ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN
KOLELITHIASIS
Definisi
Kolelitiasis (kalkuli/kalkulus,batu
empedu) terdapat batu di dalam
kandung empedu (vesika felea) dgn
ukuran,bentuk dan komposisi yang
bervariasi.
Kolelitiasis lebih sering pada individu
berusia diatas 40 tahun terutama
pada wanita dikarenakan memiliki
faktor resiko,yaitu : obesitas, usia
Jenis Batu
Batu empedu merupakan endapan satu atau
lebih komponen empedu, yang terdiri dari :
kolesterol, bilirubin, garam empedu,
kalsium, protein, asam lemak, fosfolipid
(lesitin) dan elektrolit.
Batu empedu memiliki komposisi yang
terutama terbagi atas 3 jenis :
1. batu pigmen
2. batu kolesterol
Etiologi
Etiologi belum jelas , faktor predisposisi terpenting, yaitu : Perubahan komposisi empedu
Statis empedu dalam kandung empedu supersaturasi progresif
pengendapan
Penyebab statis empedu
1. Gangguan kontraksi kandung empedu atau spasme spingter oddi, atau keduanya.
2. Faktor hormonal (hormon kolesistokinin dan sekretin )
Infeksi bakteri Mukus meningkatakn viskositas empedu dan unsur sel atau bakteri dapat berperan sebagai pusat
Manifestasi Klinik
Gejala kolelitiasis akut atau kronis
Terjadinya gangguan pada
epigastrium jika makan makanan
berlemak, seperti: rasa penuh
diperut, distensi abdomen, dan
nyeri samar pada kuadran kanan
atas
Mekanisme nyeri
Batu empedu
Aliran empedu tersumbat (saluran duktus sistikus) Distensi kandung empedu
Bagian fundus (atas) kandung empedu menyentuh bagian abdomen pada
kartilago kosta IX dan X bagian kanan Merangsang ujung-ujung saraf sekitar untuk
mengeluarkan bradikinin dan serotonin
Impuls disampaikan ke serat saraf aferen simpatis
Korteks somatis sensori Bekerjasama dengan pormatio retikularis
Serat saraf eferen (untuk lokalisasi nyeri) Hipotalamus
Nyeri hebat pada kuadran kanan atas dan nyeri tekan daerah epigastrium
terutama saat inspirasi dalam
Joundise
Obstuksi saluran empedu
Ekresi cairan empedu ke duodenum (saluan cerna) menurun
Feses tidak diwarnai Peningkatan alkali Peningkatan bilirubin serum oleh pigmen empedu fosfat serum
Diserap oleh darah
Feses pucat/ berwarna kelabu Masuk kesirkulasi sistem
dan lengket (seperti dempul)
Disebut Clay Colored Filtrasi oleh ginjal
Bilirubin dieksresikan oleh ginjal
Warna urin kuning/ kecoklatan
-Diagnostik
1. Ronsen abdomen / pemeriksaan sinar X / Foto polos abdomen Dapat dilakukan pada klien yang dicurigai akan penyakit
kandung empedu. Akurasi pemeriksaannya hanya 15-20 %. Tetapi bukan merupakan pemeriksaan pilihan.
2. Kolangiogram / kolangiografi transhepatik perkutan
Yaitu melalui penyuntikan bahan kontras langsung ke dalam
cabang bilier. Karena konsentrasi bahan kontras yang disuntikan relatif besar maka semua komponen sistem bilier (duktus
hepatikus, D. koledukus, D. sistikus dan kandung empedu) dapat terlihat
3. ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatographi)
Yaitu sebuah kanul yang dimasukan ke dalam duktus koledukus dan duktus pancreatikus, kemudian bahan kontras disuntikkan ke dalam duktus tersebut.
Fungsi ERCP ini memudahkan visualisasi langsung stuktur bilier dan memudahkan akses ke dalam duktus koledukus bagian distal untuk mengambil batu empedu, selain itu ERCP berfungsi untuk membedakan ikterus yang disebabkan oleh penyakit hati (ikterus hepatoseluler dengan ikterus yang disebabkan oleh obstuksi
Lab:
Bilirubin : meningkat
Uji enzim serum (SGOT / SGPT): meningkat
Alkalin posfatase: meningkat
Penatalaksanaan:
Non Bedah
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan proses biologis yang
ditandai dengan obstruksi kandung empedu
Intervensi mandiri
Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif,
meliputi : lokasi, karakteristik, awitan / durasi,
Frekuensi, Kualitas, Intesitas dan keparahan nyeri.
Berikan Informasi tentang nyeri, seperti :
Penyebab nyeri, seberapa akan berlangsung dan
antisipasinya serta ketidaknyamanan dari prosedur.
Ajarkan penggunaan teknik Non-farmakologis,
seperti : Relaksasi, Distraksi, Kompres Hangat /