• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan keperawatan klien dengan kolelithiasis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan keperawatan klien dengan kolelithiasis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN

KOLELITHIASIS

(2)

Definisi

Kolelitiasis (kalkuli/kalkulus,batu

empedu)  terdapat batu di dalam

kandung empedu (vesika felea) dgn

ukuran,bentuk dan komposisi yang

bervariasi.

Kolelitiasis lebih sering pada individu

berusia diatas 40 tahun terutama

pada wanita dikarenakan memiliki

faktor resiko,yaitu : obesitas, usia

(3)

Jenis Batu

Batu empedu merupakan endapan satu atau

lebih komponen empedu, yang terdiri dari :

kolesterol, bilirubin, garam empedu,

kalsium, protein, asam lemak, fosfolipid

(lesitin) dan elektrolit.

Batu empedu memiliki komposisi yang

terutama terbagi atas 3 jenis :

1.       batu pigmen

2.       batu kolesterol

(4)
(5)

Etiologi

Etiologi  belum jelas , faktor predisposisi terpenting, yaitu : Perubahan komposisi empedu

Statis empedu dalam kandung empedu  supersaturasi progresif

 pengendapan

Penyebab statis empedu 

1. Gangguan kontraksi kandung empedu atau spasme spingter oddi, atau keduanya.

2. Faktor hormonal (hormon kolesistokinin dan sekretin )

Infeksi bakteri  Mukus meningkatakn viskositas empedu dan unsur sel atau bakteri dapat berperan sebagai pusat

(6)

Manifestasi Klinik

Gejala kolelitiasis  akut atau kronis

Terjadinya gangguan pada

epigastrium jika makan makanan

berlemak, seperti: rasa penuh

diperut, distensi abdomen, dan

nyeri samar pada kuadran kanan

atas

(7)

Mekanisme nyeri

Batu empedu

Aliran empedu tersumbat (saluran duktus sistikus)  Distensi kandung empedu

Bagian fundus (atas) kandung empedu menyentuh bagian abdomen pada

kartilago kosta IX dan X bagian kanan Merangsang ujung-ujung saraf sekitar untuk

mengeluarkan bradikinin dan serotonin

Impuls disampaikan ke serat saraf aferen simpatis  

       Korteks somatis sensori       Bekerjasama dengan pormatio retikularis

              Serat saraf eferen (untuk lokalisasi nyeri)  Hipotalamus

              

Nyeri hebat pada kuadran kanan atas dan nyeri tekan daerah epigastrium

terutama saat inspirasi dalam

(8)
(9)

Joundise

Obstuksi saluran empedu

Ekresi cairan empedu ke duodenum (saluan cerna) menurun

Feses tidak diwarnai Peningkatan alkali Peningkatan bilirubin serum oleh pigmen empedu fosfat serum

Diserap oleh darah

Feses pucat/ berwarna kelabu Masuk kesirkulasi sistem

dan lengket (seperti dempul)

Disebut Clay Colored Filtrasi oleh ginjal

Bilirubin dieksresikan oleh ginjal

Warna urin kuning/ kecoklatan

(10)

-Diagnostik

1. Ronsen abdomen / pemeriksaan sinar X / Foto polos abdomen Dapat dilakukan pada klien yang dicurigai akan penyakit

kandung empedu. Akurasi pemeriksaannya hanya 15-20 %. Tetapi bukan merupakan pemeriksaan pilihan.

 

2. Kolangiogram / kolangiografi transhepatik perkutan

Yaitu melalui penyuntikan bahan kontras langsung ke dalam

cabang bilier. Karena konsentrasi bahan kontras yang disuntikan relatif besar maka semua komponen sistem bilier (duktus

hepatikus, D. koledukus, D. sistikus dan kandung empedu) dapat terlihat

3. ERCP ( Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatographi)

Yaitu sebuah kanul yang dimasukan ke dalam duktus koledukus dan duktus pancreatikus, kemudian bahan kontras disuntikkan ke dalam duktus tersebut.

Fungsi ERCP ini memudahkan visualisasi langsung stuktur bilier dan memudahkan akses ke dalam duktus koledukus bagian distal untuk mengambil batu empedu, selain itu ERCP berfungsi untuk membedakan ikterus yang disebabkan oleh penyakit hati (ikterus hepatoseluler dengan ikterus yang disebabkan oleh obstuksi

(11)

Lab:

Bilirubin : meningkat

Uji enzim serum (SGOT / SGPT): meningkat

Alkalin posfatase: meningkat

Penatalaksanaan:

Non Bedah

(12)
(13)

Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan proses biologis yang

ditandai dengan obstruksi kandung empedu

Intervensi mandiri

Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif,

meliputi : lokasi, karakteristik, awitan / durasi,

Frekuensi, Kualitas, Intesitas dan keparahan nyeri.

Berikan Informasi tentang nyeri, seperti : 

Penyebab nyeri, seberapa akan berlangsung dan

antisipasinya serta ketidaknyamanan dari prosedur.

Ajarkan penggunaan teknik Non-farmakologis,

seperti : Relaksasi, Distraksi, Kompres Hangat /

dingin, Masase )

(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan isolat aktinomisetes dari sampel tanah asal Ternate yang memproduksi senyawa antimikroba, serta mengetahui hubungan kekerabatan

Dan untuk menguatkan penelitian tersebut, peneliti juga akan memasukkan hasil data statistik dari penelitian yang pernah dilakukan oleh pihak internal perusahaan...

Segala puji penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulisan Tugas Akhir Arsitektur dengan judul

Parameter penilaian dari aspek fisik terdiri dari: a. Pengelolaan tutupan vegetasi. 1) Penilaian pengelolaan tutupan vegetasi dilakukan terhadap kondisi fisik dalam

Dengan kesuksesan yang telah dibangun selama beberapa tahun terakhir, Garuda Indonesia mengimplementasikan “Quantum Leap” untuk mengembangkan dan mendominasi pasar

Konsekwensi ini mengindikasikan kebutuhan anak didik/siswa tersebut, mengenai jenis motivasi, maka dapat dikatakan bahwa bila siswa menunjukkan tingkah laku belajar karena

Butir-butir agregat dapat bersifat kurang kuat karena dua hal, karena terdiri dari bahan yang lemah atau terdiri dari partikel yang kuat tetapi tidak baik dalam hal pengikatan

Dengan memasukkan asumsi proyeksi grafik impor Italia terhadap produk biji kopi Indonesia yang terus meningkat yaitu sebesar 11,75% selama periode 2010 – 2014 yang terdapat