi-fungsi manajerial. Hal ini dapat ditinjau Sekretaris

Suswanto

Bagian Pelayanan

Bambang Ismanto Bagian Pengolahan

(53)

commit to user

38

kembali sebagaimana canggihnya teknologi jika tidak ada dukungan sumber

daya manusia yang handal tidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu

sumber daya manusia harus ditingkatkan terus menerus misalnya dengan

pendidikan, pelatihan, magang, kursus dan lainnya (Lasa Hs, 2005: 62).

Dalam upaya peningkatan kualitas dan profesionalisme di bidang

perpustakaan, staf perpustakaan seharusnya memiliki pengetahuan dan

pengalaman. Dengan sistem automasi yang dijalankan sekarang di UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta setiap sumber daya manusia

harus mampu mengoperasikan aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan yang

digunakan dalam automasi perpustakaan.

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta memiliki

sumber daya manusia. Di bawah ini adalah tabel staf UPT Perpustakaan

[image:53.595.138.513.249.505.2]

Universitas Islam Batik Surakarta:

Tabel 1

Tingkat Jenjang Pendidikan Staf

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

No. Nama Jenjang

Pendidikan

Jabatan

1. Drs. H. Subari S1-Non Perpustakaan

Kepala Perpustakaan

2. Suswanto SMA/Sederajat Sekertaris/Administrasi 3. Avi Widya Oktoriana,

A. Md.

DIII-Perpustakaan

Pengolahan Bahan Pustaka

4. Bambang Ismanto SMA/Sederajat Sirkulasi

(54)

commit to user

3.5 Koleksi

Koleksi di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

terdiri dari buku wajib ajar, buku anjuran, skripsi, thesis, majalah, hasil

penelitian, dan lain-lain. Koleksi yang ada di UPT Perpustakaan Universitas

[image:54.595.130.517.240.607.2]

Islam Batik Surakarta meliputi antara lain:

Tabel 2 Koleksi Perpustakaan

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

No. Jenis Koleksi

Fakultas

Jumlah Ekonomi Hukum Pertanian

S1 S1 S1

1. Buku Wajib Ajar Jml. Judul Jml. Eksp 4723 4802 4172 5933 2347 2611 11242 13346 2. Buku

Anjuran Jml. Judul Jml. Eksp 56 69 81 92 23 36 160 197 3. Desertasi Jml. Judul

Jml. Eksp

- - - -

4. Skripsi Jml. Judul Jml. Eksp 1075 1075 754 754 296 296 2125 2125 5. Thesis Jml. Judul

Jml. Eksp 92 92

- - 92

92 6. Majalah Jml. Judul

Jml. Eksp 375 375 252 252 267 267 849 849 7. Hasil

Penelitian Jml. Judul Jml. Eksp 285 285 215 215 172 172 672 672 8. Lain-Lain Jml. Judul

Jml. Eksp 135 135 115 115 96 96 346 346

Jumlah 17627

Sumber : Data Perpustakaan 2010

3.6 Pemakai

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta tidak

(55)

commit to user

40

Universitas Islam Batik Surakarta sendiri, masyarakat diluar kampus

Universitas Islam Batik Surakarta maupun masyarakat umum yang ingin

menggunakan sarana yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik

Surakarta. Jadi UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

membolehkan siapa saja yang ingin menggunakan sarana yang ada di UPT

[image:55.595.138.517.251.502.2]

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.

Tabel 3

Peminjam dan Pengunjung

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

No Fakultas Jenjang

Program

Peminjam Pengunjung 2009 2010 2009 2010

1. Ekonomi S-1/S-2 995 891 2945 4512

2. Hukum S-1 222 512 2179 5114

3. Pertanian S-1 54 365 1550 4197

4. Dosen/Karyawan - 14 237 157 472

5. Umum - 40 - 79 421

Jumlah 1325 2005 6910 14716

Sumber : Data Perpustakaan 2010

3.7 Sumber Dana

Semua kegiatan menggunakan dana demi kelancaran suatu tujuan

yang ingin dicapai. Begitu juga perpustakaan perlu anggaran tersendiri demi

tercapainya tugas dan fungsinya sebagai perpustakaan. Kebutuhan akan

anggaran tidak lepas dari peran serta lembaga induknya, begitu juga UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta dalam mencari sumber dana

tersebut diperoleh dari:

1. Dana Rutin, yaitu yang sudah ditentukan secara terus-menerus untuk

(56)

commit to user

masuk di Universitas Islam Batik Surakarta. Di UPT Perpustakaan

Islam Batik Surakarta (UNIBA) mulai tahun ini akan mendapat dana

rutin dari yayasan untuk pengembangan perpustakaan baik penambahan

koleksi, sarana prasarana demi kemajuan perpustakaan.

2. Dana Proyek, yaitu dana yang disediakan untuk melakukan kegiatan

tertentu, misalnya untuk kegiatan automasi perpustakaan.

3. Dana Sumbangan, yang sifatnya tidak permanen dan adanya

sewaktu-waktu, tetapi di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

(UNIBA) ini setiap mahasiswa yang akan lulus wajib memberikan

sumbangan baik itu berupa uang atau bahan pustaka.

4. Dana Hibah, yaitu dana baik itu berupa hibah dana ataupun hibah

koleksi dan sarana prasarana untuk mendukung perpustakaan. UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta mendapat hibah dari

PMP.

3.8 Sarana dan Prasarana

Semua kegiatan perpustakaan akan berjalan dengan baik dan lancar

apabila didukung oleh sarana prasarana yang memadai, baik untuk

pengguna perpustakaan maupun untuk petugas perpustakaan dalam

menjalankan kegiatan administrasi ataupun dalam pengolahan bahan

pustaka. Gedung atau ruang UPT Perpustakaan Islam Batik Surakarta

terletak disebelah utara gedung utama Universitas Islam Batik Surakarta

(57)

commit to user

42

selatan. Pada awalnya UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

yang memiliki luas sekitar 108 m , didalamnya belum terdapat gudang atau

ruang koleksi khusus. Yang seiring dengan berjalannya waktu jumlah

koleksi dan pengunjung perpustakaan semakin meningkat. Untuk mengatasi

hal tersebut maka UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

melakukan pembenahan dengan melakukan pembagian ruang sirkulasi,

ruang pengolahan dan ruang baca. Adapun sarana prasarana yang tersedia di

[image:57.595.142.516.245.714.2]

UPT Perpustakaaan Universitas Islam Batik Surakarta:

Tabel 4 Sarana Prasarana

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

No. Nama Barang Jumlah

1. Komputer 4 Unit

2. Printer 2 Unit

3. Rak Buku Kayu 6 Buah

4. Rak Buku Besi 11 Buah

5. AC (Air Conditioner) 2 Unit

6. Meja Komputer 4 Buah

7. Meja Pengolahan 1 Buah

8. Meja Sirkulasi Dan Tata Usaha 3 Buah 9. Meja Kecil (Ruang Membaca) 8 Buah 10. Meja Besar (Ruang Membaca) 2 Buah 11. Meja Besar Lesehan (Ruang Membaca) 2 Buah

12. Kursi 24 Buah

13. Almari Flying Kabinet 1 Buah

14. Loker 1 Buah

15. Almari Katalog 1 Buah

16. Dispenser 1 Buah

17. Telepon 1 Buah

18. Tempat Koran 1 Buah

19. Jam Dinding 1 Buah

20. Televisi 1 Buah

21. Karpet (Lesehan) 2 Buah

(58)

commit to user

3.9 Kegiatan Pokok

Sebagai unit penunjang universitas, UPT Perpustakaan Universitas

Islam Batik Surakarta memberikan layanan informasi kepada pengguna

perpustakaan. Beberapa aktivitas yang dilakukan UPT Perpustakaan

Universitas Islam Batik Surakarta:

1. Memberikan layanan informasi sesuai kebutuhan pengguna perpustakaan.

2. Mengembangkan layanan informasi sesuai kebutuhan pengguna

perpustakaan dan perkembangan teknologi.

3. Mengadakan, mengolah, dan memelihara koleksi untuk memenuhi

kebutuhan informasi pengguna perpustakaan.

3.10 Layanan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

Menurut Everett M. Rogers dalam Laksmi (2006:125) menyatakan

bahwa cara pustakawan berkomunikasi dalam memberikan layanan bisa

menjadi lebih menentukan keinginan masyarakat untuk berkunjung ke

perpustakaan, dibanding dengan kemegahan gedung perpustakaan,

banyaknya koleksi maupun jenis layanan yang diberikan. Sistem layanan

yang digunakan dalam kegiatan pelayanan sirkulasi di UPT Perpustakaan

Universitas Islam Batik Surakarta menggunakan Open Access (Sistem

Terbuka), yaitu pengguna perpustakaan (pemustaka) memungkinkan dapat

memilih atau mencari koleksi dan mengambil sendiri koleksi yang

dibutuhkan. Sistem layanan terbuka lebih sesuai dengan kondisi sebuah

(59)

commit to user

44

perpustakaan mendapat kesempatan yang lebih luas dalam mengakses

bahan pustaka yang dikehendaki.

Jam buka layanan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

Senin s.d Kamis: Pagi pukul: 08.00-14.00 (Istirahat pukul 12.00-13.00)

: Sore pukul: 16.00-20.00

Jumat: Pagi pukul: 08.00-11.00

Sore pukul: 16.00-20.00

Sabtu: Pagi pukul: 08.00-12.00

Adapun layanan yang diberikan UPT Perpustakaan Universitas Islam

Batik Surakarta:

1. Layanan Sirkulasi

Kegiatan pelayanan sirkulasi di UPT Perpustakaan Universitas

Islam Batik Surakarta meliputi peminjaman dan pengembalian yang

merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelayanan pengguna

perpustakaan, dan layanan sirkulasi diatur dengan ketentuan:

a. Layanan Peminjaman

Layanan peminjaman bertugas mencatat semua hal yang

terkait dengan peminjaman, mencangkup data peminjaman, koleksi

yang di pinjam, dan waktu peminjaman. Lamanya peminjaman dan

jumlah koleksi yang dapat dipinjam dapat dilihat pada peraturan

peminjaman bahan pustaka.

Prosedur peminjaman:

(60)

commit to user

2) Menyerahkan bahan pustaka dan memberikan Kartu Tanda

Anggota Perpustakaan yang masih berlaku kepada petugas

perpustakaan.

3) Setelah selesai diproses oleh petugas, bahan pustaka dan Kartu

Tanda Anggota Perpustakaan dikembalikan kepada peminjam.

b. Layanan Pengembalian

Layanan pengembalian meliputi kegiatan yang mencatat

semua hal yang terkait dengan pengembalian, koleksi yang

dikembalikan waktu pengembalian termasuk memberikan sanksi

denda apabila ada keterlambatan

Prosedur pengembalian:

1) Peminjam menyerahkan bahan pustaka yang dipinjam dengan

disertai Kartu Tanda Perpustakaan

2) Petugas akan melaksanakan proses pengembalian dan akan

menyerahkan kembali Kartu Tanda Anggota Perpustakaan

apabila proses telah selesai.

2. Layanan Koleksi Baca

Layanan koleksi baca adalah suatu bentuk layanan kepada

pengguna perpustakaan dengan menyediakan minimal 1 eksemplar dari

(61)

commit to user

46

3. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca di UPT Perpustakaan Universitas Islam

Batik Surakarta menyediakan koleksi-koleksi yang dibutuhkan

mahasiswa, dosen, dan karyawan khususnya untuk keluarga besar

UNIBA Surakarta itu sendiri. Agar nyaman dalam belajar juga

dilengkapi AC (Air Conditioner), tempat baca lesehan, biarpun ruangan

tidak begitu besar tetapi untuk menunjang kegiatan proses belajar UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sudah cukup memadai.

4. Layanan Fotokopi

Layanan Fotokopi digunakan untuk memenuhi kebutuhan

pengguna perpustakaan khususnya untuk koleksi cadangan yang tidak

bisa dipinjam seperti: skripsi, buku cadangan, majalah, jurnal,

perpustakaan menyediakan fasilitas layanan fotokopi. Layanan ini agar

dapat membantu pengguna perpustakaan untuk dapat memiliki informasi

yang diperlukan dengan cara memfotokopi bahan pustaka yang

dikehendaki sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Layanan Tata Usaha

Layanan yang mengatur jalannya kegiatan perpustakaan baik

tentang penempatan, pembinaan, pendidikan untuk sumber daya manusia

perpustakaan, administrasi, promosi perpustakaan. Di bagian tersebut

terdapat meja untuk kepala perpustakaan, bagian administrasi dan

(62)<

Gambar

gambar kontrak.
GAMBARAN UMUM
Tabel 1 Tingkat Jenjang Pendidikan Staf
Tabel 2 Koleksi Perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain putusan dalam perkara tindak pidana umum, disparitas pidana juga menjadi persoalan hukum dan kebijakan kriminal yang dinilai oleh sejumlah kalangan dapat menghambat

Tingkat pelayanan umumnya digunakan sebagai ukuran dari pengaruh yang membatasi akibat peningkatan volume setiap ruas jalan yang dapat digolongkan pada tingkat tertentu

Deltomed telah memperkerjakan 6 (enam) pekerja penyandang disabilitas, akan tetapi saat ini yang masih aktif bekerja hanya 2 (dua) pekerja, karena keempat sisanya

Hasil uji t antara variabel dewan komisaris terhadap nilai perusahaan (Tobins Q) menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,888 ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara individu

Menurut Highland dan Bobrowsky (2008), longsoran material rombakan ( debris avalanche ) merupakan gerakan massa yang umumnya terjadi pada lereng terjal hingga sangat

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakuan Zoya sudah sesuai dengan etika Bisinis Islam dilihat dari prinsip-prinsip etika bisnis iIslam dan nilai

Ruang Istirahat Staff Semi-Publik Pulang dari kantor Area Parkir (Mobil /.

Metode kegiatan yang akan diterapkan, dapat ditempuh melalui pendekatan pada petani untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kelompok tani sehingga program Iptek Berbasis