• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA IKLAN PRODUK LEJEL HOME SHOPPING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DI KELAS X SMKN 12 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA IKLAN PRODUK LEJEL HOME SHOPPING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DI KELAS X SMKN 12 BANDUNG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN MEDIA IKLAN PRODUK LEJEL HOME

SHOPPING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DI

KELAS X SMKN 12 BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

disusun oleh

Fenny Anggraeni Agustina

NIM 0906902

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PEMANFAATAN MEDIA IKLAN PRODUK LEJEL

HOME SHOPPING DALAM PEMBELAJARAN

BERBICARA DI KELAS X SMKN 12 BANDUNG

Oleh

Fenny Anggraeni Agustina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© FennyAnggraeniAgustina2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PEMANFAATAN MEDIA IKLAN PRODUK LEJEL HOME SHOPPING

DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DI KELAS X SMK 12

BANDUNG

oleh

Fenny Anggraeni Agustina

0906902

disetujui dan disahkanoleh

Pembimbing I,

Drs. Wawan Hermawan, M.Pd. NIP.196003071987031003

Pembimbing II

Drs. Denny Iskandar, M.Pd. NIP. 196606291991031002

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

PEMANFAATAN MEDIA IKLAN PRODUK LEJEL HOME SHOPPING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DI KELAS X SMKN 12 BANDUNG

Oleh:

Fenny Anggraeni Agustina

0906902

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Media Iklan Produk Lejel Home Shopping dalam

Pembelajaran Berbicara di Kelas X SMKN 12 Bandung” ini merupakan penelitian eksperimen semu. Penelitian ini diawali dengan perumusan masalah yaitu: (1) bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping?; (2) bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping?; (3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi mengenai kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMK 12 Bandung sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping, kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMK 12 Bandung setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home shopping, dan ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMK 12 Bandung sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping. Hipotesis penelitian ini yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berbicara siswa sebelum dengan sesudah megikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping diterima, berarti media iklan produk Lejel Home Shopping efektif digunakan dalam pembelajaran berbicara. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan tes awal dan tes akhir tanpa kelas pembanding. Populasi penelitian ini yaitu kelas X SMKN 12 Bandung dengan sampel kelas X EPU 1. Sampel sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata tes awal yaitu sebesar 58,96 dan rata-rata tes akhir sebesar 67,33. Dari nilai rata-rata tersebut dapat terlihat bahwa adanya peningkatan sebesar 8,37. Selain itu, dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung sebesar 3,69 dan ttabel

sebesar 1,69. Hal tersebut membuktikan bahwa thitung (3,69) > ttabel (1,69). Artinya, terdapat

(5)

PEMANFAATAN MEDIA IKLAN PRODUK LEJEL HOME SHOPPING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA DI KELAS X SMKN 12 BANDUNG

Oleh: Bandung before following study using advertising media products Lejel Home Shopping ? , (2 ) how the speech class X EPU 1 SMKN 12 Bandung after following study using advertising media products Lejel Home Shopping ? ; ( 3 ) Is there a significant difference in the ability to speak class X EPU 1 SMKN 12 Bandung before and after participating in learning by using media advertising products Lejel Home Shopping ? The purpose of this study is to obtain a description of the speech class X EPU 1 SMK 12 Bandung before being given treatment by using advertising media products Lejel Home Shopping , speech class X EPU 1 SMK 12 Bandung after receiving treatment using advertising media products Lejel Home shopping , and the presence or absence of significant differences in speech class X EPU 1 SMK 12 Bandung before and after participating in learning by using media advertising products Lejel Home Shopping . The hypothesis of this study that there are significant differences between students' speaking ability before to after learning by using advertising media products Lejel Home Shopping accepted, means the advertising media products Lejel Home Shopping effective used in learning to speak. Design used in this study is a quasi-experimental design with the pre-test and post-test comparison classless . This study population is class X SMKN 12 Bandung with sample class X EPU 1 . Sample of 30 people . Based on the results of the study , the average values obtained in the amount of 58.96 initial test and final test average of 67.33 . Of the average value of these can be seen that an increase of 8.37 . In addition , the results of hypothesis testing obtained thitung of

3.69 and ttabel of 1.69 . It is proved that thitung (3,69) > ttabel (1,69). That is, there are significant

(6)

DAFTAR ISI

1.2Identifikasi Masalah Penelitian ……….

1.3Batasan Masalah ……….

PEMBELAJARAN BERBICARA PERSUASIF DAN HIPOTESIS

2.1 Keterampilan Berbicara ……….

2.1.1 Pengertian Berbicara ………..

2.1.2 Tujuan Berbicara ………

2.1.3 Jenis-jenis Berbicara ………...

2.2 Media Pembelajaran ………..

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ………

2.2.2 Manfaat Media Pembelajaran ………

(7)

2.2.3 Jenis Media ………...

2.3 Iklan Produk Lejel Home Shopping ………..

2.3.1 Pengertian Iklan ………...

2.3.2 Fungsi Iklan ………..

2.3.3 Pembagian Iklan secara Khusus Berdasarkan Tujuan ………

2.3.4 Lejel Home Shopping ………

2.4 Persuasi ………

2.5 Hipotesis ………...

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ………

3.2 Teknik Penelitian ………

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ……….

3.2.2 Teknik Pengolahan Data ……….

3.3 Populasi dan Sampel ………...

3.3.1 Populasi ……….

3.3.2 Sampel ………...

3.4 Instrumen Penelitian ………..

3.5 Instrumen Penilaian ………

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Penelitian ………

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ……….

4.2.1 Deskripsi Hasil Prates ………..

4.2.2 Deskripsi Hasil Pascates ………..

4.3 Deskripsi Pengolahan Data ………

4.3.1 Analisis Nilai Prates dan Pascates Pembelajaran Berbicara …………...

4.3.2 Analisis Statistik Data Prates dan Pascates Berbicara ……….

(8)

c. Uji Hipotesis……….

4.4 Pembahasan dan Hasil Penelitian ……….

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ………..

5.2 Saran ………

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

63

67

70

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi, berarti bahasa merupakan alat yang tidak akan

pernah lepas dari diri manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang

tidak disertai bahasa. Oleh karena itu, manusia memerlukan bahasa sebagai alat

berkomunikasi. Sejalan dengan hal tersebut, bahasa tentunya diperlukan dalam dunia

pendidikan sebagai pengantar informasi dalam kegiatan pembelajaran.

Dari proses komunikasi tersebut dapat dilihat adanya empat kegiatan yang

berbeda, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kegiatan

tersebut dinamakan empat aspek keterampilan berbahasa. Empat aspek keterampilan

berbicara tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, saling menunjang, saling

mendukung sehingga dinamakan caturtunggal keterampilan berbahasa (Suhendar,

Supinah, 1997 :1). Berbicara dengan aspek kebahasaan memiliki hubungan yang erat

karena keduanya memengaruhi perkembangan kosa kata yang akan diperoleh anak,

baik melalui kegiatan menyimak ataupun membaca. Berbicara adalah suatu

keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan manusia setelah mereka

mempelajari keterampilan menyimak (Tarigan, 2008:3).

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Hal

tersebut bisa dilihat dari pengetian berbicara menurut Tarigan (2008:16) yaitu

merupakan keterampilan berbahasa dalam kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, meyatakan, serta menyampaikan

pikiran, gagasan, dan perasaan.

Menurut Zuhri (2010 : 19), berbicara adalah mengucapkan kata-kata atau

(10)

2

Selain itu, berbicara merupakan seni. Seni berbicara harus dilandasi faktor daya ingat

yang kuat, daya kreasi, fantasi dan imajinasi yang tinggi, dan teknik pengungkapan

yang tepat.

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang sangat fungsional

dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu wujud kefungsionalan keterampilan

berbicara dalam kehidupan sehari-hari adalah proses belajar mengajar di sekolah.

Sekolah merupkan lembaga untuk memberikan ilmu yang dilakukan oleh guru dan

menerima ilmu yang dilakukan oleh siswa. Siswa dapat menyampaikan pendapat dan

berkomentar dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Proses

penyampaian ilmu dari guru kepada siswa dilakukan dengan komunikasi dua arah.

Namun, pembelajaran berbicara tidak cukup diwujudkan dengan komunikasi dua arah

saja. Pembelajaran berbicara harus dilakukan dengan cara yang menarik dan

menyenangkan agar dapat meningkatkan keterampilan siswa.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan berbahasa dianggap sulit

oleh siswa terutama berbicara. Siswa seringkali merasa kesulitan dalam

mengungkapkan gagasan dan pendapatnya. Menurut Susanti (2010:2) dalam

penelitiannya, anggapan tersebut muncul karena sebagian siswa kurang terampil

dalam berbicara apalagi kalau harus mengungkapkan ide/gagasan di hadapan

teman-temannya dan bercerita/berdiskusi di depan kelas. Penyebab ketidakmampuan siswa

dalam berbicara adalah kurangnya bahan pembicaraan yang disampaikan. Padahal

seperti yang kita ketahui, mengemukakan pendapat merupakan salah satu

kemampuan berbahasa yang harus dimiliki seorang pembicara.

Faktor utama yang melatarbelakangi kesulitan berbicara adalah kurangnya

latihan yang disebabkan oleh kurangnya ketertarikan siswa pada pembelajaran

berbicara. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti strategi, teknik, dan metode pembelajaran berbicara kurang menarik (Sambas, 2010 :4) atau media yang

(11)

3

Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SMKN 12

Bandung pada tanggal 29 April 2012, pengajar kurang mengoptimalkan penggunaan

media dalam pembelajaran. Menurut beberapa anak yang diwawancarai, pengajar

hanya melakukan ceramah kemudian menugaskan siswa untuk merangkum materi

yang diajarkan. Dalam hal ini, jelas sekali bahwa pengajar jarang sekali atau bahkan

tidak pernah menggunakan media dalam pembelajaran, terutama pembelajaran

berbicara.

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah

metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.

Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan memengaruhi jenis media

pembelajaran yang sesuai. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi

utama media adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut memengaruhi iklim,

kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad,

2011:15).

Media memang salah satu alternatif untuk merangsang siswa dalam

pembelajaran. Media yang digunakan oleh penulis adalah media audio visual yang

berupa tayangan iklan produk Lejel Home Shopping untuk diterapkan dalam

pembelajaran berbicara persuasif.

Penelitian terkait penggunaan media dalam pembelajan Bahasa Indonesia

sebelumnya pernah dilakukan oleh Fitriani dengan judul Keefektifan Media

Tayangan Iklan Layanan masyarakat di Televisi dalam Pembelajaran Menulis

Paragraf Persuasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa SMAN 2 Kota Sukabumi Tahun

Ajaran 2009/2010), penelitian yang dilakukan oleh Edi Kurniawan dengan judul

Penggunaan Media tayangan Video Presentasi Multi Level Marketing (MLM) dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X

SMK Binawarga Bandung Tahun Ajaran 2011/2012), dan penelitian berjudul

(12)

4

Meningkatkan Keterampilan Berbicara (Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Tahun ajaran 2008/2009) yang dilakukan

oleh Dita Prawitasari. Dalam beberapa penelitian tersebut dinyatakan bahwa media

audio visual efektif untuk meningkatkan pembelajaran baik itu dalam menulis

maupun berbicara. Penelitian tersebut membuktikan bahwa media audio visual yang

berupa iklan sebelumnya pernah digunakan untuk pembelajaran. Dengan demikian,

penulis akan mencoba memanfaatkan media iklan tersebut dalam pembelajaran juga,

tetapi kali ini dalam pembelajaran berbicara.

Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan media yang berupa tayangan

iklan produk Lejel Home Shopping. Iklan produk Lejel Home Shopping adalah

tayangan untuk menawarkan sebuah produk dari Lejel Home Shopping yang

merupakan sebuah perusahaan yang menjual produk dengan cara Home Shopping

atau berbelanja di rumah. Artinya, pihak konsumen hanya perlu menelfon untuk

memesan barang yang diinginkan kemudian barang yang dipesan akan dikirimkan ke

rumah.

Berdasarkan studi lapangan yang dilakukan Sambas (2010) di SMAN 6

Bandung, penggunaan iklan memiliki daya rangsang yang kuat untuk memunculkan

ketertarikan siswa dalam belajar. Melalui media tersebut siswa dapat melihat berbagai

unsur grafis dan visual serta mendengarkan suara pada setiap iklan yang dimunculkan

sebagai media pembelajaran. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan ide

kreatifnya.

Pada dasarnya tayangan yang akan digunakan ini bertujuan untuk mengajak

dan meyakinkan orang yang menonton iklan tersebut untuk membeli barang yang

ditawarkan. Penulis berpendapat tayangan tersebut bisa digunakan sebagai media

(13)

5

diajukan sebagai media pembelajara dalam berbicara yang bersifat persuasif

bertujuan agar siswa mampu mengeluarkan imajinasi dan gagasan dalam pikirannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut dan berbagai alasan yang telah

dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan media iklan

produk Lejel Home Shopping dalam pembelajaran berbicara. Oleh karena itu, untuk

mengetahui hasil dari penggunaan media ini, penelitian lebih lanjut akan dilakukan

dalam penelitian eksperimen semu yang memanfaatan media iklan produk Lejel

Home Shopping pada pembelajaran berbicara di kelas X SMKN 12 Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, masalah-masalah yang dapat

diidentifikasi adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang dianggap

sulit bahkan dianggap sebagai beban.

2. Penyebab ketidakmampuan siswa dalam berbicara adalah kurangnya praktik

berbicara dalam proses pembelajaran karena pengajar lebih sering

menugaskan kepada siswa untuk menulis.

3. Media pembelajaran tidak dugunan secara optimal. Pengajar jarang bahkan

tak pernah menggunakan media terutama media audio visual dalam

pembelajaran khususnya dalam pembelajaran berbicara.

1.3 Batasan Masalah

Begitu banyak dan kompleks permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran

berbicara. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah tersebut untuk memotivasi

(14)

6

keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran berbicara persuasif dengan

menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping pada siswa kelas X SMKN

12 Bandung.

1.4 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang menjadi fokus adalah sebagai

berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung

sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel

Home Shopping?

2. Bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel

Home Shopping?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbicara siswa

kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung

sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel

Home Shopping.

2. Mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel

(15)

7

3. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan

berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung sebelum dan setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home Shopping.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan diadakannnya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi

ilmu pengetahuan atau pun masyarakat umum.

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini menembah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang

persoalan-persoalan yang terjadi pada pembelajaran berbicara sehingga mampu

menciptakan model pembelajaran yang variatif, kreatif, dan inofatif bagi siswa.

Selain itu, peneliti dapat mengetahui media apa yang cocok digunakan dalam proses

pembelajaran agar mampu membuat siswa tertarik dan tidak membosankan.

b. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini, guru diajak untuk lebih kreatif dalam

penggunaan media pembelajaran sehingga siswa termotivasi dan tertarik pada

pembelajaran berbicara. Guru bisa mengoptimalkan penggunaan media dalam proses

pembelajaran untuk merangsang kreatifitas siswa.

c. Bagi Siswa

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, siswa lebih termotivasi untuk

meningkatkan kemampuan berbicaranya. Selain itu, memberikan pengalaman belajar

yang menyenagkan dengan menggunakan media yang menarik bagi siswa.

1.7 Asumsi Penelitian

(16)

8

1) Salah satu ragam keterampilan berbicara yang harus dilaksanakan dalam

Kompetensi Dasar pada siswa SMK adalah mengucapkan kalimat dengan jelas,

lancar, bernalar, dan wajar.

2) Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat

membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pada

saat itu (Hamalik: 1986)

3) Penggunaan media pembelajaran iklan produk Lejel Home Shopping akan

memotivasi siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara persuasif karena

iklan tersebut memperlihatkan cara berbicara persuasif.

1.8 Definisi Operasional

Agar terdapat persamaan pandangan atau persepsi tentang konsep-konsep

yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan makna dan

konsep tersebut sehingga menjadi jelas dan dapat dipahami secara benar. Adapun

istilah-istilah tersebut yang perlu didefinisikan secara operasional sebagai berikut.

1) Pembelajaran berbicara merupakan keterampilan menyampaikan pesan melalui

bahasa lisan dan menuntut seseorang untuk dapat berpikir secara cepat.

2) Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran.

3) Iklan produk Lejel Home Shopping merupakan tayangan yang menawarkann suatu

produk dari Lejel Home Shopping yang bertujuan untuk memengaruhi dan

(17)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Sugiono (2011:1) mengartikan metode penelitian secara umum, yaitu

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dengan perkataan lain, dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu.

Metode eksperimen semu yang digunakan adalah metode eksperimen semu tanpa

adanya kelas pembanding. Istilah lain dari metode tersebut adalah metode eksperimen

one-group petest-posttest design (Sugiono, 2011:110).

Desain yang digunakan peneliti merupakan desain yang di dalamnya terdapat

prates, perlakuan, dan pascates. Secara sederhana, desain tersebut dapat digambarkan

sepeti berikut:

Bagan 3.1

Desain Penelitian One Group Pretest Postest

Keterangan:

= nilai prates (sebelum diberi perlakuan)

= nilai pascates (setelah diberi perlakuan)

(18)

26

X = perlakuan terhadap siswa berupa pembelajaran berbicara dengan menggunakan

media iklan produk Lejel Home Shopping

Dalam desain ini, observasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan

sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen disebut prates

( ), dan observasi sesudah eksperimen disebut pascates ( ). Perbedaan antara

dan yakni - diasumsikan sebagai efek dari treatment atau eksperimen.

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi penyebab

adanya perubahan. Sementara itu, variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

tayangan iklan produk Lejel Home Shopping, sedangkan variabel terikatnya adalah

kemampuan bebicara.

3.2 Teknik Penelitian

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu terdiri

atas:

a. Tes

Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan

jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis maupun secara lisan

atau secara perbuatan (Sudjana, Ibrahim, 2001:100). Dalam hal ini, tes yang

dilakukan peneliti adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan

awal dan kemampuan akhir siswa dalam berbicara. Prates diberikan kepada

siswa untuk mengukur kemampuan berbicara siswa sebelum diberi perlakuan

menggunakan tayangan iklan produk Lejel Home Shopping. Sedangkan

(19)

27

disampaikan dan setelah diberi perlakuan menggunakan iklan produk Lejel

Home Shopping.

b. Studi Pustaka

Teknik ini dilakukan dengan cara memahami dan mempelajari berbagai buku,

makalah, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dilakuakn

untuk menambah pengetahuan penulis serta memperkuat penelitian ini. Dalam

hal ini, peneliti membaca terlebih dahulu beberapa laporan penelitian yang

dalam penelitiannya menggunakan media dan penelitian-penelitian mengenai

pembelajaran berbicara. Selain itu, peneliti membaca dan mempelajari

beberapa buku mengenai metodologi penelitian yaitu eksperimen, media

pembelajaran, dan berbicara.

3.2.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan melalui perhitungan

kuantitatif atau statistik. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui silsilah rata-rata

nilai prates dan pascates untuk masing-masing aspek yang dinilai sebagai indikator

efektivitas perlakuan berupa pemanfaatan media iklan produk Lejel Home Shopping

dalam pembelajaran berbicara. Hasil perhitungan tentu lebih lanjut harus

diinterpretasikan sehingga menghasilkan suatu kesimpulan yang komprehensif,

benar, dan akurat.

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-lagkah

sebagai berikut.

1) Penilaian hasil prates dan pascates. Siswa dinilai oleh tiga orang penilai.

Peneliti memeriksa dan meneliti data hasil yang telah diperoleh, baik dari

prates maupun pascates dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Menganalisis hasil prates dan pascates

Memeriksa dan meneliti data hasil yang telah diperoleh dari prates dan

(20)

28

b) Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa dari hasil pastes dan pascates

berbicara.

Mengubah skor prates dan pascates dengan rumus:

Setelah setiap skor hasil berbicara siswa dihitung perolehan skornya,

kemudian skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai.

Penulis menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut

ini.

Tabel 3.1

Penilaian Berbicara Siswa Berdasarkan Skor

Jumlah Skor Kategori

91-100 Sangat Baik

71-90 Baik

51-70 Cukup

31-50 Kurang

10-30 Sangat Kurang

c) Melakukan uji reliabilitas antar penimbang. Uji reliabilitas antar

penimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian

antara penguji yang satu dan penguji lainnya bagi setiap testi. Uji

reliabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai

(21)

29

Adapun format ANAVA sebagai berikut.

Tabel 3.2

Format ANAVA

Sumber

Variansi

Jumlah Kuadrat

(SS)

Derajat

Kebebasan

(Dk)

Varians

Siswa/Testi SSt∑dt2 N-1 ∑

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1) ∑

Setelah itu, dilakukan penghitungan reliabilitasnya dengan rumus:

Keterangan:

r11 : reliabilitas yang dicari

Vt : Variansi dari testi

Vkk : Variansi dari kekeliruan

Selanjutnya nilai tersebut dilihat dalam tabel Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.3

Tabel Guilford

Nilai Tingkat Korelasi

(22)

30

0,20-0,40 Korelasi rendah

0,40-0,60 Korelasi sedang

0,60-0,80 Korelasi tinggi

0,80-0,99 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

d) Melakukan uji normalitas nilai berbicara siswa hasil prates dan pascates

dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat adalah sebagai berikut.

Keterangan:

d t

d d

e) Menguji hipotesis dengan melakukan uji-t. Adapun langkah-langkahnya

adalah sebagai berikut.

(1) Mencari deviasi

(2) Menghitung kuadrat deviasi

(3) Mencari derajat kebebasan

(23)

31

keterangan:

t = uji (tes)

Md = mean perbedaan pretes dan postes

ΣX²d = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah sampel

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sudjana & Ibrahim (2001:84) populasi maknanya berkaitan dengan

elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut bisa berupa

individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas, organisasi, dan

lain-lain. Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X SMK Negeri 12 Bandung yang terbagi dalam 14 kelas yakni,

PPU (Pemesinan Pesawat Udara) 1, PPU 2, PPU 3, PPU 4, KBPU (Konstruksi badan

Pesawat Udara) 1, KBPU 2, KRPU (Konstruksi Rangka Pesawat Udara) 1, KRPU 2,

EPU (Elektronika Pesawat Udara) 1, EPU 2, KPU (Kelistrikan Pesawat Udara) 1,

KPU 2, AP (Airplane Powerplane)1, AP 2.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang

sama dengan populasi (Sudjana, Ibrahim, 2001:85). Penelitian ini mengambil sampel

dengan menggunakan teknik random dengan pertimbangan tidak memungkinkannya

mengubah situasi sampel yang dimaksud dan agar pelaksanaan eksperimen bersifat

(24)

32

diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan bahwa yang menjadi sampel

penelitian adalah siswa kelas X EPU 1 SMK Negeri 12 Bandung.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

diperlukan sehubungan dengan permasalahan penelitian itu sendiri.

Peneliti mengujikan instrumen yang telah dibuat kepada siswa kelas X EPU 1

SMK Negeri 12 Bandung. Instrumen dalam penelitian ini meliputi

komponen-komponen sebagai berikut:

1) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah skenario proses belajar

mengajar selama di kelas. Dalam RPP ini dimuat secara rinci kegiatan yang

dilakukan selama proses belajar berlangsung. Kegiatan ini diklasifikasikan

menjadi tiga bagian, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Dalam penelitian ini, peneliti membuat tiga RPP untuk tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing dua jam pelajaran (2 x 45menit).

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah RPP selesai disusun, langkah selanjutnya adalah proses pembelajaran.

Berikut penjelasan yang lebih spesifiknya.

a) Tes Awal (Prates)

Langkah pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran dalam

penelitian ini adalah melakukan tes awal (prates). Prates dilakukan dengan

maksud untuk memperoleh data hasil berbicara siswa sebelum mendapat

perlakukan berupa pemanfaatan media iklan produk Lejel Home Shopping

dalam pembelajaran berbicara. Pelaksanaan prates ini berlangsung selama

dua jam pelajaran atau sekitar 2x45 menit. Tes awal ini dilakukan secara

lisan dengan setiap siswa ditugaskan untuk maju ke depan dengan

(25)

33

b) Penyajian Materi dan Pemberian Perlakuan

Setelah dilaksanakan prates, langkah selanjutnya adalah penyajian materi

dan pemberian perlakuan. Materi yang disajikan adalah mengenai

keterampilan berbicara dan karangan persuasi yang meliputi pengertian,

ciri-ciri karangan persuasi , jenis-jenis karangan yang harus diperhatikan

dalam karangan persuasi, dan tujuan persuasi. Selain penyajian materi,

perlakuan mulai diterapkan, yaitu dengan memanfaatkan media berupa

tayangan iklan produk Lejel Home Shopping dalam pembelajaran.

c) Tes Akhir (Pascates)

Langkah terakhir dari kegiatan ini adalah pelaksanaan tes akhir (pascates).

Siswa diberi tes yang sama dengan saat prates, yaitu berbicara persuasi

dengan menggunkan barang yang dipilih oleh masing-masing siswa.

Namun, bedanya pada pascates ini, sebelumnya siswa diberi tahu terlebih

dahulu agar membawa barang untuk kembali diiklankan seperti

sebelumnya.

3) Lembar penilaian pembelajaran berbicara

Lembar penilaian pembelajaran berbicara ini berisi kriteria penilaian berbicara

yang digunakan sebagai pedoman dalam memberikan penilaian terhadap

kemampuan berbicara siswa.

3.5 Instrumen Penilaian

Berikut adalah instrumen penilaian yang digunakan peneliti ketika menilai hasil

prates dan pascates berbicara siswa.

a. Jenis penilaian : Tes lisan

b. Instrumen penilaian : Lembar penilaian c. Bentuk penilaian

Menilai dengan mengamati siswa, bagaimana siswa mampu memaparkan

idenya dan seberapa jauh siswa mampu mengeksplorasi barang yang

(26)

34

1) Kelancaran berbicara

Aspek yang dinilai Skor

Sangat lancar, baik dari segi penguasaan maupun

bahasa

5

Terdapat beberapa gangguan pada pembicaraan yang

tidak begitu berarti

4

Cukup lancar walaupun ada gangguan bahasa 3

Pembicaraan sering berhenti 2

Pembicara banyak diam dan gugup 1

2) Kejelasan berbicara

Aspek yang dinilai Skor

Tekanan sudah mendekati standar, tidak Nampak

adanya pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah

5

Ucapan mudah dipahami 4

Sekali-kali timbul kesukaran memahami. 3

Kurang jelas sehingga sulit dipahami 2

Sama sekali tidak dapat dipahami 1

3) Isi pembicaraan

Hubungan isi dengan objek yang digunakan

Aspek yang dinilai skor

Isi pembicaraan sangat cocok, sesuai dengan objek

yang digunakan

5

Ada sedikit ketidakcocokan tetapi tidak mengganggu 4

Terdapat ketidakcocokan antara isi dengan objek yang

digunakan tetapi secara umum masih baik

(27)

35

Terdapat ketidakcockan antara isi dengan objek yang

digunakan sehingga ada kesan tidak nyambung

2

Benar-benar dirasakan hampir tidak ada hubungan isi

dengan objek yang digunakan, banyak penyimpangan.

1

4) Propaganda

Kemampuan mengarahkan atau mengubah keyakinan dan pandangan

pendengar.

Aspek yang dinilai skor

Sangat mampu mengarahkan atau mengubah keyakinan

dan pandangan pendengar

5

Mampu mengarahkan atau mengubah keyakinan dan

pandangan pendengar

4

Cukup mampu mengarahkan atau mengubah keyakinan

dan pandangan pendengar

3

Kurang mampu mengarahkan atau mengubah

keyakinan dan pandangan pendengar

2

Tidak mampu mengarahkan atau mengubah keyakinan

dan pandangan pendengar

(28)

36

Tabel 3.4

Format Penilaian Berbicara Persuasif

NO Nama

Aspek yang dinilai

Bobot Nilai

Akhir

Kelancaran Lafal Isi Propaganda

1-5 1-5 1-5 1-5 20

1

2

3

4

(29)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelittian dan analisis data yag telah dilakukan, peneliti mendapat

kesimpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung sebelum

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home

Shopping berkategori cukup. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 58,96 dengan

nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 38.

2) Kemampuan berbicara siswa kelas X EPU 1 SMKN 12 Bandung setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk Lejel Home

Shopping berkategori cukup. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 67,33 dengan

nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 53.

3) Terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbicara siswa sebelum

dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media iklan produk

Lejel Home Shopping. Hal tersebut terbukti melalui pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji-t. dari hasil pengujian tersebut diperoleh thitung sebesar 3,69 dan

ttabel sebesar 1,69. Dinyatakan thitung (3,69) > ttabel (1,69) sehingga sehingga H0

ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain, media iklan produk Lejel Home

(30)

71

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data yang telah dilakukan

oleh peneliti, terdapat beberapa saran peneliti yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam pembelajaran berbicara umumnya, dan penggunaan media

pembelajaran penunjang pembelajaran menulis puisi pada khususnya.

1) Media iklan produk Lejel Home Shopping merupakan salah satu alternatif pilihan

bagi guru untuk membantu siswa dalam pembelajaran berbicara. Media ini juga

termasuk upaya menumbuhkan minat siswa untuk melakasnakan pembelajaran

dengan aktif dan menyenangkan. Jadi, guru dapat mempertimbangkan iklan

produk Lejel Home Shopping ini untuk digunakan sebagai media dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya berbicara.

2) Hendaknya guru juga mengimbangi penggunaan media iklan produk Lejel Home

Shopping dengan metode pengajaran yang tepat. Hal tersebut dilakukan agar

siswa tidak merasa jenuh dan merasa seperti halnya sedang menonton televisi di

rumah.

3) Penulis berharap agar muncul penelitian-penelitian lebih lanjut untuk

menyempurnakan penelitian mengenai penggunaan media tayangan iklan produk

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar, (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Finoza, Lamuddin. (2000). Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Jakarta : Mawar Gempita.

Hamalik, Eomar, 1980. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni

Haris, Irene J. (2011). Gaya Persuasif Dapat Memengaruhi Orang Lain. [online]. Tersedia:

http://m.kompas.com/female/read/2011/06/01/13221137/Gaya.Persuasif.Dapa t.Memengaruhi.Orang.Lain. [31 Juli 2013]

Keraf, Gorys. (2004). Argumentasi & Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kosasih, E. (2002). Kompetensi Ketatabahasaan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung : CV. Yrama Widya.

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada Press.

Rogers, Natalie, (2008). Berani Bicara di Depan Publik (Cara Cepat Berpidato). Bandung: Nuansa.

Sadiman, Arif, dkk. (2007). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Sambas, Dian L. (2010). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Persuasi Siswa SMA Kelas X Dengan Media Iklan Audio Visual (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Bandung). Skripsi FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung : Tidak diterbitkan.

Suhendar, dan Pien. (1997). MKDU Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Pionir Jaya.

Subana, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(32)

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 23 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung : Tidak diterbitkan.

Tarigan, Djago dan H.G Tarigan. (1997). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wiyatama, Rendra. (2009). Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publishers.

Gambar

Tabel 3.1 Penilaian Berbicara Siswa Berdasarkan Skor
Tabel 3.2 Format ANAVA
Tabel 3.4 Format Penilaian Berbicara Persuasif

Referensi

Dokumen terkait

Biweekly increase in number of tillers during vegetative stage in rice treated with different size and application rate of biochar.. Data followed by similar

Pengembangan Model Perkuliahan Biologi Umum berdasarkan Pembelajaran Inkuiri pada Mahasiswa Calon Guru Biologi.. Bandung: Universitas

Penggunaan dana eksternal untuk membiayai aktiva tetap seperti tanah, bangunan dan mesin-mesin merupakan keputusan investasi yang dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan laba

Rencana Strategik Mutu Akademik Perguruan Tinggi (Studi Kasus pada Perguruan Tinggi Agama Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas

[r]

Di sisi lain dengan pendekatan pembelajaran JAS tampak secara eksplisit bahwa tanggung jawab belajar berada pada peserta didik dan guru mempunyai tanggung jawab menciptakan situasi

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual