• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN DI PT. CEMORO MAS KURNIA ABADI - BANYUWANGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGGAJIAN DI PT. CEMORO MAS KURNIA ABADI - BANYUWANGI."

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

S

S

K

K

R

R

I

I

P

P

S

S

I

I

D

DiiaajjuukkaannUUnnttuukkMMeemmeennuuhhiiSSeebbaaggaaiiPPeerrssyyaarraattaann D

DaallaammMMeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaTTeekknniikk

J

JuurruussaannTTeekknniikkIInndduussttrrii

O

Olleehh:: W

WAAHHYYUUDDWWIIKKUURRNNIIAAWWAANN

N

NPPMM::00883322001100110099

J

J

U

U

R

R

U

U

S

S

A

A

N

N

T

T

E

E

K

K

N

N

I

I

K

K

I

I

N

N

D

D

U

U

S

S

T

T

R

R

I

I

F

F

A

A

K

K

U

U

L

L

T

T

A

A

S

S

T

T

E

E

K

K

N

N

O

O

L

L

O

O

G

G

I

I

I

I

N

N

D

D

U

U

S

S

T

T

R

R

I

I

U

U

N

N

I

I

V

V

E

E

R

R

S

S

I

I

T

T

A

A

S

S

P

P

E

E

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

U

U

N

N

A

A

N

N

N

N

A

A

S

S

I

I

O

O

N

N

A

A

L

L

V

V

E

E

T

T

E

E

R

R

A

A

N

N

J

(2)

S

S

K

K

R

R

I

I

P

P

S

S

I

I

O

Olleehh:: W

WAAHHYYUUDDWWIIKKUURRNNIIAAWWAANN

N

NPPMM::00883322001100110099

J

J

U

U

R

R

U

U

S

S

A

A

N

N

T

T

E

E

K

K

N

N

I

I

K

K

I

I

N

N

D

D

U

U

S

S

T

T

R

R

I

I

F

F

A

A

K

K

U

U

L

L

T

T

A

A

S

S

T

T

E

E

K

K

N

N

O

O

L

L

O

O

G

G

I

I

I

I

N

N

D

D

U

U

S

S

T

T

R

R

I

I

U

U

N

N

I

I

V

V

E

E

R

R

S

S

I

I

T

T

A

A

S

S

P

P

E

E

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

U

U

N

N

A

A

N

N

N

N

A

A

S

S

I

I

O

O

N

N

A

A

L

L

V

V

E

E

T

T

E

E

R

R

A

A

N

N

J

J

A

A

W

W

A

A

T

T

I

I

M

M

U

U

R

R

2

(3)

SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN

PENGGAJ IAN DI PT. CEMORO MAS KURNIA ABADI -

BANYUWANGI

Disusun Oleh :

WAHYU DWI KURNIAWAN

NPM : 0832010109

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negar a Lisan Gelombang IV Tahun Ajar an 2012 – 2013

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I

Ir Sumiati. MT. NIP. 1960121399103 2 001

Mengetahui,

Dosen Pembimbing II

Suseno Budi Prasetyo. ST. MT. NIP. 19760503200501 1 002

Mengetahui

Ketua J urusan Teknik Industri UPN “Veteran” J awa Timur

(4)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN

PENGGAJ IAN DI PT. CEMORO MAS KURNIA ABADI -

BANYUWANGI

Disusun Oleh :

WAHYU DWI KURNIAWAN

NPM. 0832010109

Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal : 12 April 2013

Tim Penguji : Dosen Pembimbing :

1. 1.

Dr. Ir. Minto Waluyo, MM Ir. Sumiati, MT

NIP. 19630125 198803 2 001 NIP. 19601213 199103 2 001

2. 2.

Ir. Handoyo, MT Suseno Budi Prasetyo. ST. MT NIP . 19550708 198903 1 001 NIP. 19760503200501 1 002

3.

Ir. Sumiati, MT

NIP. 19601213 199103 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Indsutri

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian penelitian dengan judul

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN PENGGAJ IAN DI PT. CEMORO MAS KURNIA ABADI - BANYUWANGI

Penelitian ini merupakan tugas wajib dan sebagai syarat untuk

menyelesaikan program sarjana strata satu (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa

Timur.

Dalam menyusun penelitian ini, penulis tidak lepas dari banyak pihak, yang secara langsung maupun secara tidak langsung telah turut membimbing dan

mendukung penyelesaian tugas penelitian ini yang semuanya sangat besar artinya bagi penulis. Oleh karena itu, tidak lupa penulis menyampaikan rasa hormat dan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa dan Maha Segalanya

2. Nabi Muhammad SAW, Nabi dan Rosul terakhir yang membawa jaman

kegelapan menuju jaman terang – benderang.

3. H. Suwito & Hj. Siti Holidah, kedua orang tua yang telah melahirkan,

membesarkan, membimbing dan mensuport dalam material dan non material.

4. Wilis Fika Kurniawati dan Wirangga Tri Kurniawan, kedua saudaraku

(6)

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. Selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

6. Bapak Ir. Sutiyono, MS. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur.

7. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM. Selaku Kepala Jurusan Teknik Industri 8. Bapak Drs. Pailan, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri, Universitas

Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur. 9. Ibu Ir. Sumiati, MT selaku dosen pembimbing I

10. Bapak Suseno Budi Prasetyo. ST. MT selaku dosen pembimbing II

11. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya.

Akhir kata semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan semoga Tuhan memberikan balasan kepada semua

pihak yang telah membantu penulis.

Surabaya, April 2013

(7)

Halaman J udul Lembar pengesahan

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Tabel ... x

Daftar Lampiran... xi

Abstraksi ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah.... ... 3

1.4 Asumsi - Asumsi ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Peneliatian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Sistem ... 7

(8)

2.1.3 Klasifikasi sistem ... 11

2.2 Informasi ... 13

2.2.1 Definisi Informasi ... 13

2.2.2 Siklus informasi ... 14

2.2.3 Kualitas informasi ... 14

2.2.4 Nilai informasi ... 16

2.3 Sistem Informasi... 17

2.3.1 Definisi Sistem informasi ... 17

2.3.2 Komponen sistem informasi ... 19

2.3.3 Tipe sistem informasi ... 18

2.4 Sistem informasi manajemen ... 20

2.5 Organisasi dan informasi ... 21

2.6 Pengembangan sistem... 25

2.6.1 Perlunya pengembangan sistem ... 25

2.6.2 Prinsip pengembangan sistem ... 28

2.6.3 Pendekatan pengembangan sistem ... 30

2.6.4 Siklus hidup pengembangan sistem ... 32

2.6.4.1 Tahap perencanaan sistem (sistem planing) ... 33

2.6.4.2 Tahap analisis sistem (analysis system) ... 33

2.6.4.3 Tahap perancangan sistem (design system) ... 35

2.6.4.4 Tahap implementasi sistem (sistem implementation) ... 36

2.6.5 Analisis dan pemrograman sistem ... 36

(9)

2.6.6.2 Diagram arus data (DAD) atau data flow diagram (DFD) .. 45

2.6.6.3 Bentuk diagram arus data (DAD) ... 49

2.6.6.4 Diagram ER (Entity Relationship) ... 50

2.6.6.5 HIPO (Hierarki Plus Input – proses – output ) ... 51

2.7 Desain sistem secara umum ... 52

2.7.1 Desain database secara umum ... 52

2.7.2 Desain input secara umum... 54

2.7.3 Desain output secara umum ... 55

2.8 Sistem dan prosedur penggajian ... 56

2.8.1 sistem penggajian ... 56

2.8.2 Prosedur penggajian ... 59

2.9 Visual Basic NET ... 61

2.10 My SQL ... 65

2.11 XAMPP ... 66

2.12 Penelitan terdahulu ... 72

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 74

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 74

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 75

3.4 Metode Pengolahan Data ... 75

(10)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem ... 83

4.1.1 Sistem dan prosedur, serta fungsi masing – masing bagian/departemen ... 84

4.2 Analisa Sistem dan identifikasi Prosedur ... 85

4.2.1 Analisa kebutuhan dokumen dan informasi ... 87

4.2.2 Analisa Kebutuhan Informasi ... 88

4.2.3 analisa Penjaringan Data... 88

4.3 pengembangan Sistem dan Prosedur ... 89

4.3.1 bagan Alir Dokumen yang Dirancang ... 91

4.4 Diagram Arus Data ... 91

4.4.1 Context Diagram ... 92

4.4.2 Bagan Berjenjang ... 92

4.4.3 Diagram Arus Data ... 93

4.4.4 Diagram Arus Data (DAD) Level 1 ... 94

4.4.4.1 Proses Absensi Karyawan ... 94

4.4.4.2 Proses Lembur Karyawan ... 95

4.4.4.3 Proses Penggajian ... 95

4.4.4.4 Proses Pembuatan Laporan ... 96

4.5 Entity Relationship Diagram... 96

4.5.1 Entity Relationship Diagram ... 96

4.6 Perancangan Database ... 98

(11)

4.8.1 Verifikasi Program ... 103

4.8.2 Validasi Rancangan SIM Penggajian dan Pengupahan baru ... 103 4.9 Pembahasan... 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 108

5.2 Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 14

Gambar 2.2 Pilar kualitas informasi ... 16

Gambar 2.3 Lima Komponen sistem informasi ... 18

Gambar 2.4 Hubungan tipe informasi dan tingkatan manajemen ... 20

Gambar 2.5 Hubungan data dan tujuan informasi ... 22

Gambar 2.6 Pengembangan sistem ... 27

Gambar 2.7 Siklus Hidup pengembangan sistem ... 33

Gambar 2.8 Simbol – simbol yang digunakan di bagan alir sistem ... 40

Gambar 2.9 Simbol – simbol yang digunakan di bagan alir dokumen ... 43

Gambar 2.10 Simbol – simbol yang digunakan di bagan alir program ... 45

Gambar 2.11 Notasi proses DAD ... 47

Gambar 2.12 Penjelasan di simbol proses... 48

Gambar 2.13 Simbol dari simpanan data di DAD ... 49

Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah ... 77

Gambar 4.1 DAD sistem lama yang dipakai ... 83

Gambar 4.2 DAD sistem baru yang diajukan ... 84

Gambar 4.3 Context diagram penggajian ... 92

Gambar 4.4 DAD level 0... 93

Gambar 4.5 DAD level 1 proses 1 (proses absensi karyawan) ... 94

Gambar 4.6 DAD level 1 proses 2 (proses lembur karyawan) ... 95

Gambar 4.7 DAD level 1 proses 3 (proses penggajian) ... 95

(13)

Gambar 4.10 Tampilan Pembuka SIM Penggajian ... 99

Gambar 4.11 Tampilan Menu Awal SIM Penggajian ... 99

Gambar 4.12 Tampilan input golongan ... 100

Gambar 4.13 Tampilan input jabatan... 100

Gambar 4.14 Tampilan input data pegawai ... 101

Gambar 4.15 Tampilan pengolahan data gaji karyawan ... 101

Gambar 4.16 Tampilan Cetak Slip Gaji ... 102

Gambar 4.17 Tampilan Laporan Penggajian ... 102

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel analisa dokumen dan laporan ... 87

Tabel 4.2 Tabel analisa kebutuhan informasi ... 88

Tabel 4.3 Tabel analisa penjaringan data ... 89

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Sejarah Perusahaan

Lampiran B : Struktur organisasi perusahaan

Lampiran C : Sistem prosedur penggajian yang sekarang (Real) Lampiran D : Sistem prosedur penggajian yang diusulkan

Lampiran E : Prosedur Penggunaan Manual software SIM

Lampiran F : Tabel pengamatan perhitungan waktu kegiatan di PT CEMORO

MAS KURNIA ABADI (cara manual)

(16)

ABSTRAKSI

Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan harus mampu menghadapi persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus dapat dikerahkan secara maksimal dan profesional untuk mendukung keberhasilan perusahaan, yang tergantung pada keberhasilan manajemen. Keberhasilan manajemen tersebut tergantung pada tersedianya informasi yang relevan dari pengolahan data yang tepat. Agar pekerjaan informasi dapat ditangani secara sistematis dan praktis, maka perlu adanya Sistem Informasi Manajemen.

PT. CEMORO MAS KURNIA ABADI adalah perusahaan yang bergerak di bidang developer dan kontraktor. Pada perusahaan ini absensi karyawan dan lembur masih dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan terlambatnya informasi absen dan lembur yang menjadikan keterlambatan dalam proses penggajian.

Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi ini, maka perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang memadai sehingga dapat memberikan informasi yang lebih baik dari informasi yang diberikan oleh sistem yang ada selama ini. Perancangan sistem informasi berbasis komputer ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang ada mengenai Sistem Informasi Manajemen Penggajian selama ini.

Perancangan sistem informasi manajemen penggajian ini menggunakan aplikasi visual basic net 9.0 dan menggunakan MySQL sebagai databasenya. Software ini memberikan banyak kelebihan dan keuntungan diantaranya : ukuran file software yang kecil, software mudah dalam penggunaannya, serta dapat menampung data dalam jumlah yang sangat banyak.

Secara umum perancangan sistem ini dapat memperbaiki prosedur penggajian menjadi lebih efisien karena adanya penyederhanaan dari 5 tahap menjadi 3 tahap pada sistem yang diusulkan serta adanya sistem informasi manajemen penggajian terkomputerisasi sehingga akan mempermudah tugas operator dalam menghasilkan sistem informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

(17)

ABSTRACT

In the current era of globalization, companies must be able to face free competition going on. For that all the company's resources should be deployed optimally and professionally to support the success of the company, which depends on the success of management. Successful management depends on the availability of relevant information from appropriate data processing. Work order information can be handled in a systematic and practical, it is necessary to Management Information Systems.

PT. CEMORO MAS KURNIA ABADI is a company engaged in the field of developers and contractors. In this company employee absences and overtime is still done manually in their respective departments, causing delays absences and overtime information provided.

To meet the need for this information, it is necessary to develop an adequate information system so as to provide better information than the information provided by the system over the years. Designing computer-based information system was expected to answer the problems that exist on Payroll Management Information Systems over the years.

Payroll management information system design provides many advantages and benefits include: making better data archiving and storage pengaksesannya, can reduce the performance of the security and performance in the manufacturing and production so that the guards can be more focused on his task, speed up the delivery of payroll and payroll to employees in a timely and relevant.

In general, the design of these systems can improve payroll procedures become more efficient due to the simplification of the 5 parts into 3 sections in the proposed system and the computerized payroll management information system that will facilitate the task of operators in the generating system providing accurate, timely, and relevant so that can be used in the decision making process.

(18)

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini serta persaingan bebas yang terjadi, perusahaan atau instansi yang bermunculan harus

mampu bekerja dengan cepat, tepat dan benar agar dapat terus bertahan dalam persaingan yang kompetitif. Disetiap perusahaan, pengelolaan dan pemanfaatan

manusia sebagai aset perusahaan turut memberikan peran. Seringkali masalah yang dihadapi adalah perlunya penyimpanan database yang baik, pengarsipan dokumen, pembuatan laporan – laporan hingga pengelolaan gaji pegawai. Untuk

itu diperlukan suatu teknologi informasi yang di dalamnya memberikan sistem multifungsi sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan sehingga perusahaan

dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Salah satu pendukung dalam kemajuan perusahaan adalah ketersediaan dan pengembangan sistem informasi manajemen di segala bidang. Karena sistem informasi manajemen dapat mengolah data

dengan tepat, akurat dan fleksibel. sehingga informasi yang diperoleh tersusun secara sistematis dan praktis. Hal ini akan menunjang kelancaran aktivitas di

perusahaan atau instansi dalam kegiatan sehari-harinya.

PT. CMKA (Cemoro Mas Kurnia Abadi) Banyuwangi adalah perusahaan yang bergerak di bidang Properti dan bekerja sama dengan ASABRI. Perusahaan

(19)

Penggajian sebagai subsistem dari manajemen personalia merupakan hal

yang vital bagi PT. CMKA (Cemoro Mas Kurnia Abadi). Di perusahaan ini sistem penggajian masih bersifat manual yaitu dengan pencatatan langsung secara

fungsinya. Permasalahan yang sering dijumpai karena penggunaan sistem yang masih manual yaitu keterlambatan masuknya informasi ke bagian keuangan seperti halnya informasi absensi, informasi lembur, informasi ijin karyawan yang

mengakibatkan kemunduran jadwal penggajian dan terjadinya kesalahan dalam penyampaian gaji kepada beberapa karyawan.

Melihat masalah diatas maka program SIM (Sistem Informasi Manajemen) penggajian sangatlah tepat untuk diterapkan di PT. CMKA (Cemoro Mas Kurnia Abadi). Sistem teknologi yang berbasis komputer ini merupakan program yang

dirancang dengan program visual basic net dan tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk menjalankannya. Keuntungan yang didapat dari

penggunaan program ini yaitu: data yang tersusun rapi didalam komputer, mempermudah bagian keuangan agar dapat bekerja lebih efektif, dan proses pelaksanaan penggajian bisa lebih secara tepat waktu, akurat dan relevan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut : ”Bagaimana merancang Sistem Informasi

Manajemen Penggajian di PT. Cemoro Mas Kurnia Abadi Banyuwangi agar

(20)

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah pada pembahasan Sistem Informasi Manajemen penggajian di perusahaan, maka permasalahan perlu dibatasi sebagai

berikut :

1. Sistem informasi yang dibuat akan menggunakan perangkat lunak pendukung sistem informasi tersebut.

2. Tidak dilakukan analisa biaya pengadaan perangkat kerasnya. 3. Digunakan untuk kurang lebih 100 karyawan tetap

4. Analisa perancangan sistem informasi hanya menilai dari keuntungan– keuntungan terintegrasinya data salah satunya yaitu memudahkan administrasi bagian HRD dalam merekap data absensi

dan lembur.

1.4 Asumsi-Asumsi

Agar penelitian ini memberikan hasil pembahasan sistem informasi manajemen yang baik, maka perlu diberikan suatu asumsi sebagai berikut :

1. Tidak terjadi kenaikan gaji selama penelitian

2. Tidak ada perubahan kebijaksanaan maupun restrukturisasi organisasi

dari pihak perusahaan

(21)

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “Merancang Sistem Informasi Manajemen

Penggajian di PT. Cemoro Mas Kurnia Abadi, sehingga informasi menjadi

cepat, tepat, akurat dan relevan ?”.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan Perancangan Sistem Informasi Manajemen ini diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut :

- Tingkat ketelitian menjadi lebih baik karena penyederhanakan sistem kerja manual menjadi sistem yang terkomputerisasi

- Kelancaran operasional kerja menjadi lebih baik.

- Memiliki sistem pengarsipan yang lebih rapi, efektif dan efisien.

- Mengurangi biaya pengadaan bahan operasional (buku, pulpen, dll) dalam

jangka waktu yang panjang.

- Dapat melakukan perhitungan penggajian dan melakukan print slip gaji dalam waktu yang singkat.

- Dapat memberikan informasi yang dibutuhkan secara cepat

- Sebagai bahan perbandingan teori dan praktek sehingga dapat menambah

wawasan yang sangat penting bagi penulis.

- Dapat mengembangkan pengetahuan yang selama ini hanya didapat secara teoritis untuk diterapkan dalam praktek nyata.

(22)

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami pembahasannya, maka laporan ini secara sistematika adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, asumsi–asumsi yang

digunakan, mananfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan diuraikan teori-teori yang berhubungan dan berkenaan dengan topik-topik yang dibahas antara lain kosep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar

sistem informasi manajemen, pengembangan sistem, alat-alat pengembangan sistem serta perancangan sistem yang digunakan

sebagai dasar dalam menganalisa dan menyelesaikan masalah. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan tentang cara mendapatkan data, data apa saja

yang digunakan dalam perancangan sistem informasi manajemen, bagaimana cara mengolah data tersebut, hasil apa saja yang akan

didapat setelah data tersebut diolah serta flowchart pemecahan masalah.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

(23)

program komputer, implementasi program serta kelebihan penggunaan

sistem informasi manajemen yang dirancang. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan saran untuk perbaikan sistem informasi manajemen yang digunakan perusahaan saat ini.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(24)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Sistem

2.1.1 Konsep Dasar sistem

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem,

yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur

didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang

menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan

dan bagaimana mengerjakannya. Penganut pendekatan elemen adalah Davis yang

mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi

bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan Lucas

mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling

berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. Sebuah sistern mempunyai

tujuan atau sasaran. McLeod berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Begitu pula Robert

G. Murdick, mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa sitem

yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang sating berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

(25)

Lebih lanjut pemahaman tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari

pengertian dan definisinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang

sangat penting dalam melakukan pendekatan terhadap sistem yang akan dianalisis.

Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau

subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan pendekatan

sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya. Definisi ini lebih banyak diterima

karena pada kenyataannya suatu sistem memang terdiri dari subsistem-subsistem.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen akan lebih mudah dipelajari

untuk analisis dan rancangan system (Al – Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : 2)

2.1.2 Ka rakter istik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, menurut

(Al – Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : 3) karakteristik antara lain :

1. Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari

sistem.Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih

besar yang disebut dengan supra system.Misalnya suatu perusahaan dapat disebut

(26)

disebut dengan supra system.Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka

perusahaan dapat disebut sebagai subsistem.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan suatu sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar

yang menguntungkan merupakan energi dari suatu sistem dan dengan demikian harus

tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan

dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari

sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari

satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan

melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

(27)

5. Masukan Sistem (input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

Sebagai contoh di dalam sistem computer, program adalah maintenance input yang

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk

diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan

untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem

komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan

merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang

dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku

dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi

akan mengolah data-data transaksi menjadi lapaoran keuangan dan

(28)

8. Sasaran Sistem (objectives) atau tujuan sistem (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasaran atau tujuan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai Sistem abstrak (abstract system)

lawan sistem fisik (physical system), sistem alamiah (natural system) lawan

Sistem buatan manusia (human made sistem), sistem pasti (deterministic

system) lawan sistem probabilistik (probabilistic system), dan Sistem tertutup

(closed system) lawan sistem terbuka (open system) .

Sistem infomsasi masuk di dalam klasifikasi sistem fisik Sistem buatan_

manusia, Sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai Sistem fisik, sistem

informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem buatan manasia,

karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai sistem. Sebagai sistem pasti,

karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang sudah

dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang

terbuka. karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarya. Lingkungan

luar sistem informasi dapat berupa sesuatu diluar sistem informasi ini tetapi masih

(29)

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

adalah sebagai berikut: ((Al – Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : 6))

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik.Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sistem fisik

adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem

akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made

system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah

sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan

interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human- machine

system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem

informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut

penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga

keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari

(30)

program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat dipredeksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem

ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem yang lainnya.

2.2 I nfor masi

2.2.1 Definisi Infor masi

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi, sehingga suatu sistem yang

kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.

Robert N. Anthony dan John Dearden menyebutkan keadaan dari sistem dalam

hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy.

Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya untuk mengambil keputusan masa kini dan masa

yang akan datang. (Al – Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : 8)

Sumber informasi adalah data. Data harus dibedakan dengan informasi. Data

adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi (the description of things and

(31)

menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. (Al – Bahra Bin

Ladjamudin, 2005 : 8)

2.2.2 Siklus Infor ma si

Untuk memperoleh informasi Data dapat dikatakan suatu bentuk yang masih

mentah dyang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus

yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. (Al – Bahra Bin

Ladjamudin, 2005 : 11)

Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing

cycles).

Gamba r 2.1. Siklus Infor masi

(Sumber: Al – Bahra Bin Ladjamudin, Analisis & Desain Sistem Informasi: Graha

Ilmu, Yogyakarta, 2005, hal 11)

2.2.3 Kualitas Infor masi

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau

ditentukan dari tiga hal sebagai berikut .

a. Relevan (relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan

kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. INPUT

(data)

OUTPUT

(Informasi)

PROSES

(32)

Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah

relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah

bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh

siapa saja.

b. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi

tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar/sesuai

(Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya system

yang diinginkan oleh user (Security)..

c. Tepat waktu (timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporanlaporan yang

dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu

d. Ekonomis (Economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya

operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut

juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan

ekonomi dan teknologi informasi.

e. Efisien (efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana

(tidak berbelit – belit, tidak juga puitis, bahkan juga romantis) namun

mampu memberikan makna yang mendalam, atau bahkan menggetarkan

(33)

f. Dapat dipercaya (reliability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber

tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannnya. Misalkan output suatu

program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability,karena program

komputer akan mengeluarkan output sesuai input yang diberikan, dan

outputnya tidak pernah dipengaruhi iming – iming jabatan, ataupun

setumpuk nilai rupiah.

Gambar . 2.2. Pilar kualitas infor ma si

(Sumber: Al – Bahra Bin Ladjamudin, Analisis & Desain Sistem

Informasi: Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005, hal 11)

2.2.4 Nila i Infor masi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak

(34)

efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau

cost benefit. (Al – Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : 12)

2.3 Sistem Infor masi

2.3.1 Definisi Sistem Infor masi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

g. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan vaitu menyajikan

informasi.

h. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk

mengendalikan organisasi.

i. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan taransaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.2 Komponen Sistem Infor masi

Komponen sisteminformasi terdiri dari 5 komponen (hardware, software, data,

proses dan manusia) namun dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin

b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara

(35)

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar

terjadi suatu proses pengolahan data.

Gamba r . 2.3. Lima komponen Sistem Infor masi

(Sumber: Al – Bahra Bin Ladjamudin, Analisis & Desain Sistem

Informasi: Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005, hal 15)

2.3.3 Tipe Sistem Infor masi

Sistem informasi sekarang tidak hanya sebagai pengumpul data dan

pengolahnya menjadi informasi berupa laporan-laporan keuangan saja, tetapi

memiliki peranan yang lebih penting di dalam menyediakan informasi bagi

manajemen untuk fungsi-fungsi perencanaan, alokasi-alokasi sumber daya,

pengukuran dan pengendalian. Laporan-laporan dari sistem informasi memberikan

informasi kepada manajemen mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di

dalam organisasi untuk menjadi suatu bukti yang berguna di dalam menentukan

tindakan yang akan diambil. Sistem informasi dapat menyediakan tiga macam tipe

informasi untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu : (HM. Jogiyanto, 2005:

69)

Harware (perangkat

keras)

Software (perangkat

lunak)

DATA

People (manusia) Procedures

(prosedur)

(36)

1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information)

Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk

menjawab pertanyaan :”Am I doing well or badly?” (Apakah saya sudah

mengerjakan dengan baik atau belum ?). informasi ini berguna bagi manajer

bawah untuk mengevaluasi kinerja personil-personilnya.

2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information)

Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada

masalah-masalah yang menyimpan, ketidakberesan, ketidakefesienan dan

kesempatan – kesempatan yang dapat dilakukan. Informasi ini untuk menjawab

pertanyaan : ”What problem should I look into?” (permasalahan apakah yang

seharusnya saya amati?). Informasi ini akan membantu manajemen menengah

untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information)

Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan

memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Informasi ini untuk menjawab

pertanyaan : ”Of the several ways of doing the job, which is the best?”

(manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) problem

solving biasanya dihubungkan dengan keputusan – keputusan yang tidak

berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh

(37)

Ga mbar 2.4. Hubunga n tipe infor masi dan tingkatan mana jemen

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005)

2.4 Sistem Infor masi Ma najemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) berasal dari kata Management

Information System. SIM merupakan matakuliah yang mempelajari cara-cara

mengelolah pekerjaan informasi dengan menggunakan pendekatan sistem yang

berdasarkan pada prinsip-prinsip manajemen.

Manajemen merupakan proses kegiatan mengelola sumber daya manusia,

material, dan metode (3M.: Man, Material, Method) berdasarkan fungsi-fungsi

manajemen agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Fungsi-fungsi

manajemen disebutkan dengan jumlah dan istilah yang bervariasi oleh masing-masing

pakar manajemen.

Secara operasional manajemen dapat diartikan sebagai pelaksanaan fungsi

(38)

mengarahkan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi pekerjaan unit

masing-masing untuk mencapai tujuan keseluruhan organisasi secara efisien dan efektif.

Manajemen juga berarti sebagai kelompok pimpinan dalam organisasi.

Manajemen (management) adalah pekerjaan yang dikerjakan oleh manajer

(manager). Disebutkan bahwa pekerjaan manajer bersifat manajerial (managerial), di

samping itu manajerial dapat juga diartikan sebagai pimpinan. Ada tiga tingkat (level)

manajemen, yaitu: (1) manajemen lini atas, (2) manajemen lini tengah, (3)

manajemen lini bawah.

Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan,

menganggarkan, mengorganisasikan, mengarahkan, menggiatkan, mengawasi dan

melaporkan kegiatan masing-masing unit organisasi agar keseluruhan tujuan

organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif.

2.5 Or ganisasi dan Infor masi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berpengaruh

terhadap kemajuan organisasi. Kemajuan menimbulkan persaingan.

Masing-masing organisasi ingin maju lebih cepat dan lebih banyak dari yang lain. Untuk

mencapai tujuan tiap organisasi memerlukan manajemen yang tepat dan dapat

dilaksanakan sesuai kebutuhan. Kegiatan manajemen memerlukan dukungan

(39)

Gamba r . 2.5. Hubungan data da n tujuan infor masi

(Sumber: Akhmad Fauzi, Sistem Informasi Manajemen: Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2008)

Tanpa dukungan informasi, manajemen suatu organisasi tidak akan dapat

mencapai tujuan yang direncanakan, apalagi untuk mencapai sasaran secara efisien

dan efektif.

Sehubungan dengan pekerjaan informasi, maka organisasi berdasarkan

kepemilikannya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Organisasi Milik Pemerintah

2. Organisasi Milik Swasta

3. Organisasi Milik Kemasyarakatan

Tujuan umum suatu organisasi adalah mencari keuntungan (profit) dan tidak

mencari keuntungan (nonprofit). Tujuan umum tersebut kemudian dijabarkan

menjadi tujuan-tujuan khusus, yaitu berdasarkan bidang kegiatan masing-masing

organisasi.

Manajemen

Informasi

(40)

Untuk mencapai tujuan, maka organisasi menerapkan manajemen dengan

menjabarkannya secara operasional dalam bentuk kelompok fungsi-fungsi

manajemen sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning) yang terdiri dari fungsi-fungsi Perencanaan dan

Penganggaran (Budgeting).

2. Pelaksanaan (Operating) yang terdiri dari fungsi-fungsi Pengarahan (Directing),

Penggiatan (Actuating), Pengorganisasian (Organizing), dan Koordinasi

(Coordinating).

3. Pengawasan (Controlling) yang terdiri dari fungsi-fungsi Pengawasan, Penilaian

(Evaluating), dan Pelaporan (Reporting).

Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang mempengaruhi secara

dahsyat pada bidang organisasi dan manajemen dengan pengelolaan sumber daya

3M-nya, maka dewasa ini telah terjadi penyesuaian, penambahan, perubahan, dan

pergeseran fungsi – fungsi manajemen yang lebih mengarah pada pendekatan

hubungan antarmanusia seperti partisipasi (participating), motivasi (motivating),

bimbingan (guiding), dan penyuluhan (counseling).

Fungsi-fungsi manajemen tersebut di dalam suatu organisasi dilimpahkan

menjadi bagian dari pekerjaan setiap fungsi organisasi. Untuk melaksanakan

fungsi-fungsi organisasi tersebut, maka dibentuklah apa yang lazim disebut sebagai unit

kerja. Berdasarkan kebutuhan dan corak tujuan masing-masing organisasi satu

dengan yang lain yang berbeda, maka setiap organisasi membentuk dan mempunyai

(41)

Untuk memudahkan pengenalan terhadap kegiatan organisasi dalam

rangka pekerjaan informasi dan penyusunan sistem informasi dalam suatu

organisasi, maka kita perlu mengelompokkan berbagai kegiatan yang terdapat

dalam organisasi menjadi dua kelompok yang lebih seserhana, yaitu:

1 . Kegiatan substantif

Merupakan kelompok kegiatan unit-unit kerja yang berhubungan dengan

pekerjaan utama dari suatu organisasi. Misalnya, Kementerian Kehutanan

kegiatan substantifnya adalah kehutanan.

2. Kegiatan fasilitatif

Merupakan kelompok kegiatan unit-unit kerja yang berhubungan dengan

pekerjaan pendukung dalam suatu organisasi. Misalnya, Kementerian

Kehutanan kegiatan fasilitatifnya kegiatan-kegiatan seperti keuangan, personalia,

sekretariat, dan lain-lain. Demikian pula dengan perusahaan atau organisasi yang

lain.

Berdasarkan pengelompokan kegiatan tersebut, maka para penyusun

sistem/subsistem informasi pada suatu organisasi atau unit-unit kerja akan

mempunyai suatu gambaran mengenai kegiatan dari berbagai data dan informasi

yang diperlukan dan dihasilkan pada suatu unit kerja tertentu.

Dalam rangka mencapai tujuan masing-masing organisasi, maka para ahli

sepakat bahwa formula dasarnya adalah sama, yaitu: tujuan dapat dicapai secara

maksimal, efektif, dan efisien, apabila mendapat dukungan manajemen yang tepat.

Manajemen yang tepat hanya dapat bekerja dengan baik dan lancar bila mendapat

(42)

berasal dari data yang diolah sesuai dengan kebutuhan manajemen masing –

masing unit kerja.

2.6 Pengembangan Sistem

2.6.1 Per lunya Pengemba ngan Sistem

Sistem dikembangkan untuk medukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan

pengambilan keputusan. Oleh karena itu pengembangan sistem berawal dari suatu

kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi. Pengembangan sistem

dapat berarti suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa

hal, yaitu sebagai berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 35)

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang

lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a. Ketidakberesan.

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem tersebut

tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini

dapat berupa :

- Kecurangan – kecurangan yang disengaja sehingga menyebabkan

kurang amannya kebenaran dari data perusahaan;

- Kesalahan – kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat

menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin;

(43)

- Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

b. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang

baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama

tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi

lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan – kesempatan (opportunities).

Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan

untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam

proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh pihak manajemen.

Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efesiensi waktu sangat

menetukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah

disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat

memanfaatkannya, sedang perusahaan tidak dapat memanfaatkan teknologi ini,

maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.

3. Adanya instruksi-instruksi(directives)

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena ada instruksi-instruksi

dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti peraturan

pemerintah.Karena adanya permasalahan tersebut, maka sistem yang baru perlu

dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul,

meraih kesempatan-kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi yang

(44)

Ga mbar 2.6 Pengembangan sistem

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005: hal 37)

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan

terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini

berhubungan dengan PIECES(performance, information, economy, control, efficiency

dan service), yaitu sebagai berikut ini. (HM. Jogiyanto, 2005 : 38)

1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru

sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan

response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan

suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara

dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk

menanggapi pekerjaan tersebut.

2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

(45)

3. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian), peningkatan pengendalian untuk mendeteksi dan

memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan

terjadi.

5. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda

dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya

yang digunakan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber

daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi

dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.

6. Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

sistem.

2.6.2 Pr insip Pengemba ngan Sistem

Beberapa prinsip utama di dalam proses pengembangan sistem adalah

sebagai berikut ini. (HM. Jogiyanto, 2005 : 38)

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

Sistem yang dikembangkan harus dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan

oleh manajemen.

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

Sistem informasi yang akan dikembangkan membutuhkan modal yang tidak

(46)

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

Dalam pengembangan sistem informasi sangat memerlukan orang terdidik yang

dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada dan terhadap

solusi-solusi yang mungkin dilakukan.

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses

pengembangan system.

Sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus di buat terlebih

dahulu skedul atau jadwal kerja yang menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan

tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses pengembangan

sistem dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai dengan waktu dan

anggaran yang direncanakan.

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut

Prinsip ini kelihatan bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidak

demikian.Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4

menunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan dan langkah-langkah ini

dapat saja tidak harus urut, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama.

6. Jangan takut membatalkan proyek

Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang

harus dievaluasi dengan cermat.Apabila memang suatu proyek terpaksa harus

dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan

(47)

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja adalah salah satu hal yang

sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analisis sistem.

Dokumentasi harus dibuat pada waktu proses dari pengembangan sistem itu

sendiri masih dalam proses, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil

kerja tiap-tiap langkah di pengembangan sistem.

2.6.3 Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu sebagai

berikut ini. (HM. Jogiyanto, 2003 : 53)

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi

yang digunakan).

Pendekatan klasik merupakan lawan dari pendekatan terstruktur. Metodologi

pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan

di sistem life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pendekatan sistem akan

berhasil jika mengikuti tahapan di sistem life cycle. Tetapi dalam prakteknya

hal ini berjalan dengan baik karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman

lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan tersebut secara lebih

terperinci. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analisis

sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem di

(48)

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang

akan dicapai)

Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang

menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Kegiatan atau

aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem

informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi. Yang

diperhatikan hanya sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Pendekatan

sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari

organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi saja.

3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara

menentukan kebutuhan dari sistem)

Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah

organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini

dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan

naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan

transaksi tersebut. Pendekatan ini menekankan pada data yang akan diolah

terlebih dahulu, informasi yang dihasilkan menyusul mengikuti datanya.

Pendekatan atas-turun (top-down approach) dimulai dari level atas organisasi

yaitu perencanaan strategi. Dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan

kebijaksanaan organisasi kemudian diikuti dengan dilakukannya analisis

(49)

4. Pendekatan sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara

mengembangkannya)

Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan

sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini kurang tepat diterapkan

pada sistem yang komplek sehingga akan sulit untuk dikembangkan.

Pendekatan moduler berusaha mencegah sistem yang rumit menjadi beberapa

bagian atau modul yang sederhana, sehingga akan lebih mudah dipahami atau

dikembangkan.

5. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari

teknologi yang akan digunakan)

Pendekatan lompat jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak

dengan menggunakan teknologi canggih. Banyak mengandung resiko karena

perkembangan komputer yang cepat memerlukan investasi yang seketika.

Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk

aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan akan terus dikembangkan pada periode

berikutnya sesuai dengan kebutuhan.

2.6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Daur atau siklus dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang

digunakan untuk menggambarkan tahapan utama atau bertingkat dalam tahapan

tersebut dalam proses pengembangan. Tahapan utama siklus hidup pengembangan

(50)

Ga mbar 2.7 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

(Sumber : Jogiyanto, Sistem Teknologi Informasi; Andi Yogyakarta, 2003, hal 52)

2.6.4.1 Taha p per encanaan sistem (system planning)

Perencanaan sistem merupakan langkah awal yang memberikan pedoman

dalam melakukan pengembangan sistem informasi yang harus sejalan dengan arah,

tujuan dan strategi bisnis organisasi.

2.6.4.2 Ta hap a nalisis sistem (analysis system)

Tahap ini merupakan tahap penguraian dari suatu sistem informasi yang

utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

(51)

Analisa sistem (sistem analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut: (HM.

Jogiyanto, 2005: 129)

Suatu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan untuk kemudian dapat diusulkan

perbaikannya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-lankah dasar yang harus

dilakukan oleh sistem sebagai berikut :

a. Identify (mengidentifikasi masalah)

Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat

diidentifikasikan sebagai suatu pernyataan yang ini dipecahkan.

b. Understand (memahami kerja dari sistem yang ada)

Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem

yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data

yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Analisis sistem dapat

mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada,

yaitu dengan cara wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan

sample.

c. Analyze (menganalisis hasil penelitian)

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil

(52)

dilakukan analisis sistem yang masih baru mencoba untuk memecahkan

masalah tanpa menganalisisnya.

d. Report (membuat laporan hasil analisis)

Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari

analisis sistem dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini

diserahkan kepada steering commite yang nantinya akan diserahkan ke pihak

manajemen.

2.6.4.3. Taha p per ancangan sistem (design system)

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analisis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.

Perancangan sistem dibagi dalam dua bagian, antara lain :

a. Perancangan sistem secara umum atau konseptual, perancangan logika

atau secara makro.

b. Perancangan sistem terinci atau secara fisik.

Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi

dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk

pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, input, output,

(53)

2.6.4.4 Taha p implementasi sistem (system implementation)

Tahap ini menerapkan sistem baru untuk menggantikan sistem lama. Selain

itu untuk menjaga sistem, diperlukan perawatan sistem karena berkaitan dengan

penggembangan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras serta perkembangan

itu sendiri.

2.6.5 Ana lis Dan Pemrogra m Sistem

Analis sistem (systems analysis) adalah orang menganalisis sistem

(mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan-kebutuhan

pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan, sedangkan

pemrogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program untuk suatu

aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem (Al

– Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : 27).

Analis sistem merupakan orang yang tepat untuk mengembangkan sistem

informasi ini berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh pemakai

sistem, sedang pemrogram yang akan membuat program aplikasinya. Terdapat

perbedaan tanggung jawab antara analis sistem dan pemrogram sistem, akan tetapi

ada juga analisis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan

sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh

(54)

2.6.6 Alat-a lat Pengemba ngan Sistem

Alat-alat yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah berupa suatu

gambar atau diagram atau grafik, data dictionary, structured English, pseudocode,

serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.

Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk gambar atau grafik

diantaranya adalah sebagai berikut ini.

a. HIPO diagram, digunakan di metodologi HIPO dan metodologi yang

lainnya.

b. Data flow diagram, digunakan di metodologi structured system analysis and

design.

c. Structured chart, digunakan di metodologi structured system analysis and

design.

d. SADT diagram, digunakan di metodologi SADT.

e. Warnier/Orr diagram, digunakan di metodologi Warnier/Orr

f. Jackson’s diagram, digunakan di metodologi Jackson System Development.

Alat-alat lain yang digunakan dan sifatnya umum adalah suatu bagan. Bagan

dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini. (Al – Bahra Bin Ladjamudin, 2005 : 33)

1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas

a. Bagan alir sistem

b. Bagan alir program, yang dapat berupa :

- Bagan alir logika program

(55)

c. Bagan alir kertas kerja

d. Bagan alir hubungan database

e. Bagan alir proses

f. Gantt chart

2. Bagan untuk menggambarkan tata letak

3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil

a. Bagan distribusi kerja

b. Bagan organisasi

2.6.6.1 Ba gan Alir

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow)

didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan untuk alat

bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.Bagan alir ini terbagi menjadi:

a. Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan sistem.Bagan ini dijelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang

ada didalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan sistem.

Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak

sebagai berikut :

Simbol dokumen

(56)

Simbol kegiatan manual

Simbol kegiatan offline

Menunjukkan pekerjaan manual

File non komputer yang diarsipkan dapat berupa urut angka, urut huruf, urut tanggal

Simbol kartu plong

Simbol proses

Simbol operasi luar

Simbol pengurutan offline

Simbol pita magnetik

Simbol hard disk

Menunjukkan input/output yang menggunakan kartu plong

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer

Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi komputer

Menunjukkan proses pengurutan data diluar proses komputer

Menunjukkan input/output menggunakan pita magnetik

(57)

Gamba r 2.8. Simbol-simbol yang diguna kan dibagan a lir system

(Sumber: Jogiyanto HM, Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori

dan praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta, 2005, hal 796)

Simbol disket

Menunjukkan input/output menggunakan disket

Simbol drum magnetik

Simbol pita kertas berlubang

Simbol keyboard

Simbol display

Simbol sim bol garis akhir

Simbol penghubung

Menunjukkan input/output mengunnakan drum magnetik

Menunjukkan input/output menggunakan pita kertas berlubang

Menunjukkan input yang mengunakan on-line keyboard

Menunjukkan output yang ditampilkan dimonitor

Menunjukkan arus proses

(58)

b. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir atau paperwork flowchart

merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini mengunakan simbol-simbol yang

sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.

Bagan alir dokumen digambar dengan menggunakan simbol-simbol sebagai

berikut: (HM. Jogiyanto, 2005: 796)

a. Simbol Dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses

manual, mekanik atau computer

b. Simbol Ke

Gambar

Gambar 2.1. Siklus Informasi
Gambar. 2.2. Pilar kualitas informasi
Gambar. 2.3. Lima komponen Sistem Informasi
Gambar 2.4. Hubungan tipe informasi dan tingkatan manajemen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada rata-rata bergerak sederhana dan tertimbang, data sebelum periode yang digunakan tidak dimasukan dalam perhitungan rata-rata bergerak tersebut. Misalnya

Data asli dari Subramanian dan Antonia dipresentasikan dalam bentuk angka Reynolds berbasis ketebalan momentum lapisan batas, akan tetapi untuk relevansi,

[r]

Hareket etmedikçe insan kendini tanıyamaz Hayvanî makineye kumanda etmek, derunî hal ve gidişe emretmek­ ten daha kolay olduğu için, hisdeki kendiliğinden gelen âlicenablık

[r]

sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pegujian validitas dan realibilitas instrumen untuk mengetahui apakah alat ukur berupa item-item

Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam ) yang secara integratif menjadi sumber nilai dan landasan moral spiritual yang kokoh dalam pengembangan keilmuan dan kajian

Analisis ini merupakan jenis analisis yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun tekniknya, dari hasil analisis pendahuluan data yang