• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG KEBIASAAN PARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 MAGELANG TAHUN AJARAN 20092010 DALAM MEMPELAJARI BAHASA INGGRIS SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI TENTANG KEBIASAAN PARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 MAGELANG TAHUN AJARAN 20092010 DALAM MEMPELAJARI BAHASA INGGRIS SKRIPSI"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI TENTANG KEBIASAAN PARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM

MEMPELAJARI BAHASA INGGRIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh: Maria Lasibey

041114045

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2)

i

STUDI TENTANG KEBIASAAN PARA SISWA KELAS DUA SMA NEGERI 5 MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM

MELAKUKAN BEBERAPA KEGIATAN UNTUK MEMPELAJARI BAHASA INGGRIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh: Maria Lasibey

041114045

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4)
(5)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, 23 Agustus 2011

Penulis

Maria Lasibey

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(6)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata dharma:

Nama : Maria Lasibey

Nomor mahasiswa : 041114045

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

STUDI TENTANG KEBIASAAN PARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5

MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM MEMPELAJARI

BAHASA INGGRIS.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mangalihkan dalam bentuk media lain, mengelola

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Agustus 2011

Yang Menyatakan

(7)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Kuatkanlah dan Teguhkanlah Hatimu, Janganlah Takut dan

Gentar……Sebab Tuhan Allahmu, Dialah yang berjalan Menyertai

Engkau; Ia tidak akan membiarkan Engkau dan tidak akan

Meninggalkan Engkau. “

( Ulangan 31: 6)

“ Diberkatilah Engkau pada Waktu Masuk dan diberkatilah

Engkau Pada Waktu Keluar…… .”

( Ulangan 28:6 )

Skripsi ini akankupersembahkankepada: My Savior Jesus Crhist

Alm. Bapak Y.Z Lasibey dan mama Naomi Lasibey yang tercinta

My big Brother tercinta Yehezkiel Herman Lasibey dan Yosafat Yeremia Lasibey

My Little Brother Yusup Lasibey yang tercinta Semua pihak yang telah banyak membantu penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(8)

vii

 

ABSTRAK

STUDI TENTANG KEBIASAAN PARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010 DALAM

MEMPELAJARI BAHASA INGGRIS Maria Lasibey

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010 dalam mempelajari bahasa Inggris.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010 dalam mempelajari bahasa Inggris? Instrumen penelitian adalah kuesioner yang disusun peneliti sendiri. Kuesioner ini memiliki 50 butir pertanyaan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010. Sampel penelitian adalah 68 siswa yang adalah anggota dari 2 kelas dari antara 6 kelas siswa. Sampel adalah sampel insidental.

(9)

viii

THE STUDY OF THE HABIT OF THE VIII GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 5 MAGELANG ACADEMIC YEAR 2009/2010 TO STUDY

ENGLISH Maria Lasibey

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011

This research was aimed to know the habit of the VIII grade students of SMP Negeri 5 Magelang academic year 2009/2010 to study English.

This research was a descriptive research with survey method. The question answered in this research was what is the habit of the VIII grade students of SMP Negeri 5 Magelang academic year 2009/2010 to study English?. The instrument of this research was questionnaine sheet arranged by the researcher. The question sheet consisted of fifty questions. The subjects of this research ware the VIII grade students of SMP Negeri 5 Magelang academic year 2009/2010. The samples of this research were sixty eight students taken from two classes from six classe of the school.

The analysis technique used was kategorisasi based on normal distribution model with kategorisasi jenjang. The student habit in studying English was classified into five: very bad, bad, rather good, good and very good. The result of this research showed that: most of of the VIII grade students of SMP Negeri 5 Magelang academic year 2009/2010 most of of the VIII grade students of SMP Negeri 5 Magelang academic year 2009/2010 (1) had bad habit to study English, (2) bad habit to reading, (3) had bad habit speaking (4) had bad habit to speaking. And most of of the second grade students of SMP Negeri 5 Magelang academic year 2009/2010 had good habit to listening.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus atas kasih, berkat dan

karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

baik.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan dukungan dari

banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Gendon Barus, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak

memberikan pengetahuan, pengalaman, dan kesempatan ke pada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu A.Setyandari, S.pd., S.Psi., Psi., M.A. sebagai wakil Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

banyak memberikan pengetahuan, pengalaman, dan kesempatan kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Alm. Bapak Drs. Wens Tanlain, M. Pd. sebagai dosen pembimbingan pada

awal penulisan skripsi yang sudah banyak memberikan masukan pada bagian

(11)

x

4. Bapak Drs.R.H.Dj. Sinurat, M.A., yang telah bersedia menggantikan alm Drs.

Wens Tanlain, M.Pd, untuk membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

5. Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Magelang yang telah

memberikan ijin sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian.

6. Guru dan karyawan SMP Negeri 5 Magelang yang telah memberikan

kesempatan, pengalaman, dan dukungan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

7. Siswa-siswi SMP Negeri 5 Magelang yang telah meluangkan waktu dan

membantu dalam pelaksanaan pengumpulan data.

8. Keluarga besar Lembaga Harapan Sejahtera yang telah banyak memberikan

dukungan materi dan moril.

9. Keluarga besar Gereja Wesleyan Indonesia yang telah banyak memberikan

dukungan, doa dan motivasi selama penulisan skripsi ini.

10.Keluarga besar Gereja Keluarga Allah Magelang yang telah banyak

memberikan dukungan, doa dan motivasi selama penulisan skripsi ini.

11.Keluargaku tercinta: Alm. Bapak Z.Y .Lasibey, Mama, kak Herman, kak Yos,

dan adekku yusup yang telah banyak memberikan dukungan doa, materi, dan

terus memotivasi.

12.Keluarga besar penulis: Bapa Nani beserta keluarga, Bapa Sem beserta

Keluarga, Tante Ribka beserta keluarga, Kaka ori beserta keluarga, keluarga

Sikumana, dan keluarga Naikoten yang tiada hentinya memberikan dukungan

doa dan memotivasi penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(12)

xi

13.Miss Trie dan keluarga besarnya yang telah memberikan doa, nasehat dan

dukungannya selama penulisan ini.

14.Manat and Pasok beserta keluarga besarnya yang telah memberikan dukungan,

dan doanya.

15.Teman-teman BK ’04 yang selalu memberikan dukungan dan menunjukkan

persaudaraan selama kuliah ( Nat, Eneng, Irna, Kumis, Simbah, Dita, Sepri,

Tian, Retha, Ayuk, Ria, Acha, Priska, Phimpom dll).

16.Teman-teman BK yang sudah banyak membantu selama penulisan skripsi ini

( asteria 05 dan ani 07).

17.Teman-teman PPL BK di SMP BOPKRI 3 (Ike, Beni, dan Suster Emil), PPL

BK di SMA GAMA (Estu, Winggi, dan Uday), dan PPL BK di Komunitas

Boro Putra (Cik anna, Lucy, dan Br. Yulius).

18.Teman-teman kos gang Gatotkoco 9 yang telah selalu memberikan, dukungan

dan menunjukkan persaudaraan selama ini (Ria, Sance, Iyut, Wdi, Fitri, Vita)

19.Teman-teman kontrakan Bakung 11 A yang selalu memberikan, dukungan dan

menunjukkan persaudaraan selama ini ( kak Ida, Fien, Tina, de Inggrit).

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca atau siapa

saja yang berminat dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta, Juli 2011

(13)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan ... 4

D. Manfaat ... 5

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kurikulum SMP ... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(14)

xiii

1. Pengertian Kurikulum Sekolah ... 7

2. Isi Kurikulum Sekolah ... 8

3. Struktur Kurikulum SMP ... 8

B. Kebiasaan dalam Mempelajari Bahasa Inggris ... 9

1. Pengertian Kebiasaan Belajar ... 9

2.Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah ... 11

3.Kebiasaan dalam Mempelajari Mata Pelajaran Bahasa Inggris ... 12

C. Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang dalam Mempelajari Bahasa Inggris 1.Kebiasaan dalam Mempelajari Mata Pelajaran Bahasa Inggris ... 22

2.Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang dalam Mempelajari Bahasa Inggris ... 23

D. Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Arti Program Bimbingan ... 24

2. Bimbingan Akademik ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 27

B. Subyek Penelitian ... 27

1. Populasi Penelitian ... 27

2. Sampel Penelitian ... 27

C. Instrumen Penelitian ... 28

(15)

xiv

2. Kisi-kisi Kuesioner ... 28

3. Penentuan Skor ... 29

4. Validitas Instrumen... 29

5. Reliabilitas Instrumen ... 30

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 33

1. Tahap Persiapan ... 33

2. Tahap Pelaksanaan ... 33 

E. Tehnik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 45

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 51

B. Saran-saran ... 51

C. Keterbatasan Penelitian ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Struktur Kurikulum SMP ... 9

Tabel 2: Kisi-Kisi Kuesioner Kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam

Mempelajari Bahasa Inggris ... 29

Tabel 3: Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas ... 31

Tabel 4: Kategorisasi kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Mempelajari

Bahasa Inggris ... 37

Tabel 5 : Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang

Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Mempelajari Bahasa Inggris……… 38

Tabel 6: Kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Membaca untuk

Mempelajari Bahasa Inggris ... 40

Tabel 7: Kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang

Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Mendengarkan untuk

Mempelajari Bahasa Inggris ... 41

Tabel 8:Kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Berbicara

untukMempelajari Bahasa Inggris ... 42

(17)

xvi

Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Menulis untuk

Mempelajari Bahasa Inggris ... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner Kegiatan Belajar Bahasa Inggris ... 56

Lampiran 2: Tabulasi Skor-skor Penelitian... 60

Lampiran 3: Perhitungan Penelitian ... 70

Lampiran 4: Surat Ijin Penelitian ... 75

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,

manfaat dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah kegiatan orang dewasa susila dan kegiatan orang

belum dewasa susila demi pendewasaan diri orang yang belum dewasa susila.

Sekolah merupakan tempat dilaksanakannya layanan pendidikan yang

terencana dan terorganisir (Tanlain, 2003: 3). Kegiatan-kegiatan pendidikan di

sekolah dijalankan sesuai dengan program yang telah disusun. Siswa

melakukan kegiatan belajar dalam berbagai mata pelajaran yang menjadi

program sekolah. Program sekolah termuat dalam kurikulum. Kurikulum

sekolah adalah kegiatan yang direncanakan untuk dialami oleh siswa selama

menempuh program pendidikan sekolah tertentu. Kurikulum SMP memuat 12

mata pelajaran, yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu

Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,

Ketrampilan, Teknologi Informasi dan komunikasi; selain itu muatan lokal

dan Pengembangan Diri (Departemen pendidikan Nasionel 2003: 7)

Di sekolah kegiatan pendidikan berlangsung dalam bentuk pengajaran,

pembimbingan, dan pelatihan yang dilakukan secara sengaja, terencana dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20)

sistematis. Kegiatan belajar siswa dapat berlangsung di kelas dengan

mengerjakan tugas-tugas dengan bantuan guru. Siswa melakukan kegiatan

kelas secara rutin dan teratur. Siswa yang melakukan kegiatan belajar secara

rutin dan teratur dinamakan siswa yang rajin belajar. Siswa yang rajin belajar

akan semakin kuat mengingat dan memahami bahan pelajaran. Kegiatan

belajar yang dilakukan secara rutin dan teratur akan membentuk suatu

kebiasaan belajar.

Menurut Kingsley and Garry (Tanlain 2003: 32), ada tiga macam

kegiatan belajar siswa di sekolah. Belajar mandiri adalah proses belajar siswa

yang dilakukan sendiri tanpa ada penugasan dan pendampingan serta

pengawasan dari guru, seperti menatap, membaca, menulis dan mencatat,

membuat ikhtisar atau ringkasan, latihan/praktik, menghafal, menyusun

karangan, mendengarkan. Belajar terstruktur adalah kegiatan siswa untuk

menguasai bahan ajar dengan menyelesaikan tugas-tugas yang ditentukan oleh

guru tanpa kehadiran guru (tugas rumah/pekerjaan rumah). Belajar tatap muka

adalah kegiatan siswa dalam mengikuti pengajaran guru di kelas, seperti

mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan bahan ajar, ia bertanya pada

guru apabila mengalami kesulitan.

Siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dapat memperoleh

pendampingan dari guru termasuk guru bimbingan dan konseling (BK).

Kegiatan bimbingan mencakup bimbingan pribadi, bimbingan sosial,

bimbingan akademik dan bimbingan karier. Bimbingan pribadi terpusat pada

(21)

3

disebut juga bimbingan belajar, yaitu bimbingan dalam hal menemukan cara

belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam

mengatasi kesukaran yang timbul dalam bidang belajar (Winkel, 1997: 140).

Dalam bimbingan belajar guru BK memberikan bantuan kepada peserta didik

agar menggunakan cara belajar yang efektif agar memiliki kebiasaan belajar

yang baik, agar dapat mengatasi kesulitan belajar dan mempunyai motivasi

belajar yang tepat sehingga mencapai hasil belajar yang optimal, dan mampu

menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan hidupnya. Bimbingan karier

bertujuan membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri memasuki dunia

kerja, atau mempersiapkan diri memasuki bidang karier yang sesuai dengan

kemampuannya. Sedangkan bimbingan sosial bertujuan membantu siswa

untuk memahami dirinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekitarnya berdasarkan budi pekerti yang luhur dan menghadapi atau

memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian konflik,

dan penyesuaian diri.

Dari hasil wawancara dengan beberapa siswa pada tanggal 10 april

2010 peneliti mendapati beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam

mata pelajaran bahasa Inggris karena bahasa Inggris terasa asing untuk mereka

dan sulit dimengerti. Dalam mempelajari bahasa inggris siswa mengalami

kesulitan sehingga sebagaian siswa merasa malas untuk mengikuti pelajaran

dengan seksama. Mereka tidak menyimak guru yang sedang mengajar,

berbicara dengan teman sendiri, tidak mencatat dan lain-lain. Hal ini membuat

kebiasaan belajar siswa menjadi buruk. Ini juga dapat dilihat dari prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(22)

belajar mereka; nilai bahasa Inggris sebagian siswa kurang memuaskan

dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Kesan yang diperoleh peneliti tentang kebiasaan belajar para siswa

kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang mendorong peneliti untuk mengadakan

penelitian guna memperoleh gambaran mengenai kebiasaan siswa dalam

mempelajari Bahasa Inggris. Peneliti memilih sekolah tersebut karena peneliti

sudah mengenal sekolah tersebut sehingga tidak sulit bagi peneliti untuk

melakukan penelitian. Dengan mengetahui kebiasaan siswa SMP Negeri 5

Magelang dalam mempelajari mata pelajaran Bahasa Inggris, dapatlah

dipikirkan upaya-upaya yang relevan untuk membantu siswa dalam

memperbaiki kebiasaannya yang kurang tepat.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang

tahun ajaran 2009/2010 dalam mempelajari bahasa Inggris?

C. Tujuan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan para siswa kelas

VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010 dalam mempelajari

(23)

5

D. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan gambaran mengenai kebiasaan para siswa kelas VIII

SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010 dalam mempelajari

bahasa Inggris.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak sekolah

Dapat memberikan masukan bagi pihak sekolah mengenai kebiasaan

para siswa SMP Negeri 5 Magelang dalam mempelajari bahasa Inggris

dan menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan atau

membangun kebiasaan yang baik dalam belajar bahasa Inggris.

b. Bagi peneliti sebagai calon konselor

Dapat mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan

penelitian, dan memperluas wawasan peneliti.

E. Definisi Operasional

1. Kebiasaan belajar adalah segenap tingkah laku yang digunakan oleh siswa

secara ajeg dari waktu ke waktu dalam rangka melaksanakan studi (The

Liang Gie, 1994: 192),

2. Kegiatan belajar dalam mempelajari bahasa Inggris adalah kegiatan siswa

untuk menguasai bahan mata pelajaran bahasa Inggris yaitu kegiatan

membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara secara rutin dan teratur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(24)

3. Para siswa SMP Negeri 5 Magelang adalah siswa-siswi yang masih duduk

(25)

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menyajikan hasil kajian pustaka mengenai kurikulum SMP,

kebiasaan belajar para siswa SMP Negeri 5 Magelang dalam mempelajari bahasa

Inggris dan layanan Bimbingan dan Konseling.

A. Kurikulum SMP

1. Pengertian Kurikulum Sekolah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional, pasal I menegaskan bahwa :

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).

Kurikulum dalam arti aslinya adalah jarak tempuh yang harus dilalui

dalam batas waktu tertentu. Kemudian kurikulum digunakan dalam

konteks sekolah. Anderson (Tanlain 2003: 25) mendefinisikan kurikulum

sebagai “as the kind and quality of experiences planned and provided by

the school”. Kurikulum sekolah adalah kegiatan yang dirancangkan untuk

dialami oleh siswa pada program pendidikan tertentu.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003

tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 37, salah satu mata pelajaran

yang wajib ditempuh pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(26)

mata pelajaran bahasa Inggris. Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang

wajib ditempuh dan wajib lulus dalam UAN.

2. Isi Kurikulum Sekolah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 37 ayat 1 menegaskan bahwa:

“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Ketrampilan, dan Muatan Lokal” (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).

Kurikulum disusun berdasarkan kebutuhuhan siswa. Kurikulum

sekolah menggambarkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan

formal, dan non-formal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan

lingkungan, dan IPTEK yang selalu berkembang.

3. Struktur Kurikulum SMP

Struktur kurikulum SMP menurut Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2006 memuat Mata Pelajaran, Muatan Lokal

(27)

9

Tabel 1

Struktur Kurikulum SMP

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu  VII VIII IX A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4

10.Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kurikulum SMP sangat penting untuk mengantarkan siswa pada

pencapaian standar akademik yang diharapkan dalam pengembangan diri

yang sehat dan optimal.

B. Kebiasaan Siswa dalam Mempelajari Bahasa Inggris

1. Pengertian Kebiasaan Belajar

a. Kebiasaan

Kebiasaan adalah perilaku yang kita lakukan secara

berulang-ulang, secara rutin dan teratur (Tanlain, 2003:36). Kebiasaan yang

dilakukan secara terus-menerus akan membentuk kualitas hidup

seseorang yaitu seseorang akan berhasil atau gagal dalam hidunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(28)

(Covey, 2000: 6). Dalam kehidupan sehari-hari, dari bangun tidur

sampai akan berangkat tidur lagi orang melakukan banyak kegiatan.

Kegiatan-kegiatan itu dilakukan setiap hari, lama-kelamaan menjadi

kegiatan yang bersifat rutin dan menjadi suatu kebiasaan bagi orang

tersebut. Kebiasaan yang dilakukan secara rutin dan teratur akan

membentuk kualitas hidup yang baik dan sebaliknya kebiasaan yang

tidak rutin dan teratur akan membentuk kualitas hidup yang tidak

berkualitas.

b. Belajar

Menurut Tarsito (Imron, 1996: 21) belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan/perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman/ latihan.

Menurut Morgan belajar adalah “ suatu perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman” (Purwanto, 1996: 80). Belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungnya (Slameto, 1995: 2). Jadi dalam belajar

siswa melakukan berbagai kegiatan. Semakin siswa tekun dan teratur

dalam melakukan kegiatan seperti mengerjakan latihan atau tugas,

(29)

11

c. Kebiasaan Belajar

Menurut Sardiman (1986: 36), kebiasaan belajar adalah perilaku

belajar yang dilakukan oleh siswa secara berulang-ulang, terus menerus,

teratur, terjadwal dan menetap untuk menguasai bahan-bahan pelajaran

di sekolah. Menurut The Liang Gie (1994: 192), kebiasaan belajar

adalah segenap tingkah laku yang digunakan oleh siswa secara ajeg dari

waktu ke waktu dalam rangka melaksanakan studi. Jadi kebiasaan

belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar siswa yang dilakukan secara

rutin dan teratur dengan menggunakan bahan belajar untuk memperoleh

pengetahuan, pemahaman, pemecahan masalah, ketrampilan, sikap dan

pola tingkah laku.

2. Kebiasaan Belajar Siswa di Sekolah

Menurut Tanlain (2003: 34), sekolah adalah lembaga

kemasyarakatan yang dimaksudkan sebagai penyelenggara pendidikan.

Tujuan pendidikan sekolah adalah siswa mengembangkan kemampuan,

pengetahuan, pemahaman, ketrampilan kerja, sifat, sikap dan pola

tingkah laku yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan

yang dihadapi secara ilmiah (ilmu dan teknologi). Sekolah adalah

lembaga formal yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

siswa untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.

Menurut Kingsley and Garry (Tanlain 2003: 32), siswa belajar di

sekolah berarti siswa melakukan kegiatan mengolah bahan

pelajaran/bahan bimbingan/bahan latihan, sehingga ia memperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(30)

kemampuan baru dan menyempurnakan

kemampuan-kemampuan yang sudah ia miliki demi perkembangan dirinya. Di

sekolah siswa menerima dan melakukan kegiatan yang dilatihkan oleh

guru untuk pengembangan dirinya dalam pengetahuan dan teknologi.

Ada tiga bentuk kegiatan belajar siswa dalam sekolah:

1) Belajar Tatap Muka

Siswa berlatih dalam bahan ajar langsung dengan mengikuti

tuntunan yang diberikan oleh guru dalam pengajaran kelas.

2) Belajar Terstruktur

Siswa berusaha semakin menguasai bahan ajar dengan

menyelesaikan tugas-tugas yang ditentukan oleh guru tanpa

kehadiran guru (biasanya disebut tugas rumah/pekerjaan rumah).

3) Belajar Mandiri

Proses belajar siswa yang dilakukan sendiri tanpa ada

penugasan dan pendampingan serta pengawasan dari guru, seperti

menatap, membaca, menulis dan mencatat, membuat ikhtisar atau

ringkasan, latihan/praktik, menghafal, menyusun karangan,

mendengarkan

3. Kebiasaan dalam Mempelajari Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Salah satu kebiasaan siswa dalam mempelajari mata pelajaran adalah

untuk meningkatkan dan mengembangkan pemahamannya dalam mata

(31)

13

a. Tujuan Siswa Mempelajari Mata Pelajaran bahasa Inggris

Tujuan mata pelajaran bahasa Inggris menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.22 Tahun 2006 tentang

Standar Pendidikan Dasar dan Menengah dirumuskan sebagai berikut:

1) Mengembangkan kompetensi berkommunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi fungsional.

2) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

3) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antar bangsa dan budaya.

Tujuan kegiatan belajar adalah supaya terjadi perubahan dalam

diri siswa ke arah yang lebih baik. Siswa mempelajari bahasa Inggris

karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang memiliki

daya saing dan diajarkan di setiap sekolah.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan para siswa dalam

mempelajari bahasa Inggris

1) Motif belajar siswa

Gerungan (1966: 191) mengatakan bahwa motif “merupakan

suatu pengertian yang melengkapi semua pengerak alasan-alasan

atau dorongan dalam diri masyarakat yang menyebabkan ia berbuat

sesuatu”. Dengan kata lain motif merupakan suatu penyebab

mengapa kita melakukan suatu tindakan. Menurut Sardiman (1986:

39), motivasi meliputi 2 hal: (1) mengetahui apa yang dipelajari,

(2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Surya Brata

(Imron, 1996: 35), mengatakan bahwa dalam diri seseorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(32)

mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tentang guna mencapai tujuan yang diinginkannya.

Siswa yang tidak memiliki motif yang tepat dalam

melakukan sesuatu biasanya hasil kerjanya kurang memuaskan,

akan memperoleh hasil yang tidak memuaskan. Siswa yang

mempunyai motif yang tepat dalam belajar akan berusaha

mengerjakan tugasnya walaupun dalam mengerjakannya terdapat

kesulitan. Siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar akan

bertanya kepada orang yang lebih pintar dari dia atau pada guru

sehingga ia memperoleh jalan keluar dari masalah belajarnya.

Palardi (Imron, 1996: 35) menyimpulkan bahwa siswa yang

mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal

belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya.

Menurut Mc Donald (Tanlain, 2003: 42) motivasi adalah

perubahan energi dalam perasaan dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah merupakan faktor psikis

yang bersifat non intelektual; peranannya adalah menumbuhkan

gairah, membuat merasa senang dan bersemangat dalam belajar.

Semakin besar motivasi siswa untuk mempelajari bahasa Inggris,

(33)

15

2) Sikap belajar

Sikap adalah reaksi seseorang terhadap suatu objek baik yang

bersifat menerima maupun menolak. Sikap yang dianggap suatu

kecenderungan akan menerima atau menolak bila objek tersebut

berharga atau tidak. Siswa yang menganggap belajar adalah hal

yang penting dia akan melalukannya. Sedangkan siswa yang

merasa belajar adalah hal yang tidak penting maka ia akan

menutamakan hal lain ketimbang belajar. Siswa yang memiliki

sikap belajar yang baik, ia akan belajar secara rutin dan teratur

sehingga akan membentuk kebiasaan belajar yang baik (Slameto,

1995: 73).

3) Cara belajar

Menurut Djamarah (2002: 38), cara belajar adalah

aktivitas-aktivitas belajar yang digunakan oleh siswa untuk memperoleh

hasil belajar. Aktivitas-aktivitas belajar yang biasanya dilakukan

adalah melihat, membaca, menulis, mendengarkan, mencatat,

mengingat, berpikir, mengamati tabel-tabel, diagram, dan

bagan-bagan, menyusun karangan, membuat ikhtisiar atau ringkasan,

latihan atau praktek.

4) Tempat belajar

Tempat belajar yang baik adalah lingkungan fisik yang

mendukung siswa untuk memperoleh konsentrasi selama

melakukan kegiatan belajar, sehingga hasil belajar dapat dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(34)

(Keiter, 1978: 23). Lingkungan fisik yang dapat mendukung siswa

dalam belajar antara lain: lingkungan belajar yang tenang dan

kondusif, rapi, teratur, bersih dan memiliki penerangan yang cukup.

Jadi suasana lingkungan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.

5) Bahan belajar

Bahan belajar dapat diperoleh melalui berbagai sumber.

Bahan belajar yang diperoleh dari guru adalah informasi yang

diberikan guru ketika mengajar/membimbing. Sedangkan bahan

belajar yang di peroleh dari majalah, buku paket/teks, artikel, buku

cerita adalah bahan yang dipelajari siswa karena melakukan

kegiatan belajar mandiri (Sudjana, 2002: 37). Semakin banyak

bahan belajar yang dimiliki siswa akan mempermudah siswa untuk

memperoleh informasi yang berkaitan dengan tugas belajarnya.

c. Unsur-unsur Kebiasaan Belajar Bahasa Inggris

1) Kegiatan Siswa Mempelajari bahasa Inggris

Peraturan Mendiknas RI No.22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mata pelajaran bahasa

Inggris memiliki 4 keterampilan yaitu: membaca, menulis,

mendengarkan dan berbicara dalam bahasa Inggris.

a) Siswa membaca

Membaca merupakan sarana belajar yang efektif dalam

mempelajari bahasa asing. The Liang Gie (1994: 25),

(35)

17

dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami makna

suatu karangan yang disajikan kepada indra penglihatan dalam

bentuk lambang huruf. Bentuk kegiatannya berupa membaca

nyaring dan memahami makna instruksi, informasi teks

fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sederhana

yang disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah

dan lingkungan sekitar. Membaca artikel koran, buku pelajaran

atau buku cetak, buku cerita berbahasa Inggris akan menambah

perbendaharaan kosakata, memperbaiki kefasihan berbicara,

menambah wawasan, dan memperbaiki struktur

berbahasa/grammer.

b) Siswa mendengarkan

Siswa memahami wacana transaksional dan obrolan

yang mengarah kepada variasi makna interpersonal dan atau

monolog lisan terutama yang berbentuk naratif dan deskriptif.

Untuk melatih listening comprehension siswa perlu rajin

membaca dan mendengarkan percakapan bahasa Inggris,

mendengarkan musik atau menonton film berbahasa Inggris.

Sudarmanto (1993: 22), mengatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan mendengarkan adalah: (1) sikap

terhadap mata pelajaran, (2) kemampuan mendengar, (3) mutu

pembicaraan (teknik penyampaian, artikulasi, bahan yang

dibicarakan, (4) gangguan-gangguan yang timbul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(36)

c) Siswa berbicara

Siswa melakukan kegiatan berbicara dengan

mengungkapkan makna yang terkait dengan wacana

transaksional dan obrolan yang mengarah kepada variasi

makna interpersonal dan atau monolog lisan terutama yang

berbentuk naratif dan deskriptif. Dengan menggunakan tata

bahasa, kosakata, aksen dan pelafalan yang baik siswa akan

lebih mudah untuk berbicara bahasa Inggris dengan baik.

d) Siswa menulis

Siswa melakukan kegiatan dalam komponen sistem

komunikasi yang menggambarkan pikiran, perasaan dan

ide-ide ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis. Menulis

kata, ungkapan dan teks fungsional pendek sangat sederhana

dengan ejaan dan tanda baca yang tepat. Dalam kegiatan

menulis bahasa Inggris juga perlu diperhatikan kalimat atau

grammarnya.

2) Sumber belajar siswa

a) Guru bahasa Inggris

Guru pendidik adalah tenaga pendidik di sekolah yang

mengajarkan bahan mata pelajaran kepada siswa sebagai ilmu

pengetahuan, pemahaman, keterampilan yang dapat

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru mata

(37)

19

dapat menguasai 4 keterampilan dasar tersebut dan memahami

bahan pelajaran.

Dalam PERMENDIKNAS No. 22 dikatakan bahwa

salah satu metode dalam kegiatan pembelajaran adalah

elaborasi. Dengan menggunakan metode elaborasi guru:

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.

Guru mata pelajaran bahasa Inggris memberikan bahan

mata pelajaran. Kemudian siswa berlatih mengerjakan

tugasnya. Apabila siswa mengalami masalah, ia dapat

bertanya kepada guru untuk mengatasinya.

Menurut Juntika, dkk (2005: 34), guru mata pelajaran

sebagai personil yang sangat penting dalam aktivitas

bimbingan, mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan

konseling kepada siswa.

2) Melakukan kerjasama dengan guru pembimbing dalam

mengidentifikasi siswa yang memerlukan bimbingan.

3) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan bimbingan

kepada guru bimbingan.

4) Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(38)

5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh

layanan bimbingan dari guru pembimbing.

6) Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan

dalam rangka penilaian layanan bimbingan.

7) Ikut serta dalam program layanan bimbingan.

Jadi peran serta guru dalam proses belajar mengajar dan

pelayanan bimbingan sangat penting demi tercapainya suasana

belajar yang kondusif.

b) Buku catatan bahasa Inggris

Menurut Sudarmanto (1993: 35), salah satu pendukung

kebiasaan belajar adalah perbaikan belajar dengan: (1)

membuat catatan yang baik dan (2) menyusun ringkasan hasil

belajar yang lengkap. Membaca buku catatan sebelum

pelajaran dimulai akan menolong siswa untuk mencerna bahan

mata pelajaran (Slameto, 1995: 104). Salah satu sumber belajar

siswa adalah catatan. Catatan sangat berguna bagi siswa untuk

mengingat materi pelajaran yanng telah dipelajari. Siswa

mencatat apa yang diterangkan atau dijelaskan oleh guru mata

pelajaran yang bersangkutan. Buku catatan akan lebih mudah

untuk dipahami siswa karena lebih ringkas dan sesuai dengan

pemahaman siswa mengenai pelajaran yang sudah dibahas atau

(39)

21

c) Buku pelajaran atau buku paket

Buku paket atau buku mata pelajaran bahasa Inggris

dapat berasal dari sekolah atau milik siswa sendiri. Tanpa buku

siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami mata

pelajaran. Selain buku paket atau buku pelajaran siswa dapat

memanfaatkan sumber belajar lain yang terkait dengan

pelajaran bahasa Inggris seperti majalah, koran, novel, atau

cerita bergambar. Sumber belajar ini sangat berguna untuk

melatih siswa dalam menggunakan bahasa Inggris terutama

dalam membaca dan memahami bacaan.

d) Kamus bahasa Inggris

Dalam mempelajari bahasa Inggris, kamus bahasa

Inggris sangat penting. Ini memudahkan siswa dalam mencari

arti kata-kata yang sulit dalam waktu yang relatif cepat. Dalam

kamus terdapat banyak kosa kata yang sangat membantu siswa

untuk menambah pengetahuannya. Siswa yang rajin membaca

kamus akan memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak.

Dengan memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak, siswa

akan lebih mudah dalam menyusun kalimat yang baik.

e) Bahan rekaman bahasa Inggris

Rekaman merupakan sumber yang penting untuk

mempelajari bahasa Inggris. Rekaman berupa kaset, video,

film dan sliet sangat membantu siswa dalam belajar, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(40)

siswa dapat mendengarkan dan melihat langsung percakapan

yang sedang berlangsung. Rekaman tersebut dapat berupa

percakapan, materi yang dijelaskan oleh guru di kelas dan

dapat diputar ulang untuk mendengarkannya. Rekaman yang

diputar juga dapat diputar ulang untuk mengingat kembali

materi yang sudah dipelajari. Selain rekaman materi pelajaran,

dapat juga digunakan rekaman lagu dan film untuk menambah

pengetahuan siswa, dengan berulang-ulang mendengarkannuya

siswa akan terbiasa dengan bahasa Inggris.

C. Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang dalam Mempelajari Bahasa Inggris

1. Kebiasaan siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang

Usia 13-18 adalah usia tingkat sekolah menengah. Pada usia ini

siswa menempuh pendidikannya di bangku sekolah menengah.

Siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang adalah siswa-Siswa-siswi yang

sebagian besar memiliki pengalaman belajar 2 tahun di sekolah tersebut.

Siswa belajar setiap hari Senin sampai dengan Sabtu dari jam 07.00-12.30

WIB kecuali hari Jum’at (jam 07.00-11.00 WIB). Selama mengikuti proses

belajar di sekolah siswa diharapkan mengikutinya dengan baik, siswa

diharapkan dengan sungguh-sungguh berlatih mendengarkan, menulis,

membaca, dan berbicara. Dengan demikian hasil belajarnya akan baik.

(41)

23

diberikan di sekolah. Dengan demikian siswa akan semakin mengingat dan

lebih memahami materi yang telah dipelajari di kelas. Dengan melakukan

kegiatan belajar secara teratur dan terencana, kebiasaan belajar siswa akan

semakin baik.

Keadaan sosial ekonomi sebagian besar keluarga siswa adalah

menengah ke bawah, seperti wiraswasta; buruh; petani dan PNS. Ini

seharusnya menyurutkan minat siswa untuk belajar.

2. Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang dalam

Mempelajari Bahasa Inggris

Kebiasaan belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar siswa yang

dilakukan secara rutin dan teratur dengan menggunakan bahan belajar

untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, pemecahan masalah,

keterampilan, sikap dan pola tingkah laku. Siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang melakukan kegiatan belajar di kelas dengan bantuan dari guru

dan di rumah mengerjakan tugas rumah. Siswa SMP Negeri 5 Magelang

biasanya berlatih mendengarkan dan berbicara bahasa Inggris di lab

bahasa. Berdasarkan hasil mendengarkan, siswa menulis dan membaca

perintah dari setiap bacaan yang berkaitan dengan apa yang dipelajari.

Kegiatan belajar bahasa Inggris dilakukan sebanyak 3 kali jam pertemuan

dalam satu minggu, dan setiap pertemuan 40 menit. Semakin intens siswa

mempelajari bahasa Inggris dengan sarana yang mendukung, semakin

lancar siswa dalam belajar bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(42)

Kegiatan mempelajari bahasa Inggris tidak lepas dari dari peran guru

BK, jika ada kesulitan guru BK dapat memberikan bantuan kepada siswa

untuk keluar dari masalah belajarnya agar mampu menyesuaikan diri

terhadap tuntutan SMP, mampu mengembangkan cara belajar yang efektif

dan guru BK memfasilitasi siswa dalam mencapai tugas akademik yang

diharapkan.

D. Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Arti Program Bimbingan

Winkel (1987: 119) menyatakan bahwa program bimbingan adalah

rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi dan

terkoordinasi selama periode waktu. Suatu program bimbingan perlu

direncanakan agar pelayanan yang diberikan kepada siswa dapat seoptimal

mungkin. Kegiatan bimbingan yang dilakukan oleh guru bimbingan

ditujukan terutama kepada siswa. Program bimbingan dibuat untuk

membantu siswa semakin berkembang seutuhnya, termasuk membantu

siswa mengatasi masalahnya, seperti masalah belajar.

Menurut Juntika, dkk (2005: 6) Bimbingan dan Konseling dalam

Kurikulum 2004, yang berbasis kompetensi memiliki ciri sebagai berikut:

a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa yang baik secara individu dan klasikal.

b. Berorientasi pada hasil belajar dan beragam.

c. Penyampaian dan pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

d. Sumber belajar bukan hanya guru, melainkan juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

(43)

25

2. Bimbingan Akademik

Menurut Glanz (Winkel, 1987: 184) bimbingan akademik merupakan kegiatan pemberian informasi yang terpusat dan berlatih cara

mengolah informasi untuk memecahkan masalah siswa. Kegiatan-kegiatan

bimbingan yang bersifat kelompok atau individual merupakan bantuan

agar siswa menemukan, menyadari, dan memecahkan masalah-masalah

yang dihadapinya dalam bidang belajarnya. Juntika, dkk (2005: 9)

menyatakan bahwa bimbingan dan konseling di sekolah memberikan

bantuan kepada individu (peserta didik) yang dilakukan secara

berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga

mereka sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar

sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan SMP, keluarga, dan

masyarakat serta kehidupan pada umumnya.

Bimbingan belajar merupakan salah satu bidang bimbingan yang

penting diselenggarakan di sekolah. Dalam pelaksanaan bimbingan guru

dan konselor perlu saling membantu, saling mengisi dan menunjang.

Dalam bimbingan konselor dapat berperan sebagai penasehat, sebagai

penyumbang data, sebagai pemberi masukan dan pertimbangan bagi

pengungkapan kelemahan dan kekuatan siswa. Konselor dan guru dapat

merancang layanan bimbingan belajar untuk membantu siswa dalam

meningkatkan hasil belajarnya. Menurut Prayitno, dkk (2004: 279-286),

layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(44)

a. Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar

1) Keterlambatan akademik, yaitu keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.

2) Ketercepatan dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki bakat akademik yang cukup tinggi atau memiliki IQ 130 atau lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi itu.

3) Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang memiliki bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapat pendidikan atau pengajaran khusus.

4) Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yang kurang bersemangat dalam belajar, mereka seolah-olah tampak jera dan malas. 5) Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yang

kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan yang seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahuinya dan sebagainya.

b. Pemberian bantuan pengentasan masalah belajar

1) Pengajaran perbaikan, merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok siswa yang menghadapi masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar mereka.

2) Kegiatan pengayakan, merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. 3) Peningkatan motivasi belajar.

4) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.

Siswa yang mengalami masalah belajar dapat menerima bantuan

berupa pembimbingan dari guru BK untuk bersama-sama mencari jalan

keluarnya. Melalui bimbingan belajar guru pembimbing membantu siswa

untuk mengembangkan cara belajar yang efektif, mengatasi kesulitan

belajarnya dan menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan di SMP

(45)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas jenis penelitian, subyek penelitian, alat pengumpul

data, prosedur pengumpulan data dan tehnik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.

Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status

gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 2005: 447). Penelitian ini

dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan informasi tentang kebiasaan

para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010 dalam

mempelajari bahasa Inggris.

B. Subyek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang

tahun ajaran 2009/2010 sebanyak 201 siswa, yang terdiri dari 6 kelas

pararel.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi (Furchan, 2005: 193). Menurut

Furchan (2005: 34 ) dalam penelitian deskriptif sampel diambil 10-20%

dari jumlah populasi. Sampel penelitian ini sebanyak 68 siswa yang terdiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(46)

dari siswa putra 35 dan siswa putri 33, yang merupakan anggota dari 2

kelas yaitu kelas A dan kelas F. Kedua kelas inilah yang tersedia dan

diijinkan menjadi responden. Karena itu sampel penelitian ini adalah

sampel insidental.

C. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner Kegiatan Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner bentuk tertutup. Kuesioner bentuk tertutup adalah kuesioner

yang berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan pilihan-pilihan

jawabannya yang sudah ditentukan sebelumnya (Furchan, 2005: 260).

Kuesioner ini merupakan modifikasi dari kuesioner yang disusun oleh

Rahardian Dedy Dirgantara (2007). Yang dimodifikasi peneliti adalah

perumusannya. Isinya pada dasarnya sama.

Item-item kuesioner yang digunakan untuk mengungkap kebiasaan

siswa dalam mempelajari Bahasa Inggris pada siswa SMP Negeri 5

Magelang adalah berupa pernyataan-pernyataan tentang seberapa

seringnya melakukan kegiatan yang dimaksudkan. Ada 50 item kuesioner.

2. Kisi-kisi Kuesioner

(47)

29

Tabel 2

Kisi-Kisi Kuesioner Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010

dalam Mempelajari Bahasa Inggris

No Aspek No item Jumlah

3. Penentuan Skor

Ada 4 (empat) pilihan jawaban untuk setiap butir kuesioner yang

digunakan. Pilihan jawaban dan skornya adalah sebagai berikut: selalu

(skor 4), banyak kali (skor 3), kadang-kadang (skor 2), tidak pernah (skor

1).

4. Validitas Instrumen

Validitas menunjukkan kemampuan suatu alat mengukur apa yang

harus diukur (Furchan, 2005: 293). Item-item kuesioner disusun

berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam mempelajari

mata pelajaran bahasa Inggris. Validitas yang digunakan termasuk

validitas isi. Menurut Azwar (1999: 52) validitas isi merupakan validitas

yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional

atau lewat professional judgement. Validitas isi pada umumnya ditentukan

melalui pertimbangan ahli. Ada beberapa hal yang dilakukan ahli dalam

mempertimbangkan validitas isi dari sebuah kuesioner antara lain sebagai

berikut: mengoreksi item-item yang telah dibuat peneliti dan memberikan

pertimbangan tentang bagaimana kuesioner tersebut telah menggambarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(48)

atribut yang hendak diukur. Ahli yang meneliti validitas kuesioner ini

adalah almarhum Drs. Wens Tanlain M. Pd sebagai dosen pembimbing

dan bapak Buhkori selaku koordinator guru BK SMP Negeri 5 Magelang.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat

bagian, yaitu bagian pertama berisi identitas, bagian kedua berisi tujuan,

bagian yang ketiga berisi petunjuk, dan bagian yang keempat berisi

pernyataan-pernyataan tentang kebiasaan para siswa kelas VIII SMP

Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010 dalam mempelajari bahasa

Inggris.

5. Reliabilitas Instrumen

Reliabitas suatu alat ukur menunjuk pada “derajat keajegan alat

tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2005: 310).

Reliabilitas ditentukan oleh keadaan sampel dan jumlah item. Semakin

banyak item, semakin luas wilayah pengukuran dan diharapkan

memberikan hasil yang dipercaya. Penafsiran terhadap reliabilitas dan

validitas koesioner dilakukan dengan mengikuti klasifikasi Garrett

(49)

31

Tabel 3

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas

Koefisien Korelasi Klasifikasi

± 0,70 - ± 1,00 Tinggi atau sangat tinggi

± 0,40 - ± 0,70 Cukup

± 0,20 - ± 0,40 Rendah

± 0,00 - ± 0,20 Tidak ada atau sangat rendah

Langkah-langkah kerja untuk melihat tingkat reliabilitas adalah

sebagai berikut (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989: 143):

a. Menyajikan alat pengukuran kepada responden, kemudian

dihitung reliabilitas itemnya.

b. Membagi item-item menjadi dua belahan, yaitu belahan gasal

dan belahan genap.

c. Mencari skor untuk masing-masing item pada tiap belahan lalu

dijumlahkan. Langkah ini akan menghasilkan dua skor total,

yaitu skor total belahan pertama dan skor total belahan kedua.

d. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dan belahan kedua dengan menggunakan teknik korelasi Product-Moment dari

Pearson, dengan rumus:

(

)( )

r xy = Koefisien korelasi validitas item

X = Skor item belahan gasal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(50)

Y = Skor item belahan genap

{

14493792 14227984

}

{

14557168

(

14333796

)

}

14212896

e. Perhitungan koefisien realibitas kuesioner dengan menggunakan rumus Spearman-Brown:

rtt = Koefisien reliabilitas alat ukur

rxy= Koefisein korelasi item ganjil-genap

(51)

33

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi metode belah dua

(Split Half Method) dengan menggunakan rumus Product-Moment dari

Pearson dan melakukan koreksi dengan menggunkan rumus

Spearman-Brown diperoleh koefisien sebesar 0,86. Hal ini menandakan bahwa

realibilitas koesioner kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang tahun ajaran 2009/2010 dalam mempelajari Bahasa Inggris

dalam penelitian termasuk tinggi.

D. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan

a. Meminta ijin kepada Kepala sekolah SMP Negeri 5 Magelang melalui

guru BK.

b. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan

dan Konseling.

c. Menyerahkan surat pengantar penelitian dari Program Studi

Bimbingan dan Konseling kepada koordinator BK.

d. Melakukan koordinasi dengan koordinator BK untuk pengaturan

jadwalpengisian kuesioner.

2. Tahap Pelaksanaan

Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10

April 2010 dengan tahap-tahap sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(52)

a. Memberikan pengantar pengisian kuesioner dan membagikannya

kepada siswa.

b. Mempersilahkan siswa untuk mengisi kuesioner.

c. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh siswa.

Suasana kelas pada saat pengisian kuesioner adalah tenang, siswa

tampak serius menjawab sewaktu pengisian kuesioner ada beberapa

siswa yang bertanya mengenai maksud dari item kuesiner, kemudian

peneliti menjelaskan maksud dari item kuesioner yang ditanyakan.

E. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang ditempuh peneliti untuk menganalisis data

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menentukan skor dari masing-masing alternatif jawaban responden dan

membuat tabulasi skor dari masing-masing butir kuesioner, kemudian

menghitung total skor masing-masing subyek dan total skor item tiap

pernyataan.

2. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis

statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan

mean, standard deviasi serta pengkategorisasian menurut norma yang telah

ditentukan peneliti.

Kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun

ajaran 2009/2010 dalam mempelajari Bahasa Inggris diklasifikasikan

(53)

35

(1999: 108) yaitu sangat baik, baik, agak baik, tidak baik, dan sangat tidak

baik, sebagai berikut:

X ≤ µ - 1,5σ sangat baik

µ-1,5σ < X ≤ µ-0,5σ baik

µ-0,5σ < X ≤ µ+0,5σ agak baik

µ+0,5σ < X ≤ µ+1,5σ tidak baik

µ+1,5σ< X sangat tidak baik

Keterangan:

X maksimum teoretik : skor tertinggi yang mungkin

diperoleh subyek penelitian

kuesioner.

X minimum teoretik : skor terendah yang mungkin

diperoleh subyek penelitian dalam

kuesioner.

σ : standard deviasi, yaitu luas jarak

rentangan yang dibagi dalam 6

satuan deviasi sebaran.

µ : mean teoretik, yaitu rata-rata

teoretis dari skor maksimum dan

minimum.

Selanjutnya kategorisasi ini dijadikan sebagai norma/patokan

dalam pengelompokkan skor subyek penelitian kebiasaan para siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(54)

kelas dalam mempelajari Bahasa Inggris. Kategorisasi baik atau tidak

baik kebiasaan para siswa kelas VIII dalam mempelajari Bahasa

Inggris secara keseluruhan (dengan N = 68), diperoleh melalui

perhitungan sebagai berikut:

X item maksimum teoretik : 68 x 4 = 272

X item minimum teoretik : 68 x 1 = 68

Range : 272 – 68 = 204

σ (teoretik) : 204 : 6 = 34

µ (mean teoretik) : (272 + 68) : 2 = 170 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kategorisasi

kebiasaan siswa dalam mempelajari bahasa Inggris seperti yang

(55)

37

Tabel 4

Kategorisasi Kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Mempelajari Bahasa Inggris

Perhitungan Skor Kategori

X ≤µ-1,5σ

Selanjutnya, data dari subyek penelitian dikelompokkan berdasarkan

skor total yang mereka peroleh ke dalam kategori di atas, sehingga dapat

dihitung dan diperoleh presentase siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang

tahun ajaran 2009/2010 yang mempelajari bahasa Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(56)

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian tentang kebiasaan para siswa kelas

VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010 dalam mempelajari bahasa

Inggris. Penyajian hasil penelitian dilanjutkan dengan pembahasan hasil

penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Mempelajari Bahasa Inggris

Kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun

ajaran 2009/2010 dalam mempelajari bahasa Inggris dapat dilihat pada

tabel 5.

Tabel 5

Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010

dalam Mempelajari bahasa Inggris

Perhitungan Skor Jumlah Kategori Persentase

X ≤ µ - 1,5σ 87,5 X ≤ 3 Sangat

(57)

39

1. Ada sebanyak 3 (4,41%) siswa kebiasaannya dalam mempelajari

bahasa Inggris sangat tidak baik.

2. Ada sebanyak 35 (51,47%) siswa kebiasaannya dalam mempelajari

bahasa Inggris tidak baik.

3. Ada sebanyak 29 (42,64%) siswa kebiasaannya dalam mempelajari

bahasa Inggris agak baik.

4. Ada sebanyak 1 (1,47%) siswa kebiasaannya dalam mempelajari

bahasa Inggris baik.

5. Tidak ada (0%) siswa kebiasaannya dalam mempelajari bahasa Inggris

sangat baik.

Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam mempelajari

bahasa Inggris.

2. Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Membaca untuk Mempelajari Bahasa Inggris

Kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran

2009/2010 dalam membaca untuk mempelajari bahasa Inggris dapat dilihat

pada tabel 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(58)

Tabel 6

Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Membaca untuk Mempelajari bahasa Inggris

Perhitungan Skor Jumlah Kategori Persentase

X ≤ µ - 1,5σ X ≤ 21 6 Sangat

tidak baik

8,82%

µ-1,5σ < X ≤ µ-0,5σ 21 < X ≤ 27 20 Tidak baik 29,41% µ-0,5σ < X ≤ µ+0,5σ 27 < X ≤ 30 21 Agak baik 31% µ+0,5σ < X ≤ µ+1,5σ 30 < X ≤ 39 21 Baik 31%

µ+1,5σ < X 39 < X - Sangat baik 0%

tabel 6 menunjukkan bahwa:

1. Ada sebanyak 6 (8,82%) siswa memiliki kebiasaan yang

sangat tidak baik dalam membaca untuk mempelajari

bahasa Inggris.

2. Ada sebanyak 20 (29,41%) siswa memiliki kebiasaan yang

tidak baik dalam membaca untuk mempelajari bahasa

Inggris.

3. Ada sebanyak 21 (31%) siswa memiliki kebiasaan yang

agak baik dalam membaca untuk mempelajari bahasa

Inggris.

4. Ada sebanyak 21 (31%) siswa memiliki kebiasaan yang

baik dalam membaca untuk mempelajari bahasa Inggris.

5. Tidak ada (0%) siswa yang memiliki kebiasaan yang sangat

(59)

41

Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam membaca untuk

mempelajari bahasa Inggris.

3. Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Mendengarkan untuk Mempelajari Bahasa Inggris

Kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun

ajaran 2009/2010 dalam mendengarkan untuk mempelajari bahasa Inggris

dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7

Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Mendengarkan untuk Mempelajari Bahasa Inggris

Perhitungan Skor Jumlah Kategori Persentasi

X ≤ µ - 1,5σ X ≤ 15,75 - Sangat tidak

Tabel 7 menunjukkan bahwa:

1. Tidak ada (0%) siswa yang memiliki kebiasaan yang sangat

tidak baik dalam mendengarkan untuk mempelajari bahasa

Inggris.

2. Ada sebanyak 13 (19,11%) siswa memiliki kebiasaan yang

tidak baik dalam mendengarkan untuk mempelajari bahasa

Inggris.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(60)

3. Ada sebanyak 6 (8,82%) siswa memiliki kebiasaan yang

agak baik dalam mendengarkan untuk mempelajari bahasa

Inggris.

4. Ada sebanyak 35 (51,47%) siswa memiliki kebiasaan yang

baik dalam mendengarkan untuk mempelajari bahasa

Inggris.

5. Ada sebanyak 14 (20,58%) siswa memiliki kebiasaan yang

sangat baik dalam mendengarkan untuk mempelajari bahasa

Inggris.

Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang mempunyai kebiasaan yang baik dalam mendengarkan untuk

mempelajari bahasa Inggris.

4. Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Berbicara untuk Mempelajari Bahasa Inggris

Kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun

ajaran 2009/2010 dalam berbicara mempelajari bahasa Inggris dapat

dilihat pada tabel 8.

Tabel 8

Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Berbicara untuk Mempelajari Bahasa Inggris

Perhitungan Skor Jumlah Kategori Persentas

(61)

43

Tabel 8 menunjukkan bahwa:

1. Ada sebanyak 33 (48,52%) siswa memiliki kebiasaan yang

sangat tidak baik dalam berbicara untuk mempelajari

bahasa Inggris.

2. Ada sebanyak 30 (44,11%) siswa memiliki kebiasaan yang

tidak baik dalam berbicara untuk mempelajari bahasa

Inggris.

3. Ada sebanyak 5 (7,35%) siswa memiliki kebiasaan yang

agak baik dalam berbicara untuk mempelajari bahasa

Inggris.

4. Tidak ada (0%) siswa yang memiliki kebiasaan yang baik

dalam membaca untuk berbicara bahasa Inggris.

5. Tidak ada (0%) siswa yang memiliki kebiasaan yang sangat

baik dalam berbicara untuk mempelajari bahasa Inggris.

Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam berbicara untuk

mempelajari bahasa Inggris.

5. Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Menulis untuk Mempelajari Bahasa Inggris

Kebiasaan para siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun

ajaran 2009/2010 dalam menulis mempelajari bahasa Inggris dapat dilihat

pada tabel 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(62)

Tabel 9

Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Menulis untuk Mempelajari Bahasa Inggris

Perhitungan

Skor Jumlah Kategori Persentase

X ≤ µ - 1,5σ X ≤ 29,75 7 Sangat

Tabel 9 menunjukkan bahwa:

1. Ada sebanyak 7 (10,30%) siswa memiliki kebiasaan yang

sangat tidak baik dalam menulis untuk mempelajari bahasa

Inggris.

2. Ada sebanyak 38 (55,89%) siswa memiliki kebiasaan yang

tidak baik dalam menulis untuk mempelajari bahasa

Inggris.

3. Ada sebanyak 23 (33,82%) siswa memiliki kebiasaan yang

agak baik dalam menulis untuk mempelajari bahasa Inggris.

4. Tidak ada (0%) siswa yang memiliki kebiasaan yang baik

dalam menulis untuk mempelajari bahasa Inggris.

5. Tidak ada (0%) siswa yang memiliki kebiasaan yang sangat

(63)

45

Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 5

Magelang mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam menulis untuk

mempelajari bahasa Inggris.

B. Pembahasan

Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu atau tumpang tindih,

dalam pembahasan ini peneliti menggabungkan kualifikasi sangat tidak baik,

tidak baik dan agak baik menjadi kurang baik. Kualifikasi baik dan sangat

baik menjadi baik.

1. Mengenai Kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang

Tahun Ajaran 2009/2010 dalam Mempelajari Bahasa Inggris

Sebagian besar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Magelang tahun

ajaran 2009/2010 mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam

melakukan beberapa kegiatan untuk mempelajari bahasa Inggris. Hasil

penelitian ini sesuai dengan dugaan peneliti bahwa sebagian besar siswa

merasa asing dengan bahasa Inggris. Ada berbagai akibat dari kebiasaan

siswa yang kurang baik, antara lain: prestasi belajarnya menjadi kurang

baik.

Hal-hal yang kiranya menyebabkan sebagian besar siswa kelas VIII

SMP Negeri 5 Magelang tahun ajaran 2009/2010 mempunyai kebiasaan

yang kurang baik dalam mempelajari bahasa Inggris,antara lain: pertama,

siswa boleh jadi malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru baik

di sekolah maupun di rumah sehingga siswa tidak merasakan manfaat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar

Tabel 2: Kisi-Kisi  Kuesioner Kebiasaan para Siswa Kelas VIII SMP
Tabel 1  Struktur Kurikulum SMP
Tabel 2 Kisi-Kisi  Kuesioner Kebiasaan Para Siswa Kelas VIII
Tabel 3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diterima pada salah sat u perguruan t inggi di luar negeri pada peringkat 200 t erbaik dunia. Atau memiliki sertifikat kejuaraan/ prestasi pada tingkat perguruan tinggi, atau

• Sejumlah bank yang berada dibawah pengawasan DPS (Dewan Pengawas Syariah) antara lain Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Pemda Syariah, dan Bank Bukopin

GRAPH 1. ACADEMIC CLASSIFICATION OF TEACHING STAFF 2015 *) Graduate School's lectures are from faculties.. DATA UM

Ekonometrika sebagai suatu hasil dari suatu hasil tnjauan tertentu tentang peran ilmu ekonomi, mencakup aplikasi statistic matematik atas data

kasih kepada semua yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat.. diselesaikan.Ucapan terima kasih penulis

Peneliti adalah mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Fungsi Manajerial

akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan.

Kedua yaitu data penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama menghasilkan ukuran