ANALISIS KONTRASTIF KATA ULANG BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS
汉英重叠对比分析
hànyīng chóngdié duìbǐ fēnxī
SKRIPSI
OLEH:
MARTIN LEONARDI 140710055
PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
ANALISIS KONTRASTIF KATA ULANG BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS
MARTIN LEONARDI 140710055
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Kata Ulang Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris” ini membahas persamaan dan perbedaan kata ulang dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris yang ditinjau dari segi morfologi. Baik bahasa Mandarin dan bahasa Inggris mempunyai pengulangan kata. Dari 60.000 kata dalam Mandarin ditemukan 757 kata yang merupakan kata ulang, sedangkan dalam bahasa Inggris hanya ditemukan 146 kata dari 1 juta kata. Perbedaan yang besar ini mendorong penulis melakukan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perbedaan bentuk kata ulang dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris dari segi morfologi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih, dimana terdapat 3 bagian yaitu teknik ganti, teknik lesap, dan teknik ubah wujud. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori analisis kontrastif dari Hendri Guntur Tarigan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pada pengulangan kata bahasa Inggris terdapat tanda baca berupa tanda kurang yang meyatakan bahwa kata tersebut merupakan reduplikasi dan hal tersebut tidak terdapat dalam kata ulang bahasa Mandarin. Pengulangan kata kerja dalam bahasa Mandarin dapat diletakkan infix, sedangkan hal tersebut tidak terdapat dalam kata Inggris. Pengulangan bahasa Inggris terdapat 4 jenis arah reduplikasi dimana hal tersebut tidak terdapat dalam kata ulang bahasa Mandarin. Persamaan kata ulang kedua bahasa tersebut adalah baik pengulangan kata bahasa Mandarin maupun bahasa Inggris terdapat pengulangan penuh monosilabel.
Kata kunci : analisis kontrastif, kata ulang, bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
ANALISIS KONTRASTIF KATA ULANG BAHASA MANDARIN DAN BAHASA INGGRIS
MARTIN LEONARDI 140710055
ABSTRACT
The thesis entitled "Contrastive Analysis of Chinese and English Recordings" discusses the similarities and differences of reduplication words in Chinese and English in terms of morphology.
Both Mandarin and English have a reduplication words. From 60,000 words in Mandarin found 757 words that are reduplication words, while in English only 146 words from 1 million words found. This large difference encourages the author to do this research. The purpose of this study is to describe the differences in the form of repeated words in Mandarin and English in terms of morphology. The research method used in this study is the method of agih, where there are 3 parts of the technique of change, the technique of lesap, and the technique of changing form. The theory used in this research is contrastive analysis theory from Hendri Guntur Tarigan. The result of the research is the reduplication words of the English word there are punctuation marks that say that the word is reduplication and it is not contained in the Mandarin word. The reduplication of verbs in Chinese can be put infix, whereas it is not in the English word. There are 4 types of reduplication directions in English reduplication words whereas they are not contained in Chinese reduplication words. The equations of both languages are both Chinese reduplication words and English are full repetition of monosilables.
Key words : contrastive analysis, reduplication words, Mandarin and English language
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesabaran dan keketabahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Kontrastif Kata Ulang Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris ”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada Jurusan Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini, sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, bimbingan, dan doa kepada penulis. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis dengan tulus dan ikhlas ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Niza Ayuningtias, S.S, MTCSOL , selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan sebagai dosen pembimbing I saya.
4. Seluruh Dosen dan staf pengajar Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, yaitu :Lin Mei Hua Laoshi, Ibu Julina, MTCSOL, Ali Laoshi, Ibu Dra. Martha Pardede, M.S., Ibu Vivi Adryani Nasution, S.S, MTCSOL,
Ibu Sheyla Silvia Siregar, S.S., Sheyra Silvia Siregar S.S., MTCSOL, M.Si, Ibu Intan Erwani S.S,M.Hum, Bapak T. Kasa Rullah Adha SS. MTCSOL dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih telah mendukung selama pengerjaan skripsi berlangsung.
5. Kedua orang tua penulis, yaitu Ir. Leong Miaw Sin dan Ibunda Jenti Rusli,S.T. yang telah berusaha payah membina, membiayai, dan telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang serta mendidik penulis sejak kecil hingga sekarang. Sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan di Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
6. Kepada kakak, abang,dan adik serta seluruh mahasiswa Sastra Cina stambuk 2014 yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih untuk doa dan dukungannya dalam memberikan semangat dan membantu saya dalam
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis sajikan ini masih jauh dari kesempurnaan karena masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak di kemudian hari, khususnya diri pribadi.
Medan, 19 April 2018
Penulis, Martin Leonardi
NIM. 140710055
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...
LEMBAR PERNYATAAN...
ABSTRAK...
PRAKATA...
DAFTAR ISI...i
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...3
1.3 Batasan Masalah...4
1.4 Tujuan Penelitian...4
1.5 Manfaat Penelitian...4
1.5.1 Manfaat Teoritis...4
1.5.2 Manfaat Praktis...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...6
2.1 Konsep...6
2.1.1 Morfologi...6
2.1.2 Reduplikasi...8
2.1.2.1 Reduplikasi dalam Bahasa Mandarin...8
2.1.2.2 Reduplikasi dalam Bahasa Inggris...14
2.2 Landasan Teori...16
2.2.1 Analisis Kontrastif...16
2.3 Tinjauan Pustaka...16
BAB III METODE PENELITIAN...20
3.1 Metode Penelitian...20
3.2 Data dan Sumber Data...20
3.3 Metode Pengumpulan Data...21
3.4 Metode Analisis Data...22
BAB IV PEMBAHASAN...24
4.1 Pembentukan Pengulangan Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia...24
4.1.1 Pembentukan Pengulangan Bahasa Mandarin Berdasarkan Kelas Katanya...24
4.1.2 Pembentukan Pengulangan Bahasa Inggris Berdasarkan Kelas Katanya...44
4.2 Analisis Kontrastif Pembentukan Pengulangan Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris...64
4.2.1 Perbedaan Pembentukan Pengulangan Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris...64
4.2.2 Persamaan Pembentukan Pengulangan Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris...67
BAB V PENUTUP...69
5.1 Simpulan...69
5.2 Saran...72
Daftar Pustaka...73
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial manusia.
Manusia tergolong mahkluk sosial, dengan demikian kemampuan berbahasa menjadi penting dalam kebutuhan komunikasi dan interaksi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2007:100), “bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri”.
Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional china Han yang mana lebih dari 90% dari total populasi china, memakai bahasa Mandarin ini sebagai bahasa sosial yang lazim digunakan oleh bangsa Tiongkok. Bahasa Mandarin dan bahasa Inggris berasal dari rumpun yang berbeda, yaitu bahasa Mandarin termasuk ke dalam rumpun Sino-Tibet (Keraf,1983:26), sedangkan bahasa Inggris termasuk ke dalam rumpun Indo-Eropa.
Bahasa Inggris merupakan salah satu rumpun bahasa Indo-Eropa (Baugh dalam Maniara,2014:3) yang memiliki tipologi yang berbeda dengan bahasa- bahasa Austronesia pada umumnya.
Seperti yang kita ketahui, bahasa Mandarin mempunyai tulisannya sendiri yang disebut sebagai Hanzi, sedangkan bahasa Inggris menggunakan tulisan yang berupa gabungan dari abjad-abjad yang dijadikan sebuah pembentuk makna. Hal ini merupakan salah satu pembeda terbesar antara bahasa Inggris dengan bahasa Mandarin.
Berdasarkan kosa kata digunakan dalam kedua bahasa tersebut, bahasa Mandarin dan bahasa Inggris mempunyai pengulangan kata. Pengulangan kata disebut dengan reduplikasi. Reduplikasi merupakan proses pengulangan yang terjadi atas morfem sehingga morfem asal bersama dengan pengulangannya membentuk kata baru (Li dan Thompson dalam Dewi,2009:33). Dalam bahasa Mandarin, ada beberapa jenis kata yang terjadi pengulangan seperti pada kata benda, kata bantu bilangan, kata kerja, dan kata sifat.
Morfologi sebagai ilmu bahasa yang salah satunya membicarakan proses pengulangan (reduplikasi) penting untuk dipelajari karena kata yang berubah bentuk akan mengalami perubahan makna. Persoalan tersebut merupakan persoalan yang menarik untuk dikaji dengan analisis kontrastif. Linguistik kontrastif adalah pendekatan penelitian yang hanya meneliti perbedaan-perbedaan atau ketidaksamaan-ketidaksamaan yang menyolok yang terdapat pada dua bahasa atau lebih, sedangkan persamaan-persamaannya tidak begitu dipentingkan atau diperhatikan (Tarigan, 1992:226).Kesimpulannya linguistik kontrastif merupakan salah satu cabang linguistik yang fungsinya mengontraskan dua bahasa atau lebih.
Proses pembentukan kata dalam bahasa manapun merupakan suatu kreatifitas dalam pembentukkan kata-kata baru yang produktif dari kata-kata yang sudah dimiliki oleh bahasa tersebut (Durie dalam Puspani,2010:2).
Berdasarkan statistik pengamatan data yang dilakukan oleh 周荐 (ZhōuJiàn) pada “Kamus Bahasa Mandarin Modern (Edisi Revisi 1996)”, dari 60.000 kata ia menemukan adanya 757 kata yang merupakan kata berjenis reduplikasi. Diantara 757 kata tersebut, 347 merupakan perulangan 2 silabel, 208 kata merupakan
perulangan 3 silabel, 150 kata merupakan perulangan 4 silabel. Sedangkan jenis kata reduplikasi pada bahasa Inggris tidak banyak. 张 维 友 (ZhangWeiYou) melakukan pengamatan kata berjenis reduplikasi pada bahasa Inggris pada “Oxford Advanced Learner's English-Chinese Dictionary (Edisi tahun 1997)” dimana ia hanya menemukan 85 kata berjenis reduplikasi. Diantaranya 29 merupakan reduplikasi monosilabel silabel (bon-bon atau chit-chat), dan sisanya 56 buah.
Kemudian 张 维 友 (ZhāngWéiYǒu) mengumpulkan kata-kata berjenis reduplikasi dari berbagai sumber sehingga ia mendapatkan 146 buah kata berjenis reduplikasi. Dari total kosa kata bahasa Inggris yang berjumlah 1 juta, hanya terdapat 146 kata berjenis reduplikasi. Ini merupakan jumlah yang terlalu sedikit.
Dari perbedaan jumlah kata berjenis reduplikasi pada bahasa Mandarin dan bahasa Inggris yang begitu jauh, penulis tertarik sekali untuk menganalisis dan membandingkan pengulangan (reduplikasi) bahasa Mandarin dan pengulangan (reduplikasi) bahasa Inggris dari segi morfologinya serta untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara dua bahasa tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana perbedaan bentuk kata ulang (reduplikasi) bahasa Mandarin dan bahasa Inggris
2. Bagaimana persamaan bentuk kata ulang (reduplikasi) bahasa Mandarin dan bahasa Inggris
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada masalah yang berkaitan dengan bentuk dasar dan proses pengulangan. Penulis ingin lebih memfokuskan penelitian perbedaan bentuk struktur pengulangan pada bahasa Mandarin yang akan dibandingkan dengan struktur pengulangan bahasa Inggris, perubahan bentuk setelah mengalami proses pengulangan ditinjau dari segi proses morfologinya.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan perbedaan bentuk kata ulang (reduplikasi) dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
2. Untuk mendeskripsikan persamaan bentuk kata ulang (reduplikasi) dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
1.5 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Manfaat Teoritis
Dapat mengetahui perbedaan dan persamaan kata ulang dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris sehingga memudahkan pelajar kedua bahasa dalam mempelajarinya sebagai bahasa kedua ataupun bahasa ketiga. Selain itu, memberikan pemahaman akan perbedaan reduplikasi antara kedua bahasa tersebut.
1.5.2 Manfaat Praktis
Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai rujukan atau referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penulisan mengenai morfologi secara umum
dan penelitian kontrastif dari berbagai bahasa secara khusus secara lebih mendalam di masa mendatang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep 2.1.1 Morfologi
Cabang linguistik yang mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal disebut Morfologi (Verhaar,2001:97). Alwasilah (1993:110;111;118) juga menyatakan Morfologi adalah bagian linguistik yang mempelajari morfem serta menganalisis struktur, bentuk, klasifikasi kata-kata.
Menurut Samsuri (1994:191) bahwa yang disebut dengan proses morfologis ialah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain.
Ramlan dalam Tarigan (2017:3) menyatakan bahwa morfologi adalah bagian dari ilmu yang membicarakan seluk beluk bentuk kata, pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.
Dari beberapa teori para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Morfologi dalah salah satu cabang linguistik yang mempunyai tugas untuk menelaah struktur dan pembentukan kata yang ada kaitannya dengan morfem.
Menurut Samsuri (1994:170) morfem adalah komposit bentuk-pengertian yang terkecil yang sama atau mirip yang berulang. Akmajian dalam Nurmasari (2011:12) menyatakan bahwa morfem adalah satuan terkecil dari pembentukan kata dalam suatu bahasa yang tidak dapat diuraikan lebih lanjut ke dalam bagian- bagian yang bermakna atau yang dapat dikenal. Bauer dalam Nurmasari (2011:12),
menyatakan morfem adalah satuan-satuan dasar analisis yang dikenal dalam morfologi.
Muslich (2008:3) menyatakan bahwa morfem ialah bentuk-bentuk berulang yang paling kecil beserta artinya. Beliau juga menguraikan ada tiga bentuk morfem yaitu; morfem bebas (free form or free morpheme) yakni bentuk-bentuk yang dapat dipakai secara tersendiri dalam kalimat atau tuturan biasa, morfem terikat (bound form or bound morpheme) yakni bentuk yang tidak dapat berdiri sendiri, baik
dalam kedudukannya sebagai kalimat maupun sebagai kata yang menjadi unsur pembentuk kalimat, dan morfem semibebas (semi-free form or semi-free morpheme) yakni bentuk yang masih mempunyai kebebasan.
Dalam bahasa Mandarin, morfem disebut dengan 语 素 (yǔsù). Suparto (2003:17) menyatakan morfem adalah bagian paling kecil dalam tata bahasa yang mempunyai pelafalan dan arti “语素是最小的语音语义结合体,是最小的语法 单位(yǔsù shì zuì xiǎo de yǔyīn yǔyì jiéhétǐ, shì zuì xiǎo de yǔfǎ dānwèi)”. Fungsi morfem adalah membentuk kata. Berdasarkan kemampuannya dalam membentuk kalimat, morfem dibagi menjadi dua jenis, yaitu morfem bebas dan morfem terikat.
Morfem bebas adalah morfem yang bisa berfungsi sebagai kata, misalnya 人 (rén;orang)、高 (gāo;tinggi)、山 (shān;gunung). Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berfungsi sebagai menjadi kata, baru setelah bergabung dengan kata lain ia membentuk kata, misalnya 民 (mín)、机 (jī)、 dan 丽 (lì). Yongxin dalam Nurmasari (2011:13) juga menyatakan bahwa morfem adalah satuan terkecil pembentuk kata yang mempunyai bunyi dan arti.
Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa morfem adalah satuan yang terkecil dalam tata bahasa yang mempunyai makna dan pelafalan yang berfungsi untuk membentuk kata.
2.1.2 Reduplikasi (pengulangan)
Katamba dalam Raegina(2014:4) mengungkapkan bahwa yang dimakasud dengan reduplikasi adalah pengulangan seluruh atau sebagian bentuk radikal (radical element). Reduplikasi biasa dilakukan untuk menyatakan simbol, untuk menyatakan setiap konsep sebagai suatu distribusi, penjamakan, pengulangan, menyatakan aktivitas yang biasa dilakukan dan manyatakan ukuran yang bertambah.
Li dan Thompson dalam Dewi(2009:33) mengatakan bahwa reduplikasi merupakan proses pengulangan yang terjadi atas morfem sehingga morfem asal bersama dengan pengulangannya membentuk kata baru.
2.1.2.1 Reduplikasi dalam bahasa Mandarin
Dalam bukunya yang berjudul 外 国 人 使 用 汉 语 语 法 (Zhōngguórén Shǐyòng Hànyǔ Yǔfǎ;Penggunaan Tata Bahasa Mandarin Orang Tiongkok), Jin (2012:17,39,49,75) menyebutkan bahwa pola reduplikasi untuk verba monosilabis adalah AA dan pola reduplikasi untuk verba disilabis adalah ABAB, dalam Jing (2017:11) verba disilabis juga terdapat pola AABB. Pola reduplikasi untuk ajektiva monosilabis adalah AA dan pola reduplikasi untuk ajektiva disilabis adalah AABB.
1) Reduplikasi Verba
Meizhen menyebutkan tiga makna reduplikasi verba :
a. Reduplikasi verba menyatakan kejadian yang cepat.
你 坐坐 我 问问 他
Nǐ zuòzuò Wǒ wènwèn tā
Kamu duduk duduk Saya bertanya bertanya dia
‘Kamu duduk’ ‘Saya bertanya padanya’
Kata yang digarisbawahi pada kedua contoh diatas bermakna menyatakan kejadian yang cepat. Contoh reduplikasi diatas merupakan pola AA, dimana 坐 (zuò) sebagai kata dasar yang direduplikasi menjadi 坐坐 (zuòzuò).
b. Reduplikasi verba menyatakan coba-coba.
你 尝尝 ,好吃 吗?
Nǐ chángcháng, hǎochī ma?
Kamu cicip cicip enak apakah
‘Coba kamu cicipi, apakah enak?’
Contoh reduplikasi diatas merupakan pola AA, dimana 尝 (cháng) sebagai kata dasar yang direduplikasi menjadi 尝尝 (chángcháng).
你 摸摸, 热 不 热 Nǐ mōmō rè bù rè?
Kamu pegang pegang panas tidak panas
‘Coba kamu pegang , apakah panas?’
Kata 尝尝 chángcháng 摸摸 mōmō pada kedua contoh merupakan pengulangan verba monosilabis pola AA yang menyatakan perbuatan coba-coba.
c. Reduplikasi verba menyatakan perasaan yang santai
下班 以后,他 常常 打打球, 散散步。
Xiàbān yǐhòu tā chángcháng dǎdǎqiú, sǎnsǎnbù.
Selesai kerja setelah dia biasanya main main bola jalan-jalan
‘Selepas kerja, dia biasanya bermain-main bola, berjalan-jalan’
打打球 dǎdǎqiú berasal dari kata 打球 dǎqiú ‘main bola’ dan 散散步 sǎnsǎnbù berasal dari kata 散步 sǎnbù ‘berjalan’. Verba 打 dǎ dan 散 sǎn diulang untuk menunjukkan perbuatan yang dilakukan dengan santai atau tidak serius.
Li Dejin dan Cheng Meizhen (2012:40) juga menambahkan bahwa pada verba monosilabis yang direduplikasi dapat disisipi infiks 一 yī. Contoh:
你 说 一 说 我 想 一 想 Nǐ shuō yī shuō Wǒ xiǎng yī xiǎng
‘Kamu bicara’ ‘Saya pikir-pikir’
Pada kedua contoh diatas terlihat verba monosilabis 说 shuō ‘bicara’ dan 想 xiǎng
‘berpikir’ direduplikasi dan diinfiksasi dengan 一 yī. Infiks 一 yī tidak dapat disisipkan pada verba disilabis.
2) Reduplikasi Ajektiva
Pola reduplikasi untuk ajektiva monosilabis adalah AA. Contohnya, ajektiva monosilabis 大 dà direduplikasi menjadi 大大 dàdà ‘besar’. Pola reduplikasi untuk
ajektiva disilabis adalah AABB. Contohnya ajektiva disilabis 干 净 gānjìng direduplikasi menjadi 干干净净 gāngānjìngjìng ‘bersih’.
Beberapa ajektiva disilabis dapat berubah menjadi verba, sehingga pola reduplikasinya mengikuti pola reduplikasi pada verba, yaitu ABAB. Contoh:
今年 丰收, 大家 应该 高兴高兴。
Jīnnián fēngshōu, dàjiā yìnggāigāoxìnggāoxìng Tahun ini panen semua orang seharusnya gembira
‘Tahun ini panen, semua orang seharusnya gembira’
Kata 高 兴 gāoxìng ‘gembira’ adalah ajektiva. Reduplikasi ajektiva disilabis umumnya berpola AABB. Namun, pada kalimat di atas 高兴 gāoxìng‘gembira’
diulang dengan pola ABAB karena telah berubah kelas kata menjadi verba.
3) Reduplikasi kata penggolong
Kata penggolong monosilabis juga dapat direduplikasi. Makna kata penggolong monosilabis yang direduplikasi adalah‘setiap’. Contoh: 个个 gège ‘setiap (orang)’, 件件 jiàn jian ‘setiap (nomina)’,条条 tiáotiao ‘setiap (nomina)’,次次 cìci
‘setiap (verba)’. Setiap contoh kata penggolong diatas merupakan pola AA.
4) Reduplikasi nomina
Nomina monosilabis juga dapat direduplikasi. Makna nomina monosilabis yang direduplikasi adalah ‘setiap’. Contoh: 人人 rénrén ‘setiap (orang)’, 天天 tiāntiān
‘setiap (hari)’, 事事 shìshì ‘setiap (hal)’. Setiap contoh kata penggolong diatas merupakan pola AA.
Suparto (2003:31;75;89;117) menyatakan bahwa dalam bahasa Mandarin ada empat jenis pengulangan berdasarkan kelas katanya, yaitu:
1) Pengulangan kata benda
Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat. Dalam kata benda terdapat pengulangan kata benda
monosilabel, yaitu pengulangan kata benda pada satu suku kata.
Nomina + nomina → pengulangan kata benda Contoh:
a. /tian tian/ 天天 ‘hari-hari’
/tian/天 + /tian/天 → /tian tian/天天 nomina + nomina pola AA
b. /ren ren/ 人人 ‘orang-orang’
/ren/人 + /ren/人 → /ren ren/人人 nomina + nomina pola AA
2) Pengulangan kata bantu bilangan
Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda.
Kata bantu bilangan + kata bantu bilangan → pengulangan kata bantu bilangan Contoh:
a. /ge ge/ 个个 ‘setiap buah’
/ge/ 个 + /ge/ 个 → /ge ge/ 个个 kata bantu bilangan + kata bantu bilangan pola AA b. /jia jia/ 家家 ‘setiap buah’
/jia/ 家 + /jia/ 家 → /jia jia/ 家家 kata bantu bilangan + kata bantu bilangan pola AA
3) Pengulangan kata kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian.
- Pengulangan kata kerja monosilabel Yaitu pengulangan kata kerja pada satu suku kata.
Contoh:
/yao yao/ 摇摇 ‘menggelengkan’
/yao/ 摇 + /yao/ 摇 → /yao yao/ 摇摇 verba + verba pola AA
- Pengulangan kata kerja disilabik Yaitu pengulangan kata kerja pada dua suku kata.
Contoh:
/tuan ju tuan ju/ 团聚团聚 ‘berkumpul’
/tuan/ 团 + /ju/ 聚 + /tuan/ 团 + /ju/ 聚 → /tuan ju tuan ju/ 团聚团聚
V+ V + V + V pola ABAB
4) Pengulangan kata sifat
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda.
- Pengulangan kata sifat monosilabel Yaitu pengulangan kata sifat pada satu suku kata.
Contoh :
/kuai kuai/ 快快 ‘cepat-cepat’
/kuai/ 快 + /kuai/ 快 → /kuai kuai/ 快快 kata sifat + kata sifat pola AA
- Pengulangan kata sifat disilabik Yaitu pengulangan kata sifat pada dua suku kata.
Contoh:
/gao gao xing xing/ 高高兴兴 ‘gembira’
/gao/ 高 + /gao/ 高 + /xing/ 兴 + /xing/ 兴 /gao gao xing xing/ 高高兴兴
adj + adj + adj + adj pola AABB
Ming dalam Jing (2017:14) menuliskan bahwa terdapat tiga jenis pola dalam pengulangan kata penggolong dalam bahasa Mandarin, yakni “AA”, “一 A 一 A”, dan “一 AA”. Pola “一 A 一 A” merupakan pola yang terdiri dari kata “一”
(yī:satu) sebagai kata penunjuk jumlah dan “A” sebagai kata penggolong. Ia mengatakan bahwa pola “AA” dan “一 A 一 A” pada dasarnya tidak berfungsi sebagai objek dan pelengkap. Penggunaan pola reduplikasi “一 AA” kira-kira sama seperti kedua pola diatas, namun penekanannya lebih kuat dan bukan digunakan pada kalimat umum. Selain itu pola “一 AA” dapat digunakan sebagai objek dan pelengkap.
2.1.2.2 Reduplikasi dalam bahasa Inggris
Berdasarkan temuan data reduplikasi dalam bahasa Inggris (Brinton dalam Bunyani,2013:10) dapat dibagi menjadi: redulikasi penuh, reduplikasi fonologis (perubahan fonem), fonem vokal dan fonem konsonan. Reduplikasi penuh seperti pada kata chop-chop, reduplikasi fonem vokal ding-dong; reduplikasi fonem konsonan hanky-panky. Di bawah ini pemaparan reduplikasi dalam bahasa Inggris menurut jenisnya:
1) Reduplikasi penuh yaitu seluruh kata dasar mengalami pengulangan.
Contoh: yummy „enak‟(KS) + {R} → yummy-yummy „sangat enak‟
Contoh dalam kalimat: Cake from my friend is yummy-yummy
2) Reduplikasi Fonologi dalam Bahasa Inggris dengan perubahan fonem vokal, yaitu reduplikasi yang fonem vokalnya mengalami perubahan
Contoh : tattle „membuka rahasia‟(KK) + {R} → tittle-tattle „kabar angin‟
Contoh dalam kalimat: The tittle-tattle makes my family restless „Kabar angin itu membuat keluarga saya resah
3)Reduplikasi Bahasa Inggris dengan perubahan fonem konsonan, yaitu pengulangan yang mengalami perubahan pada fonem konsonan pada kata yang diulang.
Contoh: talkie ‟pilem bicara‟(KB) + {R} → walkie-talkie „alat bicara‟
Contoh dalam kalimat: The children use walkie-talkie in their game „Anak-anak itu menggunakan alat bicara dalam permainan mereka‟
Quirk dan Greenbaum dalam Alagi (2013:8) mengatakan proses reduplikasi bahasa Inggris memiliki fungsi yang membentuk kata yang sama dan yang berbeda.
Proses reduplikasi bahasa Inggris berfungsi mempertahankan kelas kata yang sama.
Lalu proses reduplikasi bahasa Inggris berfungsi membentuk kelas kata yang berbeda.
Contoh:
a. Boo „ejekan‟ + R --> boo-boo „kesalahan ‟ (KB tetap KB)
b.Dally„bermalas-malasan‟+ R-->dilly-dally „pemborosan waktu‟ (KK tetap KK) c. Dazzle „mempesona‟ + R --> razzle-dazzle „pamer‟ (KS-->KB)
d. Hurl „melempar‟ + R --> hurly-burly „aktivitas yang sibuk‟ (KK-->KB)
2.2 Landasan teori 2.2.1 Analisis kontrastif
Analisis kontrastif merupakan cabang dari ilmu linguistik, sehingga seringkali disebut sebagai linguistik kontrastif. Linguistik kontrastif berbeda dengan linguistik komparatif walaupun keduanya adalah kegiatan membandingkan dua bahasa. Perbedaan kedua analisis tersebut dapat dilihat pada kutipan dibawah ini seperti yang diuraikan oleh Tarigan dalam Veronika (2015:32), dimana Tarigan mengatakan bahwa,”Linguistik komparatif ingin mengetahui persamaan dan perbedaan antara bahasa-bahasa yang diperbandingkan. Linguistik kontrastif hanya meneliti perbedaan-perbedaan atau ketidaksamaan-ketidaksamaan yang menyolok yang terdapat pada dua bahasa atau lebih, sedangkan persamaan- persamaannya tidak begitu dipentingkan atau diperhatikan.
Analisis kontrastif berbeda dengan analisis komparatif. Analisis komparatif menganalisis adanya perbedaan dan persamaan dari dua bahasa yang serumpun.
Sedangkan analisis kontrastif menganalisis dua bahasa yang berasal dari rumpun yang berbeda. Kesamaan-kesamaan yang terdapat dianggap sebagai hal yang biasa, hal yang umum saja.
Penggunaan analisis kontrastif bertujuan untuk mengetahui perbedaan- perbedaan dan kemiripan-kemiripan di antara dua bahasa atau lebih yang berguna untuk mengurangi kesalahan dalam mempelajari sebuah bahasa.
2.3 Tinjauan Pustaka
Maniara (2014) dalam “Reduplikasi Bahasa Inggris dan Bahasa Talaud”
penulis mendeskripsikan tentang perbedaan dan persamaan proses pembentukan
reduplikasi pada Bahasa Inggris dan Bahasa Talaud. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah Bentuk reduplikasi dalam bahasa Talaud memiliki kombinasi afiks, berupa prefiks sedangkan bahasa Inggris tidak mempunyainya.
Bahasa Inggris hanya memiliki reduplikasi utuh dengan variasi fonem sedangkan bahasa Talaud memiliki pengulangan penuh, pengulangan sebagian dan pengulangan penuh dengan kombinasi afiks. Dalam bahasa Inggris pembentukan kata sesuai data yang ada hanya berlaku pada kata benda, kata sifat dan kata kerja sedangkan dalam bahasa Talaud pembentukan kata berlaku pada kata benda, kata sifat, kata kerja dan kata bilangan dan reduplikasi dalam bahasa Inggris sangat jarang digunakan dalam situasi tertentu yang tidak resmi, sedangkan reduplikasi bahasa Talaud sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kontribusi jurnal tersebut dalam penelitian ini adalah penulis menggunakan cara tata letak penyusunan data dalam bahasa Inggris yang digunakan oleh Maniara.
Tarigan (2017) dalam “Analisis Morfologi Bahasa Mandarin Pada Koran Mandarin Hao Bao Daily” mendeskripsikan jenis dan pola reduplikasi morfemis yang terdapat dalam koran Haobao. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dalam pengulangan kata benda tidak semua kata benda dalam bahasa Mandarin yang dapat di ulang dan pada jenis kata ulang ini bermakna “setiap”, sedangkan pada kata ulang bantu bilangan mengalami pengulangan seluruh dan pada jenis kata ulang ini bermakna “setiap”. Kontribusi skripsi tersebut dalam penelitian ini adalah penulis menggunakan konsep morfologi Ramlan yang terdapat didalamnya. Selain itu penulis juga menggunakan beberapa pola
reduplikasi bahasa Mandarin dalam skripsi tersebut, yaitu pola AA, A一 A, dan AABB.
Alagi (2013) dalam “Reduplikasi Bahasa Inggris dan Bahasa Saluan”
menganalisis persamaan dan perbedaan reduplikasi bahasa Inggris dan bahasa Saluan ditinjau dari bentuk, makna, dan fungsi. Alagi menyimpulkan bahwa bahasa Inggris dan bahasa Saluan memiliki persamaan dalam bentuk reduplikasi utuh dan dalam fungsi reduplikasi. Reduplikasi bahasa Inggris sangat jarang digunakan kecuali dalam situasi yang non formal, sedangkan reduplikasi bahasa Saluan sangat sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Proses reduplikasi bahasa Inggris dan bahasa Saluan mempunyai fungsi untuk menghasilkan makna tertentu, tetapi kedua bahasa tersebut juga mempunyai perbedaan dalam pembetukan maknanya.
Kontribusi jurnal tersebut dalam penelitian ini adalah penulis mengambil konsep mengenai fungsi reduplikasi bahasa Inggris Quirk dan Greenbaum yang terdapat dalam jurnal tersebut.
Veronika (2015) dalam “Analisis Kontrastif Kalimat Tanya Bahasa Mandarin dan Bahasa Jepang” mendeskripsikan perbedaan adn persamaan jenis dan setruktur kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Jepang. . Kata tanya yang memiliki perbedaan struktur dalam kalimat tanya bahasa Mandarin dan bahasa Jepang yaitu apa, mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Kata tanya apa dalam bahasa Mandarin diletakkan setelah predikat, sedangkan dalam bahasa Jepang diletakkan sebelum predikat. Kata tanya dimana dalam bahasa Mandarin dapat diletakkan sebelum dan sesudah predikat, namun dalam bahasa Jepang kata tanya tersebut diletakkan sebelum predikat. Penggunaan kata tanya mengapa
dalam bahasa Mandarin lebih fleksibel karena dapat diletakkan sebelum atau sesudah subjek, sedangkan dalam bahasa Jepang diletakkan di awal kalimat sebelum subjek. Kata tanya kapan dalam bahasa Mandarin diikuti dengan predikat kemudian objek. Sebaliknya, dalam bahasa Jepang setelah kata tanya kapan diletakkan objek kemudian predikat. Kontribusi skripsi tersebut dalam penelitian ini adalah penulis mengambil teori Tarigan mengenai analisis kontrastif yang terdapat dalam skripsi tersebut.
Jing (2017) dalam “汉 语 重 叠 研 究 综 述 (Hànyǔ Chóngdié Yánjiū Zōngshù;Keseluruhan Penelitian Reduplikasi pada Bahasa Mandarin) merangkum bentuk, fungsi, dan makna pada kata ulang dalam bahasa Mandarin. Selain itu, penulis juga mendeskripsikan keadaan perkembangan penelitian kata ulang dalam bahasa Mandarin. Hasil dari pembahasan tersebut adalah saran-saran topik penelitian kepada peneliti-peneliti selanjutnya, yakni : reduplikasi pada bahasa daerah, sejarah reduplikasi dalam bahasa Mandarin, sistem kesatuan reduplikasi dalam bahasa Mandarin, dan lain sebagainya. Kontribusi jurnal tersebut dalam penelitian ini adalah penulis mengambil konsep mengenai pengulangan kata bilangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif. Yang dimaksud dengan analisis deskriptif adalah menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sudaryanto, 1993:62).
Kekualitatifan penelitian ini berkaitan dengan data penelitian yang tidak berupa angka-angka, tapi berupa kata atau frasa (Sudaryanto, 1993:62). Data-data yang berkaitan dengan bentuk kata ulang, baik itu pengulangan kata dasar maupun bentuk yang telah mengalami proses morfologis dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris akan diteliti dalam pendekatan deskriptif kualitatif ini.
3.2 Data dan Sumber Data
Data Primer yaitu data utama dari penelitian ini yang akan dijadikan sebagai data yang akan dianalisis nantinya, penulis mencari kata ulang dari teks-teks dalam buku:
- Sumber Data Bahasa Mandarin
Nama buku : 中文试用版第十一册(Zhongwen Shiyongban di Shiyice)
Penerbit : University of Jinan 1999
Cover buku : Warna biru muda dan terdapat berbagai gambar kecil di sekelilingnya
Jumlah halaman : 174 halaman - Sumber Data Bahasa Inggris
Nama buku : Double Trouble in Walla Walla Penerbit : Lerner Publishing Group
Cover buku : Warna coklat dan tergambar seorang anak perempuan Jumlah halaman : 32 halaman
Data Sekunder yaitu data pendukung yang ada kaitannya dengan pengulangan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, seperti buku: Tata Bahasa Mandarin Itu Mudah, Intisari Tata Bahasa Mandarin, Linguistik Bandingan Historis, dan lain-lain.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam membahas dan memecahkan masalah penelitian ini adalah metode simak yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan penyimakan terhadap penggunaan bahasa. Setelah melakukan penyimakan maka akan dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitiannya dari penggunaan bahaasa secara tertulis (Sudaryanto, 1993:92).
Dengan langkah seperti berikut:
1. Mengumpulkan data dari buku-buku yang berkaitan dengan proses pengulangan, morfologi, morfem, kata, dan analisis kontrastif dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
2. Setelah itu penulis akan mengadakan penyeleksian data(menandari pada buku) yang dimulai dari sumber data yang berupa kata-kata yang merupakan perulangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
3. Kata-kata dalam buku yang telah ditandai kemudian dicatat dimana kata- kata yang telah dicatat tersebut nantinya akan digunakan untuk pengolahan data.
3.4 Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih.
Metode agih yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini ada 3, yaitu :
a. Teknik ganti
Teknik ganti dilakukan dengan mengganti unsur satuan lingual data penelitian (Sudaryanto, 1993: 48).
b. Teknik lesap
Kata lesap berasal dari verba polimorfemik melesapkan yang sepadan maknanya dengan melepaskan, menghilangkan, menghapuskan, dan mengurangi.
Konstituen tertentu dilesapkan dari satuan lingual menjadi objek penelitian. Bila data disegmenkan dengan menggunakan teknik ini, wujud keseluruhan bentuk satuan lingual akan berubah. Akan tetapi, wujud dan jumlah sisa konstituen unsur yang ada sebelumnya setelah teknik itu dikenakan tidak berubah (Sudaryanto, 1993:37).
c. Teknik ubah wujud
Teknik ubah wujud merupakan teknik analisis data dengan cara mengubah atau bentuk satuan kebahasaan yang dianalisis. Penerapan teknik ini selalu mengakibatkan berubahnya wujud atau salah satu atau beberapa unsur satuan kebahasaan yang dianalisis (Sudaryanto, 1993:38).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembentukan Pengulangan Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris
4.1.1. Pembentukan Pengulangan Bahasa Mandarin Berdasarkan Kelas Katanya Suparto (2003:31;75;89;117) menyatakan bahwa dalam bahasa Mandarin ada empat jenis pengulangan berdasarkan kelas katanya, yaitu:
1. Pengulangan kata benda
Kata benda adalah kata yang menyatakan orang, benda, waktu, dan tempat. Dalam kata benda terdapat pengulangan kata benda monosilabel, yaitu pengulangan kata benda pada satu suku kata.
Nomina + nomina pengulangan nomina Contoh:
Data 1
从古到今,年年 如此,这就是著名的尼罗河涨潮节。
Cónggǔdàojīn, niánnián rúcǐ, zhè jiùshì zhùmíng de níluóhé zhǎngcháojié.
Dari dahulu hingga sekarang, setiap tahun seperti ini, ini adalah festival air pasang Sungai Nil.
/nian nian/ 年年 ‘tahun-tahun’
/nian/年 + /nian/年 /nian nian /年年 nomina nomina pola AA
/ nian nian / adalah pengulangan yang terbentuk dari nomina /nian/ yang artinya ‘tahun’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola AA.
Terdiri dari dua buah morfem bebas yaitu; /nian/ + /nian/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang bermakna jamak yakni ‘setiap tahun’.
Data 2
夜空中,星星闪着光亮,美极了。
Yèkōng zhōng, xīngxīng shǎnzhe guāngliàng, měijíle.
Di langit malam, bintang-bintang berkilauan, sangat indah.
/xing xing/ 星星 ‘bintang-bintang’
/xing/星 + /xing/星 /xing xing/星星 nomina nomina pola AA
/xing xing/ adalah pengulangan yang terbentuk dari nomina /xing/ yang artinya ‘bintang’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas yaitu; /xing/ + /xing/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang bermakna jamak yakni ‘banyak bintang’.
2. Pengulangan kata bantu bilangan
Kata bantu bilangan adalah kata yang menyatakan satuan atau unit dari orang atau benda.
Kata bantu bilangan + kata bantu bilangan pengulangan kata bantu bilangan Contoh:
Data 3
一天天过去了,她同王子越来越亲密。
Yìtiāntiān guò qù le, tā tóng wángzǐ yuèláiyuè qīnmì.
Sehari demi sehari pun berlalu, hubungannya dengan pangeran semakin erat.
yi/tian tian/ 一天天 ‘hari-hari’
yi/一 + /tian/天 + /tian/天 /tian tian/一天天
prefix nomina nomina pola AA
/yi tian tian/ adalah pengulangan yang terbentuk dari nomina /tian/ yang artinya ‘hari’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola 一
(yī)AA. Terdiri dari tiga buah morfem bebas yaitu; /yi/ + /tian/ + /tian/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang bermakna jamak yakni ‘sehari demi sehari’.
Data 4
行驶在街上的车辆,就像一只只小小的甲虫在爬行。
Xíngshǐ zài jiēshàng de chēliàng, jiùxiàng yìzhīzhī xiǎoxiǎo de jiǎchóng zàipáxíng.
Mobil yang berkendara diatas jalan seperti setiap ekor kumbang yang merayap.
yi/zhi zhi/ 一只只 ‘setiap ekor’
yi/一 + /tian/只 + /tian/只 /tian tian/一只只
prefix nomina nomina pola AA
/yi zhi zhi/ adalah pengulangan yang terbentuk dari nomina /zhi/ yang artinya ‘ekor’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola 一 (yī)AA. Terdiri dari tiga buah morfem bebas yaitu; /yi/ + /zhi/ + /zhi/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang bermakna jamak yakni ‘setiap ekor’.
Data 5
美丽的珊瑚丛中,一群群五颜六色的小鱼游来游去。
Měilì de shānhúcóng zhōng, yìqúnqún wǔyánliùsè de xiǎoyú yóuláiyóuqù.
Di dalam koral-koral yang indah, setiap gerombolan ikan yang berwarna-warni berenang kesana kemari.
yi/qun qun/ 一群群 ‘setiap gerombolan’
yi/一 + /qun/群 + /qun/群 /qun qun/一群群 prefix nomina nomina pola AA
/qun qun/ adalah pengulangan yang terbentuk dari kata bantu bilangan /qun/ yang artinya segerombolan (hanya untuk makhluk hidup), seperti segerombolan serigala, segerombolan monyet, dan sebagainya. Yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem
asal dari pola A menjadi pola 一(yī)AA. Terdiri dari sebuah morfem bebas yang kemudian morfem itu diulangi yaitu; /qun/ + /qun/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang bermakna jamak yakni ‘setiap gerombolan’.
3. Pengulangan kata kerja
Kata kerja adalah kata yang menyatakan gerakan, perubahan keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah, dan kepastian.
3.1. Pengulangan kata kerja monosilabel Yaitu pengulangan kata kerja pada satu suku kata.
Contoh:
Data 6
他摇摇头说 :嗯!这座塑像还不行,还有毛病。
Tā yáoyáo tóu shuō : èn ! zhèzuò sùxiàng hái bùxíng, háiyǒu máobìng.
Ia menggeleng-gelengkan kepala dan berkata : “Oh ! cetakan ini masih belum bagus, masih ada masalah.”
/yao yao/ 摇摇 ‘menggelengkan’
/yao/ 摇 + /yao/ 摇 /yao yao/ 摇摇 verba + verba pola AA
/yao yao/ adalah pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /yao/ yang artinya
‘menggelengkan’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem bebas yang kemudian morfem itu diulangi yaitu; /yao/ + / yao/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan waktu suatu tindakan sangat pendek, yakni ‘menggelenggelengkan’.
Data 7
好!那你试试吧!
Hǎo ! nà nǐ shìshì ba ! Baik ! Kamu coba-coba aja !
/shi shi/ 试试 ‘mencoba’
/shi/ 试 + /shi/ 试 /shi shi/ 试试 verba + verba pola AA
/shi shi/ adalah pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /shi/ yang artinya ‘mencoba’,
yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas yaitu; /shi/ + /shi/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan coba coba, yakni ‘mencoba-coba’.
Data 8
人们争相购票,渴望能看看莫里哀的精彩表演。
Orang-orang ingin membeli tiket, sangat berharap untuk melihat pertunjukan luar biasa Molière
Rénmen zhēngxiāng gòupiào, kěwàng néng kànkan mòlǐāi de jīngcǎi biǎoyǎn.
/kan kan/ 看看 ‘melihat’
/kan/ 看 + /kan/ 看 /kan kan/ 看看 verba + verba pola AA
/kan kan/ adalah pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /kan/ yang artinya ‘melihat’,
yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas yaitu; /kan/ + /kan/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan waktu suatu tindakan sangat pendek, yakni
‘melihat-lihat’.
Data 9
什么课文?讲给妈妈听听。
Pelajaran apa ? Coba biarkan mama mendengar tentang hal itu.
Shénme kèwén ? jiǎng gěi māmā tīngtīng.
/ting ting/ 听听 ‘mendengar’
/ting/ 听 + /ting/ 听 /ting ting/
听听 verba + verba pola AA
/ting ting/ adalah pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /ting/ yang artinya
‘mendengar’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas yaitu; /ting/ + /ting/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan waktu suatu tindakan sangat pendek, yakni ‘mendengar sekejap’.
Data 10
今天大家高兴,咱们一起出海玩玩儿,怎么样?
Jīntiān dàjiā gāoxìng, zánmen yìqǐ chūhǎi wánwán ér, zěnmeyàng ?
Hari ini semuanya sangat berbahagia,mari kita bermain-main di laut, bagaimana ?
/wan wan/ 玩玩 ‘bermain-main’
/wan/ 玩 + /wan/ 玩 /wan wan/ 玩玩
verba + verba pola AA
/wan wan / adalah pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /wan/ yang artinya ‘bermain’,
yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dua buah morfem bebas yaitu; /wan/ + /wan/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan waktu suatu tindakan sangat pendek, yakni
‘bermain-main’.
3.2. Pengulangan kata kerja monosilabik dengan infiks Data 11
想一想,说一说:陈嘉庚为什么决心办教育?
Xiǎngyìxiǎng, shuōyìshuō : Chénjiāgēng wèishénme juéxīn bàn jiàoyù ?
Coba pikirkan, coba katakan : Mengapa Tan Kah Kee memutuskan untuk pindah perguruan ? /xiang yi xiang/ 想一想 ‘berpikir’
/xiang/ 想 + /yi/ 一 + /xiang/ 想 /xiang yi xiang/ 想一想
verba + infiks + verba pola A 一 A
/xiang yi xiang/ adalah pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /xiang/ yang artinya
‘berpikir’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola A 一 A. Terdiri tiga buah morfem bebas yaitu; /xiang/ + /yi/ + /xiang/
sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan suatu tindakan mencoba-coba, yakni ‘mencoba berpikir’.
Data 11
想一想,说一说:陈嘉庚为什么决心办教育?
Xiǎngyìxiǎng, shuōyìshuō : Chénjiāgēng wèishénme juéxīn bàn jiàoyù ?
Coba pikirkan, coba katakan : Mengapa Tan Kah Kee memutuskan untuk pindah perguruan ? /shuo yi shuo/ 说一说 ‘mengatakan’
/shuo/ 说 + /yi/ 一 + /shuo/ 说 /shuo yi shuo/ 说一说 verba + infiks + verba pola A 一 A
/shuo yi shuo/ adalah pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /xiang/ yang artinya
‘mengatakan’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola A menjadi pola A 一 A. Terdiri tiga buah morfem bebas yaitu; /shuo/ + /yi/ + /shuo/
sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan suatu tindakan mencoba-coba, yakni ‘mencoba mengatakan’.
3.3. Pengulangan kata kerja disilabik Yaitu pengulangan kata kerja pada dua suku kata.
Contoh:
Data 12
宴会结束后,八仙说说笑笑,高高兴兴地来到东海边。
Yànhuì jiéshù hòu, bāxiān shuōshuōxiàoxiào, gāogāoxìngxìng de láidào dōnghǎibiān.
Setelah perjamuan berakhir, kedelapan peri pun berbicara terbahak-bahak, dengan sangat senang datang ke pinggir laut.
/shuo shuo xiao xiao/ 说说笑笑 ‘berbicara(hal lucu)’
/shuo/ 说 + /shuo/说 + /xiao/ 笑 + /xiao/ 笑 /shuo shuo xiao xiao/ 说说笑笑
V+ V + V + V pola AABB
/shuo shuo xiao xiao/ pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /shuo xiao/ yang artinya
‘mengobrol hal lucu’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola AB menjadi pola AABB. Terdiri dari dua empat morfem bebas, yaitu; /shuo/ + /xiao/ + /shuo/ + /xiao/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan
waktu suatu tindakan sangat pendek, yakni ‘mengobrol sebentar’.
Data 13
罗丹来来回回修改了足有一个多小时,然后对着那座塑像痴痴地笑。
Luódān láiláihuíhuí xiūgǎile zúyǒu yígèduō xiǎoshí, ránhòu duìzhe nàzuò sùxiàng chīchīdexiào.
Rodin telah bekerja bolak-balik selama lebih dari satu jam dan kemudian dengan bodoh tertawa ketika menghadap patung itu.
/lai lai hui hui/ 来来回回 ‘datang dan pergi’
/lai/ 来 + /lai/ 来 + /hui/ 回 + /hui/ 回 /lai lai hui hui/ 来来回回
V+ V + V + V pola AABB
/lai lai hui hui/ pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /lai hui/ yang artinya ‘datang
dan pergi’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola AB menjadi pola AABB. Terdiri dari dua empat morfem bebas, yaitu; /lai/ + / lai/ + /hui/
+ /hui/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan waktu suatu
tindakan sangat pendek, yakni ‘datang dan pergi sebentar’.
Data 14
跑到外边,敲敲打打,想把天狗吓跑呢!
Pǎodào wàibian, qiāoqiāodǎdǎ, xiǎng bǎ tiāngǒu xiàpǎo ne !
Berlari sampai keluar, mengetuk-ketuk, ingin menakuti anjing langit !
/qiao qiao da da/ 敲敲打打 ‘mengetuk’
/qiao/ 敲 + /qiao/ 敲 + /da/ 打 + /da/ 打 /qiao qiao da da /敲敲打打 V + V + V + V pola AABB
/qiao qiao da da/ pengulangan yang terbentuk dari kata kerja /qiao da/ yang artinya
‘mengetuk’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem asal dari pola AB menjadi pola AABB. Terdiri dari dua empat morfem bebas, yaitu; /qiao/ + / qiao/ + /da/ + /da/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan waktu suatu
tindakan sangat pendek, yakni ‘mengetuk-ngetuk’.
4. Pengulangan kata sifat
Kata sifat adalah kata yang menyatakan sifat atau kondisi dari orang atau benda.
4.1. Pengulangan kata sifat monosilabel Yaitu pengulangan kata sifat pada satu suku kata.
Contoh:
Data 4
行驶在街上的车辆,就像一只只小小的甲虫在爬行。
Xíngshǐ zài jiēshàng de chēliàng, jiù xiàng yìzhīzhī xiǎoxiǎo de jiǎ chóng zài páxíng.
Mobil yang berkendara diatas jalan seperti setiap ekor kumbang sangat kecil yang merayap.
/xiao xiao/ 小小 ‘kecil-kecil’
/xiao/ 小 + /xiao/ 小 /xiao xiao/ 小小 kata sifat + kata sifat pola AA
/xiao xiao/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /xiao/ yang artinya ‘kecil’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /xiao/ + /xiao/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat kecil’.
Data 13
罗丹来来回回修改了足有一个多小时,然后对着那座塑像痴痴地笑。
Luódān láiláihuíhuí xiūgǎile zúyǒu yígèduō xiǎoshí, ránhòu duìzhe nàzuò sùxiàng chīchī de xiào.
Rodin telah bekerja bolak-balik selama lebih dari satu jam dan kemudian dengan bodoh tertawa ketika menghadap patung itu.
/chi chi/ 痴痴 ‘bodoh’
/chi/ 痴 + /chi/ 痴 /chi chi/ 痴痴 kata sifat + kata sifat pola AA
/chi chi/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /chi/ yang artinya ‘bodoh’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /chi/ + /chi/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat bodoh’.
Data 15
若你不快快交出来,我定烧干你的东海。
Ruò nǐ bù kuàikuài jiāo chūlái, wǒ dìng shāogān nǐ de dōnghǎi.
Kalau kamu tidak cepat menyerahkannya, maka akan kubakar laut timur.
/kuai kuai/ 快快 ‘cepat-cepat’
/kuai/ 快 + /kuai/ 快 /kuai kuai/ 快快 kata sifat + kata sifat pola AA
/kuai kuai/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /kuai/ yang artinya ‘cepat’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /kuai/ + /kuai/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat cepat’.
Data 16
为了保住东海,只好乖乖地捧出玉板,还给蓝采和。
Wèile bǎozhù dōnghǎi, zhǐhǎo guāiguāi de pěngchū yùbǎn, huángěi Láncǎihé
Demi melindungi laut timur, ia hanya dapat dengan patuh menyerahkan papan giok, kembalikan kepada Lan Cai He.
/guai guai/ 乖乖 ‘patuh’
/guai/ 乖 + /guai/ 乖 /guai guai/ 乖乖 kata sifat + kata sifat pola AA
/guai guai/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /guai/ yang artinya ‘patuh’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem terikat yang kemudian morfem itu diulangi, yaitu; /guai/ + /guai/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu
tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat patuh’.
Data 17
船在浪尖上忽上忽下,一会儿就断裂了,慢慢地沉入了海底。
Chuán zài làngjiānshàng hūshànghūxià, yìhuìer jiù duànliè le, mànmàn de chénrù le hǎidǐ.
Kapal di ujung ombak naik turun, hancur dalam sekejap, dengan sangat pelan tenggelam ke dasar lautan.
/man man/ 慢慢 ‘lambat-lambat’
/man/ 慢 + /man/ 慢 /man man/ 慢慢 kata sifat + kata sifat pola AA
/man man/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /man/ yang artinya ‘lambat’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem terikat yang kemudian morfem itu diulangi, yaitu; /man/ + /man/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat lambat’.
Data 18
这时离演出结束,只不过短短的四小时。
Zhèshí lí yǎnchū jiéshù, zhǐ búguò duǎnduǎn de sìxiǎoshí.
Dari sekarang sampai waktunya tampil, hanya ada 4 jam yang sangat pendek.
/duan duan/ 短短 ‘pendek’
/duan/ 短 + /duan/ 短 /duan duan/ 短短 kata sifat + kata sifat pola AA
/duan duan/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /duan duan/ yang artinya ‘pendek’,
yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem terikat yang kemudian morfem itu diulangi, yaitu; /duan/
+ /duan/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu
tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat pendek’.
Data 19
哪天空又像这蓝蓝的湖水,纯白的云朵飘浮在上面。
Nǎ tiānkōng yòu xiàng zhè lánlán de húshuǐ, chúnbái de yúnduǒ piāofú zàishàng miàn.
Langit itu sama seperti air sungai yang sangat biru, awan putih yang berkibar-kibar.
/lan lan/ 蓝蓝 ‘biru-biru’
/lan/ 蓝 + /lan/ 蓝 /lan lan/ 蓝蓝 kata sifat + kata sifat pola AA
/lan lan/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /lan/ yang artinya ‘putih’, yang mengalami
pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /lan/ + /lan/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat biru’.
Data 20
加上那闪闪发光的金顶,真像人间仙境。
Jiāshang nà shǎnshǎn fāguāng de jīndǐng, zhēn xiàng rénjiān xiānjìng.
Ditambah dengan ujung emas yang sangat berkilau, benar-benar seperti dunia peri.
/shan shan/ 闪闪 ‘kilau’
/shan/ 闪 + /shan/ 闪 /shan shan/ 闪闪 kata sifat + kata sifat pola AA
/shan shan/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /shan/ yang artinya ‘kilau’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /shan/ + /shan/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat kilau.
Data 21
这时,一轮圆圆的月亮,挂在灰色的天空中。
Zhèshí, yìlún yuányuán de yuèliàng, guà zài huīsè de tiānkōngzhōng.
Saay ini, sebuah bulan yang sangat bulat sedang tergantung diatas langit abu-abu.
/yuan yuan/ 圆圆 ‘bulat-bulat’
/yuan/ 圆 + /yuan/ 圆 /yuan yuan/ 圆圆 kata sifat + kata sifat pola AA
/yuan yuan/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /yuan/ yang artinya ‘bulat’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /yuan/ + /yuan/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat bulat’.
Data 22
这部手稿写成之后,迟迟没有出版。
Zhè bù shǒugǎo xiěchéng zhīhòu, chíchí méiyǒu chūbǎn.
Setelah manuskrip ini selesai ditulis, sudah sangat telat pun tidak terbit.
/chi chi/ 迟迟 ‘telat’
/chi/ 迟 + /chi/ 迟 /chi chi/ 迟迟 kata sifat + kata sifat pola AA
/chi chi/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /chi/ yang artinya ‘telat’, yang mengalami
pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /chi/ + /chi/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat telat’.
Data 23
我感到如诗如梦,久久不愿离去。
Wǒ gǎndào rúshīrúmèng, jiǔjiǔ búyuàn líqù.
Saya merasa seperti puisi seperti mimpi, sudah sangat lama pun tidak ingin pergi.
/jiu jiu/ 久久 ‘lama’
/jiu/ 久 + /jiu/ 久 /jiu jiu/ 久久 kata sifat + kata sifat pola AA
/jiu jiu/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /jiu/ yang artinya ‘lama’, yang mengalami
pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /jiu/ + /jiu/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat lama’.
Data 24
湖水清清,波光闪闪,湖面上漂浮着一只科威特古老渔船的模型。
Húshuǐ qīngqīng, bōguāng shǎnshǎn, húmiànshàng piāofú zhe yìzhī kēwēi tè gǔlǎo yúchuán de móxíng.
Air sungai yang sangat jernih, cahaya yang kilau, diatas permukaan air terambang sebuah kapal ikan Kuwait.
/qing qing/ 清清 ‘jernih’
/qing/ 清 + /qing/ 清 /qing qing/ 清清 kata sifat + kata sifat pola AA
/qing qing/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /qing/ yang artinya ‘jernih’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem terikat yang kemudian morfem itu diulangi, yaitu; /qing/ + /qing/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu
tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat jernih’.
Data 25
稳稳地站在拐杖上,乘风破浪,向前冲去。
Wěnwěn de zhàn zài guǎizhàngshàng, chéngfēngpòlàng, xiàngqián chōngqù.
Berdiri dengan sangat stabil diatas tongkat, melewati angin dan ombak, terobos ke depan.
/wen wen/ 稳稳 ‘stabil’
/wen/ 稳+ /wen/ 稳 /wen wen/ 稳稳 kata sifat + kata sifat pola AA
/wen wen/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /wen/ yang artinya ‘stabil’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /wen/ + /wen/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat stabil’.
Data 26
他们在心里默默地祝愿:莫里哀与他的作品永存!
Tāmen zài xīnlǐ mòmò de zhùyuàn : mòlǐāi yǔ tā de zuòpǐn yǒngcún !
Ia dalam hatinya diam-diam berharap : Moliere dan karya-karyanya tetap abadi ! /mo mo/ 默默 ‘diam’
/mo/ 默 + /mo/ 默 /mo mo/ 默默 kata sifat + kata sifat pola AA
/mo mo/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /mo/ yang artinya ‘diam’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA.
Terdiri dari sebuah morfem terikat yang kemudian morfem tersebut diulangi, yaitu; /mo/ + /mo/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu
tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat diam’.
Data 27
小人与哭不出声来,只好深深地叹息。
Xiǎorén yǔ kū bù chūshēng lái, zhǐhǎo shēnshēn de tànxī.
Rakyat kecil tidak dapat menangis, hanya bisa menghela napas dalam-dalam.
/shen shen/ 深深 ‘dalam-dalam’
/shen/ 深 + /shen/ 深 /shen shen/ 深深 kata sifat + kata sifat pola AA
/shen shen/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /shen/ yang artinya ‘dalam’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari dua buah morfem bebas, yaitu; /shen/ + /shen/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat dalam’.
Data 28
细细的河水流到特维尔市,河面已经有 300 多米宽了。
Xìxì de héshuǐ liúdào tèwéiěrshì, hémiàn yǐjīng yǒu 300duōmǐ kuān le.
Air sungai yang tipis mengalir sampai kota Tver, permukaan sungai telah memiliki luas sebesar 300 meter.
/xi xi/ 细细 ‘tipis’
/xi/ 细 + /xi/ 细 /xi xi/ 细细 kata sifat + kata sifat pola AA
/xi xi/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /xi/ yang artinya ‘tipis’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem terikat yang kemudian morfem itu diulangi, yaitu; /xi/ + /xi/ sehingga
berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat tipis’.
Data 29
轻轻地吁了气,重新拿起湿布给塑像披上。
Qīngqīng de xūleqì, chóngxīn náqǐ shībù gèi sùxiàng pīshàng.
Menghela napas dengan ringan, kembali dari awal mengambil kain basah untuk dipakaikan pada model.
/qing qing/ 轻轻 ‘ringan-ringan’
/qing/ 轻 + /qing/ 轻 /qing qing/ 轻轻 kata sifat + kata sifat pola AA
/qing qing/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /qing/ yang artinya ‘ringan’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem bebas yang kemudian morfem itu diulangi, yaitu; /qing/ + /qing/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu
tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat ringan’.
Data 30
这么好的机会,却让我给白白丢掉了。
Zhème hǎo de jīhuì, què ràng wǒ gěi báibái diūdiào le.
Kesempatan yang begitu baik, malah saya membuangnya secara sia-sia.
/bai bai/ 白白 ‘sia-sia’
/bai/ 白 + /bai/ 白 /bai bai/ 白白 kata sifat + kata sifat pola AA
/bai bai/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /bai/ yang artinya ‘putih’, yang mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem bebas yang kemudian morfem itu diulangi, yaitu; /bai/ + /bai/ sehingga
berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat sia-sia’.
Data 31
这是,老师来了,我的心情更加紧张了,心想老师肯定会狼狼地批评我一顿。
Zhèshì, lǎoshī lái le, wǒ de xīnqíng gèngjiā jǐnzhāng le, xīnxiǎng lǎoshī kěndìng huì lángláng dì pīpíng wǒ yídùn.
Saat ini, guru sudah datang, perasaan saya semakin gugup, hati saya berpikir guru pasti akan dengan ganas memarahiku.
/lang lang/ 狼狼 ‘ganas’
/lang/ 狼 + /lang/ 狼 /bai bai/ 狼狼 kata benda + kata benda pola AA
/lang lang/ pengulangan yang terbentuk dari kata sifat /lang/ yang artinya ‘serigala’, yang
mengalami pengulangan seluruh atau pengulangan morfem bebas dari pola A menjadi pola AA. Terdiri dari sebuah morfem bebas yang kemudian morfem itu diulangi, yaitu; /lang/ + /lang/ sehingga berfungsi sebagai pembentuk kata ulang yang menyatakan makna suatu tingkatan atau derajat, yakni ‘sangat ganas’.
4.2. Pengulangan kata sifat disilabik Yaitu pengulangan kata sifat pada dua suku kata.
Contoh:
Data 12
宴会结束后,八仙说说笑笑,高高兴兴地来到东海边。
Yànhuì jiéshù hòu, bāxiān shuōshuōxiàoxiào, gāogāoxìngxìng de láidào dōnghǎibiān.
Setelah perjamuan berakhir, kedelapan peri pun berbicara terbahak-bahak, dengan sangat senang datang ke pinggir laut.
/gao gao xing xing/ 高高兴兴 ‘gembira’