• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan Pt. Bank muamalat indonesia dengan Pt. Bank syariah mandiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan Pt. Bank muamalat indonesia dengan Pt. Bank syariah mandiri."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

analisis camels dalam menilai kinerja keuangan pt. bank muamalat indonesia dengan

pt. bank syariah mandiri

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh Linda Rahayu NIM. 0906386

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

(2)

ANALISIS CAMELS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN

PT. BANK SYARIAH MANDIRI

Oleh: Linda Rahayu

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Linda Rahayu 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

(3)
(4)
(5)

PELAKSANAAN UJIAN

Skripsi ini diuji pada:

Hari, Tanggal : Rabu, 21 Mei 2014 Waktu : 13.00 – 14.30 WIB

Tempat : Laboratorium Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB

Panitia Ujian terdiri dari:

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002

Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd

NIP. 19681020 199802 1 002

Anggota : 1. Dr. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM NIP. 19611102 198603 1 002

(6)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS CAMELS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. BANK MUAMALAT INDONESIA DENGAN PT. BANK SYARIAH

MANDIRI

Linda Rahayu

Pembimbing: Imas Purnamasari, S.Pd, MM

ABSTRAK

Sektor perbankan khususnya perbankan syariah memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha. Sejak banyaknya bank konvensional yang dilikuidasi saat terjadinya krisis moneter, membuat Bank Indonesia lebih gencar untuk melakukan restrukturisasi perbankan yang diharapkan dapat memunculkan stuktur perbankan yang kuat, efektif, efisien, dan sehat.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri dari tahun 2007 sampai 2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan analisis CAMELS pada PT. Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri. CAMELS merupakan alat untuk menganalisis keuangan suatu bank dan untuk penilaian manajemen bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat kesehatan bank dari bank yang bersangkutan.

CAMELS terdiri dari Capital, Asset Quality, Management, Earning,

Liquidity dan Sensitivity to Risk Market. Tetapi pada penelitian ini hanya aspek Capital, Asset Quality, Earning dan Liquidity yang dianalisis. Aspek Capital

menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), aspek Asset Quality diukur dengan menggunakan rasio NPF (Non Performing Financing), aspek Earning menggunakan dua rasio yaitu ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity), dan untuk aspek Liquidity menggunakan rasio FDR (Financing to Deposit Ratio).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Bank Syariah Mandiri lebih baik daripada PT. Bank Muamalat Indonesia pada aspek Capital, Earning dan

Liquidity. Dan untuk aspek Asset Quality, PT. Bank Muamalat Indonesia lebih

baik daripada PT. Bank Syariah Mandiri. Namun secara keseluruhan baik PT. Bank Muamalat Indonesia maupun PT. Bank Syariah Mandiri dapat dinilai memiliki kinerja keuangan yang sudah baik. Hal tersebut terlihat pada rata-rata rasio yang diteliti berada di dalam ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

(7)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CAMELS ANALISYS IN ASSESSING FINANCIAL PERFORMANCE PT. BANK MUAMALAT INDONESIA AND PT. BANK SYARIAH MANDIRI

Linda Rahayu

Counselors : Imas Purnamasari, S.Pd, MM

ABSTRACT

The banking sector specially Islamic banking has a huge potential and opportunities in its role as a source of financing for the public and business sectors. Since many conventional banks are liquidated when the monetary crisis, Bank Indonesia made more incentive to restructure the banking system is expected to bring strong banking structure, effective, efficient, and healthy.

This research aims to find out the financial performance of PT. Bank Muamalat Indonesia and PT. Bank Syariah Mandiri from the period of 2007 until 2012. The method used in this research is descriptive method, namely by describe CAMELS analisys of PT. Bank Muamalat Indonesia and PT. Bank Syariah Mandiri. CAMELS is an instrument used to analyze the financial status of a bank and yo assess the management of bank stated by Bank of Indonesia order to order to know the level of bank risk of the concerned bank.

CAMELS consists of Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity and Sensitivity to Risk Market. But in this research only the aspect of Capital, Asset Quality, Earning and Liquidity are analyzed. The aspect of Capital applied CAR (Capital Adequacy Ratio), the aspect of Asset Quality was classified into NPF (Non Performing Financing), the aspect of Earning used two ratios, namely ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity), and for the aspect of Liquidity applied FDR (Financing to Deposit Ratio).

The results of this research indicate that PT. Bank Syariah Mandiri is better than PT. Bank Muamalat Indonesia on aspects of Capital, Earnings and Liquidity. And for aspects of Asset Quality, PT. Bank Muamalat Indonesia is better than PT. Bank Syariah Mandiri. But overall PT. Bank Muamalat Indonesia and PT. Bank Syariah Mandiri can be considered to have been a good financial performance. Thats seen on the average ratio was studied in the conditions set by Bank Indonesia.

(8)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 12

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Kegunaan Penelitian ... 13

BAB II LANDASAN TEORI ... 14

2.1 Bank ... 14

2.1.1 Pengertian Bank ... 14

2.1.2 Tugas dan Fungsi Bank ... 15

2.1.3 Jenis-Jenis Bank ... 16

2.1.4 Perbedaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah ... 18

2.2 Bank Syariah ... 19

2.2.1 Sejarah Singkat Bank Syariah di Indonesia ... 19

2.2.2 Pengertian dan Tujuan Bank Syariah ... 20

2.2.3 Prinsip-Prinsip Operasional Bank Syariah ... 21

2.2.3.1 Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah) ... 22

2.2.3.2 Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing) ... 23

2.2.3.3 Prinsip Jual Beli (Al-Tijarah) ... 24

2.2.3.4 Prinsip Sewa (Al-Ijarah) ... 25

2.2.3.5 Prinsip Jasa (Fee-Based Service) ... 26

2.3 Kinerja Keuangan Bank ... 27

2.3.1 Pengertian Kinerja Keuangan Bank ... 27

2.3.2 Tujuan Kinerja Keuangan Bank ... 28

2.4 Tingkat Kesehatan Bank ... 29

2.4.1 Pengertian Tingkat Kesehatan Bank ... 29

2.4.2 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah ... 30

2.4.3 Komponen Masing-masing Faktor Tingkat Kesehatan Bank Syariah ... 32

2.4.3.1 Permodalam (Capital) ... 32

(9)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4.3.3 Manajemen (Management) ... 36

2.4.3.4 Rentabilitas (Earning) ... 38

2.4.3.5 Likuiditas (Liquidity) ... 40

2.4.3.6 Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk) ... 42

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu ... 43

2.6 Kerangka Pemikiran ... 47

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

3.1 Desain Penelitian ... 54

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 54

3.3 Objek Penelitian ... 55

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 55

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 60

4.1.1 PT. Bank Muamalat Indonesia ... 60

4.1.1.1 Sejarah PT. Bank Muamalat Indonesia ... 60

4.1.1.2 Profil PT. Bank Muamalat Indonesia ... 62

4.1.1.3 Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Indonesia ... 63

4.1.1.4 Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia .. 64

4.1.2 PT. Bank Syariah Mandiri ... 65

4.1.2.1 Sejarah PT. Bank Syariah Mandiri ... 65

4.1.2.2 Profil PT. Bank Syariah Mandiri ... 67

4.1.2.3 Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri ... 68

4.1.2.4 Nilai Perusahaan dan Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri ... 69

4.2 Perbandingan Aspek Capital antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri... 71

4.2.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) PT. Bank Muamalat Indonesia ... 72

4.2.2 Capital Adequacy Ratio (CAR) PT. Bank Syariah Mandiri 75

4.2.3 Perbandingan Aspek Capital antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri melalui Penafsiran Angka-angka CAR ... 78

4.3 Perbandingan Aspek Asset Quality antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri ... 79

4.3.1 Non Performing Ratio (NPF) PT. Bank Muamalat Indonesia ... 80

4.3.2 Non Performing Ratio (NPF) PT. Bank Syariah Mandiri .. 83

4.3.3 Perbandingan Aspek Asset Quality antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri Melalui Penafsiran Angka-angka NPF ... 86

(10)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.1 Return on Asset (ROA) PT. Bank Muamalat Indonesia .... 88

4.4.2 Return on Asset (ROA) PT. Bank Syariah Mandiri ... 92

4.4.3 Return on Equity (ROE) PT. Bank Muamalat Indonesia .. 95

4.4.4 Return on Equity (ROE) PT. Bank Syariah Mandiri ... 98

4.4.5 Perbandingan Aspek Earning antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri Melalui Penafsiran Angka-angka ROA dan ROE ... 101

4.5 Perbandingan Aspek Liquidity antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri ... 104

4.5.1 Financing Deposit Ratio (FDR) PT. Bank Muamalat Indonesia ... 105

4.5.2 Financing Deposit Ratio (FDR) PT. Bank Syariah Mandiri ... 108

4.5.3 Perbandingan Aspek Liquidity antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri Melalui Penafsiran Angka-angka FDR ... 111

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 114

4.6.1 Perbandingan Aspek Capital (Permodalan) antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri ... 115

4.6.2 Perbandingan Aspek Asset Quality (Kualitas Aset) antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri ... 117

4.6.3 Perbandingan Aspek Earning (Rentabilitas) antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri ... 119

4.6.4 Perbandingan Aspek Liquidity (Likuiditas) antara PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah Mandiri ... 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 125

5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Saran ... 126

DAFTAR PUSTAKA ... 128

(11)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Aktiva Bank Umum Syariah Per 31 Desember 2012 ... 6 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah ... 18 Tabel 2.2 Perbedaan Imbalan Bank Konvensional dan Bank Syariah ... 18 Tabel 2.3 Ringkasan Persamaan dan Perbedaan Dengan Penelitian

Terdahulu ... 46 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 55 Tabel 4.1 Modal dan ATMR PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012 ... 72 Tabel 4.2 Perhitungan CAR PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012 ... 73 Tabel 4.3 Modal dan ATMR PT. Bank Syariah Mandiri Tahun

2007-2012 ... 75 Tabel 4.4 Perhitungan CAR PT. Bank Syariah Mandiri Tahun

2007-2012 ... 76 Tabel 4.5 Jumlah Pembiayaan Bermasalah dan Jumlah Pembiayaan

PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun 2007-2012 ... 80 Tabel 4.6 Perhitungan NPF PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012... 81 Tabel 4.7 Jumlah Pembiayaan Bermasalah dan Jumlah Pembiayaan

PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 ... 83 Tabel 4.8 Perhitungan NPF PT. Bank Syariah Mandiri Tahun

2007-2012 ... 84 Tabel 4.9 Laba Sebelum Pajak dan Total Aset PT. Bank Muamalat

(12)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.10 Perhitungan ROA PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012... 90 Tabel 4.11 Laba Sebelum Pajak dan Total Aset PT. Bank Syariah

Mandiri Tahun 2007-2012 ... 92 Tabel 4.12 Perhitungan ROA PT. Bank Syariah Mandiri Tahun

2007-2012 ... 93 Tabel 4.13 Laba Setelah Pajak dan Jumlah Ekuitas PT. Bank

Muamalat Indonesia Tahun 2007-2012 ... 95 Tabel 4.14 Perhitungan ROE PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012 ... 96 Tabel 4.15 Laba Setelah Pajak dan Jumlah Ekuitas PT. Bank Syariah

Mandiri Tahun 2007-2012 ... 98 Tabel 4.16 Perhitungan ROE PT. Bank Syariah Mandiri Tahun

2007-2012 ... 99 Tabel 4.17 Jumlah Pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga PT. Bank

Muamalat Indonesia Tahun 2007-2012 ... 105 Tabel 4.18 Perhitungan FDR PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012... 106 Tabel 4.19 Jumlah Pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga PT. Bank

Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 ... 108 Tabel 4.20 Perhitungan FDR PT. Bank Syariah Mandiri Tahun

(13)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka pemikiran ... 53 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia ... 64 Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri ... 70 Gambar 4.3 Pertumbuhan CAR PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012 ... 74 Gambar 4.4 Pertumbuhan CAR PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 77 Gambar 4.5 Perbandingan Angka CAR PT. Bank Muamalat Indonesia

Dengan PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 ... 78 Gambar 4.6 Pertumbuhan NPF PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012 ... 82 Gambar 4.7 Pertumbuhan NPF PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 85 Gambar 4.8 Perbandingan Angka NPF PT. Bank Muamalat Indonesia

Dengan PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 ... 86 Gambar 4.9 Pertumbuhan ROA PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012 ... 91 Gambar 4.10 Pertumbuhan ROA PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 94 Gambar 4.11 Pertumbuhan ROE PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012 ... 97 Gambar 4.12 Pertumbuhan ROE PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 100 Gambar 4.13 Perbandingan Angka ROA PT. Bank Muamalat Indonesia

(14)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.14 Perbandingan Angka ROE PT. Bank Muamalat Indonesia

Dengan PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 ... 103 Gambar 4.15 Pertumbuhan FDR PT. Bank Muamalat Indonesia Tahun

2007-2012 ... 107 Gambar 4.16 Pertumbuhan FDR PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2007-2012 110 Gambar 4.17 Perbandingan Angka FDR PT. Bank Muamalat Indonesia

(15)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini, selain membuka peluang bisnis yang kian mendunia, pelaku bisnis juga dihadapkan dengan permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis seperti krisis keuangan. Pada krisis moneter tahun 1998 di Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread, yaitu pendapatan bunga dari kredit lebih kecil daripada kewajiban pembayaran bunga kepada deposan. Hal tersebut membuat pemerintah harus melikuidasi 16 bank yang pada akhirnya menimbulkan krisis kepercayaan para nasabah terhadap bank konvensional. Peristiwa tersebut untuk perbankan merupakan peristiwa yang tidak terduga yang menimbulkan kepanikan para pelaku bisnis dalam melakukan kerjasama. Untuk itu, sektor perbankan perlu menumbuhkan kembali citra perbankan dengan meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat maupun pelaku bisnis.

(16)

2

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan dan kemajuan yang cukup signifikan baik dari segi aset, maupun dari segi pertumbuhan jumlah bank dan perluasan jaringan kantornya. Sepanjang tiga dekade terakhir, pertumbuhan dan perkembangan lembaga perbankan syariah mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik di dunia internasional maupun di Indonesia. Konsep perbankan dan keuangan Islam yang pada mulanya hanya merupakan diskusi teoritis, kini telah menjadi realitas faktual.

Menurut data yang dikeluarkan Bank Indonesia pada Desember 2003 di Indonesia terdapat 2 Bank Umum Syariah (BUS) dan 6 Unit Usaha Syariah (UUS) dengan total aset lebih dari 7,8 triliun rupiah (belum termasuk BPRS). Kemudian pada Desember 2007 terdapat 3 BUS dan 25 UUS dengan total aset lebih dari 36 triliun rupiah (belum termasuk BPRS). Jumlah tersebut terus bertambah, pada Desember 2010 terdapat 11 BUS dan 25 UUS (belum termasuk BPRS). Total aset dari 11 BUS dan 25 UUS tersebut mencapai lebih dari 100 triliun rupiah. Hal tersebut merupakan pencapaian prestasi yang membanggakan bagi perbankan syariah di Indonesia, karena dari data statistik perbankan syariah BI, per April 2013 total aset perbankan syariah telah menembus angka 207,800 triliun rupiah. Dibandingkan periode satu tahun sebelumnya, aset perbankan syariah telah mengalami pertumbuhan sebesar 44%.

(17)

3

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembiayaan bagi hasil perekonomian. Hal tersebut dikarenakan masyarakat mulai mempercayai bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional. Masyarakat sebagai pihak yang paling berperan, pada umumnya memiliki sikap tanggap terhadap berbagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh masing-masing bank untuk menarik simpati masyarakat. Simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank tidak terlepas dari keadaan keuangan bank, termasuk kesehatan bank tersebut.

Pada umumnya bank didirikan dengan tujuan antara lain mendapatkan laba dan meningkatkan penjualan. Nilai bank yang tinggi akan dapat meningkatkan jumlah kekayaan para pemilik modal sendiri. Oleh karena itu dalam teori manajemen keuangan modern disebutkan bahwa tujuan suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan para pemegang saham dalam arti bertujuan untuk memaksimalkan harga saham.

(18)

4

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saham. Berkembangnya pasar modal di Indonesia dapat diambil manfaatnya sebagai sumber dana bagi bank. Keadaan tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh BUS yang ada di Indonesia sekarang ini, dengan cara listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mendapatkan dana.

Namun pada kenyataannya sekarang ini, menurut data yang diperoleh dari BEI belum ada bank syariah yang terdaftar di lantai bursa. Terkait belum adanya bank syariah yang terdaftar di bursa, yaitu dengan alasan keuntungan yang masih kecil dan belum siap untuk listing. Padahal dengan mendaftarkan di bursa, perbankan syariah akan langsung mendapat dana segar, misalnya melalui penjualan saham perdana (initial public offering/IPO). Pada titik itulah bank syariah memiliki tambahan kesempatan untuk tumbuh.

(19)

5

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencapaian target kuantitatif. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mencapai share perbankan syariah sebesar 5% dari seluruh total nilai industri perbankan nasional. Angka presentase tersebut direncanakan untuk dicapai pada akhir tahun 2008. Pada perjalanannya, ternyata target pangsa pasar 5% tidak tercapai di tahun 2008. Target ini masih belum tercapai, bahkan di kuartal 1 tahun 2013. (www.ramadan.detik.com)

Salah satu yang membedakan bank syariah dengan bank konvensional adalah penentuan harga jual dan harga beli. Dalam bank konvensional, penentuan harga selalu didasarkan bunga, sedangkan bank syariah didasarkan pada konsep Islam, yaitu kerjasama dalam skema bagi hasil, baik untung maupun rugi. Menurut Siamat (2005 : 181) :

kegiatan bank syariah pada dasarnya merupakan perluasan perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem bunga melainkan atas dasar prinsip syariah sebagaimana digariskan syariah (hukum) Islam.

(20)

6

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah BUS baik yang tergolong ke dalam Bank Devisa dan Bank non Devisa berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Indonesia ada sebanyak sepuluh perusahaan yang sebagian besar adalah unit usaha syariah. Unit usaha syariah ini merupakan bagian dari bank-bank umum konvesional besar. Apabila dilihat dari total asset setiap bank umum syariah tersebut, maka akan terlihat dua bank umum syariah yang memiliki total asset yang cukup besar bila dibandingkan bank umum syariah yang lain, yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Bank Muamalat Indonesia sendiri merupakan BUS yang pertama didirikan di Indonesia, sedangkan Bank Syariah Mandiri merupakan BUS yang dimiliki oleh pemerintah. Asset kedua bank tersebut berada dalam rentang Rp 40 – 60 miliar, seperti yang terlihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Aktiva Bank Umum Syariah Per 31 Desember 2012 (dalam jutaan rupiah)

No. Nama Bank Total Aset

(Rp) (Bank Devisa)

1. PT. Bank Negara Indonesia Syariah 10.640.032

2. PT. Bank Muamalat Indonesia 44.932.176

3. PT. Bank Syariah Mandiri 54.244.054

4. PT. Bank Mega Syariah 8.212.763

(Bank Non Devisa)

5. PT. Bank Central Asia Syariah 1.614.555 6. PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah 14.088.914 7. PT. Bank Jabar Banten Syariah 4.275.080

8. PT. Bank Panin Syariah 2.133.071

9. PT. Bank Syariah Bukopin 3.619.863

(21)

7

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank Semesteran Desember

2012 (Bank Indonesia)

Berdasarkan data yang ditampilkan di atas maka terlihat bahwa hanya Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri yang memiliki aset tertinggi bila dibandingkan dengan yang lainnya, yakni masing-masing Rp 44.932.176 (dalam jutaan rupiah) dan Rp 54.244.054 (dalam jutaan rupiah) sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua bank ini adalah bank yang memimpin pangsa pasar Bank Syariah di Indonesia. Apabila hanya merujuk pada jumlah aset yang diperoleh bank saja maka akan sangat tidak relevan bila mengatakan bahwa bank yang dimaksud sudah memiliki kinerja yang baik. Total asset tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan seberapa besar perusahaan tersebut.

Dalam operasinya, bank perlu dijaga kesehatannya agar fungsinya tetap berjalan. Bank yang sehat akan meningkatkan kinerja, khususnya kinerja keuangan. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Wibisono (2005 : 85) mengemukakan pentingnya kinerja keuangan suatu perusahaan yang disebutnya sebagai keluaran finansial yang merupakan variabel kinerja keluaran organisasi, “keluaran finansial merupakan fokus perhatian investor/pemegang saham (berkaitan dengan peningkatan nilai

uang yang ditanamkan)...” Dengan demikian kepercayaan dan loyalitas pemilik

(22)

8

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pihak manajemen bank untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Penilaian terhadap kinerja keuangan maupun tingkat kesehatan suatu bank dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya.

Laporan keuangan yang disusun pada akhir periode berisi tentang laporan pertanggungjawaban dalam bidang keuangan atas berjalannya usaha. Laporan keuangan merupakan sebuah media informasi yang mencatat, merangkum segala akivitas perusahaan dan digunakan untuk melaporkan keadaan dan posisi perusahaan pada pihak yang berkepentingan, terutama pada pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan itu sendiri. Untuk menggali lebih banyak lagi informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan diperlukan suatu analisis laporan keuangan. Apabila suatu informasi disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Bank Indonesia sebagai bank sentral sekaligus sebagai bank regulator tentunya tidak ingin kejadian tahun 1997-1998 terulang kembali, untuk itu Bank Indonesia semakin memperketat pengaturan dan pengawasannya terhadap Perbankan Nasional Indonesia dengan membuat suatu sistem pengukuran dan penilaian terhadap kondisi bank secara keseluruhan. Sistem penilaian terhadap kondisi bank itu dikenal dengan penilaian tingkat kesehatan bank. Menurut Rivai

(2007), “penilaian yang dimaksudkan dapat dilihat dari kinerja keuangan maupun

(23)

9

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam suatu bank”. Tingkat kesehatan bank untuk menilai kinerja ini banyak

menggunakan rasio keuangan sebagai alat hitungnya. Analisis rasio keuangan menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas dan efisiensi suatu bank. Analisis rasio juga memungkin manajer keuangan suatu bank dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan sehinggga akan menunjukkan kondisi tingkat kesehatan suatu bank. Menurut Sartono (2001 : 113) :

rasio keuangan dapat memberikan indikasi apakah persahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansialnya, besarnya investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran dapat dicapai.

Abidin (2008) mengatakan bahwa “di Indonesia sistem penilaian dan

pengukuran tingkat kesehatan bank diperkenalkan pertama kali pada Februari 1991. Sistem tersebut dikenal dengan CAMEL, kemudian CAMEL berkembang menjadi CAMELS sebagai dampak dari krisis ekonomi dan keuangan di akhir

tahun 1997”. Hingga saat ini CAMELS masih diberlakukan oleh BI untuk

(24)

10

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesehatan bank menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 yaitu dilihat dari aspek Capital (permodalan), Asset Quality (kualitas aset), Management (manajemen), Earnings (rentabilitas), Liquidity (likuiditas) dan Sensitivity to Risk

Market (sensitivitas terhadap risiko pasar), keenam aspek tersebut dirangkum

menjadi rasio CAMELS.

Menurut Abidin (2008), “dari metode pengukuran CAMELS itu dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu yang mengukur kinerja keuangan pada aspek C, A, E, dan L serta yang mengukur kinerja non-keuangan pada aspek M dan S”. Oleh karena itu dalam penelitian ini hanya akan diteliti mengenai aspek C, A, E, dan L di bank-bank yang dipilih karena tujuan penelitian ini adalah mengukur kondisi dan kinerja keuangannya. Dan tidak menyertakan aspek pengukuran M dan S dikarenakan kedua aspek tersebut tidak dipublikasikan secara terstuktur kepada masyarakat umum yang tercatat dalam laporan keuangan publikasinya. Dalam penelitian ini Capital Adequacy Ratio (CAR) digunakan untuk menghitung aspek permodalan, Non Performing Financing (NPF) untuk menghitung kualitas

asset, aspek rentabilitas dihitung menggunakan rasio Return On Asset (ROA) dan

Return On Equity (ROE), serta aspek likuiditas dihitung menggunakan Finance to

Deposit Ratio (FDR).

(25)

11

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

solvabilitas bank. CAR yang harus dicapai oleh bank umum itu ditetapkan sekitar 8%, dimana ketentuan mengenai jumlah CAR ini harus ditaati oleh semua bank umum, baik bank umum konvensional maupun bank umum syariah. Indikator untuk mengukur aspek kualitas aset pada bank syariah yang paling banyak digunakan adalah Non Performing Financing (NPF) atau kredit yang bermasalah atau macet. Melalui Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan NPL maksimum 5%. Untuk menilai aspek rentabilitas rasio yang digunakan adalah rasio Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Batas minimum ROA yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia adalah 1,5% apabila sebuah bank mempunyai ROA lebih besar dari 1,5% maka bank tersebut dapat dikatakan produktif mengelola aktivitasnya, sedangkan nilai batas minimal ROE yang baik adalah 10% yang sesuai dengan surat ketetapan Bank Indonesia No. 23/67/KEP/DIR. Dan untuk aspek likuiditas, rasio yang digunakan adalah rasio Finance to Deposit Ratio (FDR). Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 19/12/PBI/2010, menetapkan FDR berkisar antara 78% sampai 100%.

Menurut Rachmadi (2003 : 129), “kinerja keuangan menjadi kepentingan

semua pihak, baik pemilik dan pengelola, masyarakat pengguna jasa maupun

Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas bank”. Lebih jauhnya

(26)

12

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai jasa pengguna jasa perbankan, dalam rangka mewujudkan stabilitas perekonomian di Indonesia.

Apabila melihat dari size atau ukuran perusahaan yang digambarkan oleh total asset (pada tabel A.2) maka Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia merupakan bank yang sebanding bila dibandingkan bank umum syariah yang lain. Selain itu kedua BUS terbesar di Indonesia tersebut telah berencana akan melakukan Initial Public Offering (IPO). Dan pada tahun 2013, Bank Muamalat Indonesia menjadi bank syariah pertama yang siap untuk melantai di bursa efek. Rencananya awal semester II tahun 2013, Bank Muamalat Indonesia akan melakukan Initial Public Offering (IPO). Hal tersebut dapat dijadikan momentum masuknya perbankan syariah dalam jajaran perusahaan terbuka yang terdaftar di bursa saham. Sedangkan Bank Syariah Mandiri masih tengah mempersiapkan penawaran umum saham perdananya yang rencananya akan dilakukan pada tahun 2014.

Atas latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul, Analisis CAMELS Dalam Menilai

Kinerja Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia dengan PT. Bank Syariah

(27)

13

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang dapat diuraikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perbandingan pada aspek Capital antara Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri.

2. Bagaimana perbandingan pada aspek Asset Quality antara Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri.

3. Bagaimana perbandingan pada aspek Earning antara Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri.

4. Bagaimana perbandingan pada aspek Liquidity antara Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perbandingan pada aspek Capital antara Bank

Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri.

2. Untuk mengetahui perbandingan pada aspek Asset Quality antara Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri.

(28)

14

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Untuk mengetahui perbandingan pada aspek Liquidity antara Bank Muamalat Indonesia dengan Bank Syariah Mandiri.

1.4Kegunaan Penelitian

1. Manfaat teoritis yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah memperjelas kaitan antara tingkat kesehatan bank dengan kinerja keuangan dengan menganalisis aspek-aspek Capital, Asset Quality,

Earning dan Liquidity menjadi informasi yang dapat diinterprestasikan

sesuai dengan permasalahan yang ada guna menjawab pertanyaan yang dikemukakan dalam rumusan masalah.

(29)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Mardalis (2009 : 24) mengemukakan bahwa:

desain penelitian merupakan suatu cara teknis yang dilakukan dalam proses penelitian sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

Berdasarkan sifat-sifat masalah, metode yang sesuai dan dapat digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010 : 11), “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain”.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Wirartha (2006 : 220), “variabel diartikan sebagai segala sesuatu

(30)

55

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena itu dalam menjalankan penelitian, peneliti harus mengidentifikasi variabel apa saja yang akan digunakan.

Setelah variabel teridentifikasi, maka variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Penyusunan definisi operasional ini perlu karena menunjukkan alat pengambil data yang cocok untuk dipergunakan. Menurut Wirartha (2006 : 221), “definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dan dapat diamati.”

[image:30.595.126.506.373.542.2]

Untuk lebih jelasnya operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Kinerja Keuangan

Aspek Capital yang dinyatakan dengan

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio Aspek Asset Quality yang dinyatakan

dengan Non Performing Financing (NPF)

Rasio Aspek Earning yang dinyatakan dengan

Return On Asset (ROA) dan Return On

Equity (ROE)

Rasio

Aspek Capital yang dinyatakan dengan

Finance to Deposit Ratio (FDR)

Rasio

3.3 Objek Penelitian

(31)

56

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi atau perorangan yang diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam Direktori Perbankan Indonesia (www.bi.go.id), Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia (www.muamalatbank.com) dan Laporan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri (www.syariahmandiri.co.id), dimana data keuangan tersebut telah diaudit. Periodesasi data menggunakan data periode tahun 2007-2012. Jangka waktu tersebut dipandang cukup untuk mengikuti perkembangan kinerja bank karena mencakup periode terbaru laporan keuangan publikasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

(32)

57

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai objek penelitian.”

Dalam memperoleh jawaban dari rumusan masalah penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen. Telaah dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah dokumen, arsip, maupun referensi yang mempunyai relevansi dengan tema penelitian.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

“Pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai

suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dan ditafsirkan” (Wirartha, 2006 : 259). Namun sekalipun data penelitian telah diolah

sedemikian rupa, tetapi pada umunya belum dapat memberikan informasi yang diinginkan. Oleh karena itu analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam memecahkan masalah penelitian, sekaligus menjawab hipotesis dan mencapai tujuan penelitian.

(33)

58

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengolah dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah :

1) Menganalisis perbandingan rasio kecukupan modal antara PT. Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri

a. Menyajikan data tentang CAR PT. Bank Muamalat Indonesia b. Menyajikan data tentang CAR PT. Bank Syariah Mandiri

c. Melakukan analisis perbandingan kecukupan modal antara PT. Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri dengan melalui penafsiran angka-angka CAR yang diperoleh terhadap rasio standar 2) Menganalisis perbandingan rasio penilaian kualitas aset antara PT. Bank

Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri

a. Menyajikan data tentang NPF PT. Bank Muamalat Indonesia b. Menyajikan data tentang NPF PT. Bank Syariah Mandiri

c. Melakukan analisis perbandingan kualitas aset antara PT. Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri dengan melalui penafsiran angka-angka NPF yang diperoleh terhadap rasio standar 3) Menganalisis perbandingan rasio profitabilitas antara PT. Bank Muamalat

Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri

(34)

59

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Menyajikan data tentang ROE PT. Bank Syariah Mandiri

e. Melakukan analisis perbandingan profitabilitas antara PT. Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri dengan melalui penafsiran angka-angka ROA dan ROE yang diperoleh terhadap rasio standar

4) Menganalisis perbandingan rasio likuiditas antara PT. Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri

a. Menyajikan data tentang FDR PT. Bank Muamalat Indonesia b. Menyajikan data tentang FDR PT. Bank Syariah Mandiri

(35)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis CAMELS Dalam Menilai Kinerja Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Dengan PT. Bank Syariah Mandiri pada tahun 2007-2012, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam aspek Capital (permodalan) yang diwakili oleh rasio kecukupan modal (CAR), dalam segi persentase CAR (Capital Adequacy Ratio) PT. Bank Syariah Mandiri lebih besar persentasenya dibandingkan PT. Bank Muamalat Indonesia. Namun, baik PT. Bank Muamalat Indonesia maupun PT. Bank Syariah Mandiri bisa dinilai stabil dalam mempertahankan jumlah modalnya dan dinilai masih mampu menyediakan modal minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. Dalam aspek Quality Asset (kualitas aset) yang diwakili oleh rasio Non

Performing Financing (NPF), dalam segi persentase NPF PT. Bank

(36)

126

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muamalat Indonesia. Namun, secara keseluruhan kedua bank tersebut bisa dinilai mampu memenuhi batas maksimal NPF yang telah ditetapkan oleh BI. 3. Dalam aspek Earning (rentabilitas) yang diwakili oleh Return on Asset

(ROA) dan Return on Equity (ROE), persentase ROA maupun ROE PT. Bank Syariah Mandiri lebih besar dan lebih stabil dibanding dengan PT. Bank Muamalat Indonesia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PT. Bank Syariah Mandiri dianggap lebih mampu mendukung kegiatan operasional dan permodalannya dibandingkan dengan PT. Bank Muamalat Indonesia.

4. Dalam aspek Liquidity (likuiditas) yang diwakili oleh Financing Deposit

Ratio (FDR), dalam segi persentase FDR PT. Bank Muamalat Indonesia lebih

tinggi dibandingkan PT. Bank Syariah Mandiri. Hal tersebut menandakan bahwa tingkat likuiditas PT. Bank Syariah Mandiri lebih tinggi dibandingkan dengan PT. Bank Muamalat Indonesia. Walaupun demikian, dapat dikatakan bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia dan PT. Bank Syariah Mandiri masih bisa memenuhi syarat bank yang berkinerja baik dalam aspek likuiditas.

5.2 Saran

Berkaitan dengan masalah Analisis CAMELS Dalam Menilai Kinerja Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Dengan PT. Bank Syariah Mandiri, maka penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

(37)

127

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan aspek capital atau permodalan dengan cara menambah modal dari penjualan sukuk, melakukan PUT (Penawaran Umum Terbatas) kepada para pemegang sahamnya atau bahkan dengan listing di Bursa Efek Indonesia. Karena dengan mendaftarkan di bursa saham, PT. Bank Muamalat Indonesia akan mendapatkan modal atau dana segar misalnya melalui penjualan saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Selain aspek permodalan, PT. Bank Muamalat Indonesia juga harus meningkatkan aspek likuiditas dengan mengoptimalkan penghimpunan dananya melalui DPK. Dengan berhasilnya meningkatkan aspek likuiditas, PT. Bank Muamalat Indonesia juga bisa meningkatkan aspek rentabilitasnya.

2. Bagi PT. Bank Syariah Mandiri

Meningkatkan aspek kualitas asetnya dengan terus memperbaiki angka NPF nya sehingga resiko pembiayaan bermasalah akan menyusut. Untuk memperbaiki angka NPF nya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan lagi likuiditasnya. Dan untuk meningkatkan likuiditas dapat ditempuh dengan memaksimalkan pengelolaan pembiayaan (kredit). Sehingga untuk menjaga kestabilan NPF ini juga dilakukan dengan meningkatkan manajemen resiko kredit.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

(38)

128

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(39)

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

_______. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Badan Penerbit Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Abidin, Z. (2008). Kinerja Keuangan dan Efisiensi Perbankan : Pendekatan CAMEL, DEA, dan SFA. Jakarta: ABFI Institute Perbanas

Antonio, M.S. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Bastian, I. dan Suhardjono. (2006). Akuntansi Perbankan: Buku 2. Jakarta: Salemba Empat

Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Husnan, S. (2004). Manajemen Keuangan (Teori dan Penerapan Keputusan

Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE

Ikatan Akuntan Indonesia. (1999). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

(40)

129

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mardalis. (2009). Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Martono. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonosia. Munawir, S. (2010). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Rachmadi, U. (2003). Aspek-aspek Hukum Perbankan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Rivai, V. (2007). Bank and Financial Institution Management : Conventional and

Sharia System. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori & Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Sawir, A. (2009). Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Siamat, D. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sudarsono, H. (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia

Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: Grasindo

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Taswan. (2006). Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta

Wibisono, D. (2006). Manajemen Kinerja. Jakarta: Erlangga

(41)

130

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Jurnal

Nimalathasan, B. (2008). “A comparative study of financial performance of banking sector in Bangladesh – An application of CAMELS rating”, Annals of University of Bucharest, Economic and Administrative Series,

Nr. 2 (2008) 141-152

Kouser, R., Aamir, M., Mehvish, H., and Azeem, M. (2011). “Camel Analysis For Islamic And Conventional Banks: Comparative Study From Pakistan”, Economic and Finance Review. Vol. 1(10) pp. 55-64

Sumber Skripsi

Dahlia, A. (2012). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah

Mandiri Dengan PT. Bank Muamalat Indonesia. Skripsi. Makassar:

Program Sarjana Universitas Hasanuddin

Anwar, A.K. (2012). Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia dan Bank

Syariah Mandiri (Analisis Komparatif Berdasarkan Aspek Likuiditas dan Profitabilitas Rasio Keuangan). Skripsi. Jakarta: Program Sarjana UIN

Syarif Hidayatullah

Faizah, M. (2010). Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tbk Periode 2006-2008 Dengan Menggunakan Metode CAMELS. Skripsi. Malang: Program Sarjana UIN Maulana Malik

Ibrahim

Sumber Dokumen

Bank Indonesia. (2004). Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 Tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank

Indonesia

Bank Indonesia. (2004). Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP/2004

tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank

(42)

131

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bank Indonesia. (2007). Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia. (2007). Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/29/DPbS/2007

Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia. (2012). Laporan Keuangan Publikasi Bank Semesteran

Desember 2012. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia. (2012). Laporan Perkembangan Perbankan Syariah. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia. (2012). Outlook Bank Syariah 2013. Jakarta: Bank Indonesia Bank Indonesia. (2012). Statistik Perbankan Syariah Desember 2012. Jakarta:

Bank Indonesia

Sumber Internet

Ant/Bey. (2012). Kadin : Kinerja Industri Perbankan Berkembang Positif. [Online].

Tersedia:http://www.metrotvnews.com/ekonomi/news/2012/09/14/106034/Kadin-Kinerja-Industri-Perbankan-Berkembang-Positif. [28 Maret 2014] Bratadharma, A. (2013). Kasus Fraud BSM Naikkan Tingkat NPF. [Online]. Tersedia:http://www.infobanknews.com/2013/10/kasus-fraud-bsm-naikkan-

tingkat-npf/. [28 Maret 2014]

Priantina, A. (2013). Perjalanan Perbankan Syariah di Indonesia (Habis). [Online].

(43)

132

Linda Rahayu, 2014

Analisis camels dalam menilai kinerja keuangan PT. Bank muamalat Indonesia dengan PT. Bank syariah mandiri

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Purwanto, D. (2013). Bank Syariah Mandiri Raup Laba Rp 806 Miliar. [Online]. Tersedia:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/04/11/16350947/Bank.Sya

riah.Mandiri.Raup.Laba.Rp.806.Miliar. [27 Maret 2014]

Santosa, P.W. (2009). Bank Syariah Sebaiknya Masuk Bursa Saham. [Online].

Tersedia:http://www.republika.co.id/koran/17/75727/Bank-Syariah-Sebaiknya-Masuk-Bursa-Saham. [11 Oktober 2013]

OkeZone.com. (2012). Likuiditas Bank Tidak Seimbang. [Online].

Gambar

Tabel 1.1 Aktiva Bank Umum Syariah
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Dasar. © Jakhongir

Sebagai bagian dari teknologi internet, website berperan penting dalam menyampaikan segala informasi, berbagai kegiatan yang bersifat online, serta berbagai aktivitas lain

considered two different countries primary educational systems, teaching and learning processes,. problems and their solutions, suggestions which were hoped that can lead to a

menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan persamaan linear dua variabel.. Membuat Model dari Sistem Persamaan Linier Dua

kini.Oleh karena itu, peran ayah tunggal dalam kehidupan anak pun lebih menjadi seorang.. gambaran yang ideal.Bagi anak lelaki, ayah menjadi contoh bagaimana

k15-019 Analysis of Customer Mindset Change and Accounting Practice of Garbage Bank as Medium of Edupreneurship a Study on Garbage Bank of Badegan, Indonesia.. k15-020

[r]

Selanjutnya mengevaluasi syarat perlu adanya harga MINIMUM untuk permasalahan yang diajukan, yaitu dengan menentukan derivatif parsial G terhadap semua variabel bebas yang