• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN 2017/2018"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V

TAHUN 2017/2018

MATA KULIAH METODE PENELITIAN HUKUM

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

KELAS D

Muh_Nur_Jamal

D070AF70

081223956738

16jamal

muh.jamal08

muh.nurjamaluddin UNIVERSITY

KADER HmI KOMHUK

UNPAS-BANDUNG

(2)

Silakan follow ya

   [email protected] muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id [email protected] SAAT INI

Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 28, Gang Senang Raharja, RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,

Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia ASAL

Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia

(3)

Renungan

Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya

Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat

(4)

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261 UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2017/2018

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN HUKUM

HARI, TANGGAL : RABU, 8 NOVEMBER 2017 KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G / V

WAKTU : 60 MENIT

DOSEN : TIM DOSEN

SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK

Soal:

1. Soalnya, yaitu:

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Metode Penelitian Hukum!

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa metode penelitian hukum ialah suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang mempunyai tujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.

b. Jelaskan manfaat belajar Metode Penelitian Hukum bagi Saudara!

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa manfaat metode penelitian hukum, yaitu:

1) Mendapatkan pengetahuan tentang suatu gejala, sehingga dapat merumuskan

masalah.

2) Memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang sutua gejala, sehingga dapat

merumuskan hipotesa.

3) Mendapatkan keterangan tentang frekuensi peristiwa.

(5)

Adapun menurut Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) bahwa manfaat belajar Metode Penelitian Hukum, yaitu:

1) Secara teoritis dapat memberikan pemahaman mengenai penyelesaian kasus dalam

bidang hukum dengan menggunakan metode yang telah ditentukan.

2) Secara praktis dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan

pokok bahasan yang telah diteliti.

c. Mengapa manusia melakukan Penelitian Hukum?

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa alasan manusia melakukan Penelitian Hukum, yaitu:

1) Penelitian hukum didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat

luas. Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.

2) Penelitian hukum dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin

tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luar

dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih tinggi, dan lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu disalurkan

untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman. Contohnya,

manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan sebagainya yang terjadi pada hukum dalam kehidupan sehari-harinya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.

(6)

3) Penelitian hukum dilakukan untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan, baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya. Pemecahan masalah melalui penelitian hukum dilakukan secara objektif,

sistematis, menggunakan metode dan mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.

4) Pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas dengan sesuatu yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan manusia yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalam waktu relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang lebih luas dan komplek melalui penelitian. Dengan demikian pencapaian yang diinginkan manusia melalui

penelitian hukum sangat tergantung ruang lingkup penelitian yang dirancang, baik yang dirancang dan dilaksanakan sendiri, maupun melibatkan banyak orang.

d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masalah, dan bagaimana syaratnya agar dalam suatu judul tugas akhir Saudara, hal itu muncul?

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa masalah adalah ketidaksesuaian yang terjadi antara keharusan (das sollen) dengan

kenyataan (das sein). Tentunya yang menjadi syarat dalam suatu judul tugas akhir yaitu ada

permasalahan yang terjadi antara peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan praktiknya, sehingga ditemukan siapa pelakunya, siapa korbannya dan melanggar peraturan yang mana dan ada pertistiwa hukum yang dapat dikaji.

e. Jelaskan bagaimana langkah-langkah Saudara dalam melakukan penelitian hukum dirinci dengan jelas!

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto sebagaimana telah disampaikan pula oleh C.M. Mercado

dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa langkah-langkah

(7)

2) Penyusunan pengantar permalasahan. 3) Perumusan permasalahan.

4) Penegasan maksud dan tujuan.

5) Penyusunan kerangka teoritis yang bersifat tentantif.

6) Penyusunan kerangka konsepsionil dan definisi-definisi operasionil. 7) Perumusan hipotesa.

8) Pemilihan/penetapan metodelogi. 9) Penyajian hasil-hasil penelitian. 10) Analsisa data yang telah dihimpun.

11) Penyusunan suatu ikhitsar hasil-hasil penelitian. 12) Perumusan kesimpulan.

13) Menyusun saran-saran untuk penelitian-penelitian mendatang.

2. Soalnya, yaitu:

a. Jelaskan bahan-bahan hukum apa saja yang Saudara kaji dalam penelitian kepustakaan sehingga dihasilkan data apa?

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa bahan-bahan hukum yang dikaji dalam penelitian kepustakaan, yaitu:

1) Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif berupa

peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan yang digunakan

adalah peraturan perundang-undangan yang memiliki kaitan dengan penelitian

yang dilakukan.

2) Bahan hukum sekunder biasanya berupa pendapat hukum / doktrin/ teori-teori yang

diperoleh dari literatur hukum, hasil penelitian, artikel ilmiah, maupun website yang terkait dengan penelitian. Bahan hukum sekunder pada dasarnya digunakan untuk memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer. Dengan adanya bahan hukum

sekunder maka peneliti akan terbantu untuk memahami/menganalisis bahan hukum primer. Termasuk pula dalam bahan hukum sekunder adalah wawancara dengan

narasumber. Pada penelitian hukum normatif, wawancara dengan narasumber dapat

dilakukan dan digunakan sebagai salah satu data sekunder yang termasuk sebagai bahan hukum sekunder. Hal tersebut karena wawancara dengan narasumber digunakan sebagai pendukung untuk memperjelas bahan hukum primer.

(8)

3) Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum yang memberikan penjelasan dan petunjuk terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Biasanya bahan hukum tersier diperoleh dari kamus hukum, kamus bahasa Indonesia, kamus bahasa

Inggris, dan sebagainya.

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penelitian hukum normatif dengan pendekatan yuridis normatif!

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa penelitian hukum normatif dengan pendekatan yuridis normatif disebut sebagai

penelitian hukum doktriner atau penelitian kepustakaan. Dinamakan penelitian hukum

doktriner dikarenakan penelitian ini hanya ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis sehingga penelitian ini sangat erat hubungannya pada pada perpustakaan karena akan membutuhkan data-data yang bersifat sekunder pada perpustakaan. Dalam penelitian hukum normatif hukum yang tertulis dikaji dari berbagai aspek seperti aspek teori, filosofi,

perbandingan, struktur/ komposisi, konsistensi, penjelasan umum dan penjelasan pada tiap pasal, formalitas dan kekuatan mengikat suatu undang-undang serta bahasa yang digunakan adalah bahasa hukum. Sehingga dapat kita simpulkan pada penelitian hukum normatif mempunyai cakupan yang luas.

c. Jelaskan bagaimana ciri-ciri dari penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empirik, yang sudah Saudara pelajari!

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa penelitian hukum normatif adalah metode penelitian hukum yang mengkaji

hukum tertulis dengan berbagai aspek seperti teori, sejarah, filosofi, perbandingan, struktur dan komposisi, lingkup dan materi, konsistensi, penjelasan umum dan penjelasan pada tiap pasal, formalitas dan kekuatan mengikat seuatu perundangan.

Adapun ciri-ciri dari penelitian hukum normatif, yaitu:

1) Penggunaan kerangka teori intern tentang hukum seperti undang-undang atau

peraturan pemerintah.

2) Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan. 3) Biasanya menggunakan bentuk analisis kualitatif dengan menarik kesimpulan yang

(9)

Kemudian penelitian hukum empiris merupakan sebuah metode penelitian hukum yang

berupaya untuk melihat hukum dalam artian yang nyata dan untuk meneliti bagaimana hukum bekerja di masyarakat. Dikarenakan hukum penelitian ini erat hubungannya dengan

masyarakat maka tidak jarang penelitian hukum empiris disebut juga sebagai penelitian

hukum sosiologis. Dapat dikatakan juga penelitian hukum empiris sebagai penelitian yang

dilakukan dengan cara meneliti data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti dari

masyarakat sebagai responden. Adapun ciri-cirinya, yaitu:

1) Terdapat kerangka teori, yakni menggunakan teori sosial mengenai hukum atau teori

hukum sosiologis.

2) Terdapat penggunaan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari kehidupan masyarakat, misalnya melalui wawancara, observasi atau

penggunaan kuesioner.

3) Biasanya menggunakan bentuk analisis kuantitatif yang mana kesimpulannya

dituangkan dalam bentuk angka.

3. Soalnya, yaitu:

a. Jelaskan perbedaan pemecahan masalah melalui cara-cara tradisional dan melalui penelitian!

Jawaban:

Pemecahan masalah melalui cara-cara tradisional dilakukan dengan tradisi atau kebiasaan

tanpa melalui prosedur atau dilakukan secara instan sehingga hasilnya memungkinkan berdasarkan asumsi-asumsi yang bersifat spekulatif, sedangkan pemecahan masalah

melalui penelitian dilakukan secara sistematis, terstruktur dengan menggunakan metode

sehingga hasilnya lebih cenderung tepat dan akurat.

b. Jelaskan jenis-jenis kebenaran dalam penelitian!

Jawaban:

Menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Penelitian Hukum bahwa jenis-jenis kebenaran dalam penelitian, yaitu:

1) Kebenaran pragmatis, kebenaran yang menurut teori ini sesuatu dianggap benar bila

terbukti sesuatu itu mendatangkan manfaat. Konsep kebenaran ini nampaknya kurang

cocok untuk mengukur kebenaran sejarah, apalagi kalau pragmatis itu dilihat dari segi manfaat langsung. Tetapi kalau manfaat itu berkait dengan kegunaan tidak langsung dan bersifat tidak imateriil, bisa saja dengan kriteria kebenaran ini.

(10)

2) Kebenaran empiris, kebenaran yang umumnya menunjuk kepada yang dianggap benar

bila sesuai dengan pengalaman inderawi atau dapat diamati oleh indra. Menurut

pandangan ini, suatu pernyataan dianggap benar bila didukung oleh fakta empiris. Artinya penyajian atau pembuktian secara empirislah yang dianggap lebih mensahkan pernyataan kebenaran itu bisa diterima atau tidak. Dengan prinsip bahwa suatu pernyataan sejauh itu dianggap benar kalau ada kenyataan empris, maka teori kebenaran ini bisa saja digunakan untuk studi sejarah, asal para sejarawan benar-benar memiliki perhatian dan sungguh-sungguh dalam melakukan pengamatan dan melakukan interpretasi tanpa ditumpangi kepentingan, kecuali untuk kepentingan ilmiah.

3) Kebenaran berdasarkan teori korespondensi, sesuatu dinyatakan benar apabila

terdapat kesesuaian antara pernyataan atau materi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan itu berkorespondensi/berhubungan/sesuai dengan objek yang dimaksud dalam pernyataan. Dalam hal ada pengertian bahwa fakta yang merupakan

pernyataan dari suatu peristiwa sesuai atau dapat dibuktikan berdasarkan realitas. 4) Kebenaran menurut teori koherensi, sesuatu atau pernyataan itu dianggap benar,

apabila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya. F. H. Bradley menyatakan bahwa kebenaran sebagai suatu

pernyataan dianggap benar bila itu dalam keadaan saling berhubungan, relevan dengan lain yang benar. Kebenaran sejarah merupakan rumusan dari suatu jaringan antar fakta yang saling berkaitan. Kebenaran sejarah ditentukan oleh suatu kecermatan penelitian, pengusutan terhadap koherensi (konsitenitas) dan hubungan antar fakta yang berhubungan dalam suatu jaringan (historis) tersebut.

c. Buat makalah judulnya kekinian yang menggambarkan persoalan hukum yang terjadi di masyarakat!

Jawaban:

“KEWENANGAN POLISI DALAM MELAKUKAN SIDANG TILANG LANGSUNG DI JALAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN”

“KEWENANGAN MPR DALAM MEMBERIKAN TAFSIR KONSTITUSIONAL PADA JUDICIAL REVIEW DI MAHKAMAH KONSTITUSI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MD3”

(11)

Bandung, 8 November 2017 Penulis,

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang mengakibatkan pandangan masyarakat multikultural terhadap suatu yang tidak dapat dijadikan alasan untuk hidup berdampingan secara harmonis adalah ….. beragamnya

Menurut penjelasan Undang-undang Dasar 1945 Pasal 32 Amandemen ke-4 bahwa keterkaitan antara budaya daerah dan budaya nasional adalah dalam rangka menempatkan kebudayaan

Pada gambar end-end delay, tentukan delay transmisi yang ada di link pertama, kedua dan ketiga, pilih dibawah ini yang paling benar secara berurutan (dengan asumsi packet length

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup serta objek penyelidikan Ilmu Negara adalah negara dalam pengertian abstrak, terlepas dari waktu dan tempat, bukan suatu

Dapat dikatakan sebagai upaya hukum luar biasa oleh pada dasarnya suatu putusan tersebut hanya mengikat para pihak yang berperkara saja (antara pihak penggugat dan

Bedasarkan Pasal 378-384 Rv dan pasal 195 ayat (6) HIR dapat dikatakan sebagai upaya hukum luar biasa oleh pada dasarnya suatu putusan tersebut hanya mengikat para

1) Hukum mengenai kekuasaan memerintah yang sekaligus dikaitkan dengan hukum mengenai peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan atau dikenal dengan

Kemudian perbedaan dilihat dari prosesnya bahwa Hukum Acara Peradilan Agama prosesnya menggunakan ketentuan pasal 59 Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan