MA5032 ANALISIS REAL
(Semester I Tahun 2011-2012)
Hendra Gunawan∗
∗Dosen FMIPA - ITB
E-mail: hgunawan@math.itb.ac.id.
0.1 Sekilas Bilangan Real 0.2 Sifat Lapangan 0.3 Sifat Urutan
Pada bab ini anda diasumsikan telah mengenal dengan cukup baik bilangan asli, bilangan bulat, dan bilangan rasional. Himpunan semua bilangan asli dilambangkan denganN, yakni
N:={1,2,3, . . .}.
Himpunan semua bilangan bulat dilambangkan denganZ, yakni
Z:={0,±1,±2,±3, . . .}.
Sementara itu, himpunan semua bilangan rasional dilambangkan denganQ, yakni
Q:=p
q : p ∈Z, q ∈N, dan FPB(p,q) = 1 .
Selain itu, anda juga diasumsikan telah mengenal notasi bilangan dalam bentuk desimal. Sebagai contoh,
Sebagian bilangan mempunyai bentuk desimal yang ‘berhenti’, seperti 1
2 = 0.5, dan sebagian bilangan mempunyai bentuk desimal yang ‘berulang’, seperti 13 = 0.33333. . .. Bilangan rasional
Bilangan yang mempunyai bentuk desimal tak berhenti ataupun berulang merupakan bilanganirasional. Sebagai contoh,√2 yang memang bukan merupakan bilangan rasional mempunyai bentuk desimal tak berhenti ataupun berulang. Contoh lainnya, bilangan
0.1010010001. . .
Himpunan semua bilangan rasional dan bilangan irasional disebut sebagai himpunan bilanganreal, yang dilambangkan dengan R. Dalam hal ini, kita mempunyai
N⊂Z ⊂Q⊂R.
Soal Latihan
1 Nyatakan 1
12 dalam bentuk desimal. Apakah bentuk desimalnya berhenti atau berulang?
2 Nyatakan 0.123123123. . . sebagai bentuk pecahan.
3 Buktikan bahwa tidak ada bilangan rasional x yang memenuhi
Himpunan bilangan realRmemenuhiSifat Lapangan yang terkait dengan operasi penjumlahan dan perkalian padanya, yakni: A1. x+y =y+x untuk setiap x,y∈R.
A2. (x+y) +z =x+ (y+z) untuk setiap x,y,z ∈R.
A3. Terdapat 0∈R sedemikian sehinggax+ 0 =x untuk setiap x∈R.
Perlu diingat bahwa 0 tidak mempunyai unsur kebalikan, dan secara umum pembagian dengan 0 tidak didefinisikan. Sehubungan dengan itu tidak benar bahwa
1 0 =∞.
Teorema 1 (Hukum Pencoretan)
Misalkan x,y , dan z adalah bilangan real sembarang.
(a)Jika x+z =y+z, maka x =y .
Bukti. (a) Misalkanx+z =y+z. Tambahkan kedua ruas dengan −z, sehingga kita dapatkan
(x+z) + (−z) = (y+z) + (−z).
Dengan menggunakan sifat asosiatif dan sifat unsur lawan, kita peroleh
x+ 0 =y+ 0,
dan berdasarkan sifat unsur identitas pada penjumlahan, kita sampai pada kesimpulan bahwax=y.
Soal Latihan
1 Buktikan Teorema 1 bagian (b).
2 Diketahui bilangan reala sembarang. Buktikan bahwa 1 a.0 = 0.
2 (−1)a=−a. 3 −(−a) =a. 4 (−1)(−1) = 1.
3 Diketahui bilangan reala danb. Buktikan jika ab= 0, maka
Selain memenuhi Sifat Lapangan, sistem bilangan realRdengan operasi penjumlahan dan perkalian juga memenuhiSifat Urutan, yakni terdapat himpunan bagianP ⊆R yang bersifat:
B1. Jikax,y ∈P, maka x+y ∈P. B2. Jikax,y ∈P, maka xy ∈P. B3. Jikax ∈P, maka −x ∈/P.
B4. Jikax ∈R, maka: ataux ∈P, atau x= 0, atau−x ∈P.
Selanjutnya kita tuliskanx<y (y>x) apabilay−x∈P; dan x≤y (y≥x) apabilax <y ataux =y.
Notasix<y (y >x) dibaca ‘x lebih kecil daripaday’ (‘y lebih besar daripadax’). Sementara itu,x ≤y (y ≥x) dibaca ‘x lebih kecil daripada atau sama dengany’ (‘y lebih besar daripada atau sama denganx’.
Catat bahwax>0 berartix ∈P, yakni x merupakan bilangan positif.
Diberikan tiga bilangan reala,b, dan c, notasia<b <c berarti a<b danb <c. Sebagai contoh, kita mempunyai 0< 1
Perhatikan bahwa, menurut sifat B4, untuk sembarang bilangan realadanb, terdapat tiga kemungkinan dan hanya satu di antara tiga kemungkinan tersebut yang benar — yaitu:
ataua>b, ataua=b, ataua<b.
Teorema 2
.
(i)Jika a>b dan b>c, maka a>c.
(ii)Jika a>b dan c ∈R, maka a+c >b+c.
(iii)Jika a>b dan c>0, maka ac >bc; Jika a>b dan c <0, maka ac<bc.
Contoh 3
Contoh 4
Misalkan diketahuia<b+ǫuntuk setiap ǫ >0. Maka dapat disimpulkan bahwaa≤b. (Andaikana>b. Maka, untuk
Soal Latihan
Untukn∈N, kita tuliskan xn=x x· · ·x (n kali).
Asumsi berikutnya tentang sistem bilangan real (yang akan dibahas pada Bab 1) menjamin eksistensi akar ke-n. Persisnya, diberikan y≥0, terdapat sebuah bilanganx ≥0 (tunggal) sedemikian sehingga
Untuky ≥0, nilai x≥0 yang memenuhi persamaany =xn disebut sebagaiakar ke-ndari y dan dilambangkan dengan
x=y1/n.
Jikar = mn adalah suatu bilangan rasional positif dany≥0, kita definisikan
yr := (y1/n)m.
Jikar adalah suatu bilangan rasional negatif, maka−r merupakan bilangan rasional positif dan karenanyay−r
terdefinisi. Khususnya, jikay >0, maka kita dapat mendefinisikanyr
sebagai
yr := 1 y−r.
Seperti telah disinggung di atas, untuky >0, persamaan x2 =y mempunyai dua buah solusi, yaitux =±√y. Persamaanx2 =y di sini merupakan suatupersamaan kuadrat. Bentuk umum
persamaan kuadrat (dalamx) adalah
ax2+bx+c = 0,
Soal Latihan
1 Misalkan koefisiena,b danc pada persamaan kuadrat
ax2+bx+c = 0 merupakan bilangan rasional (dengan, tentu saja, a6= 0). Buktikan jikaα =r+s√2 merupakan akar
Teorema 5
Untuk setiap bilangan real x berlaku
Teorema 6
Untuk setiap bilangan real a dan b berlaku
Teorema 7 (Ketaksamaan Segitiga)
Untuk setiap a,b ∈R berlaku
Bukti. Perhatikan bahwa untuk setiapa,b∈Rberlaku
|a+b|2 = (a+b)2
=|a|2+ 2ab+|b|2
≤ |a|2+ 2|a| · |b|+|b|2 = (|a|+|b|)2.
Karena itu (lihat Soal Latihan 0.3 No. 4), kita peroleh
|a+b| ≤ |a|+|b|,
Soal Latihan
1 Buktikan Teorema 5. 2 Buktikan Teorema 6.
3 Buktikan bahwa |a|<b jika dan hanya jika −b <a<b. 4 Buktikan bahwa untuk setiapa,b∈Rberlaku