• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI DAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI DAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MEDAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Yusdahniar , NIM 309331059. Persepsi Dan Akses Masyarakat Terhadap Ruang Terbuka Hijau Di Kota Medan. Skripsi.Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.Agustus 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akses masyarakat terhadap pemanfaatakn ruang terbuka hijau khusus nya taman kota Medan dan persepsi masyakat terhadap taman yang menjadi sarana rekreasi keluarga.

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan dengan melihat persepsi dan akses masyarakat terhadap taman sebagai tempat rekreasi. Yaitu taman air mancur teladan, taman lapangan merdeka, taman ahmad yani, taman beringin dan diambil populasi yaitu taman seluruh kota Medan yang dikelola Pemko dan pengunjung taman dan sampel 120 responden yang mewakili masyarakat yang memanfaatkan taman sebagai tempat rekreasi keluarga di Kota Medan dengan menggunakan metode purposive sampling , teknik dan alat pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode desktirptif.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur alhmdulilah penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Persepsi dan Akses Masyarakat Terhadap Taman Sebagai Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Negeri

Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini pempunyai hambatan, sehingga penulis banyak

menerima bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak termasuk pabak dan ibu

dosen . Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis pada kesempatan ini

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.H.Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr.Restu,MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

yang banyak memberikan bantuan kepada penulis berupa, bimbingan.

3. Ibu Dra.Nurmala Berutu,M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs.W.Lumbantoruan,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Ibu Dra.Asnidar ,M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

6. Bapak Darwin P Lubis,S.Si,M.Si selaku Dosen PS atas bimbingannya dalam yang

telah banyak memberikan bantuan kepada penulis berupa waktu, bimbingan, motivasi,

serta saran-saran sejak awal penulisan proposal sampai akhirnya skripsi dapat

diselesaikan.

7. Bapak Drs.Kamarlin Pinem M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Bapak dan Ibu dosen dan staff pegawai Pendidikan Geografi yang telah membantu

penulis selama masa perkuliahan dan penulisan skripsi ini .

9. BALITBANG Kota Medan,

10.Dinas Pertamanan,

11.Dinas BAPEDA.

12.Teristimewa saya sampaikan kepada kedua orang tuaku tercintakasih, Ayahanda

(6)

membimbing, memberikan doa dan motivasi serta moril yang begitu berarti sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi sampai penyelesaian skripsi ini.

13.Saudaraku Ghufron, dan Rani, Lia, Dina, Isma, Rizki dan terkasih Hamdani Pasaribu

yang telah banyak mendoakan saya.

14.Terimakasih sahabat terbaik Nurhaimah, Meta, geng kelabu,ica, ika, Dety, Ei

guna,Lila, ,Dwi, rizki, dan seluruh teman teman AB-Ekstensi Jurusan Geografi

angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terutama buat sahabat yang

sangat banyak membantu dalam baik susah dan senang dan banyak meluangkan

waktunya buat saya Sawaludin. Tak lupa buat teman – teman seluruh anggota

Gerkadu dan buat kakanda Riana, Dina,lia serta murabbi serta Ukmi Ar –Rahman

yang selalu memberi masukan berupa nasehat.Rekan satu pembimbing dan

seperjuangan Rina, Seven,Ayu, dan Vita.Serta terimaksih pak hajat siagian yang

selalu membantu saya.

15.Kepada masyarakat yang telah memberikan bantuan berupa keterangan-keterangan

yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.

Seperti pepatah yang mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” begitu juga dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kesilapan baik dalam penulisan

dan penyajian.Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan

demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para

penimba ilmu dan demi perkembangan pendidikan umumnya.Semoga Tuhan memberi

nikmat kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.Amin.

Medan, Agustus 2013

Penulis

Yusdahniar

(7)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 2

C. PembatasanMasalah ... 3

D. PerumusanMasalah ... 4

E. TujuanPenelitian... 5

F. ManfaatPenelitian ... 6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. KerangkaTeoritis ... 7

B. Penelitian Relevan ... 21

C. Kerangka Berfikir... 26

BAB III : METODE PENELITIAN ... 28

A. Lokasi Penelitian... 28

B. Populasi dan Sampel ... 28

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisa Data ... 31

BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH ... 32

A. Sejarah Singkat Kota Medan ... 32

B.Keadaan Fisik Wilayah Penelitian ... 33

C.Keadaan Non Fisik Wilayah Penelitian ... 36

D.Sarana Dan Prasarana Pelayanan Umum ... 40

BAB V : HASIL PENELITIAN ... 48

(8)

B.Pembahasan ... 56

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(9)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk... 13

2. Standar Luas Ruang Terbuka Umum... 14

3. Taman kelurahan………..….. 15

4. Taman kecamatan... 16

5. Taman kecamatan... 16

6. Luas Wilayah dan Jumlah Kelurahan... 34

8. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kota Medan………... 39

9. Komposisi Penduduk Menurut Umur Di Kota Medan.… 40

10. Sarana Kesehatan Di Kota Medan... 42

11. Sarana Pendidikan Di Kota Medan... 43

12. Sarana Peribadatan Di Kota Medan... 44

13. Umur Responden... 45

14. Tingkat Pendidikan Responden... 46

15. Pekerjaan Responden... 47

16. Jarak Tempuh... 48

17. Kenderaan Digunakan MengaksesTaman Oleh Responden... 49

18. Frekwensi Kunjungan Responden ... 50

19. Persepsi Terhadap Taman Dari Responden... 51

(10)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Contoh Taman ... 16

2. Skema Kerangka Berfikir... 27

3. Gambar 3. Skema Alur Penelitian... 31

5. Peta Administrasi Kota Medan ... 45

6. Peta kecamatan Medan Kota………... 46

7. Peta kecamatan Medan Maimun... 47

8. Peta kecamatan Medan Polonia ………. 48

9. Peta kecamatan Medan Barat……….………... 49

10. Taman Ahmad Yani... 85

11. Taman Air Mancur Teladan... 85

12. Taman Beringin ... 85

14. Taman Lapanagan Merdeka ... 86

15. Wawancara dengan pengunjung... 86

15. Wawancara dengan pengunjung... 86

(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sering mengalami permasalahan kependudukan terutama kawasan

perkotaan , yaitu tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terutama akibat arus urbanisasi

sehingga menyebabkan pengeloaan ruang kota semakin sempit. Masalah perkotaan adalah

masalah yang kompleks, permasalahan perkotaan di Indonesia khususnya antara lain

meliputi masalah banjir, permukiman liar dan kumuh, pedagang kaki lima, sampah yang

tidak teratur atau masih berserakan, kemacetan lalu lintas, polusi udara, serta masalah

lingkungan hidup. Pertumbuhan kota yang demikian pesat telah merubah wajah kota secara

mendasar yang membawa harapan dan tantangan baru bagi penghuninya. Harapan untuk

mendapatkan peningkatan taraf perekonomian warga kota juga sering memunculkan

tantangan baru berupa kerusakan lingkungan hidup. Perencanaan pembangunan kota sering

memandang kota sebagai benda fisik yang pengembangannya lebih berorientasi ekonomi dan

cenderung mengabaikan masalah lingkungan (Djamal, 1997).

Medan memiliki jumlah penduduk yang cukup besar dan pertambahan penduduk

yang tinggi dan terus meningkat dari waktu ke waktu tersebut akan memberikan implikasi

pada tingginya tekananan pemanfaatan ruang kota, sehingga memerlukan penataan ruang

perkotaan yang harus diperhatikan secara khusus, terutama yang terkait dengan penyediaan

kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial serta ruang – ruang terbuka publik ( open

spaces) di perkotaan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.26 tahun 2007

tentang Penataan Ruang menyatakan bahwa proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota

paling sedikit 30% dari luas wilayah kota dan proporsi ruang terbuka hijau publik paling

sedikit 20% dari wilayah kota.

(12)

Wilayah perkotaan memerlukan ruang-ruang terbuka untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat dalam melakukan aktivitas sekaligus mengendalikan kenyamanan iklim mikro

dan keserasian estetika kota. Namun, dewasa ini, ruang-ruang terbuka di wilayah kota

seringkali terdesak oleh pertumbuhan massal gedung-gedung bangunan yang dapat

mengakibatkan terganggunya proses infiltrasi air ke dalam tanah. Selain itu, hal ini juga bisa

menimbulkan potensi iklim mikro menjadi panas. Berdasarkan kondisi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa wilayah perkotaan di Indonesia membutuhkan lebih banyak Ruang

Terbuka Hijau (RTH), atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan taman kota.

http://dtfl.klixdigital.com/trees_magz/detil_berita_terkini/taman_kota__jantung_kota.diakses :15/5/2013 selasa jam 2 : 45

Semakin lengkap fasilitas umum yang dapat terjangkau oleh semua penduduk kota,

berarti semakin baik kualitas hidup kolektif penduduk, yaitu kualitas hidup kota tersebut.

Salah satu fasilitas umum perkotaan yang dapat digunakan sebagai indikator dalam

mengetahui kualitas lingkungan hidup suatu kota adalah ketersediaan ruang terbuka hijau

(RTH). Kota yang mempunyai kualitas hidup baik, adalah kota yang dapat menyediakan

ruang terbuka hijau (RTH) sesuai dengan kebutuhan penduduknya, atau minimal sesuai

dengan standar minimum tertentu, agar setiap penduduk dapat memanfaatkan fasilitas

tersebut dengan mudah (Irwan, 2005)

Aktivitas pembangunan yang tidak diiringi dengan kesesuaian lahan serta daya

dukung lingkungan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, baik secara sementara maupun

kerusakan yang bersifat permanen. Peningkatan kondisi sosial ekonomi, tingkat pendidikan

dan pengetahuan masyarakat pada saat ini mengakibatkan makin meningkatnya permintaan

rekreasi. Tempat-tempat rekreasi baik berupa taman maupun tempathiburan selalu dipenuhi

oleh pengunjung terutama pada hari libur guna memenuhikebutuhan sekunder(

(13)

Permasalahan yang mengakibatkan menurunnya perhatian terhadap ruang terbuka

hijau didalam kota karena kebutuhan penduduk kota yang membutuhkan

bangunan-bangunan yang semakin memadati ruang terbuka di dalam kota. Selain itu sering dijumpai

adanya perencanaan yang tidak matang di dalam meletakan fasilitas kota baik itu untuk

kegiatan formal maupun informal masyarakat perkotaan dengan menggunakan ruang terbuka

hijau yang sebelumnya sudah ada. Taman kota sebagai bagian dari ruang publik, sering tidak

disadari oleh masyarakat kota akan peranannya di dalam menyelaraskan pola kehidupan kota

yang sehat. Pemanfaatan ruang taman kota cenderung rnenyimpang dari fungsinya, adanya

perubahan aktifitas di dalam taman menunjukan kekurang-pahaman masyarakat kota di

dalam memanfaatkan taman kota terhadap keseimbangan kehidupan lingkungan kota serta

adanya kesenjangan sosial yang menyebabkan pemilihan tempat rekreasi taman kota yang

beragam dan fasilitas taman yang dikunjungi menjadi daya tarik tersendiri serta akses yang

dimiliki juga memegang peranan penting dalam memilih taman sebagai sarana rekreasi

masyarakat kota .

Taman kota sebagai bagian dari ruang publik, sering tidak disadari oleh masyarakat

kota akan peranannya di dalam menyelaraskan pola kehidupan kota yang sehat. Pemanfaatan

ruang taman kota cenderung rnenyimpang dari fungsinya, adanya perubahan aktifitas di

dalam taman menunjukan kekurang-pahaman masyarakat kota di dalam memanfaatkan

taman kota terhadap keseimbangan kehidupan lingkungan kota( Arief.2009)

Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dengan luas wilayah 26.510 Ha.Dengan data

BPS jumlah penduduk pada tahun 2011 jumlah penduduk adalah 2.117.224 jiwa. Dengan

luas ruang terbuka hijau pada tahun 2011 adalah 5.560 Ha.dan memiliki taman seperti

:TamanLapangan Merdeka, , Taman Ahmad Yani, Taman Teladan, dan Taman Beringin

.Tidak semua masyarakat kota Medan mengerti dan memahami pentingnya ruang terbuka

(14)

pentingnya masyarakat untuk mengetahui manfaat RTH yaitu sebagai penyuplai oksigen

bagi lingkungannya. Oleh sebab itu perlu diperhatikan bagaimana persepsi masyarakat

terhadap ruang terbuka hijau.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah yaitu dengan

perkembangan kota yang semakin pesat ditandai dengan meningkatnya akitivitas manusia

seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di suatu tempat. Hal ini dapat mempengaruhi

tekanan terhadap ruang terbuka hijau. Perlunya perhatian terhadap pelestarian fasilitas taman,

serta supaya arahan pengembangan Selain itu, juga dapat mengurangi kualitas lingkungan

yang mengakibatkan kerusakan lingkungan seperti pencemaran udara, banjir, kesulitan air

bersih, kebisingan, peningkatan suhu udara dan penurunan kualitas lingkungan lainnya.

Permasalahan yang mengakibatkan menurunnya perhatian terhadap ruang terbuka hijau

didalam kota karena kebutuhan penduduk kota yang membutuhkan bangunan-bangunan

yang semakin memadati ruang terbuka di dalam kota. Taman kota sebagai bagian dari ruang

publik, sering tidak disadari oleh masyarakat kota akan peranannya di dalam menyelaraskan

pola kehidupan kota yang sehat. Pemanfaatan ruang taman kota cenderung rnenyimpang dari

fungsinya, adanya perubahan aktifitas di dalam taman menunjukan kurang pemahaman

masyarakat kota di dalam memanfaatkan taman kota terhadap keseimbangan kehidupan

lingkungan kota.Maka dalam hal ini pemanfaatan ruang terbuka hijau khususnya taman kota

sebagai sarana rekreasi yang sudah dirancang pemerintah supaya dimanfaatkan seoptimal

mungkin.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini dibatasi

(15)

Ahmad Yani, Taman Beringin, dan Taman Lapangan Merdeka, yang di manfaatkan sebagai

sarana rekreasi berkeluarga oleh masyarakat Kota Medan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimanakah akses masyrakat terhadap pemanfaatan tamaman kota (RTH) sebagai

sarana rekreasi ?

2. Bagaimana persepsi Masyarakat terhadaptaman kota (RTH) dari yang memanfaatakn

sebagai sarana rekreasi?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan masalah yang diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui akses masyarakat dalam memanfaatkn taman kota sebagai sarana

rekreasi ?

2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap taman kota yang memanfaatkan

sebagai sarana rekreasi?

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas maka diharapkan hasil penelitian ini

dapat manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian terkait.

2. Diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah Kota Medandalam

kebijaksanaan pengembangan dan pelestarian taman yang ada di kota Medan.

3. Sebagai salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program S-1 di

(16)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan dan pembahasan

yang telah diuraikan, maka dapat dinyatakan beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Taman yang ada di kota Medan yang di kelola pemko memeiliki memenuhi

rata – rata untuk tingkat Kelurahan hal ini terlihat dari luas taman yang ada.

Perkembangan fasilitas taman menjadi daya tarik untuk dikunjungi oleh

masyarakat. Untuk mengakses taman biasanya masyarakat mengugunakan

kenderaan pribadi berupa mobil, sepeda motor, sepeda, namun ada juga

yang menggunakan angkutan umum. Dengan akses yang mudah dalam

menjangkau taman maka intensitas kunjungan atau frekwensi kunjungan

terhadap taman tersebut akan semakin ramai dan sering , semakin bagus

pemeliharaan taman maka daya tarik nya semakin meningkat, begitu juga

letak taman sangat mendukung untuk dapat diakses oleh masyarakat serta

dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi serta masyarakat memilih taman

sebagai tempat rekreasi karena menganggap rekreasi ditaman merasa

nyaman segar dan indah serta murah.

2. Persepsi masyarakat terhadap taman posistif hal ini terlihat dengan ramai

nya pengunjung pada taman tersebut serta dari jawaban responden. Persepsi

juga dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi. Dalam

tingkat pendidikan,masyarakat yang berpendidikan tinggi umum nya

memanfaatkan taman sebagai kebutuhan dalam menyegarkan fikiran dan

mengenalkan anak tentang nilai pendidikan yang ada di sekitar taman,

sedangkan persepsi masyarakat terhadap tingkat ekomoni bahwa masyarakat

yang ekonomi menengah kebawah memanfaatkan taman sebagai rekreasi

karena murah dan dekat, sedangkan yang ekonominya menengah keatas

(17)

refresing dengan pemandangan hijaunya terasa nyaman dan indah sambil

berolah raga.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

dikemukakan saran- saran sebagai berikut:

1. Perlunya meningkatkan kualitas kebersihan di lingkungan taman agar

pemandangan akan lebih terlihat indah dan lingkungan pertamanan

semakin sehat serta memperhatikan tong samapah taman disekitar

taman.perlu adanya kebijaksanaan dalam pengelolaan sistem pertamanan

Karena pemeliharaan fasilitas taman menjadi yang yang penting sebab

dengan adanya fasilitas taman maka daya tarik untuk mengunjungi taman

tersebaut akan semakin tinggi.

2. Sebaiknya masyarakat kita mulai menanamkan sikap yang ramah dan

disiplin dalam menjaga fasiliats taman dan sebaiknya masyarakat pedang

berjualan mempunyai jarak dengan taman sehingga terlihat jelas posisi

taman dan. Perlunya penataan terhadap pedagang kaki lima di buat tempat

yang terarah karena dengan adanya pedagang juga menambah hidup

suasana taman sehingga mempunyai daya tarik tersendiri untuk

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arief Aryo Adinata.2009.Persepsi Masyarakat Terhadap Karakter Taman Kota Studi Kasus : Taman Menteri Supeno diSemarang .sikripsi. Semarang: universitas diponegoro.

Bapeda.Medan Dalam Angka Tahun 2012. Kota Medan

Departemen Dalam Negeri. 1988. Instruksi Kementerian Dalam Negeri No.14 Tahun 1988 tentang Pedoman Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Wilayah Perkotaan. Jakarta.

Dinas Pertamanan Kota Medan.2003.Profil Pertamanan Kota Medan 2002. Medan.

Djamal Irawan, Z. 1997. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota.jakartaPT.Pustaka Cidesindo

Dyayadi.2008. Tata Kota Menurut Islam.KLALIFA.Jakarta. Pustaka Al kautsar Grup

Fandeli, Chafid. 2004. Perhutanan Kota. Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.Jogyakarta.UGM Press

Gulo, Berkat Fangatulo. 2011. Analisis Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Kota Medan. Skripsi.Medan.Universitas Sumateras Utara.

http://dtfl.klixdigital.com/trees_magz/detil_berita_terkini/taman_kota__jantung_ kota. diakses :15/5/2013 selasa jam 2 : 45wib

http://eprints.undip.ac.id/3916/1/fajar_mulato.pdf.diakses jam 21:57 wib.20/5/2013

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2013/01/definisi-rekreasi-menurut-para-ahli.html.diakses jam 10:05.20/5/2013

http://www.psychologymania.com/2011/08/pengertian-persepsi.html 26/2/2013. di akses jam 1050 wibs

http://www.psikomedia.com/article/view/Psikologi-Sosial/2077/PENGERTIAN-PERSEPSI/ jam 10. 54wib 27/2/2012

http://dtfl.klixdigital.com/trees_magz/detil_berita_terkini/taman_kota__jantung_k ota

15/5/2013 selasa jam 2 : 45

(19)

Hindun (2008).Persepsi Masyarakat Inti Kota Terhadap Hutan Kota Di Kota Medan.Sikripsi.Medan: Jurusan Geogarfi- FIS UNIMED

Irwan (2010).Persepsi Masyarakat Terhadap Tata Guna Lahan Dikecamatan Medan Polonia.Sikripsi. Medan Repository USU

Irwan 2005.Tantangan Lingkungan danLandscape Hutan Kota. Jakarta. PT Bumi Aksara..

Knudson, D.M. 1980. Outdoor recreation.MacMillan publ. Co. New York. 655p.

Nazaruddin.1996.penghijauan kota. Jakarta.Penerbit Peneber Swadaya.

Rinaldi,Mirsa. 2011 .Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta.Graha Ilmu.

Soemarwoto, O. 1983.Ekologi lingkungan hidup dan pembangunan. Penerbit Djambatan. Jakarta. 355p.

Sembiring, Erdawati.2008. Analisis Tentang Fungsi Ruang Terbuka Hijau, Studi KasusTanamAhmadYaniMedan.Sikripsi.Medan.http://repository.usu.ac.id

Salmina W. Ginting.2009.Pengaruh Keberadaan Pedagang Kaki Lima Terhadap Jumlah Pengunjung Taman Kota Di Medan.http://repository.usu.ac.id

Syahpin,Rosita.2012.Persepsi Masyarakat Terhadap Ruang TerbukaHijau. Sikripsi.Medan : jurusan Geografi FIS – UNIMED

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi bagaimana tingkat keberhasilan Taman Kota Tebing Tinggi dan persepsi masyarakat terhadap ruang terbuka publik

Persepsi remaja terhadap fasilitas di Lapangan Merdeka, Medan adalah cukup baik karena remaja merasa cukup puas terhadap fasilitas taman bermain, alat olahraga,

Pada penelitian ini peneliti membatasi objek penelitian agar lebih terarah, maka penulis membatasi peran masyarakat terhadap Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Medan

Hasil penelitian menunjukkan nilai Karbon tersimpan tertinggi dengan jumlah 92,14817 Ton/Ha terdapat pada Taman Kota Lapangan Merdeka dengan Bambu Kuning (Bambusa vulgaris)

Hasil penelitian menunjukkan nilai Karbon tersimpan tertinggi dengan jumlah 92,14817 Ton/Ha terdapat pada Taman Kota Lapangan Merdeka dengan Bambu Kuning (Bambusa vulgaris)

Ahmad Yani Kesawan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Medan maupun pemerhati kota untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif akan pentingnya

Persepsi masyarakat terhadap Taman Kota Tebing Tinggi juga puas / baik, seperti yang mencakup kualitas kenyamanan dan kesan, akses yang mudah, fungsi dan aktivitas

Populasi yang dipilih adalah jalur pejalan kaki di sepanjang koridor jalan Ahmad Yani (Kesawan) sampai dengan jalan Putri Hijau Medan dengan sampel penelitian adalah pejalan kaki