• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I Bentuk M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I Bentuk M"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I BENTUK MOLEKUL

Oleh : Ayu Intan Saridewi

(1408105029) Kelompok 10 Gelombang 1

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

Bentuk Molekul I. Tujuan

 Menggambarkan bentuk molekul dalam tiga dimensi

 Memberikan gambaran tentang setereo kimia

 Untuk mengetahui model-model molekul dari suatu senyawa II. Dasar Teori

Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil (Wikipedia:2014). Bentuk molekul, yaitu suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti atom- atom terikat dihubungkan oleh garis lurus. Karena dua titik membentuk suatu garis lurus, maka semua garis lurus diatomik berbentuk linear. Tiga titk membentuk maka semua molekul triometrik berbentuk datar

(planar). Bentuk datar dan benmtuk linear kadang-kadang ditemui, akan tetapi biasanya jumlah atom menemukan gambaran tiga mitra. Bentuk molekul tidak dapat diramalkan dari rumus empiris, tetapi harus melalui percobaan (Sukarti, 1996).

Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Teori ini menyatakan bahwa ikatan ikatan antar atom terjadi dengan cara saling bertindihan dari orbital-orbital atom. Elektron dalam orbital yang tumpah tindih harus mempunyai bilangan kuantum spin yang

berlawanan. Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat, oleh karena distribusi muatan yang berbentuk bola, oleh sebab itu pada umumnya ikayan s-s relatif lemah. Sub kulit p dapat tindih dengan sub kulit s atau sub kulit p lainnya, ikatannya relatif lebih kuat, hal ini dikarenakan sub kulit p terkonsentrasi pada arah tertentu.

Geometri molekul merujuk pada susunan tiga-dimensi dari atom-atom dalam molekul. Untuk molekul yang relatif kecil yang atom-atom

pusatnya mengandung dua hingga enam ikatan, geometri dapat diramalkan dengan baik dengan model tolakan pasangan elektron kulit valensi

(TPEKV). Model ini didasarkan pada asumsi bahwa ikatan kimia dan pasangan elektron bebas cendrung sejauh mungkin untuk meminimalkan tolakan. Dalam molekul diatomik, selisih kekelektronagatifan dari atom-atom yang berikatan menghasilkan ikatan polar dan momen

dipol. Momen dipol suatu molekul yang tersusun atas tiga atom atau lebih bergantung pada kepolaran ikatan dan geometri molekul. Pengukuran momen dipol dapat membantu kita untuk membedakan berbagai geometri molekul yang mungkin.

(3)

molekul dapat dihasilkan dari hibridasi yang berbeda. Konsep hibridasi menjelaskan pengeculaian aturan oktet dan juga menjelaskan pembentukan ikatan rangkap dan ikatan rangkap tiga (Chang,2001).

Ikatan yang terjadi pada intermolekul dibagi menjadi tiga jenis yaitu ikatan hidrogen, ikatan van der waals, dan ikatan efek orientasi. Ikatan hidrogen ialah ikatan yang terjadi antara atom H dalam satu molekul dengan atom yang lain pada molekul tetangganya yang sangat elektronegatif dan jari-jari atomnya sangat kecil. Iktan van der waals adalah ikatan tarik menarik antara molekul-molekul non polar sedangakan efek orientasi ikatn yang terjadi secara tarik menaarik dipol positif sebuah molekul dan dipol negatif (Lillasari, 1993).

Banyaknya ikatan kovalen yang dibentuk oleh sebuah atom

bergantung pada banyaknya elektron tambahan yang diperlukan agar atom itu mencapai suatu konfigurasi gas mulia. Misalnya, sebuah atom netral hidrogen memerlukan satu elektron lagi untuk mencapai konfigurasi elektron dari He, oleh karena itu, hidrogen membentuk satu ikatan kovalen (Fessenden dan Fessenden , 1986).

Teori VSEPR (valensi shell elektron pair repulsion) menyatakan bahwa baik pasangan elektron dalam ikatan kimia ataupun pasangan elektron yang tidak dipakai bersama (yaitu pasangan elektron mandiri) saling tolak menolak. Pasangan elektron cenderung untuk berjauhan satu sama lain. Atau, menurut asas eksklusi pauli, jika sepasang elektron menempati suatu orbital elektron lain, bagaimanapun rotasinya tidak dapat berdekatan dengan pasagan tersebut. Teori VSEPR mengambarkan

pasangan elektron terhadap inti dari suatu atom (petrucci, 1985). Kulit valensi adalah kulit terluar yang ditempati electron dalam suatu atom yang biasanya terlibat dalam ikatan. Dua aturan umum dalam teori VSEPR, yaitu :

a. Dalam kaitannya dengan tolak-menolak pasangan elektron, ikatan rangkap dua dan tiga dapat diperlakukan seperti ikatan tunggal. Tetapi pada kenyataannya ikatan rangkap dua atau tiga lebih besar dibandingkan ikatan tunggal, karena kerapatan yang lebih tinggi dari ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara dua atom akan membutuhkan ruang yang lebih besar.

b. Jika suatu model memiliki dua atom atau lebih struktur resonansi, kita dapat menerapkan model VSEPR pada setiap struktur tersebut. Muatan formal biasanya tidak ditunjukkan.

Dengan teori ini, kita dapat meramalkan bentuk molekul (termasuk ion) secara sistematis. Untuk tujuan ini, molekul-molekul dibagi ke dalam dua golongan yaitu :

(4)

Jumlah pasangan

elektron

Geometri atau Bentuk Molekul Rumus Contoh

2 Linier

Pasangan ikatan saling tolak-menolak 1 sama lain, maka pasangan tersebut terletak pada ujung berlawanan dalam 1 garis lurus.

AX2 BeCl2

3 Segitiga Planar

Merupakan susunan yang paling stabil dengan sudut segitiga sama sisi, dimana keempat atom terletak pada bidang yang sama.

AX3 BCl3,

BF3

4 Tetrahedral

Memiliki empat sisi atau muka yang semuanya berupa segitiga sama sisi.

(5)

5 Segitiga Bipiramida

Atom-atom yang terletak di atas dan di bawah bidang segitiga menempati posisi aksial dan pada bidang segitiga menempati posisi ekuatorial.

AX5 PCl5

6 Oktahedral

Semua atom terminal memiliki sudut 900 dengan yang lainnya.

AX6 SF6

b. Model yang atom pusatnya memiliki satu atau lebih pasangan electron bebas (PEB).

Untuk memudahkan melihat jumlah total PEI dan PEB, maka diberikan rumusan umum sebagai berikut :

Dimana : M = atom pusat X = atom terminal E = PEB pada M

x = jumlah atom terminal (2, 3, …)

y = jumlah PEB pada atom pusat (1, 2, 3, …)

Total pasangan

electron

Jumla h PEI

Jumla h PEB

Bentuk Molekul Notasi VSEPR

Contoh

3 2 1 Bengkokan AX2E SO2

(6)

4 3 1 Segitiga Piramida AX3E NH3

4 2 2 Bengkokan AX2E2 H2O

5 4 1 Tetrahedral Tak

Beraturan

AX4E SF4,

XeO2F2

5 3 2 Bentuk T AX3E2 ClF3

5 2 3 Linier AX2E3 XeF2

6 5 1 Segiempat

Piramida

(7)

6 4 2 Segiempat Planar MX4E2 XeF4

III. Alat dan Bahan

a. Model pusat atom (plastik) b. Pipa-pipa plastik

IV. Cara Kerja

1. Menyusun model molekul berikut : a) HCl

Mengambil suatu pusat atom untuk inti hidrogen dan pusat untuk inti klor, menghubungkan dengan pipa plastik untuk menunjukkan ikatan.

b) BeCl2

Bentuk molekulnya linier dalam wujud gas. Menggunakan pusat atom yang cabangnya linier sebagai Be. Dua buah pipa plastik dimasukkan pada cabang ini sebagai ikatan kemudian

menghubungkannya dengan inti Cl. c) BF3

Bentuk molekulnya segitiga datar, semua ikatan adalah equivalen dengan sudut FBF besarnya 1200.

d) CH4, NH3, dan H2O

Pada penyusunan molekul-molekul di atas digunakan model yang bentuk dasarnya tetrahedral. CH4 berbentuk tetrahedral

menggunakan pusat atom yang cabangnya tetrahedral. Pada NH3 terdapat 3 ikatan antara N dengan H dan 1 PEB. Bagian NH3 mempunyai bentuk piramid, dan PEB akan menempati bagian yang keempat dari posisi tetrahedral. Pada H2O terdapat 2 pasangan elektron bebas dan 2 pasang elektron ikatan. e) [PtCl4]

(8)

f) PF5

Gunakan bentuk trigonal bipiramid.Terdapat tiga ikatan ekuatorial yang ekuivalen dan dua ikatan yang axial.

2. Membuat bentuk molekul etana (C2H6)

Menggunakan dua pusat inti yang tetrahedral menghubungkan kedua inti C dengan pipa plastik. Mengatur kedudukan hidrogen dengan jalan memutar ikatan C-C, agar didapatkan kedudukan dimana H pada atom C yang satu tepat di belakang H atom C yang lain dan

kedudukan lainnya dimana atom H pada atom yang satu tepat diantara kedua atom H pada C yang lain.

3. Hidrokarbon siklik

Menyusun molekul sikloheksana C6H12 mengatur kedudukan rantai karbonnya agar didapatkan bentuk seperti kapal dan bentuk seperti kursi. Bentuk kursi lebih stabil dibandingkan bentuk kapal dan pada suhu kamar komposisinya dalam campuran melebihi 99%.

4. Benzena (C6H6)

Mempunyai bentuk heksagonal datar. Panjang ikatan C-C semuanya sama dengan sudut C-C-C adalah 1200. Dalam penyusunan benzena menggunakan pusat atom yang trigonal. Lingkaran yang di dalamnya menunjukkan delokalisasi enam elektron dalam orbital p yang saling berintikan.

5. Isomer optik

Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya saling menutupi salah satu sama lain. Hubungan yang sama seperti tangan kanan dan tangan kiri. Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia memiliki kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi.

Untuk pusat karbon yang tetrahedral, molekulnya bersifat optik aktif bila tidak mempunyai pusat simetri atau bidang simetri. Atom ini disebut asimetri atau chiral dalam hal ini karbon mengikat 4 gugus yang berbeda. Untuk mendapatkan gambar ini disusun bentuk molekul CH2Cl, CH2 Cl Br, dan CHFBrCl.

V. Hasil Pengamatan

(9)

1. HCl Linear 180o Asam klorida

2. BaCl2 Linear 180o Barium

klorida

3. BF3

Segitiga datar (planar)

120o Boron

trifluorida

4. H2O Huruf V 104,5° Hidrogen

oksida

5. CH4 Tetrahedral 109,5° Metana

6. NH3 Segitiga

piramida 107° Amonia

7. [PtCl4]2- Segiempat planar

Potassium tetrachloro

platinate

8. PF5 Trigonal

bipiramida

120o, 90o, 180o

Fosfor pentafluorida

(10)

Untuk mengetahui bentuk molekul C2H6 maka molekul ini dipecah menjadi dua pusat inti yaitu CH3-CH3. Sehingga akan didapat bentuk molekulnya adalah tetrahedral.

10. Hidrokarbon siklik

Memiliki bentuk dasar molekul segienam (sikloheksana). Kedudukan rantai karbon C sikloheksana C6H12 dapat diubah sehingga menghasilkan bentuk seperti kapal atau biduk dimana masing-masing atom karbon mempunyai susunan tetrahedral sehingga sikloheksana bebas dari tegangan. Konformasi lain dari sikloheksana adalah konformasi seperti kursi. Pada sikloheksana keenam atom karbon yang membentuk lingkar juga tidak datar.Atom-atom tersebut membentuk suatu lingkar yang tidak memiliki tegangan dan mengkerut.

(Kursi) (Kapal)

11. Benzena (C6H6)

Reaksi dengan hidrogen pada suhu dan tekanan yang tinggi dan adanya katalis, menghasilkan sikloheksana C6H12. Reaksi ini menunjukkan bahwa benzena adalah senyawa lingkar yang terdiri dari enam atom karbon. Oleh karena benzena menyerap tiga mol hydrogen untuk mengubah satu mol benzena menjadi sikloheksana, salah satu

(11)

12. Isomer Optik

Isomer optik mempunyai struktur dimana bayangan cerminnya tidak saling menutupi satu sama lain. Hubungan yang samaseperti tangan kanan dan tangan kiri.Disebut isomer optik karena dia bersifat optik aktif sehingga dia memiliki kemampuan untuk memutar bidang polarisasi dari sinar yang terpolarisasi.

Untuk pusat karbon yang tetrahedral molekulnya bersifat optik aktif bila tidak memiliki pusat simetri atau bidang simetri.Atom ini disebut asimetri atau chiral dalam hal ini karbon mengikat 4 gugus yang berbeda.

(12)

VI. Pembahasan 1. HCl

Cl x H

Konfigurasi Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 1 atom H : •

Suatu ikatan kovalen disebut polar (berkutub) jika pasangan elektron yang dipakai bersama-sama tertarik lebih kuat kesalah satu atom. Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron , tapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada tarikan H , atau atom Cl menarik pasangan elektron itu lebih kuat daripada tarikan atom H , akibatnya letak pasangan elektron lebih dekat ke arah Cl. HCl merupakan bentuk molekul yang diatomic sehingga bentuk molekulnya linier.

2. BeCl2

C  B Cl

Konfigurasi electron Be : 1s2 2s2 2 atom C : • •

Hibridisasi : s p , Bentuk molekul : linear

Berilium membentuk ikatan kepada dua klor, tiap atom klor menambahkan elektron yang lain ke tingkat terluar dari berilium. Tidak terdapat muatan ionik yang perlu ditakutkan, karena itu terdapat 4 elektron yang bersama-sama – 2 pasang. Hal ini membentuk 2 ikatan dan karena itu tidak terdapat pasangan elektron mandiri. Dua pasangan ikatan tertata dengan sendirinya pada sudut 180o satu sama lain, karena hal ini sebagai yang paling jauh yang dapat mereka capai. Molekul digambarkan dengan

linear. 3. BF3

B

(13)

Hibridisasi : s p2 , Bentuk molekul : segitiga planar

Karena boron membentuk 3 ikatan maka tidak terdapat pasangan elektron mandiri. Semuanya terletak dalam suatu bidang yang memiliki sudut 120° satu sama lain. Susunan seperti ini disebut

trigonal planar. 4. CH4

H H C H

H

Konfigurasi electron C : 1s2 2s2 2p2 4 atom H : • • • •

Hibridisasi : s p3 ,

bentuk molekul : tetrahedral

(14)

5. NH3

HNH

H

Konfigurasi electron N : 1s2 2s2 2p3 3 atom H : • • •

Hibridisasi : s p3 , bentuk molekul : segitiga piramida

Nitrogen memiliki 5 elektron terluar. Tiap-tiap atom hidrogen yang tiga menambahkan elektron yang lain ke elektron nitrogen pada tingkat terluar, menjadikannya total 8 elektron dalam 4 pasang. Karena nitrogen hanya membentuk tiga ikatan, satu pasang harus menjadi pasangan elektron mandiri.Pasangan elektron tertata dengan sendirinya pada bentuk tetrahedral seperti metana.Pasangan elektron mandiri terletak pada orbital yang lebih pendek dan lebih bulat dibandingkan orbital yang ditempati pasangan elektron ikatan.Karena hal ini, terjadi tolakan yang lebih besar antara pasangan elektron mandiri dengan pasangan elektron ikatan dibandingkan antara dua pasangan elektron ikatan.

Gaya pasangan elektron ikatan tersebut sedikt rapuh , terjadi reduksi sudut ikatan dari 109.5o menjadi 107o. Meskipun pasangan elektron tersusun tetrahedral, ketika menggambarkan bentuknya, hanya memperhatikan atom-atomnya. Amonia adalah

piramidal seperti piramida dengan tiga hidrogen pada bagian dasar dan nitrogen pada bagian puncak.

6. H2O

H  O  H

(15)

2 atom H : • •

Hibridisasi : s p 3 , bentuk molekul : bengkok/ bentuk V

Oksigen memiliki empat pasang elektron, dua diantaranya adalah pasangan mandiri. Air juga akan mengambil susunan tetrahedral. Saat ini sudut ikatan lebih sempit dari 104°, karena tolakan dua pasangan mandiri. Bentuknya tidak dapat digambarkan dengan tetrahedral, karena kita hanya melihat atom oksigen dan hidrogen , bukan pasangan mandiri. Air digambarkan dengan

bengkok atau bentuk V. 7. [PtCl4]

Cl Cl Pt

Cl Cl

Pada molekul [PtCl4]2- atom pusat Pt memiliki bentuk keseluruhannya adalah octahedral, namun dalam molekul inti terdapat 2 pasangan electron bebas dan 4 pasang electron ikatan, sehingga bentuk geometrinya segiempat datar dimana semua ikatannya sama dan ion khlor terletak di sudut-sudut segiempat dan Pt pada pusatnya.

8. PF5

(16)

F P F F F

Konfigurasi electron P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

5 atom F : • • • • •

Hibridisasi : s p3 d , bentuk molekul : Trigonal bipiamid

Fosfor (terletak pada golongan 5) memberikan kontribusi 5 elektron, dan lima fluor memberikan 5 lagi, memberikan 10 elektron dengan 5 pasang disekeliling atom pusat. Karena fosfor membentuk lima ikatan, tidak dapat membentuk pasangan mandiri. Lima pasang elektron disusun dengan menggambarkan bentuk trigonal bipyramid, tiga fluor terletak pada bidang 120o satu sama lain; dua yang lainnya terletak pada sudut sebelah kanan bidang. Trigonal bipiramid karena itu memiliki dua sudut yang berbeda 120odan 90.

VII. Kesimpulan

 Untuk meramalkan geometri suatu molekul secara sistematik, kita dapat menggunakan teori VSEPR yang dibagi menjadi dua kategori yaitu :

 molekul yang mempunyai atom pusat tanpa pasangan elektron bebas (PEB)

 molekul yang atom pusatnya mempunyai PEB.

(17)

tolakan antara PEB VS PEB > tolakan antara PEB vs PEI > tolakan antara PEI vs PEI

 Sudut ikatan dalam suatu molekul ditentukan adanya pasangan elektron bebas dalam molekul tersebut. Semakin banyak pasangan elekron bebas dalam suatu molekul, maka semakin kecil sudut ikatan dalam molekul tersebut. Ada beberapa bentuk dasar molekul, yaitu linear, segitiga datar, tetrahedral, trigonal bipiramida, dan oktahedral.

 Pada susunan molekul sikloheksana terdapat dua posisi, yaitu : Posisi aksial : posisi atom-atom yang terletak di atas dan di bawah bidang segitiga.

Posisi ekuatorial : posisi atom-atom yang terletak pada bidang segitiga.

 Senyawa optik aktif adalah senyawa yang memiliki atom karbon kiral atau karbon asimetri. Untuk mendapatkan karbon kiral, atom karbon harus berikatan dengan 4 atom terminal yang berbeda. Selain itu apabila bayangan model senyawa optik aktif ini dihimpitkan dengan model molekulnya akan diperoleh bahwa antara model dan bayangannya tidak akan berhimpit

VIII. DAFTAR PUSTAKA

1. Staf laboratorium Kimia Dasar.2014.Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Jurusan Kimia FMIPA, UniversitasUdayana : Bukit Jimbaran, Bali

2. Wikipedida.Molekul. http://id.wikipedia.org/wiki/molekul (Diakses pada 15 November 2014)

3. Nurhayati Rahayu & S.Pd. Jodhi Pramuji Giriarso,

S.Si.2009.Rangkuman Kimia SMA.Jakarta:GagasMedia.210 hlm 4. Ir. Tety Elida S.1996.Pengantar Kimia.Jakarta:Gunadarma. 111

hlm

5. Oxtoby, Gillis, Nachtrieb & Suminar (translator).Prinsip-prinsip Kimia Modern edisi 4 jilid 1.Jakarta:Erlangga

6. Wikipedida. Teori VSEPR.

(18)

7. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/06/pengertian-gaya-antar-molekul-struktur.html (Diakses pada 15 November 2014)

IX. Lampiran Pertanyaan

1. Gambarkan molekul-molekul HCl dalam wujud cair ikatan apa yang terjadi antara molekul-molekul HCl !

Jawab:

Dalam wujud cair HCl akan terurai menjadi H+ dan Cl-.

Ikatan yang terjadi di sini adalah ikatan kovalen, yaitu ikatan kovalen polar karena terjadi ikatan sebagai akibat penggunaan pasangan elektron bersama di antara atom-atom berikatan yang pada HCl ikatan yang berlainan jenis.Kepolaran ikatan dalam HCl terjadi karena perbedaan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan. Meskipun atom-atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, namun atom Cl menarik

pasangan elektron lebih kuat dibandingkan dengan atom H. Hal ini disebabkan karena keelektronegatifanCl lebih besar dari

keelektronegatifan atom H. Hal ini kemudian akan mengakibatkan terjadinya kutub negatif pada Cl dan kutub negatif pada H, atau membentuk dipol ikatan.

2. Gambarkan susunan elektron lewis dari senyawa BF3, Apakah BF3 mengikuti aturan oktet, jelaskan mengapa bentuknya trigonal planar !

Jawab:

Susunan elektron Lewis dari senyawa BF3 :

 atom pusat : B

 atom terminal : 3F

 jumlah elektron : 3 + 3.7 = 3 + 21 = 24

 struktur Lewis :

(19)

Bentuk BF3 adalah segitiga planar, dimana semua atom terletak pada satu bidang datar. Semua sudut ikatannya sama, yaitu 1200. Kesamaan sudut ikatan ini disebabkan oleh gaya tolak-menolak antara PEI.

3. Mengapa sudut ikatan pada CH4 berbeda dengan NH3 dan H2O ? yang mana sudut ikatannya paling besar dan yang mana yang paling kecil ?

Jawab:

Sudut ikatan yang dimiliki oleh CH4 berbeda dengan NH3 maupun H2O, karena ketiga molekul tersebut memiliki jumlah PEB yang berbeda.

 CH4 : ikatan yang terjadi pada CH4 adalah ikatan kovalen non polar. Karena tidak ada PEB sehingga molekul yang terbentuk adalah simetris, dimana pasangan elektron yang dipakai sama-sama tertarik sama kuat ke semua atom sehingga membentuk sudut yang sama yaitu 109,50 dengan bentuk molekul tetrahedral.

 NH3 : ikatan yang terjadipada NH3 adalah ikatan kovalen polar karena pada NH3 terdapat satu PEB. PEB tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sudut ikatan dan perubahan bentuk molekul. PEB pada atom pusat N menekan atom H ke bawah. Hal ini disebabkan oleh gaya tolakan yang dialami oleh PEB dengan atom H, dimana gaya tolakan antara PEB dengan atom H lebih besar daripada gaya tolak antara atom H dengan atom H. Sehingga terbentuk molekul segitiga piramida dengan sudut ikatan 1070.

 H2O : ikatan yang terjadi adalah ikatan kovalen polar karena terdapat dua PEB. PEB tersebut menyebabkan perubahan sudut ikatan dan perubahan bentuk molekul. PEB pada atom pusat N menekan atom H, karena gaya tolak-menolak antara PEB dengan PEB sangat kuat. Sedangkan gaya tolak antara PEB dengan atom H lebih lemah, dan gaya tolak antara atom H dengan atom H paling lemah, sehingga jarak antar atom H paling dekat. Bentuk molekul H2O adalah bengkokan atau bentuk V dengan sudut ikatan 1040.

Jadi, sudut ikatan yang paling besar adalah sudut ikatan pada CH4 dan sudut ikatan yang paling kecil adalah sudut ikatan pada H2O. Dapat juga ditulis sudut ikatan CH4> sudut ikatan NH3> sudut ikatan H2O ⇒ 109,50> 1070> 1040.

4. Pada senyawa [PtCl4]2- Berapakah bilangan oksidasi dari Pt ? Jelaskan ikatan kimia dari Pt dan Cl !

Jawab:

(20)

Biloks Pt + 4 (-1) = -2 Biloks Pt = -2 + 4

Biloks Pt = +2

Ikatan antara Pt dan Cl adalah ikatan kovalen koordinasi karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron dari Cl.

5. Apakah terdapat pasangan elektron bebas disekitar atom P pada senyawa PF5 ?

Jawab :

Pada senyawa PF5 tidak terdapat PEB di sekitar atom P.

 atom pusat : P

 atom terminal : 5 atom F

 jumlah elektron : 5 + 5 (7) = 5 + 35 = 40

Berdasarkan struktur Lewis tersebut dapat dilihat bahwa senyawa PF5 menyimpang dari kaidah oktet.Pada senyawa ini pasangan elektron yang digunakan bersama lebih dari delapan, tetapi dalam pemakaian yang melebihi kaidah oktet ini tidak disalahkan karena PF5 tiermasuk ke dalam pengecualian kaidah oktet, yaitu oktet berkembang.

6. Gambarlah molekul 1,2 dikhlor etana dan 1,2 dikhlor etena ! Jawab :

Gambar molekul 1,2 - diklor etana :

Gambar molekul 1,2 – diklor etena

7. Dari senyawa-senyawa CH2Cl2, CH2Br, dan CHFClBr,

senyawamanamempunyai bidang simetri dan yang mana bersifat optik aktif ?

Jawab:

Dari senyawa-senyawa yang diberikan di antaranya CH2Cl2, CH2Br, dan CHFClBr, maka :

(21)

Senyawa CH2Cl2 memiliki 2 buah bidang simetri (H-H dan Cl-Cl) namun bukanlah senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal yang sama.

 Senyawa yang bersifat optik aktif adalah CHFClBr.

Senyawa CH2ClBr memiliki 1 buah bidang simetri (H-H) dan bukan merupakan senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul saling menutupi. Serta atom C mengikat atom terminal yang sama.

 Senyawa yang bayangan cerminnya saling menutupi adalah CH2Cl2 dan CH2ClBr.

Senyawa CH2ClBr tidak memiliki bidang simetri dan merupakan senyawa optik aktif sebab bayangan dan molekul tidak saling menutupi. Serta atom C mengikat 4 atom terminal yang berbeda 8. Dari konformasi dan konformasi biduk yang saudara susun,

tunjukkanlah atom hidrogen yang aksial dan atom hidrogen yang equatorial. Jelaskan perbedaan kestabilan dari kedua bentuk konformasi ini !

Jawab :

(22)

Dimisalkan model molekul sikloheksana diletakkan pada sebuah kertas yang disebut bidang, dan ditarik garis lurus keatas yang disebut dengan sumbu.Bila diperhatikan, terdapat dua jenis posisi yang dimiliki oleh hidrogen, yakni hidrogen yang sejajar bidang dan hidrogen yang sejajar sumbu.Jenis hidrogen yang terletak pada/ sejajar bidang dikatakan sebagai hidrogen ekuatorial.Sedangkan hidrogen yang terletak sejajar sumbu dikatakan sebagai hidrogen aksial.Tingkat kestabilan antara sikloheksana dengan konformasi kursi dan biduk dapat dijelaskan melalui proyeksi Newman berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Pasangan elektron tak terbagi dalam nitrogen dari amonia atai amin menyebabkan molekul ini dapat bersifat basa dan elektron yang tak terbagi digunakan untuk

Mata kuliah ini mengembangkan kompetensi dalam memahami teori atom, dan hubungan konfigurasi elektron dengan tabel periodik unsur; ikatan kimia dan bentuk

Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh..

ikatan yang terjadi karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron yang berasal dari kedua atom yang berikatan.. ikatan yang terjadi antara atom yang sangat elektropositif

Jika atom pusat dari unsur periode ke-3 atau yang lebih besar memiliki m.f positif, pindahkan pasangan elektron bebas dari atom ujung menjadi ikatan rangkap untuk.. mengurangi

Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain, seperti pada C=O dan pada.. Dalam

• Jika atom pusat tidak memenuhi aturan oktet, cobalah ikatan rangkap dua atau rangkap tiga diantara atom pusat dan atom terminal dengan memakai pasangan elektron bebas dari

Sifat itu timbul karena antar aksi medan magnet terpasang dengan magnet terimbas dalam kelompok elektron tertentu yang penuh.. Medan ini dengan sendirinya menantang