• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGANALISIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENGANALISIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

MENGANALISIS ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS

(2)

A. Mengenali Anak Berkebutuhan Khusus dan Ciri-Cirinya Pengertian anak berkebutuhan khusus :

a. Berkebutuhan khusus bersifat sementara (temporer), adalah anak-anak yang mengalami hambatan perkembangan

disebabkan oleh factor eksternal. Contohnya anak yang

mengalami gangguan emosi karena trauma, dan mengalami culture shock. Cara mengatasinya memerluhkan layanan

pendidikan berkebutuhan khusus yaitu pendidikan yang

disesuaikan dengan hambatan yang di alami tetapi tidak perlu dilayani disekolah khusus.

b. Berkebutuhan khusus bersifat menetap (permanent), adalah

anak-anak yang mengalami hambatan belajar dan hambatan

perkembangan yang bersifat internal dan akibat langsung dari

kondisi kecacatan. Seperti anak yang kehilangan fungsi

(3)

Karakteristik anak berkebutuhan khusus

a. Tunanetra. Setelah diukur dengan alat ukur ketajaman

pengelihatan menghasilkan skor 20/200 Fest atau kurang dari atau memiliki lapang pandang kurang dari 30 derajat.

Berdasarkan ketajaman pengelihatan Tunantera dibedakan menjadi dua yaitu, anak yang buta total (totally blid) dan anak kurang lhat (low vision)

b. Tunarungu, adalah anak yang kehilangan seluruh atau Sebagian daya pendengaranya sehingga mengalami gangguan

komunikasi secara verbal. Secara umum tunarungu

diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu tuli (the deaf) dan kurang dengar (the hard of hearity). Berdasarkan tingkat

keahlian kemampuan mendengar.

c. Anak dengan gangguan intelektual (tunagrahita), adalah anak

yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan

perkembangan mental-intelektual dibawah rata-rata, sehingga

(4)

Karakteristik anak berkebutuhan khusus

d. Tunadaksa, adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada anggota gerak.

e. Anak dengan gangguan emosi dan perilaku (tunalaras), terminology dari gangguan emosional dan perilaku adalah disabilitas yang

bercirikan respon perilaku maupun emosi berbeda dalam manifes yang berebda berdasar usia, budaya, standar norma dan etika, yang berdampak buruk pada masalah akademis.

f. Anak lamban belajar, adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah anak normal tetapi tidak termasuk dalam kondisi tungrahita, biasa memiliki IQ antara 70-80.

g. Anak berkesulitan belajar spesifik, adalah orang yang memiliki kesulitan ini biasanya telah diukur dengan menggunakan tes

kecerdasan menghasilkan skor IQ rata0rata atau diatas rata-rata

tetapi memperlihatkan hasil belajar di bidang tertentu jauh dibawah

perkembangan atau usia mentalnya. 1) Berkaitan dengan

(5)

Karakteristik anak berkebutuhan khusus

h. Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa, disebut cerdas istimewa apabila IQ diatas 110, dalam kegiatan belajar peserta didik dengan cepat menguasai materi. Namun, mereka cenderung cepat bosan dan frustasi karena kurangnya tantangan yang diterima di sekolah.

i. Anak Autis, merupakan sebuah hambatan perkembangan yang

dialami seseorang dalam masa pertumbuhan dimana penyandnya

memiliki kekhasan utama yaitu hambatan interaksi, komunikasi dan

perilaku.

(6)

B. Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

Cara menemukan seseorang disebut anak berkebutuhan khusus :

1. Cara Sederhana

2. Cara Profesional

Menggunakan check list berdasarkan ciri-ciri ABK, guru atau orangtua dapat melakukan observasi, wawancara, penugasan atau tes

sederhana

Menggunakan perangkat tes standard dan dilakukan oleh tenaga

yang kompeten dibidangnya seperti dokter, psikolog, terapis dll.

(7)

Tujuan Identifikasi

Menurut Lerner (1998)

• Penjaringan (screening) : untuk menandai dan

menetapkan anak-anak yang memiliki kondisi kelainan secara fisik, mental. Intelektual, social dan emosi sertra menunjukan gejala-gejala perilaku anak pada umumnya.

• Pengalihtanganan (referral) : untuk tujuan

pengalihtanganan (referral) ke tenaga profesi lainnya yang lebih berkompeten dibidangnya seperti dokter, terapis, psikolog, konselor, perawat, dan profesi lainnya apabila terdapat gelaja-gejala yang memerluhkan

pengamatan lebih lanjut secara teliti dan cermat

(8)

Strategi Pelaksanaan Identifikasi

Secara umum, pelaksanaan identifikasi dapat dilakukan dengan langkah-Langkah :

1. Menghimpun data anak. Guru menghimpun data seluruh siswa di kelas (berdasarkan gejala yang nampak pada siswa) dengan menggunakan alat identifikasi anak berkebutuhan khsusu.

2. Menganalisis data dan mengklasifikasikan siswa. Tujuanya adalah untuk menemukan anak-anak yang tergolong anak berkebutuhan khusus (yang memerluhkan pelayanan

pendidikan khusus)

3. Menginformasikan hasil analisis dan klasifikasi. Hasil analisis

dan klasifikasi dilaporkan kepada kepala sekolah, orangtua siswa dan dewan komite sekolah untuk mencari saran saran

pemecahan atau tindak lanjut.

(9)

Instrumen Idnetifikasi

Secara umum Guru dapat melihat atau mengamati adanya gejala-gejala kelainan ABK, baik melalui pengamatan yang dilakukan terhadap perilaku sehari-hari

maupun melalui prestasi akadmeik yang dicapai selama ujian. Untuk

memudahkan guru dalam melaksanakan identifikasi anak, dapat digunakan instrument ABK. Instrumen identifikasi berisikan jenis-jenis hambatan beserta idikator-indicator yang menyertainya. Guru mengamati perilaku anak secara

cermat baik didalam maupun diluar proses pembelajaran lalu memberikan tanda cek pada kolom dimana indicator yang dimaksud itu berada.

Tindak Lanjut

Apabila hasil identifikasi menyatakan bahwa anak tergolong sebagai anak berkebutuhan khusus yang memerluhkan layanan pendidikan secara khusus sesuai dengan kebutuhannya, maka Langkah selnajutnya adalah menggali

Kembali informasi yang lebih mendalam dan spesifik tentang anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhannya. Anak selanjutnya dirujuk ke pihak atau

profesi lain yang memiliki keahlian dibidangnya (missal psikolog, dokter spesialis, audiologi dan terapis) untuk dilakukan asesmen.

(10)

C. Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus

Learner (Mulyono, 2001) mengemukakan bahwa assesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi selengkap-lengkapnya mengenai individu yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan individu tersebut.

Tujuan

Tujuan umum asesmen ABK adalah utuk mencari informasi selengkap mungkin tentang kondisi kelainan dari gejala yang menyertainya,

kemampuan, kelebihan, kebutuhan, kekurangan, dan hal ian yang berhubungan dengan ABK guna dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk merancang program pembelajaran sesuai dengan karakteristik ABK.

Ssaran

Anak/siswa terutama anak yang bersekolah di sekolah regular yang telah diidentifikasi sebagai ABK dan mereka memerluhkan

pennaganan secara khusus agar tidak terjadi hambatan belajar yang lebih parah.

(11)

Srategi Pelaksanaan Asesmen

Langkah strategi pelaksanaan asesmen penyusunan program proses

pembelajaran dengan prosedur pelaksanaan yang dapat dipilih antara lain :

• Observasi

• Analisis sampel kerja

• Analisis tugas

• Pegumpulan informasi

• Daftar cek

• Skala penilaian

• Wawancara

(12)

Aspek-aspek perkembangan anak yang perlu diasesmen menurut Harwell (Yusuf, 2007) :

• Gangguan motorik

• Gangguan persepsi

• Gangguan perhatian

• Gangguan memori

• Hambatan dalam orientasi ruang, arah/spasial

• Hambatan dalam perkembangan bahasa

• Hambatan dalam pembentukan konsep dan mengalami masalah dalam perilaku

(13)

Asesmen Akademik Keterampilan Menulis

a. Pengertian, suatu proses pengukuran terhadap siswa dalam melakukan aktivitas menulis untuk diketahui keterampilan yang sudah dimiliki dan hambatan yang dialami dalam melakukan aktivitas menulis.

b. Tujuan, untuk mengetahui penguasaan keterampilan seseorang di dalam menuangkan gagasan ke dalam aktivitas meulis dalam aspek kelancaran, kosakata, struktur dan isi.

Asesmen Akademik Keterampilan Matematika

a. Pengertian, proses pengukuran terhadap keterampilan matematika untuk memperoleh data tentang penguasaan keterampilan kuantitatif maupun kualitatif.

b. Tujuan, untuk mengetahui tingkat penguasaan keterampilan kuantittaif maupun kualitatif sebagai upaya Menyusun program pembelajaran yang tepat bagi yang bersangkutan.

(14)

Hakekat Perkembangan

Hakekat Asesmen Perkembangan

Learner (1988) Asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi

tentang seorang anak yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak tersebut.

Tujuan utama dari sesmen adalah untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan perimbangan dalam merencanakan program

pembelajaran bagi anak yang bersangkutan.

Tujuan dan kegunaan asesmen perkembangan

a. Screening/Penyaringan, mengidentifikasi siswa yang mungkin mempunyai problem secara serius dan memerluhkan pelayanan melalui pendidikan luar biasa, biasa digunakan tes formal dan non formal.

b. Pengalihtanganan/referral, digunakan untuk mengelompokan anak yang memerluhkan pelayanan khusus atau tidak. Di sisi lain dapat digunakan sebagai alat utnuk pengalihtanaganan kasus pendidikan menjadi kasus

(15)

c. Perencanaan pembelajaran, dengan berbekal data yang diperoleh dalam kegiatan asesmen maka akan tergambar berbagai potensi maupun deficit yang dialami anak. Misal keterbelakangan mental. Gangguan motoric dsb.

d. Memonitoring kemajuan siswa, dengan acuan PPI yang telah disusun pada tahap sebelumnya, maka tidak dapat melakukan monitoring terhadap

kemajuan belajar yang dicapai siswa. Keberhasilan atau kegagalan

tergantung dengan hasil asesmen sebelumnya. Apabila terjadi kegagalan maka asesmen harus terus menerus dilakukan sepanjang proses

pembelajaran.

e. Evaluasi Program. Struktur asesmen menurut Mclooughin dan lewis (1981) sbb :

1. Screening 2. Referral 3. Asesmen

4. Decision making 5. Program design 6. Evaluation

7. Annual review

(16)

PROFIL BELAJAR

SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS

DI SEKOLAH INKLUSI

(17)

Review

Identifikasi Asesmen

Apa Siapa Kapan

Where Why How

(18)

Identifikasi Asesmen

Permasalahan Anak

Identifikasi

Asesmen Intervensi

(19)

Identifikasi Asesmen

Kebutuhan Hambatan

Potensi Permasala

han

(20)

Profil PDBK

• Hal apa saja yang perlu diidentifikasi dan

asesmen pada PDBK di sekolah inklusi untuk

menyusun profilnya?

(21)

PENGISIAN INSTRUMEN PROFIL BELAJAR SISWA

1

(22)

Cakupan Profil PDBK

1 • Identifikasi Disabilitas

2 • Alat Bantu Khusus

3 • Pergerakan (mobilitas) di Lingkungan Sekolah

4 • Kelebihan atau Kemampuan

5 • Belajar dan Dukungan Yang Dibutuhkan

6 • Informasi Kesehatan, Diagnosa dan Pengobatan atau Penanganan

7 • Informasi lain (hambatan & tantangan)

8 • Kesimpulan Sementara

(23)

Sasaran Pengisian Instrumen Profil PDBK

• Pembuatan PBS untuk saat

Penerimaan Peserta Didik Baru

1

• Pembuatan PBS untuk peserta didik yang terdaftar

2

(24)

1. Identifikasi Disabilitas

A. IDENTIFIKASI DISABILITAS

Dibandingkan dengan siswa seusia, apakah memiliki kesulitan pada area berikut: Tidak Kesulitan

Sedikit Kesulitan*

Banyak kesulitan*

Kesulitan Total*

*Berikanlah penjelasan singkat tentang gambaran kesulitan

sesuai dengan hasil pengamatan atau pengetahuan

guru.

1 Penglihatan

Kesulitan melihat sesuatu pada jarak dekat atau jauh, luas pandang seperti objek benda, wajah dan gambar.

Jika siswa menggunakan kacamata, apakah siswa masih memiliki kesulitan untuk melihat?

2 Pendengaran

Kesulitan mendengarkan suara seperti suara orang, musik dan suara lainnya.

Jika siswa menggunakan alat bantu dengar, apakah siswa masih mengalami kesulitan untuk mendengar?

3 Motorik Kasar

Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas seperti naik tangga dan duduk

4 Motorik Halus

Kesulitan menggunakan tangan dan jari-jari, seperti mengambil benda kecil, contoh tombol atau pensil, biji-bijian, atau buka tutup wadah/kotak atau botol

5 Berbicara

Sulit dipahami saat berbicara, tidak mengeluarkan suara (hanya dipahami dalam bahasa yang sering digunakan oleh siswa)

6 Intelektual

Kesulitan fungsi intelektual secara umum seperti mengenali, mengingat, mengetahui, memahami, melakukan berbagai informasi atau instruksi di sekolah, di rumah, ketika bermain, dll

7 Belajar Spesifik

Kesulitan dalam area tertentu berkaitan dengan membaca (disleksia), menulis (disgrafia), dan menghitung (diskalkulia).

Meskipun sebenarnya siswa mampu belajar banyak hal di

(25)

2. Kebutuhan Alat Bantu Khusus

B. ALAT BANTU KHUSUS

No Uraian Alat Bantu

Berilah Tanda Ceklist (✓) pada salah satu kolom

Siswa tidak membutuhka

n

Siswa membutuhkan menggunaka

n

Tidak memiliki 1 Kacamata (Lensa kontak)

2 Alat bantu dengar 3 Kursi roda

4 Kruk, Tongkat atau Walker (Alat bantu jalan)

5 Alat tulis braille, mesin braille (siswa membaca dengan menyentuh tonjolan di mesin atau lembaran)

6 Perangkat lunak membaca layar (screen reader) seperti JAWS dan NVDA

7 Buku Elektronik atau Audio book

8 Tongkat Putih (untuk siswa keterbatasan penglihatan atau buta) 9 Perangkat Orthotic (Untuk mendukung kaki, lengan atau tulang

belakang)

10 Kaki palsu (Prosthetics)

11 Modifikasi meubel (seperti. kursi atau meja khusus; merubah ketinggian meja)

12 Papan Komunikasi (seperti papan dengan gambar aktivitas dan emosi bagi siswa)

13 lainnya, mohon spesifik:

(26)

3. Pergerakan Anak Di Lingk Sekolah

C. PERGERAKAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Apakah siswa menggunakan atau membutuhkan

penyesuaian bangunan agar dapat berpartisipasi di sekolah?

Berilah tanda ceklist (✓) pada salah satu kolom

Tidak Dibutuhkan

Dibutuhkan

Penyesuaian sudah dilakukan

dan digunakan

belum dilakukan penyesuaian

Ram atau Tanjakan Landai

Handrail atau pegangan untuk menuju kelas, pustaka, ruang guru dan toilet

Label nama–nama ruang di sekolah Lantai Pemandu (Guiding Block)

(27)

4. Kelebihan Atau Kemampuan

D. KELEBIHAN ATAU KEMAMPUAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

(28)

5. Belajar Dan Dukungan Yang Dibutuhkan

E. BELAJAR DAN DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

No Uraian aktifitas siswa

Pendampingan

*Penjelasan Tidak

Butuh

Sedikit Butuh*

Banyak Butuh*

1a Bergerak di dalam ruang kelas 1b Bergerak di lingkungan sekolah 1c Pergi dan pulang sekolah 1d Komunikasi: baik dalam

mengungkapkan maupun menerima informasi.

1e Proses belajar

1f Kegiatan sehari-hari, seperti Makan dan minum Buang air di toilet menggunakan pakaian, sepatu, dll

•Dibandingkan dengan siswa seusianya, berapa banyak pendampingan kepada siswa terkait hal hal berikut. Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom

(29)

No Penyesuaian Pembelajaran dan Penilaian Siswa ButuhTidak

Butuh

*Deskripsi penjelasan Belum

Dilakukan*

Sudah Dilakukan*

2a Menempatkan siswa di barisan paling depan dan dekat dengan guru

3 2 1

2b Membuat ukuran tulisan di buku paket menjadi besar

2c Menyediakan alat tulis dan buku paket dalam bentuk Braille

2d Memodifikasi kegiatan dan permainan fisik (olah raga)

2e Memodifikasi materi pembelajaran dan penilaian, atau mengurangi kesukaran pembelajaran bagi siswa

2f Menggunakan penerjemah bahasa isyarat dalam proses pembelajaran dan aktivitas sekolah lainnya

2g Memberikan tambahan waktu saat asesmen/penilaian (Ujian, Tes)

2h Mendampingi selama pelaksanaan ujian (seperti: pembaca soal, penerjemah Bahasa isyarat)

2i

Memberikan tenaga tambahan (guru pendamping atau relawan)

2j Memberikan tambahan pembelajaran bagi siswa di rumah

2k Mengatur pencahayaan yang cukup atau kekontrasan di kelas

2l

•Berilah tanda ceklist () pada salah satu kolom terkait penyesuaian pembelajaran dan penilaian yang diberikan kepada siswa!

(30)

6. Informasi Kesehatan Peserta Didik

F. INFORMASI KESEHATAN, DIAGNOSA DAN PENGOBATAN ATAU PENANGANAN

Kondisi Klinis/Hasil Diagnosa (eg.

Cerebral palsy, Autism spectrum disorder, gangguan pendengaran,

etc)

Tahun di diagn

osa

Nama praktisi atau institusi yang membuat

diagnosis

Layanan atau penanganan yang diterima dengan kondisi tersebut (termasuk perkiraan

tanggal)

Mohon diberikan informasi tentang kondisi kesehatan yang mungkin dimiliki siswa, seperti: epilepsy, kondisi jantung, asma, alergi, dan lain-lain serta bentuk dukungan apapun yang diperlukan di sekolah terkait kondisi ini.

Tuliskan rekaman informasi klinik, diagnosa dan penanganan/pengobatan. Pada Bagian ini, hanya diisi jika siswa telah ditangani oleh Dokter, Terapis, Audiologis, Spesialis Mata, atau Penanganan medis lainnya. Gunakanlan beberapa baris, jika terdapat banyak kondisi (seperti. Down syndrome, Gangguan Penglihatan).

(31)

7. Informasi Lain

G. INFORMASI LAIN

Tuliskan informasi lain terkait tantangan siswa yang belum terungkap dalam bagian sebelumnya. (Tantangan dapat terkait capaian KKM kurikulum atau area lain seperti cara merawat diri, kondisi kehidupan sehari-hari di rumah termasuk Gizi, berkerja, kekerasan di rumah tangga, keterampilan sosial, dll)

1.

2.

3.

Informasi lain yyang dimaksud pada bagian ini adalah data dan informasi peserta didik yang belum tercakup pada bagian sebelumnya seperti hambatan dan tantangan yang dhadapi.

Tantangan yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam merawat tubuh, berinteraksi dengan orang lain, serta kondisi lain yang menghambat dalam mengikuti pembelajaran atau pergi ke sekolah. Informasi tentang tantagan yang dihadapi peserta didik dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran serta perlakuan khusus yang diperlukan.

(32)

8. Kesimpulan Sementara

H. KESIMPULAN SEMENTARA

No Aspek Dukungan/Kebutuhan Siswa

1 Alat Bantu 2 Akademik

3 Pendampingan/

Bimbingan

4 Lainnya...

....

Bagian ini, guru diminta untuk memberikan kesimpulan sementara terkait dukungan yang diperlukan untuk membantu siswa bedasarkan data/informasi yang diperoleh;

Ragam Disabilitas □ __________________________*

□ Bukan Penyandang Disabilitas

*) Ragam Disabilitas bedasarkan pengelompokan dalam Dapodik, Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita ringan, Tunagrahita sedang, Tunadaksa ringan, Tunadaksa sedang, Tunalaras, Tunawicara, Hiperaktif, Sulit Belajar, Down_sindrome, Autis dan Tunaganda

(33)

9. Program Pembelajaran Individual

G. PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI) Apa Kebutuhan/Tujuan Jangka Panjang bagi siswa? (jangka waktu (Tahun/Semester): ______)

Contoh: Siswa mampu menguasai Braille, Bahasa isyarat, Orientasi mobilitas lingkungan Sekolah, Menggunakan alat atau teknologi terapi dll (Harus jelas, spesifik dan didiskusikan dengan orang tua, guru pendamping khusus dan kepala sekolah).

Catatan: Tidak semua siswa membutuhkan PPI. PPI diperuntukkan buat siswa dengan standar dibawah kurikulum atau kebutuhan lainnya untuk membantu siswa dalam mengikuti kurikulum. semua program pembelajaran yang dibuat untuk siswa harus detail dan mungkin untuk dilakssiswaan).

1.

2.

3.

4.

No Tujuan Jangka Pendek Aktivitas Yang Digunakan Bulan Pencapaian

Pihak Yang Terlibat

Evaluasi Catatan

(34)

ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA DAN KESIMPULAN

2

(35)

Analisis Profil Belajar Siswa

ANALISA PROFIL BELAJAR SISWA PER INDIVIDU

KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA PER KELAS

KESIMPULAN PROFIL BELAJAR SISWA TINGKAT SEKOLAH

KESIMPULAN PROFIL BELAJAR

SISWA TINGKAT KABUPATEN

(36)

TINDAK LANJUT DARI PENGISIAN PBS

3

(37)

Sasaran Pengisian Instrumen Profil PDBK

• Tindak Lanjut Informasi Kesehatan

1

• Tindak Lanjut Informasi tentang Disabilitas

2

• Petunjuk tambahan untuk

pertanyaan2 tertentu dalam PBS

3

(38)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

 tumbuhan tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae) dengan perawakan (habitus) tumbuhannya

Diagnosis sferositosis herediter ditegakkan berdasarkan adanya riwayat kuning saat neonatus, anemia, splenomegali, ditemukannya sferosit yang banyak pada pemeriksaan darah tepi,

Hasil: DidapatkanT6 pasien rinosinusitis tronis yang dilakukan pemeriksaan tomografi komputer sinus paranasal untuk persiapan- opirasi bedah sinus endoskopi , terdiri

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional merupakan seorang yang memiliki visi sebagai agen perubahan pada sebuah

Emboli cairan amnion merupakan komplikasi yang serius (angka kematian > 80%) tetapi jarang terjadi (1:50.000 kelahiran) pada persalinan dan periode pascapartum;

Mulyana dalam (Elah, 2007:46) mengatakan bahwa perkataan puisi berasal dari Yunani yang juga dalam bahasa Latin „poietes‟ (latin „poete‟) yang mula-mula artinya

Desain penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif asosiasi dengan pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional atau potong lintang., karena didasarkan pada

Terdapat suatu proses siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi untuk dikerjakan bersama, yaitu (1) perencanaan kinerja berupa penetapan indikator kinerja,