i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
segala kasih karunia dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan Di SMK Negeri 1 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014” yang disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai
kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan dari semua
pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik. Atas bantuan tersebut, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Johnson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
ii
6. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak/ Ibu Dosen serta staf pegawai Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
8. Ibu Dra. Asli Br. Sembiring, MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Medan
yang telah memberikan izin penelitian di sekolah.
9. Teristimewa penulis sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Mama M. Br. Gurning yang telah memberikan dukungan moril
dan materil serta memperjuangkan penulis dengan sepenuh hati dalam
menyelesaikan studi hingga ke perguruan tinggi.
10.Teristimewa penulis ucapkan kepada kakak-kakakku, Eva Hutagalung, A.Md,
Sondang Hutagalung, S.Pd, Emma Hutagalung, dan Jojor Hutagalung, SE untuk
semangat, doa dan bantuan kepada penulis.
11.Buat teman-teman mahasiswa program studi Pendidikan Administrasi
Perkantoran angkatan 2010 terkhusus Melisa, Iriel, Harry, Laura, Lita, Dini, Kak
Ayu, dan Aisyah terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat diterima sebagai sumbangan
ilmiah dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya kepada rekan-rekan mahasiswa
dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2014
Penulis
iii ABSTRAK
Delima Sarma Putri Hutagalung. NIM 7102141009. “Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Di SMK Negeri 1 Medan Tahun
Pelajaran 2013/2014”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi
Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Medan T.P 2013/2014.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Medan yang beralamat di Jalan Sindoro No. 1 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AP SMK Negeri 1 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 144 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu dengan menggunakan 2 kelas yaitu X AP 1 sebagai kelas eksperimen dan X AP 2 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 34 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah tes pilihan berganda sebanyak 20 item tes, dimana sebelumnya telah diuji cobakan untuk mengetahui tingkat validitas tes, reliabilitas tes, daya pembeda tes dan tingkat kesukaran.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata pre tes siswa kelas eksperimen = 44,56 dengan standar deviasi = 8,82 dan nilai rata-rata post tes siswa setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning = 76,62 dengan standar deviasi = 7,25. Sedangkan rata-rata pre tes siswa kelas kontrol = 44,26 dengan standar deviasi = 8,53 dan nilai rata-rata post tes = 66,91 dengan standar deviasi = 9,21. Dari hasil analisis data yang diperoleh bahwa data hasil belajar berdistribusi normal (Lhitung<Ltabel) dan homogen (Fhitung<Ftabel). Untuk uji hipotesis
dalam penelitian ini menggunakan uji t dan diperoleh thitung = 5,248 dan ttabel = 1,668.
Maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa > yaitu 5,248 > 1,668 yang berarti hipotesis dapat diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk +
– 2 = 66
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMK Negeri 1 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.
iv ABSTRACT
Delima Sarma Putri Hutagalung. NIM 7102141009. “The Influence of Learning
Model Problem Based Learning in Vocational and Entrepreneurship’s Learning
Result Student in SMK Negeri 1 Medan Learning Year 2013/2014”. Thesis.
Majoring Economy Education, Study Program of Office Administration Education, Economic Faculty The State University of Medan 2014.
The problem of this research is result lowering of learning student. This research has a purpose to obtain the influence of Problem Based Learning in
vocational and entrepreneurship’s learning result student in SMK N 1 Medan
Learning Year 2013/2014.
This research held in SMK Negeri 1 Medan at Sindoro Street No. 1 Medan. This research constitute experiment research. The population is all of grade X AP SMK N 1 Medan Learning Year 2013/2014 with total 144 students. Using random sampling technique in taking sample that use 2 classes they are X AP 1 as a experiment class and X AP 2 as a control class that has 34 students in each class.The instrument that used to measure learning result of student is 20 multiple choice items, that previously has been tested to obtain test validity, test relaibility, test discriminating power, and difficulty level.
Based of achievement test data shows pre test experiment class has mean = 44,56 with standard deviation = 8,82 and mean for post tes after using Problem Based
Learning = 76,62 with standard deviation = 7,25. While as pre test of control class
has mean = 44,26 with standard deviation = 8,53 and mean for post test = 66,91 with standard deviation = 9,21. From data analysis getting learning result is normal (Lcount<Ltable) and homogent (Fcount<Ftable). For hypothesis test using t-test and showed
tcount = 5,248 and ttable = 1,668. The result of hypothesis test shows that tcount > ttable is
5,248 > 1,668 that it means that hypothesis is accepted at significant 95% by dk = + – 2 = 66.
Based of research, it can be draw conclusion that be found the positive and significant influence between Learning Model Problem Based Learning in vocational
and entrepreneurship’s Learning Result in SMK Negeri 1 Medan Lesson Year
2013/2014.
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Pembatasan Masalah ... 5
1.4. Rumusan Masalah ... 5
1.5. Tujuan Penelitian ... 6
1.6. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis ... 7
2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran... 7
2.1.2. Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 8
vi
2.1.4. Manfaat Model Pembelajaran Problem Based
Learning ... 12
2.1.5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 14
2.1.6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning... 17
2.1.7 Pembelajaran Konvensional ... 18
2.2. Hasil Belajar ... 20
2.3. Penelitian Yang Relevan ... 23
2.4. Kerangka Berfikir ... 24
2.5. Hipotesis ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
3.2. Populasi dan Sampel ... 27
3.2.1. Populasi ... 27
3.2.2. Sampel ... 27
3.3. Variabel Penelitian dan Operasional ... 28
3.3.1. Variabel Penelitian ... 28
3.3.2. Defenisi Operasional ... 28
3.4. Rancangan Penelitian ... 29
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 29
vii
3.5.2. Uji Instrumen Penelitian... 30
3.5.2.1.Validitas Tes ... 31
3.5.2.2 Reliabilitas Tes ... 31
3.5.2.3.Uji Daya Pembeda Tes ... 32
3.5.2.4 Tingkat Kesukaran Tes ... 33
3.6. Teknik Analisis Data ... 34
3.6.1. Nilai Rata-rata (Mean) ... 34
3.6.2. Simpangan Baku (Standard Deviation) ... 34
3.6.3. Uji Normalitas Data ... 35
3.6.4. Uji Homogenitas Data ... 36
3.6.5. Pengujian Hipotesis ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian ... 38
4.2 Hasil Penelitian ... 38
4.3 Uji Instrumen Penelitian ... 39
4.3.1 Uji Validitas Tes... 39
4.3.2 Uji Reliabilitas Tes ... 40
4.3.3 Uji Daya Beda Tes ... 40
4.3.4 Tingkat Kesukaran Tes... 41
4.4 Analisis Data ... 41
4.4.1 Uji Normalitas ... 41
viii
4.4.3 Uji Hipotesis ... 42
4.5 Pembahasan ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 47
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTARTABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap - tahap PBL ... 16
Tabel 3.1. Rancangan Eksperimen ... 29
Tabel 4.1 Rangkuman Data Hasil Penelitian ... 38
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas ... 40
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, karena
pendidikan merupakan salah satu indikator yang menggambarkan ukuran kualitas
sumber daya manusia. Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
pendidikan memegang peranan penting. Melalui pendidikan manusia dibekali dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti
dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan
unsur yang paling penting untuk diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses
belajar mengajar yang baik maka tujuan pembelajaran akan tercapai dan proses
belajar mengajar akan menunjukkan hasil yang memuaskan.
Pada proses belajar yang biasanya dilakukan di sekolah dengan asumsi sampai
sekarang bahwa guru sebagai sentral pendidikan (Teacher Central), berarti guru
dituntut mampu menyalurkan ilmunya terhadap peserta didik dengan model
pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar atau masalah dari materi yang diajarkan
oleh guru dalam kelas. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan
kepada kemampuan siswa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
2
2
kehidupan sehari-hari. Apabila guru kurang tepat memilih model pembelajaran, maka
siswa menjadi kurang mengerti dalam menangkap pelajaran yang guru berikan dan
tujuan pembelajaran kurang tercapai. Oleh karena itu untuk menyajikan suatu pokok
bahasan tertentu, seorang guru mampu untuk memilih suatu model yang sesuai. Atas
dasar ini dapat dikatakan bahwa model pembelajaran sangat penting dalam suatu
kegiatan pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran merupakan suatu faktor yang mempengaruhi
hasil belajar, dalam hal ini guru sangat penting dalam proses belajar mengajar. Salah
satu tugas guru dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan
siswa, di mana siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Namun
kenyataannya model pembelajaran yang masih sering digunakan adalah model
ceramah dengan menempatkan posisi guru sebagai pusat informasi yang
mengakibatkan suasana pembelajaran menjadi cenderung kaku.
Cara mengajar guru yang seperti ini menyebabkan proses belajar mengajar
masih terfokus pada guru dan kurang terfokus pada siswa. Akibatnya tujuan
pembelajaran tidak tercapai dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Hal ini sering
ditemui dalam proses belajar mengajar di kelas yang menyebabkan siswa bersifat
pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu penyampaian materi oleh guru. Akibat
kurangnya keaktifan siswa dalam belajar sehingga siswa menganggap pelajaran
tersebut membosankan, hal ini tentunya akan menyebabkan rendahnya hasil belajar
3
3
Menurut Andayani (2007:10) “Penyebab rendahnya hasil belajar siswa
diantaranya adalah proses pembelajaran yang belum optimal. Hal ini terlihat dari
sikap pasif siswa, pembelajaran yang monoton, guru kurang kreatif, proses
pembelajaran belum efektif dan guru mendominasi proses pembelajaran”.
Selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di
SMK BM Karya Serdang Lubuk Pakam peneliti mengamati bahwasanya guru
cenderung menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah, tanya jawab, dan
pemberian tugas). Kegiatan belajar mengajar hanya terfokus pada guru dan sebagian
besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat, proses belajar
mengajar tidak efektif. Dalam proses belajar siswa juga menjadi pasif dan jenuh
sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data
hasil ulangan siswa pada pokok bahasan kewirausahaan siswa masih rendah yaitu dari
30 siswa hanya 40% yang dinyatakan tuntas yaitu memperoleh nilai 70 ke atas dan
sisanya sebesar 60% siswa belum dinyatakan tuntas karena hanya memperoleh nilai
di bawah 70 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berlaku di SMK BM
Karya Serdang Lubuk Pakam yaitu nilai 70. Dalam hal ini menurut pengamatan
peneliti disebabkan karena guru masih menggunakan pembelajaran konvensional
(ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas) sehingga menyebabkan hasil belajar
kewirausahaan siswa rendah.
Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
adalah menggunakan model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat
4
4
menyatatakan “Problem Based Learning merupakan model belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru”. Pembelajaran Problem Based Learning
dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena dalam model
pembelajaran Problem Based Learning ini, pembelajaran didesain dalam bentuk
pembelajaran yang diawali dengan struktur masalah real yang berkaitan dengan
Prakarya dan Kewirausahaan. Pembelajaran dimulai setelah siswa dikonfrontasi
dengan masalah real, dengan cara ini siswa mengetahui mengapa mereka belajar.
Semua informasi akan mereka kumpulkan melalui penelahaan materi ajar ataupun
melalui teman sebayanya, untuk dapat digunakan memecahkan masalah yang
dihadapi.
Model Problem Based Learning ini siswa dituntut bertanggungjawab atas
pendidikan yang mereka jalani, serta diarahkan untuk tidak tergantung pada guru.
Problem Based Learning membentuk siswa mandiri yang dapat melanjutkan proses
belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka jalani.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul:
”Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X
5
5
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Proses pembelajaran hanya terfokus pada guru sehingga siswa menjadi pasif.
2. Siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga
tidak mampu memahami informasi yang diingatnya.
3. Tujuan pembelajaran tidak tercapai menyebabkan rendahnya hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan.
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti
membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah pada penelitian ini
adalah:
1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran Problem Based
Learning dan pembelajaran konvensional sebagai pembanding.
2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan kelas X SMK Negeri 1 Medan TP. 2013/2014.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
6
6
Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan Kelas X SMK Negeri 1 Medan TP. 2013/2014.”
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X SMK Negeri
1 Medan TP. 2013/2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan bagi peneliti sebagai calon pendidik tentang model
pembelajaran Problem Based Learning yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
2. Sebagai bahan referensi dan masukan untuk Universitas Negeri Medan
khususnya Fakultas Ekonomi dan pihak-pihak lain dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
3. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK Negeri 1 Medan, khususnya guru
bidang studi Administrasi Perkantoran dalam memilih model pembelajaran
yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Sebagai sumber referensi dan bahan informasi bagi peneliti lain yang akan
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan
pengajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning hal ini dapat
dilihat dari nilai rata-rata pre tes yang diperoleh yaitu 44,56 meningkat
menjadi 76,62 untuk nilai rata-rata post tes.
2. Hasil pre tes pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran
konvensional diperoleh nilai rata-rata pre tes siswa yaitu 44,26 sedangkan
rata-rata post tes siswa yaitu 66,91
3. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian diperoleh nilai >
(5,248>1,668), dengan demikian hipotesis yang digunakan dalam penelitian
ini diterima yaitu ada pengaruh yang positif dan signifikan pada model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan pada pokok bahasan mengelola
konflik.
4. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning mendapat respon
yang sangat baik dari siswa, hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil
48
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran
yang perlu peneliti sampaikan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini, antara
lain:
1. Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning hasil
belajar pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat meningkat,
maka hendaknya guru khususnya guru bidang studi Prakarya dan
Kewirausahaan agar dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning dalam meningkatkan hasil belajar Prakarya dan Kewirausahaan sesuai
dengan materi yang diajarkan.
2. Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar
Prakarya dan Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Medan termasuk dalam kategori
baik, maka sebaiknya sekolah dapat menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning sesuai dengan materi atau pokok bahasan pelajaran untuk
memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik.
3. Pengembangan ilmu yaitu untuk menambah wawasan bagi peneliti dan
pembaca mengenai model pembelajaran Problem Based Learning dalam
penerapannya dalam proses belajar mengajar.
4. Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dan hasil belajarnya hendaknya
bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang sama
mengidentifikasi kesulitan siswa sehingga model pembelajaran Problem Based
49
DAFTAR PUSTAKA
Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada.
Andayani. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Kencana.
Arends, Richard L. 2007. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ginting, Erika. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA Negeri 2 Kabanjahe T.A. 2009/2010. Skripsi Unimed.
Ibrahim, M dan M. Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa.
Jihad, Asep. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kennedy, Alfindo. 2010. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dengan Model Konvensional Pada Materi Pokok Pemuaian di SMA N 4 Kisaran T.A 2008/2009. Skripsi Unimed.
Mukminan. 2013. Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa. Cakrawala Pendidikan, Juni 2013, 2085-5281, Volume No. 2. http://www.journal.uny.ac.id/index.php/cp. Diakses pada 23 Februari 2014.
Musana. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model PBL di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2215-8884, Volume
dpembelajaran berbasismasalah.docx, diakses 25 Februari 2014.
Primatadi. 2012. Pengaruh Metode Student Teams-Achievement Division (STAD) dan
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Potensi
Akademik Siswa SMK Otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2252-6927, Volume 2 No.2.
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/download/1024/829. Diakses pada
50
Rooijakkers, Ad. 2003. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Grasindo.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pemebelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2088-2051, Volume 2 No. 2. Maret 2007.
http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2007/09/04-sudarman.pdf. Di akses tanggal
23 Februari 2014.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Tahar. 2006. Hubungan Belajar Dan Hasil Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 2301-9794, Volume 7 No. 2.
http://www.lppm.ut.ac.id%2Fhtmpublikasi%2Ftahar.pdf&ei=xnEPUn9AsWBiQe z7oHADg&usg=AFQjCNEBWW0iQQykE, diakses 23 Februari 2014.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.
Utami, Munandar. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Nama : Delima Sarma Putri Hutagalung
NIM : 7102141009
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 5 Januari 1992
Alamat : Jl. Pelita IV No. 117 Medan
Nama Ayah : (Alm) S. Hutagalung
Nama Ibu : Manta Gurning
Alamat Orang Tua : Jl. Pelita IV No. 117 Medan
II. Riwayat Pendidikan
1. SD HKBP Sidorame Medan Tahun 1998-2004
2. SMP Negeri 12 Medan Tahun 2004-2007
3. SMK Negeri 1 Medan Tahun 2007-2010
4. Universitas Negeri Medan (UNIMED) Fakultas Ekonomi, Jurusan
Pendidikan Ekonomi, Prodi Pend. Adm. Perkantoran Tahun 2010-2014
Medan, Juni 2014
Lampiran 1
SILABUS
Program Studi Keahlian : Administrasi
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Kelas/Semester : X/Genap
Standar Kompetensi : Menerapkan Jiwa Kepemimpinan
KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR
MATERI
KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU
 Prinsip dasar resiko meliputi
pengertian, macam, unsur, manfaat, tujuan dsb
 Manajemen resiko
 Jujur
 Toleransi
 Disiplin
 Teliti
 Cermat
 Memahami pengambilan resiko usaha
 Macam-macam resiko
 Unsur resiko
 Mengelola resiko meliputi penanganan sendiri, cara menghindari, memperkecil resiko negatif dan pengalihan resiko kepada pihak lain
2. Membuat
 Analisis masalah menggunakan analisis SWOT
 Penerapan analisis
SWOT dalam
 Mengetahui pengertian pengambilan keputusan
 Merumuskan atau
mendefinisikan
masalah/persoalan dari suatu kejadian (event) dengan membuat alternatif- alternative pemecahan masalah
 Memecahkan masalah
keseharian berdasarkan penugasan guru melalui diskusi
 Mengambil keputusan berdasarkan kondisi yang ditetapkan guru, melalui diskusi dengan analisis SWOT.
 Memperhitungkan
 Semangat pantang menyerah dan ulet
 Jujur
 Teliti
 Cermat
 Tanggung jawab
 Menjelaskan hakikat sikap pantang menyerah dan ulet
 Mempunyai sikap pantang menyerah dan ulet dengan keikutsertaan (magang) pada
 Menjelaska usaha/unit produksi sekolah
X. Jakarta: dan positif dari konflik
 Memanfaatkan konflik positif
 Mengatasi konflik negatif
 Menjelaskan penyebab, tipe-tipe, dampak, jenisjenis, kelompok, tahapan terjadinya,
penanggulangan dan
pengelolaan konflik
 Mengatasi konflik yang timbul dalam kegiatan magang pada kegiatan usaha di unit usaha/unit produksi sekolah
n manfaat
 Peran kepemimpinan dan manajemen dalam merumuskan visi dan misi usaha
 Langkah-langkah
 Menjelaskan peran kepemimpinan dan manajemen dalam merumuskan visi dan misi usaha
Lampiran 2
Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Medan
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Kelas / Semester : X / Genap
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan Jiwa Kepemimpinan
Kompetensi Dasar : Mengelola Konflik
Indikator : - Menjelaskan pengertian konflik
- Menjelaskan faktor penyebab konflik
-Menjelaskan tentang proses munculnya konflik
-Menjelaskan tipe-tipe konflik
-Menjelaskan cara mengelola dan mengatasi konflik
-Menunjukkan manfaat positif dan negatif suatu
konflik
Karakter Bangsa : - Jujur
- Teliti
- Cermat
-Tanggung jawab
I. Tujuan Pembelajaran
- Siswa mampu menjelaskan pengertian konflik dengan tepat.
- Siswa mampu menjelaskan faktor penyebab konflik dengan benar.
- Siswa mampu menjelaskan tentang proses munculnya konflik dengan benar.
- Siswa mampu menjelaskan cara mengelola dan mengatasi konflik dengan
benar.
- Siswa mampu menunjukkan manfaat positif dan negatif suatu konflik dengan
tepat.
II. Materi Pelajaran
Pertemuan Pertama
A. Konflik
Konflik adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat negative.
Dalam situasi konflik, peranan emosi dan temperamen lebih dominan daripada
pertimbangan akal sehat.
B. Faktor penyebab konflik
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai
berikut:
A. Faktor Manusia
1) Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2) Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3) Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap
egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
1) Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
2) Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
3) Interdependensi tugas.
4) Perbedaan nilai dan persepsi
5) Kekaburan yurisdiksional
6) Masalah “status”
7) Hambatan komunikasi
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara
mengelola konflik tersebut.
Akibat negatif
 Menghambat komunikasi.
 Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
 Mengganggu kerjasama atau “team work”.
 Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
 Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
 Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positif dari konflik:
 Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
 Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
 Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
 Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
 Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Pertemuan Kedua
D. Tipe-tipe konflik
1. Konflik intrapersonal
Adalah pertentangan antarseseorang dengan orang lain karena pertentangan
kepentingan atau keinginan.
2. Konflik antarindividu-individu atau kelompok-kelompok
Konflik ini berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformatis, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok
kerjanya.
3. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Merupakan tipe konflik yang banyak terjadi didalam organisasi-organisasi
Konflik ini telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk
baru, teknologi baru, dan servis baru sehingga harga lebih rendah dan
pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
5. Konflik antar suku, antar kampong, dan antar golongan
Konflik ini memiliki skala lebih besar melibatkan banyak orang, waktunya
lama dan kerugiannya besar.
6. Konflik politik
Adalah konflik antar partai politik karena terjadi benturan ideologi, asas, dan
cita-cita politik yang tidak dapat dikompromikan.
7. Konflik internasional
Adalah konflik yang melibatkan beberapa kelompok Negara karena benturan
kepentingan atau ekspansi wilayah ke Negara lain.
E. Mengelola dan mengatasi konflik
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana.
Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan
keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat
ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan
(intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.
Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan Dalam Mengatasi Konflik:
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak
karyawan.
4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang
muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata
rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling
hebat.
8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar
unit/departemen/ eselon.
F. Manfaat konflik
Pandangan tradisional mengatakan konflik hanyalah merupakan gejala
abnormal yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan.
Alasan yang mendasari pandangan tradisional ini dapat diuraikan sebagai
berikut.
a. Konflik hanya merugikan organisasi karena itu harus dihindarkan dan
ditiadakan
b. Konflik ditimbulkan karena perubahan kepribadian dan karena kegagalan
dalam kepemimpinan.
c. Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi
manajemen tingkat yang lebih tinggi
Konflik merupakan bagian dari pengalaman hubungan antarpribadi. Oleh
karena itu, jika konflik bias dihindari, sebaiknya konflik dikelola dengan efektif
sehingga dapat bermanfaat dan dapat menciptakan perbedaan serta pembaruan
kearah yang lebih baik dalam organisasi. Kesimpulannya, konflik tidak selalu
merugikan organisasi selama bisa ditangani dengan baik sehingga konflik dapat
memberikan manfaat, diantaranya :
a. Mengarah ke inovasi dan perubahan
b. Memberi tenaga kepada orang berindak
c. Menyumbangkan perlindungan untuk hal-hal dalam organisasi
d. Merupakan unsur penting dalam analisis system organisasi
III. Model Pembelajaran
IV. Skenario Pembelajaran
Pertemuan I
No Tahapan Pembelajaran (Untuk kegiatan Awal) Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1.
Memeriksa persiapan belajar siswa
dan kelas
Memberikan pre test
Memotivasi siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menjawab salam
Mendengarkan dan menjalankan
instruksi yang diberikan guru
Menjawab soal pre test
Mendengarkan penjelasan guru
Mendengarkan penjelasan guru
15 menit
No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Inti)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1
2
3
4
Menjelaskan pengertian, faktor
penyebab, dan proses munculnya
konflik
Guru mengajukan masalah yang
berhubungan dengan mengelola
konflik dan bagaimana prosedur yang
baik dan mengorganisasikan
kelompok belajar siswa dengan
mengajukan masalah mengelola
konflik dengan bentuk soal yang
dibuat dalam lembar naskah soal.
Membimbing/mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai
dengan penjelasan dan pemecahan
masalah
Membantu siswa dalam
Mendengarkan penjelasan guru
Mendengarkan, serta mengeluarkan
pendapat serta mencatat tugas yang
diberikan guru dan membentuk
kelompok untuk menyelesaikan
masalah
Mengumpulkan informasi atau data
yang dibutuhkan
Merencanakan dan menyiapkan
5
merencanakan, mengembangkan serta
menyiapkan tugas dan membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
tugas dengan membagi tugas dalam
kelompok
Mempersentasekan hasil pemecahan
masalah didepan kelas dan kelompok
yang lain dapat menanggapi,
bertanya atau memberi saran kepada
kelompok yang maju
No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Akhir)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1
2
3
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Mengingatkan siswa untuk
mempelajari soal-soal yang diberikan
Memberi salam
Menagajukan pertanyaan
Mendengarkan penjelasan guru
Menjawab salam
Pertemuan II
No Tahapan Pembelajaran (Untuk kegiatan Awal) Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1.
2.
3.
4.
Memberikan salam
Memeriksa persiapan belajar siswa
dan kelas
Memotivasi siswa
Menanyakan kembali materi
mengenai pengertian, faktor
penyebab, dan proses munculnya
konflik yang telah disampaikan pada
pertemuan sebelumnya
Menjawab salam
Mendengarkan dan menjalankan
instruksi yang diberikan guru
Mendengarkan penjelasan guru
Mendengarkan dan menjawab
pertanyaan guru
15 menit
No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Inti)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1
2
Menjelaskan materi pembelajaran
tentang cara mengelola dan mengatasi
konflik untuk memunculkan masalah
Guru mengajukan masalah kehidupan
yang berhubungan dengan
pengelolaan konflik dan mengatasi
konflik serta mendefinisikan dan
mengorganisasikan kelompok belajar
siswa dengan mangajukan masalah
pengelolaan konflik dan mengatasi
konflik dengan bentuk soal yang
dibuat dalam lembaran naskah soal
Membimbing/mendorong siswa untuk
Mendengarkan penjelasan guru
Mendengarkan dan mengeluarkan
pendapat serta mencatat tugas yang
diberikan guru dan membentuk
kelompok untuk menyelesaikan
masalah
3
4
5
Mengumpulkan informasi yang sesuia
dengan penjelasan dan pemecahan
masalah
Membantu siswa dalam
Merencanakan, mengembangkan dan
menyiapkan tugas dan membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Mengumpulkan informasi atau data
yang dibutuhkan
Merencanakan dan menyiapkan
tugas dengan membagi tugas dalam
kelompok
Mempersentasekan hasil pemecahan
masalah didepan kelas dan kelompok
yang lain dapat menanggapi,
bertanya atau memberi saran kepada
kelompok yang maju
No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Akhir)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1
2
3
4
5
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Salah satu murid dapat menyimpulkan
materi yang tela diajarkan
Memberikan post test
Memberikan tugas rumah
Memberi salam
V. Alat / Bahan SumberBelajar
a. Alat/bahan : Laptop, Infocus, Majalah dan Modul pembelajaran
VI.Penilaian
a. Prosedur penilaian : penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada
saat peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
b. Jenis te s : tes tertulis
c. Bentuk tes : uraian
Soal
Tes tertulis
1. Konflik itu beragam makna dan jenisnya. Sebutkan dan jelaskan!
2. Munculnya sebuah konflik disebabkan oleh berbagai sumber dan faktor
penyebab. Sebutkan dan jelaskan!
3. Jelaskan tentang terjadinya polaritas dari sebuah konflik!
4. Sebutkan sumber munculnya sebuah konflik dan gambarkan skemanya!
5. Sebutkan dan jelaskan tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya!
6. Sebutkan tahapan pemicu terjadinya konflik dalam tim!
7. Berdasarkan tingkatannya, ada lima jenis konflik. Sebutkan dan jelaskan!
8. Sebutkan dan jelaskan cara-cara mengatasi konflik yang Anda ketahui!
Soal Kasus untuk Kelompok
Pada pukul 1 siang, Astuti seorang kepala ruang bedah menghubungi Apoteker untuk
menanyakan mengapa Tuan Rahmat tidak diberikan obat untuk persiapan pulang.
Dengan meletakkan telepon, ia berkata “saya kecewa dengan kerja mereka, apakah Ia
piker hanya Ia sendiri yang dapat bekerja dan tidak ada staf lain yang mampu
mengerjakannya”. Kemudian Astuti melanjutkan kalimatnya, “Saya akan membicarakan hal ini pada atasan”.
Pertanyaan:
2. Jika Anda sebagai kepala ruang/coordinator, yang bertanggungjawab atas
situasi yang terjadi, dari mana Anda akan memulai mencari pemecahan
masalah ini.
3. Anda dapat memilih satu cara penanggulangan konflik, dan uraikan pendapat
Anda.
4. Hal positif apa yang dapat di ambil dari konflik di atas.
Kunci Jawaban
Tes Tertulis
1. Konflik itu bisa beragam makna dan jenisnya, yaitu:
a. Konflik dalam hati dan pikiran atas proses pengambilan keputusan.
b. Konflik dengan pihak lain yang harus segera diselesaikan.
c. Konflik terhadap sebuah keputusan dari sebuah alternatif.
2. Konflik bisa timbul karena berbagai sumber dan faktor penyebab, misalnya:
a. Perbedaan persepsi
b. Ketidakharmonisan pemikiran
c. Egoisme
d. Persaingan
e. Situasi dan kondisi yang mendukung konflik
f. Perilaku seseorang
g. Kurang komunikasi satu dengan yang lainnya
h. Diskriminasi
i. Kebencian
3. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa diartikan berbeda oleh dua orang
atau lebih sehingga muncul sebuah polaritas. Jika polaritas menuju ke kutub
keselarasan maka yang muncul satu sasaran dan persepsi yang berdampak positif
bagi tim dan lingkungannya. Namun, bila polaritas menunjukkan tidak
dengan baik, akan berujung pada suatu konflik yang mengarah ke sebuah
pertikaian.
4. Konflik muncul karena ketidakharmonisan dan ketidakselarasan tiga buah aspek,
yaitu situasi, sikap, dan sasaran atau tujuan yang dirasakan oleh beberapa pihak.
5. Tipe-tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya:
a. Konflik emosi atau perasaan
b. Konflik ide dan pemikiran
c. Konflik tujuan
6. – belum adanya seorang pemimpin
- adanya pimpinan tetapi masing-masing individu telah membawa konfliknya
sebelum kelompok itu ada.
7. Jenis-jenis konflik:
a. Konflik berdasarkan faktor penyebabnya
b. Konflik berdasarkan tingkatannya
8. Faktor yang mempengaruhi pemecahan konflik:
a. pengalaman masa kecil
b. pengalaman saat belajar di sekolah
c. pengetahuan tentang teknik pemecahan masalah
Medan, April 2014 Menyetujui
Guru Bidang Studi Calon Guru
Lampiran 3
Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Medan
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Kelas / Semester : X / Genap
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menerapkan Jiwa Kepemimpinan
Kompetensi Dasar : Mengelola Konflik
Indikator : - Menjelaskan pengertian konflik
- Menjelaskan faktor penyebab konflik
-Menjelaskan tentang proses munculnya konflik
-Menjelaskan tipe-tipe konflik
-Menjelaskan cara mengelola dan mengatasi konflik
-Menunjukkan manfaat positif dan negatif suatu
konflik
Karakter Bangsa : - Jujur
- Teliti
- Cermat
-Tanggung jawab
I. Tujuan Pembelajaran
- Siswa mampu menjelaskan pengertian konflik
- Siswa mampu menjelaskan faktor penyebab konflik
- Siswa mampu menjelaskan tentang proses munculnya konflik
- Siswa mampu menjelaskan tipe-tipe konflik
- Siswa mampu menjelaskan cara mengelola dan mengatasi konflik
II. Materi Pelajaran
Pertemuan Pertama
A. Konflik
Konflik adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat negative.
Dalam situasi konflik, peranan emosi dan temperamen lebih dominan daripada
pertimbangan akal sehat.
B. Faktor penyebab konflik
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai
berikut:
A. Faktor Manusia
1) Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2) Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3) Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap
egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
1) Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
2) Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
3) Interdependensi tugas.
4) Perbedaan nilai dan persepsi
5) Kekaburan yurisdiksional
6) Masalah “status”
7) Hambatan komunikasi
C. Munculnya konflik
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara
mengelola konflik tersebut.
Akibat negatif
 Menghambat komunikasi.
 Mengganggu kerjasama atau “team work”.
 Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
 Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
 Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positif dari konflik:
 Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
 Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
 Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
 Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
 Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Pertemuan Kedua
D. Tipe-tipe konflik
1. Konflik intrapersonal
Adalah pertentangan antarseseorang dengan orang lain karena pertentangan
kepentingan atau keinginan.
2. Konflik antarindividu-individu atau kelompok-kelompok
Konflik ini berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan
untuk mencapai konformatis, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok
kerjanya.
3. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Merupakan tipe konflik yang banyak terjadi didalam organisasi-organisasi
4. Konflik antar organisasi
Konflik ini telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk
baru, teknologi baru, dan servis baru sehingga harga lebih rendah dan
pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
Konflik ini memiliki skala lebih besar melibatkan banyak orang, waktunya
lama dan kerugiannya besar.
6. Konflik politik
Adalah konflik antar partai politik karena terjadi benturan ideologi, asas, dan
cita-cita politik yang tidak dapat dikompromikan.
7. Konflik internasional
Adalah konflik yang melibatkan beberapa kelompok Negara karena benturan
kepentingan atau ekspansi wilayah ke Negara lain.
E. Mengelola dan mengatasi konflik
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana.
Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan
keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat
ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan
(intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.
Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan Dalam Mengatasi Konflik:
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak
karyawan.
4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang
muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja.
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata
rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling
hebat.
8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar
F. Manfaat konflik
Ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan
tradisional mengatakan konflik hanyalah merupakan gejala abnormal yang
mempunyai akibat-akibat negative sehingga perlu dilenyapkan. Alasan yang
mendasari pandangan tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Konflik hanya merugikan organisasi karena itu harus dihindarkan dan
ditiadakan
b. Konflik ditimbulkan karena perubahan kepribadian dan karena kegagalan
dalam kepemimpinan.
c. Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi
manajemen tingkat yang lebih tinggi
Konflik adalah hal yang alamiah dan selalu akan terjadi. Konflik
merupakan bagian dari pengalaman hubungan antarpribadi. Oleh karena itu, jika
konflik bias dihindari, sebaiknya konflik dikelola dengan efektif sehingga dapat
bermanfaat dan dapat menciptakan perbedaan serta pembaruan kearah yang lebih
baik dalam organisasi. Kesimpulannya, konflik tidak selalu merugikan organisasi
selama bisa ditangani dengan baik sehingga konflik dapat memberikan manfaat,
diantaranya :
a. Mengarah ke inovasi dan perubahan
b. Memberi tenaga kepada orang berindak
c. Menyumbangkan perlindungan untuk hal-hal dalam organisasi
d. Merupakan unsur penting dalam analisis system organisasi
III. Metode Pembelajaran
a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya-jawab
IV. Skenario Pembelajaran
Pertemuan I
No Tahapan Pembelajaran (Untuk kegiatan Awal) Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1.
Memeriksa persiapan belajar siswa
dan kelas
Memberikan pre test
Memotivasi siswa
Menyapaikan tujuan pembelajaran
Menjawab salam
Mendengarkan dan menjalankan
instruksi yang diberikan guru
Menjawab soal pre test
Mendengarkan penjelasan guru
Mendengarkan penjelasan guru
15 menit
No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Inti)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1
2
Memberikan penjelasan tentang
pengertian, faktor penyebab, dan
proses munculnya konflik
Guru mengajukan pertanyaan kepada
siswa
Mendengarkan penjelasan guru
Menjawab pertanyaan guru atau
mengajukan pertanyaan kepada guru
60 menit
No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Akhir)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1
2
3
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Menyimpulkan materi hari ini
Memberi salam
Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan penjelasan guru
Menjawab salam
Pertemuan II
No Tahapan Pembelajaran (Untuk kegiatan Awal) Alokasi
Waktu
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1.
2.
3.
Memberikan salam
Memeriksa persiapan belajar siswa
dan kelas
Guru menghubungkan pelajaran
sekarang dengan pelajaran
sebelumnya
Menjawab salam
Mendengarkan dan menjalankan
instruksi yang diberikan guru
Mendengarkan penjelasan guru
15 menit
No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Inti)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1
.
2.
Menjelaskan lanjutan materi yaitu
tentang tipe-tipe, cara mengelola, dan
manfaat konflik
Guru mengajukan pertanyaan kepada
siswa, dan memberikan soal-soal
Mendengarkan penjelasan guru
Menjawab pertanyaan guru dan
mengerjakan soal-soal
60 menit
No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Akhir)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1
2
3
4
5
Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Memberikan kesimpulan
Memberikan post test
Memberikan tugas rumah
Memberi salam
Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan penjelasan guru
Menyelesaikan soal post test yang
diberikan guru
Mencatat tugas
Menjawab salam
15 menit
V. Alat / Bahan SumberBelajar
b. Sumber : Hendro. 2010. Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga
VI.Penilaian
a. Prosedur penilaian : penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat
peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
b. Jenis te s : tes tertulis
c. Bentuk tes : uraian
Soal
Tes lisan
1. Apa yang kamu ketahui tentang mengelola konflik?
2. Sebutkan manfaat konflik!
Tes tertulis
1. Konflik itu beragam makna dan jenisnya. Sebutkan dan jelaskan!
2. Munculnya sebuah konflik disebabkan oleh berbagai sumber dan faktor
penyebab. Sebutkan dan jelaskan!
3. Jelaskan tentang terjadinya polaritas dari sebuah konflik!
4. Sebutkan sumber munculnya sebuah konflik dan gambarkan skemanya!
5. Sebutkan dan jelaskan tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya!
6. Sebutkan tahapan pemicu terjadinya konflik dalam tim!
Kunci Jawaban
Tes Tertulis
1. Konflik itu bisa beragam makna dan jenisnya, yaitu:
a. Konflik dalam hati dan pikiran atas proses pengambilan keputusan.
b. Konflik dengan pihak lain yang harus segera diselesaikan.
c. Konflik terhadap sebuah keputusan dari sebuah alternatif.
a. Perbedaan persepsi
b. Ketidakharmonisan pemikiran
c. Egoisme
d. Persaingan
e. Situasi dan kondisi yang mendukung konflik
3. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa diartikan berbeda oleh dua
orang atau lebih sehingga muncul sebuah polaritas. Jika polaritas menuju ke
kutub keselarasan maka yang muncul satu sasaran dan persepsi yang berdampak
positif bagi tim dan lingkungannya. Namun, bila polaritas menunjukkan tidak
harmonisnya sikap dan perilaku atas suatu kejadian yang tidak terselesaikan
dengan baik, akan berujung pada suatu konflik yang mengarah ke sebuah
pertikaian.
4. Konflik muncul karena ketidakharmonisan dan ketidakselarasan tiga buah aspek,
yaitu situasi, sikap, dan sasaran atau tujuan yang dirasakan oleh beberapa pihak.
5. Tipe-tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya:
a. Konflik emosi atau perasaan
b. Konflik ide dan pemikiran
c. Konflik tujuan
6. – belum adanya seorang pemimpin
- adanya pimpinan tetapi masing-masing individu telah membawa konfliknya
sebelum kelompok itu ada.
Medan, April 2014 Menyetujui
Guru Bidang Studi Calon Guru
Lampiran 4 Soal Pre Tes.
Jawablah pertanyaan di bawah ini! Berikanlah tanda silang pada pilihan jawaban a, b,
c, d dan e yang Anda anggap benar!
1. Pernyataan yang paling benar tentang konflik dan masalah adalah....
a. konflik itu bukan masalah d. masalah selalu berujung pada konflik
b. masalah adalah konflik e. semua jawaban benar
c. konflik adalah masalah
2. Munculnya sebuah konflik karena ....
a. salah mengerjakan soal d. keberanian berkreasi
b. masalah perbedaan persepsi e. sikap saling percaya
c. ketakutan akan suatu hal yang tidak beralasan
3. Sebagian besar konflik terjadi karena ....
a. pengetahuan yang minim d. pengalaman hidup
b. perbedaan kekayaan e. pendapatan
c. komunikasi
4. Tiga faktor pemicu konflik adalah ……
a. situasi, sasaran, dan pendidikan d. sasaran, sikap, da situasi
b. situasi, sikap dan polaritas e. sikap, sasaran, dan pengalaman
c. pendidikan, pengetahuan, pengalaman
5. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa diartikan berbeda oleh dua orang
atau lebih sehingga menimbulkan ...
a. polaritas d. pola pikir
b. popularitas e. permasalahan
c. persepsi
6. Polarisasi dari sebuah perbedaan sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa
a. konflik menuju ke arah keselarasan
b. konflik menuju ke arah pertikaian
c. kesepakatan menuju ke arah perbedaan persepsi
d. kesepakatan menuju ke arah konflik
e. konflik menuju ke arah kesepakatan
7. Berikut ini yang termasuk tahapan pemicu terjadinya konflik dalam tim adalah ...
a. tahapan perumusan kerja d. tahapan perjalanan konflik
b. tahapan dalam kepemimpinan e. tahapan pembentukan masalah
c. tahapan penyelesaian masalah
8. Konflik ... merupakan salah satu tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya.
a. ide dan pemikiran d. antarperorangan
b. individu e. interorganisasi
c. kelompok
9. Salah satu tipe konflik berdasarkan tingkatannya adalah konflik ...
a. emosi dan perasaan d. inspirasi
b. tujuan e. ide dan pemikiran
c. antarkelompok
10.Perselisihan antara bagian pemasaran dengan bagian produksi bisa digolongkan
pada konflik tingkatan ...
a. kelompok d. interpersonal (perorangan)
b. interorganisasi e. keluarga
c. individu
11. Setiap individu atau orang mempunyai teknik dan cara memecahkan masalah
konflik, di antaranya …..
a. berdasarkan hobinya d. berdasarkan kesukaannya
b. berdasarkan pengabdiannya e. berdasarkan keinginannya
c. berdasarkan pengalaman semasa kanak-kanank
12. Di bawah ini adalah cara-cara menanggulangi konflik …..
b. menaklukan pihak lawan pada saat yang tepat
c. membuat pengalihan dari konflik
d. menciptakan persaingan demi kebaikan tim
e. berkomunikasi tegas dengan pihak lawan
13. Konflik akan mengarah ke arah negatif jika …..
a. ada yang mau mendamaikan d. ada keselarasan
b. tidak ada inisiatif e. ada negosiasi
c. masing-masing berdiam diri
14. Cara mengubah konflik yang bersifat negatif …..
a. membiarkan konflik terjadi
b. menciptakan persaingan yang ketat
c. mengubah tujuan yang berbeda untuk kepentingan masing-masing
d. menerangkan bila masing-masing tujuan itu bersifat negatif
e. melakukan negosiasi
15. Manfaat konflik yang positif adalah …..
a. mengharigai konflik d. menjadikan konflik sebuah kebiasaan
b. mempertahankan pendapat e. membuat konflik itu sebuah tradisi
c. memperbaharui tim dan memanfaatkan energinya
16. Berikut ini yang bukan merupakan konflik adalah …..
a. saling bercanda tetapi saling sebal
b. menyindir dan merasa tersindir
c. disakiti secara emosional
d. saling mencela tapi tidak sakit hati
e. menghindari orang karena sebal
17. Hasil negative konflik dalam organisasi bisa berupa …..
a. kooperasi d. optimal
b. tidak stagnan e. terfokus
c. memecah perhatian
a. perintah yang jelas dan terperinci
b. perintah yang terlalu banyak
c. perintah yang keras
d. perintah yang tidak jelas dan membingungkan
e. perintah yang tanpa basa basi
19. Di bawah ini yang merupakan tahapan dalam negosiasi untuk saling bertukar
dokumen dan saling meyakinkan adalah …..
a. penutupan dan implementasi d. tawar menawar
b. perencanaan e. persiapan aturan dasar
e. klarifiaksi
20. Di bawah ini yang tidak termasuk hal yang dapat dilakukan pada tahap
perencanaan dan persiapan menghadapi negosiasi adalah …..
a. menganalisis jenis konflik yang dihadapi
b. mempelajari sejarah dan akar konflik
c. memerhatikan siapa pihak terlibat
d. melobi dan menawarkan solusi sementara kepada pihak terkait
Kunci Jawaban
1. C 11. C
2. B 12. B
3. C 13. B
4. D 14. E
5. A 15. D
6. B 16. D
7. C 17. C
8. A 18. D
9. C 19. D
Lampiran 5
Soal Post Tes.
Jawablah pertanyaan di bawah ini! Berikanlah tanda silang pada pilihan jawaban a, b,
c, d dan e yang Anda anggap benar!
1. Pernyataan yang paling benar tentang konflik dan masalah adalah....
a. konflik itu bukan masalah d. masalah selalu berujung pada konflik
b. masalah adalah konflik e. semua jawaban benar
c. konflik adalah masalah
2. Munculnya sebuah konflik karena ....
a. salah mengerjakan soal d. keberanian berkreasi
b. masalah perbedaan persepsi e. sikap saling percaya
c. ketakutan akan suatu hal yang tidak beralasan
3. Sebagian besar konflik terjadi karena ....
a. pengetahuan yang minim d. pengalaman hidup
b. perbedaan kekayaan e. pendapatan
c. komunikasi
4. Tiga faktor pemicu konflik adalah ……
a. situasi, sasaran, dan pendidikan d. sasaran, sikap, da situasi
b. situasi, sikap dan polaritas e. sikap, sasaran, dan pengalaman
c. pendidikan, pengetahuan, pengalaman
5. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa diartikan berbeda oleh dua orang
atau lebih sehingga menimbulkan ...
a. polaritas d. pola pikir
b. popularitas e. permasalahan
c. persepsi
6. Polarisasi dari sebuah perbedaan sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa
a. konflik menuju ke arah keselarasan
b. konflik menuju ke arah pertikaian
c. kesepakatan menuju ke arah perbedaan persepsi
d. kesepakatan menuju ke arah konflik
e. konflik menuju ke arah kesepakatan
7. Berikut ini yang termasuk tahapan pemicu terjadinya konflik dalam tim adalah ...
a. tahapan perumusan kerja d. tahapan perjalanan konflik
b. tahapan dalam kepemimpinan e. tahapan pembentukan masalah
c. tahapan penyelesaian masalah
8. Konflik ... merupakan salah satu tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya.
a. ide dan pemikiran d. antarperorangan
b. individu e. interorganisasi
c. kelompok
9. Salah satu tipe konflik berdasarkan tingkatannya adalah konflik ...
a. emosi dan perasaan d. inspirasi
b. tujuan e. ide dan pemikiran
c. antarkelompok
10.Perselisihan antara bagian pemasaran dengan bagian produksi bisa digolongkan
pada konflik tingkatan ...
a. kelompok d. interpersonal (perorangan)
b. interorganisasi e. keluarga
c. individu
11. Setiap individu atau orang mempunyai teknik dan cara memecahkan masalah
konflik, di antaranya …..
a. berdasarkan hobinya d. berdasarkan kesukaannya
b. berdasarkan pengabdiannya e. berdasarkan keinginannya
c. berdasarkan pengalaman semasa kanak-kanank
12. Di bawah ini adalah cara-cara menanggulangi konflik …..
b. menaklukan pihak lawan pada saat yang tepat
c. membuat pengalihan dari konflik
d. menciptakan persaingan demi kebaikan tim
e. berkomunikasi tegas dengan pihak lawan
13. Konflik akan mengarah ke arah negatif jika …..
a. ada yang mau mendamaikan d. ada keselarasan
b. tidak ada inisiatif e. ada negosiasi
c. masing-masing berdiam diri
14. Cara mengubah konflik yang bersifat negatif …..
a. membiarkan konflik terjadi
b. menciptakan persaingan yang ketat
c. mengubah tujuan yang berbeda untuk kepentingan masing-masing
d. menerangkan bila masing-masing tujuan itu bersifat negatif
e. melakukan negosiasi
15. Manfaat konflik yang positif adalah …..
a. mengharigai konflik d. menjadikan konflik sebuah kebiasaan
b. mempertahankan pendapat e. membuat konflik itu sebuah tradisi
c. memperbaharui tim dan memanfaatkan energinya
16. Berikut ini yang bukan merupakan konflik adalah …..
a. saling bercanda tetapi saling sebal
b. menyindir dan merasa tersindir
c. disakiti secara emosional
d. saling mencela tapi tidak sakit hati
e. menghindari orang karena sebal
17. Hasil negative konflik dalam organisasi bisa berupa …..
a. kooperasi d. optimal
b. tidak stagnan e. terfokus
c. memecah perhatian
a. perintah yang jelas dan terperinci
b. perintah yang terlalu banyak
c. perintah yang keras
d. perintah yang tidak jelas dan membingungkan
e. perintah yang tanpa basa basi
19. Di bawah ini yang merupakan tahapan dalam negosiasi untuk saling bertukar
dokumen dan saling meyakinkan adalah …..
a. penutupan dan implementasi d. tawar menawar
b. perencanaan e. persiapan aturan dasar
e. klarifiaksi
20. Di bawah ini yang tidak termasuk hal yang dapat dilakukan pada tahap
perencanaan dan persiapan menghadapi negosiasi adalah …..
a. menganalisis jenis konflik yang dihadapi
b. mempelajari sejarah dan akar konflik
c. memerhatikan siapa pihak terlibat
d. melobi dan menawarkan solusi sementara kepada pihak terkait
Kunci Jawaban
1. C 11. C
2. B 12. B
3. C 13. B
4. D 14. E
5. A 15. D
6. B 16. D
7. C 17. C
8. A 18. D
9. C 19. D
Lampiran 6
DATA HASIL BELAJAR SISWA DARI RAPOT
NO NAMA SISWA KELAS X AP I
(EKSPERIMEN) NILAI NO
NAMA SISWA KELAS X AP II
(KONTROL) NILAI