• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rabu, 19 Agustus 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rabu, 19 Agustus 2015"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

PENGENDALIAN INTERN DALAM PELAKSANAAAN DAN

PERTANGUNGJAWABAN APBN :

Pengalaman Kementerian Keuangan

(2)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Agenda

• Konsep Dasar Pengendalian Intern

• Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban

APBN

• Pengendalian Intern dalam Pelaksanaan

dan Pertanggungjawaban APBN

• Pengalaman Kementerian Keuangan

(3)

Konsep Dasar

Pengendalian Intern

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI

di Lingkungan Kemristekdikti

(4)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Kenapa perlu kontrol?

4

ADA HAL YANG TIDAK PASTI

(5)

Bagaimana praktik kontrol?

 Internal check: kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang diawasi orang lain

 Pengawasan melekat

 Sistem pengendalian manajemen: organisasi,

personil, kebijakan, perencanaan, prosedur,

pencatatan, pelaporan, reviu intern

(6)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Bagaimana praktik kontrol?

6

Terjadi perubahan fokus pengendalian yang

dulunya “hard control” menjadi terintegrasi antara

“hard control” dan “soft control”

(7)

Terbit kerangka pengendalian intern terintegrasi

1992

GAO

Standards for

Internal

Control in the

Federal

Government

1999

Internal Control

Integrated

Framework

INTOSAI

Guidelines for

Internal Control

Standards

for the Public

Sector

2004

PP-60/2008

Sistem

Pengendalian

Intern Pemerintah

2008

(8)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Definisi Pengendalian Intern

8

Proses yang

dipengaruhi oleh dewan

direksi entitas,

manajemen, dan

personil lainnya,

dirancang untuk

memberikan jaminan

yang memadai

mengenai pencapaian

tujuan

Proses integral yang

dipengaruhi oleh

manajemen dan personil

suatu entitas dan

dirancang untuk mengatasi

risiko dan memberikan

jaminan yang memadai

dalam mewujudkan misi

entitas dan tujuan umum

dapat tercapai

Proses yang integral

pada tindakan dan

kegiatan yang

dilakukan secara terus

menerus oleh pimpinan

dan seluruh pegawai

untuk memberikan

keyakinan memadai

atas tercapainya tujuan

organisasi

(9)

Definisi Pengendalian Intern

Proses

Dipengaruhi

manusia

Keyakinan

memadai

Mewujudkan

tujuan

• Pimpinan

• Pegawai

• Tidak mutlak

• Memiliki

keterbatasan

• Terintegrasi

Terus-menerus

Operasi, pelaporan,

ketaatan,

pengamanan aset

(10)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Keterbatasan Pengendalian Intern

10

• Pertimbangan (judgement)

• Gangguan (breakdown)

• Pengabaian manajemen

• Kolusi

• Biaya vs manfaat

(11)

Visualisasi Konsep Pengendalian Intern

Korelasi antara

komponen-komponen

pengendalian intern

(12)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Visualisasi Konsep Pengendalian Intern

12

(13)

 kegiatan yang efektif dan efisien

 keandalan pelaporan keuangan

 pengamanan aset negara

 ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

 melaksanakan operasi secara tertib, beretika, ekonomis, efisien, dan efektif

 memenuhi kewajiban akuntabilitas

 mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

 pengamanan sumber daya terhadap kehilangan, penyalahgunaan, & kerusakan

 efektivitas dan efisiensi operasi

 keandalan pelaporan keuangan

 kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Tujuan Pengendalian Intern

COSO

INTOSAI

(14)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Unsur Pengendalian Intern

14

Lingkungan pengendalian

Penilaian risiko

Aktivitas/kegiatan pengendalian

Informasi & komunikasi

Pemantauan

(15)

Tanggung Jawab

 Manajemen bertanggung jawab merancang,

melaksanakan, memelihara dan

mendokumentasikan pengendalian intern

 Setiap orang bertanggung jawab atas pengendalian

intern sesuai perannya

 Internal auditor mengevaluasi dan memberikan

rekomendasi untuk mendukung efektivitas

pengendalian intern

(16)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

PP-60/2008 SPIP

16

SPIP

Penutup

Bab IV

Bab I

Umum

Bab III

Penguatan

Bab II

Unsur SPIP

Pengawasan

Intern

Pembinaan

Umum

Lingkungan

Pengendalian

Kegiatan

Pengendalian

Umum

Pemantauan

Informasi &

Komunikasi

DAFTAR UJI

Ps. 47 Ps. 48-58 Ps. 59 Ps. 60-61 Ps. 1-2 Ps. 3

Penilaian

Risiko

Ps. 4-12 Ps. 13-17 Ps. 18-40 Ps. 41-42 Ps. 43-46

(17)

SPIP dalam Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara

tercapainya tujuan organisasi

kegiatan efektif dan efisien – pelaporan keuangan andal –

pengamanan aset – ketaatan terhadap peraturan

PEMERINTAH PUSAT & DAERAH

mengelola keuangan negara

Perencanaan – Pelaksanaan – Pengawasan – Pertanggungjawaban

Keyakinan

Memadai

PAKET UUKN

• UU-17/2003

• UU-1/2004

• UU-15/2004

akuntabilitas kepada PUBLIK:

(18)

Pelaksanaan dan

Pertanggungjawaban APBN

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI

di Lingkungan Kemristekdikti

(19)

Pejabat Perbendaharaan Negara

(UU No. 1 tahun 2004 Pasal 4 s.d. 10)

• Menteri/pimpinan lembaga adalah

Pengguna

Anggaran/Pengguna Barang

bagi Kementerian

Negara/Lembaga yang dipimpinnya;

• Menteri Keuangan adalah

Bendahara Umum Negara;

• Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota

mengangkat

Bendahara Penerimaan/Bendahara

Pengeluaran

untuk melaksanakan tugas kebendaharaan

dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan/belanja

pada kantor/satker dilingkungan K/L/Satker perangkat

daerah

(20)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah

(Pasal 11 s.d. 12)

• Tahun anggaran meliputi satu tahun mulai dari tanggal 1 Januari

sampai dengan 31 Desember;

• APBN dalam satu tahun anggaran meliputi :

a. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih;

b. Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai penguran nilai

kekayaan bersih

c.

Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran

yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran ybs

maupun tahun-tahun anggaran berikutnya

• Penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Rekening Kas

Umum Negara

(21)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran

Perubahan mendasar:

Pembagian kewenangan,

(22)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

22

(23)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MENTERI KEUANGAN DAN

MENTERI TEKNIS

Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang

keuangan pada hakekatnya adalah Chief Financial Officer

(CFO) Pemerintah R.I.

(24)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti 24

Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran

Presiden

(sebagai CEO)

Kepala KPPN

(selaku Kuasa CFO)

Kepala Kantor

(selaku Kuasa COO)

Menteri Keuangan

(sebagai CFO)

Menteri Teknis

(sebagai COO)

Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program Pendelegasian kewenangan perbendaharaan

(25)

Comptabel beheer

Administratief beheer

PEMBUATAN

KOMITMEN

PENGUJIAN &

PEMBEBANAN

PERINTAH

PEMBAYARAN

PENGUJIAN

PENCAIRAN

DANA

Pemisahan Kewenangan

(26)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti 26

Comptabel beheer

Administratief

beheer

Administratief beheer

PEMBUATAN

KOMITMEN

PENGUJIAN &

PEMBEBANAN

PERINTAH

PEMBAYARAN

PENGUJIAN

PENCAIRAN

DANA

Yang berlaku sebelum

(27)

Pengurusan Komtabel

(Comptabel Beheer)

Pengurusan Administratif

(Administratief Beheer)

PENGUJIAN &

PEMBEBANAN

PERINTAH

PEMBAYARAN

PENGUJIAN

PENCAIRAN

DANA

Menteri Teknis

Selaku Pengguna Anggaran

Menteri Keuangan

Selaku BUN

PEMISAHAN KEWENANGAN

DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARA

PEMBUATAN

KOMITMEN

(28)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

28

Pelaporan

Dari

Realisasi Anggaran

Ke

LAPORAN KEUANGAN

(29)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Audit

Sasaran:

Audit keuangan,

Audit kinerja.

Audit dengan Tujuan tertentu.

(30)

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN

RUU

pertanggungjawaban

pelaksanaan

APBN,

berupa laporan keuangan yang telah diperiksa BPK,

disampaikan kepada DPR

selambat-lambatnya

6

bulan

setelah tahun anggaran berakhir.

Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi :

o

Laporan Realisasi APBN,

o

Neraca,

o

Laporan Arus Kas, dan

o

Catatan atas Laporan Keuangan

(dilampiri laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya).

Akrual : + LO dan LPE.

(31)

Pengendalian Intern dalam Pelaksanaan

dan Pertanggungjawaban APBN

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI

di Lingkungan Kemristekdikti

(32)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Lingkungan Pengendalian

32

Membentuk nada organisasi, mempengaruhi

kesadaran pengendalian orang-orangnya, dan

menjadi fondasi disiplin dan struktur bagi

komponen pengendalian intern yang lain.

(33)

Lingkungan Pengendalian

• Jaga integritas dan

nilai-nilai etik dalam

melaksanakan

anggaran.

• Beri kewenangan

kepada pejabat yang

kompeten.

• Bentuk struktur sesuai

kebutuhan dan

governance

• Berdayakan Inspektorat

jenderal agar efektif.

Struktur organisasi

• Jaga integritas dalam

pelaporan dan

pertanggungjawaban.

• Tunjuk pejabat yang

kompeten dalam

pelaporan keuangan;

• Komitmen pimpinan

dalam pelaporan

keuangan.;

• Berdayakan Inspektorat

jenderal untuk

melakukan review atas

Lap.keuangan.

• Penegakan integritas & nilai etika;

• Komitmen terhadap kompetensi;

• Kepemimpinan yang kondusif;

• Pembentukan struktur organisasi

yang sesuai dengan kebutuhan;

• Pendelegasian wewenang dan

tanggung jawab yang tepat;

• Penyusunan dan penerapan

kebijakan yang sehat tentang

pembinaan sumber daya manusia;

• Perwujudan peran aparat

pengawasan intern pemerintah

yang efektif; dan

• Hubungan kerja yang baik dengan

instansi pemerintah terkait

(34)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Penilaian Risiko

34

Penilaian atas kemungkinan kejadian yang

mengancam pencapaian tujuan dan sasaran.

(35)

Penilaian Risiko

• Rumuskan tujuan

pelaksanaan

• Identifikasi risiko

pelaksanaan anggaran.

• Analisis risiko

pelaksanaan anggaran.

Pelaksanaan

• Rumuskan tujuan

pertanggungjawaban.

• Identifikasi risiko

• Analisis risiko.

Pertangungjawaban

• Identifikasi risiko

• Analisis risiko

• Perlu penetapan

tujuan instansi dan

kegiatan

(36)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Aktivitas/Kegiatan

Pengendalian

36

Kebijakan dan prosedur yang

membantu memastikan perintah/arahan

atau respon risiko dilaksanakan.

(37)

Aktivitas/Kegiatan Pengendalian

Pelaksanaan

Pertangg.

SPIP

• Reviu atas kinerja instansi pemerintah yg

bersangkutan;

• Pembinaan sumber daya manusia;

• Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;

• Pengendalian fisik atas aset;

• Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran

kinerja;

• Pemisahan fungsi;

• Otorisasi atas transaksi dan kejadian yg penting;

• Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas

transaksi dan kejadian;

• Pembatasan akses atas sumber daya dan

pencatatannya;

• Akuntabilitas terhadap sumber daya dan

pencatatannya; dan

(38)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Informasi dan Komunikasi

38

Informasi harus tepat waktu, terkini,

akurat dan dapat diakses oleh pihak

yang tepat serta didukung dengan

komunikasi efektif.

(39)

Informasi dan Komunikasi

Pelaksanaan

Pertangg.

SPIP

• Pimpinan Instansi Pemerintah

wajib mengidentifikasi,

mencatat, dan

mengkomunikasikan informasi

dalam bentuk dan waktu yang

tepat

• Komunikasi atas informasi

wajib diselenggarakan secara

efektif

(40)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Pemantauan

40

Menilai kualitas kinerja sistem

(41)

 Pemantauan berkelanjutan

 Evaluasi terpisah

 Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya

 Pemantauan berkelanjutan

 Evaluasi terpisah

 Laksanakan TL

 Pemantauan berkelanjutan

 Evaluasi terpisah

 Laksanakan TL

Pemantauan

Pelaksanaan

Pertangg.

SPIP

(42)

Pengalaman Kementerian Keuangan

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI

di Lingkungan Kemristekdikti

(43)

Pendahuluan

• Kemenkeu mengemban tugas strategis dalam pengelolaan keuangan negara

• Sasaran strategis terkait penerimaan negara, penganggaran,

perbendaharaan, kekayaan dan utang negara, perimbangan keuangan,

kebijakan fiskal, dan stabilisasi ekonomi dan sektor keuangan

• Kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan

terus berubah, baik di lingkup nasional, regional, maupun global

• Kemenkeu memiliki proses bisnis, jumlah aparatur dan satker dengan

karakteristik budaya, geografi, dan infrastruktur yang beragam

Perlu Menerapkan Pengendalian Intern

(44)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Strategi Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern

44

MANAJEMEN

Unit kerja tertentu

yg ditunjuk

UKI

(permanen)

Pemantauan atas

kegiatan tertentu yang

dipilih 

monitoring

–level

aktivitas/transaksi

Penerapan SPIP secara

luas dan memadai

seluruh unsur

– entitas

dan aktivitas/ transaksi)

JANGKA

PENDEK

2011

Ditetapkan dalam KMK Nomor 152/KMK.09/2011

jo KMK Nomor 435/KMK.09/2012

JANGKA

PANJANG

2012-2015

(45)

Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern

UNSUR SPIP

• Lingkungan Pengendalian

• Penilaian Risiko

• Kegiatan Pengendalian

• Informasi dan Komunikasi

• Pemantauan

 Penerapan unsur SPIP secara langsung

maupun tidak langsung telah dibangun

sejak reformasi birokrasi Kemenkeu tahun

2006.

 Untuk meningkatkannya dilakukan

penguatan unsur pemantauan di tiap unit

eselon I:

1. Pemantauan pengendalian utama

2. Pemantauan efektivitas implementasi

dan kecukupan rancangan

 Hasil pemantauan akan menjadi feedback

perbaikan penerapan unsur-unsur lainnya.

(46)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

memastikan kecukupan rancangan pengendalian intern

memastikan pengendalian utama dijalankan sesuai dengan

sistem, prosedur, dan ketentuan perundang-undangan yg berlaku

Tujuan Pemantauan Pengendalian Intern

46

membantu pimpinan unit kerja untuk meningkatkan penerapan

pengendalian intern dalam rangka pencapaian tujuan organisasi

(47)

Tahapan Peningkatan

Penerapan Pengendalian Intern di Kemenkeu

2011

2012

2013

2014

Penunjukan unit pelaksana pemantauan, penataan tugas serta pengembangan metodologi, perangkat dan mekanisme kerja pemantauan pada kegiatan tertentu.

2015

• Pembentukan struktur UKI permanen; • Pengembangan prgkt pemantauan pada kegiatan di luar tahun 2011; • Pengembangan metodologi , prgkt dan mekanisme kerja seluruh unsur Uji coba penerapan metodologi, perangkat, dan mekanisme kerja seluruh unsur pengendalian intern pada program dan kegiatan tertentu. Pengembangan & penerapan perangkat dan mekanisme kerja seluruh unsur pengendalian intern pada program dan kegiatan selain tahun 2013 Pengembangan serta penerapan perangkat dan mekanisme kerja seluruh unsur pengendalian intern pada seluruh program dan kegiatan

(48)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

• UU No.1/2004

• PP No.60/2008

• KMK No.152/KMK.09/2011

Dasar dan Acuan Penerapan

48

DASAR HUKUM

ACUAN

• COSO-Internal Control

Integrated Framework

• COSO-Guidance on Monitoring

(49)

Kebijakan Umum Penerapan Pengendalian Intern

• Penerapan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing

unit eselon I

• Pimpinan unit eselon I harus menetapkan sistem, kebijakan, prosedur, rencana

kerja, dan menyelenggarakan pelatihan yang memadai

• Pimpinan unit eselon I harus menyediakan sumber daya yang memadai

• Setiap level pimpinan unit eselon I memberikan teladan budaya pengendalian

intern yang kuat kepada seluruh pegawai di lingkungan kerjanya

• Setiap unit eselon I melakukan evaluasi dan pengembangan berkelanjutan

dalam rangka peningkatan penerapan pengendalian intern

• Itjen sebagai aparat pengawasan intern secara aktif mendorong penerapan

pengendalian intern di lingkungan Kemenkeu

(50)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Lingkup Penerapan Pengendalian Intern

50

Fokus utama penerapan pengendalian intern di Kementerian

Keuangan adalah pada pembangunan lingkungan

pengendalian yang kondusif serta pelaksanaan kegiatan

pengendalian untuk mendukung pencapaian tujuan/sasaran

operasional, pelaporan, dan ketaatan.

• Pengendalian intern diterapkan pada berbagai level dan

area organisasi seperti pada level kementerian, eselon I,

eselon II, dan eselon III pelayanan/operasional.

• Pengendalian intern dapat pula diterapkan pada program,

(51)

Konsep Tiga Lini Pertahanan

Manajemen & seluruh

pegawai

Fungsi Pemantauan

(UKI)

Fungsi Auditor Internal

(Itjen)

Lini Pertahanan Pertama

Lini Pertahanan Kedua

Lini Pertahanan Ketiga

Lini pertahanan

terpenting dalam

mencegah kesalahan,

mendeteksi

kecurangan, serta

mengidentifikasi

kelemahan dan

kerentanan

pengendalian.

Memantau

pengendalian intern di

setiap tingkatan

manajemen dan

memperingatkan lini

pertahanan pertama

bila dijumpai kelemahan

rancangan dan

pelaksanaan

pengendalian intern

Memberikan konsultasi

dan asurans penerapan

pengendalian intern,

melaporkan kecurangan

atau kekeliruan yang

terjadi dan kelemahan

pengendalian yang

(52)

Rakorwas Peningkatan Kapasitas PI di lingkungan kemristekdikti

Dokumentasi Penerapan Pengendalian Intern

52

DOKUMENTASI PELAKSANAAN

DAN PEMANTAUAN

PENGENDALIAN INTERN

• Rekaman seluruh proses kegiatan yang telah terjadi

• Dasar pengambilan keputusan di masa yang akan datang

• Bukti hukum atas apa yang telah diputuskan dan dilaksanakan,

khususnya bila terjadi sengketa hukum

• Sarana pembelajaran dalam bentuk basis data pengetahuan

• Sarana pemantauan dan kaji ulang

Disusun dan

dipelihara oleh

(53)

Dokumentasi Penerapan Pengendalian Intern

• Penataan dokumentasi sedemikian rupa sehingga informasi mudah

diakses dan termutakhirkan dengan baik

• Pengamanan dokumentasi agar terjaga dari kemungkinan pencurian

atau akses oleh pihak yang tidak berwenang

• Pemenuhan persyaratan dokumen yang memerlukan keabsahan

hukum tertentu

• Penyimpanan dokumen orisinil dan masa retensi sesuai peraturan

yang berlaku

(54)

Unit Kepatuhan Internal

Terima Kasih

I

U

K

nderstand business needs

mprove processes continuously

eep anything on track

Referensi

Dokumen terkait

Bab ini berisi tentang landasan teori mengenai pengertian sistem, pengertian sistem pengendalian intern, unsur-unsur pokok sistem pengendalian intern, tujuan

Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo secara umum mengacu pada Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 16

pelaksanaan pembinaan dan pengawasan norma kerja;.. Pelaksanaan Sistem Pengendalian

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dijelaskan bahwa pengawasan intern (Audit Internal) adalah seluruh

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) tidak dipergunakan pengawasan tetapi pengendalian dan dijelaskan

Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan pengawasan

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP dijelaskan bahwa pengawasan intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu,

BAB III PENUTUP Rencana Tindak Pengendalian Intern Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Batang Tahun 2021 merupakan salah satu dokumen penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern