i
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas akhir dengan judul “Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung” yang disusun oleh Mega Oktavia dengan Nomor Induk Mahasiswa 3117.014, Program Studi DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi tahun akademik 2020, telah memenuhi persyaratan ilmiah dan disetujui untuk diajukan kesidang Munaqasah.
Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Bukittinggi, Agustus 2020
Pembimbing
Novera Martilova, S,E., M.E
NIDN. 2008118401
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung”, yang disusun oleh Mega Oktavia dengan NIM 3117.014 jurusan DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, telah diuji dalam sidang munaqasah pada hari Selasa dan tanggal 29 Juli, dan telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Peguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada jurusan DIII Perbankan Syariah.
Bukittinggi, Agustus 2020
TIM PENGUJI
Ketua / Penguji Sekretaris / Penguji
Novera Martilova, SE., ME Tartila Devi, SE., M.Ak NIDN : 2008118401 NIDN : 2009087803
Penguji
Amsah Hendri Doni, SE., ME
NIDN : 2001028702
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan curahan rahmat dan karunia-Nya serta petunjuk yang memberikan jalan bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung”. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah mewariskan Alqur’an dan sunnah sebagai petunjuk menuju jalan kebenaran dan kebahagiaan di dunia sampai akhir zaman. Juga kepada seluruh ahlul baith dan sahabat-sahabat beliau yang selalu membantu perjuangan dalam menegakkan agam Islam di bumi Allah SWT.
Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, penulis mengakui bahwa proses penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan terlepas dari bantuan dari berbagai pihak terutama kepada keluarga penulis yakni Ayahanda Suardi Ibunda Ermi yang telah memberikan kasih tiada tara, mengasuh, memotivasi lahir bathin serta mendidik dengan penuh cinta agar penulis menjadi manusia yang berguna baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Penulis juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Rida Ahida, M.Hum, selaku Rektor IAIN Bukittinggi yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk menimba ilmu di Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.
2. Ibu Dr, Iiz Izmuddin, M.A selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Bukittinggi.
3. Ibu Novera Martilova, S.E, M.E, selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah, yang selalu memberikan kemudahan dalam setiap kebijakan yang beliau berikan selama penulis menjadi mahasiswa Program Studi DIII Perbankan Syariah. Sekaligus sebagai Pembimbing Akademik dan Pembimbing Tugas Akhir Penulis yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan, arahan, serta bantuan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
4. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi DIII Perbankan Syariah, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.
5. Pimpinan dan seluruh staf perpustakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang turut memberikan pelayanan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Pimpinan dan seluruh staf PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung beserta jajaran yang telah memperkenankan penulis melakukan observasi dan penelitian selama lebih kurang 2 bulan di PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.
7. Teman-teman seperjuangan Program Studi DIII Perbankan Syariah angkatan 2017, atas kebersamaan dan bantuan yang berarti bagi penulis selama masa perkuliahan.
8. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam
Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu
persatu. Kepada semua pihak tersebut, penulis mendo’akan semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT, serta senantiasa mendapatkan limpahan rahmat-Nya sehingga mendapat kemudahan, kebaikan, dan lindungan Allah SWT.
Aaamiiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak luput dari kekurangan dan kekhilafan. Untuk itu penulis mohon maaf atas kekurangan dan kekhilafan dalam Tugas Akhir ini baik dari segi isi ataupun teknis penulisannya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi sempurnanya Tugas Akhir ini.
Bukittinggi, 31 Juli 2020
Mega Oktavia
NIM. 3117014
ABSTRAK
Tugas akhir ini disusun oleh Mega Oktavia, NO BP/NIM : 32117014 Program Studi DIII Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi dengan judul “ Analisis dampak penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung”.
Jenis penelitan yang digunakan peneliti adalah (Field research) atau penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Lokasi penelian dilakukan di PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung, yang mana penelti melakukan observasi dan wawacara dengan pegawai bagian marketing di PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.
Setelah peneltian dilakukan, peneliti mendapatkan kesimpulan yaitu Dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan yaitu menurunnya pendapatan dan tidak bertambahnya aset PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung. Upaya yang mereka lakukan yaitu melakukan promosi dengan cara personal selling dan karyawan lainya mebantu untuk menawaran pembiayaan kepada orang terdekat mereka.
Kata Kunci : Dampak, Nasabah, Pembiayaan
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN ORISIILITAS ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Rumusan Maasalah ... 3
D. Tujuan dan Kegunaan Peneltian ... 3
E. Penelasan Judul ... 4
F. Sistematik Penulisan ... 6
BAB II : LANDASAN TEORI A. Nasabah ... 9
B. Dampak ... 14
C. Pembiayaan ... 15
D. Bank Syariah ... 19
E. Landasan Syaria ... 28
F. Kajian Terdahulu ... 30
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 33
B. Lokasi Penelitian ... 33
C. Jenis dan Sumber Data ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ... 34
E. Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 36
B. Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 40
C. Profil PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 41
D. Produk-Produk PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 42
E. Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 58
F. Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan PT. Bank Syariah
Mandiri KC Lubuk Basung ... 59
G. Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 63 BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Wawancara
Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 : Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 4 : Surat Bebas Plagiat
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam transaksi yang dilakukan dalam dunia perbankan sangat membutuhkan nasabah dalam menghimpun dana dan pembiayaan dalam sistem bagi hasil. Karena majunya suatu bank itu tergantung dari nasabahnya sendiri. Nasabah merupakan seseorang ataupun badan usaha yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah bank .
1Nasabah sangat berarti pada lembaga perbankan sangatlah penting.
Nasabah itu ibarat nafas yang berpengaruh terhadap Bank. Nasabah mempunyai peran dalam kegiatan Bank, tanpa nasabah bank tidak bisa menjalankan kegiatanya. Oleh karena itu Bank harus dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar dana yang terkumpul dari nasabah tersebut dapat diputar oleh Bank yang nantinya disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan Bank.
Pembiayaan adalah salah satu bisnis yang di jalan kan di dunia perbankan. Pembiayaan merupakan pendapatan terbesar bagi sebuah bank, baik itu Bank Konvensional maupun Bank Syariah. Pengertian pembiayaan menurut UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan dalam pasal 1 no 12
“pembiayaan berdasarkan prinsip syariah merupakan penyedia uang dan
1
Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, (Jakarta:
PT. Raja Grfindo Persada, 2004), hal. 79
tagihan yang sama dengan itu berdasarkan kesepakatan antara pihak perbankan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”.
2Berdasarkan pengamatan peneliti kurang lebih selama 1 bulan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung yang melakukan pendanaan dan penyaluran dalam bentuk pembiayaan. Jumlah nasabah pembiayaan pada bank tersebut sangatlah minim. Bahkan dalam satu bulan hanya 1-3 orang yang melakukan pembiayan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung. Hal ini dapat di buktikan dari arsip pembiayaan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung dilihat dari 5 tahun terakhir, Sebagai berikut:
Table 1.1
Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung
TAHUN JUMLAH NASABAH NASABAH
2015 24 -
2016 22 (8,33)%
2017 29 31,81%
2018 27 (6,89)%
2019 30 11,11%
Sumber : Dikembangkan oleh penulis dari dokumentasi PT. BSM KC Lubuk Basung
Dan bukti lain yang mendukung yaitu hasil wawancara dengan BOSM Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung yaitu Rayusdi yang mengatakan bahwasanya memang pembiayaan yang dilakukan oleh Bank
2
Trisandini P. Usanti, Transaksi Bank Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.97.
syariah mandiri ini sangat sedikit bisa di katakan dalam sebulan paling banyak 3 nasabah yang meminta pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.
Berdasarkan pengamatan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apa itu dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan PT.
Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung. Oleh karena itu peneliti penulis mengangkat judul penelitian “Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah terkait dengan penelitian ini adalah penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apasajakah dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai macam
kegunaan di antaranya
a. Bagi Penulis
1. Menambah Ilmu Pengetahuan
2. Sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan penelitian sebagai tugas akhir perkuliahan
b. Bagi PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung
Untuk memberitaukan bahwa apa saja dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan
c. Bagi Akademik
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi serta dapat menambah pengetahuan, menjadi sumber informasi dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
E. Penjelasan Judul
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di ambil judul penelitian yang akan dilakukan adalah “ Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung”.
Sebelum melangkah jauh dalam membahas proposal ini dan untuk
menjebatani pemikiran penulis dengan pembaca agar terdapat persamaan
pemahaman dalam memahami proposal ini, maka penulis akan menjelaskan
istilah-istilah yang akan ditemui dalam proposal ini, yaitu:
Dampak : Suatu akibat oleh sesuatu yang dilakukan, pengaruh yang kuat akan mendatangkan akibat positif atau negatif
3Nasabah : Nasabah merupakan seseorang
ataupun badan usaha yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah Bank.
4Pembiayaan : Penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
53
Sinta Hariyati, Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan Mahkota II di
Kota Samarinda, eJurnal Ilmu Pemerintah Vol. 3 (2), 2015, hal. 64
Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, (Jakarta:
PT. Raja Grfindo Persada, 2004), hal. 79
5
Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2012).hal.65
Bank Syariah : Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah- masalah riba.
6Dari penjelsan judul di atas, maksud dari judul ini adalah untuk mengatahui apasajakah dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.
F. Sistematika Penulisan
Yang menjadi Sistematika Penulisan dalam penulisan proposal ini adalah:
1. Latar Belakang Masalah
Berisikan latar belakang atau alasan yang mendasari penulis melakukan penelitian terkait judul yang diangkatkan.
2. Identifikasi Masalah
Berisikan tentang pertanyaan tentang fakta kondisi yang teramati dilapangan serta batasan masalah.
3. Batasan Masalah
Berisi tentang sampai manakan masalah itu akan diteliti 4. Rumusan Masalah
Berisikan tentang pernyataan tentang masalah yang diteliti di dalam penelitian.
6
Dayyan Yusuf, Analisis Minat Masyarakat Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1 No. 1, 2007. Hal. 6
5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berisikan tentang tujuan dan kegunaan penelitian tersebut terhadap berbagai pihak
6. Penjelasan Judul
Berisikan tentang penjelasan dari judul penelitian yang dibuat guna untuk menghindari kekeliruan dari pembaca dalam penelitian ini.
7. Kajian Terdahulu
Berisikan tentang kajian- kajian terdahulu yang terdapat pada tugas akhir dan jurnal- jurnal.
8. Landasan Teori
Berisikan tentang teori-teori yang bersangkutan 9. Metode Penelitian
Menjelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.
10. Sistematika Penulisan
Supaya memiliki huungan yang kuat diantara keseluruhan pembahasan perlu dibuat sistematika penulisan yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang berisikan dasar pemikiran
lahirnya masalah. Yaitu menguraikan latar belakang
masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, penjelasan judul, kajian terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Merupakan landasan teoritis yang terdiri dari bagian pertama tetang dampak dari penurunan jumlah nasabah pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.
BAB III : Hasil Penelitian
Terdiri dari sejarah PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung, Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung, Profil PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung
11. Daftar Pustaka
9 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Nasabah
a. Pengertian Nasabah
Nasabah adalah orang yang bisa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan Bank.
7Nasabah merupakan seseorang atau pun badang usaha (Korporasi) yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah Bank.
Nasabah sangat berarti pada lembaga perbankan sangatlah penting.
Nasabah itu ibarat nafas yang berpengaruh terhadap Bank. Nasabah mempunyai peran dalam kegiatan Bank, tanpa nasabah bank tidak bisa menjalankan kegiatanya. Oleh karena itu Bank harus dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar dana yang terkumpul dari nasabah tersebut dapat diputar oleh Bank yang nantinya disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan Bank.
8b. Sifat-sifat nasabah
Seorang karyawan atau pegawai harus mampu memahami atau mengerti akan sifat-sifat yang dimiliki oleh nasabahnya. Karena disetiap masing-masing nasabah memiliki sifat yang berbeda-beda. Berbedanya sifat nasabah dikarenakan perbedaan pada daerah asal (suku), agama
7
Departemen Pendidikan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hal. 135
8
Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, (Jakarta:
PT. Raja Grfindo Persada, 2004), hal. 79
pendidikan, pengalaman, adat istiadat, perilaku, dan budaya. Berikut sifat- sifat nasabah:
1) Nasabah di anggap sebagai raja
Petugas Customer Service harus menganggap nasabah sebagai raja, maksudnya seorang raja harus dipenuhi semua keinginan dan kebutuhannya. Layanan yang diberikan haruslah seperti melayanani seorang raja dalam arti masih dalam batas-batas etikadan moral dengan tidak merendahkan derajat bank atau derajat Customer Service itu sendiri
2) Mau dipenuhi keinginan dan kebutuhanya
Kedatangan nasabah ke Bank adalah ingin memenuhi hasran dan keinginanya agar terpenuhi, baik berupa informasi, pengisian aplikasi atau keluhan-keluhan. Jadi tugas dari Costumer Sevice yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasbahnya.
3) Tidak mau didebat dan tidak mau disinggung
Sudah merupakan hukum alam bahwa nasabah paling tidak
suka dibantah atau didebat. Usahakan setiap layanan dilakukan
melalui diskusi yang santai dan rileks. Pandai-pandailah
mengemukakan pendapat sehingga nasabah tidak mudah
tersinggung
4) Nasabah mau dipertahankan
Nasabah yang datang ke Bank pada hakikatnya ingin memperoleh perhatian. Jangan sekali-sekali menyepelekan atau membiarkan nasabah, memberikan perhatian secara penuh sehingga nasabah benar-benar merasa diperhatikan.
5) Nasabah merupakan sumber pendapatan Bank
Pendapatan utama Bank yaitu dari transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya. Nasabah merupakan sumber pendapatan yang harus dijaga.
9c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Nasabah a. Faktor internal
1.) Kelemahan Operasional Bank dan Kualitas Manajerial para pengelola Bank Islam yang masih terbatas, berakibat pada rendahnya kualitas pelayanan pada masyarakat sekaligus memperlemah daya kompetitif Bank Islam dan Bank Konvensional.
2.) Bank Islam belum memiliki akses dengan lembaga zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yan terbentuk sampai tingkat desa. Padahal ini potensi besar untuk dikembangkan lebih produktif melalui Bank Islam.
109
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 221
10
Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal.79
b. Faktor Eksternal
Sebagian masyarakat memang sudah tau apa itu Bank Syariah, tetapi mereka tidak tau apa saja produk-produk yang ada pada Bank Syariah tersebut, sehingga mereka tidak berniat untuk menggunakan jasa Bank Syariah karena mereka berasumsi bahwa fasilitas yang diberikan oleh Bank Syariah masih kalah dengan fasilitas yang di berikan oleh Bank Konvensional, kecuali bagi mereka yang mempunyai keinginan yang kuat untuk menabung dan mengajukan pembiayaan pada Bank Syariah untuk menghindari riba.
Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang bank syariah akan mempengaruhipandangan masyarakat menganai Bank Dyariah itu sendiri. Jadi persepsi masyarakat terhadapa Bank Syariah tergantung dengan dengan apa yang mereka ketahui. Jika pengetahuan masyarakat itu rendah maka mereka memandang Bank Syariah pasti rendah pula.
c. Faktor kelas sosial
Kelas sosial merupakan pemahaman masyarakat yang lebih
cenderung terhadap kondisi sosial mereka di masyarakat, dan
berasumsi bahwa Bank merupakan lembaga keuangan yang
seharusnya untuk orang yang berada di kelas sosial lebih tinggi.
d. Faktor lokasi
Lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan berada, selain memperlihatkan karakteristik dari kegiatan usahanya juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tempat kedudukan perusahaan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi keberadaan lokasi suatu tempat kedudukan perusahaanoleh karena itu, pengambilan keputusan dalam merancanakan lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan harus didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan yang matang dari faktor yang mempengaruhinya.
e. Proses pencairan uang lama
Karena fungsi Bank sebagai Intermediary antara yang kelebihan dan dan kekurangan dana, maka Bank dalam memberikan pembiayaan juga harus mempertanggung jawabkan semua dana yang diberikan kepada nasabah untuk pembiayaan. Untuk menghindari resiko yang besar terhadap dana yang akan diluncurkan maka Bank harus bersikap ekstra hati-hati dalam menganalisis tentang nasabah, baik dari segi kriteria nasabah. Jika hal ini dapat terlaksana dengan baik maka resiko yang akan terjadi dapat diminimalisir hal ini membuat nasabah merasa dana yang dibutuhkan nasabah sangat lama untuk didapatkan karena prosesnya terlalu banyak.
1111
Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait,...81
d. Sebab- sebab Nasabah Kabur
Ada beberapa hal yang menyebabkan nasabah kabur, oleh karena itu karyawan bank harus bisa mengerti dan memahami sebab-sebab nasabah meninggalkan bank, yaitu:
1. Pelayanan yang tidak memuaskan
Banyak hal yang menyebabkan nasabah tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan. Nasabah disepelekan atau tidak diperhatikan atau nasbah merasa tersinggung.
2. Produk yang tidak baik
Kelengkapan produk yang ditawarkan kurang sehingga pilihan yang sesuai dengan keinginan nasabah tidak tersedia. Produk yang ditawarkan tidak memiliki kelebihan atau keunggulan tertentu jika dibandingkan dengan produk yang ditawarkan pesaing
3. Ingkar janji dan tidak tepat waktu
Petugas tidak menepati janji seperti waktu pelayanan. Begitu juga penyelesaian pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan nasbah.
4. Biaya yang relatif mahal
Biaya yang dibebankan kepada nasabah relatif mahal jika dibandingkan dari bank pesaing, seperti biaya administrasi, bunga biaya iuran atau biaya lainya. hal ini juga menyebabkan nasabah lari dari bank yang bersangkutan ke bank lain.
1212
Kasmis, Pemasaran Bank. (Jakarta: Prenada Media, 2004), hal. 213-214
B. Dampak
a. Pengertian Dampak
Dampak menurut Waralah Rd Cristo (2008 : 12) adalah suatu yang di akibatkan oleh sesuatu yang dilakukan, bila positif atau negatif atau pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik negatif maupun positif.
Menurut Hikmah Arif ( 2009 : 10 ) Pengertian dampak secara umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya ‘Sesuatu’. Dampak Negative merupakan dampak yang di anggap tidak baik
13. Dampak dibagi kedalam dua pengertian yaitu:
a. Pengertian Dampak Positif
Dampak adalah keinginan untuk membujuk, menyakinkan, mempengaruhi atau memberikan kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginanya.
Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik dan positif. Jadi dapat dapat disimpulkan bahwa pengertin dampak positif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, memengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung kegiatanya dengan baik.
b. Pengertian Dampak Negatif
Dalam kamus besar bahasa indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif. Dampak negatif merupakan keingina untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi,
13
Sinta Hariyati, Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan Mahkota II di
Kota Samarinda, eJurnal Ilmu Pemerintah Vol. 3 (2), 2015, hal. 6atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginanyayang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.
C. Pembiayaan
a. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan menurut muhammad (2002) secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikelaurkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh oranglain. Dalam arti sempit pembiayaan dipakai untuk mendefenisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah.
Menurut Antonio (2001) pembiayaan dilihat dari sifat penggunaanya dapat digabi menjadi 2 yaitu
1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yag ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas untuk meningkatkan usaha.
2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, yang akan abisndigunakan untuk memenuhi kebutuhan.
14Pembiayaan berdasarkan UU No 10 tahun 1998, UU No 7 tahun 1992 tentang perbankan yaitu “ penyediaan uang/ tagihan yang disamakan berdasarkan kesepakatan Bank dengan pihak lain yang diwajibkan kepada
14
Jurnal Akuntansi & Investasi (2013) Vol. 14 No. 1, Hal. 16
pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang/tagihan tersebut berdasarkan jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
15Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasaran persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
b. Fungsi Pembiayaan
1. Pembiayaan dapat meningkatkan daya guna dari modal utang
Pengusaha-pengusaha dapat memperluas / memperbesar usahanya karna dapat pembiayaan dari bank, baik untuk meningkatkan produksi, perdagangan, untuk usaha rehabilitas, atau usaha peningkatan produktifitas secera keseluruhan.
162. Pembiayaan meningkatkan daya guan suatu barang
Dengan bantuan permodalan berupa pembiayaan dapat memindahkan barang-barnag yang kurang kegunaanya dan dipindahkan ke tempat bermanfaat.
3. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Pengedaran uang giral atau uang kertal akan cepat berkembangnya dikarenakan dapat mmenimbulkan kegairahaan usaha,
15
Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2012).hal.65
16
Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008).
Hal.7-9
sehingga penggunaan uang akan bertambai beik sevara kualitatif maupun kuantitatif.
4. Pembiayaan menimbulkan kegairahan usaha masyarakat
Peningkatan sutau usaha tidak selalu ditunjang dengan keahlian saja, tetapi juga harus ditunjang dengan permodalan yang diberikan oleh bank. Maka dari itu pengusaha banyak yang berurusan dengan bank.
5. Pembiayaan sebagai alat stabilitas ekonomi Langkah untuk stabilitas yaitu:
a) Pengendalian inflasi b) Peningkatan ekspor c) Rahabilitas sarana
d) Pemenuhan kebutuhan sehari-hari rakyat
17c. Jenis-Jenis Pembiayaan
1. Pembiayaaan modal kerja
Bank memberikan modal kepada nasabah bukan untuk meminjamkan tetapi untuk menjalin hubungan patnership dengan nasabahnya, dimana bank sebagai penyandang dana sedangkan nasabah sebagai pengusaha.
2. Pembiayaan investasi
Keperluan untuk keperluan peluasan usaha, ataupun melakukan proyek baru.
17
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank syariah dan teori ke praktek (Jakarta: Gema Insani
Press) hal. 361
3. Pembiayaan konsumtif
Keperluan konsumtif ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis untuk memenuhi kebutuhan.
18D. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Bank berasal dari kata itali banco yang artinya Bangku. Bangku inilah yan pergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah.
19Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting sebagai perantara keuangan dalam perekonomian suatu negara. Berikut Pendapat Ulama tentang Bank : a. Menurut Fuad Mohd. Fachruddin berpendapat bahwa bank yaitu
suatu perusahaan yang memperdagangkan utang-piutang, baik yang berupa uang sendiri maupun uang orang lain.
b. Masjfuk Zuhdi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan bank non- islam (Conventional Bank) adalah sebuah lembaga keuangan yang fungsi utamanya untuk menghimpun dana yang kemudian disalurkan kepada orang atau lembaga yang membutuhkanya guna investasi (penanaman modal) dalam usaha-usaha yang produktif dengan sistem bunga.
2018
Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah (Jakarta:
Sinar Grafika: 2012) hal. 66
19
Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 1
20
H.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,(Jakarta:Rajawali Pers, 2011) hal. 275-276
c. Menurut Ahmad Azhar Basyir, Bank merupakan lembaga vital dalam dunia perekonomian.
21Bank syariah merupakan bank yang mengikuti seistem ekonomi islam. Ekonomi menurut Fazlurrahman dalam Farida ( 2011: 53 ), “ Ekonomi islam menurut para pembangun dan penduduknya dibangun di atas atau setidaknya diwarnai oleh prinsip-prinsip religious, berorientasi dunia dan akhirat”.
22Bank Syariah adalah “Dalam bahasa arab, biasa disebut dengan mashrof yang berarti tempat berlangsungnya tukar- menukar harta, baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan atau selain untuk melakukan muamalat”(A. Djazuli dan Yadi Yanuari,2001:53).
Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah-masalah riba. Dengan demikian penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia islam.
23Undang-unang nomor 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 13 tentang perbankan menyatakan apa yang dimaksud dengan prinsip syariah yakni:
“Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah, antara
21
H.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,(Jakarta:Rajawali Pers, 2011) hal. 277
22
Agus Marimin, dkk, Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol. 01, No. 02, Juli 2015, hal . 77
23
Jurnal ilmiah mahasiswa, Analisis Minat Masyarakat Muslim Menjadi Nasabah Bank
Syariah, (JIM) vol 1, no 1, tahun 2007. Hal. 6
lain pembiayaan bersadarkan prinsip bagi hasil, pembiayaan berdasarkan penyertaan modal, prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan. Atau dengan adanya pemeindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ”.
24Tujuan Bank Islam adalah memacu perkembangan ekonomi dan kemajuan sosial dari negara-negara anggota dan masyarakat muslim, baik secara individual maupun kolektif. Tujuan utama didirikannya bank islam ialah untuk menghindari buang uang yang dilaksanakan oleh Bank-bank Konvensional ( Conventional Banks). Manfaat atau kegunaan bank islam adalah sebagai berikut:
a. Turut serta dalam bentuk modal berimbang dari usaha-usaha produktif di negara-negara anggota, menanam modal pada proyek prasaranan ekonomi dan sosial di negara-negara anggota dengan cara penyertaan.
b. Memberikan pinjaman pada sektor swasta dan negara untuk membiayai proyek-proyek usaha dan program-program yang produktif
c. Membentuk dan mengoperasikan dana khusu untuk keperluan- keperluan khusus, termasuk dana sosial untuk membantu masyarakat muslim yang berada diluar anggota
24
Agus Marimin, dkk, Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia, Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam Vol. 01, No. 02, Juli 2015, hal . 78
d. Menyediakan bantuan teknis keoda negara-negara anggota dam memajukan perdagangan internasional
e. Melaksanakan penelitian agar kegiatan ekonomi, keuangan, dan perbankan di negara-negara islam dapat disesuaikan dengan ketentuan syariah
f. Bank mencoba mencari sebuah rasio yang layak untuk mempertahankan suatu perbandingan yang cocok antara penanaman modal yang diberikan kepada negara-negara anggota
g. Bank akan mempertahankan hak dan kebebasannya untuk menjual saham penyertaanya
h. Berusaha mempertahankan suatu keanekaragaman yang wajar dalam penanaman modal
i. Memungut suatu biaya atas jasa-jasanya guan menutupi ongkos administrasi.
252. Produk Bank Syariah
Produk bank syariah dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Produk penyaluran dana (Lending) terdiri dari prinsip jual beli (Bay’), Prinsip Sewa (Ijarah) dan prinsip bagi hasil (Syirkah)
b. Produk penghimpunan dana (Funding) di Bank Syariah dapat dibentuk Giro, Tabungan Syariah dan Deposito.
25
H.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,(Jakarta:Rajawali Pers, 2011) hal. 283-284
c. Produk Penyedia Jasa berupa Letter Of Credit (L/C), Bank Garansi Syariah, Tranfer dan Inkaso, Sharf (Jual Valuta Asing) dan jasa pembayaran.
263. Perbedaan Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah Tabel 2.1
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Bank Konvensional Bank Syariah
1.) Berorientasi pada kepentingan pribadi 2.) Senantiasa bersifat bebas
menilai (bersifat materialistis)
3.) Uang di anggap sebagai barang komoditi
4.) Investasi yang dilakukan relatif luas karena termasuk kegiatan yang halal dan yang haram 5.) Hubungan dengan
nasabah berbentuk hubungan kreditor – debitor
6.) Dalam operasinya, menggunakan
perangkat/sistem bunga 7.) Aktivitas hanya
berorientasi untuk mencapai keuntngan saja 8.) Tidak memiliki dewan
pengawas syariah
1.) Berorientasi pada kepentingan publik
2.) Dalam pelayanan, tidak bebas nilai (berdasarkan prinsip islam)
3.) Uang di anggap sebagai alat tukar saja dan tidak menganggap sebagai komoditi
4.) Investasi yang dilakukan relatif terbatas karena hanya pada kegiatan yang halal saja
5.) Hubngna dengan nasabah berbentuk dengan kemitraan
6.) Dalam operasinya menggunakan sistem bagi hasil, jual beli atau sewa 7.) Aktivitasnya tidak hanya
berorientasi untuk mencapai keuntungan saja tetapi juag untuk mencapai falah 8.) Penghimpun dan
penyaluran dana harus
26
Dayyan Yusuf, Analisis Minat Masyarakat Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1 No. 1, 2007. Hal. 6
sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah
274. Fungsi Bank Syariah
Para ahli mengatakan bahwasanya fungsi perbankan syariah
merupakan mediasi bidang keuangaan atau penghubung pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangn dana. Dalam undang- undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, pasal 4 dijelaskan fungsi bank syariah yaitu:
a. Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
b. Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainya dan
menyalurkan kepada organisasi pengelola zakat.
c. Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uagn dan menyalurkanya kepada pengelola wakaf sesuai dengan kehendak pemberi wakaf.
d. Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
27
Evi Yupitri, Analisis Faktor Yang Memepengaruhi Non Muslim Menjadi Nasabah
Bank Syariah Mandiri Di Medan, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Desember 2012,hal 49
5. Produk – produk Bank Syariah
Produk – produk perbankan syariah sebagai lembaga intermediasikeuangan yang menjalankan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan jasa transaksi keuangan adalah sebagai berikut:
a. Penghimpun Dana
Produk-produk penghimpun dana / pendanaan bank syariah ditujukan untuk mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan yang adil dapat dijaminbagi semua pihak. Investasi wujudnya berupa deposito yang juga dengan menggunakan akad yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yakni Wadi’ah dan Mudharabah.
1) Prinsip wadi’ah
Akad wadi’ ah terbagi dua yakni wadi’ah yad amanah yaitu titipan murni dari pihak penitip yang mempunyai barang/ aset kepada pihak penyimpan yang diberi amanah/ kepercayaan.
Wadi’ah yad dhamanah akad antara dua pihak, yakni satu pihak sebagai pihak yang menitipkan dan pihak yang satunya sebagai penerima titipan, pihak penerima titipan dapat memanfaatkan barang yang dititipkan kepadanya dan penerima titipan wajib mengembalikan barang yang dititipkan kepadanya dalam keadaan utuh.
2828
Ascarya, akad dan produk bank syariah,edisi. 1 cet 4, (jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 42
2) Prinsip mudharabah
Prinsip ini yangmana nasabah dalam hal ini bertindak sebagai pemilik dana dan bank sebagai pengelola dana. Dana dana itu dipergunakan bank untuk mudarabah dan ijarah. Kemudian hasil usaha ini akan dibagi hasilkan sntara nasabahdengan pihak bank sesuai dengan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.
b. Penyalur Dana
1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli a) Bai’ Al-Murabahah
Bai’ Al-Murabahah meruapakan jual beli barang dengan harga asal ditambah dengan keuntungan yang disepakati.
b) Bai’ As-Salam
Bai’ As-Salam merupakan pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka.
c) Bai’ Al-Istishna’
Bai’ Al-Istishna’ merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Akad istishna’ ini merupakan akad pembiayaan dalam bentuk pemesanan barang tertentu dengan kriteria tertentu dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual.
2929
Ascarya, akad dan produk bank syariah,edisi. 1 cet 4, (jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 99
2) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil a) Al – Mudharabah
Al mudharabah merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak yang pertama bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana menyediakan seluruh dana modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Secara umum mudharabah terbagi menjadi 2 yakni, Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupanya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi usaha, waktu dan daerah bisnis. Mudharabah Muqayyadah merupakan dimana mudharib dibatasi dengan jenis usaha, waktu dan tempat usaha, adanya pembatasan ini sering kali mencerminkankecenderungann umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha.
b) Al – Musyarakah
Al musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
303) Pembiayaan dengan prinsip sewa
30
Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari Teori Ke Praktik, cet. Pertama, (Jakarta: Gema Insani 2001),
hal, 90
Pembiayaan dengan akad ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik ialah akad peindahan hak guna atas pemindahan hak guna ats barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa,tanpa di ikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
314) Pembiayaan dengan akad pelengkap
Produk akad pelengkap yaitu Ar Rahn. Ar- Rahan adalah menahan salah satu dari harta milik si peminjam sebagai jaminan atas harta yang di pinjamnya.
c. Produk Jasa Perbankan
Produk Jasa Perbankan Terdiri dari : 1) Al- Wakalah
Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat. Atau pelimpahan kekuasaanoleh seseorang kepada orang lain dalam hal-hal yang di wajibkan.
322) Al- Kafalah
Kafalah adalah menjadikan seseorang ikut bertanggung jawab dalam pelunasan hutang.
3331
Irwan Misbach, Bank Syariah: kwalitas layanan, kepuasan dan kepercayaan, cet 1, (Makasar:
Alauddin Press, 2013), h. 51-52
32
Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari Teori Ke Praktik, cet. Pertama, (Jakarta: Gema Insani 2001), hal, 120
33
Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari Teori Ke Praktik, cet. Pertama, (Jakarta: Gema
Insani 2001), hal, 123
3) Al- Hawalah
Hawalah adalah pengalihan hutang/piutang dari orang yang berutang/berpiutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya / menerimanya.
E. Landasan Syariah
1. Surat Al- Baqarah ayat 275
Artinya : “orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
2. Surah Al- Anfal ayat 27
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
3. Surat Al- Maidah ayat 103
Artinya: “Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah, saaibah, washiilah dan haam. akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.”
34F. Kajian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian ini sebelumnya penelitian melakukan perandingan antara penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu di antaranya, tugas akhir Yosi Hardilla Sari ( 2011 ) jurusan D3 Perbankan Syariah IAIN Bukittinggi dengan judul “ Layanan Customer Sevice Dalam Peningkatan Nasabah Tabungan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Pulau Punjung”. Penelitian ini memfokuskan penelitianya terhadap
pendapat nasabah terhadap layanan yang diberikan oleh fronliner setiap nasabah melakukan transksinya atau mencari informasi yang mereka butuhkan.
Dalam hasil penelitian yang ia lakukan dapat disimpulkan bahwa layanan Costumer Service dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dapat menignkatkan jumlah nasabah tabungan pada bank tersebut. Semakin baik/menarik Costumer Service memberikan layanan akan membuat nasabah tertarik terhadap bank tersebut.
3534
Ali syukron, CSR dalam Perspektif Islam dan Perbankan Syariah, Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam Vol. 5, No 1, Tahun 2015, hal. 4-5
35
Yosi Hardila Sari, “Layanan Costumer Sevice dalam Peningkatan Nasabah Tabungan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Pulau Punjung”. TA. DIII Perbankan Syariah.
FEBI. IAIN BKT. 2011. Halaman.
Penelitian lain yang mendukung, yaitu Ayu Monica ( 2015 ) jurusan D3 Perbankan Syariah IAIN Bukittinggi dengan judul “Upaya Personal Selling dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Deposito Pada PT Bank Syariah Bukopin Cabang Bukittinggi”. Penelitian ini memfokuskan
penelitianya terhadap yang dilakukan oleh seorang marketing dilapanagn atau strategi yang dipakai untuk menarik nasabah untuk melakukan transaksi pada bank syariah bukopin bukittinggi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi Personal Selling merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan jumah nasabah deposito, karena dengan terjun langsung kelapangan dan memberikan informasi kepada calon nasabah akan membuat ketertarikan tersendiri dari calon nasabah untuk bergabung di bank tersebut.
36Penelitian lain yang mendukung, yaitu Muhammad Zainudin (2015) jurusan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Walisongo dengan judul “Analisis Penurunan Jumlah Nasabah Pada Produk Pembiyaan Murabahah Di BMT Surya Sekawan Mandiri Boja Kendal”. Penelitian ini
terfokus pada apa yang mempengaruhi penurunan jumlah nasabah pada produk pembiayaan murabahah. Maka dapat di simpulkan bahwa penurunan jumlah nasabah disebabkan dua faktor yaitu faktor internal yang mana kurang telitinya karyawan memilih nasabah yang baik, kurang menguasainya karyawan dalam mengetahui produk pembiayaan murabahah, dll dan eksternal ada dua yaitu disengaja karena karakter nasabah yang sulit dipahami, yang akhirnya tidak
36
Ayu Monica,” Upaya Personal Selling Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah
Deposito Pada PT Bank Syariah Bukopin Cabang Bukittinggi”. Tugas Akhir . DIII Perbankan
Syariah. FEBI. IAIN BKT. 2011. Halaman.
bertanggung jawab dengan pinjaman dan tidak disengaja karena kebangkrutan yang dialami nasabah, kecelakaan yagn alami nasabah hingga menyebabkan meninggalnya nasabah.
37Jadi beda penelitian yang saya lakukan dengan penelitian yang terdahulu adalah penelitian ini terfokus kepada Dampak Negatif Minimnya Nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung.
Persamaanya dengan kajian-kajian terdahulu sama-sama meneliti tentang perkembangan jumlah nasabah per tahunya. Perbedaanya kajian terdahulu meneliti upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah sedangkan yang peneliti teliti tantang dampak dari penurunan jumlah tersebut.
37
Muhammad Zainudin, Analisis Penurunan Jumlah Nasabah Pada Produk Pembiayaan
Murabahah Di BMT Surya Sekawan Mandiri Boja Kendal,Skripsi. Ekonomi Islam. FEBI. UINWalisongo. 2015. Hal . 48-53
34 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan kejadian-kejadian dilapangan atau peneliti mencoba menggambarkan, menuturkan dan menafsirkan suatu fenomena yang berkembang pada masa saat ini.
38B. Lokasi Penelitian
PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung yang terletak di Lubuk Basung Jln. Gajah Mada N0. 327B-D, Cubadak Lubuk Basung, Kab Agam, Sumatera Barat.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu perusahaan langsung melalui objeknya.
39Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan pengamatan dan pembahasan masalah langsung oleh BOSM PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil studi perpustakaan baik berupa bahan-bahan bacaan maupun data angka yang
38
Sanafiah Faisal, Metodologi Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1981), hal 22
39
J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya Dalam Pemasaran, (Jakarta: Rineka Cipta,
1997) cet ke-1 hal. 6
memungkinkan.
40Sumber data sekunder ini merupakan dari buku-buku yang berhubungan dengan perbankan syariah, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Tenik pengumpulan Data 1. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih yang bertujuan dengan maksud tertentu.
41Percakapan ini dilakukan oleh pihak pewawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan pihak terwawancara yang akan memberikan jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang di berikan pewawancara. Teknik ini digunakan agar peneliti dapat memperoleh data atau informasi mengenai pemasalahan yang akan diteliti. Wawancara ini dilakukan peneliti kepada Marketing, BOSM dan Pimpinan Cabang.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan mencari data yang mengenai hal-hal yang berbentuk catatan, buku, majalah dan lain sebagainya.
42Dokumentasi merupakan cara untuk mengumpulkan data dalam bentuk dokumen- dokumen mengenai data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.
40
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999) hal. 112
41
Rian Arta Riandi, upaya penignkatan jumlah nasabah melalui tabungan pendidikan di BPRS
Metro Madani KC. Tulang Bawang Barat. Tugas Akhir. DIII Perbankan Syariah. FEBI. IAINMetro. 2018. Halaman 8
42