• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR LEMPARAN MELAMBUNG DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN BOLA KRANJANG DI KELAS IV SD SWASTA AL MANAR DESA KLAMBIR KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG TA 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR LEMPARAN MELAMBUNG DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN BOLA KRANJANG DI KELAS IV SD SWASTA AL MANAR DESA KLAMBIR KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG TA 2012/2013."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR

LEMPARAN MELAMBUNG DALAM PERMAINAN KASTI

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN BOLA KERANJANG

DI KELAS IV SD SWASTA AL MANAR DESA KLAMBIR

KECAMATAN HAMPARAN PERAK KABUPATEN

DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH:

MERY CRISTINA SARAGIH NIM : 609112050

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tetap penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Yang telah melimpahkan berkatt dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Dasar Lemparan

Melambung Dalam Permainan Kasti Melalui Pendekatan Bermain Bola Keranjang Di Kelas

IV SD Swasta Al Manar Desa Klambir kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Tahun Ajaran 2012/13. Syukur yang sebesar - besarnya tetap diberikan kepada sang pencipta

Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kita petunjuk dari jalan dunia yang gelap menuju

jalan yang terang benderang yaitu jalan yang di anugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa dan

semoga kita selalu mendapatkan karunia-Nya.

Sebagai manusia biasa, peneliti sadar pasti dalam penulisan skripsi ini masih banyak

terdapat kesalahan, kekurangan dan keterbatasan kemampuan dimana-mana, namun berkat

dukungan dan doa dari pihak yang memberikan bantuan moril dan materil secara langsung

dan tidak lansung serta kerja keras yang peneliti lakukan, akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan juga. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan

2. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Medan

3. Drs. Suharjo, M.Pd, PD I Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

4. Drs.Mesnan, M.Kes, PD II Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

5. Dr. Budi Valianto, M.Pd, PD III Fakultas Ilmu Keolahragaan UniversitasNegeri

(5)

vii

6. Bapak Suryadi Damanik, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan

7. Usman Nasution S.Pd M.Pd, Dosen Pembimbing Skripsi Penulis yang tidak

bosan-bosanya memberikan kontribusi yang baik demi terselesaikannya skripsi ini.

8. Para Dosen dan Staf Pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Medan

9. Kepada Perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

10.Kepala Sekolah beserta Guru Pendidikan Jasmani SD Swasta Al Manar Hamparan

Perak

11.Khusus Penulis ucapkan ribuan terimakasih kepada Kedua Orang Tua Tercinta

Ayahanda Liden Saragih dan Ibunda Raitta br Damanik yang telah mengasuh dan

membesarkan Mery cristina saragih yang selalu mendoakan penulis dalam lindungan

Tuhan dan selalu memberikan seluruh kasih sayangnya serta pengorbanan yang tiada

henti-hentinya guna untuk membuat penulis selalu bahagia dan menjadi orang yang

taat dan berguna.

12.Saudara-saudari saya yang tercinta Lira saragih S.Pd, Ikaria saragih A.mk, Briptu

Lamhot saragih dan Manna saragih atas kasih sayang dan doa-doanya terhadap

penulis.

13.Teman spesial (Maju Ferydikson sianturi) dan teman-teman sejawat yang selalu

memberikan motivasi kepada penulis (Khaira Ulfa Tanjung, Chairul Anwar,

Romaidah PA, Edy suranta Ginting, saibatul Hamdi).

14.Adik-adik siswa kelas IV SD Swasta Al Manar yang telah bersedia menjadi sampel

(6)

viii

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan.

Akhir kata penulis mengharapkan Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan

khususnya bagi penulis sendiri. Dan memperkaya wawasan Ilmu Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi.

Medan, Agustus 2013

Penulis

Mery Cristina Saragih

(7)

iv

ABSTRAK

MERY CRISTINA SARAGIH, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Dasar Lemparan Melambung Dalam Permainan Kasti Melalui Pendekatan Bermain Bola Kranjang Di Kelas IV SD Swasta Al Manar Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang TA 2012/2013

Pembimbing : USMAN NASUTION

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Medan (UNIMED) 2013

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar teknik

dasar lemparan melambung dalam permainan kasti melalui pendekatan bermain bola

keranjang di kelas IV SD Swasta Al Manar Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang TA 2012/2013. Dari hasil observasi yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan lemparan melambung masih

rendah dan hal ini berdampak pada hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dapat

dianalisis. Dalam hal ini peneliti menganalisis data dengan mereduksi data dan memaparkan

data dalam bentuk tabel, sehingga dapat dicari nilai rata-rata, dan persentase keberhasilan

belajar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Swasta Al Manar Tahun

Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 26 orang, diantarnya adalah 10 orang siswa putera dan16

orang siswa puteri.

Hasil penelitian pada Siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar lemparan melambung

siswa tergolong rendah dimana sisawa belum mampu spenuhnya melakukan lemparan sesuai

dengan lembar portofolio khususnya pada tahap pelaksanan dan akhir. Dikarenakan guru

belum maksimal menguasai kelas, dan terlalu fokus dalm mengawasi siswa yang belum

mampu saja bukan secara keseluruhan. Sedangkan siswa terlalu asik bermain sehingga

mengabaikan tugas utama dan tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga

17 siswa (65%) yang tuntas dalam belajarnya, dan 9 siswa (35%) yang tidak tuntas

(8)

v

Nilai rata-rata dalam melakukan lemparan melambung pada siklus I secara keseluruhan

masih mencapai (69,80%). Pada Siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar lemparan

melambung menunjukkan peningkatan guru sudah mampu menguasai kelas dan siswa

memahami teknik lemparan melambung. Sehingga pada siklus II 23 siswa (88%) yang tuntas

dalam belajarnya dan 3 siswa (12%) siswa yang tidak tuntas dalam belajarnya, dan nilai

rata-rata siswa secara keseluruhan dalam melakukan lemparan melambung pada siklus II

mencapai (79,53%).

Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui pendekatan bermain yaitu Bermain Bola

Keranjang dapat memberikan kontribusi yang sangat besar dan signifikan terhadap hasil bejar

Lemparan Melambung Dalam Permainan Kasti Pada Siswa kelas IV SD Swasta Al Manar

Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran

(9)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Rubrik Penilaian Kemampuan Lemparan Melambung ... 60

2. Daftar Nilai Pre Tes, Nilai Siklus I dan Siklus II ... 64

3. Lembar Observasi Proses Pembelajaran ... 65

4. Hasil Pos Tes I (siklus I) Lemparan Melambung ... 69

5. Hasil Post Tes II (siklus II) Lemparan melambung ... 72

6. Nilai Rata-rata Tes Awal, Pos Tes I dan Pos Tes II ... 76

7. Langkah-langkah Pembelajaran Siklus I ... 85

8. Langkah-langkah Pembelajaran Siklus II ... 93

9. Nilai Tes Awal Proses Hasil Belajar Lemparan Melambung ... 101

10. Nilai Pos Tes I Proses Hasil Belajar Lemparan Melambung ... 104

11. Nilai Hasil Belajar Lemparan Melambung Pada siklus I ... 106

12. Nilai Post tes II Lemparan Melambung ... 109

13. Nilai Hasil Belajar Lemparan Melambung Pada Siklus II ... 111

(10)

xii

5. Menangkap Bola Mendatar, Melambung, Menyusur tanah ... 25

6. Pukulan Bola Mendatar, Melambung, Menyusur Tanah ... 27

7. Lapangan Kasti ... 28

8. Bola dan Pemukul Kasti... 29

9. Pelaksanaan Lemparan Melambung ... 38

10. Bola Kasti dan Keranjang ... 39

11. Desain Penelitian ... 51

12. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ... 64

13. Perbandingan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ... 65

14. Deskripsi Hasil Belajar Pre Tes, Siklus I dan Siklus II ... 76

15. Pamplet Sekolah... 120

16. Pelaksanaan Pemanasan ... 121

17. Penjelasan Materi ... 121

18. Demonstrasi gerak ... 122

19. Pelaksanaan Lemparan Melambung ... 122

20. Permainan Bola Keranjang I ... 123

21. Permainan Bola Keranjang II... 123

22. Permainan Bola Keranjang III ... 124

23. Pelaksanaan Post Tes I ... 124

24. Pelaksanaan Post Tes II ... 125

(11)

xiii

26. Guru, Peneliti dan Siswa ... 126

27. Guru, Peneliti, dan Panitia ... 126

(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Langkah-langkah Pembelajaran Siklus I ... 83

2. Langkah-langkah Pembelajaran Siklus II ... 91

3. Nilai Pre Tes Proses Hasil Belajar Lemparan Melambung ... 101

4. Nilai Post Tes I Lemparan Melambung ... 103

5. Nilai Hasil Belajar Lemparan Melambung Siklus II ... 104

6. Nilai Post Tes II Lemparan Melambung ... 109

7. Nilai Hasil Belajar Lemparan Melambung Siklus II ... 111

8. Persentase Ketercapaian indikator Siklus I ... 114

9. Persentase Ketercapaian indikator Siklus I I ... 115

10. Perbandingan Hasil Belajar Pre Tes Dan Siklus I ... 116

11. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II ... 118

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kesehatan yang dimiliki oleh

setiap individu. Seseorang, baik tua maupun muda bahkan anak perlu memiliki

tingkat kebugaran jasmani yang baik agar dapat melakukan tugas sehari-hari

secara optimal. Pada usia sekolah dasar (SD) kebugaran jasmani mempunyai

peran sangat penting. Kebugaran jasmani yang dimiliki oleh anak usia sekolah

dasar ini dapat membantu mereka dalam menjalankan aktivitas belajar dan

bermain yang dilakukan. Karena itu pentingnya siswa mempelajari pendidikan

jasmani dan kesehatan. Pada anak sekolah dasar (SD) aktivitas gerak sangatlah

dominan dilakukan melalui bermain. Sebab bermain merupakan hal yang paling

disenangi oleh anak disetiap aktivitasnya. Bermain merupakan aktifitas gerak

yang dilakukan karena kesenangan tersendiri tanpa ada unsur paksaan. Oleh

sebab itu terkadang porsi bermain jauh lebih besar dibandingkan belajar

dikalangan anak. Namun pendidikan merupakan hal utama yang harus dimiliki

oleh setiap manusia tidak terkecuali bagi anak, dimana nantiya mereka akan

tumbuh kembang menjadi seorang yang dewasa dan sesuai masa akan dituntut

(14)

2

Dalam pendidikan jasmani selain bermain, anak juga dibimbing untuk

melakukan hal yang lebih positif yaitu belajar. Belajar dapat dilakukan

dikawasan formal maupun nonformal. Namun terkadang belajar kurang diminati

apalagi bagi anak sekolah dasar (SD), dikarenakan belajar sering bersifat

menuntut anak untuk berfikir, dan tidak jarang pula belajar sering bersifat

monoton, sedangkan kedua hal tersebut kurang diminati oleh anak. Namun suka

atau tidak belajar merupakan kewajiban bagi anak, terutama anak yang duduk di

suatu jenjang pendidikan seperti sekolah dasar (SD).

Sekolah ialah wahana dimana terdapat dua individu yang saling

berinteraksi dalam kegiatan belajar mengajar. Guru ialah individu yang bertugas

memberikan pengajaran kepada siswa, dan siswa berkewajiban menerima

pelajaran yang diberikan guru terhadap mereka. Dalam belajar interaksi dan

suasana yang menyenangkan sangatlah penting guna menghasilkan hasil belajar

yang baik. Guru sebaiknya mampu meningkatakan minat belajar siswa agar

siswa mau mengikuti pembelajaran dengan baik. Memberikan pelajaran yang

dapat dipahami oleh siswa, merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan,

sebab setinggi dan sepenting apapun pelajaran yang disampaikan oleh guru

tidaklah berarti apabila siswa tidak memahaminya. Oleh sebab itu guru harus

mampu melihat situasi siswa yang diajarnya. Di jenjang sekolah dasar (SD) guru

sangat dituntut untuk mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

agar anak tidak malas dan bosan. Sebab tanpa adanya ketertarikan siswa sekolah

dasar (SD) akan sulit mendapatkan hasil belajar yang baik. Namun pada

(15)

3

jasmani cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan minat siswa pada pelajaran

lain. Hal tersebut dapat disimpulkan karena pelajaran pendidikan jasmani

memiliki tingkat gerak yang lebih tinggi, serta kemungkinan unsur bermain yang

disenangi anak-anak jauh lebih banyak terdapat didalam mata pelajaran ini.

Namun tidak menutup kemungkinan masih ada siswa sekolah dasar (SD) yang

kurang aktif dalam pelajaran pendidikan jasmani kesehatan. Oleh sebab itu guru

sebaiknya mampu melihat kesesuaian pendekatan pembelajaran yang dilakukan

terhadap siswa yang diajarnya. Pada jenjang sekolah dasar (SD) pendekatan

bermain merupakan usaha yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Karena rasa senang inilah akan terbentuk suatu situasi yang dapat digunakan

sebagai wahana untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan bermain, akan

timbul suatu situasi yang memungkinkan terlaksananya proses pendidikan.

Dengan adanya rasa senang menyebabkan anak berbuat secara spontan, sehingga

keadaan asli anak akan mudah dilihat.

Bermain tentu membutuhkan alat yang dapat digunakan sesuai dengan

permainan. Karena akan mempermudah dan akan meningkatkan kualitas

permainan. Ketersediaan sarana dan prasarana juga memberikan dampak

terhadap berhasilnya suatu proses pembelajaran dalam pelajaran penjas. Namun

sering ditemui ketidak memadainya perlengkapan yang dibutuhkan dalam

mengajar mempersulit guru dalam menyampaikan materi.

Dalam kurikulum KTSP pada tahun 2006 pendidikan jasmani untuk

tingkat SD terdapat materi berupa permainan bola kecil yaitu kasti. Sehingga

(16)

4

tingkat SD. Berdasarkan silabus pendidikan jasmani untuk tingkat SD permainan

kasti digolongkan pada permainan bola kecil, dimana permainan bola kecil

khususnya kasti masuk pada materi ajar pada semester ganjil dan genap. Pada

semester satu SD kelas IV permainan kasti memiliki standar kompetensi (SK)

yaitu mempraktikan gerak dasar permainan sederhana dan olahraga dan

nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sedangkan kompetensi dasar (KD) permainan

kasti itu sendiri ialah mempraktikan gerak dasar dan permainan bola kecil

sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerja sama sportivitas

dan kejujuran. Materi pokok pada permainan kasti pada semester satu ialah

mengenai pengertian kasti, sarana prasarana bermain kasti, peraturan-peraturan

permainan kasti dan teknik dasar permainan kasti. Sedangkan pada semester

genap atau semester dua, berdasarkan silabus permainan kasti juga masih

merupakan salah satu materi yang diajarkan, yakni sebagai materi kasti lanjutan

dari kasti yang diajarkan pada semester satu. Dengan satandart kompetensi (SK)

yaitu mempraktikan gerak dasar kedalam permainan bola kecil dan olahraga dan

nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Serta dengan kompetensi dasarnya (KD)

mempraktikan gerak dasar berbagai gerakan yang bervarisai dalam permainan

bola kecil beregu dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai kerjasama

regu, sportifitas dan kejujuran. Sedangakan materi pokok pada permainan kasti

lanjutan yang diajarkan pada semester genap ialah : (1) Melempar bola

(melempar bola melambung, melempar bola mendatar, melempar bola rendah).

(17)

5

menangkap bola menyusur tanah). (3) Memukul bola (pukulan melambung,

pukulan mendatar, pukulan menyusur tanah).

Berdasarkan observasi terdahulu pada tanggal 19 februari 2013 pada SD

Kelas IV AL Manar Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli

Serdang T.A 2012/2013, terhadap guru penjas yang mengajar di sekolah tersebut

terdapat berbagai permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam

terlaksananya pembelajaran pendidikan jasmani. Dan terdapat masalah pada hasil

belajar penjas siswa pada permainan bola kecil yaitu kasti pada kelas IV SD

tepatnya pada teknik dasar yaitu teknik dasar lemparan melambung.

Masalah-masalah yang ada berasal dari berbagai komponen yang merupakan kesatuan dari

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Yaitu berasal dari siswa yang

mengikuti pembelajaran yakni kurangnya keseriusan siswa dalam mengikuti

pembelajaran, siswa kerap kali bermain-main pada saat pembelajaran

berlangsung, minat belajar siswa yang tidak merata sehingga tidak seluruhnya

siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, respon siswa yang kurang baik

terhadap materi yang diajarkan sehingga tidak seluruhnya siswa memahami

pelajaran yang disampaikan. Sedangakan masalah yang berasal dari sekolah

tersebut ialah minimnya sarana dan prasarana olahraga, perlengkapan permainan

kasti yakni tidak tersedianya pukulan, dan bola yang kurang baik sehingga

mempersulit kagiatan pembelajaran penjas. Dan dari guru sendiri juga terdapat

masalah yakni kurangnya kreatifitas guru dalam melakukan variasi, pendekatan

belajar sehingga pembelajaran bersifat monoton. Dimana guru melakukan

(18)

6

menuntut kemandirian yang tinggi, yang merupakan siswa dituntut untuk

mengoreksi diri, dan teman. Serta variasi mengajar yang dilakukan guru kerap

kali diulang sehingga siswa bosan, misalnya hanya dengan variasi antar teman

saja, tanpa adanya media-media mengajar yang dapat menigkatkan ketertarikan

siswa dalam mangikuti pelajaran. Hal tersebut dapat di sebabkan karena

masalah-masalah yang telah dipaparkan sebelumnya diatas. Dalam pembelajaran kasti

guru belum pernah menambahkan media belajar padahal perlengkapan yang

digunakan minim, kurangnya pukulan dan kualitas bola yang kurang baik,

sehingga minat siswa kurang dalam mengikuti pembelajaran. Pendekatan dan

variasi mengajar yang dilakaukan guru hanya melakukan lemparan dengan teman

saja. Dimana diketahui standart ketuntasan yang diberlakukan pada kelas tersebut

ialah dengan nilai KKM 70. Dengan KKM tersebut terdapat beberapa siswa yang

belum mencapai ketuntasan yang artinya siswa tidak mencapai nilai 70 sehingga

siswa dinyatakan belum tuntas. Pada pembelajaran permainan kasti terdapat

standart kompetensi yang harus dicapai yaitu kemampuan siswa untuk

mengetahui permainan kasti tersebut, baik dari permainan, peraturan dan teknik

dasar. Sedangkan untuk teknik dasar itu sendiri yaitu teknik dasar melempar,

menangkap, melambungkan dan memukul. Sedangakan dalam permainan kasti

oleh siswa SD cenderung lemparan yang paling sering dilakukan ialah lemparan

melambung, maka amat disayangkan apabila lemparan yang paling sering

dilakukan tersebut kurang baik.

Dari pengamatan tersebut timbul suatu pemikiran untuk meningkatkan

(19)

7

satunya yaitu dengan melakukan pendekatan belajar. Pendekatan belajar yang

dapat dilakukan salah satunya yakni dengan pendekatan bermain. Mengacu

kepada karakteristik bermain pada anak sekolah dasar peneliti menduga dengan

melaksanakan pembelajaran dengan meggunakan pendekatan bermain bola

keranjang akan mempengaruhi hasil belajar lemparan melambung dalam

permainan kasti pada siswa kelas IV SD Swasta AL Manar Desa Klambir

Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Berbagai masalah dihadapi oleh setiap guru dalam meningkatkan hasil

belajar siswa, khususnya dalam bidang pendidikan jasmani dan kesehatan.

Berdasarkan uraian latar belakangmasalah maka masalah-masalah yang dapat

diidentifikasi yaitu:

1. Kurangnya motivasi belajar penjas siswa kelas IV SD Swasta AL Manar

Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Minimnya sarana prasarana dalam proses pembelajaran penjas pada

kelas IV SD Swasta AL Manar Desa Klambir Hamparan Perak

(20)

8

3. Rendahnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

penjas pada kelas IV SD Swasta AL Manar Desa Klambir Hamparan

Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.

4. Kurangnya kreativitas guru dalam melakukan variasi mengajar penjas

pada kelas IV SD Swasta AL Manar Desa Klambir Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2012 / 2013.

5. Hasil belajar teknik dasar permainan kasti yang kurang baik pada kelas

IV SD Swasta AL Manar Desa Klambir Hamparan Perak Kabupaten Deli

Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti seperti yang tercantum

dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, maka yang menjadi masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar teknik dasar

lemparan melambung dalam permainan kasti melalui pendekatan bermain bola

keranjang di Kelas IV SD Swasta Al Manar Desa Klambir Kecamatan Hamparan

Perak Kabupaten deli Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dalam batasan masalah yang telah diberikan,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah

(21)

9

permainan kasti melalui pendekatan bermain bola keranjang di Kelas IV SD

Swasta Al Manar Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli

Serdang Tahun Ajaran 2012/2013.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya

meningkatkan hasil belajar teknik dasar lemparan melambung dalam permainan

kasti melalui pendekatan bermain bola keranjang di Kelas IV SD Swasta Al

Manar Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Kepala sekolah SD Swasta Al Manar Desa Klambir Kecamatan

Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dalam melaksanakan proses

pengajaran di sekolah, terutama membangun dan mendukung kreatifitas

guru dalam mengajar serta memotivasi siswa dalam megikuti pelajaran.

2. Guru yang mengajar di sekolah dalam meningkatkan hasil belajar teknik

dasar lemparan melambung siswa dalam permainan kasti. Sehingga

siswa memperoleh pengetahuan sesuai dengan materi yang diajarkan oleh

(22)

10

3. Siswa yang belajar di sekolah ini agar mengikuti proses pengajaran

secara baik dan menyenangkan , sehingga tercapai keberhasilan belajar

yang tinggi.

4. Dijadikan sebagai salah satu bahan acuan untuk kegiatan penelitian

(23)

78 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I

dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan teknik lemparan

melambung masih rendah, yakni belum mencapai ketuntasan secara individu

maupun klasikal. Dikarenakan pada siklus I guru masih belum mampu menguasai

kelas, kurang memperkuat pemahaman siswa tentang tujuan dari kegiatan

pembelajaran yang dilakukan serta belum maksimal dalam menjelaskan teknik

lemparan melambung itu sendiri. Dimana siswa pada pembelajaran siklus I belum

mampu melakukan teknik lemparan melambung dengan baik karena siswa terlalu

asik dalm permainan sehingga lupa akan tugas dan hal yang harus mereka pahami

dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehingga diperoleh data dari 26 siswa

terdapat 17 siswa(65%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 9

siswa (35%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil

belajar siswa 69,8. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat kemampuan siswa

dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Guru mulai

menguasai kelas dengan mampu mengawasi seluruh siswa selam kegiatan

pembelajaran dilakukan, mampu memperkuat pemahaman siswa. Dan siswa lebih

teratur dalam melakukan kegiatan dalam pembelajaran, siswa tidak mengabaikan

tujuan kegiatan yaitu memahami teknik lemparan melambung sehingga dari 26

(24)

79

3 siswa (12%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil

belajar siswa adalah 79,5. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pembelajaran melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil

belajar lemparan melambung pada siswa kelas IV SD Swasta AL Manar Desa

Klambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli serdang Tahun Ajaran

2012/2013.

B.Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SD Swasta AL Manar Hamparan

Perak untuk mempertimbangkan penggunaan pembelajaran melalui

pendekatan bermain dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat

membangkitkan semangat siswa.

2. Diharapkan kepada siswa untuk terus memotivasi dirinya untuk mengikuti

pelajarannya agar dapat memahami pelajaran dengan baik karena dengan

pemahaman yang baik proses belajar mengajar dapar berjalan dengan lebih

baik lagi.

3. Kepada kepala sekolah juga diharapkan dapat menyediakan segala sarana dan

prasarana di sekolah sehingga proses belajar mengajar di sekolah menjadi

lebih mudah dan menyenangkan.

4. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti–peneliti selanjutnya khususya pada hal

yang menyangkut tentang permasalahan dan penyelesaiannya yang dibahas

(25)

80

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. Arma. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Proyek Pembinaan

dan Peningkatan

Abdul Kadir. 1999. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Departemen

Pendidikan Jasmani dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Agus Kristiyanto (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan

Jasmani Dan Kepelatihan Olahraga. Sebelas Maret University Press.

Arikunto Suharsimi (2010). Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara

Arsyad Azhar (2002). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada

Bambang Abduljabar (2010). Pengertian Pendidikan Jasmani. Artikel. Tersedia

dihttp://file.u

pi.edu/Direktori/FPOK/JUR_PEND_OLAHRAGA/196509091990021

BAMBANG ABDUL JABAR/Konsep_Pendidikan _Jasmani.pdf

Dimyanti, Mudjiono (2006). Belajar Mengajar, Penerbit CV. Mustika Bandung.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (2000). Permainan Dan Metodik Buku

II Untuk SGO. Direktorat Pendidikan Guru Dan Tenaga Teknis

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

Emzir. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada

Hamalik (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

(26)

81

Http://images.google.com diakses oleh Mery Cristina Saragih

Http://ipungsunaryo.wordpress.com/2010/10/13/metode-pembelajaran-dengan-pendekatan-bermain

Http://malalanda.blogspot.com/2012/09/hakikat-hasil-belajar.html

Http://mari-mariberkawand.blogspot.com/2012/08/pengertian-pendekatan-pendekatan-bermain.html

Http://maulaasman.blogspot.com/2008/01/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-jasmani.html

Http://penjasorkes-zone.blogspot.com/2012/12/tujuan-pendidikan-jasmani.html

Http://www.scrib.com/doc/7422782/Skripsi-Hubungan-Motivasi-Belajar-Dengan-Hasil-Belajar-Siswa diakses oleh mery ristina saragih

Riwati Harahap (2008). Upaya Mrningkatkan Kesegaran Jasmani Melalui

Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

(Artikel) tersedia di http://one.indoskripsi.com/nude/2329 diakses oleh

Mery cristina saragih

Rusman, (2010). Model-Model Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada

Soeprapto, dkk. (1979). Permainan dan Metodik Buku II. Departemen

pendidikan dan kebudayaan

Soejoedi imam, (1979). Pengantar Buku Pegangan Guru Olahraga. PT Karya

(27)

82

Sukintaka. (1979). Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan 1994.Sudjana. 1993. Metode Statistik.

Penerbit Tarsito Bandung

Tim abdi guru. 2007. Penjas Orkes untuk kelas IV SD. Penerbit Erlangga

Tim Penyusun (2007). Peulisan Skripsi FIK Unimed. Medan, Fik Unimed

Widyastuti.Endang, dkk.(2010). Buku Pegangan Guru Olahraga Seri

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. Arma. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani. Proyek Pembinaan dan

Peningkatan

Abdul Kadir. 1999. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan Jasmani

dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga

Kependidikan.

Agus Kristiyanto (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani Dan

Kepelatihan Olahraga. Sebelas Maret University Press.

Arikunto Suharsimi (2010). Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara

Arsyad Azhar (2002). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada

Bambang Abduljabar (2010). Pengertian Pendidikan Jasmani. Artikel. Tersedia dihttp://file.u

pi.edu/Direktori/FPOK/JUR_PEND_OLAHRAGA/196509091990021 BAMBANG

ABDUL JABAR/Konsep_Pendidikan _Jasmani.pdf

Dimyanti, Mudjiono (2006). Belajar Mengajar, Penerbit CV. Mustika Bandung.

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan (2000). Permainan Dan Metodik Buku II Untuk

SGO. Direktorat Pendidikan Guru Dan Tenaga Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar.

Emzir. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada

Hamalik (1997). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

(29)

Http://images.google.com diakses oleh Mery Cristina Saragih

Http://ipungsunaryo.wordpress.com/2010/10/13/metode-pembelajaran-dengan-pendekatan-bermain

Http://malalanda.blogspot.com/2012/09/hakikat-hasil-belajar.html

Http://mari-mariberkawand.blogspot.com/2012/08/pengertian-pendekatan-pendekatan-bermain.html

Http://maulaasman.blogspot.com/2008/01/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-jasmani.html

Http://penjasorkes-zone.blogspot.com/2012/12/tujuan-pendidikan-jasmani.html

Http://www.scrib.com/doc/7422782/Skripsi-Hubungan-Motivasi-Belajar-Dengan-Hasil-Belajar-Siswa diakses oleh mery ristina saragih

Riwati Harahap (2008). Upaya Mrningkatkan Kesegaran Jasmani Melalui Pendekatan

Bermain Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani (Artikel) tersedia di

http://one.indoskripsi.com/nude/2329 diakses oleh Mery cristina saragih

Rusman, (2010). Model-Model Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada

Soeprapto, dkk. (1979). Permainan dan Metodik Buku II. Departemen pendidikan dan

kebudayaan

Soejoedi imam, (1979). Pengantar Buku Pegangan Guru Olahraga. PT Karya Unipress Jakarta

(30)

Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan 1994.Sudjana. 1993. Metode Statistik. Penerbit Tarsito Bandung

Tim abdi guru. 2007. Penjas Orkes untuk kelas IV SD. Penerbit Erlangga

Tim Penyusun (2007). Peulisan Skripsi FIK Unimed. Medan, Fik Unimed

Widyastuti.Endang, dkk.(2010). Buku Pegangan Guru Olahraga Seri Permainan Bola Kecil.

Gambar

Tabel 1. Rubrik Penilaian Kemampuan Lemparan Melambung ................ 60
GAMBAR  1. Cara Memegang bola  .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh latihan ball feeling dan latihan pendekatan bermain terhadap kemampuan menggiring bola pada

Dengan demikian melalui pendekatan bermain pada materi passing atas bola voli yang dijadikan alternatif, terjadi peningkatan pembelajaran passing atas materi bola voli

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing bawah dalam permainan bola voli melalui pendekatan bermain pada siswa kelas XI IPS SMA

Pengaruh Permainan Rounders yang Dimodifikasi Terhadap Kemampuan Gerak Dasar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Manar Desa Klambir Kecamatan Hamparan Perak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menendang bola menggunakan pendekatan bermain dalam permainan sepak bola pada siswa kelas IV SD

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PASSING ATAS PERMAIAN BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA.. KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIBIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN

Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar bola kasti menggunakan permainan kasbolun pada siswa kelas V SD Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permainan bola besar berbasis gerak dasar dengan pendekatan bermain agar dapat mengembangkan keterampilan gerak dasar dan