Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten
Seram Bagian Barat
Artikel Ilmiah
Peneliti :
Marco David Liline (692010034) Anthony Y.M. Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
1. Pendahuluan
Pengembangan industri pariwisata yang saat ini semakin ramai dibicarakan oleh banyak orang didukung melalui perkembangan teknologi informasi khususnya multimedia yang mampu menyebarkan informasi dengan mudah dan cepat dalam mendapatkan sekaligus menampilkan berbagai data, baik berupa berita, foto, video, peta, dan lain-lain. Tidak mengherankan jika pada saat ini ada banyak Provinsi, Kota maupun Kabupaten terus berupaya mempromosikan potensi Pariwisata, yang membutuhkan media promosi yang mampu memberikan informasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan akan informasi oleh semua lapisan masyarakat. [1]
Berkembangnya kebutuhan akan informasi, tidak sejalan dengan yang dialami oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat media promosi yang sampai saat ini masih dijalankan lewat media ruang seperti, brosur dan poster. Berdasarkan dengan observasi yang telah dilakukan, Kondisi infrastruktur yang belum memadai dan lemahnya manajemen serta promosi yang belum maksimal menyebabkan Kabupaten Seram Bagian Barat tidak terlalu menjadi tujuan wisata favorit bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan dinas pariwisata seram barat bahwa sampai saat ini masih belum ada promosi yang tepat untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada. Untuk itulah, secara teknis harus ada strategi yang jitu demi menumbuhkan keinginan untuk mengenalkan kekayaan pariwisata di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu Kabupaten yang kaya akan lokasi-lokasi alam yang indah tetapi belum banyak dikembangkan sebagi potensi pariwisata dikarenakan terbatasanya kemampuan dalam mempromosikan kekayaan alam dan budaya yang ada, Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan salah satu Kabupaten yang menunjukan banyak sekali pesona alam yang masih terjaga keaslianya, pengelolaannya pun menjadikan daerah ini sebagai wisata yang masih terjaga keasliannya.
Berdasarkan permasalahan yang ada maka dirancang media promosi berupa video promosi pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat yang dapat memberikan kontribusi bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara dalam menentukan objek kunjungannya di daerah Maluku khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat, khususnya bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat dalam mempermudah mempromosikan Pariwisata yang ada.
2. Tinjauan Pustaka
kebudayaan, adat, dan keindahan alam yang masih tersembunyi dengan memberikan gaya penyampaian dan sudut pandang petualang sehingga menjadikan video promosi yang dibuat menjadi berbeda dengan yang lain[2].
Selain itu hasil perancangan Video Promosi Potensi Wisata Wilayah Pamona Raya Kabupaten Poso bertujuan untuk menjadi sarana promosi dalam memperkenalkan dan menarik minat calon wisatawan untuk berkunjung dan menikmati potensi wisata diwilayah tersebut[3].
Keunggulan dari media promosi wisata yang dirancang yaitu dalam hal teknik pengambilan gambar bawah laut (underwater) yang menunjukan keindahan bawah laut yang dimiliki, serta visualisasi yang menarik dan dengan teknik sinematografi yang baik, dan untuk menjangkau wisatawan mancanegara, video akan berisi narasi berbahasa inggris disertai dengan subtitle berbahasa Indonesia.
Media, secara harfiah media memiliki arti perantara atau pengantar.
Association for education and communication technologi (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang di pergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan menurut education association (NEA) [4] mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik, sehingga dapat dikatakan pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan perasaan bagi penggunanya.
Multimedia merupakan kombinasi text, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan kepada a udience melalui komputer atau peralatan manipulasi elektronik dan digital lain [5]. Multimedia berubah ketika digabungkan dengan element sensual multimedia, menggambungkan gambar dan animasi, mempercantik suara, membuat video clip, dan informasi tekstual mentah yang menghasilkan sebuah video promosi yang bisa memberikan banyak informasi kepada setiap orang yang membutuhkan.
Video pada dasarnya sebuah video dalam pengerjaan perancangan video promosi wisata, diperlukan beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu elemen naratif dan elemen videografi [6], kedua elemen tersebut akan berinteraksi satu sama lain untuk membentuk sebuah film atau video yang dapat bercerita tentang apa yang menjadi tujuan dalam penelitian. Elemen naritif meliputi berbagai hal yang berhubungan mengenai jalan cerita sebuah video aspek yang diterapkan pada elemen naratif sebuah video adalah tema, cerita, plot, dan karakter. Elemen Videografi berhubungan dengan visualisasi video yang meliputi, komposisi,
rooming, framing dan angle.
Alma adalah jenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen [8]. Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan, maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk dan jasa, harga dan tempat. Informasi yang diberikan bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya.
Video Promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut [9].
Pariwisata berdasarkan Undang-Undang No 10 tahun 2009 Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah [10].
Promosi Wisata adalah upaya untuk memicu kemungkinan penjualan wisata, yang meliputi seluruh kegiatan yang direncanakan termasuk dalamnya penyebaran informasi sehingga dapat dikatakan bahwa promosi pariwisata merupakan variable kunci dalam rencana strategi pemasaran pariwisata yang dimiliki [11]. Potensi Wisata Seram Bagian Barat dengan beragamnya keindahan alam serta budaya yang ada merupakan keunggulan terbesar yang memperkaya pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat seperti wisata Pantai Namanuti, Pantai Hatu, Pantai Taniwel, Pantai Hatuurang, Pulau Marsegu, Pulau Kasa, Pulau Osi, Danau Tapala, Danau Tengelam Telaga Piru, Air Terjun Lumoli, Air Terjun Tona, Air Terjun Rumah Kai, Tanjung Wee, Goa Kapuswei, Goa Tenggkorak Nuniali, Meriam Elpa Putih, Benteng Manipa, selain itu makanan yang unik dari hasil laut seperti “Saroa” sejenis hewan laut yang mempunyai duri yang menutupi tubuh dan sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan stamina. Dari semua ini belum banyak yang dipublikasikan karena kurangnya fasilitasi promosi yang dimiliki oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat.
3. Metode Penelitian
linear strategy, linear strategy adalah menetapkan urutan logis pada tahapan perancangan yang sederhana dan relatif sudah dipahami komponennya[13].
Gambar 1. Strategi Perancangan Video Promosi
Dalam pelaksanaannya perancangan linear strategy terdapat empat tahap yaitu :
a. Identifikasi masalah
Hal pertama yang dilakukan adalah Wawancara dengan bapak Demianus Ahiyate di Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat mengenai promosi pariwisata yang sejauh ini sudah dilakukan, setelah itu menganalisis apa yang menjadi kebutuhan dalam merancang video promosi Kabupaten Seram Bagian Barat, sesuai dengan kebutuhan, dari hasil wawancara yang dilakukan ditemukan bahwa media promosi yang dilakukan hanya sebatas brosur dan poster, sehingga dibutuhkan media promosi yang mampu menjawab apa yang menjadi kebutuhan serta sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, sehingga informasi yang diberikan lebih detail dan menarik.
Observasi langsung pada tempat wisata yang akan digunakan dalam perancangan video, yang nantinya dalam bentuk data visual seperti foto, gambar dan video. Dari observasi yang dilakukan, masalah yang ada yaitu lokasi dari tempat-tempat yang memiliki potensi wisata masih belum di kembangkan, hanya terdapat beberapa lokasi yang sudah memiliki baliho sebagai promosi dan fasilitas yang cukup.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer diperoleh dari Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat dan dari masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat, sebagai sumber utama data-data yang menjadi kebutuhan, yang nantinya akan digunakan untuk perancangan video promosi. Hasil dari dinas yaitu lokasi dan potensi wisata yang ada kemudian kebudayaan, tempat yang memiliki spot
untuk underwater, bagaimana akses untuk bisa sampai ke lokasi wisata, serta fasilitas apa saja yang ada, dan beberapa tempat yang memiliki potensi tetapi masih belum dikembangkan sehingga menjadi perhatian khusus untuk bisa dipromosikan.
website dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, melalui website dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku maka diperoleh data dari beberapa tempat wisata yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat.
c. Perancangan video
Perancangan video promosi terdiri dari tiga langkah, yang pertama, pra produksi, setelah itu produksi dan yang terakhir pasca produksi. Pada tahap pra produksi hal-hal yang perlu dipersiapkan seperti Konsep desain, storyline, dan storyboard. Untuk tahap produksi hal yang perlu diperhatikan adalah pengambilan gambar sesuai dengan storyboard yang telah ada, diseleksi sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan untuk digabungkan menjadi satu video perancangan promosi pariwisata, serta lighting dengan menggunakan
available light yaitu memanfaatkan cahaya yang ada. Kemudian proses
dubbing yaitu penambahan narasi untuk menjelaskan isi video. Langkah yang terakhir, yakni pasca produksi yaitu melihat hasil dari produksi, proses editing dan melakukan cut to cut untuk bagian yang tidak diperlukan. Setelah itu tahapan terakhir dalam strategi perancangan adalah pengujian dan kesimpulan dari hasil perancangan yang telah dilakukan.
ya
tidak
Gambar 2. Perancangan Video Promosi
a. Konsep yang digunakan adalah video yang bersifat persuasif yaitu menentukan konsep video promosi dengan tujuan untuk menarik minat para wisatawan, Konsep video ini adalah menceritakan pariwisata, keindahan alam, peninggalan sejarah dan kebudayaan masyarakat dimana objek – objek wisata pantai dan kebudayaan yang menjadi fokus utama dalam video promosi ini. Serta keunggulan yang di tonjolkan yaitu seroa yang merupakan salah satu jenis biota laut yang banyak di temukan di Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat.
b. Storyline adalah keseluruhan cerita dari awal sampai akhir dalam berbagai bentuk tulisan, script, screenplay, copyplay, stageplay dan berbagai coretan teks sementara lainnya nanti bisa digabung - gabungkan menjadi satu cerita utuh.[14]
Video promosi ini dimulai dari landscape matahari terbit kemudian hutan dan air terjun dimana anak-anak sedang bermain. Berikutnya menceritakan tentang gua bersejarah dan danau Tapala yang menjadi salah satu tujuan wisata yang sering di kunjungi. Selanjutnya wisata yang ditunjukan adalah pulau dan pantai yang menjadi tujuan wisata favorit yang paling banyak dikunjungi karena memiliki keindahan alam yang bisa dirasakan langsung oleh pengunjung. Selanjutnya menceritakan tentang wisata bawah laut serta berbagai jenis ikan dan biota laut seperti seroa yang merupakan salah satu keunikan dari seram barat banyak ditemukan di pulau osi. Selanjutnya menceritakan tentang kebudayaan masyarakat seperti makan patita, tarian adat dan menampilkan benteng bersejarah. Kemudian pada ending video ini berisi ajakan serta fasilitas dan keramahan masyarakat yang ada, sehingga dapat menarik minat dari pengunjung.
c. Treatment merupakan kerangka film yang diuraikan secara deskriptif seperti jenis shoot dan tujuan pengambilan gambar.[15]
Berikut treatmen video promosi wisata seram barat : Scene 1 : Opening dengan landscape sunrise
Long shoot (LS), Time Lapse (TL)
Exp : Menampilkan suasana matahari terbit serta pemandangan luas alam seram barat
Scene 2 : Suasana Hutan Mediun Shoot (MS), Panning Around
Exp : Memperlihatkan keadaan geografis daerah potensi wisata.
Menampilkan keadaan alam yang masih bersih dan hijau.
Scene 3 : Air terjun
Exp : menampilkan keindahan air terjun dan suasana di sekitar Scene 4 : Gua bersejarah kapusuei dan gua tengkorak Nuniali dan
objek wisata danau
Long Shoot (LS), Medium Shoot (MS), Panning, Extreme Shot (ES), Time Lapse (TL)
Exp : Menampilkan keadaan gua yang bersejarah serta keindahan yang ada di dalamnya. Menampilkan objek wisata alam.
Dapat melihat dengan lebih jelas keadaan objek wisata danau Tapala
Scene 5 : Pulau dan Pantai.
Long Shoot (LS), Medium Shoot (MS), Panning, Time Lapse (TL) Exp : Memberikan Kesan Megah Dari Pulau-Pulau dan
keindahan Pantai Seram Barat Scene 6 : Keindahan bawah laut.
Medium Shoot (MS), Close Up (CU) panning
Exp : Menampilkan keindahan bawah laut dan berbagai macam biota laut.
Scene 7 : Salah satu biota laut yang unik dari pulau osi Medium Shoot (MS), Panning, Close Up
Exp : Menampilkan salah satu biota laut yang dapat di konsumsi untuk menambah stamina
Scene 8 : Budaya makan patita (makan bersama) Long Shoot (LS) medium shoot (MS) Close UP (CU)
Exp : Menampilkan suasana budaya makan bersama dan menampilkan beberapa makanan khas daerah. Scene 9 : Peninggalan sejarah yaitu benteng di manipa
Long Shoot (LS) medium shoot (MS)
Exp : Menampilkan bentuk dan suasana benteng di manipa. Scene 10 : Tarian daerah
Long Shoot (LS) medium shoot (MS) panning
Exp : menampilkan tarian daerah yaitu tarian maro-maro. Scene 11 : Resort dan gabungan beberapa scene
Long Shoot (LS) medium shoot (MS) Close Up (CU)
Exp : Menampilkan suasana resort serta fasilitas yang ada, dan mengajar pengunjung dengan menampilkan suasana penduduk yang bersahabat
Scene 12 : closing
Long Shoot (LS) medium shoot (MS) Time Lapse (TL)
d. Storyboard merupakan rangkaian gambar sketsa yang merepresentasikan alur sebuah cerita. Langkah ini nantinya bertujuan untuk memudahkan dalam mengaplikasikan pengambilan gambar menggunakan kamera[16]. Berikut storyboard video promosi seram barat :
Tabel 1. Perancangan Storyboard
No Gambar Jenis Shoot Durasi Keterangam
1. Long shoot
(LS), Time Lapse (TL)
00 : 04 Suasana matahari terbit
serta pemandangan luas
00 : 05 Keadaan geografis daerah
potensi wisata. keadaan
00 : 05 Keindahan air terjun dan
suasana di sekitar,
00 : 05 Memberikan kesan megah
dari pulau –pulau dan
keindahan pantai,
Backsound : Amazing and beautiful cinematic
6. Medium Shoot (MS),Close
Up(CU) panning,
00 : 03 Keindahan bawah laut
serta berbagai macam biota
00 : 04 Suasana budaya makan
bersama dan menampilkan
00 : 04 Tarian daerah yaitu tarian
12. Long Shoot (LS) medium
shoot (MS) Time Lapse
(TL),
00 : 05 Suasana pelabuhan Hatu,
dan sunset. Backsound :
Upbeat Pop Rock Background Music - The Next Level by Sweet Wave
Audio
Setelah melakukan proses pra produksi selanjutnya tahap produksi, yaitu pengambilan gambar yang berupa video dan audio dengan menggunakan kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect), action camera dan alat bantu dalam pengambilan gambar yaitu tripod dan steadyca m. Seluruh proses pengambilan gambar dilakukan dengan menggunakan a vailable light yaitu memanfaatkan cahaya yang ada. Selanjutnya stok video yang ada di seleksi dan di masukkan ke dalam software video editing untuk proses selanjutnya yaitu penggabungan video sesuai alur yang telah dibuat.
Gambar 3. Stok Video dan Foto
Tahap selanjutnya adalah tahap pasca produksi, dalam tahap ini dilakukan proses editing menggunakan software editing video dalam menggabungkan tiap
video footage. Dalam pengerjaannya dilakukan cut to cut untuk bagian yang tidak diperlukan.
Tahap selanjutnya yaitu color correction, pada tahap ini dilakukan toning
Gambar 5. Color Correction
Tahap berikutnya yaitu editing audio backsound dan Narasi, ba cksound
digunakan sebagai instrumen pengiring sepanjang video promosi agar dapat membawa suasana dari video itu sendiri.
Proses terakhir yaitu rendering, proses ini dilakukan ketika tahap editing video dan audio telah selesai dilakukan. Output video yang dihasilkan menggunakan format H264 dengan resolusi 1280p x 720p, cara ini dilakukan agar video yang dihasilkan memiliki ukuran data yang kecil namun memiliki kualitas gambar dan audio yang jernih dan mudah untuk di aplikasikan ke berbagai media sosial atau media promosi.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dalam perancangan ini adalah video promosi yang dapat digunakan sebagai media alternatif dalam memperkenalkan wisata di Kabupaten Seram Bagian Barat. Berikut hasil dari perancangan :
Gambar 6. Scene 1
Gambar 7. Scene 2
Scene 2 adalah scene yang menceritakan keadaan geografis daerah potensi wisata. keadaan alam yang masih bersih dan hijau. Jenis shoot yang digunakan adalah
Mediun Shoot dan Panning Around. Untuk menampilkan suasana hutan yang masih hijau dan indah. Adapun scene 2dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 8. Scene 3
Scene 3 adalah scene yang menceritakan keindahan air terjun dan suasana alam di sekitar. Jenis shoot yang digunakan adalah Long Shoot dan Medium Shoot.
Untuk menampilkan indahnya air terjun dan suasana sekitar. Adapun scene 2 dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 9. Scene 4
Scene 4 adalah scene yang menceritakan keadaan gua yang bersejarah serta keindahan yang ada di dalamnya. Jenis shoot yang digunakan adalah Long Shoot
Gambar 10. Scene 5
Scene 5 adalah scene yang menceritakan suasana dari pulau –pulau dan keindahan pantai yang ada di Seram barat. Jenis shoot yang digunakan adalah Long Shoot, Medium Shoot, Panning, dan Time Lapse. Untuk Memberikan kesan megah dari pulau –pulau dan keindahan pantai. Adapun scene 5 dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 11. Scene 6
Scene 6 adalah scene yang menceritakan keindahan bawah laut serta berbagai macam biota laut. Jenis shoot yang digunakan adalah Medium Shoot ,Close Up
dan panning. Untuk menampilkan keadaan bawah laut serta jenis ikan yang ada. Adapun scene 6 dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 12. Scene 7
Gambar 13. Scene 8
Scene 8 adalah scene yang menceritakan suasana budaya makan bersama yang dinamakan makan patita dan menampilkan beberapa makanan khas daerah. Jenis
shoot yang digunakan adalah Long Shoot, medium shoot, dan Close UP. Untuk menampilkan keadaan masyarakat yang memiliki budaya dan ciri khas daerah serta menampilkan human interest suasana makan bersama. Adapun scene 8 dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 14. Scene 9
Scene 9 adalah scene yang menceritakan peninggalan sejarah yaitu benteng manipa serta suasana sekitar. Jenis shoot yang digunakan adalah Long Shoot dan
medium shoot. untuk menampilkan bentuk dan suasana benteng di manipa. Adapun scene 9 dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 15. Scene 10
Gambar 16. Scene 11
Scene 11 adalah scene yang menceritakan Suasana Resort serta fasilitas yang ada sebagai salah satu pilihan tempat tinggal yang ada di pulau osi. Jenis shoot yang digunakan adalah Long Shoot, medium shoot, dan Close Up. Untuk menampilkan keadaan resort serta fasilitas yang ada. Adapun scene 11 dapat dilihat pada gambar 16.
Gambar 17. Scene 12
Scene 12 adalah scene penutup yang menceritakan seorang nelayan sedang memandu arah untuk ke pelabuhan serta Suasana pelabuhan Hatu, dan sunset. Jenis shoot yang digunakan adalah Long Shoot, medium shoot, dan Time Lapse.
Untuk menampilkan keadaan di soreh hari ketika matahari terbenam. Adapun scene 12 dapat dilihat pada gambar 17.
Perancangan Media
Gambar 18 Rencana implementasi Video Promosi
Hasil dari video yang telah dirancang akan aplikasikan oleh Dinas Pariwisata Seram barat untuk keperluan promosi dan di aplikasikan ke dalam website
Kabupaten Seram Bagian Barat, sesuai dengan gambar 18.
5. Evaluasi dan Pengujian Perancangan Video Promosi Potensi Wisata Kabupaten Seram Bagian Barat
Pada bagian ini, evaluasi video Promosi Pariwisata Kabupaten Seram Barat secara kualitatif melalui wawancara dilakukan kepada Kepala Dinas Kabupaten Seram Bagian Barat dan salah satu ahli sinematografi. Pengujian dilakukan dengan Bapak Demianus Ahiyate selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat, hasil evaluasi yang dilakukan membahas dua hal yakni apakah video promosi yang telah dirancang sudah sesuai berdasarkan penelitian awal mengenai media promosi yang lebih menarik untuk pariwisata di Kabupaten Seram Barat dan hal yang kedua adalah apakah muatan isi video sudah sesuai dengan objek pariwisata yang nantinya akan dikembangkan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menurut Kepala Dinas Priwisata Kabupaten Seram Barat menejelaskan secara keseluruhan video promosi yang dibuat layak untuk dijadikan sarana promosi yang lebih baik dan menarik untuk pariwisata Kabupaten Seram Barat dan untuk kedepannya akan dikembangakan beberapa objek wisata unggulan lainnya. Unsur budayanya juga sudah cukup baik serta kehidupan sosial masyarakat Seram bagian barat yang ditampilkan sudah sesuai. Video promosi yang telah dirancang sangat berguna untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat. Dengan adanya video promosi ini maka diharapkan dapat menarik minat wisatawan.
bisa terlihat detail dari objek wisata yang dipromosikan. Backsound masih kurang
balance hal ini disebabkan karena level volume backsound masih lebih besar bila dibandingkan oleh suara narator. Sebagai masukan, bumper out pada akhir video perlu ditambahkan.
6. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Seram Barat. dapat dijadikan sebagai media promosi baru yang lebih menarik dalam mempromosikan objek-objek pariwisata yang ada di Kabupaten Seram Barat. Informasi yang terdapat dalam video promosi pariwisata telah ditampilkan sesuai dengan beberapa kriteria wisata seperti wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah yang menjadikan media promosi ini bisa dijadikan sebagai sarana yang menarik minat wisatawan dan sebagai upaya untuk memicu menaikkan angka kunjungan wisata Kabupaten Seram Barat.
7. Pustaka
[1] Mengoptimalkan Media Sosial untuk Promosi Pariwisata (Mei 2016) : http://m.radarbangka.co.id/rubrik/detail/perspektif/13837/mengoptimalkan -medsos-untuk-promosi-pariwisata.html. Diakses tanggal 11 juni 2016 [2] Akbarian dan Bambang., 2012, Perancangan Video Promosi Wisata Jawa
Timur. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
[3] Sabintoe, Ishak., 2015, Perancangan Video Promosi Potensi Wisata Wilayah Pamona Raya Kabupaten Poso.
[4] Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) Hal. 12
[5] Vaughan, Tay., 2004, Multimedia : Making It Work,Sixth Edition, McGraw Hill Technology Education.
[6] Musburger, Robert B. Single-Camera Video Production 5th Edition. 2010. USA
[7] Djaslim, Saladin dan Yevis M., 2002, Intisari Pemasaran, dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung: Linda Karya
[8] Buchari Alma., 2006, Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. [9] Sidik Permana, Yasa., 2012, Perancangan Dan Pembuatan Video Promosi
Wisata Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri Kabupaten Kulo Progo. Yogyakarta : AMIKOM.
[10] Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata
[11] Gromang, Frans dan Oka Yoeti.2003. Manajemen Kepariwisataan di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media
[12] Miles, M.B and Huberman, M.A.1984. Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication
[14] M.S. Gumelar., 2011, Academic Writing. Jakarta. Lulu.com
[15] P.C.S. Sutisno., 1993, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video. Penerbit PT Grasindo. Jakarta.