BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kota Salatiga, yang merupakan tempat berdirinya
komunitas teater Angka Nol. Sebuah komunitas teater yang menyebut diri mereka
sebagai komunitas teater kampung karena mereka berasal dari kampung, memiliki
angota yang merupakan satu kampung, dan hasil karya mereka ditujukan untuk
mengangkat nama kampung mereka, kampung Krajan. Komunitas ini berdiri secara
independent, dari hasil pemikiran seorang pelaku seni bernama Bpk. Sentot Seasen
yang kemudian didukung oleh rekan-rekan di kampung Krajan Salatiga. Meski dengan
keterbatasan dana komunitas ini masih tetap berjalan hingga tahun ke lima sejak awal
didirikanya. Eksistensi komunitas teater Angka Nol dibuktikan dengan banyaknya
acara yang mereka isi, salah satunya di Cakra TV serta sempat diliput oleh media cetak
Kompas (lihat tabel 4.1).
3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya
sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang situasi lapangan apa adanya
(Widodo, 2004:46)
Penelitian ini menggambarkan pola komunikasi yang dilakukan oleh
Komunitas Teater Angka Nol Salatiga dalam upayanya memempertahankan eksistensi
di dunia seni teater. Komunikasi merupakan faktor penting yang kemudian menjadi
tiang penyangga bagi keberadaan suatu komunitas dimana dengan komunikasi yang
baik, suatu komunitas bahkan tetap berdiri meski dengan keterbatasan dana sekalipun.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sebuah penelitian
untuk mengemukakan gambaran dan atau pemahaman (understanding) mengenai
bagaimana dan mengapa suatu gejala realitas komunikasi terjadi (Pawito, 2007:35)
3.3 Unit Analisa dan Unit Amatan
Unit analisa merupakan aras agregasi data yang dikumpulkan untuk dianalisa
dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian (Ihalauw, 2004:174).
adalah pola komunikasi yang dilakukan oleh komunitas teater Angka Nol untuk
mempertahankan eksistensi di dunia seni teater.
Unit amatan merupakan sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh
data dalam rangka menggambarkan dan menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw,
2004:178). Pada penelitian ini, yang menjadi unit amatan adalah Komunitas Teater
Angka Nol. Pemilihan komunitas teater Angka Nol sebagai obyek penelitian tidak lepas
dari beberapa faktor yang membuat peneliti tertarik diantaranya adalah kenyataan
bahwa komunitas ini berdiri dengan biaya sendiri tanpa bantuan sponsor atau yang
lainnya, mereka memiliki 50 anggota tetap (lihat lampiran 3) dan kesemuanya adalah
penduduk kampung Krajan yang notabene sebagian besar dari mereka tidak memiliki
latar belakang pendidikan seni pertunjukan. Berbeda dari komunitas teater lain yang
kebanyakan dari mereka berada di bawah naungan lembaga sehingga secara financial
tidak mengalami kesulitan dikarenakan adanya sponsor yang membiayai, Angka Nol
dengan keterbatasan finansial (lihat lampiran 1 hasil wawancara dengan Sentot seasen)
serta tidak adanya media iklan untuk promosi hingga kini masih tetap berjalan hingga
tahun kelima sejak awal didirikannya.
3.4 Jenis Data
3.4.1 Data Primer (data yang belum diolah) adalah data yang diperoleh secara
langsung dari obyek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi (Ruslan,
2003:29).
Data primer penelitian diperoleh dari hasil wawancara dengan beberapa
informan kunci yang bergabung di Komunitas Teater Angka Nol diantaranya
adalah pendiri, ketua, serta beberapa anggota di komunitas ini yang dipilih
secara acak dari anggota lama hingga anggota yang baru bergabung.
3.4.2 Data Sekunder (data yang sudah diolah) adalah data yang sudah tersedia melalui
publikasi dan informasi yang dikeluarkan perusahaan sperti buku, jurnal,
ataupun artikel (Ruslan, 2003:30)
Data sekunder diperoleh dari buku-buku acuan, serta data-data tertulis yang
diperoleh dari Komunitas Teater Angka Nol Salatiga.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Berupa buku terkait teater dan perkembanganya di indonesia,
buku-buku mengenai teori komuniasi, serta acuan lainya yang mendukung.
2. Wawancara
Wawancara digunakan dalam penelitian agar mampu dengan cepat
memperoleh informasi yang dibutuhkan, lebih meyakinkan peneliti bahwa
narasumber menafsirkan pertanyaan dengan benar, memberikan kemungkinan atas
keluwesan dalam proses pengajuan pertanyaan, informasi dapat leebih siap
diperiksa kesahihanya atas dasar isyarat nonverbal (Widodo, 2004:50)
Wawancara dilakukan dengan beberapa pihak terkait diantaranya adalah
pendiri komunitas teater Angka Nol, ketua, serta beberapa anggota yang bergabung
di dalamnya.
3. Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung (tanpa mediator)
suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek itu.
(Krisyantono, 2006:108).
Peneliti melakukan pengamatan serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan
yang dilakukan oleh Komunitas Teater Angka Nol Salatiga.
3.6 Sumber Informasi
Sumber informasi adalah orang, institusi, atau data yang tersedia yang dapat
memberikan informasi atau data yang diperoleh melalui proses wawancara atau
recording. Sumber informasi pada penelitian ini adalah pendiri komunitas teater Angka
Nol, ketua, serta beberapa anggota yang bergabung di komunitas ini. Disamping itu
informasi juga diperoleh dari berbagai sumber lain, berupa data tertulis yang diperoleh
dari pihak angka nol, serta sumber-sumber lain yang mendukung.
3.7 Teknik Analisa Data 1. Identifikasi masalah
Dilakukan dengan mengacu pada rumusan masalah serta unit analisa dan
yaitu sebuah bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan
membuang yang tidak perlu serta mengorganisasikan data, sehingga didapatkan
kesimpulan-kesimpulan akhir dan dapat diverifikasikan (Hubermen & Miles,
1992:16)
2. Seleksi unit analisa
Fokus penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan sejumlah informasi
yang diperoleh di lapangan yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan
yang relevan di penelitian ini.
3. Analisa data
Penelitian ini menggunakan analisa triangulasi, yaitu menganalisa
jawaban dari subyek penelitian dengan meneliti kebenaranya dengan data empiris
(sumber data lain) yang tersedia (Kriyantono, 2006:71)
Trianggulasi yang digunakan adalah trisnggulasi sumber, trianggulasi
teori, dan trianggulasi metode.
a. Trianggulasi sumber adalah cara membandingkan dan mengetahui derajat
kebenaran dari suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
Dimana dalam penelitian ini sumber diambil dari anggota Komunitas Teater
Angka Nol Salatiga.
b. Trianggulasi teori adalah cara untuk memanfaatkan dua atau lebih teori untuk
dipadukan dengan data yang diperoleh.
c. Trianggulasi metode digunakan untuk mengecek keabsahan data atau temuan
penelitian dari wawancara dan observasi.
4. Penarikan kesimpulan
Setelah melalui beberapa tahap dari identifikasi masalah serta seleksi unit
analisa, hasil data yang diperoleh diolah dengan metode trianggulasi yang kemudian