PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING
ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
PEMAHAMAN SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Taman Kota Serang)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Desna Rosyana
1103957
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Desna Rosyana, 2015
PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN
PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING
THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negri Taman Kota Serang)
oleh
DESNA ROSYANA
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
©DESNA ROSYANA 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh di perbanyak seluruhnya atau sebagian
Desna Rosyana, 2015
PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN
ABSTRAK
Latar belakang dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang rendah pada pembelajaran membaca pemahaman di kelas V SDN Taman. Hal ini dikarenakan kurangnya pemanfaatan media, dan strategi yang kurang efektif dalam pembelajaran. Selain itu, guru tidak menanyakan prediksi siswa terhadap teks, hanya mengintruksikan siswa membaca tanpa menghubungkan pengetahuan awal yang dimiliki mereka dengan pengetahuan baru yang akan didapatkan sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini diantaranya (1)
Mendeskripsikan penerapan pembelajaran membaca pemahaman dengan
menggunakan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity), (2) Mendeskripsikan seberapa besar kemampuan membaca pemahaman dengan penerapan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity). Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini siswa kelas V SDN Taman Tahun Ajaran 2014/2015 Kota Serang yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 18 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi DRTA dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari perolehan nilai rata-rata observasi proses pembelajaran pada siklus I yaitu 2,52 dan siklus II menjadi 3,04. Sedangkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tahap pra siklus 54,83, siklus I yaitu 64,33 dan siklus II menjadi 70,33. Maka, peneliti menyimpulkan penerapan strategi DRTA dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.
ABSTRACT
The background of this study is the low student learning outcomes in learning reading comprehension in class V SDN Taman. This is due to lack of utilization of the media, and the strategies that are less effective in learning. In addition, the teacher did not ask the students to the text prediction, just instruct students to read without prior knowledge possessed connect them with new knowledge that will be obtained so that students are less active in the learning process. The purpose of this study include (1) Describe the application of learning in reading comprehension by using a strategy DRTA (Directed Reading Thinking Activity), (2) Describe how big the reading comprehension with the implementation of the strategy DRTA (Directed Reading Thinking Activity). The subject of this research grade students of SDN Parks School Year 2014/2015 Serang totaling 30 students, consisting of 18 men and 12 women. The method used is classroom action research models Kemmis and Mc.Taggart. Data collection techniques used include observation and tests. The results showed that the application of learning strategies in reading comprehension DRTA can increase the activity and student learning outcomes. This is evident from the acquisition of the average value of observation learning process in the first cycle and the second cycle is 2.52 to 3.04. Meanwhile, the average acquisition value of student learning outcomes at this stage of the cycle pre 54.83, 64.33 and the first cycle that the second cycle into 70.33. Thus, the researchers concluded the application of learning strategies in reading comprehension DRTA can increase the activity of learning and student learning outcomes.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
E. Struktur Organisasi ... 4
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Kajian Teori ... 6
B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 16
C. Hipotesis ... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A. Desain Penelitian ... 19
B. Partisipan dan Tempat Penelitian... 24
C. Pengumpulan Data ... 24
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Temuan Penelitian ... 29
B. Pembahasan ... 51
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 55
A. Simpulan ... 56
B. Rekomendasi ... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 16
3.1 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran ... 25
3.2 Kisi-Kisi Soal Tes ... 27
4.1 Hasil Tes Pra Siklus ... 31
4.2 Hasil Observasi Siklus I ... 35
4.3 Hasil Tes Siklus I ... 37
4.4 Hasil Observasi Siklus II ... 42
4.5 Hasil Tes Siklus II ... 44
4.6 Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan II ... 47
DAFTAR GRAFIK
4.1 Perbandingan Perolehan Tiap Aspek Observasi Siklus I dan II ... 48
4.2 Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan II ... 48
4.3 Perbandingan Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 50
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Siklus (RPP) I
Lampiran 5 Teks Wacana Siklus I
Lampiran 6 Evaluasi Siklus I
Lampiran 7 Hasil Tes Siklus I
Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan (RPP) Siklus II
Lampiran 9 Teks Wacana Siklus II
Lampiran 10 Evaluasi Siklus II
Lampiran 11 Hasil Tes Siklus II
Lampiran 12 Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Keterampilan berbahasa merupakan hal penting yang perlu
dikuasai seseorang.Kegiatan berbahasa memiliki peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari.Selain itu kegiatan berbahasa memiliki peran
penting dalam kegiatan belajar mengajar karena kegiatan berbahasa
sebagai pengantar dalam menguasai materi yang diajarkan.
Keterampilan berbahasa di sekolah dasar mencakup empat aspek
diantaranya membaca, menulis, menyimak dan berbicara.Keterampilan
berbahasa saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.Seperti,
keterampilan membaca berkaitan dengan keterampilan menulis.Kerena
sebelum keterampilan menulis dikuasai, maka keterampilan membaca
harus dikuasai terlebih dahulu oleh seorang individu.
Membaca adalah aktivitas untuk memahami dan mendapatkan
informasi dari bahan yang dibaca.Namun pada kenyataannya terkadang
kita sulit memahami bahan yang dibaca.Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor.Faktor tersebut dianataranya tidak menggunakan strategi membaca
pamahaman.
Membaca merupakan keterampilan yang penting dikuasai dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia oleh siswa sekolah dasar, baik membaca
permulaan atau membaca lanjut. Dalam pembelajaran membaca lanjut di
kelas tinggi salah satu kemampuan yang perlu dikuasai siswa adalah
kemampuan membaca pemahaman.Namun pada kenyataanya kemampuan
membaca pemahaman siswa masih tergolong rendah.Siswa sering merasa
kesulitan dalam memahami bahan bacaan.Terlihat dati hasil tes membaca
sebuah bacaan.Hal ini dikarenakan pembelajaran membaca yang diberikan
guru cendrung monoton dan kurang menarik.
Dalam proses pembelajaran, guru hanya menggunakan cara-cara
sebelumnya. Siswa tidak berperan aktif selama proses pembelajaran
membaca kerena guru tidak mendorong siswa untuk ikut serta berperan
secara aktif selama proses pembelajaran membaca. Siswa hanya
melakukan intruksi yang diberikan guru.Hal tersebut ditunjukan dari hasil
sudi awal yaitu observasi di kelas V SD Negeri Taman.Berdasarkan hasil
tes yang telah dilakukan, nilai rata-rata siswa dalam membaca pemahaman
masih rendah yaitu 54,83. Nilai tersebut belum mencapai standar
ketuntasan belajar minimal pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang
ditetapkan di SD Negeri Taman yaitu 65.
Dari permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, agar
kemampuan siswa dalam memahami bacaan dapat meningkat, maka guru
harus menggunakan strategi yang tepat.Siswa perlu diajarkan penerapan
strategi membaca yang baik sehingga siswa mampu memahami isi
bacaan.Oleh sebab itu, penerapan strategi DRTA(Directed Reading
Thinking Activity) sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan
memahami isi bacaan.Stauffer (Rahim, 2009, hlm. 47) mengemukakan
bahwa:
Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) adalah strategi mengajar membaca yang memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa memprediksi dan membuktikannya ketika mereka membaca.Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) mampu membantu siswa dalam memahami bacaan dengan membuat prediksi dan membuktikanya.
Pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan strategi
DRTA (Directed Reading Thinking Activity)akan membuat proses
pemebelajaran menjadi lebih efektif. Siswa dapat berpartisipasi secara
aktif selama proses pembelajaran dengan memberikan prediksi di awal
sebelum membaca berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki dan
membandingkan prediksi-prediksi yang telah dibuat dengan bahan bacan.
memahami bacaan.Berdasarkan anggapan tersebut, penelitian ini berjudul
“Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Taman Kota Serang)”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimanakahpenerapan pembelajaran membaca pemahaman dengan
menggunakan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)?
2. Seberapa besarkahkemampuan membaca pemahaman dengan
penerapan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan penerapan pembelajaran membaca pemahaman
dengan menggunakan strategi DRTA (Directed Reading Thinking
Activity).
2. Mendeskripsikan seberapa besar kemampuan membaca pemahaman
dengan penerapan strategi DRTA (Directed Reading Thinking
Activity).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat dari segi teori
a. Ilmu pendidikan khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran
bahasa Indonesia.
b. Melakukan pengembangan teori DRTA (Directed Reading
Thinking Activity)dari penelitian-penelitian terdahulu.
2. Manfaat dari segi kebijakan
a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha-usaha yang mengarah
pada peningkatan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal untuk
penelitian selanjutnya.
a. Bagi guru
-Guru dapat menerapkan straregi DRTA (Directed Reading
Thinking Activity) dalam pembelajaran membaca pemahaman.
-Menambah strategi pembelajaran yang bisa digunakan di kelas
-Menambah pengetahuan guru tentang strategi DRTA (Directed
Reading Thinking Activity.
-Guru dapat meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman.
b. Bagi siswa
-Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan memahami
sebuah bacaan.
-Siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif.
c. Bagi peneliti
-Peneliti memiliki pengetahuan tentang strategi DRTA (Directed
Reading Thinking Activity.
-Peneliti mampu mendeteksi permasalahan yang ada dalam proses
pembelajaran dan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
-Peneliti mampu memperbaiki proses pembelajaran dalam
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
4. Dari segi isu serta aksi sosial
Sebagai motivasi untuk peningkatan pembelajaran membaca yang
lebih inovatif.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi skripsi ini berpatokan pada pedoman penulisan
karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014 yang terdiri
dari beberapa komponen.Pertama, halaman judul, halaman pengesahan,
halaman pernyataan, halaman ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi,
daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Selanjutnya, BAB I yang memuat latar belakang yang menjelaskan
hal-lal yang melatarbelakangi penelitian ini.Kemudian rumusan masalah
Reading Thinking Activity)dan seberapa besarkan kemampuan membaca
pemahaman dengan strategi DRTA (Directed Reading Thinking
Activity).Setelah rumusan masalah yaitu tujuan yang tercermin dari
rumusan masalah.Terakhir yaitu manfaat penelitian dari segi teori,
kebijakan, praktik, dan isu serta aksi sosial.
Pada BAB II kajian pustaka, pada bagian menjelaskan dari apa
yang telah dipaparkan di bab I. Bab ini berisikan teori membaca
pemahaman dan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity).
Selain itu terdapat penelitian terdahulu yang berkaitan dengan strategi
DRTA (Directed Reading Thinking Activity).
BAB III metode penelitian, bagian ini menjelaskan prosedur
bagaimana peneliti merancang penelitian.Unsur-unsur yang terdapat dalam
metode penelitian yaitu, desain penelitian, partisipan dan tempat
penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.
BAB IV yaitu temuan dan pembahasan. Pada bab ini ada dua
komponen yaitu temuan hasil pengolahan dan analisis data, serta
pembahasan temuan penelitian.
BAB V yaitu simpulan, implikasi, dan rekomendasi.Selanjutnya
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut beberapa sumber penelitian tindakan
kelas diartikas sebagai berikut:
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama(Arikunto dkk, 2012, hlm.3).
Penelitian tindakan kelas (PTK) diidentifikasikan sebagai suatu
bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek
pembelajaran di kelas secara lebih professional(Yusnandar & Nur’aeni,
2014, hlm. 7).
David Hopkins (Kunandar, 2012, hlm.45) menyatakan bahwa:
a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (in-cluding educational) situation in order to improve the rationality and justice of: (a) their own social or educational practices; and (c) the situations in which pratices are carried out.
Selanjutnya penelitian tindakan kelas (PTK) dapat didefinisikan
sebagai penelitian yang memperhatikan kegiatan belajar yang disengaja
atau tidak disengaja untuk direfleksikan sebagai acuan untuk
meningkatkan proses dan hasil belajar.Didalam penelitian tindakan kelas
tidak hanya hasil dari penelitian yang diperhatikan akan tetapi yang
mempengaruhi hasil juga diperhatikan dalam penelitian ini
a. Prinsip-Prinsip Dalam Penelitian Tindakan Kelas
Berikut adalah prinsip-prinsip dalam penelitian tindakan kelas
menurut Arikunto (2012, hlm.6).
Desna Rosyana, 2015
PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN
Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dijalankan tanpa
mengubah situasi rutin.
2) Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja
Penelitian ini diadakan dari sebuah inisiatif dengan tujuan untuk
memperbaiki pembelajaran yang lebih baik.
3) SWOT sebagai dasar berpijak
SWOT terdiri atas S-Strength (kekuatan), W-Weaknesses
(kelemahan), O-Opportunity (kesempatan), T-Threat (ancaman).
Keempat hal tersebut menjadi pijakan dilaksanakannya penelitian
tindakan kelas.
4) Upaya empiris dan sistemik
Berupaya dari latar belakang pengalaman (empiris) dan sistemik
yang berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan keseluruhan
sistem.Sistem dalam hal ini pembelajaran.
5) Ikuti Prinsip SMART dalam perencanaan
SMART merupakan singkatan dari dari lima huruf yang membentuk
kata smart yang memiliki arti sebagai berikut:
a) S: Specific artinya khusus, tidak terlalu umum.
b) M: Managable artinya dapat dikelola, dilaksanakan.
c) A: Acceptable artinya dapat diterima lingkungan, atau
Achievable artinya dapat dicapai/dijangkau.
d) R: Realistic artinya tidak diluar jangkauan.
e) T: Timebound, artinya diikat oleh waktu.
b. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Borg dalam Arikunto dkk (2012, 107) menjelaskan bahwa
tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah pengembangan
keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru kelasnya,
bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang
Menurut Kunandar (2012, hlm.61) tujuan PTK bukan
menemukan pengetahuan baru yang dapat digeneralisasikan, tetapi
bersifat pragmatis dan praktis, yakni memperbaiki atau meningkatkan
mutu PBM (proses belajar mengajar) di kelas.
Menurut Asmani (2011, hlm.54) tujuan PTK digolongkan
menjadi dua jenis, yaitu tujuan utama dan tujuan tambahan.Tujuan
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Untuk melakukan perbaikan dan peningkatan layanan profesional
guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi,
kemudian secara sistematis guru mencoba berbagai model
pembelajaran alternatif yang diyakini secara teorotis dan praktis
mampu memecahkan masalah pembelajaran.
2) Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan terhadap
keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk
menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait
dengan proses pembelajaran.
3) Tujuan terakhir yang sekaligus sebagai tambahan adalah untuk
menumbuh-kembangkan budaya meneliti di kalangan guru.
2. Model Penelitian Tindakan Kelas
Kemmis dan Mc.Taggart dalam Arikunto dkk (2012, hlm.16)
mengemukakan model penelitian tindakan kelas dalam empat tahapan
sebagai berikut:
Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (planning)
Didalam tahap ini peneliti menjelaskan tantang apa, mengapa,
kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan penelitian tindakan
kelas dilakukan. Di tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan
titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk
diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk
Desna Rosyana, 2015
PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN
Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (acting)
Pada tahap ke-2 dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan
yang berarti implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenakan isi rancangan di kelas. Hal yang perlu diperhatikan adalah
pengajar harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan
dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar dan tidak dibuat-buat.
Tahap 3: Pengamatan (Observing)
Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat (observer).Kegiatan pengamatan tidak dipisahkan dengan
kegiatan pelaksaaan. Keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
Tahap 4: Refleksi (Reflecting)
Tahap ke-4 adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris
reflection yang artnya pemantulan.Memantul dapat dikatakan seperti
menatap atau memancar.Dalam hal ini pelaksana tindakan sedang
memantulkan pengalamannya serta membuka kembali kegiatan yang
telah berlangsung. Dengan kata lain, pelaksana tindakan melihat dirinya
kembali untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasa memuaskan karena
sudah sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal
yang masih perlu diperbaiki. Jika penelitian tindakan dilakukan melalui
bebrapa siklus maka dalam refleksi terakhir peneliti menyampaikan
rencana yang disarankan pada peneliti lain apabila dia menghentikan
kegiatanya.
Apabila rata-rata nilai kelas siswa pada siklus I belum mencapai
nilai Standar Ketuntasan Mimimum (KKM) dan jumlah siswa yang
mencapai nilai di atas KKM tidak mencapai 70% dari jumlah
keseluruhan siswa, maka peneliti perlu mempersiapkan rencana tindakan
selanjutnya untuk memperbaiki sekaligus meningkatkan hasil belajar
siswa pada siklus II dan seterusnya. Adapun nilai KKM pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang ditetapkan di SDN Taman adalah 65.
tindakan, observasi, dan refleksi. Masing-masing tahap dilaksanakan
berdasarkan hasil tes, observasi, dan refleksi pada siklus sebelumnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk
membentuk siklus dan dapat dilihat dalam diagram siklus berikut yaitu
model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart yang
tersusun dari beberapa siklus.
Gambar 3.1
Model PTK menurut Kemmis & Mc.Taggart
Hidayah (2013, hlm.19)
SIKLUS-I Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS-II
Perencanaan Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Desna Rosyana, 2015
PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas V SDN
Taman tahun ajaran 2014/2015 Kota Serang yang berjumlah 30 siswa,
yang terdiri dari orang 18 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Taman kecamatan
Taktakan Kota Serang.berlokasi di kampung Sitauan kelurahan Umbul
Tengah kecamatan Taktakan kota Serang.
C. Pengumpulan Data
Intrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data pada saat penelitian berlangsung. Instrumen yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini antara lain, observasi, dan tes.
1. Observasi
Hadi (Sugiyono, 2013, hlm.203) mengemukakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpentingadalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
untuk mengamati proses pembelajaran membaca pemahaman.
Observasi yang dilakukan dengan dua cara diantaranya:
a) Observasi tidak terstruktur
Dilakukan oleh peneliti tanpa menggunakan instrumen
pengamatan.
b)Observasi terstruktur
Peneliti dengan menggunakan observasi terstruktur dalam
melakukan pengamatan peneliti menggunakan pedoman istrumen
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan
Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)
No Aspek yang diamati Nilai
1 2 3 4
1 Pengenalan
a. Melakukan kegiatan menarik yang
berhubungan dengan materi yang akan
disampaikan.
b. Menghubungkan fenomena yang sering
ditemui sehari-hari dengan materi yang akan
disampaikan.
c. Melakukan tanya jawab tentang materi yang
akan disampaikan.
d. Mengkomunikasikan dan mengilustrasikan
tentang wacana yang akan disampaikan.
2 Prediksi
a. Siswa memprediksi bacaan berdasarkan
petunjuk judul
b. Siswa memprediksi isi bacaan berdasarkan
petunjuk gambar
c. Siswa membuat prediksi tanpa rasa ragu.
d. Masing-masing siswa menuliskan hasil
prediksinya.
3 Membaca
a.Siswa membaca teks yang telah dibagi
kedalam bebrapa bagian.
b.Siswa membaca secara berurutan dari bagian
awal hingga bagian akhir.
Desna Rosyana, 2015
PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN
cerita yang telah dibaca dengan judul.
d.Membaca teks dengan arahan guru
4 Membuktikan dan memodifikasi prediksi
a. Siswa menyesuaikan hasil prediksi yang telah
dibuat dengan isi bacaan.
b. Siswa mendiskusikan hasil prediksi bersama
dengan teman dan guru.
c. Siswa yang membuat prediksi dengan benar
membacakan prediksinya.
d. Siswa yang membuat prediksi salah membuat
prediksi yang baru.
5 Refleksi
a. Bertanya jawab mengenai kesan yang
didapatkan.
b. Menceritakan kesan yang didapatkan dari
pembelajaran yang telah berlangsung.
c. Siswa memahami pembelajaran.
d. Siswa mampu menyimpulkan materi.
Jumlah
Rata-rata
Keterangan:
Nilai 1 jika dalam satu aspek tampak 1 deskriptor
Nilai 2 jika dalam satu aspek muncul 2 deskriptor
Nilai 3 jika dalam satu aspek muncul 3 deskriptor
Nilai 4 jika dalam satu aspek muncul 4 deskriptor
Empat aspek yang diamati tersebut dilakukan saat proses
pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi DRTA (Directed
Reading Thinking Activity) mencakup empat aspek dan setiap
aspeknya terdiri dari empat deskriptor dengan kategori penilaian satu
Nilai=Jumlah aspek yang diperoleh � � � �
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana,
dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Peneliti menggunakan tes tertulis yakni dalam bentuk uraian atau
subjektif dan pilihan ganda atau objektif.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Soal Tes
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V (lima)/ II (dua)
No. Kompetensi Indikator Tingkat Aspek Jumlah Persentase
Dasar Kesukaran Pengetahuan Pemahaman Penerapa
Desna Rosyana, 2015
PENERAPAN STRATEGI DRTA (DIRECTED READING THINKING ACTIVITY) UNTUK MENINGKATKAN
Kriteria Penilaian:
95-100 = Istimewa
80-94 = Sangat baik
65-79 = Baik
55-64 = Cukup
40-54 = Kurang
<40 = Sangat Kurang
D. Analisis Data
Laporan PTK bukan semata-mata penelitian yang menghasilkan
kata-kata yang analisisnya bersifat kualitatif tapi juga menghasilkan
angka-angka, misalkan hasil dari tes, dll yang analisisnya menggunakan
perhitungan sederhana, misalkan penjumlahan atau persentase, dll.Sampai
kepada perhitungan kompleks, misalkan harus menggunakan rumus
tertentu yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, karena bukan hal yang
tidak mungkin angka-angka dapat dideskripsikan dengan angka-angka
(Hidayah, 2013, hlm.49).
Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk deskripsi
meliputi hasil observasi dan hasil tes.Data yang telah disajikan dianalisis
berdasarkan pedoman dalam tiap instrumen.Selanjutnya temuan-temuan
yang ada diinterpretasi untuk memunculkan makna dari setiap data yang
diperoleh.Kemuadian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian dan
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas sebagaimana telah dipaparkan pada
bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan membaca pemahaman dengan strategi DRTA(Directed Reading
Thinking Activity) dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca
pemahaman siswa.Hal ini ditunjukan pada siklus 1 perolehan nilai rata-rata
proses pembelajaran sebesar 2,52 dengan kriteria penilaian kualitatif cukup,
dan pada tahap siklus 2 meningkat menjadi 3,04 dengan kriteria penilaian
kualitatif baik.
2. Berdasarkan hasil tes pada saat penelitian, nilai rata-rata hasil belajar siswa
mengalami peningkatan setelah menggunakan strategi DRTA(Directed
Reading Thinking Activity), hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata tes pada
tahap pra siklus 54,83 dengan kriteria penilaian kualitatif kurang,siklus I
meningkatmenjadi 64,33 dengan kriteria penilaian kualitatif cukup, dan
pada tahap siklus II nilai mengalami peningkatan kembali menjadi 70,33
dengan kriteria penilaian kualitatif baik. Berdasarkan data tersebut, dengan
penerapan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa.
B.Rekomendasi
1. Bagi guru
Guru dapat menggunakan strategi DRTA (Directed Reading Thinking
Activity) ini sebagai suatu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. RPP yang digunakan
untuk pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat diguakan guru pada
2. Bagi kepala sekolah
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan strategi DRTA dapat
meningkatkan proses dan hasil belajar maka, kepala sekolah hendaknya
memberikan kebijakan bagi para guru agar menerapkan strategiDRTA
(Directed Reading Thinking Activity) dalam proses pembelajaran.
3. Bagi pengawas
Hendaknya merekomendasikan hasil penelitian tentang strategi DRTA
(Directed Reading Thinking Activity)dan memberikan sosialisasikepada
guru melalui Kelompok Kerja Guru (KKG), karena strategi ini sangat
relevan untuk digunakan di sekolah dasar dan untuk meningkatkan
kemampuan prefesional guru.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang akan menggunakan strategi DRTA (Directed
Reading Thinking Activity) dalam penelitiannya hendaknya dapat
menjadikan data hasil penelitian ini sebagai bahan kajian terlebih dahulu,
agar dapat memperbaiki kesalahan yang terdapat didalamnya. Selain itu,
diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
strategiDRTA (Directed Reading Thinking Activity) ini dalam
pembelajaranmembaca, serta mangadakan beberapa modifikasi terhadap
instrument penelitian untuk digunakan dalam pengumpulan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Askara.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Askara.
Asmani, J. M. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Laksana.
Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Maulana, P. (2012). Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) Dalam Pembelajaran Membaca Pemahamn Karya Sastra dan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Margalaksana 3 dan 4 Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut. [Online]. Diaskes dari http://repository.upi.edu/8843/.
Rahim, F. (2009). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Askara.
Resmini, N dan Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi.Bandung: UPI Press.
Resmini, N. dkk. (2006). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung:Alfabeta.
Sulistiyowati, Y. (2011). Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activities (DRTA) Untuk Meningkatkan Membaca Pemahaman Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Kasin Malang. [Online]. Diaskes dari
http://www.library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48707.
Sundari, A. M. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Membaca Intensif Dengan Menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas V SD Negeri Ciwedus 1 Kecamatan Cilegon Kota Cilegon). (Skripsi). PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Serang.
Solchan , TW dkk. (2011). Pendidikan Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.