i
PERBANDINGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
MATEMATIKA KELAS XII IPA DAN KELAS XII IPS
DI SMU DOMINIKUS WONOSARI
Skripsi
Diajukan untuk Memperoleh Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Catharina Aprilia Widyastuti
021414021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA&ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
vii
ABSTRAK
Catharina Aprilia Widyastuti, 2009
. “
Perbandingan Proses Belajar Mengajar
Matematika kelas XII IPA dan kelas XII IPS
di SMU Dominikus Wonosari”
.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan
untuk mengungkapkan proses belajar mengajar di kelas XII IPA dan di kelas XII
IPS. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPA, siswa kelas XII IPS, serta seorang
guru yang mengajar di kelas XII IPA sekaligus mengajar di kelas XII IPS.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan langsung ketika proses
pembelajaran berlangsung dan teknik pengamatan tak langsung melalui perekaman
video yang dilakukan oleh peneliti dan seorang operator. Data dianalisis dengan
langkah-langkah yaitu: (i) transkripsi, (ii) penentuan topik-topik data, (iii) penentuan
kategori-kategori data, (iv) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian berupa deskripsi mengenai proses belajar mengajar yang
berlangsung di kelas XII IPA dan di kelas XII IPS, persamaan proses belajar
mengajar di kelas XII IPA dan kelas XII IPS, serta perbedaan proses belajar
mengajar di kelas XII IPA dan kelas XII IPS. Proses belajar mengajar yang
dilaporkan meliputi aspek-aspek :
(i) materi,
(ii) aktivitas siswa,
(iii) aktivitas guru,
(iv) metode mengajar yang digunakan guru. Proses belajar mengajar di kelas XII IPA
terdiri dari 7 kali pertemuan, sedangkan proses belajar mengajar di kelas XII IPS
terdiri dari 9 kali pertemuan. Persamaan proses belajar mengajar di kelas XII IPA
dan di kelas XII IPS yaitu
(i)
membahas materi : turunan pertama, integral tak tentu,
integral tertentu, integral substitusi,
dan
menentukan luas daerah dengan
menggunakan integral,
(ii) aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran yang
cenderung mengikuti pola pembelajaran yang dibentuk guru,
(iii)
aktivitas guru yang
cenderung dominan selama proses belajar berlangsung,
(iv) metode mengajar yang
digunakan guru yaitu metode tanya jawab, metode ceramah, dan metode melatih.
Perbedaan proses belajar mengajar di kedua kelas yaitu
(i) urutan penyampaian dan
substansi pada tiap-tiap materi,
(ii) siswa kelas XII IPA cenderung lebih aktif dan
rajin dalam mengikuti pelajaran,
(iii) guru di kelas XII IPA lebih sabar dalam
mengajar, (iv)
komposisi dari penggunaan metode mengajar yang disesuaikan
dengan kondisi siswa.
viii
ABSTRACT
Catharina Aprilia Widyastuti, 2009.
“Comparison of
a Mathematics Teaching
and Learning Process between class XII Science and class XII Social Programs
of SMU Dominikus Wonosari”.
The observation is a desciptive qualitative to describe teaching and learning
process in class XII science and class social programs. The subject ot this
observation are
the student’s of class XII science and social programs, and a teacher
who teaches in those classes. The collecting data is done by using direct observation
technice when the teaching and laerning process is going on and by using indirect
obsevation through video record done by observer and an operator. The data is
analized in many steps. The are :
(i) transcript,
(ii) topics,
(iii) category, and
(iv)
conclusion.
The results of the observation are description, similarities and differences of
teaching and learning process in class XII science and class XII social programs. The
teaching and learning process reported include the aspects of :
(i) material,
(ii)
student’s activities,
(iii)
teacher’s activities,
(iv) the method used to teach. The
teaching and learning process in class XII science program consists of 7 meetings,
while the teaching and learning process in class XII social program consists of 9
meetings. The similarities of teaching and learning process in class XII science and
class XII social programs are :
(i) discussing material : differential, indefinate
integrate, define integrate, substituted integrate, and defind the area by using
integrate,
(ii)
the student’s activities during the join the lesson
who are inclined to
follow the teaching pattern designed by the teacher,
(iii)
the teacher’s activities are
inclined to dominate during the teaching and learning process is going on,
(iv) the
method used by the teacher are : ask answer method, give a lecture methode, practice
methode. The differences of teaching and learning process in the two classes are :
(i)
The sequence of presentation and the substantion of each material,
(ii)
the student’s
of class XII science program are more active and more diligent to join the lessons,
(iii) the teacher of class XII science program is more patient in teaching
(iv) the
composition of the usage of teaching method is suited with the student’s condition.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Bapa di surga yang telah melimpahkan kasih dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“
Perbandingan Proses Belajar Matematika kelas XII IPA dan kelas XII IPS di SMU
Dominikus
”.
Selama penulisan skripsi ini ada berbagai kesenangan, kesusahan, dan
tantangan yang penulis hadapi. Namun karena kuasa dan campur tangan Allah
sendiri yang senantiasa menaungi penulis dan keterlibatan pihak-pihak yang
membantu semua hal itu dapat teratasi.
Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, atas
saran dan masukannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Susento M.S, selaku dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah
berkenan meluangkan waktu memberikan pengarahan, dan dengan penuh sabar
membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini.
3. Ibu Wanty Widjaja, M.Ed., Ph.D, selaku dosen penguji yang telah memberikan
saran dan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu D. Novi Handayani, S. Pd., selaku dosen pembimbing akademik, yang telah
memberikan bimbingan selama studi dan menjadi teman dalam menjalani suka
x
5. Bapak dan Ibu dosen JPMIPA dan MIPA yang telah membantu dan membimbing
penulis selama belajar di USD.
6. Bapak Suroso,S.Pd selaku guru matematika di kelas XII IPA dan kelas XII IPS,
yang telah berkenan membantu penulis selama melakukan penelitian.
7. Siswa kelas XII IPA dan siswa kelas XII IPS, yang telah membantu penulis
dalam mengambil data penelitian.
8. Bapak Sunarjo ,Bapak Sugeng, Mbak Heni, dan Mas Agus selaku staf Sekretariat
JPMIPA atas bantuan dan kerjasamanya dalam melayani kepentingan mahasiswa.
9. Bapakku FX. Mujiyono dan Ibuku Fr. Sri Suwarti serta adikku Mg. Vembriyati
Dwiastuti yang terkasih, atas doa, kesabaran, perhatian, kesempatan yang
diberikan baik material dan spiritual sehingga skripsi ini dapat selesai.
10. Dan semua pihak yang telah bersedia membantu yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
masih perlu penyempurnaan dari teman sekalian. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
kita semua.
Yogyakarta, 25 Mei 2009
xi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL………
i
HALAMAN
PESETUJUAN PEMBIMBING………
ii
HALAMAN
PENGESAHAN……….
.
iii
HALAMAN
PERSEMBAHAN……….
.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
………
.
v
PERNYATAAN PUBLIKASI...
vi
ABSTRAK………
.
vii
ABSTRACT
………..
...
viii
KATA PENGANTAR
………
ix
DAFTAR ISI
………..
,
xi
DAFTAR TABEL………..
xiii
DAFTAR DIAGRAM………
xv
DAFTAR LAMPIRAN……….
xvii
BAB I. PENDAHULUAN
……….
1
A. Latar Belakang
………
1
B. Perumusan Masalah
………
....
2
C. Tujuan Penelitian
………
....
2
D.
Pembatasan Istilah………
...
3
E. Manfaat Penelitian
………..
4
F.
Sistematika Penulisan……….
5
BAB II. LANDASAN TEORI
………
6
A. Proses Belajar Mengajar
………
6
B.
Materi Matematika ……….
6
C.
Aktivitas Siswa ……….………...
19
D. Aktivitas guru
………
20
xii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
………
25
A. Jenis Penelitian
………
25
B. Subjek Penelitian
….………
...
25
C. Metode Pengumpulan Data
………
26
D. Metode Analisis Data
………...
...
26
BAB IV. ANALISIS DATA
………. ………
28
A. Pelaksanaan Penelitian
………
28
B. T
ranskripsi Data ….………...
...
30
C. Topik-topik Data
………
...
…...
...
30
D. Kategori Data
………
...
…………
...
………
107
1. Tabel
Kategori data………
108
2. Diagram Kategori data
………
134
E. Penarikan Kesimpulan
………..
176
BAB V. HASIL PENELITIAN
………..
...
………
177
A.Proses Belajar Mengajar di kelas XII IPA
………
177
B.
Proses Belajar Mengajar di kelas XII IPS………
209
C.Persamaan Proses Belajar Mengajar di kelas XII IPA dan
di
kelas XII IPS ………
239
D.Perbedaan Proses Belajar Mengajar di kelas XII IPS dan
di kelas XII IPS
………
242
BAB VI.
PEMBAHASAN……….
251
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN………
256
A. K
esimpulan………..
256
B. Saran
………
257
DAFTAR PUSTAKA
………...
258
LAMPIRAN
………
259
A. Lampiran I. Transkripsi...
260
xiii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1.1 Tabel sub materi Integral yang dipelajari di kelas XII IPA
dan di kelas XII IPS………
3
Tabel 2.1 Tabel Standar kompetensi kelas XII IPA dan kelas XI
I IPS…
6
Tabel 3.1 Tabel Jam pelajaran kelas XII IPA dan kelas XII IPS……….
26
Tabel 4.1 Tabel Proses belajar mengajar kelas XII IPA
dan kelas XII IPS………..
28
Tabel 4.2a Tabel topik-tpoik data materi kelas XII IPA
………
. 31
Tabel 4.2b Tabel topik-
topik data materi kelas XII IPS………..
32
Tabel 4.3a Tabel topik-
topik data aktivitas siswa kelas XII IPA………...
33
Tabel 4.3b Tabel topik-
topik data aktivitas siswa kelas XII IPS………….
45
Tabel 4.4a Tabel topik-topik data akti
vitas guru kelas XII IPA…………..
64
Tabel 4.4b Tabel topik-
topik data aktivitas guru kelas XII IPS…………..
79
Tabel 4.5a Tabel topik-
topik data metode mengajar di kelas XII IPA……
100
Tabel 4.5b Tabel topik-
topik data metode mengajar di kelas XII IPS…….
104
Tabel 4.6
a Tabel kategori dan subkategori materi kelas XII IPA…………
108
Tabel 4.6
b Tabel kategori dan sub kategori materi kelas XII IPS………...
110
Tabel 4.7a Tabel kategori dan subketegori aktivitas siswa kelas XII IPA.. 111
Tabel 4.7b Tabel kategori dan subkategori aktivitas siswa kelas XII IPS.. 115
Tabel 4.8a Tabel kategori dan subkategori aktivitas guru di kelas XII IPA . 120
xiv
Tabel 4.9a Tabel kategori dan subkategori metode mengajar
di kelas XII IPA………..
129
Tabel 4.9b Tabel kategori dan subkategori metode mengajar
di kelas XII IPS………..
132
Tabel 5.1 Tabel persamaan materi ... 239
Tabel 5.2 Tabel persamaan aktivitas siswa ... 240
Tabel 5.3 Tabel persamaan aktivitas guru ...
241
Tabel 5.4 Tabel perbedaan materi ...
243
Tabel 5.5 Tabel perbedaan aktivitas siswa ...
244
Tabel 5.6 Tabel perbedaan aktivitas guru ...
246
xv
DAFTAR DIAGRAM
halaman
Diagram 1. Diagram materi XII IPA pert 1-4..
……….
135
Diagram 2. Diagram materi XII IPA pert 5-7..
……….
136
Diagram 3. Diagram aktivitas siswa XII IPA pert 1
……….
137
Diagram 4. Diagram aktivitas siswa XII IPA pert 2
……….
138
Diagram 5. Diagram aktivitas siswa XII IPA pert 3
……….
139
Diagram 6. Diagram aktivitas siswa XII IPA pert 4
……….
140
Diagram 7. Diagram aktivitas siswa XII IPA pert 5
……….
141
Diagram 8. Diagram aktivitas siswa XII IPA pert 6
……….
142
Diagram 9. Diagram aktivitas siswa XII IPA pert 7
……….
143
Diagram 10. Diagram aktivitas guru XII IPA pert 1
………...
144
Diagram 11. Diagram aktivitas guru XII IPA pert 2
………...
145
Diagram 12. Diagram aktivitas guru XII IPA pert 3
………...
146
Diagram 13. Diagram aktivitas guru XII IPA pert 4
………...
147
Diagram 14. Diagram aktivitas guru XII IPA pert 5
………...
148
Diagram 15. Diagram aktivitas guru XII IPA pert 6
………...
149
Diagram 16. Diagram aktivitas guru XII IPA pert 7
………...
150
Diagram 17. Diagram metode mengajar XII IPA pert 1-3
……….
151
Diagram 18. Diagram metode mengajar XII IPA pert 4-7
……….
152
Diagram 19. Diagram materi XII IPS pert 1-5
……….
153
xvi
Diagram 21. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 1
……….
155
Diagram 22. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 2
……….
156
Diagram 23. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 3
……….
157
Diagram 24. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 4
……….
158
Diagram 25. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 5
……….
159
Diagram 26. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 6
……….
160
Diagram 27. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 7
……….
161
Diagram 28. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 8
……….
162
Diagram 29. Diagram aktivitas siswa XII IPS pert 9
……….
163
Diagram 30. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 1
………...
164
Diagram 31. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 2
………...
165
Diagram 32. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 3
………...
166
Diagram 33. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 4
………...
167
Diagram 34. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 5
………...
168
Diagram 35. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 6
………..
.
169
Diagram 36. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 7
………...
170
Diagram 37. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 8
………...
171
Diagram 38. Diagram aktivitas guru XII IPS pert 9
………...
172
Diagram 39. Diagram metode mengajar XII IPS pert 1-3
……….
173
Diagram 40. Diagram metode mengajar XII IPS pert 4-6
……….
174
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
A. Lampiran I. Trankripsi... 260
1. Transkripsi Kelas XII IPA
pertemuan 1………
...261
2. Transkripsi Kelas XII IPA
pertemuan 2……….
..268
3. Transkripsi Kelas XII IPA
pertemuan 3………
...277
4. Transkripsi Kelas XII IPA
pertemuan 4……….
..283
5. Transkripsi Kelas XII IPA
pertemuan 5……….
..291
6. Transkripsi Kelas XII IPA
pertemuan 6………..
.300
7. Transkripsi Kelas XII IPA
pertemuan 7……….
..303
8. Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan 1
……….
..308
9. Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan 2
……….
..312
10. Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan 3
………
...316
11. Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan 4
………
...322
12. Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan 5
………
...332
13. Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan 6
………...
....339
14. Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan 7
………
...348
15. Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan
8……….
..354
16.
Transkripsi Kelas XII IPS pertemuan 9………..
.359
B. Lampiran II. Surat Keterangan ...368
a. Surat ijin penelitian di SMU Dominikus
………
.369
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Semua orang pasti pernah menggunakan matematika dalam kehidupan
sehari-hari. Pada saat anak sudah mulai bisa berbicara, biasanya orang tua sudah
mulai mengenalkan matematika pada anaknya dengan cara berhitung. Sehingga
dapat dikatakan semua orang sudah mengenal matematika sejak dari kecil.
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang banyak digunakan
untuk mempelajari bidang ilmu yang lain. Sehingga pada tingkat SMU, pelajaran
matematika dapat ditemukan di semua program studi, baik program studi IPA
maupun IPS. Dalam program studi IPA dan IPS, materi matematika yang
diberikan tidak jauh berbeda. Hanya saja, untuk program IPA, materi matematika
yang diberikan lebih mendalam.
Program penjurusan untuk tingkat SMU biasanya dimulai sejak siswa duduk
di kelas XI. Pemilihan jurusan dilakukan dengan mempertimbangkan nilai raport
siswa kelas X dan minat siswa terhadap jurusan yang akan dipilih. Untuk program
studi IPA, biasanya nilai raport yang dipertimbangkan adalah nilai dari pelajaran
matematika dan IPA, sedangkan untuk program studi IPS nilai yang
dipertimbangkan adalah nilai dari pelajaran IPS. Pertimbangan ini dimaksudkan
agar siswa tidak salah dalam memilih jurusan dan siswa tersebut tidak mengalami
Dengan adanya latarbelakang kemampuan siswa dan minat yang berbeda
dari siswa pada program studi IPA dan siswa pada program studi IPS, maka
penulis tertarik untuk mengetahui proses belajar mengajar matematika yang
terjadi didalam kelas XII IPA dan kelas XII IPS.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, penulis merumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah proses belajar mengajar matematika di kelas XII IPA?
2. Bagaimanakah proses belajar mengajar matematika di kelas XII IPS ?
3. Adakah persamaan proses belajar mengajar di kelas XII IPA dan kelas XII
IPS? Jika ada, apa sajakah kesamaannya tersebut ?
4. Adakah perbedaan proses belajar mengajar di kelas XII IPA dan kelas XII
IPS? Jika ada, apa sajakah perbedaannya tersebut ?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memperoleh gambaran (deskripsi) mengenai proses belajar mengajar
matematika di kelas XII IPA dan di kelas XII IPS.
2. Memperoleh gambaran mengenai persamaan dan perbedaan dari proses
D.
Pembatasan Istilah
1. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar adalah rangkaian kegiatan siswa dan guru di kelas
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Aspek-aspek proses belajar mengajar
yang akan diteliti meliputi : bahan yang sedang dipelajari (materi), aktivitas
siswa di dalam kelas, aktivitas guru di dalam kelas serta metode yang
digunakan oleh guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
2. Matematika
Matematika yang dimaksudkan adalah pelajaran matematika yang sedang
dipelajari oleh siswa XII IPA dan siswa kelas XII IPS. Materi matematika
yang digunakan dalam penelitian adalah integral. Dengan sub materi pokok
pada kelas XII IPA dan kelas XII IPS yang sedang dipelajari meliputi :
Tabel 1.1 Sub materi Integral yang dipelajari di kelas XII IPA dan di kelas XII IPS
Sub Materi Pokok Integral pada kelas XII
IPA
Sub Materi Pokok Integral pada
kelas XII IPS
1. Integral Tak Tertentu, yang meliputi :
a. Pengertian Integral
b. Rumus dasar Integral Tak Tentu
c. Sifat-sifat Integral tak tentu
d. Menentukan rumus fungsi, jika turunan fungsi
dan nilai fungsi diketahui
e. Menentukan Persamaan kurva y=f(x) jika
diketahui
dxdy
dan sebuah titik pada kurva
2. Integral Fungsi Trigonometri, meliputi :
a. Menentukan turunan fungsi trigonometri
b. Menentukan Integral Fungsi Trigonometri
3. Menentukan luas daerah dengan menggunakan
integral
4. Integral Tertentu, meliputi :
a. Pengertian integral tertentu
b. Teorema Dasar Kalkulus
c. Sifat-sifat Integral Tertentu
5. Integral Substitusi
1. Integral Tak Tentu , meliputi:
a. Pengertian Integral
b. Rumus Dasar Integral Tak Tentu
c. Sifat-sifat Integral Tak Tentu
2. Integral Tertentu, meliputi:
a. Teorema Dasar Kalkulus
b. Sifat-sifat Integral Tertentu
3. Integral Substitusi
3. Kelas XII IPA dan Kelas XII IPS
Kelas XII IPA adalah kelas XII untuk jurusan IPA. Penjurusan program IPA
dilaksanakan mulai siswa duduk di kelas XI. Jumlah siswa kelas XII IPA
sebanyak 23 Siswa.
Sedangkan kelas XII IPS adalah kelas XII untuk jurusan IPS. Penjurusan
program IPS dilaksanakan mulai siswa duduk di kelas XI. Jumlah siswa kelas
XII IPS sebanyak 19 Siswa
E.
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan dapat berguna bagi :
1. Bagi Peneliti
Peneliti sebagai calon guru mendapatkan gambaran tentang proses
pembelajaran di kelas IPA dan di kelas IPS, serta memperoleh gambaran
perbedaan proses belajar mengajar di kelas XII IPA dan di kelas XII IPS.
Sehingga peneliti diharapkan dapat menjalankan tugasnya sebagai calon guru
dengan baik.
2. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini, maka akan membantu guru dalam memilih
F.
Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari 7 bab. Pada Bab I ( Pendahuluan), berisikan uraian
mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
pembatasan istilah, dan sistematika penulisan.
Pada Bab II (Landasan teori), berisi uraian mengenai teori-teori yang
digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi proses belajar mengajar
matematika, materi kelas XII IPA dan kelas XII IPS, aktivitas siswa serta aktivitas
guru.
Pada Bab III (Metode penelitian), berisi uraian mengenai jenis penelitian
yang digunakan, subyek penelitian, metode pengumpulan data, instrumen
pengumpulan data, dan metode analisis data
Pada Bab IV (Analisis data), berisi uraian mengenai uraian pelaksanaan
penelitian, analisis data yang meliputi : transkripsi data, penentuan topik-topik
data, penentuan kategori-kategori data, serta penarikan kesimpulan.
Pada Bab V (Hasil penelitian), berisi uraian mengenai hasil penelitian yaitu
mengenai gambaran dari proses belajar mengajar di kelas XII IPA, gambaran dari
proses belajar mengajar di kelas XII IPS, kesamaan proses belajar mengajar di
kelas XII IPA, serta perbedaan proses belajar mengajar di kelas XII IPS
Pada Bab VI (Pembahasan), berisikan uraian mengenai pembahasan dari
hasil penelitian.
Pada Bab VII(Penutup), merupakan akhir dari penulisan skripsi yang berisi
kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk pengembangan
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Proses Belajar Mengajar
Menurut Syah (Syah,2001:237), pada umumnya para ahli sependapat bahwa
yang disebut dengan proses belajar mengajar adalah sebuah kegiatan yang integral
(utuh, terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dan guru yang
sedang mengajar.
Menurut Sudjana (Sudjana,1987:28) , belajar dan mengajar merupakan dua
konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang
harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik),
sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pengajar.
B.
Materi Matematika
Materi matematika yang akan dibahas pada penelitian ini meliputi materi
integral. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, yang dikeluarkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional tahun 2003 (Depdiknas, 2003: 20), standar
kompetensi materi integral untuk kelas XII IPA dan kelas IPS sebagai berikut:
Tabel 2.1 Standar kompetensi kelas XII IPA dan kelas XII IPS
Kelas XII IPS Kelas XII IPA
Standar Kompetensi
Kompetensi dasar Standar Kompetensi Kompetensi dasar Menggunakan
konsep integral
Memahami konsep integral tak tentu dan
Menggunakan
konsep integral
dalam pemecahan masalah sederhana
integral tentu
Menghitung integral tak tentu dari integral tentu dari fungsi aljabar sederhana
Menggunakan integral untuk menghitung luas daerah dibawah kurvadalam pemecahan
masalah
Menghitung integral tak tentu dari integral tentu dari fungsi aljabar dan fungsi
trigonometri yang sederhana
Menggunakan integral untuk menghitung luas daerah dibawah kurva dan volum benda putarSedangkan materi Integral yang digunakan dalam penelitian untuk kelas XII
IPA sebagai berikut :
1. Pengertian Integral
Definisi : Antiturunan (antiderifatif)
Suatu fungsi
F dikatakan sebagai
antiturunan (antiderivatif) dari suatu
fungsi
f apabila
F`(x) =
f(x) untuk setiap x dalam domain
f.
Jika
F didefinisikan sebagai
F(x) =4x
3+x
2+5 dan
F`(x) =12x
2+2x, maka fungsi
f
yang dinyatakan dengan f(x) =12x
2+2x adalah turunan (derivatif) dari
F
dan
F
disebut antiturunan dari
f.
Kemudian perhatikan fungsi
G dengan
G(x)=4x
3+x
270. Fungsi
G
juga merupakan antiturunan dari
f
sebab
G`(x)=12x
2+2x=f(x).
Jadi secara umum, jika
F adalah antiturunan dari
f dan
fungsi
G
dinyatakan dengan
G (x)=F(x) +C (C
suatu konstana), maka
G juga
merupakan antiturunan dari
f.
Proses untuk mendapatkan antiturunan disebut dengan
pengintegralan yang
simbolnya adalah
∫
( dibaca integral) dan ditulis sebagai berikut :
Pernyataan diatas dibaca : integral dari fungsi
f(x) terhadap variabel
x adalah
fungsi
F(x) + C, dengan
F`(x)=f(x). Fungsi
f(x)
disebut dengan
integran yaitu
fungsi yang diintegralkan. Oleh karena itu, dapat ditunjukkan dengan :
2. Integral Tak Tentu
Bentuk
∫
f(x) dx = F(x) + C disebut dengan
integral tak tentu.
Berikut ini adalah
sifat-sifat dari integral tak tentu :
a.
dx
x
C
b.
k
f
(
x
)
dx
k
f
(
x
)
dx
,
k
adalah konstanta.
c.
(
f
(
x
)
g
(
x
))
dx
f
(
x
)
dx
g
(
x
)
dx
d.
x
ndx
xnn11
C
,
dengan
n
1
e.
kx
ndx
kxnn11
C
,
dengan
n
1
3. Integral Fungsi Trigonometri
Sebelum membahas integral trigonometri, kita mengulang kembali tentang
turunan fungsi trigonometri.
Jika
y = Sin x, maka
dxdy
Cos
x
Jika
y = Cos x, maka
dxdy
Sin
x
Selanjutnya akan dibahas tentang turunan
y=sin (ax+b)
dan y=cos (ax+b).
Untuk
y=sin (ax+b)
Misalkan :
u = ax+b
maka
dxdu
a
y = Sin u, maka
dudy
Cos
u
Dengan menggunakan aturan rantai, maka dapat dicari
dxdy)
(
)
(
b
ax
aCos
a
b
ax
Cos
dx du du dy dx dy
Dengan menggunakan cara yang sama, diperoleh turunan
y=Cos(ax+b)
adalah
y`=-a Sin(ax+b).
Dengan memperoleh turunan pada masing-masing fungsi trigonometri diatas,
maka diperoleh rumus integral trigonometri sebagai berikut :
4. Luas sebagai Limit Suatu Jumlah
Luas adalah suatu konsep yang biasa digunakan pada bidang geometri. Misalnya
luas persegi, segitiga, lingkaran. Untuk daerah yang sederhana seperti itu, luas
daerah dapat dihitung dengan menggunakan suatu formula tertentu. Masalahnya
sekarang, apabila kita menghitung luas daerah yang dibatasi oleh
y=f(x), sumbu x,
garis
x=a, dan
x=b. Kita dapat menentukan luas daerah dengan cara mencari limit
jumlah dari luas persegi panjang. Perhatikan gambar (1).
Jika
y=Sin(ax+b),
maka
dxdy
aCos
(
ax
b
)
Jika
y=Cos(ax+b)
, maka
dxdy
aSin
(
ax
b
)
C
x
Cos
dx
x
Sin
C
x
Sin
dx
x
Cos
C
x
Cos
dx
b
ax
Sin
a
(
)
1C
b
ax
Sin
dx
b
ax
Cos
Gambar (1) , daerah yang diarsir merupakan daerah yang akan dicari luasnya.
Untuk menghitung luasnya, pertama-tama daerah asal fungsi kita bagi menjadi
n
bagian yang sama, yaitu menjadi :
b
x
a
x
a
x
a
x
a
x
n n
a b
n a b n
a b
...
,...
3
2
,
,
3
2 1
0
Pada gambar (1.1) dan (1.2) , daerah fungsi asal dibagi menjadi 5 bagian yang
sama sehingga lebar kotak adalah
b5ax
.
Pada gambar (1.2), setiap sub-interval dibuat persegi panjang yang seluruhnya
terletak di dalam daerah yang akan dihitung luasnya. Sedangkan pada gambar
(1.1), dibuat persegi panjang yang menutup daerah yang akan dihitung luasnya.
Misalkan
mn adalah jumlah luas persegi panjang yang seluruhnya berada di dalam
daerah tersebut ( Luas daerah seluruh persegi panjang pada gambar (1.2)).
M
nadalah jumlah luas persegi panjang yang menutup luas daerah tersebut (Luas
y=f(x)
a
b
Gambar (1.1)
x0
x
1x2
x
3x4
x
5a
b
y=f(x)
Gambar (1.2)
x0
x1
x2
x3
x4
x5
a
b
y=f(x)
daerah seluruh persegi panjang pada gambar (1.1)).
Serta
L adalah luas daerah
yang dicari. Maka diperoleh pertidaksamaan sebagai berikut :
m
n<L < M
nJika
x
bnasangat kecil atau jika
n
mendekati tak hingga , maka
n n n
n
M
L
m
lim
lim
, sehingga mendekati luas daerah sebenarnya.
5. Teorema Dasar Kalkulus (TDK)
Perhatikan gambar TDK berikut ini .
(Gambar TDK)
Gambar TDK menunjukkan kurva
y=f(x)=x pada interval tetutup [a,b], kemudian
interval [a,b] kita bagi menjadi
n
bagian yang sama, sehingga membentuk
sub-interval
x0, x1, x2,
….., x
n denganx
a
bnai
i
. Sehingga diperoleh gambar
sebagai berikut :
Pada setiap sub-interval dibuat lempeng.
i
titik tengah sub-interval [x
i-1, x
i] dan
1
x
x
ix
i.
y=x
x0= a
x
n= b
y=x
Jumlah luas lempeng =
n i ix
f
1)
(
Untuk
n
, diperoleh :
2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1lim
lim
lim
lim
lim
lim
....
)
(
)
(
)
(
2 1 2 1 1a
b
a
b
a
x
x
x
x
b
x
x
x
dx
x
x
f
x
f
dx
x
f
n n n n n b a n i x x n n i i i x x n b a n i x x n n i i n b a i i i i i i
Ternyata berdasarkan
2 21 22 1 2 2 1
)
(
x
dx
x
dx
x
b
a
f
bab a b a
.
Berdasarkan ilustrasi diatas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa luas daerah
kurva
y=f(x)
antara
a
sampai
b adalah
(
)
(
)
(
)
)
(
x
dx
F
x
F
b
F
a
f
bab a
.
Hubungan ini disebut dengan
Teorema Dasar Kalkulus
6. Integral Tertentu
Suatu fungsi
f yang kontinu didefinisikan untuk
a
≤ x ≤ b.
Interval
a
,
b
kita bagi
menjadi
n
bagian yang sama dengan lebar
x
bna, jika
isubinterval ke-i
x
i1,
x
i
dan
n i i nx
f
1)
(
lim
ada, maka limit itu dapat dinyatakan
dengan
ba
dx
x
f
(
)
yang didefinisikan sebagai integral tertentu
f dari
a
sampai
b.
Definisi: Integral Tertentu
n i i n b ax
f
dx
x
f
1)
(
)
(
lim
adalah integral tertentu
f dari
a sampai
b.
Sifat-sifat yang berlaku untuk integral tertentu sebagai berikut :
a.
(
)
0
a
a
dx
x
f
b.
b a b a
dx
x
f
k
dx
x
f
k
(
)
(
)
c.
b c c a b a
dx
x
f
dx
x
f
dx
x
f
(
)
(
)
(
)
, a<c<b
d.
b a b a b a
dx
x
g
dx
x
f
dx
x
g
x
f
(
)
(
)
(
)
(
)
e.
a b b a
dx
x
f
dx
x
f
(
)
(
)
f.
1. Jika
f(x)
≥
0 dalam interval
a
≤ x ≤ b,
maka
(
)
0
b
a
dx
x
f
2. Jika
f(x)
≤
0 dalam interval
a
≤ x ≤ b,
maka
(
)
0
b
a
dx
x
f
7. Pengintegralan dengan Substitusi
Suatu fungsi
F(x)= f(g (x)), maka
F`(x)=f`(g (x)).g`(x).
Sehingga kita
Misalkan
u=g (x), maka
dudx
g
`(
x
)
, atau
du = g`(x) dx. Dengan mensubstitusikan
u=g (x), diperoleh :
C
x
g
f
C
u
f
du
u
f
dx
x
g
x
g
f
))
(
(
)
(
)
`(
)
`(
))
(
`(
Sedangkan materi Integral yang digunakan dalam penelitian untuk kelas XII
IPS sebagai berikut :
1. Pengertian Integral
Definisi : Antiturunan (antiderifatif)
Suatu fungsi
F dikatakan sebagai
antiturunan (antiderivatif) dari suatu
fungsi
f apabila
F`(x) =
f(x) untuk setiap x dalam domain
f.
Proses untuk mendapatkan antiturunan disebut dengan
pengintegralan.
Integral
dari
f(x) terhadap
x yang dilambangkan dengan
∫
f(x)dx disebut dengan
Integral
tak tentu.
Secara umum dinyatakan sebagai berikut :
∫
f(x) dx = F(x) + C dengan F`(x)=f(x)
dengan
F(x) yang memenuhi
F`(x) =f(x) dan C konstanta real. Lambang
∫
berasal
dari huruf S(S
dari kata ‘sum’
yang berarti jumlah). Fungsi
f(x)
disebut dengan
integran
atau
yang diintegralkan.
f`(u)
du
Penurunan adalah invers dari pengintegralan.
f
x
dx
f
x
C
dx
d
(
)
(
)
Pengintegralan adalah invers dari penurunan.
C
x
f
dx
x
f
2. Integral Tak Tentu
Berdasarkan rumus turunan :
)
(
)
`(
,
)
(
)
(
)
`(
,
)
(
)
(
)
`(
,
)
(
1 1 1 3 4 4 1 2 3 3 1x
f
x
x
F
maka
x
x
F
x
f
x
x
F
maka
x
x
F
x
f
x
x
F
maka
x
x
F
n nn
Berdasarkan bentuk-bentuk diatas, diperoleh :
C
x
dx
x
C
x
dx
x
C
x
dx
x
n nn
1 1 1 4 4 1 3 3 3 1 2Dengan demikian, secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :
C
x
dx
maka
n
Jika
C
x
dx
x
n n n,
0
.
2
.
1
11 1Berikut ini adalah sifat-sifat dari integral tak tentu :
a
f
(
x
)
dx
a
f
(
x
)
dx
,
a
adalah konstanta.
(
f
(
x
)
g
(
x
))
dx
f
(
x
)
dx
g
(
x
)
dx
3. Integral Tertentu
Sifat-sifat yang berlaku untuk integral tertentu sebagai berikut :
a.
(
)
0
a
a
dx
x
f
b.
b a b a
dx
x
f
k
dx
x
f
k
(
)
(
)
c.
b c c a b a
dx
x
f
dx
x
f
dx
x
d.
ba b
a b
a
dx
x
g
dx
x
f
dx
x
g
x
f
(
)
(
)
(
)
(
)
e.
a
b b
a
dx
x
f
dx
x
f
(
)
(
)
f.
1. Jika
f(x)
≥
0 dalam interval
a
≤ x ≤ b,
maka
(
)
0
b
a
dx
x
f
2. Jika
f(x)
≤
0 dalam interval
a
≤ x ≤ b,
maka
(
)
0
b
a
dx
x
f
4. Teorema Dasar Kalkulus (TDK)
Perhatikan gambar TDK berikut ini .
Gambar TDK menunjukkan kurva
y=f(x)=x pada interval tetutup [a,b], kemudian
interval [a,b] kita bagi menjadi
n
bagian yang sama, sehinggamembentuk
sub-interval
x
0, x
1, x
2,….., x
ndengan
x
a
ni
a bi
. Sehingga diperoleh gambar
sebagai berikut :
Pada setiap sub-interval dibuat lempeng.
y=x
x
0= a
x
i-1
x
ixn= b
y=x
i
titik tengah sub-interval [x
i-1, x
i] dan
1
x
x
ix
i.
Jumlah luas lempeng =
n i ix
f
1)
(
Untuk
n
, diperoleh :
2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1lim
lim
lim
lim
lim
lim
....
)
(
)
(
)
(
2 1 2 1 1a
b
a
b
a
x
x
x
x
b
x
x
x
dx
x
x
f
x
f
dx
x
f
n n n n n b a n i x x n n i i i x x n b a n i x x n n i i n b a i i i i i i
Ternyata berdasarkan
2 21 22 1 2 2 1
)
(
x
dx
x
dx
x
b
a
f
bab a b a
.
Berdasarkan ilustrasi diatas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa luas daerah
kurva
y=f(x)
antara
a
sampai
b adalah
(
)
(
)
(
)
)
(
x
dx
F
x
F
b
F
a
f
bab a
.
4. Pengintegralan dengan Substitusi
Suatu fungsi
F(x)= f(g (x)), maka
F`(x)=f`(g (x)).g`(x).
Sehingga kita
memperoleh :
f
`(
g
(
x
))
g
`(
x
)
dx
f
(
g
(
x
))
C
Misalkan
u=g (x), maka
dudx
g
`(
x
)
, atau
du = g`(x) dx. Dengan mensubstitusikan
u=g (x), diperoleh :
C
x
g
f
C
u
f
du
u
f
dx
x
g
x
g
f
))
(
(
)
(
)
`(
)
`(
))
(
`(
5. Menghitung luas daerah dengan menggunakan integral
Untuk menghitung luas daerah antara kurva dengan sumbu x dapat menggunakan
integral tertentu
ba
dx
x
f
(
)
. Hasil dari
ba
dx
x
f
(
)
dapat bernilai positif atau negattif.
Jika
f(x) > 0
maka daerah itu terletak di atas sumbu x, sedangkan jika
f(x) < 0
daerah itu terletak di bawah sumbu x. Selanjutnya akan kita hitung luas daerah
dengan kedua bentuk tersebut.
a. Luas daerah di atas sumbu x
Perhatikan Gambar dibawah ini :
a
b
y= f(x)
b
a
dx
x
f
diarsir
yang
daerah
Luas
(
)
b. Luas daerah di bawah sumbu x
b
a
dx
x
f
diarsir
yang
daerah
Luas
(
)
C.
Aktivitas Siswa
Menurut Dierich di dalam buku yang ditulis oleh Prof.Dr. Oemar Hamalik
(Hamalik, 2001 :172-173), terdapat beberapa jenis aktivitas yang dapat dilakukan
siswa di sekolah, antara lain:
1.
Kegiatan-kegiatan visual, seperti : membaca, melihat gambar-gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau
bermain.
2.
Kegiatan-kegiatan lisan (oral), sepertai : mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3.
Kegiatan-kegiatan mendengarkan, seperti : mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
permainan, mendengarkan radio.
a
b
4.
Kegiatan-kegiatan menulis, seperti menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
5.
Kegiatan-kegiatan menggambar, seperti : menggambar, membuat grafik, chart,
diagram, peta , dan pola.
6.
Kegiatan-kegiatan metrik, seperti : melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari,
berkebun.
7.
Kegiatan-kegiatan mental, seperti: merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat
keputusan.
8.
Kegiatan-kegiatan emosional, seperti : minat, berani, tenang.
D.
Aktivitas Guru
Menurut Daradjat di dalam buku karangan Syah (Syah, 2001:252), tugas
seorang guru tidak hanya menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam otak para siswa,
tetapi juga melatih ketrampilan, dan menanamkan sikap serta nilai kepada mereka.
Dibawah ini akan disampaikan 4 peran guru dalam proses belajar mengajar
menurut Usman (Usman, 1997:9-12), yaitu :
1. Guru sebagai demonstrator
Melalui peranannya sebagai demonstrator, guru hendaknya senantiasa menguasai
bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan serta senantiasa mengembangkan
itu, guru juga harus mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dalam
berbagai kesempatan.
2. Guru sebagai pengelola kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru bertanggung jawab memelihara
lingkungan fisik kelasnya agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan
mengarahkan atau membimbing proses-proses intelektual dan sosial di dalam
kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya memungkinkan siswa untuk belajar,
tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif di
kalangan siswa sendiri.
3. Guru sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai mediator, guru menjadi perantara dalam hubungan antarmanusia. Untuk
keperluan ini, maka guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang
bagaimana berinteraksi dan berkomunikasi.
Sedangkan sebagai fasilitator, guru hendaknya mengusahakan sumber belajar
yang berguna serta dapat menunjang pencapaian dari tujuan dalam proses belajar
mengajar, baik berupa narasumber, buku teks, majalah atau surat kabar.
4. Guru sebagai evaluator
Dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya sebagai evaluator yang baik.
Dengan evaluasi yang telah dilakukan oleh guru, maka guru dapat mengetahui
keberhasilan tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau
efektifan metode mengajar. Selain itu, tujuan yang lain dari penilaian adalah
Agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar, maka menurut buku Strategi
pembelajaran matematika kotemporer (2001, 175-176) ada beberapa hal yang
diperlukan oleh seorang guru, yaitu:
1. Menghargai jawaban, pertanyaan, keluhan, atau tindakan siswa bagaimanapun
jelek mutunya.
2. Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan.
3. Merangsang siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan,
mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau mendemonstrasikan hasil
pikirannya di depan kelas atau di papan tulis, atau memperlihatkan hasil
karyanya.
4. Mengajukan pertanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan. Misalnya,
suatu pertanyaan ditujukan kepada seluruh kelas, sebelum ditujukan kepada siswa
tertentu. Jika datang pertanyaan dari seorang siswa, pertanyaan tersebut
dilemparkan lagi kepada siswa yang lain atau kelas.
5. Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang
disengaja.
6. Mengajukan pertanyaan yang tinggi tarafnya, yaitu dengan menggunakan kata
tanya
“ Mengapa?”, “ Bagaimana?”, “ Darimana?”, “ Bilamana?”. Sehingga akan
menghasilkan jawaban-jawaban yang lebih bermutu, karena siswa harus
E.
Metode Mengajar
Menurut Syah (
Syah,2001:201), metode secara harfiah berarti
“cara”. Dalam
pemakaian umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara
melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta atau konsep-konsep secara
sistematis.
Sedangkan metode mengajar menurut Tarjif dalam buku Syah (Syah, 2001:201)
adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan,
khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa.
Di dalam buku strategi pembelajaran matematika kotemporer (2001,169-185),
terdapat beberapa metode-metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru,
antara lain :
1. Metode Ceramah
Gambaran pengajaran matematika dengan pendekatan ceramah adalah sebagai
berikut : Guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Definisi dan rumus
diberikannya. Penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh
guru. Contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan sendiri oleh guru, sedangkan
siswa meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan guru.
2. Metode Melatih
Metode melatih biasanya digunakan oleh guru agar siswa menjadi lebih terampil
3. Metode Tanya jawab
Dengan menggunakan metode tanya jawab, maka siswa akan terlibat aktif dalam
proses belajar mengajar di kelas, karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh guru harus mereka jawab. Siswa bertanya balik kepada guru, jika ada sesuatu
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian, subjek yang diteliti, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan
data, dan metode analisis data.
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menekankan pada kenyataan
yang sebenarnya dan berusaha mengungkap fenomena-fenomena yang ada.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya
tentang proses belajar mengajar di kelas XII IPA dan kelas XII IPS khususnya pada
saat mempelajari materi integral pada semester I .
B.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian terdiri dari 23 siswa kelas XII IPA, 19 siswa kelas XII IPS
semester I SMU Dominikus Wonosari tahun ajaran 2006/2007, serta seorang guru
C.
Metode Pengumpulan Data
Data berupa proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas XII IPA dan di
kelas XII IPS. Proses pengumpulan data dilakukan dengan merekam proses belajar
mengajar dengan menggunakan
handycam yang dilakukan oleh seorang teman
peneliti. Sedangkan peneliti mengamati dan mencatat hal-hal yang dianggap penting
selama proses belajar mengajar berlangsung yang berguna untuk melengkapi data
yang kurang jelas pada proses perekaman.
Untuk meningkatkan validitas
pengumpulan data maka setiap hasil rekaman dievaluasi guna peningkatan validitas
rekaman selanjutnya. Durasi pengambilan data pada masing-masing kelas tergantung
pada jam pelajaran siswa pada tiap kelas, sehingga akan tampak pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Jam pelajaran di kelas XII IPA dan kelas XII IPS
Pertemuan ke- I II III IV V VI VII VIII IX
Banyaknya Jam Pelajaran pada kelas XII IPA
2 2 2 2 2 2 2 -
-Banyaknya Jam Pelajaran pada kelas XII IPS
2 1 1 2 1 2 1 1 2
D.
Metode Analisis Data
Secara garis besar kegiatan analisis data pada penelitian ini dapat dibagi
menjadi empat langkah, yaitu: transkripsi data, topik data, kategorisasi data, dan
penarikan kesimpulan.
1. Transkripsi data
Proses transkripsi ini merupakan proses menyajikan kembali segala sesuatu yang
tampak dalam hasil rekaman video berupa pelaksanaan belajar mengajar di kelas
2. Penentuan topik-topik Data
Topik-topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung makna
tertentu yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik data peneliti menentukan
makna apa saja yang terkandung dalam penelitian. Berdasarkan
makna-makna tersebut peneliti membandingkan bagian-bagian data tertentu pada hasil
transkripsi sesuai makna yang terkandung di dalamnya dan membuat suatu
rangkuman bagian data, yang selanjutnya disebut topik-topik data.
3. Kategorisasi data
Kategorisasi data merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama
lain sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data. Topik-topik data yang
mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan
suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak tersebut selanjutnya
disebut sebagai kategori data. Pengelompokan topik-topik data akan
menghasilkan kategori-kategori data yang bersesuaian.
4. Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan proses analisis data peneliti dapat membuat suatu kesimpulan yang
mengungkapkan bagaimanakah proses belajar mengajar yang berlangsung di
28
BAB IV
ANALISIS DATA
A.
Pelaksanaan Penelitian
.
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2006 sampai dengan 28
September 2006 pada kelas XII IPA dan kelas XII IPS dengan mengambil subjek
penelitian adalah seorang guru yang mengajar dikelas XII IPA sekaligus mengajar
di kelas XII IPS, siswa kelas XII IPA, dan siswa kelas XII IPS yang telah
memberikan data-data tentang proses belajar mengajar pada masing-masing kelas.
Data-data tersebut telah direkam menggunakan
handycam
oleh seorang teman
peneliti, sedangkan peneliti mengamati proses belajar mengajar yang berguna
untuk melengkapi data yang kurang jelas pada rekaman
handycam
. Proses ini
dilakukan bertujuan agar semua kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada
kelas tersebut dapat terekam dengan lengkap.
Proses belajar mengajar yang diperoleh peneliti terdiri dari 7 kali pertemuan
dikelas XII IPA dan 9 kali pertemuan dikelas XII IPS. Proses belajar mengajar
yang berlangsung pada masing-masing kelas dapat dilihat secara garis besarnya
dalam Tabel 4.1
Tabel 4.1 Proses Belajar Mengajar di kelas XII IPA dan di kelas XII IPS
Pert.
ke
Kegiatan yang terjadi pada kelas XII IPA
Kegiatan yang terjadi pada kelas XII
IPS
1
a. Mengulang kembali materi yang telah
dipelajari sebelumnya
b. Latihan soal differensial
a. Mengulang kembali materi yang telah
dipelajari sebelumnya
c. Mengulang fungsi trigonometri
d. Merumuskan bentuk Integral tak tentu
e. Latihan soal Integral tak tentu
tak tentu
d. Mengingat
kembali
aturan
pada
aljabar
2
a. Mengenal dan membuktikan sifat-sifat
integral tak tentu
b. Latihan soal integral tak tentu
a. Latihan soal tentang integral tak tentu
b. Latihan soal tentang mencari f(x) jika
jika diketahui f`(x) dan f(a)
3
a. Mengulang kembali turunan pertama dari
fungsi trigonometri
b. Mengingat kembali rumus trigonometri
c. Merumuskan Integral Trigonometri
d. Latihan soal integral trigonometri
a. Mengulang kembali sifat-sifat pada
integral tak tentu
b. Dengan menggunakan sifat-sifat dari
integral
tak
tentu,
siswa
dapat
menentukan rumus integral dari
c. Latihan soal tentang integral tak tentu
4
a. Membahas PR yang diberikan pada
pertemuan sebelumnya
b. Menentukan Luas daerah dengan
menggunakan pendekatan
c. Menentukan luas daerah dengan
menggunakan proses limit
d. Latihan soal tentang menentukan luas
daerah dengan menggunakan integral
a. Menentukan integral tertentu
b. Latihan soal tentang integral tertentu
c. Mengetahui sifat-sifat pada integral
tertentu
d. Latihan soal untuk membuktikan
sifat-sifat dari integral tertentu.
5
a. Latihan soal tentang menentukan luas
daerah dengan menggunakan integral
b. Merumuskan Teorema Dasar Kalkulus
c. Mengenal dan membuktikan sifat-sifat dari
integral tertentu dengan menggunakan
Teorema Dasar Kalkulus
d. Latihan soal mengenai Integral tertentu
a. Membahas
PR
tentang
integral
tertentu
b. Melanjutkan latihan soal tentang
integral tertentu
6
a. Mengerjakan latihan soal Integral tertentu
b. Merumuskan langkah-langkah dalam
mengerjakan soal dengan menggunakan
integral substitusi
c. Latihan soal yang berkaitan dengan
integral substitusi
a. Integral dengan substitusi
b. Latihan soal tentang integral dengan
substitusi
7
a. Membahas PR mengenai soal Integral
substitusi yang diberikan pada pertemuan
sebelumnya
a. Membahas PR tentang integral dengan
substitusi
b. Melanjutkan latihan soal tentang
integral dengan substitusi
8
a. Membahas PR tentang integral dengan
substitusi
b. Menentukan
luas
daerah
dengan
menggunakan integral
daerah dengan menggunakan integral
<