• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas

segala kasih karunia dan penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem

Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Prakarya dan

Kewirausahaan Di SMK Negeri 1 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014” yang disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai

kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan dari semua

pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis, akhirnya skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik. Atas bantuan tersebut, penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Johnson, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

(4)

ii

6. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak/ Ibu Dosen serta staf pegawai Pendidikan Administrasi Perkantoran

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

8. Ibu Dra. Asli Br. Sembiring, MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Medan

yang telah memberikan izin penelitian di sekolah.

9. Teristimewa penulis sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada Mama M. Br. Gurning yang telah memberikan dukungan moril

dan materil serta memperjuangkan penulis dengan sepenuh hati dalam

menyelesaikan studi hingga ke perguruan tinggi.

10.Teristimewa penulis ucapkan kepada kakak-kakakku, Eva Hutagalung, A.Md,

Sondang Hutagalung, S.Pd, Emma Hutagalung, dan Jojor Hutagalung, SE untuk

semangat, doa dan bantuan kepada penulis.

11.Buat teman-teman mahasiswa program studi Pendidikan Administrasi

Perkantoran angkatan 2010 terkhusus Melisa, Iriel, Harry, Laura, Lita, Dini, Kak

Ayu, dan Aisyah terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat diterima sebagai sumbangan

ilmiah dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya kepada rekan-rekan mahasiswa

dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2014

Penulis

(5)

iii ABSTRAK

Delima Sarma Putri Hutagalung. NIM 7102141009. “Pengaruh Model

Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Di SMK Negeri 1 Medan Tahun

Pelajaran 2013/2014”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi

Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Medan T.P 2013/2014.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Medan yang beralamat di Jalan Sindoro No. 1 Medan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AP SMK Negeri 1 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 144 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu dengan menggunakan 2 kelas yaitu X AP 1 sebagai kelas eksperimen dan X AP 2 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 34 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa adalah tes pilihan berganda sebanyak 20 item tes, dimana sebelumnya telah diuji cobakan untuk mengetahui tingkat validitas tes, reliabilitas tes, daya pembeda tes dan tingkat kesukaran.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata pre tes siswa kelas eksperimen = 44,56 dengan standar deviasi = 8,82 dan nilai rata-rata post tes siswa setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning = 76,62 dengan standar deviasi = 7,25. Sedangkan rata-rata pre tes siswa kelas kontrol = 44,26 dengan standar deviasi = 8,53 dan nilai rata-rata post tes = 66,91 dengan standar deviasi = 9,21. Dari hasil analisis data yang diperoleh bahwa data hasil belajar berdistribusi normal (Lhitung<Ltabel) dan homogen (Fhitung<Ftabel). Untuk uji hipotesis

dalam penelitian ini menggunakan uji t dan diperoleh thitung = 5,248 dan ttabel = 1,668.

Maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa > yaitu 5,248 > 1,668 yang berarti hipotesis dapat diterima pada taraf signifikan 95% dengan dk +

– 2 = 66

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMK Negeri 1 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.

(6)

iv ABSTRACT

Delima Sarma Putri Hutagalung. NIM 7102141009. “The Influence of Learning

Model Problem Based Learning in Vocational and Entrepreneurship’s Learning

Result Student in SMK Negeri 1 Medan Learning Year 2013/2014”. Thesis.

Majoring Economy Education, Study Program of Office Administration Education, Economic Faculty The State University of Medan 2014.

The problem of this research is result lowering of learning student. This research has a purpose to obtain the influence of Problem Based Learning in

vocational and entrepreneurship’s learning result student in SMK N 1 Medan

Learning Year 2013/2014.

This research held in SMK Negeri 1 Medan at Sindoro Street No. 1 Medan. This research constitute experiment research. The population is all of grade X AP SMK N 1 Medan Learning Year 2013/2014 with total 144 students. Using random sampling technique in taking sample that use 2 classes they are X AP 1 as a experiment class and X AP 2 as a control class that has 34 students in each class.The instrument that used to measure learning result of student is 20 multiple choice items, that previously has been tested to obtain test validity, test relaibility, test discriminating power, and difficulty level.

Based of achievement test data shows pre test experiment class has mean = 44,56 with standard deviation = 8,82 and mean for post tes after using Problem Based

Learning = 76,62 with standard deviation = 7,25. While as pre test of control class

has mean = 44,26 with standard deviation = 8,53 and mean for post test = 66,91 with standard deviation = 9,21. From data analysis getting learning result is normal (Lcount<Ltable) and homogent (Fcount<Ftable). For hypothesis test using t-test and showed

tcount = 5,248 and ttable = 1,668. The result of hypothesis test shows that tcount > ttable is

5,248 > 1,668 that it means that hypothesis is accepted at significant 95% by dk = + – 2 = 66.

Based of research, it can be draw conclusion that be found the positive and significant influence between Learning Model Problem Based Learning in vocational

and entrepreneurship’s Learning Result in SMK Negeri 1 Medan Lesson Year

2013/2014.

(7)

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis ... 7

2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran... 7

2.1.2. Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 8

(8)

vi

2.1.4. Manfaat Model Pembelajaran Problem Based

Learning ... 12

2.1.5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 14

2.1.6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning... 17

2.1.7 Pembelajaran Konvensional ... 18

2.2. Hasil Belajar ... 20

2.3. Penelitian Yang Relevan ... 23

2.4. Kerangka Berfikir ... 24

2.5. Hipotesis ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.2. Populasi dan Sampel ... 27

3.2.1. Populasi ... 27

3.2.2. Sampel ... 27

3.3. Variabel Penelitian dan Operasional ... 28

3.3.1. Variabel Penelitian ... 28

3.3.2. Defenisi Operasional ... 28

3.4. Rancangan Penelitian ... 29

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 29

(9)

vii

3.5.2. Uji Instrumen Penelitian... 30

3.5.2.1.Validitas Tes ... 31

3.5.2.2 Reliabilitas Tes ... 31

3.5.2.3.Uji Daya Pembeda Tes ... 32

3.5.2.4 Tingkat Kesukaran Tes ... 33

3.6. Teknik Analisis Data ... 34

3.6.1. Nilai Rata-rata (Mean) ... 34

3.6.2. Simpangan Baku (Standard Deviation) ... 34

3.6.3. Uji Normalitas Data ... 35

3.6.4. Uji Homogenitas Data ... 36

3.6.5. Pengujian Hipotesis ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian ... 38

4.2 Hasil Penelitian ... 38

4.3 Uji Instrumen Penelitian ... 39

4.3.1 Uji Validitas Tes... 39

4.3.2 Uji Reliabilitas Tes ... 40

4.3.3 Uji Daya Beda Tes ... 40

4.3.4 Tingkat Kesukaran Tes... 41

4.4 Analisis Data ... 41

4.4.1 Uji Normalitas ... 41

(10)

viii

4.4.3 Uji Hipotesis ... 42

4.5 Pembahasan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

RIWAYAT HIDUP

(11)

ix

DAFTARTABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tahap - tahap PBL ... 16

Tabel 3.1. Rancangan Eksperimen ... 29

Tabel 4.1 Rangkuman Data Hasil Penelitian ... 38

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas ... 40

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia, karena

pendidikan merupakan salah satu indikator yang menggambarkan ukuran kualitas

sumber daya manusia. Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

pendidikan memegang peranan penting. Melalui pendidikan manusia dibekali dengan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti

dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Kegiatan belajar mengajar merupakan

unsur yang paling penting untuk diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses

belajar mengajar yang baik maka tujuan pembelajaran akan tercapai dan proses

belajar mengajar akan menunjukkan hasil yang memuaskan.

Pada proses belajar yang biasanya dilakukan di sekolah dengan asumsi sampai

sekarang bahwa guru sebagai sentral pendidikan (Teacher Central), berarti guru

dituntut mampu menyalurkan ilmunya terhadap peserta didik dengan model

pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar atau masalah dari materi yang diajarkan

oleh guru dalam kelas. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan

kepada kemampuan siswa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa

(13)

2

2

kehidupan sehari-hari. Apabila guru kurang tepat memilih model pembelajaran, maka

siswa menjadi kurang mengerti dalam menangkap pelajaran yang guru berikan dan

tujuan pembelajaran kurang tercapai. Oleh karena itu untuk menyajikan suatu pokok

bahasan tertentu, seorang guru mampu untuk memilih suatu model yang sesuai. Atas

dasar ini dapat dikatakan bahwa model pembelajaran sangat penting dalam suatu

kegiatan pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran merupakan suatu faktor yang mempengaruhi

hasil belajar, dalam hal ini guru sangat penting dalam proses belajar mengajar. Salah

satu tugas guru dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan

siswa, di mana siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Namun

kenyataannya model pembelajaran yang masih sering digunakan adalah model

ceramah dengan menempatkan posisi guru sebagai pusat informasi yang

mengakibatkan suasana pembelajaran menjadi cenderung kaku.

Cara mengajar guru yang seperti ini menyebabkan proses belajar mengajar

masih terfokus pada guru dan kurang terfokus pada siswa. Akibatnya tujuan

pembelajaran tidak tercapai dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Hal ini sering

ditemui dalam proses belajar mengajar di kelas yang menyebabkan siswa bersifat

pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu penyampaian materi oleh guru. Akibat

kurangnya keaktifan siswa dalam belajar sehingga siswa menganggap pelajaran

tersebut membosankan, hal ini tentunya akan menyebabkan rendahnya hasil belajar

(14)

3

3

Menurut Andayani (2007:10) “Penyebab rendahnya hasil belajar siswa

diantaranya adalah proses pembelajaran yang belum optimal. Hal ini terlihat dari

sikap pasif siswa, pembelajaran yang monoton, guru kurang kreatif, proses

pembelajaran belum efektif dan guru mendominasi proses pembelajaran”.

Selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di

SMK BM Karya Serdang Lubuk Pakam peneliti mengamati bahwasanya guru

cenderung menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah, tanya jawab, dan

pemberian tugas). Kegiatan belajar mengajar hanya terfokus pada guru dan sebagian

besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat, proses belajar

mengajar tidak efektif. Dalam proses belajar siswa juga menjadi pasif dan jenuh

sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data

hasil ulangan siswa pada pokok bahasan kewirausahaan siswa masih rendah yaitu dari

30 siswa hanya 40% yang dinyatakan tuntas yaitu memperoleh nilai 70 ke atas dan

sisanya sebesar 60% siswa belum dinyatakan tuntas karena hanya memperoleh nilai

di bawah 70 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang berlaku di SMK BM

Karya Serdang Lubuk Pakam yaitu nilai 70. Dalam hal ini menurut pengamatan

peneliti disebabkan karena guru masih menggunakan pembelajaran konvensional

(ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas) sehingga menyebabkan hasil belajar

kewirausahaan siswa rendah.

Salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

adalah menggunakan model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat

(15)

4

4

menyatatakan “Problem Based Learning merupakan model belajar yang

menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru”. Pembelajaran Problem Based Learning

dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena dalam model

pembelajaran Problem Based Learning ini, pembelajaran didesain dalam bentuk

pembelajaran yang diawali dengan struktur masalah real yang berkaitan dengan

Prakarya dan Kewirausahaan. Pembelajaran dimulai setelah siswa dikonfrontasi

dengan masalah real, dengan cara ini siswa mengetahui mengapa mereka belajar.

Semua informasi akan mereka kumpulkan melalui penelahaan materi ajar ataupun

melalui teman sebayanya, untuk dapat digunakan memecahkan masalah yang

dihadapi.

Model Problem Based Learning ini siswa dituntut bertanggungjawab atas

pendidikan yang mereka jalani, serta diarahkan untuk tidak tergantung pada guru.

Problem Based Learning membentuk siswa mandiri yang dapat melanjutkan proses

belajar pada kehidupan dan karir yang akan mereka jalani.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul:

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X

(16)

5

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Proses pembelajaran hanya terfokus pada guru sehingga siswa menjadi pasif.

2. Siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga

tidak mampu memahami informasi yang diingatnya.

3. Tujuan pembelajaran tidak tercapai menyebabkan rendahnya hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti

membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah pada penelitian ini

adalah:

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran Problem Based

Learning dan pembelajaran konvensional sebagai pembanding.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan kelas X SMK Negeri 1 Medan TP. 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

(17)

6

6

Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya

dan Kewirausahaan Kelas X SMK Negeri 1 Medan TP. 2013/2014.”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X SMK Negeri

1 Medan TP. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan bagi peneliti sebagai calon pendidik tentang model

pembelajaran Problem Based Learning yang digunakan dalam proses

pembelajaran.

2. Sebagai bahan referensi dan masukan untuk Universitas Negeri Medan

khususnya Fakultas Ekonomi dan pihak-pihak lain dalam melakukan

penelitian selanjutnya.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK Negeri 1 Medan, khususnya guru

bidang studi Administrasi Perkantoran dalam memilih model pembelajaran

yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Sebagai sumber referensi dan bahan informasi bagi peneliti lain yang akan

(18)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan

pengajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning hal ini dapat

dilihat dari nilai rata-rata pre tes yang diperoleh yaitu 44,56 meningkat

menjadi 76,62 untuk nilai rata-rata post tes.

2. Hasil pre tes pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran

konvensional diperoleh nilai rata-rata pre tes siswa yaitu 44,26 sedangkan

rata-rata post tes siswa yaitu 66,91

3. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian diperoleh nilai >

(5,248>1,668), dengan demikian hipotesis yang digunakan dalam penelitian

ini diterima yaitu ada pengaruh yang positif dan signifikan pada model

pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan pada pokok bahasan mengelola

konflik.

4. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning mendapat respon

yang sangat baik dari siswa, hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil

(19)

48

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran

yang perlu peneliti sampaikan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini, antara

lain:

1. Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning hasil

belajar pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat meningkat,

maka hendaknya guru khususnya guru bidang studi Prakarya dan

Kewirausahaan agar dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning dalam meningkatkan hasil belajar Prakarya dan Kewirausahaan sesuai

dengan materi yang diajarkan.

2. Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap hasil belajar

Prakarya dan Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Medan termasuk dalam kategori

baik, maka sebaiknya sekolah dapat menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning sesuai dengan materi atau pokok bahasan pelajaran untuk

memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik.

3. Pengembangan ilmu yaitu untuk menambah wawasan bagi peneliti dan

pembaca mengenai model pembelajaran Problem Based Learning dalam

penerapannya dalam proses belajar mengajar.

4. Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dan hasil belajarnya hendaknya

bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang sama

mengidentifikasi kesulitan siswa sehingga model pembelajaran Problem Based

(20)

49

DAFTAR PUSTAKA

Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada.

Andayani. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Kencana.

Arends, Richard L. 2007. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ginting, Erika. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA Negeri 2 Kabanjahe T.A. 2009/2010. Skripsi Unimed.

Ibrahim, M dan M. Nur. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa.

Jihad, Asep. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kennedy, Alfindo. 2010. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dengan Model Konvensional Pada Materi Pokok Pemuaian di SMA N 4 Kisaran T.A 2008/2009. Skripsi Unimed.

Mukminan. 2013. Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Peningkatan Kemandirian Belajar Mahasiswa. Cakrawala Pendidikan, Juni 2013, 2085-5281, Volume No. 2. http://www.journal.uny.ac.id/index.php/cp. Diakses pada 23 Februari 2014.

Musana. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model PBL di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2215-8884, Volume

dpembelajaran berbasismasalah.docx, diakses 25 Februari 2014.

Primatadi. 2012. Pengaruh Metode Student Teams-Achievement Division (STAD) dan

Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Potensi

Akademik Siswa SMK Otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2252-6927, Volume 2 No.2.

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/download/1024/829. Diakses pada

(21)

50

Rooijakkers, Ad. 2003. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Grasindo.

Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo.

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pemebelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif, 2088-2051, Volume 2 No. 2. Maret 2007.

http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2007/09/04-sudarman.pdf. Di akses tanggal

23 Februari 2014.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Tahar. 2006. Hubungan Belajar Dan Hasil Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 2301-9794, Volume 7 No. 2.

http://www.lppm.ut.ac.id%2Fhtmpublikasi%2Ftahar.pdf&ei=xnEPUn9AsWBiQe z7oHADg&usg=AFQjCNEBWW0iQQykE, diakses 23 Februari 2014.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.

Utami, Munandar. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Yamin. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.

(22)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Delima Sarma Putri Hutagalung

NIM : 7102141009

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 5 Januari 1992

Alamat : Jl. Pelita IV No. 117 Medan

Nama Ayah : (Alm) S. Hutagalung

Nama Ibu : Manta Gurning

Alamat Orang Tua : Jl. Pelita IV No. 117 Medan

II. Riwayat Pendidikan

1. SD HKBP Sidorame Medan Tahun 1998-2004

2. SMP Negeri 12 Medan Tahun 2004-2007

3. SMK Negeri 1 Medan Tahun 2007-2010

4. Universitas Negeri Medan (UNIMED) Fakultas Ekonomi, Jurusan

Pendidikan Ekonomi, Prodi Pend. Adm. Perkantoran Tahun 2010-2014

Medan, Juni 2014

(23)

Lampiran 1

SILABUS

Program Studi Keahlian : Administrasi

Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan

Kelas/Semester : X/Genap

Standar Kompetensi : Menerapkan Jiwa Kepemimpinan

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR

MATERI

KEGIATAN PEMBELAJARAN ALOKASI WAKTU

 Prinsip dasar resiko meliputi

pengertian, macam, unsur, manfaat, tujuan dsb

 Manajemen resiko

 Jujur

 Toleransi

 Disiplin

 Teliti

 Cermat

 Memahami pengambilan resiko usaha

 Macam-macam resiko

 Unsur resiko

 Mengelola resiko meliputi penanganan sendiri, cara menghindari, memperkecil resiko negatif dan pengalihan resiko kepada pihak lain

(24)

2. Membuat

 Analisis masalah menggunakan analisis SWOT

 Penerapan analisis

SWOT dalam

 Mengetahui pengertian pengambilan keputusan

 Merumuskan atau

mendefinisikan

masalah/persoalan dari suatu kejadian (event) dengan membuat alternatif- alternative pemecahan masalah

 Memecahkan masalah

keseharian berdasarkan penugasan guru melalui diskusi

 Mengambil keputusan berdasarkan kondisi yang ditetapkan guru, melalui diskusi dengan analisis SWOT.

 Memperhitungkan

 Semangat pantang menyerah dan ulet

 Jujur

 Teliti

 Cermat

 Tanggung jawab

 Menjelaskan hakikat sikap pantang menyerah dan ulet

 Mempunyai sikap pantang menyerah dan ulet dengan keikutsertaan (magang) pada

(25)

 Menjelaska usaha/unit produksi sekolah

X. Jakarta: dan positif dari konflik

 Memanfaatkan konflik positif

 Mengatasi konflik negatif

 Menjelaskan penyebab, tipe-tipe, dampak, jenisjenis, kelompok, tahapan terjadinya,

penanggulangan dan

pengelolaan konflik

 Mengatasi konflik yang timbul dalam kegiatan magang pada kegiatan usaha di unit usaha/unit produksi sekolah

(26)

n manfaat

 Peran kepemimpinan dan manajemen dalam merumuskan visi dan misi usaha

 Langkah-langkah

 Menjelaskan peran kepemimpinan dan manajemen dalam merumuskan visi dan misi usaha

(27)

Lampiran 2

Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Medan

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan

Kelas / Semester : X / Genap

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menerapkan Jiwa Kepemimpinan

Kompetensi Dasar : Mengelola Konflik

Indikator : - Menjelaskan pengertian konflik

- Menjelaskan faktor penyebab konflik

-Menjelaskan tentang proses munculnya konflik

-Menjelaskan tipe-tipe konflik

-Menjelaskan cara mengelola dan mengatasi konflik

-Menunjukkan manfaat positif dan negatif suatu

konflik

Karakter Bangsa : - Jujur

- Teliti

- Cermat

-Tanggung jawab

I. Tujuan Pembelajaran

- Siswa mampu menjelaskan pengertian konflik dengan tepat.

- Siswa mampu menjelaskan faktor penyebab konflik dengan benar.

- Siswa mampu menjelaskan tentang proses munculnya konflik dengan benar.

(28)

- Siswa mampu menjelaskan cara mengelola dan mengatasi konflik dengan

benar.

- Siswa mampu menunjukkan manfaat positif dan negatif suatu konflik dengan

tepat.

II. Materi Pelajaran

Pertemuan Pertama

A. Konflik

Konflik adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat negative.

Dalam situasi konflik, peranan emosi dan temperamen lebih dominan daripada

pertimbangan akal sehat.

B. Faktor penyebab konflik

Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai

berikut:

A. Faktor Manusia

1) Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.

2) Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.

3) Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap

egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.

B. Faktor Organisasi

1) Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.

2) Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.

3) Interdependensi tugas.

4) Perbedaan nilai dan persepsi

5) Kekaburan yurisdiksional

6) Masalah “status”

7) Hambatan komunikasi

(29)

Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara

mengelola konflik tersebut.

Akibat negatif

 Menghambat komunikasi.

 Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).

 Mengganggu kerjasama atau “team work”.

 Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.

 Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.

 Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.

Akibat Positif dari konflik:

 Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.

 Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.

 Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.

 Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.

 Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.

Pertemuan Kedua

D. Tipe-tipe konflik

1. Konflik intrapersonal

Adalah pertentangan antarseseorang dengan orang lain karena pertentangan

kepentingan atau keinginan.

2. Konflik antarindividu-individu atau kelompok-kelompok

Konflik ini berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan

untuk mencapai konformatis, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok

kerjanya.

3. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama

Merupakan tipe konflik yang banyak terjadi didalam organisasi-organisasi

(30)

Konflik ini telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk

baru, teknologi baru, dan servis baru sehingga harga lebih rendah dan

pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

5. Konflik antar suku, antar kampong, dan antar golongan

Konflik ini memiliki skala lebih besar melibatkan banyak orang, waktunya

lama dan kerugiannya besar.

6. Konflik politik

Adalah konflik antar partai politik karena terjadi benturan ideologi, asas, dan

cita-cita politik yang tidak dapat dikompromikan.

7. Konflik internasional

Adalah konflik yang melibatkan beberapa kelompok Negara karena benturan

kepentingan atau ekspansi wilayah ke Negara lain.

E. Mengelola dan mengatasi konflik

Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana.

Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan

keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat

ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan

(intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.

Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan Dalam Mengatasi Konflik:

1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.

2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.

3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak

karyawan.

4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang

muncul.

5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.

(31)

7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata

rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling

hebat.

8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar

unit/departemen/ eselon.

F. Manfaat konflik

Pandangan tradisional mengatakan konflik hanyalah merupakan gejala

abnormal yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan.

Alasan yang mendasari pandangan tradisional ini dapat diuraikan sebagai

berikut.

a. Konflik hanya merugikan organisasi karena itu harus dihindarkan dan

ditiadakan

b. Konflik ditimbulkan karena perubahan kepribadian dan karena kegagalan

dalam kepemimpinan.

c. Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi

manajemen tingkat yang lebih tinggi

Konflik merupakan bagian dari pengalaman hubungan antarpribadi. Oleh

karena itu, jika konflik bias dihindari, sebaiknya konflik dikelola dengan efektif

sehingga dapat bermanfaat dan dapat menciptakan perbedaan serta pembaruan

kearah yang lebih baik dalam organisasi. Kesimpulannya, konflik tidak selalu

merugikan organisasi selama bisa ditangani dengan baik sehingga konflik dapat

memberikan manfaat, diantaranya :

a. Mengarah ke inovasi dan perubahan

b. Memberi tenaga kepada orang berindak

c. Menyumbangkan perlindungan untuk hal-hal dalam organisasi

d. Merupakan unsur penting dalam analisis system organisasi

III. Model Pembelajaran

(32)

IV. Skenario Pembelajaran

Pertemuan I

No Tahapan Pembelajaran (Untuk kegiatan Awal) Alokasi

Waktu

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1.

Memeriksa persiapan belajar siswa

dan kelas

Memberikan pre test

Memotivasi siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Menjawab salam

Mendengarkan dan menjalankan

instruksi yang diberikan guru

Menjawab soal pre test

Mendengarkan penjelasan guru

Mendengarkan penjelasan guru

15 menit

No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Inti)

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1

2

3

4

Menjelaskan pengertian, faktor

penyebab, dan proses munculnya

konflik

Guru mengajukan masalah yang

berhubungan dengan mengelola

konflik dan bagaimana prosedur yang

baik dan mengorganisasikan

kelompok belajar siswa dengan

mengajukan masalah mengelola

konflik dengan bentuk soal yang

dibuat dalam lembar naskah soal.

Membimbing/mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai

dengan penjelasan dan pemecahan

masalah

Membantu siswa dalam

Mendengarkan penjelasan guru

Mendengarkan, serta mengeluarkan

pendapat serta mencatat tugas yang

diberikan guru dan membentuk

kelompok untuk menyelesaikan

masalah

Mengumpulkan informasi atau data

yang dibutuhkan

Merencanakan dan menyiapkan

(33)

5

merencanakan, mengembangkan serta

menyiapkan tugas dan membantu

mereka untuk berbagi tugas dengan

temannya

Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

tugas dengan membagi tugas dalam

kelompok

Mempersentasekan hasil pemecahan

masalah didepan kelas dan kelompok

yang lain dapat menanggapi,

bertanya atau memberi saran kepada

kelompok yang maju

No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Akhir)

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1

2

3

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

Mengingatkan siswa untuk

mempelajari soal-soal yang diberikan

Memberi salam

Menagajukan pertanyaan

Mendengarkan penjelasan guru

Menjawab salam

(34)

Pertemuan II

No Tahapan Pembelajaran (Untuk kegiatan Awal) Alokasi

Waktu

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1.

2.

3.

4.

Memberikan salam

Memeriksa persiapan belajar siswa

dan kelas

Memotivasi siswa

Menanyakan kembali materi

mengenai pengertian, faktor

penyebab, dan proses munculnya

konflik yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya

Menjawab salam

Mendengarkan dan menjalankan

instruksi yang diberikan guru

Mendengarkan penjelasan guru

Mendengarkan dan menjawab

pertanyaan guru

15 menit

No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Inti)

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1

2

Menjelaskan materi pembelajaran

tentang cara mengelola dan mengatasi

konflik untuk memunculkan masalah

Guru mengajukan masalah kehidupan

yang berhubungan dengan

pengelolaan konflik dan mengatasi

konflik serta mendefinisikan dan

mengorganisasikan kelompok belajar

siswa dengan mangajukan masalah

pengelolaan konflik dan mengatasi

konflik dengan bentuk soal yang

dibuat dalam lembaran naskah soal

Membimbing/mendorong siswa untuk

Mendengarkan penjelasan guru

Mendengarkan dan mengeluarkan

pendapat serta mencatat tugas yang

diberikan guru dan membentuk

kelompok untuk menyelesaikan

masalah

(35)

3

4

5

Mengumpulkan informasi yang sesuia

dengan penjelasan dan pemecahan

masalah

Membantu siswa dalam

Merencanakan, mengembangkan dan

menyiapkan tugas dan membantu

mereka untuk berbagi tugas dengan

temannya

Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

Mengumpulkan informasi atau data

yang dibutuhkan

Merencanakan dan menyiapkan

tugas dengan membagi tugas dalam

kelompok

Mempersentasekan hasil pemecahan

masalah didepan kelas dan kelompok

yang lain dapat menanggapi,

bertanya atau memberi saran kepada

kelompok yang maju

No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Akhir)

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1

2

3

4

5

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

Salah satu murid dapat menyimpulkan

materi yang tela diajarkan

Memberikan post test

Memberikan tugas rumah

Memberi salam

V. Alat / Bahan SumberBelajar

a. Alat/bahan : Laptop, Infocus, Majalah dan Modul pembelajaran

(36)

VI.Penilaian

a. Prosedur penilaian : penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada

saat peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.

b. Jenis te s : tes tertulis

c. Bentuk tes : uraian

Soal

Tes tertulis

1. Konflik itu beragam makna dan jenisnya. Sebutkan dan jelaskan!

2. Munculnya sebuah konflik disebabkan oleh berbagai sumber dan faktor

penyebab. Sebutkan dan jelaskan!

3. Jelaskan tentang terjadinya polaritas dari sebuah konflik!

4. Sebutkan sumber munculnya sebuah konflik dan gambarkan skemanya!

5. Sebutkan dan jelaskan tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya!

6. Sebutkan tahapan pemicu terjadinya konflik dalam tim!

7. Berdasarkan tingkatannya, ada lima jenis konflik. Sebutkan dan jelaskan!

8. Sebutkan dan jelaskan cara-cara mengatasi konflik yang Anda ketahui!

Soal Kasus untuk Kelompok

Pada pukul 1 siang, Astuti seorang kepala ruang bedah menghubungi Apoteker untuk

menanyakan mengapa Tuan Rahmat tidak diberikan obat untuk persiapan pulang.

Dengan meletakkan telepon, ia berkata “saya kecewa dengan kerja mereka, apakah Ia

piker hanya Ia sendiri yang dapat bekerja dan tidak ada staf lain yang mampu

mengerjakannya”. Kemudian Astuti melanjutkan kalimatnya, “Saya akan membicarakan hal ini pada atasan”.

Pertanyaan:

(37)

2. Jika Anda sebagai kepala ruang/coordinator, yang bertanggungjawab atas

situasi yang terjadi, dari mana Anda akan memulai mencari pemecahan

masalah ini.

3. Anda dapat memilih satu cara penanggulangan konflik, dan uraikan pendapat

Anda.

4. Hal positif apa yang dapat di ambil dari konflik di atas.

Kunci Jawaban

Tes Tertulis

1. Konflik itu bisa beragam makna dan jenisnya, yaitu:

a. Konflik dalam hati dan pikiran atas proses pengambilan keputusan.

b. Konflik dengan pihak lain yang harus segera diselesaikan.

c. Konflik terhadap sebuah keputusan dari sebuah alternatif.

2. Konflik bisa timbul karena berbagai sumber dan faktor penyebab, misalnya:

a. Perbedaan persepsi

b. Ketidakharmonisan pemikiran

c. Egoisme

d. Persaingan

e. Situasi dan kondisi yang mendukung konflik

f. Perilaku seseorang

g. Kurang komunikasi satu dengan yang lainnya

h. Diskriminasi

i. Kebencian

3. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa diartikan berbeda oleh dua orang

atau lebih sehingga muncul sebuah polaritas. Jika polaritas menuju ke kutub

keselarasan maka yang muncul satu sasaran dan persepsi yang berdampak positif

bagi tim dan lingkungannya. Namun, bila polaritas menunjukkan tidak

(38)

dengan baik, akan berujung pada suatu konflik yang mengarah ke sebuah

pertikaian.

4. Konflik muncul karena ketidakharmonisan dan ketidakselarasan tiga buah aspek,

yaitu situasi, sikap, dan sasaran atau tujuan yang dirasakan oleh beberapa pihak.

5. Tipe-tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya:

a. Konflik emosi atau perasaan

b. Konflik ide dan pemikiran

c. Konflik tujuan

6. – belum adanya seorang pemimpin

- adanya pimpinan tetapi masing-masing individu telah membawa konfliknya

sebelum kelompok itu ada.

7. Jenis-jenis konflik:

a. Konflik berdasarkan faktor penyebabnya

b. Konflik berdasarkan tingkatannya

8. Faktor yang mempengaruhi pemecahan konflik:

a. pengalaman masa kecil

b. pengalaman saat belajar di sekolah

c. pengetahuan tentang teknik pemecahan masalah

Medan, April 2014 Menyetujui

Guru Bidang Studi Calon Guru

(39)

Lampiran 3

Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Medan

Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan

Kelas / Semester : X / Genap

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menerapkan Jiwa Kepemimpinan

Kompetensi Dasar : Mengelola Konflik

Indikator : - Menjelaskan pengertian konflik

- Menjelaskan faktor penyebab konflik

-Menjelaskan tentang proses munculnya konflik

-Menjelaskan tipe-tipe konflik

-Menjelaskan cara mengelola dan mengatasi konflik

-Menunjukkan manfaat positif dan negatif suatu

konflik

Karakter Bangsa : - Jujur

- Teliti

- Cermat

-Tanggung jawab

I. Tujuan Pembelajaran

- Siswa mampu menjelaskan pengertian konflik

- Siswa mampu menjelaskan faktor penyebab konflik

- Siswa mampu menjelaskan tentang proses munculnya konflik

- Siswa mampu menjelaskan tipe-tipe konflik

- Siswa mampu menjelaskan cara mengelola dan mengatasi konflik

(40)

II. Materi Pelajaran

Pertemuan Pertama

A. Konflik

Konflik adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat negative.

Dalam situasi konflik, peranan emosi dan temperamen lebih dominan daripada

pertimbangan akal sehat.

B. Faktor penyebab konflik

Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai

berikut:

A. Faktor Manusia

1) Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.

2) Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.

3) Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap

egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.

B. Faktor Organisasi

1) Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.

2) Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.

3) Interdependensi tugas.

4) Perbedaan nilai dan persepsi

5) Kekaburan yurisdiksional

6) Masalah “status”

7) Hambatan komunikasi

C. Munculnya konflik

Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara

mengelola konflik tersebut.

Akibat negatif

 Menghambat komunikasi.

(41)

 Mengganggu kerjasama atau “team work”.

 Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.

 Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.

 Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.

Akibat Positif dari konflik:

 Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.

 Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.

 Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.

 Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.

 Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.

Pertemuan Kedua

D. Tipe-tipe konflik

1. Konflik intrapersonal

Adalah pertentangan antarseseorang dengan orang lain karena pertentangan

kepentingan atau keinginan.

2. Konflik antarindividu-individu atau kelompok-kelompok

Konflik ini berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan

untuk mencapai konformatis, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok

kerjanya.

3. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama

Merupakan tipe konflik yang banyak terjadi didalam organisasi-organisasi

4. Konflik antar organisasi

Konflik ini telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk

baru, teknologi baru, dan servis baru sehingga harga lebih rendah dan

pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

(42)

Konflik ini memiliki skala lebih besar melibatkan banyak orang, waktunya

lama dan kerugiannya besar.

6. Konflik politik

Adalah konflik antar partai politik karena terjadi benturan ideologi, asas, dan

cita-cita politik yang tidak dapat dikompromikan.

7. Konflik internasional

Adalah konflik yang melibatkan beberapa kelompok Negara karena benturan

kepentingan atau ekspansi wilayah ke Negara lain.

E. Mengelola dan mengatasi konflik

Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana.

Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan

keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat

ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan

(intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.

Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan Dalam Mengatasi Konflik:

1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.

2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.

3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak

karyawan.

4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang

muncul.

5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.

6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja.

7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata

rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling

hebat.

8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar

(43)

F. Manfaat konflik

Ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan

tradisional mengatakan konflik hanyalah merupakan gejala abnormal yang

mempunyai akibat-akibat negative sehingga perlu dilenyapkan. Alasan yang

mendasari pandangan tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Konflik hanya merugikan organisasi karena itu harus dihindarkan dan

ditiadakan

b. Konflik ditimbulkan karena perubahan kepribadian dan karena kegagalan

dalam kepemimpinan.

c. Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi

manajemen tingkat yang lebih tinggi

Konflik adalah hal yang alamiah dan selalu akan terjadi. Konflik

merupakan bagian dari pengalaman hubungan antarpribadi. Oleh karena itu, jika

konflik bias dihindari, sebaiknya konflik dikelola dengan efektif sehingga dapat

bermanfaat dan dapat menciptakan perbedaan serta pembaruan kearah yang lebih

baik dalam organisasi. Kesimpulannya, konflik tidak selalu merugikan organisasi

selama bisa ditangani dengan baik sehingga konflik dapat memberikan manfaat,

diantaranya :

a. Mengarah ke inovasi dan perubahan

b. Memberi tenaga kepada orang berindak

c. Menyumbangkan perlindungan untuk hal-hal dalam organisasi

d. Merupakan unsur penting dalam analisis system organisasi

III. Metode Pembelajaran

a. Metode Ceramah

b. Metode Tanya-jawab

(44)

IV. Skenario Pembelajaran

Pertemuan I

No Tahapan Pembelajaran (Untuk kegiatan Awal) Alokasi

Waktu

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1.

Memeriksa persiapan belajar siswa

dan kelas

Memberikan pre test

Memotivasi siswa

Menyapaikan tujuan pembelajaran

Menjawab salam

Mendengarkan dan menjalankan

instruksi yang diberikan guru

Menjawab soal pre test

Mendengarkan penjelasan guru

Mendengarkan penjelasan guru

15 menit

No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Inti)

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1

2

Memberikan penjelasan tentang

pengertian, faktor penyebab, dan

proses munculnya konflik

Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa

Mendengarkan penjelasan guru

Menjawab pertanyaan guru atau

mengajukan pertanyaan kepada guru

60 menit

No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Akhir)

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1

2

3

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

Menyimpulkan materi hari ini

Memberi salam

Mengajukan pertanyaan

Mendengarkan penjelasan guru

Menjawab salam

(45)

Pertemuan II

No Tahapan Pembelajaran (Untuk kegiatan Awal) Alokasi

Waktu

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1.

2.

3.

Memberikan salam

Memeriksa persiapan belajar siswa

dan kelas

Guru menghubungkan pelajaran

sekarang dengan pelajaran

sebelumnya

Menjawab salam

Mendengarkan dan menjalankan

instruksi yang diberikan guru

Mendengarkan penjelasan guru

15 menit

No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Inti)

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1

.

2.

Menjelaskan lanjutan materi yaitu

tentang tipe-tipe, cara mengelola, dan

manfaat konflik

Guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa, dan memberikan soal-soal

Mendengarkan penjelasan guru

Menjawab pertanyaan guru dan

mengerjakan soal-soal

60 menit

No Tahap Pembelajaran (Untuk Kegiatan Akhir)

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1

2

3

4

5

Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

Memberikan kesimpulan

Memberikan post test

Memberikan tugas rumah

Memberi salam

Mengajukan pertanyaan

Mendengarkan penjelasan guru

Menyelesaikan soal post test yang

diberikan guru

Mencatat tugas

Menjawab salam

15 menit

V. Alat / Bahan SumberBelajar

(46)

b. Sumber : Hendro. 2010. Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga

VI.Penilaian

a. Prosedur penilaian : penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat

peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.

b. Jenis te s : tes tertulis

c. Bentuk tes : uraian

Soal

Tes lisan

1. Apa yang kamu ketahui tentang mengelola konflik?

2. Sebutkan manfaat konflik!

Tes tertulis

1. Konflik itu beragam makna dan jenisnya. Sebutkan dan jelaskan!

2. Munculnya sebuah konflik disebabkan oleh berbagai sumber dan faktor

penyebab. Sebutkan dan jelaskan!

3. Jelaskan tentang terjadinya polaritas dari sebuah konflik!

4. Sebutkan sumber munculnya sebuah konflik dan gambarkan skemanya!

5. Sebutkan dan jelaskan tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya!

6. Sebutkan tahapan pemicu terjadinya konflik dalam tim!

Kunci Jawaban

Tes Tertulis

1. Konflik itu bisa beragam makna dan jenisnya, yaitu:

a. Konflik dalam hati dan pikiran atas proses pengambilan keputusan.

b. Konflik dengan pihak lain yang harus segera diselesaikan.

c. Konflik terhadap sebuah keputusan dari sebuah alternatif.

(47)

a. Perbedaan persepsi

b. Ketidakharmonisan pemikiran

c. Egoisme

d. Persaingan

e. Situasi dan kondisi yang mendukung konflik

3. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa diartikan berbeda oleh dua

orang atau lebih sehingga muncul sebuah polaritas. Jika polaritas menuju ke

kutub keselarasan maka yang muncul satu sasaran dan persepsi yang berdampak

positif bagi tim dan lingkungannya. Namun, bila polaritas menunjukkan tidak

harmonisnya sikap dan perilaku atas suatu kejadian yang tidak terselesaikan

dengan baik, akan berujung pada suatu konflik yang mengarah ke sebuah

pertikaian.

4. Konflik muncul karena ketidakharmonisan dan ketidakselarasan tiga buah aspek,

yaitu situasi, sikap, dan sasaran atau tujuan yang dirasakan oleh beberapa pihak.

5. Tipe-tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya:

a. Konflik emosi atau perasaan

b. Konflik ide dan pemikiran

c. Konflik tujuan

6. – belum adanya seorang pemimpin

- adanya pimpinan tetapi masing-masing individu telah membawa konfliknya

sebelum kelompok itu ada.

Medan, April 2014 Menyetujui

Guru Bidang Studi Calon Guru

(48)

Lampiran 4 Soal Pre Tes.

Jawablah pertanyaan di bawah ini! Berikanlah tanda silang pada pilihan jawaban a, b,

c, d dan e yang Anda anggap benar!

1. Pernyataan yang paling benar tentang konflik dan masalah adalah....

a. konflik itu bukan masalah d. masalah selalu berujung pada konflik

b. masalah adalah konflik e. semua jawaban benar

c. konflik adalah masalah

2. Munculnya sebuah konflik karena ....

a. salah mengerjakan soal d. keberanian berkreasi

b. masalah perbedaan persepsi e. sikap saling percaya

c. ketakutan akan suatu hal yang tidak beralasan

3. Sebagian besar konflik terjadi karena ....

a. pengetahuan yang minim d. pengalaman hidup

b. perbedaan kekayaan e. pendapatan

c. komunikasi

4. Tiga faktor pemicu konflik adalah ……

a. situasi, sasaran, dan pendidikan d. sasaran, sikap, da situasi

b. situasi, sikap dan polaritas e. sikap, sasaran, dan pengalaman

c. pendidikan, pengetahuan, pengalaman

5. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa diartikan berbeda oleh dua orang

atau lebih sehingga menimbulkan ...

a. polaritas d. pola pikir

b. popularitas e. permasalahan

c. persepsi

6. Polarisasi dari sebuah perbedaan sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa

(49)

a. konflik menuju ke arah keselarasan

b. konflik menuju ke arah pertikaian

c. kesepakatan menuju ke arah perbedaan persepsi

d. kesepakatan menuju ke arah konflik

e. konflik menuju ke arah kesepakatan

7. Berikut ini yang termasuk tahapan pemicu terjadinya konflik dalam tim adalah ...

a. tahapan perumusan kerja d. tahapan perjalanan konflik

b. tahapan dalam kepemimpinan e. tahapan pembentukan masalah

c. tahapan penyelesaian masalah

8. Konflik ... merupakan salah satu tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya.

a. ide dan pemikiran d. antarperorangan

b. individu e. interorganisasi

c. kelompok

9. Salah satu tipe konflik berdasarkan tingkatannya adalah konflik ...

a. emosi dan perasaan d. inspirasi

b. tujuan e. ide dan pemikiran

c. antarkelompok

10.Perselisihan antara bagian pemasaran dengan bagian produksi bisa digolongkan

pada konflik tingkatan ...

a. kelompok d. interpersonal (perorangan)

b. interorganisasi e. keluarga

c. individu

11. Setiap individu atau orang mempunyai teknik dan cara memecahkan masalah

konflik, di antaranya …..

a. berdasarkan hobinya d. berdasarkan kesukaannya

b. berdasarkan pengabdiannya e. berdasarkan keinginannya

c. berdasarkan pengalaman semasa kanak-kanank

12. Di bawah ini adalah cara-cara menanggulangi konflik …..

(50)

b. menaklukan pihak lawan pada saat yang tepat

c. membuat pengalihan dari konflik

d. menciptakan persaingan demi kebaikan tim

e. berkomunikasi tegas dengan pihak lawan

13. Konflik akan mengarah ke arah negatif jika …..

a. ada yang mau mendamaikan d. ada keselarasan

b. tidak ada inisiatif e. ada negosiasi

c. masing-masing berdiam diri

14. Cara mengubah konflik yang bersifat negatif …..

a. membiarkan konflik terjadi

b. menciptakan persaingan yang ketat

c. mengubah tujuan yang berbeda untuk kepentingan masing-masing

d. menerangkan bila masing-masing tujuan itu bersifat negatif

e. melakukan negosiasi

15. Manfaat konflik yang positif adalah …..

a. mengharigai konflik d. menjadikan konflik sebuah kebiasaan

b. mempertahankan pendapat e. membuat konflik itu sebuah tradisi

c. memperbaharui tim dan memanfaatkan energinya

16. Berikut ini yang bukan merupakan konflik adalah …..

a. saling bercanda tetapi saling sebal

b. menyindir dan merasa tersindir

c. disakiti secara emosional

d. saling mencela tapi tidak sakit hati

e. menghindari orang karena sebal

17. Hasil negative konflik dalam organisasi bisa berupa …..

a. kooperasi d. optimal

b. tidak stagnan e. terfokus

c. memecah perhatian

(51)

a. perintah yang jelas dan terperinci

b. perintah yang terlalu banyak

c. perintah yang keras

d. perintah yang tidak jelas dan membingungkan

e. perintah yang tanpa basa basi

19. Di bawah ini yang merupakan tahapan dalam negosiasi untuk saling bertukar

dokumen dan saling meyakinkan adalah …..

a. penutupan dan implementasi d. tawar menawar

b. perencanaan e. persiapan aturan dasar

e. klarifiaksi

20. Di bawah ini yang tidak termasuk hal yang dapat dilakukan pada tahap

perencanaan dan persiapan menghadapi negosiasi adalah …..

a. menganalisis jenis konflik yang dihadapi

b. mempelajari sejarah dan akar konflik

c. memerhatikan siapa pihak terlibat

d. melobi dan menawarkan solusi sementara kepada pihak terkait

(52)

Kunci Jawaban

1. C 11. C

2. B 12. B

3. C 13. B

4. D 14. E

5. A 15. D

6. B 16. D

7. C 17. C

8. A 18. D

9. C 19. D

(53)

Lampiran 5

Soal Post Tes.

Jawablah pertanyaan di bawah ini! Berikanlah tanda silang pada pilihan jawaban a, b,

c, d dan e yang Anda anggap benar!

1. Pernyataan yang paling benar tentang konflik dan masalah adalah....

a. konflik itu bukan masalah d. masalah selalu berujung pada konflik

b. masalah adalah konflik e. semua jawaban benar

c. konflik adalah masalah

2. Munculnya sebuah konflik karena ....

a. salah mengerjakan soal d. keberanian berkreasi

b. masalah perbedaan persepsi e. sikap saling percaya

c. ketakutan akan suatu hal yang tidak beralasan

3. Sebagian besar konflik terjadi karena ....

a. pengetahuan yang minim d. pengalaman hidup

b. perbedaan kekayaan e. pendapatan

c. komunikasi

4. Tiga faktor pemicu konflik adalah ……

a. situasi, sasaran, dan pendidikan d. sasaran, sikap, da situasi

b. situasi, sikap dan polaritas e. sikap, sasaran, dan pengalaman

c. pendidikan, pengetahuan, pengalaman

5. Suatu sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa diartikan berbeda oleh dua orang

atau lebih sehingga menimbulkan ...

a. polaritas d. pola pikir

b. popularitas e. permasalahan

c. persepsi

6. Polarisasi dari sebuah perbedaan sikap dan perilaku atas suatu kejadian bisa

(54)

a. konflik menuju ke arah keselarasan

b. konflik menuju ke arah pertikaian

c. kesepakatan menuju ke arah perbedaan persepsi

d. kesepakatan menuju ke arah konflik

e. konflik menuju ke arah kesepakatan

7. Berikut ini yang termasuk tahapan pemicu terjadinya konflik dalam tim adalah ...

a. tahapan perumusan kerja d. tahapan perjalanan konflik

b. tahapan dalam kepemimpinan e. tahapan pembentukan masalah

c. tahapan penyelesaian masalah

8. Konflik ... merupakan salah satu tipe konflik berdasarkan faktor penyebabnya.

a. ide dan pemikiran d. antarperorangan

b. individu e. interorganisasi

c. kelompok

9. Salah satu tipe konflik berdasarkan tingkatannya adalah konflik ...

a. emosi dan perasaan d. inspirasi

b. tujuan e. ide dan pemikiran

c. antarkelompok

10.Perselisihan antara bagian pemasaran dengan bagian produksi bisa digolongkan

pada konflik tingkatan ...

a. kelompok d. interpersonal (perorangan)

b. interorganisasi e. keluarga

c. individu

11. Setiap individu atau orang mempunyai teknik dan cara memecahkan masalah

konflik, di antaranya …..

a. berdasarkan hobinya d. berdasarkan kesukaannya

b. berdasarkan pengabdiannya e. berdasarkan keinginannya

c. berdasarkan pengalaman semasa kanak-kanank

12. Di bawah ini adalah cara-cara menanggulangi konflik …..

(55)

b. menaklukan pihak lawan pada saat yang tepat

c. membuat pengalihan dari konflik

d. menciptakan persaingan demi kebaikan tim

e. berkomunikasi tegas dengan pihak lawan

13. Konflik akan mengarah ke arah negatif jika …..

a. ada yang mau mendamaikan d. ada keselarasan

b. tidak ada inisiatif e. ada negosiasi

c. masing-masing berdiam diri

14. Cara mengubah konflik yang bersifat negatif …..

a. membiarkan konflik terjadi

b. menciptakan persaingan yang ketat

c. mengubah tujuan yang berbeda untuk kepentingan masing-masing

d. menerangkan bila masing-masing tujuan itu bersifat negatif

e. melakukan negosiasi

15. Manfaat konflik yang positif adalah …..

a. mengharigai konflik d. menjadikan konflik sebuah kebiasaan

b. mempertahankan pendapat e. membuat konflik itu sebuah tradisi

c. memperbaharui tim dan memanfaatkan energinya

16. Berikut ini yang bukan merupakan konflik adalah …..

a. saling bercanda tetapi saling sebal

b. menyindir dan merasa tersindir

c. disakiti secara emosional

d. saling mencela tapi tidak sakit hati

e. menghindari orang karena sebal

17. Hasil negative konflik dalam organisasi bisa berupa …..

a. kooperasi d. optimal

b. tidak stagnan e. terfokus

c. memecah perhatian

(56)

a. perintah yang jelas dan terperinci

b. perintah yang terlalu banyak

c. perintah yang keras

d. perintah yang tidak jelas dan membingungkan

e. perintah yang tanpa basa basi

19. Di bawah ini yang merupakan tahapan dalam negosiasi untuk saling bertukar

dokumen dan saling meyakinkan adalah …..

a. penutupan dan implementasi d. tawar menawar

b. perencanaan e. persiapan aturan dasar

e. klarifiaksi

20. Di bawah ini yang tidak termasuk hal yang dapat dilakukan pada tahap

perencanaan dan persiapan menghadapi negosiasi adalah …..

a. menganalisis jenis konflik yang dihadapi

b. mempelajari sejarah dan akar konflik

c. memerhatikan siapa pihak terlibat

d. melobi dan menawarkan solusi sementara kepada pihak terkait

(57)

Kunci Jawaban

1. C 11. C

2. B 12. B

3. C 13. B

4. D 14. E

5. A 15. D

6. B 16. D

7. C 17. C

8. A 18. D

9. C 19. D

(58)

Lampiran 6

DATA HASIL BELAJAR SISWA DARI RAPOT

NO NAMA SISWA KELAS X AP I

(EKSPERIMEN) NILAI NO

NAMA SISWA KELAS X AP II

(KONTROL) NILAI

(59)

Gambar

Tabel 2.1. Tahap - tahap PBL  ..................................................................................
Tabel 1. Hasil Perhitungan Nilai Validitas Tes  rtabel
Tabel 2. Daya Beda Test
Tabel 3. Indeks Kesukaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan

PS PICE dot-model statement for the ideal bipolar transistor: β = Bf, Early voltage Vaf, and scale current Is; as shown by curly braces {}, these values are set using variables

Sebagai suatu negara hukum (rechtsstaat), dalam hubungannya dengan pengelolaan sumber daya alam nasional, termasuk dalam bidang kehutanan, negara atau pemerintah Indonesia

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja antara lain: motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi

bahwa: Bbisnis penjualan pulsa adalah salah satu bisnis yang tidak memerlukan modal yang cukup besar, karena perputaran uang yang cepat menyebabkan order pulsa

Pajak secara umum adalah iuran wajib anggota masyarakat kepada negara karena undang-undang, dan atas pembayaran tersebut pemerintah tidak memberikan balas jasa yang

b) merangsang ambing untuk memproduksi susu lebih banyak; dan c) tidak memerlukan pelicin sehingga puting lebih mudah disucihamakan. 8) Puting harus segera disucihamakan

usaha tersebut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tidak secara tegas diatur, tetapi dalam Perkom 2 Tahun 2010 tentang Pedoman pasal 22, secara implisit