• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Tugas akhir dengan judul Analisis Dampak Penurunan Jumlah. Nasabah Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERSETUJUAN PEMBIMBING. Tugas akhir dengan judul Analisis Dampak Penurunan Jumlah. Nasabah Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung yang"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

(3)

1

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas akhir dengan judul “Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung” yang disusun oleh Mega Oktavia dengan Nomor Induk Mahasiswa 3117.014, Program Studi DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi tahun akademik 2020, telah memenuhi persyaratan ilmiah dan disetujui untuk diajukan kesidang Munaqasah.

Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Bukittinggi, Agustus 2020

Pembimbing

Novera Martilova, S,E., M.E

NIDN. 2008118401

(4)

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung”, yang disusun oleh Mega Oktavia dengan NIM 3117.014 jurusan DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, telah diuji dalam sidang munaqasah pada hari Selasa dan tanggal 29 Juli, dan telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Peguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada jurusan DIII Perbankan Syariah.

Bukittinggi, Agustus 2020

TIM PENGUJI

Ketua / Penguji Sekretaris / Penguji

Novera Martilova, SE., ME Tartila Devi, SE., M.Ak NIDN : 2008118401 NIDN : 2009087803

Penguji

Amsah Hendri Doni, SE., ME

NIDN : 2001028702

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan curahan rahmat dan karunia-Nya serta petunjuk yang memberikan jalan bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung”. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah mewariskan Alqur’an dan sunnah sebagai petunjuk menuju jalan kebenaran dan kebahagiaan di dunia sampai akhir zaman. Juga kepada seluruh ahlul baith dan sahabat-sahabat beliau yang selalu membantu perjuangan dalam menegakkan agam Islam di bumi Allah SWT.

Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, penulis mengakui bahwa proses penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan terlepas dari bantuan dari berbagai pihak terutama kepada keluarga penulis yakni Ayahanda Suardi Ibunda Ermi yang telah memberikan kasih tiada tara, mengasuh, memotivasi lahir bathin serta mendidik dengan penuh cinta agar penulis menjadi manusia yang berguna baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Penulis juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Rida Ahida, M.Hum, selaku Rektor IAIN Bukittinggi yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk menimba ilmu di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

(6)

2. Ibu Dr, Iiz Izmuddin, M.A selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Bukittinggi.

3. Ibu Novera Martilova, S.E, M.E, selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah, yang selalu memberikan kemudahan dalam setiap kebijakan yang beliau berikan selama penulis menjadi mahasiswa Program Studi DIII Perbankan Syariah. Sekaligus sebagai Pembimbing Akademik dan Pembimbing Tugas Akhir Penulis yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan, arahan, serta bantuan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

4. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi DIII Perbankan Syariah, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.

5. Pimpinan dan seluruh staf perpustakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang turut memberikan pelayanan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Pimpinan dan seluruh staf PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung beserta jajaran yang telah memperkenankan penulis melakukan observasi dan penelitian selama lebih kurang 2 bulan di PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.

7. Teman-teman seperjuangan Program Studi DIII Perbankan Syariah angkatan 2017, atas kebersamaan dan bantuan yang berarti bagi penulis selama masa perkuliahan.

8. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam

Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu

(7)

persatu. Kepada semua pihak tersebut, penulis mendo’akan semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT, serta senantiasa mendapatkan limpahan rahmat-Nya sehingga mendapat kemudahan, kebaikan, dan lindungan Allah SWT.

Aaamiiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak luput dari kekurangan dan kekhilafan. Untuk itu penulis mohon maaf atas kekurangan dan kekhilafan dalam Tugas Akhir ini baik dari segi isi ataupun teknis penulisannya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi sempurnanya Tugas Akhir ini.

Bukittinggi, 31 Juli 2020

Mega Oktavia

NIM. 3117014

(8)

ABSTRAK

Tugas akhir ini disusun oleh Mega Oktavia, NO BP/NIM : 32117014 Program Studi DIII Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi dengan judul “ Analisis dampak penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung”.

Jenis penelitan yang digunakan peneliti adalah (Field research) atau penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Lokasi penelian dilakukan di PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung, yang mana penelti melakukan observasi dan wawacara dengan pegawai bagian marketing di PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.

Setelah peneltian dilakukan, peneliti mendapatkan kesimpulan yaitu Dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan yaitu menurunnya pendapatan dan tidak bertambahnya aset PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung. Upaya yang mereka lakukan yaitu melakukan promosi dengan cara personal selling dan karyawan lainya mebantu untuk menawaran pembiayaan kepada orang terdekat mereka.

Kata Kunci : Dampak, Nasabah, Pembiayaan

(9)

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ORISIILITAS ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Maasalah ... 3

D. Tujuan dan Kegunaan Peneltian ... 3

E. Penelasan Judul ... 4

F. Sistematik Penulisan ... 6

BAB II : LANDASAN TEORI A. Nasabah ... 9

B. Dampak ... 14

C. Pembiayaan ... 15

D. Bank Syariah ... 19

E. Landasan Syaria ... 28

F. Kajian Terdahulu ... 30

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 33

B. Lokasi Penelitian ... 33

C. Jenis dan Sumber Data ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 36

B. Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 40

C. Profil PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 41

D. Produk-Produk PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 42

E. Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 58

F. Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan PT. Bank Syariah

Mandiri KC Lubuk Basung ... 59

(10)

G. Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung ... 63 BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Wawancara

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 : Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 4 : Surat Bebas Plagiat

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam transaksi yang dilakukan dalam dunia perbankan sangat membutuhkan nasabah dalam menghimpun dana dan pembiayaan dalam sistem bagi hasil. Karena majunya suatu bank itu tergantung dari nasabahnya sendiri. Nasabah merupakan seseorang ataupun badan usaha yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah bank .

1

Nasabah sangat berarti pada lembaga perbankan sangatlah penting.

Nasabah itu ibarat nafas yang berpengaruh terhadap Bank. Nasabah mempunyai peran dalam kegiatan Bank, tanpa nasabah bank tidak bisa menjalankan kegiatanya. Oleh karena itu Bank harus dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar dana yang terkumpul dari nasabah tersebut dapat diputar oleh Bank yang nantinya disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan Bank.

Pembiayaan adalah salah satu bisnis yang di jalan kan di dunia perbankan. Pembiayaan merupakan pendapatan terbesar bagi sebuah bank, baik itu Bank Konvensional maupun Bank Syariah. Pengertian pembiayaan menurut UU No 10 tahun 1998 tentang perbankan dalam pasal 1 no 12

“pembiayaan berdasarkan prinsip syariah merupakan penyedia uang dan

1

Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, (Jakarta:

PT. Raja Grfindo Persada, 2004), hal. 79

(13)

tagihan yang sama dengan itu berdasarkan kesepakatan antara pihak perbankan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”.

2

Berdasarkan pengamatan peneliti kurang lebih selama 1 bulan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung yang melakukan pendanaan dan penyaluran dalam bentuk pembiayaan. Jumlah nasabah pembiayaan pada bank tersebut sangatlah minim. Bahkan dalam satu bulan hanya 1-3 orang yang melakukan pembiayan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung. Hal ini dapat di buktikan dari arsip pembiayaan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung dilihat dari 5 tahun terakhir, Sebagai berikut:

Table 1.1

Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung

TAHUN JUMLAH NASABAH NASABAH

2015 24 -

2016 22 (8,33)%

2017 29 31,81%

2018 27 (6,89)%

2019 30 11,11%

Sumber : Dikembangkan oleh penulis dari dokumentasi PT. BSM KC Lubuk Basung

Dan bukti lain yang mendukung yaitu hasil wawancara dengan BOSM Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung yaitu Rayusdi yang mengatakan bahwasanya memang pembiayaan yang dilakukan oleh Bank

2

Trisandini P. Usanti, Transaksi Bank Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal.97.

(14)

syariah mandiri ini sangat sedikit bisa di katakan dalam sebulan paling banyak 3 nasabah yang meminta pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.

Berdasarkan pengamatan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui apa itu dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan PT.

Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung. Oleh karena itu peneliti penulis mengangkat judul penelitian “Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah terkait dengan penelitian ini adalah penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apasajakah dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai macam

kegunaan di antaranya

(15)

a. Bagi Penulis

1. Menambah Ilmu Pengetahuan

2. Sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan penelitian sebagai tugas akhir perkuliahan

b. Bagi PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung

Untuk memberitaukan bahwa apa saja dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan

c. Bagi Akademik

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi serta dapat menambah pengetahuan, menjadi sumber informasi dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

E. Penjelasan Judul

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di ambil judul penelitian yang akan dilakukan adalah “ Analisis Dampak Penurunan Jumlah Nasabah Pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung”.

Sebelum melangkah jauh dalam membahas proposal ini dan untuk

menjebatani pemikiran penulis dengan pembaca agar terdapat persamaan

pemahaman dalam memahami proposal ini, maka penulis akan menjelaskan

istilah-istilah yang akan ditemui dalam proposal ini, yaitu:

(16)

Dampak : Suatu akibat oleh sesuatu yang dilakukan, pengaruh yang kuat akan mendatangkan akibat positif atau negatif

3

Nasabah : Nasabah merupakan seseorang

ataupun badan usaha yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah Bank.

4

Pembiayaan : Penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

5

3

Sinta Hariyati, Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan Mahkota II di

Kota Samarinda, eJurnal Ilmu Pemerintah Vol. 3 (2), 2015, hal. 6

4

Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, (Jakarta:

PT. Raja Grfindo Persada, 2004), hal. 79

5

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2012).hal.65

(17)

Bank Syariah : Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah- masalah riba.

6

Dari penjelsan judul di atas, maksud dari judul ini adalah untuk mengatahui apasajakah dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada PT Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.

F. Sistematika Penulisan

Yang menjadi Sistematika Penulisan dalam penulisan proposal ini adalah:

1. Latar Belakang Masalah

Berisikan latar belakang atau alasan yang mendasari penulis melakukan penelitian terkait judul yang diangkatkan.

2. Identifikasi Masalah

Berisikan tentang pertanyaan tentang fakta kondisi yang teramati dilapangan serta batasan masalah.

3. Batasan Masalah

Berisi tentang sampai manakan masalah itu akan diteliti 4. Rumusan Masalah

Berisikan tentang pernyataan tentang masalah yang diteliti di dalam penelitian.

6

Dayyan Yusuf, Analisis Minat Masyarakat Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah,

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1 No. 1, 2007. Hal. 6

(18)

5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berisikan tentang tujuan dan kegunaan penelitian tersebut terhadap berbagai pihak

6. Penjelasan Judul

Berisikan tentang penjelasan dari judul penelitian yang dibuat guna untuk menghindari kekeliruan dari pembaca dalam penelitian ini.

7. Kajian Terdahulu

Berisikan tentang kajian- kajian terdahulu yang terdapat pada tugas akhir dan jurnal- jurnal.

8. Landasan Teori

Berisikan tentang teori-teori yang bersangkutan 9. Metode Penelitian

Menjelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

10. Sistematika Penulisan

Supaya memiliki huungan yang kuat diantara keseluruhan pembahasan perlu dibuat sistematika penulisan yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang berisikan dasar pemikiran

lahirnya masalah. Yaitu menguraikan latar belakang

masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian,

(19)

kegunaan penelitian, penjelasan judul, kajian terdahulu, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Merupakan landasan teoritis yang terdiri dari bagian pertama tetang dampak dari penurunan jumlah nasabah pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.

BAB III : Hasil Penelitian

Terdiri dari sejarah PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung, Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung, Profil PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung

11. Daftar Pustaka

(20)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Nasabah

a. Pengertian Nasabah

Nasabah adalah orang yang bisa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan Bank.

7

Nasabah merupakan seseorang atau pun badang usaha (Korporasi) yang mempunyai rekening simpanan dan pinjaman dan melakukan transaksi simpanan dan pinjaman tersebut pada sebuah Bank.

Nasabah sangat berarti pada lembaga perbankan sangatlah penting.

Nasabah itu ibarat nafas yang berpengaruh terhadap Bank. Nasabah mempunyai peran dalam kegiatan Bank, tanpa nasabah bank tidak bisa menjalankan kegiatanya. Oleh karena itu Bank harus dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar dana yang terkumpul dari nasabah tersebut dapat diputar oleh Bank yang nantinya disalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan Bank.

8

b. Sifat-sifat nasabah

Seorang karyawan atau pegawai harus mampu memahami atau mengerti akan sifat-sifat yang dimiliki oleh nasabahnya. Karena disetiap masing-masing nasabah memiliki sifat yang berbeda-beda. Berbedanya sifat nasabah dikarenakan perbedaan pada daerah asal (suku), agama

7

Departemen Pendidikan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hal. 135

8

Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, (Jakarta:

PT. Raja Grfindo Persada, 2004), hal. 79

(21)

pendidikan, pengalaman, adat istiadat, perilaku, dan budaya. Berikut sifat- sifat nasabah:

1) Nasabah di anggap sebagai raja

Petugas Customer Service harus menganggap nasabah sebagai raja, maksudnya seorang raja harus dipenuhi semua keinginan dan kebutuhannya. Layanan yang diberikan haruslah seperti melayanani seorang raja dalam arti masih dalam batas-batas etikadan moral dengan tidak merendahkan derajat bank atau derajat Customer Service itu sendiri

2) Mau dipenuhi keinginan dan kebutuhanya

Kedatangan nasabah ke Bank adalah ingin memenuhi hasran dan keinginanya agar terpenuhi, baik berupa informasi, pengisian aplikasi atau keluhan-keluhan. Jadi tugas dari Costumer Sevice yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasbahnya.

3) Tidak mau didebat dan tidak mau disinggung

Sudah merupakan hukum alam bahwa nasabah paling tidak

suka dibantah atau didebat. Usahakan setiap layanan dilakukan

melalui diskusi yang santai dan rileks. Pandai-pandailah

mengemukakan pendapat sehingga nasabah tidak mudah

tersinggung

(22)

4) Nasabah mau dipertahankan

Nasabah yang datang ke Bank pada hakikatnya ingin memperoleh perhatian. Jangan sekali-sekali menyepelekan atau membiarkan nasabah, memberikan perhatian secara penuh sehingga nasabah benar-benar merasa diperhatikan.

5) Nasabah merupakan sumber pendapatan Bank

Pendapatan utama Bank yaitu dari transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya. Nasabah merupakan sumber pendapatan yang harus dijaga.

9

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Nasabah a. Faktor internal

1.) Kelemahan Operasional Bank dan Kualitas Manajerial para pengelola Bank Islam yang masih terbatas, berakibat pada rendahnya kualitas pelayanan pada masyarakat sekaligus memperlemah daya kompetitif Bank Islam dan Bank Konvensional.

2.) Bank Islam belum memiliki akses dengan lembaga zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yan terbentuk sampai tingkat desa. Padahal ini potensi besar untuk dikembangkan lebih produktif melalui Bank Islam.

10

9

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 221

10

Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal.79

(23)

b. Faktor Eksternal

Sebagian masyarakat memang sudah tau apa itu Bank Syariah, tetapi mereka tidak tau apa saja produk-produk yang ada pada Bank Syariah tersebut, sehingga mereka tidak berniat untuk menggunakan jasa Bank Syariah karena mereka berasumsi bahwa fasilitas yang diberikan oleh Bank Syariah masih kalah dengan fasilitas yang di berikan oleh Bank Konvensional, kecuali bagi mereka yang mempunyai keinginan yang kuat untuk menabung dan mengajukan pembiayaan pada Bank Syariah untuk menghindari riba.

Pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang bank syariah akan mempengaruhipandangan masyarakat menganai Bank Dyariah itu sendiri. Jadi persepsi masyarakat terhadapa Bank Syariah tergantung dengan dengan apa yang mereka ketahui. Jika pengetahuan masyarakat itu rendah maka mereka memandang Bank Syariah pasti rendah pula.

c. Faktor kelas sosial

Kelas sosial merupakan pemahaman masyarakat yang lebih

cenderung terhadap kondisi sosial mereka di masyarakat, dan

berasumsi bahwa Bank merupakan lembaga keuangan yang

seharusnya untuk orang yang berada di kelas sosial lebih tinggi.

(24)

d. Faktor lokasi

Lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan berada, selain memperlihatkan karakteristik dari kegiatan usahanya juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu tempat kedudukan perusahaan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi keberadaan lokasi suatu tempat kedudukan perusahaanoleh karena itu, pengambilan keputusan dalam merancanakan lokasi suatu tempat kedudukan perusahaan harus didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan yang matang dari faktor yang mempengaruhinya.

e. Proses pencairan uang lama

Karena fungsi Bank sebagai Intermediary antara yang kelebihan dan dan kekurangan dana, maka Bank dalam memberikan pembiayaan juga harus mempertanggung jawabkan semua dana yang diberikan kepada nasabah untuk pembiayaan. Untuk menghindari resiko yang besar terhadap dana yang akan diluncurkan maka Bank harus bersikap ekstra hati-hati dalam menganalisis tentang nasabah, baik dari segi kriteria nasabah. Jika hal ini dapat terlaksana dengan baik maka resiko yang akan terjadi dapat diminimalisir hal ini membuat nasabah merasa dana yang dibutuhkan nasabah sangat lama untuk didapatkan karena prosesnya terlalu banyak.

11

11

Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait,...81

(25)

d. Sebab- sebab Nasabah Kabur

Ada beberapa hal yang menyebabkan nasabah kabur, oleh karena itu karyawan bank harus bisa mengerti dan memahami sebab-sebab nasabah meninggalkan bank, yaitu:

1. Pelayanan yang tidak memuaskan

Banyak hal yang menyebabkan nasabah tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan. Nasabah disepelekan atau tidak diperhatikan atau nasbah merasa tersinggung.

2. Produk yang tidak baik

Kelengkapan produk yang ditawarkan kurang sehingga pilihan yang sesuai dengan keinginan nasabah tidak tersedia. Produk yang ditawarkan tidak memiliki kelebihan atau keunggulan tertentu jika dibandingkan dengan produk yang ditawarkan pesaing

3. Ingkar janji dan tidak tepat waktu

Petugas tidak menepati janji seperti waktu pelayanan. Begitu juga penyelesaian pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan nasbah.

4. Biaya yang relatif mahal

Biaya yang dibebankan kepada nasabah relatif mahal jika dibandingkan dari bank pesaing, seperti biaya administrasi, bunga biaya iuran atau biaya lainya. hal ini juga menyebabkan nasabah lari dari bank yang bersangkutan ke bank lain.

12

12

Kasmis, Pemasaran Bank. (Jakarta: Prenada Media, 2004), hal. 213-214

(26)

B. Dampak

a. Pengertian Dampak

Dampak menurut Waralah Rd Cristo (2008 : 12) adalah suatu yang di akibatkan oleh sesuatu yang dilakukan, bila positif atau negatif atau pengaruh kuat yang mendatangkan akibat baik negatif maupun positif.

Menurut Hikmah Arif ( 2009 : 10 ) Pengertian dampak secara umum, dalam hal ini adalah segala sesuatu yang ditimbulkan akibat adanya ‘Sesuatu’. Dampak Negative merupakan dampak yang di anggap tidak baik

13

. Dampak dibagi kedalam dua pengertian yaitu:

a. Pengertian Dampak Positif

Dampak adalah keinginan untuk membujuk, menyakinkan, mempengaruhi atau memberikan kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginanya.

Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik dan positif. Jadi dapat dapat disimpulkan bahwa pengertin dampak positif adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, memengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung kegiatanya dengan baik.

b. Pengertian Dampak Negatif

Dalam kamus besar bahasa indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif. Dampak negatif merupakan keingina untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi,

13

Sinta Hariyati, Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jembatan Mahkota II di

Kota Samarinda, eJurnal Ilmu Pemerintah Vol. 3 (2), 2015, hal. 6

(27)

atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginanyayang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.

C. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan menurut muhammad (2002) secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikelaurkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh oranglain. Dalam arti sempit pembiayaan dipakai untuk mendefenisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah.

Menurut Antonio (2001) pembiayaan dilihat dari sifat penggunaanya dapat digabi menjadi 2 yaitu

1. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yag ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas untuk meningkatkan usaha.

2. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, yang akan abisndigunakan untuk memenuhi kebutuhan.

14

Pembiayaan berdasarkan UU No 10 tahun 1998, UU No 7 tahun 1992 tentang perbankan yaitu “ penyediaan uang/ tagihan yang disamakan berdasarkan kesepakatan Bank dengan pihak lain yang diwajibkan kepada

14

Jurnal Akuntansi & Investasi (2013) Vol. 14 No. 1, Hal. 16

(28)

pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang/tagihan tersebut berdasarkan jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

15

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasaran persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

b. Fungsi Pembiayaan

1. Pembiayaan dapat meningkatkan daya guna dari modal utang

Pengusaha-pengusaha dapat memperluas / memperbesar usahanya karna dapat pembiayaan dari bank, baik untuk meningkatkan produksi, perdagangan, untuk usaha rehabilitas, atau usaha peningkatan produktifitas secera keseluruhan.

16

2. Pembiayaan meningkatkan daya guan suatu barang

Dengan bantuan permodalan berupa pembiayaan dapat memindahkan barang-barnag yang kurang kegunaanya dan dipindahkan ke tempat bermanfaat.

3. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Pengedaran uang giral atau uang kertal akan cepat berkembangnya dikarenakan dapat mmenimbulkan kegairahaan usaha,

15

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2012).hal.65

16

Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008).

Hal.7-9

(29)

sehingga penggunaan uang akan bertambai beik sevara kualitatif maupun kuantitatif.

4. Pembiayaan menimbulkan kegairahan usaha masyarakat

Peningkatan sutau usaha tidak selalu ditunjang dengan keahlian saja, tetapi juga harus ditunjang dengan permodalan yang diberikan oleh bank. Maka dari itu pengusaha banyak yang berurusan dengan bank.

5. Pembiayaan sebagai alat stabilitas ekonomi Langkah untuk stabilitas yaitu:

a) Pengendalian inflasi b) Peningkatan ekspor c) Rahabilitas sarana

d) Pemenuhan kebutuhan sehari-hari rakyat

17

c. Jenis-Jenis Pembiayaan

1. Pembiayaaan modal kerja

Bank memberikan modal kepada nasabah bukan untuk meminjamkan tetapi untuk menjalin hubungan patnership dengan nasabahnya, dimana bank sebagai penyandang dana sedangkan nasabah sebagai pengusaha.

2. Pembiayaan investasi

Keperluan untuk keperluan peluasan usaha, ataupun melakukan proyek baru.

17

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank syariah dan teori ke praktek (Jakarta: Gema Insani

Press) hal. 361

(30)

3. Pembiayaan konsumtif

Keperluan konsumtif ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis untuk memenuhi kebutuhan.

18

D. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank berasal dari kata itali banco yang artinya Bangku. Bangku inilah yan pergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah.

19

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting sebagai perantara keuangan dalam perekonomian suatu negara. Berikut Pendapat Ulama tentang Bank : a. Menurut Fuad Mohd. Fachruddin berpendapat bahwa bank yaitu

suatu perusahaan yang memperdagangkan utang-piutang, baik yang berupa uang sendiri maupun uang orang lain.

b. Masjfuk Zuhdi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan bank non- islam (Conventional Bank) adalah sebuah lembaga keuangan yang fungsi utamanya untuk menghimpun dana yang kemudian disalurkan kepada orang atau lembaga yang membutuhkanya guna investasi (penanaman modal) dalam usaha-usaha yang produktif dengan sistem bunga.

20

18

Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah (Jakarta:

Sinar Grafika: 2012) hal. 66

19

Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 1

20

H.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,(Jakarta:Rajawali Pers, 2011) hal. 275-276

(31)

c. Menurut Ahmad Azhar Basyir, Bank merupakan lembaga vital dalam dunia perekonomian.

21

Bank syariah merupakan bank yang mengikuti seistem ekonomi islam. Ekonomi menurut Fazlurrahman dalam Farida ( 2011: 53 ), “ Ekonomi islam menurut para pembangun dan penduduknya dibangun di atas atau setidaknya diwarnai oleh prinsip-prinsip religious, berorientasi dunia dan akhirat”.

22

Bank Syariah adalah “Dalam bahasa arab, biasa disebut dengan mashrof yang berarti tempat berlangsungnya tukar- menukar harta, baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan atau selain untuk melakukan muamalat”(A. Djazuli dan Yadi Yanuari,2001:53).

Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah-masalah riba. Dengan demikian penghindaran bunga yang dianggap riba merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia islam.

23

Undang-unang nomor 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 13 tentang perbankan menyatakan apa yang dimaksud dengan prinsip syariah yakni:

“Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah, antara

21

H.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,(Jakarta:Rajawali Pers, 2011) hal. 277

22

Agus Marimin, dkk, Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol. 01, No. 02, Juli 2015, hal . 77

23

Jurnal ilmiah mahasiswa, Analisis Minat Masyarakat Muslim Menjadi Nasabah Bank

Syariah, (JIM) vol 1, no 1, tahun 2007. Hal. 6

(32)

lain pembiayaan bersadarkan prinsip bagi hasil, pembiayaan berdasarkan penyertaan modal, prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan. Atau dengan adanya pemeindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain ”.

24

Tujuan Bank Islam adalah memacu perkembangan ekonomi dan kemajuan sosial dari negara-negara anggota dan masyarakat muslim, baik secara individual maupun kolektif. Tujuan utama didirikannya bank islam ialah untuk menghindari buang uang yang dilaksanakan oleh Bank-bank Konvensional ( Conventional Banks). Manfaat atau kegunaan bank islam adalah sebagai berikut:

a. Turut serta dalam bentuk modal berimbang dari usaha-usaha produktif di negara-negara anggota, menanam modal pada proyek prasaranan ekonomi dan sosial di negara-negara anggota dengan cara penyertaan.

b. Memberikan pinjaman pada sektor swasta dan negara untuk membiayai proyek-proyek usaha dan program-program yang produktif

c. Membentuk dan mengoperasikan dana khusu untuk keperluan- keperluan khusus, termasuk dana sosial untuk membantu masyarakat muslim yang berada diluar anggota

24

Agus Marimin, dkk, Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia, Jurnal Ilmiah

Ekonomi Islam Vol. 01, No. 02, Juli 2015, hal . 78

(33)

d. Menyediakan bantuan teknis keoda negara-negara anggota dam memajukan perdagangan internasional

e. Melaksanakan penelitian agar kegiatan ekonomi, keuangan, dan perbankan di negara-negara islam dapat disesuaikan dengan ketentuan syariah

f. Bank mencoba mencari sebuah rasio yang layak untuk mempertahankan suatu perbandingan yang cocok antara penanaman modal yang diberikan kepada negara-negara anggota

g. Bank akan mempertahankan hak dan kebebasannya untuk menjual saham penyertaanya

h. Berusaha mempertahankan suatu keanekaragaman yang wajar dalam penanaman modal

i. Memungut suatu biaya atas jasa-jasanya guan menutupi ongkos administrasi.

25

2. Produk Bank Syariah

Produk bank syariah dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Produk penyaluran dana (Lending) terdiri dari prinsip jual beli (Bay’), Prinsip Sewa (Ijarah) dan prinsip bagi hasil (Syirkah)

b. Produk penghimpunan dana (Funding) di Bank Syariah dapat dibentuk Giro, Tabungan Syariah dan Deposito.

25

H.Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,(Jakarta:Rajawali Pers, 2011) hal. 283-284

(34)

c. Produk Penyedia Jasa berupa Letter Of Credit (L/C), Bank Garansi Syariah, Tranfer dan Inkaso, Sharf (Jual Valuta Asing) dan jasa pembayaran.

26

3. Perbedaan Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Bank Konvensional Bank Syariah

1.) Berorientasi pada kepentingan pribadi 2.) Senantiasa bersifat bebas

menilai (bersifat materialistis)

3.) Uang di anggap sebagai barang komoditi

4.) Investasi yang dilakukan relatif luas karena termasuk kegiatan yang halal dan yang haram 5.) Hubungan dengan

nasabah berbentuk hubungan kreditor – debitor

6.) Dalam operasinya, menggunakan

perangkat/sistem bunga 7.) Aktivitas hanya

berorientasi untuk mencapai keuntngan saja 8.) Tidak memiliki dewan

pengawas syariah

1.) Berorientasi pada kepentingan publik

2.) Dalam pelayanan, tidak bebas nilai (berdasarkan prinsip islam)

3.) Uang di anggap sebagai alat tukar saja dan tidak menganggap sebagai komoditi

4.) Investasi yang dilakukan relatif terbatas karena hanya pada kegiatan yang halal saja

5.) Hubngna dengan nasabah berbentuk dengan kemitraan

6.) Dalam operasinya menggunakan sistem bagi hasil, jual beli atau sewa 7.) Aktivitasnya tidak hanya

berorientasi untuk mencapai keuntungan saja tetapi juag untuk mencapai falah 8.) Penghimpun dan

penyaluran dana harus

26

Dayyan Yusuf, Analisis Minat Masyarakat Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah,

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1 No. 1, 2007. Hal. 6

(35)

sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah

27

4. Fungsi Bank Syariah

Para ahli mengatakan bahwasanya fungsi perbankan syariah

merupakan mediasi bidang keuangaan atau penghubung pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangn dana. Dalam undang- undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, pasal 4 dijelaskan fungsi bank syariah yaitu:

a. Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.

b. Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainya dan

menyalurkan kepada organisasi pengelola zakat.

c. Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uagn dan menyalurkanya kepada pengelola wakaf sesuai dengan kehendak pemberi wakaf.

d. Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

27

Evi Yupitri, Analisis Faktor Yang Memepengaruhi Non Muslim Menjadi Nasabah

Bank Syariah Mandiri Di Medan, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 1, Desember 2012,

hal 49

(36)

5. Produk – produk Bank Syariah

Produk – produk perbankan syariah sebagai lembaga intermediasikeuangan yang menjalankan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan jasa transaksi keuangan adalah sebagai berikut:

a. Penghimpun Dana

Produk-produk penghimpun dana / pendanaan bank syariah ditujukan untuk mobilisasi dan investasi tabungan untuk pembangunan perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan yang adil dapat dijaminbagi semua pihak. Investasi wujudnya berupa deposito yang juga dengan menggunakan akad yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yakni Wadi’ah dan Mudharabah.

1) Prinsip wadi’ah

Akad wadi’ ah terbagi dua yakni wadi’ah yad amanah yaitu titipan murni dari pihak penitip yang mempunyai barang/ aset kepada pihak penyimpan yang diberi amanah/ kepercayaan.

Wadi’ah yad dhamanah akad antara dua pihak, yakni satu pihak sebagai pihak yang menitipkan dan pihak yang satunya sebagai penerima titipan, pihak penerima titipan dapat memanfaatkan barang yang dititipkan kepadanya dan penerima titipan wajib mengembalikan barang yang dititipkan kepadanya dalam keadaan utuh.

28

28

Ascarya, akad dan produk bank syariah,edisi. 1 cet 4, (jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 42

(37)

2) Prinsip mudharabah

Prinsip ini yangmana nasabah dalam hal ini bertindak sebagai pemilik dana dan bank sebagai pengelola dana. Dana dana itu dipergunakan bank untuk mudarabah dan ijarah. Kemudian hasil usaha ini akan dibagi hasilkan sntara nasabahdengan pihak bank sesuai dengan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

b. Penyalur Dana

1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli a) Bai’ Al-Murabahah

Bai’ Al-Murabahah meruapakan jual beli barang dengan harga asal ditambah dengan keuntungan yang disepakati.

b) Bai’ As-Salam

Bai’ As-Salam merupakan pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka.

c) Bai’ Al-Istishna’

Bai’ Al-Istishna’ merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Akad istishna’ ini merupakan akad pembiayaan dalam bentuk pemesanan barang tertentu dengan kriteria tertentu dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual.

29

29

Ascarya, akad dan produk bank syariah,edisi. 1 cet 4, (jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 99

(38)

2) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil a) Al – Mudharabah

Al mudharabah merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak yang pertama bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana menyediakan seluruh dana modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Secara umum mudharabah terbagi menjadi 2 yakni, Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupanya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi usaha, waktu dan daerah bisnis. Mudharabah Muqayyadah merupakan dimana mudharib dibatasi dengan jenis usaha, waktu dan tempat usaha, adanya pembatasan ini sering kali mencerminkankecenderungann umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha.

b) Al – Musyarakah

Al musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

30

3) Pembiayaan dengan prinsip sewa

30

Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari Teori Ke Praktik, cet. Pertama, (Jakarta: Gema Insani 2001),

hal, 90

(39)

Pembiayaan dengan akad ijarah atau ijarah muntahiya bittamlik ialah akad peindahan hak guna atas pemindahan hak guna ats barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa,tanpa di ikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

31

4) Pembiayaan dengan akad pelengkap

Produk akad pelengkap yaitu Ar Rahn. Ar- Rahan adalah menahan salah satu dari harta milik si peminjam sebagai jaminan atas harta yang di pinjamnya.

c. Produk Jasa Perbankan

Produk Jasa Perbankan Terdiri dari : 1) Al- Wakalah

Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat. Atau pelimpahan kekuasaanoleh seseorang kepada orang lain dalam hal-hal yang di wajibkan.

32

2) Al- Kafalah

Kafalah adalah menjadikan seseorang ikut bertanggung jawab dalam pelunasan hutang.

33

31

Irwan Misbach, Bank Syariah: kwalitas layanan, kepuasan dan kepercayaan, cet 1, (Makasar:

Alauddin Press, 2013), h. 51-52

32

Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari Teori Ke Praktik, cet. Pertama, (Jakarta: Gema Insani 2001), hal, 120

33

Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari Teori Ke Praktik, cet. Pertama, (Jakarta: Gema

Insani 2001), hal, 123

(40)

3) Al- Hawalah

Hawalah adalah pengalihan hutang/piutang dari orang yang berutang/berpiutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya / menerimanya.

E. Landasan Syariah

1. Surat Al- Baqarah ayat 275

 



























































































Artinya : “orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama

dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan

dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya

(41)

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”

2. Surah Al- Anfal ayat 27

























Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”

3. Surat Al- Maidah ayat 103













































(42)

Artinya: “Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah, saaibah, washiilah dan haam. akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti.”

34

F. Kajian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian ini sebelumnya penelitian melakukan perandingan antara penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu di antaranya, tugas akhir Yosi Hardilla Sari ( 2011 ) jurusan D3 Perbankan Syariah IAIN Bukittinggi dengan judul “ Layanan Customer Sevice Dalam Peningkatan Nasabah Tabungan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Pulau Punjung”. Penelitian ini memfokuskan penelitianya terhadap

pendapat nasabah terhadap layanan yang diberikan oleh fronliner setiap nasabah melakukan transksinya atau mencari informasi yang mereka butuhkan.

Dalam hasil penelitian yang ia lakukan dapat disimpulkan bahwa layanan Costumer Service dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dapat menignkatkan jumlah nasabah tabungan pada bank tersebut. Semakin baik/menarik Costumer Service memberikan layanan akan membuat nasabah tertarik terhadap bank tersebut.

35

34

Ali syukron, CSR dalam Perspektif Islam dan Perbankan Syariah, Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam Vol. 5, No 1, Tahun 2015, hal. 4-5

35

Yosi Hardila Sari, “Layanan Costumer Sevice dalam Peningkatan Nasabah Tabungan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Pulau Punjung”. TA. DIII Perbankan Syariah.

FEBI. IAIN BKT. 2011. Halaman.

(43)

Penelitian lain yang mendukung, yaitu Ayu Monica ( 2015 ) jurusan D3 Perbankan Syariah IAIN Bukittinggi dengan judul “Upaya Personal Selling dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Deposito Pada PT Bank Syariah Bukopin Cabang Bukittinggi”. Penelitian ini memfokuskan

penelitianya terhadap yang dilakukan oleh seorang marketing dilapanagn atau strategi yang dipakai untuk menarik nasabah untuk melakukan transaksi pada bank syariah bukopin bukittinggi. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi Personal Selling merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan jumah nasabah deposito, karena dengan terjun langsung kelapangan dan memberikan informasi kepada calon nasabah akan membuat ketertarikan tersendiri dari calon nasabah untuk bergabung di bank tersebut.

36

Penelitian lain yang mendukung, yaitu Muhammad Zainudin (2015) jurusan Ekonomi Islam Universitas Islam Negeri Walisongo dengan judul “Analisis Penurunan Jumlah Nasabah Pada Produk Pembiyaan Murabahah Di BMT Surya Sekawan Mandiri Boja Kendal”. Penelitian ini

terfokus pada apa yang mempengaruhi penurunan jumlah nasabah pada produk pembiayaan murabahah. Maka dapat di simpulkan bahwa penurunan jumlah nasabah disebabkan dua faktor yaitu faktor internal yang mana kurang telitinya karyawan memilih nasabah yang baik, kurang menguasainya karyawan dalam mengetahui produk pembiayaan murabahah, dll dan eksternal ada dua yaitu disengaja karena karakter nasabah yang sulit dipahami, yang akhirnya tidak

36

Ayu Monica,” Upaya Personal Selling Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah

Deposito Pada PT Bank Syariah Bukopin Cabang Bukittinggi”. Tugas Akhir . DIII Perbankan

Syariah. FEBI. IAIN BKT. 2011. Halaman.

(44)

bertanggung jawab dengan pinjaman dan tidak disengaja karena kebangkrutan yang dialami nasabah, kecelakaan yagn alami nasabah hingga menyebabkan meninggalnya nasabah.

37

Jadi beda penelitian yang saya lakukan dengan penelitian yang terdahulu adalah penelitian ini terfokus kepada Dampak Negatif Minimnya Nasabah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Basung.

Persamaanya dengan kajian-kajian terdahulu sama-sama meneliti tentang perkembangan jumlah nasabah per tahunya. Perbedaanya kajian terdahulu meneliti upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah sedangkan yang peneliti teliti tantang dampak dari penurunan jumlah tersebut.

37

Muhammad Zainudin, Analisis Penurunan Jumlah Nasabah Pada Produk Pembiayaan

Murabahah Di BMT Surya Sekawan Mandiri Boja Kendal,Skripsi. Ekonomi Islam. FEBI. UIN

Walisongo. 2015. Hal . 48-53

(45)

34 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan kejadian-kejadian dilapangan atau peneliti mencoba menggambarkan, menuturkan dan menafsirkan suatu fenomena yang berkembang pada masa saat ini.

38

B. Lokasi Penelitian

PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung yang terletak di Lubuk Basung Jln. Gajah Mada N0. 327B-D, Cubadak Lubuk Basung, Kab Agam, Sumatera Barat.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu perusahaan langsung melalui objeknya.

39

Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan pengamatan dan pembahasan masalah langsung oleh BOSM PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil studi perpustakaan baik berupa bahan-bahan bacaan maupun data angka yang

38

Sanafiah Faisal, Metodologi Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1981), hal 22

39

J. Supranto, Metode Riset dan Aplikasinya Dalam Pemasaran, (Jakarta: Rineka Cipta,

1997) cet ke-1 hal. 6

(46)

memungkinkan.

40

Sumber data sekunder ini merupakan dari buku-buku yang berhubungan dengan perbankan syariah, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Tenik pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih yang bertujuan dengan maksud tertentu.

41

Percakapan ini dilakukan oleh pihak pewawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan pihak terwawancara yang akan memberikan jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang di berikan pewawancara. Teknik ini digunakan agar peneliti dapat memperoleh data atau informasi mengenai pemasalahan yang akan diteliti. Wawancara ini dilakukan peneliti kepada Marketing, BOSM dan Pimpinan Cabang.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan mencari data yang mengenai hal-hal yang berbentuk catatan, buku, majalah dan lain sebagainya.

42

Dokumentasi merupakan cara untuk mengumpulkan data dalam bentuk dokumen- dokumen mengenai data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.

40

Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999) hal. 112

41

Rian Arta Riandi, upaya penignkatan jumlah nasabah melalui tabungan pendidikan di BPRS

Metro Madani KC. Tulang Bawang Barat. Tugas Akhir. DIII Perbankan Syariah. FEBI. IAIN

Metro. 2018. Halaman 8

42

(47)

E. Teknik Analisis Data 1. Pengumpulan Data

Deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan/ melukiskan keadaan yang ada dilapangan dari dampak dari penurunan jumlah nasabah pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung.

Pengumpulan data merupakan proses pengumpulan dan pengukuran informasi mengenai variabel yang akan diteliti.

2. Redukasi Data

Redukasi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan dapat ditarik dan diverifikasi.

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan kegiatan membuat laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan di analisis sesuai yagn di inginkan.

4. Penarikan Kesimpulan

Menarik suatu kesimpulan atau ide pokok dari penelitian tersebut denga n

logis serta adanya amanat atau saran sebagai pelengkap.

(48)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Basung

Pada dasarnya Bank Syariah Mandiri hadir dengan cita-cita membangun energi dengan pandangan bahwa nilai-nilai yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendirinya. Kehadiran Bank Syariah Mandiri sejak tahun 1999 sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter tahun 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli tahun 1997 yang disusul dengan krisis multidimensi termasuk panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.

Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Maka pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagaimana bank-bank di Indonesia. Salah satu Bank Konvensional PT.

Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai

(YKP), PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena

dampak krisis. Bank Susila Bakti berusaha keluar dari situasi tersebut dengan

melakukan upaya Merger dengan beberapa bank lain serta mengundang

investor asing.

(49)

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan empat buah bank yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exsim dan Bapindo, yang menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) tbk, sebagai pemilik mayoritas baru Bank Susila Bakti (BSB).

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger Bank Syariah Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk tim pengembangan perbankan syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah dikelompok perusahaan bank mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998 yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (Dual Banking Syistem).

Tim perkembangan perbankan syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT.

Bank Susila Bakti dan Bank konvensional menjadi Bank Syariah. Oleh

karenanya tim pengembangan perbankan syariah segera mempersiapkan

sistem dan infastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank

konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah

dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana yang tercantum dalam

akta notaris : Sutjipto, SH, No: 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan

kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur

Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.1/24/KEP.BI/1999,25 Oktober

1999. Selanjutnya melalui keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia

No.1/1/KEP.DGS/1999.BI menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank

Syariah mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut PT.

(50)

Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak senin tanggal 25 Rajab 1420H atau tanggal 01 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai Bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi kegiatan operasionalnya.

Harmoni antara idealisme dan nilai rohani ini lah yang menjadi salah satu unggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.

Bank Syariah Mandiri hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Sebagai Bank yang sedang mengalami proses pengembangan Bank Syariah memiliki beberapa cabang yang tersebar diseluruh Indonesia, sebagai bentuk upaya pengembangan perbankan syariah yang lebih baik, salah satu cabang yang ada ialah cabang Bukittinggi yang memiliki beberapa Kantor Cabang Pembantu, diantaranya ialah Kantor Cabang Pembantu Lubuk Basung.

PT. Bank Syariah Mandiri KCP Lubuk Basung berada tepat di wilayah

strategis, di Kabupaten Agam yang tepatnya berada di jalan Gajah Mada

Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. KCP ini telah berdiri selama

Sembilan tahun lamanya yang melewati berbagai proses panjang. Kantor ini

pada awalnya diprakarsai oleh seorang Marketing handal dari Cabang

Bukittinggi yang melihat prospek bisnis yang bagus di daerah Lubuk Basung

ini, dimana daerah ini merupakan wilayah pusat pemerintahan Kabupaten

Agam. Berdasarkan pertimbangan ini dan yang lainnya, kantor pusat melihat

(51)

prospek bisnis yang menjanjikan di daerah tersebut dan mulailah dilakukan upaya untuk membangun kantor di daerah ini.

Tepat dipenghujung pada bulan Desember 2010 kantor ini mulai diresmikan secara legal dimata hukum dengan mengangkat Ibu Erika Kusumawardani sebagai pimpinan Kantor Cabang Pembantu untuk wilayah Lubuk Basung. Untuk mendukung kinerja bisnis di KCP ini maka di butuhkanlah beberapa karyawan khusus untuk Frontliner, Operasional,Marketing, Security, Office Boy, dan Driver dimana mereka merupakan pendukung dari kemajuan Bank Syariah Mandiri KCP Lubuk Basung.

Dalam upaya memajukan KC ini segenap karyawan berupaya bekerja keras berdasarkan jobdesk mereka masing-masing dimulai dari Frontliner yang beranggotakan Customer Service, Teller, dan Security Berupaya

memberikan pelayanan maksimal mereka kepada nasabah yang datang langsung kekantor. Ada juga bagian Operasional yang terdiri dari Operasional Officer dan Back Office bekerja dibalik layar bisnis perbankan sebagai otorisator dari setiap transaksi yang ada. Kantor ini juga memiliki Marketing lapangan yang terjun langsung mencari nasabah yang membutuhkan pinjaman modal ataupun simpanan dana. Semua yang ada dikantor ini berupaya semaksimal mungkin untuk memajukan kantor.

Seiring berkembangnya zaman, Bank Syariah Mandiri ini semakin

berkembang dan maju. Dalam perkembangannya terlihat bahwa Bank Syariah

Mandiri pada tahun 2016 semua KCP(Kantor Cabang Pembantu) yang ada di

(52)

Bank Syariah Mandiri menjadi KC(Kantor Cabang), dimana kantor KCP sebelumnya berkoordinasi dengan kantor cabang Bukittinggi. Sehingga pada tahun 2016 Bank Syariah Mandiri sudah berkoordinasi dengan Area Padang, tepatnya dibawah koordinasi cabang. Dengan adanya perkembangan Bank Syariah pada tahun 2016 juga terjadi perubahan struktur organisasi, salah satunya seperti Operational Officer (OO) berubah menjadi Branch Operations dan Service Manager (BOSM).

2. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri Visi Bank Syariah Mandiri :

“BANK SYARIAH TERDEPAN DAN MODERN” ( The Leading and Modern Sharia Bank)

Bank Syariah Terdepan : Menjadi Bank Syariah yang selalu unggul di antara pelaku industri perbankan syariah Indonesia pada segmen Consumer, Micro, SME, Commercial dan Corporate.

Bank Syariah Modern : Menjadi Bank Syariah dengan sistem layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah.

Misi Bank Syariah Mandiri :

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan diatas rata-rata industri yang berkesinambungan.

2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang

melampaui harapan nasabah.

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya rumah tidaklah menjadi penghalang untuk mendapatkan privasi, bahkan seringkali yang terjadi adalah terbatasnya ruang atau penataan ruang yang kurang baik

Waktu yang dipergunakan untuk pembuatan game edukasi mengenali sampah organik dan anorganik menggunakan andengine berbasis android ini dimulai dari awal bulan

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Lingkungan kerja (X) secara tidak langsung berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y) melalui

Data primer dalam penelitian ini adalah buku-buku yang ditulis oleh Cak Nun yang berkaitan dengan etika sufistik, yaitu: Hidup Itu Harus Pintar Ngegas dan

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Segala Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, karunia serta hidayahNya dan tak lupa shalawat serta salam

Salah satu cabang dari disiplin ilmu matematika adalah teori graf, dimana graf adalah himpunan tidak kosong dari elemen-elemen yang disebut titik dengan menghubungkan sepasang titik..

Salah satu cara pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dari sekian banyak cara adalah pembelajaran yang