PENENTUAN KLORIDA DENGAN METODE GRAVIMETRI Ummu Kalsum Andi Lajeng, Amelia Rahmawati, Nurul Mu’nisah Awaliyah,
Widya Kusuma ningrum, Ipa Ida Rosita.
Pendidikan Kimia
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Ummukalsumandilajeng5@gmail.com
ABSTRACT
Analisis gravimetri adalah proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau suatu senyawaan
tertentu dari unsur tersebut , dalambentuk yang semurni mungkin. Unsur atau senyawaan itu
dipisahkan dari suatu porsi zat yang diselidiki, yang telah ditimbang. Perak klorida
mengendap dalam gumpalan atau bongkahan yang diakibatkan oleh koagulasi bahan koloid.
Endapan itu mudah disaring dan dicuci dengan iar yang mengandung sedikit asam nitrat.
Asam itu mencegah peptitasi endapan dan akan menguap ketika endapan dikeringkan. Perak
klorida biasanya disaring lewat krush kaca masir atau porselen berpori dan kekeringan pada
suhu 100-130oC. Pengendapan perak klorida umumnya memberikan hasil analitis yang sangat
bagus. galat utama timbul dari penguraian endapan oleh cahaya matahari. berat endapan yang
dipanaskan yaitu pada pemanasan 1 adalah 57,1100 gram, berat pemanasan 2 adalah 7,0238
gram dan berat pemansan 3 adalah 57,0236 gram.
Kata kunci : gravimetric, galat,klorida
INTRODUCTION
Analisis gravimetri , atau analisis
kuantitatif berdasarkan bobot adalah proses
isolasi serta penimbangan suatu unsur atau
suatu senyawaan tertentu dari unsur tersebut
, dalam bentuk yang semurni mungkin.
Unsur atau senyawaan itu dipisahkan dari
suatu porsi zat yang diselidiki, yang
telah ditimbang. Sebagian besar
penetapan-penetapan pada analisis gravimetri
menyangkut perubahan unsur atau radikal
yang akan diciptakan menjadi sebuah
dapat dengan mudah di ubah menjadi suatu
bentuk yang sesuai untuk ditimbang. Lalu
bobot unsur atau radikal dengan mudah
dapat dihitung dari pengetahuan kita tentang
rumus senyawaannya serta bobot atom
unsur-unsur penyusunnya (konstituennya).
Pemisahan unsur atau senyawaanya
yang mengandungnya dapat dicapai dengan
beberapa metode , yang terpenting darinya
adalah: (a) pengendapan, (b) metode
penguapan atau pembebasan gas, (c) metode
elektroanalisis dan , (d) metode ekstraksi
dan kromatografi. Pada tahap ini dapatlah
disebutkan , bahwa kelebihan yang penting
dari analisis gravimetric, di bandingkan
analisis titrimetric adalah bahwa bahan
penyusunnya zat telah diisosiasi, dan jika
perlu padat diselidiki terhadap ada tidaknya
zat pengotor, dan diadakan koreksi;
kekurangan dari metode gravimetric adalah
bahwa metode ini pada umumnya lebih
memakan waktu. (Vogel,1994)
Endapan mungkin mengandung air
akibat adsorpsi,okulais, penyerapan dan
hidrasi. Temperature pembakaran ditentukan
berdasarkan pada sifat zat kimia. Pemanasan
harus diteruskan sampai beratnya konstan
serta seragam. Berat dari abu kertas saring
harus di perhitungkan. (Khopkar,1990)
Telah di sebut didepan bahwa soal
utama dalam analisis gravimetri adalah
pembentukan endapan yang murni dan
mudah di saring. Problem ini dapat dialami
dengan mempelajari laju tersusunnya
partikel-partikel menjadi agrerat padat yang
cukup besar agar dapat mengendap dari
dalam larutan sebagai endapan.
Dalam prosedur gravimetric apa saja
yang melibatkan pengendapan, orang
akhirnya harus mengubah zat yang
dipisahkan menjadi suatu bentuk yang cocok
untuk ditimbang. Beberapa endapan
ditimbang pada bentuk kimia yang sama
dengan waktu diendapkan. Endapan lain
mengalami perubahan kimia selama
pemanggangan. Beberapa endapan mudah
melepaskan air dalam oven pada
temperature 100-130oC. perak klorida tidak
menyerap air dengan kuat dan biasanya di
keringkan dengan cara ini untuk kerja
analitis biasa. Tetapi bobot atom, ternyara
perlu untuk melelehkan klorida untuk
menyingkirkan runutan terakhir air itu.
Pada umumunya metode gravietri
sangatlah tidak spesifik. Reagenesia
gravimetric bersifat selektif dalam arti
mereka hanya membentuk endapan dengan
kelompok-kelompok tertentu ion.
masih dapat di tingkatkan dengan
mengendalikan faktor-faktor semacam Ph
dan konsentrasi zat zat penopang tertentu.
Perak klorida mengendap dalam
gumpalan atau bongkahan yang diakibatkan
oleh koagulasi bahan koloid. Endapan itu
mudah disaring dan dicuci dengan iar yang
mengandung sedikit asam nitrat. Asam itu
mencegah peptitasi endapan dan akan
menguap ketika endapan dikeringkan. Perak
klorida biasanya disaring lewat krush kaca
masir atau porselen berpori dan kekeringan
pada suhu 100-130oC.
Pengendapan perak klorida
umumnya memberikan hasil analitis yang
sangat bagus. galat utama timbul dari
penguraian endapan oleh cahaya matahari:
2AgCl (s) → 2Ag (s) + Cl2 (g)
Parahnya reaksi ini dapat diabaikan,
kecuali bila endapan itu terkena langsung
cahaya matahari. Kelarutan perak klorida
dalam air kecil sekali dan surut akibat
kelarutan dapat diabaikan. Namun garam
alkali dan ammonium, demikian pula asam
yang tinggi konsentrasnya, hendaknya
dihindari karena meningkatkan
kelarutan.(Underwood,1986)
Tahapan dalam analisa gravimetric
adalah: 1). Pembentukan endapan, 2)
digestion/ aging yaitu membiarkan endapan
terendam dalam larutan induknya untuk
waktu lama. Selama itu proses pengendapan
dan penggumpalan mencapai
kesetimbangan, an dihasilkan Kristal-kristal
lebih kasar dan murni. Digestion dapat
dilakukan tanpa atau dengan memanaskan
larutan tetapi tdak boleh sampai mendidih.
3) pencucian endapan tujuannya dalah
menyingkirkan kotoran yang teradsorpsi
pada permukaan endapan maupun yang
berbawa secara mekanis. (Anonim,2012)
MATERIAL AND METHOD Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah labu Erlenmeyer,
pipet tetes, tang krush, pengaduk, desikator,
corong gelas kimia, porselen, oven, water
bath. Sedangkan Bahan yang digunakan
dalam praktikum kali ini adalah endapan
AgCL3 yang berwarna menjelang ungu yang
telah dititrasi dengan metode argentometri,
AgNO3 1 M, akuades, kertas saring, HNO3
10 ml, dan HCl 0,1 N.
Langkah kerja
Pada praktikum kali ini yaitu tentang
penentuan kadar klorida dengan metode
gravimetric, pertama tama di lakukan
dimana larutan MgCl di titrasi dengan
AgNO3 hingga terjadi endapan yang
berwarna menjelang ungu. Lalu tahap
berikutnya dilakukan penerapan metode
gravimetric dalam penentuan kadar klorida.
Kemudian larutan dipanaskan pada pemanas
air dengan temperature 50oC, sambil diaduk
selama kurang lebih 5 menit, kemudian
diamkan pada suhu tersebutselama 2-3
menit sampai terjadi pemisahan endapan dan
larutan jernih. Uji kesempurnaan endapan
dengan menambahkan 2-3 tetes AgNO3 1M,
diperhatikan bila tidak terjadi endapan lagi.
Lalu ditempakan pada ruang gelap selama
20 menit, saring endapan dan kemudian
cuci endapan dengan 10 ml HNO3 selama
tiga kali sampai bebas AgNO3 (cek dengan
HCl 0,1 N). setelah itu pindahkan endapan
dalam porselen yang sudah diketahui
beratnya. Lalu panaskan krus yang sudah
ada endapan kloridanya selama 10 menit
dalam oven dengan temperature 105 oC dan
diamkan dalam desikator yang kemudian
ditimbang dengan neraca analitik hingga
berat konstan.
RESULT AND DISCUSSION
Pada praktikum kali ini yaitu tentang
penentuan kadar klorida dengan metode
gravimetric, pertama tama di lakukan
pentitrasian dengan cara argentometri
dimana larutan MgCl di titrasi dengan
AgNO3 hingga terjadi endapan yang
berwarna menjelang ungu seperti yang
terdapat pada jurnal sebelumnya (penentuan
kadar cl dengan metode gravimetri).
Kemudian dilanjutkan dengan penentuan
klorida dengan metode gravimetric. Dimana
analisis gravimetri , atau analisis kuantitatif
berdasarkan bobot adalah proses isolasi serta
penimbangan suatu unsur atau suatu
senyawaan tertentu dari unsur tersebut,
dalam bentuk yang semurni mungkin. Unsur
atau senyawaan itu dipisahkan dari suatu
porsi zat yang diselidiki, yang telah
ditimbang. Sebagian besar
penetapan-penetapan pada analisis gravimetri
menyangkut perubahan unsur atau radikal
yang akan diciptakan menjadi sebuah
senyawaan yang murni dan stabil, yang
dapat dengan mudah di ubah menjadi suatu
bentuk yang sesuai untuk ditimbang. Lalu
bobot unsur atau radikal dengan mudah
dapat dihitung dari pengetahuan kita tentang
rumus senyawaannya serta bobot atom
unsur-unsur penyusunnya (konstituennya).
(Vogel,1994)
Tahapan dalam analisa gravimetric
adalah salah satunya untuk Pembentukan
endapan dan digestion/ aging yaitu
larutan induknya dalam waktu yang cukup
lama yaitu sehari. Selama itu proses
pengendapan dan penggumpalan mencapai
kesetimbangan, dihasilkan Kristal-kristal
lebih kasar dan murni. Setelah itu larutan
dipanaskan pada pemanas air, pemanasan
ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya
reaksi yang kemudian di dinginkan 2-3
menit hingga terjadi pemisahan endapan
dalam larutan jernih. (Anonim,2008)
kemudian di tambahkan 3 tetes
AgNO3 0,1 M tidak terdapat endapan, Lalu
ditempakan pada ruang gelap selama 20
menit terdapat endapan ungu ke abu-abuan
yang kemudian menyaring endapan dan
kemudian cuci endapan dengan 10 ml
HNO3 0,05 M selama tiga kali sampai bebas
AgNO3 (dengan HCl 0,1 M berat kertas
saring adalah 1,0326 gram. Pencucian
endapan tujuannya adalah menyingkirkan
kotoran yang teradsorpsi pada permukaan
endapan maupun yang berbawa secara
mekanis. menghilangkan air dan zat yang
mudah menguap (Anonim,2012)
kemudian pindahkan endapan dalam
porselen yang sudah diketahui beratnya.
Lalu endapan dipanaskandalam cawan
porselin selama 10 menit yang kemudian
didesikator selama 20 menit dengan berat
pemanasan 1 adalah 57,1100 gram, berat
pemanasan 2 adalah 7,0238 gram dan berat
pemansan 3 adalah 57,0236 gram.
Perak klorida mengendap dalam
gumpalan atau bongkahan yang diakibatkan
oleh koagulasi bahan koloid. Endapan itu
mudah disaring dan dicuci dengan iar yang
mengandung sedikit asam nitrat. Asam itu
mencegah peptitasi endapan dan akan
menguap ketika endapan dikeringkan. Perak
klorida biasanya disaring lewat krush kaca
masir atau porselen berpori dan kekeringan
pada suhu 100-130oC.
Pengendapan perak klorida
umumnya memberikan hasil analitis yang
sangat bagus. galat utama timbul dari
penguraian endapan oleh cahaya matahari:
2AgCl (s) → 2Ag (s) + Cl2 (g) (Underwood,1986)
CONCLUTION
Berdasarkan praktikum yang telah di
lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. analisis gravimetri , atau analisis
kuantitatif berdasarkan bobot adalah
proses isolasi serta penimbangan suatu
unsur atau suatu senyawaan tertentu dari
unsur tersebut, dalam bentuk yang
2. Tahapan dalam analisa gravimetric
adalah: Pembentukan endapan,digestion/
aging dan pencucian endapan
3. berat endapan yang dipanaskan yaitu pada
pemanasan 1 adalah 57,1100 gram, berat
pemanasan 2 adalah 7,0238 gram dan
berat pemansan 3 adalah 57,0236 gram.
REFERENCE
Anonim2012,http://www.scribd.com/mobile
/doc/100691813? Width2012/.pdf. 06 april 2014 pukul 16.23 WIB
Anonim.2008.http:/
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q
=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=
rja&uact=8&ved=0CCUQFjAA&url
=http%3A%2F%2Fjurnal.fp.unila.ac.
id%2Findex.php%2FJTHP%2Farticl
e%2Fdownload%2F44%2F51&ei=N
7U2U73TCcyXrgeljoHAAQ&usg=
AFQjCNHzyLGAcfVfEccGKsJ7Wj
wW6Z3Ovw&bvm=bv.63808443?
Width2012/.pdf. 06 april 2014 pukul
16.58 WIB
Basset, J., R. C. Denney, G.H Jeffrey, J.
Mendhom. 1994. Buku Ajar Vogel
Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik.
Jakarta : EGC
Khopkar S.M 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI press
R.A. Day, Jr and A.L. Underwood. 1983.