• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura, tersebut diatas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura, tersebut diatas"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor : PUT / 72 -K / PM.III-19 / AD / V / 2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa:

Nama lengkap : HENDRIK DAUD

Pangkat / Nrp : Kapten Inf / 2920122750171 J a b a t a n : Kaurum Secaba

K e s a t u a n : Rindam XVII / Cenderawasih Tempat dan tanggal lahir : Jayapura, 20 Januari 1971

Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kristen Protestan

Tempat tinggal : Asrama Rindam XVII / Cenderawasih Ifar gunung Sentani Jayapura Papua

Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh :

Dan Secaba selaku Ankum terhitung mulai tanggal 15 September 2009 sampai dengan tanggal 5 Oktober 2009 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep / 78 / IX / 2009 tanggal 15 September 2009, kemudian dibebaskan dari tahanan sementara berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Penahanan Nomor : Kep / 78 / X / 2009 tanggal 15 Oktober 2009 dari Dan Secaba selaku Ankum.

PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura, tersebut diatas

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Rindam XVII / Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Skep / 04 / I / 2010 / 20 Januari 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 55 / IV / 2010 tanggal 30 April 2010.

3. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 55 / IV / 2010 tanggal 30 April 2010, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana :

Desersi di masa damai

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang berlaku.

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan dikurangi dengan masa penahanan sementara.

Alat-alat bukti berupa :

Barang-barang : Nihil.

Surat-surat : Satu lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang diajukan secara lisan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut :

1. Terdakwa mohon maaf kepada Majelis Hakim dan juga kepada satuan Terdakwa.

2. Terdakwa mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan ini.

3. Terdakwa mohon pertimbangan Majelis Hakim untuk memberikan keringanan hukuman.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal tiga bulan Agustus tahun dua ribu sembilan sampai dengan tanggal empat belas bulan September tahun dua ribu sembilan atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sembilan bertempat di Rindam XVII / Cenderawasih atau di tempat-tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura telah melakukan tindak pidana :

(3)

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa sejak Tahun 1991 / 1992 masuk dinas militer TNI AD melalui pendidikan Secaba Milsuk di Arhanud Malang selama 9 (sembilan) bulan setelah lulus kemudian mengikuti pendidikan kejuruan di Pusdikku Bandung selama 3 (tiga) bulan. setelah lulus ditugaskan di Denma Kodam XVII / Cenderawasih, kemudian pada tahun 1992 ditugaskan di Korem 174 / Pattimura, selanjutnya pada tahun 2000 Terdakwa melaksanakan pendidikan Secapa selama 7 (tujuh) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Letda Inf kemudian dilanjutkan Sesarcab Inf di Cipatat selama 6 (enam) bulan, kemudian ditempatkan Kodam XVII / Cenderawasih, pada tahun 2004 ditugaskan di Rindam XVII / Cenderawasih, sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Kapten Inf NRP. 2920122750171.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2009 sekira pukul 12.00 Wit Terdakwa meninggalkan Komplek Rindam XVII / Cenderawasih karena sebelumnya Terdakwa mempunyai masalah keluarga dengan istri Terdakwa yang mana Istri Terdakwa menemukan Foto seorang perempuan di dalam HP Terdakwa, yang Terdakwa kenal sekira bulan Maret 2008 saat sedang makan kelapa muda di Skyline, kemudian Terdakwa menggunakan sepeda motor jenis Garuda menuju ke rumah orang tua, sekira pukul 14.00 Wit Terdakwa tiba dirumah orang tuanya Jayapura di klof Camp, dan kesehariannya Terdakwa hanya berada didalam rumah saja.

3. Bahwa pada tanggal 1 September 2009 sekira pukul 03.00 Wit dini hari Terdakwa kembali ke Rindam XVII / Cenderawasih menggunakan sepeda motor Jenis Garuda dan langsung menuju kerumah namun Terdakwa tidak melaporkan kedatangannya kepada atasannya, kemudian selama 2 minggu Terdakwa mengurus ketiga orang anaknya karena selama Terdakwa tidak pulang kerumah Terdakwa meminta tolong kepada ibu kandung Terdakwa untuk mengurus anak-anaknya, karena istri Terdakwa kurang memperhatikan anak-anak dan selalu pergi dan tidak pernah meminta ijin sehingga Terdakwa tidak tahu kemana tujuannya sehingga sampai saat ini belum kembali.

4. Bahwa Terdakwa selama meninggalkan satuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya sehingga kesatuan telah berupaya melakukan pencarian di daerah Kabupaten Sentani namun tidak membuahkan hasil, kemudian Lettu Inf Hendrikus Konradus Lamag (Saksi-II) mendapat informasi dari tetangga Terdakwa bahwa Terdakwa pernah kembali kerumahnya namun setelah Saksi-II dan anggota datang ke rumah Terdakwa namun Terdakwa tidak berada di tempat.

5. Bahwa pada tanggal 14 September 2009 Terdakwa dengan menggunakan pakaian Dinas Loreng menghadap Wadansecaba An. Mayor Ing Feksy Dimunri A, sehingga Wadan Secaba memerintahkan Piket Secaba untuk mengantar Terdakwa ke Pam Rindam XVII / Cenderawasih kemudian Terdakwa ditahan oleh Pam Rindam dan pada hari Selasa tanggal 15 September 2009 sekira 15.00 Wit Terdakwa diserahkan dan ditahan di Sel tahanan Pomdam XVII / Cenderawasih.

(4)

6. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang sejak tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 14 September 2009 secara terus menerus, atau selama kurang lebih 42 hari, yang berarti lebih lama dari tiga puluh hari, dan selama itu NKRI dalam keadaan damai dan aman, serta Terdakwa maupun satuannya tidak sedang dipersiapkan untuk suatu operasi Militer.

Berpendapat, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas surat dakwaan yang didakwakan kepadanya, dan mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan menyatakan akan menghadapi sendiri perkaranya.

Menimbang : Bahwa Saksi yang dihadapkan dipersidangan memberikan keterangan dibawah sumpah, yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi - I : Nama Lengkap : HENDRIKUS KONRADUS LAMAG, Pangkat / NRP : Lettu Inf / 21930016390972, Jabatan : Paurpam Secaba, Kesatuan : Rindam XVII / Cenderawasih, Tempat dan tgl lahir : Kupang, 27 Agustus 1972, Jenis Kelamin : Laki - laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Khatolik, Tempat tinggal :Asrama Rindam XVII / Cenderawasih Ifar gunung Sentani Jayapura Papua.

Menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak akhir bulan Nopember tahun 2008 saat Saksi pindah tugas dari Koramil 1712-07 / Pantai barat Sarmi, namun hanya sebatas hubungan atasan dan bawahan tidak ada hubungan keluarga atau famili.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 3 Agustus 2009 Organik Secaba mendapat tugas menyelenggarakan upacara bendera dimana Terdakwa menjabat sebagai Perwira upacara namun Terdakwa tidak hadir sehingga Saksi yang Menggantikan tugas Terdakwa sebagai Pa Up.

3. Bahwa sampai dengan upacara selesai , bahkan sampai apel sore Terdakwa tetap tidak hadir, kemudian Saksi-1 mendapat informasi dari tetangga Terdakwa bahwa Terdakwa pernah kembali kerumahnya sehingga Saksi dan anggota satuan secaba datang ke rumah Terdakwa tetapi tidak berhasil bertemu dengan Terdakwa karena Terdakwa tidak berada ditempat.

4. Bahwa pihak Kesatuan telah berupaya mencari Terdakwa, namun Terdakwa tidak diketemukan dan selama Terdakwa meninggalkan satuan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat maupun telepon.

(5)

5. Bahwa penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan karena Terdakwa mempunyai permasalahan keluarga dengan istri Terdakwa dimana istri Terdakwa pernah menemukan foto wanita lain di Hp Terdakwa.

6. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan menyerahkan diri pada tanggal 13 September 2009, dan langsung di tahan atas perintah Dan Secaba selaku Ankum.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa Saksi telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam BAP dan yang bersangkutan telah dipanggil secara patut namun tidak dapat hadir karena suatu alasan tertentu maka keterangan Saksi dalam BAP tersebut dibacakan yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi-II : Nama Lengkap : BUDI SURADI, Pangkat / NRP : Kapten Inf / 11980050251276, Jabatan : Dankijar A Secaba, Kesatuan : Rindam XVII / Cenderawasih, Tempat tanggal lahir : Jakarta, 24 Desember 1976, Jenis Kelamin : Laki - laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Rindam XVII / Cenderawasih Ifar gunung Sentani Jayapura Papua.

Menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak akhir bulan September tahun 2007 saat Saksi pindah tugas dari Batalyon 753 / AVT Nabire, namun hanya sebatas hubungan antara atasan dan bawahan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 3 Agustus 2009, setelah Saksi melaksanakan upacara bendera diadakan apel pengecekan per Satdik,dimana Terdakwa tidak hadir kemudian setelah apel pagi keesokan harinya Saksi memerintahkan salah seorang anggota untuk mengecek keberadaan Terdakwa dan diperoleh informasi bahwa Terdakwa tidak berada di rumahnya.

3. Bahwa kemudian pihak Kesatuan berupaya mencari Terdakwa, namun Terdakwa tidak diketemukan karena selama Terdakwa meninggalkan satuan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat maupun telepon.

4. Bahwa Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa seijin Komandan yang sah sejak tanggal 3 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 4 September 2009, setelah itu Terdakwa menyerahkan diri dan lansung ditahan selama 21 (dua puluh satu) hari oleh Dan Secaba Rindam XVII / Cenderawasih selaku Ankum.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

(6)

(sembilan) bulan, setelah lulus Terdakwa di lantik dengan pangkat Serda lalu mengikuti pendidikan kejuruan di Pusdikku Bandung selama 3 (tiga) bulan, setelah itu Terdakwa ditugaskan di Denma Kodam XVII / Cenderawasih, pada tahun 1992 Terdakwa ditugaskan di Korem 174 / Pattimura, dan pada tahun 2000 Terdakwa melaksanakan pendidikan Secapa selama 7 (tujuh) bulan, lalu setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Letda dan dilanjutkan dengan Sesarcab Inf di Cipatat selama 6 (enam) bulan, lalu ditempatkan Kodam XVII / Cenderawasih, pada tahun 2004 Terdakwa ditugaskan di Rindam XVII / Cenderawasih, sampai dengan saat persidangan dengan pangkat terakhir Kapten Inf NRP. 2920122750171.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2009 sekira pukul 12.00 Wit Terdakwa meninggalkan Komplek Rindam XVII / Cenderawasih karena sebelumnya Terdakwa mempunyai masalah keluarga dengan istri Terdakwa yang mana istri Terdakwa menemukan Foto seorang perempuan di dalam HP Terdakwa, yang Terdakwa kenal sekira bulan Maret 2008 saat sedang makan kelapa muda di Skyline, kemudian Terdakwa mengendarai sepeda motor jenis Garuda menuju ke rumah orang tua, Terdakwa di klof Camp, Jayapura dan tiba disana pada sekira pukul 14.00 wit.

3. Bahwa pada tanggal 1 September 2009 sekira pukul 03.00 Wit dini hari Terdakwa kembali ke Rindam XVII / Cenderawasih dengan mengendarai sepeda motornya dan langsung menuju kerumah namun Terdakwa tidak melaporkan kedatangannya kepada atasannya, kemudian selama 2 minggu Terdakwa mengurus ketiga orang anaknya yang selama Terdakwa tidak pulang kerumah Terdakwa meminta tolong kepada ibu kandung Terdakwa untuk mengurus anak-anaknya, karena istri Terdakwa kurang memperhatikan anak-anak dan selalu pergi serta tidak pernah meminta ijin sehingga Terdakwa tidak tahu kemana tujuannya.

4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Satuan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya sampai pada tanggal 14 September 2009 Terdakwa atas kesadaran sendiri kembali ke kesatuan dan langsung menghadap Wadansecaba An. Mayor Inf Feksy Dimunri A, lalu Wadan Secaba memerintahkan Piket Secaba untuk mengantar Terdakwa ke Pam Rindam XVII / Cenderawasih kemudian Terdakwa ditahan oleh Pam Rindam sampai dengan hari Selasa tanggal 15 September 2009 sekira 15.00 Wit Terdakwa diserahkan dan ditahan di Sel tahanan Pomdam XVII / Cenderawasih.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

(7)

berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi baik yang diberikan di bawah sumpah maupun yang dibacakan keterangannya dari BAP serta dari barang bukti yang diajukan ke persidangan lalu setelah menghubungkan satu dengan lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benarTerdakwa mulai memasuki Dinas Militer/ TNI-AD melalui pendidikan Secaba Milsuk di Arhanud Malang selama 9 (sembilan) bulan, setelah lulus Terdakwa di lantik dengan pangkat Serda lalu mengikuti pendidikan kejuruan di Pusdikku Bandung selama 3 (tiga) bulan, setelah itu Terdakwa ditugaskan di Denma Kodam XVII / Cenderawasih, pada tahun 1992 Terdakwa ditugaskan di Korem 174 / Pattimura, dan pada tahun 2000 Terdakwa melaksanakan pendidikan Secapa selama 7 (tujuh) bulan, lalu setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Letda dan dilanjutkan dengan Sesarcab Inf di Cipatat selama 6 (enam) bulan, lalu ditempatkan Kodam XVII / Cenderawasih, pada tahun 2004 Terdakwa ditugaskan di Rindam XVII / Cenderawasih, sampai dengan saat persidangan dengan pangkat terakhir Kapten Inf NRP. 2920122750171.

2. Bahwa benar pada sekira bulan Maret 2008 saat Terdakwa sedang makan kelapa muda di daerah Skyline Terdakwa berkenalan dengan seorang wanita dimana perkenalan tersebut akibatnya membawa masalah rumah tangga yang cukup serius, karena pada suatu ketika istri Terdakwa menemukan gambar wanita di maksud tersimpan dalam memori HP Terdakwa.

3. Bahwa benar akibat rumitnya masalah rumah tangga antara Terdakwa dengan istrinya hingga pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2009 sekira pukul 12.00 Wit Terdakwa meninggalkan Komplek Rindam XVII / Cenderawasih dengan mengendarai sepeda motor jenis Garuda miliknya menuju ke rumah orangtuanya di klof Camp Jayapura dan tiba disana pada sekira pukul 14.00 Wit.

4. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 3 Agustus 2009 Organik Secaba mendapat tugas menyelenggarakan upacara bendera dimana Terdakwa menjabat sebagai Perwira upacara, namun Terdakwa tidak hadir sehingga tugas dan tanggung jawab Terdakwa sebagai Pa Up digantikan oleh Saksi-1.

5. Bahwa benar sampai dengan upacara bendera selesai, bahkan sampai dengan apel sore Terdakwa tetap tidak hadir di Kesatuan, hingga pada tanggal 1 September 2009 sekira pukul 03.00 Wit (dini hari) Terdakwa kembali ke Asrama Rindam XVII/Cend, namun ketika itu Terdakwa tidak melaporkan diri kepada atasan atau pejabat yang berwenang karena tujuan Terdakwa kembali ke Kesatuan hanyalah untuk menjemput ketiga orang anaknya yang tidak terurus selama Terdakwa tidak berada di Asrama Rindam XVII/Cend.

(8)

orang anaknya selama kurang lebih 2 (dua) minggu, namun hal tersebut diketahui oleh Saksi-1 yang mendapat informasi dari tetangga-tetangga disekitar rumah Terdakwa sehingga berdasarkan laporan Saksi-1 maka pihak Kesatuan berupaya mencari Terdakwa, tetapi Terdakwa tetap tidak diketemukan juga, karena selama Terdakwa meninggalkan satuan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat maupun telepon.

7. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan menyerahkan diri pada tanggal 13 September 2009, dan langsung di tahan atas perintah Dan Secaba Rindam XVII/Cend selaku Ankum.

Menimbang : Bahwa dari fakta hukum diatas, Majelis Hakim memperoleh beberapa petunjuk yang dikaitkan dengan perbuatan Terdakwa dan hal-hal lain yang akan dapat mendukung pembuktian unsur tindak pidana yang di lakukan oleh Terdakwa yang adalah sebagai berikut :

1. Bahwa benar saat diperiksa di persidangan Terdakwa masih berstatus dinas aktif di Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih dan sampai dengan saat persidangan belum ada suatu surat keputusan dari pejabat yang berwenang yang isinya adalah tentang pemberhentian Terdakwa dari dinas keprajuritan/Militer cq TNI-AD, baik secara hormat maupun secara tidak hormat.

2. Bahwa benar sebagai seorang prajurit Terdakwa mengetahui, memahami dan menyadari perbuatannya yang meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dan tidak memberi kabar tentang keberadaannya kepada kesatuan baik secara lisan, melalui surat maupun telpon, pada hal Terdakwa telah sempat kembali ke Asrama Rindam XVII/Cenderawasih pada tanggal 1 September 2009 sekira pukul 03.00 wit (dini hari), adalah perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan tata cara meninggalkan kesatuan yang berlaku di kesatuan Terdakwa yaitu Rindam XVII/Cenderawasih, namun perbuatan-perbuatan tersebut tetap saja dilakukan Terdakwa sebagai wujud dari kesengajaan Terdakwa.

3. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin dan tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, baik Kesatuan Terdakwa yaitu Rindam XVII/Cenderawasih maupun Terdakwa sebagai Ka Urum Secaba tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer, Expedisi Militer maupun tugas-tugas khusus yang menyangkut kepentingan Militer.

4. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih tanpa ijin sejak tanggal 3 Agustus 2009 saat Terdakwa seharusnya bertugas sebgai Pa Up dalam Upacara Bendera, sampai dengan tanggal 13 September 2009 saat Terdakwa kembali ke Kesatuan atas kesadaran sendiri, atau selama kurang lebih selama 42 (empat puluh dua) hari.

(9)

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur-unsur dakwaannya, namun demikian mengenai berat ringannya pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan menentukan sendiri sebagaimana akan diuraikan dalam pertimbangan lebih lanjut dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa terhadap permohonan yang diajukan oleh Terdakwa kepada Majelis Hakim di persidangan, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa mengenai permohonan keringanan hukuman tersebut juga akan ditentukan sendiri oleh Majelis Hakim dengan mendasari sifat, hakekat dan akibat serta hal-hal yang meringankan dan memberatkan sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Unsur ke-1 : Militer

Unsur ke-2 : Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa izin

Unsur ke-3 : Dalam waktu damai

Unsur ke-4 : Lebih lama dari tiga puluh hari

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Unsur ke-1 : Militer

Menurut pasal 46 KUHPM “Militer” adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan wajib Militer selama mereka itu berada dalam dinas.

Baik Militer sukarela ataupun wajib adalah merupakan Yustisiabel Peradilan Militer yang berarti kepada mereka dikenakan/diterapkan ketentuan-ketentuan hukum pidana Militer di samping ketentuan hukum pidana umum, termasuk Terdakwa sebagan anggota Militer.

Bahwa di Indonesia yang dimaksud Militer adalah Kekuatan Angkatan Perang dari suatu Negara yang diatur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan pada pasal 1 angka 20 UU.No. 34 tahun 2004.

Bahwa seorang Militer ditandai dengan : Pangkat, NRP, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, kesatuan dan atribut lainnya.

(10)

petunjuk yang diperoleh dari fakta hukum di persidangan, maka dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa mulai memasuki Dinas Militer/ TNI-AD melalui pendidikan Secaba Milsuk di Arhanud Malang selama 9 (sembilan) bulan, setelah lulus Terdakwa di lantik dengan pangkat Serda lalu mengikuti pendidikan kejuruan di Pusdikku Bandung selama 3 (tiga) bulan, setelah itu Terdakwa ditugaskan di Denma Kodam XVII / Cenderawasih, pada tahun 1992 Terdakwa ditugaskan di Korem 174 / Pattimura, dan pada tahun 2000 Terdakwa melaksanakan pendidikan Secapa selama 7 (tujuh) bulan, lalu setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Letda dan dilanjutkan dengan Sesarcab Inf di Cipatat selama 6 (enam) bulan, lalu ditempatkan Kodam XVII / Cenderawasih, pada tahun 2004 Terdakwa ditugaskan di Rindam XVII / Cenderawasih, sampai dengan saat persidangan dengan pangkat terakhir Kapten Inf NRP. 2920122750171.

2. Bahwa benar saat diperiksa di persidangan Terdakwa masih berstatus dinas aktif di Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih dan sampai dengan saat persidangan belum ada suatu surat keputusan dari pejabat yang berwenang yang isinya adalah tentang pemberhentian Terdakwa dari dinas keprajuritan/Militer cq TNI-AD, baik secara hormat maupun secara tidak hormat.

Berdasarkan hal-hal yang diuraiakan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-1 “Militer” telah terpenuhi.

Unsur ke-2 : Yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa izin.

Bahwa oleh karena unsur ini adalah unsur alternatif, maka Majelis Hakim akan langsung membuktikan unsur yang paling bersesuaian dengan fakta hukum yang diperoleh dipersidangan yaitu “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin”.

Bahwa kesengajaan (Dolus) adalah merupakan bagian dari kesalahan (Schuld). Menurut Memori Van Toelichting (Mvt) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Bahwa menurut Doktrin, apabila dalam suatu rumusan tindak pidana digunakan istilah dengan sengaja atau istilah lain “Dengan sengaja” ditafsirkan secara luas yaitu tidak hanya betul-betul dikehendaki dan atau diinsyafi oleh sipelaku tetapi juga hal-hal yang mengarah atau berdekatan dengan kehendak atau keinsyafannya itu.

(11)

Menimbang : Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang diperkuat oleh keterangan Terdakwa, keterangan Saksi baik yang dihadirkan maupun yang dibacakan keterangannya dibawah sumpah dan adanya alat bukti lain berupa surat, serta adanya petunjuk yang diperoleh dari fakta hukum di persidangan, maka dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 3 Agustus 2009 Organik Secaba mendapat tugas menyelenggarakan upacara bendera dimana Terdakwa menjabat sebagai Perwira upacara, namun Terdakwa tidak hadir sehingga tugas dan tanggung jawab Terdakwa sebagai Pa Up digantikan oleh Saksi-1.

2. Bahwa benar sampai dengan upacara bendera selesai, bahkan sampai dengan apel sore Terdakwa tetap tidak hadir di Kesatuan, hingga pada tanggal 1 September 2009 sekira pukul 03.00 Wit (dini hari) Terdakwa kembali ke Asrama Rindam XVII/Cend, namun ketika itu Terdakwa tidak melaporkan diri kepada atasan atau pejabat yang berwenang karena tujuan Terdakwa kembali ke Kesatuan hanyalah untuk menjemput ketiga orang anaknya yang tidak terurus selama Terdakwa tidak berada di Asrama Rindam XVII/Cend.

3. Bahwa benar setelah itu Terdakwa langsung meninggalkan Asrama Rindam XVII/Cend dan menghilang bersama ketiga orang anaknya selama kurang lebih 2 (dua) minggu, namun hal tersebut diketahui oleh Saksi-1 yang mendapat informasi dari tetangga-tetangga disekitar rumah Terdakwa sehingga berdasarkan laporan Saksi-1 maka pihak Kesatuan berupaya mencari Terdakwa, tetapi Terdakwa tetap tidak diketemukan juga, karena selama Terdakwa meninggalkan satuan Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat maupun telepon.

4. Bahwa benar sebagai seorang prajurit Terdakwa mengetahui, memahami dan menyadari perbuatannya yang meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dan tidak memberi kabar tentang keberadaannya kepada kesatuan baik secara lisan, melalui surat maupun telpon, pada hal Terdakwa telah sempat kembali ke Asrama Rindam XVII/Cenderawasih pada tanggal 1 September 2009 sekira pukul 03.00 wit (dini hari), adalah perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan tata cara meninggalkan kesatuan yang berlaku di kesatuan Terdakwa yaitu Rindam XVII/Cenderawasih, namun perbuatan-perbuatan tersebut tetap saja dilakukan Terdakwa sebagai wujud dari kesengajaan Terdakwa.

Berdasarkan hal-hal yang diuraiankan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin” telah terpenuhi.

Unsur ke-3 : Dalam waktu damai

(12)

Operasi Militer sebagaimana (Pasal 58 KUHPM), yaitu perluasan dalam keadaan perang.

Menimbang : Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang diperkuat oleh keterangan Terdakwa, keterangan Saksi baik yang dihadirkan maupun dibacakan keterangannya dibawah sumpah dan adanya alat bukti lain berupa surat serta adanya petunjuk yang diperoleh dari fakta hukum di persidangan, maka dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin dan tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, baik Kesatuan Terdakwa yaitu Rindam XVII/Cenderawasih maupun Terdakwa sebagai Ka Ur Pam Secaba tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer, Expedisi Militer maupun tugas-tugas khusus yang menyangkut kepentingan Militer.

2. Bahwa benar selama Terdakwa tidak berada di Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih ( meninggalkan kesatuan tanpa ijin komandan satuan), tidak ada pernyataan secara resmi dari Presiden RI selaku Panglima tertinggi yang menyatakan bahwa NKRI dalam keadaan perang atau darurat militer.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-3 “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur ke-4 : Lebih lama dari tiga puluh hari

Bahwa yang dimaksud dengan “Lebih lama dari tiga puluh hari” adalah suatu kurun waktu yang melampui masa tiga puluh hari tersebut.

Bahwa unsur ini merupakan penentuan/batasan waktu ketidak hadiran Terdakwa / Si Pelaku di Kesatuan, yaitu harus lebih lama dari waktu tiga puluh hari, yaitu secara berturut-turut Si Pelaku/Terdakwa harus tidak hadir di Kesatuannya tanpa ijin.

Menimbang : Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang diperkuat oleh keterangan Terdakwa, keterangan Saksi baik yang dihadirkan maupun dibacakan keterangannya dibawah sumpah dan adanya alat bukti lain berupa surat serta adanya petunjuk yang diperoleh dari fakta hukum di persidangan, maka dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar akibat rumitnya masalah rumah tangga antara Terdakwa dengan istrinya hingga pada hari Minggu tanggal 2 Agustus 2009 sekira pukul 12.00 Wit Terdakwa meninggalkan Komplek Rindam XVII / Cenderawasih dengan mengendarai sepeda motor jenis Garuda miliknya menuju ke rumah orangtuanya di klof Camp Jayapura dan tiba disana pada sekira pukul 14.00 Wit.

(13)

namun Terdakwa tidak hadir sehingga tugas dan tanggung jawab Terdakwa sebagai Pa Up digantikan oleh Saksi-1.

3. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan menyerahkan diri pada tanggal 13 September 2009, dan langsung di tahan atas perintah Dan Secaba Rindam XVII/Cend selaku Ankum.

4. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih tanpa ijin sejak tanggal 3 Agustus 2009 saat Terdakwa seharusnya bertugas sebgai Pa Up dalam Upacara Bendera, sampai dengan tanggal 13 September 2009 saat Terdakwa kembali ke Kesatuan atas kesadaran sendiri, atau selama kurang lebih selama 42 (empat puluh dua) hari.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat unsur ke-4 “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam Persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan menyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak

hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari

tiga puluh hari”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya lebih mementingkan kepentingan pribadinya dari pada kepentingan dinas dan kurangnya sifat pengorbanan serta rasa kejuangan yang ada pada diri Terdakwa.

2. Bahwa hakekat dari perbuatan Terdakwa adalah perbuatan tersebut menunjukan kurangnya pemahaman hukum dan disiplin pada diri Terdakwa dengan lebih mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan Militer (dinas).

3. Bahwa akibat dari perbuatanTerdakwa adalah Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih dirugikan Karena tugas dan tanggung jawab yang seharusnya menjadi bagian tugas rutin maupun yang periodik dari Terdakwa terpaksa harus dibebankan kepada personil lainnya, sementara personil lain tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab tersendiri sehingga akan mengganggu pelaksanaan dan pencapaian tugas pokok dari kesatuan serta dapat menurunkan moril satuan setempat.

(14)

bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan sapta marga, oleh karena sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal - hal yang meringankan :

1. Bahwa Terdakwa berterus terang didalam menyampaikan keterangannya sehingga mempermudah didalam pemeriksaan.

2. Bahwa Terdakwa mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi.

Hal - hal yang memberatkan :

1. Bahwa Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan prajurit dan tidak sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI.

2. Bahwa Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh terhadap pembinaan disiplin prajurit TNI pada umumnya dan khususnya di satuan Terdakwa.

3. Bahwa Terdakwa sebagai seorang Perwira seharusnya memberikan contoh yang baik bagi bawahannya apalagi Terdakwa berdinas dilembaga pendidikan militer.

Menimbang : Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa yang meninggalkan satuan tanpa ijin dari atasan menunjukan tindakan Terdakwa yang mementingkan kepentingan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan satuan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku dalam lingkungan keprajuritan yang merupakan tindakan yang tidak dapat ditolerir lagi dan oleh karena itu pidana sebagaimana yang dimohonkan Oleh Oditur Militer yang tertuang dalam tututannya (Requisitoir) harus diperberat, untuk itu permohonan keringanan hukuman Terdakwa tidak dapat diterima.

Menimbang : Bahwa dalam persidangan tidak di ketemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggungjawabkan sebagai subjek hukum pidana dan oleh karenya Terdakwa harus di hukum.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti seluruh pertimbangan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani mmembayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.

(15)

Surat : 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Dan Secaba Rindam XVII/Cend Nomor SKPA / 86 / X / 2009 tanggal 15 Oktober 2009 atas nama Kapten Inf Hendrik Daud oleh karena barang bukti ini merupakan keterangan tentang ketidakhadiran Terdakwa yang berkaitan erat dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan agar tidak menyulitkan dalam penyimpangannya maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

Mengingat : Pasal 87 Ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : HENDRIK DAUD, Kapten Inf / 2920122750171 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

Desersi dalam waktu damai

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 4 (empat) bulan.

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat :

1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Dan Secaba Rindam XVII/Cend Nomor : SKPA / 86 / X / 2009 tanggal 15 Oktober 2009 atas nama Kapten Inf Hendrik Daud.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

(16)

Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 21 Juli 2010 dalam musyawarah

Majelis Hakim oleh ADIL KARO KARO, SH Letkol Chk NRP. 1910000581260 sebagai

Hakim Ketua, serta MOCH. AFANDI, SH Letkol Chk NRP. 1910014600763 dan

SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk NRP. 1910014940863 masing-masing

sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan

tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan

dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur MiliterOBET J. MANASE, SH

Mayor Chk NRP. 11940007800767, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk

NRP. 11010001540671, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

HAKIM KETUA

CAP/TTD

ADIL KAROKARO, SH

LETKOL CHK NRP. 1910000581260

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

Ttd ttd

MOCH. AFANDI, SH SUWIGNYO HERI PRASETYO,SH LETKOL CHK NRP. 1910014600763 MAYOR CHK NRP. 1910014940863

PANITERA

ttd

MUHAMMAD SALEH, SH

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat dari klasifikasi yang ditentukan oleh Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 06/Per./M.KUMKM/V/2006 ten- tang Pedoman

Perlu adanya penerapan vermikompos limbah sludge industri kecap dan seresah daun lamtoro pada tanaman untuk mengetahui kemampuan vermikompos dalam menyuburkan

1. Penunjukan langsung Dukungan Operasi kontrak No.13S.1 Pj/061/D.lV/2001 merupakan kewenangan GM dan diputuskan dalam kaitan situasi mendesak karena kenaikan TDL. Tidak

Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2014. Setelah membuka pelajaran, guru langsung menuju inti dengan menjelaskan kepada peserta didik

Jadi naiknya LDR akan menyebabkan Efisiensi naik karena peningkatan kredit yang diberikan lebih besar daripada kenaikan biaya bunga dan biaya operasional lain. Pengaruh IPR

The purpose of this questionnaire is to analyze the formula the utterences that using apology of TBI 8 th semester students in STAIN Salatiga according Cohen and

Simpulan penelitian ini dinyatakan sebagai berikut. 1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada

Sekolah Menengah Kebangsaan Pesantren Abdul Taib Mahmud merupakan salah satu Pesantren yang semakin mendapat perhatian dari orang tua dan masyarakat di sekitar