• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHA"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

DiajukanSebagai Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh :

JONSON

NIM. 11003253

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN

BATAM

(2)

TUGAS AKHIR

DiajukanSebagai Salah SatuPersyaratan Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh :

JONSON

NIM. 11003253

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN

BATAM

(3)
(4)
(5)
(6)

 Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi

bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.

 Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruk selalu terjadi, namun

semua itu telah diatur Tuhan, dengan akhir yang indah.

 Jangan menyalahkan apa pun atas keinginan kamu yang tak berwujud. daripada

(7)

i

Jonson / 11003253

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga dan promosi Terhadap keputusan pembelian studi kasus pada PT.Zuvace Mondy. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi, ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian .tujuan yang dapat dicapai adalah untuk mengetahui dan menganalisa bahwa variabel harga(X1), promosi (X2), terhadap keputusan pembelian (Y) di PT. Zuvace Mondy.Metode uji pengaruh yang digunakan adalah metode analisis statistik terdiri dari uiji regresi linear berganda yaitu analisis determinasi, pengujian signifikan hipotesis yang terdiri dari uji -T dan Uji - F. Berdasarkan Hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) Harga berpengaruh positif karena nilai t untuk variabel harga adalah positif sebesar 3.732. Dikatakan signifikan karena nilai signifikansi dari variabel harga sebesar 0,000

lebih kecil dari nilai α 0,05 dan nilai t hitung sebesar 3.732 lebih besar dari nilai t tabel 1.98326 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa harga berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan pembelian di PT.Zuvace Mondy , (2) promosi berpengaruh positif karena nilai t untuk variabel promosi adalah positif sebesar 6,524. Dikatakan signifikan karena nilai signifikansi dari variabel promosi sebesar 0,000

lebih kecil dari nilai α 0,05 dan nilai t hitung sebesar 6.524 lebih besar dari nilai t tabel 1.98326 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di PT Zuvace Mondy. (3) Harga dan promosi bersama -sama memiliki nilai signifikansi dari variabel harga dan promosi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α 0,05 dan nilai F hitung sebesar 245.378 lebih besar dari nilai F tabel 3,08 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa harga dan promosi bersama -sama berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di PT.Zuvace Mondy.

(8)

ii

Jonson / 11003253

This study aims to examine and analyze the influence of price and promotion Against decision purchase case study at PT.Zuvace Mondy. The data analysis techniques used in this study using descriptive research design with a quantitative approach that is research design is arranged in order to provide a systematic description of the information, scientific originating from the subject or object of research. The objectives that can be achieved is to know and analyze that price variable (X1), promotion (X2), to purchase decision (Y) in PT. Zuvace Mondy. The method of influence test used is statistical analysis method consists of multiple linear regression uiji that is determination analysis, hypothesis significant test consisting of T-test and Test-F. Based on the results of analysis and discussion can be concluded that (1) Price has a positive effect because the value of t For the price variable is positive 3,732. It is said significant because the significance value of the variable

price of 0.000 is smaller than the value of α 0.05 and the value of t count of 3.732 is

greater than the value of t table 1.98326 so it can be concluded that the price significantly influence the purchase decision in PT.Zuvace Mondy, 2) the promotion has a positive effect because the value of t for the promotion variable is positive at 6,524. It is said significant because the significance value of the promotional variable

is 0.000 smaller than the value of α 0.05 and the value of t arithmetic of 6.524 is

greater than the value of t table 1.98326 so it can be concluded that the promotion significantly influence the purchase decision at PT Zuvace Mondy. (3) Price and promotion together have significance value of price and promotion variable equal to

0.000 smaller than value α 0,05 and value of F count equal to 245.378 bigger than

value F table 3.08 so it can be concluded that price and promotion Together significantly influence the purchase decision at PT.Zuvace Mondy.

Keywords: Price, Promotion, Purchase Decision

(9)

iii

sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan tugas akhir yang berjudul

:“PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN STUDI KASUS PADA PT ZUVACE MONDY DI KOTA

BATAM”.Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih derajat Ahli Madya program Diploma Tiga (D-3) Akademi Akuntansi

Permata Harapan.

Selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian dalam tugas akhir ini,

peneliti tidak luput kendala. Kendala tersebut dapat diatasi peneliti berkat adanya

bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti ingin

menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Kiatwansyah, selaku Ketua Pembina Yayasan GICI Business School

Batam.

2. Ibu Sumiati Br.Bangun,S.E. Selaku Ketua Yayasan Gici Business School

Batam.

3. Bapak Joko Setiawan, SE., M.M., selaku Direktur Program Akademi

Akuntansi Permata Harapan Batam.

4. Ibu Hermaya Ompusunggu, SE.,M.Ak., selaku Ketua Program Studi

Akuntansi di Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam.

5. Ibu Ira Yuliana, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta memberikan

petunjuk dan saran dalam menyelesaikan penelitian ini.

6. Bapak Indra Firdiyansyah,SE.,M,Si dan Ibu Alfonsa Dian

Sumarna,SE.,M,Si,Ak selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan,

(10)

iv

8. Mrs. Rosmelly, sebagai Manager PT Zuvace Mondy yang telah memberikan

kesempatan kepada peneliti agar dapat terlaksananya tugas akhir ini.

9. Seluruh staff karyawan PT Zuvace Mondy yang telah membantu serta

memberikan informasi berharga kepada peneliti.

10.Para responden yang telah membantu peneliti dalam penelitian sehingga

peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

11.Kedua orang tua tercinta, saudara/i penulis yang terkasih, dan keluarga besar

lainnya, atas doa dan dukungannya.

12.Untuk seluruh mahasiswa seperjuangan kelas Management 98 dan Rombel

A0201401 Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam.

13.Sahabat saya yang bernama Widi yanto, Agusyanto, Handi, Andi, Ace

windawati, Winarti, Juliyani dan sahabat lainnya yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan motivasi dan dorongan

untuk tetap semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhir kata dari penulis dengan segala kerendahan hati mohon maaf jika

terdapat kesalahan kata – kata dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, perusahaan, mahasiswa

-mahasiswi, dan pihak yang memerlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa

membalas kebaikan dan selalu memberkati kita semua.

Batam, 16 Mei 2016 Penulis,

(11)

v

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

LEMBAR PERNYATAAN

MOTTO

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 10

1.3Batasan Masalah... 10

1.4Perumusan Masalah ... 11

1.5Tujuan Penelitian ... 11

1.6Manfaat Penelitian ... 12

1. Manfaat Teoritis ... 12

2. Manfaat Praktis ... 12

(12)

vi

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 20

2.1.4 Indikator Keputusan Pembelian ... 25

2.2 Teori Tentang Harga ... 26

2.2.1 Pengertian Harga ... 26

2.2.2 Tujuan Penetapan Harga ... 28

2.2.3 Kemungkinan dalam Penetapan Harga ... 30

2.2.4 Strategi Penyesuaian Harga... 31

2.2.5 Indikator Harga ... 33

2.3Teori Tentang Promosi ... 33

2.3.1 Pengertian Promosi ... 33

2.3.2 Bauran Promosi ... 34

2.3.3 Alat Promosi Penjualan ... 36

2.3.4 Karakteristik Penjualan ... 37

2.4 Penelitian Terdahulu ... 39

2.5 Keranga Pemikiran Teoritis ... 42

2.6 Hipotetsis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Jenis Penelitian ... 43

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

3.3 Populasi dan Sampel ... 44

3.3.1 Populasi ... 44

3.3.2 Sampel ... 44

3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 45

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 46

(13)

vii

3.6 Metode Analisi Data ... 50

3.6.1 Analisis Deskriptif ... 50

3.6.2 Uji Kualitas Data ... 51

3.6.2.1 Uji Validitas ... 51

3.6.2.2 Uji Uji Reliabilitas ... 52

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 54

3.6.3.1 Uji Normalitas ... 54

3.6.3.2 Uji Multikonearitas ... 56

3.6.3.3 Uji Heteoskedastisitas ... 57

1. Scatterplot ... 57

2. Uji Glejser ... 58

3.6.4 Uji Pengaruh... 59

3.6.4.1 Uji Regresi Linear Berganda ... 59

3.6.4.2 Analisis Determinasi ( Uji R2) ... 60

3.6.5 Pengujian Hipotesis ... 61

3.6.5.1 Uji -T ... 61

3.6.5.2 Uji - F ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

4.1 Profil Responden ... 63

4.1.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

4.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 64

4.1.3Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 64 4.2 Hasil Penelitian ... 65

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 65

(14)

viii

4.2.2.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 71

4.2.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 73

4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik... 74

4.2.3.1 Hasil Uji Normalitas ... 74

4.2.3.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 77

4.2.3.3 Hasil Uji Heteroskedasitsitas ... 78

4.2.4 Hasil Uji Pengaruh ... 81

4.2.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 81

4.2.4.2 Analisis Koefisien Determinasi ( R2) ... 82

4.2.5 Hasil Uji Hipotesis 4.2.5.1 Hasil Uji - T ... 83

4.2.5.2 Hasil Uji - F ... 85

4.3 Pembahasan ... 86

4.3.1 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian ... 86

4.3.2 Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian... 86

4.3.3 Pengaruh Harga dan promosi terhadap keputusan pembeli 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

5.1 Kesimpulan ... 88

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 89

DAFTAR PUSTAKA

KUESIONER DAN HASIL KUESIONER

LAMPIRAN

(15)

ix

Tabel 1.2 Data Promosi dan keputusan pembelian ... 8

Tabel 3.1 Skala Likert... 47

Tabel 3.2 Operasinal Variable ... 49

Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif ... 50

Tabel 3.4 Indeks Koefisien Reliabilitias ... 53

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 64

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 65

Tabel 4.4 Kriteria Analisis Deskriptif ... 65

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Harga (X1) ... 66

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Promosi (X2) ... 68

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel keputusan pembelian (Y) ... 70

Tabel 4.8 Uji Validitas Harga ... 71

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Promosi ... 72

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian ... 73

Tabel 4.11 Indeks Koefisien Reliabilitas ... 74

Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas ... 74

Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 77

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ... 78

Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 79

Tabel 4.16 Hasil Uji Linear Berganda ... 81

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi... 83

Tabel 4.18 Hasil Uji-t ... 84

(16)

x

Gambar 1.1 Persentase Peningkatan harga ... 6

Gambar 1.2 Promosi dan keputusan pembelian ... 8

Gambar 2.1 Proses Keputusan pembelian... 14

Gambar 2.2 Proses Keputusan Konsumen ... 16

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 42

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram ... 75

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Konsumen merupakan target sasaran bagi semua perusahaan yang menawarkan

barang dan jasa. Produk yang ditawarkan perlu adanya strategi digunakan secara

keseimbangan oleh produsen dipasar. Persaingan bisnis yang semakin tajam antar

kompetitor yang terlibat langsung dipasar merupakan ancaman yang sering ditemui oleh

perusahaan baik produk lokal,nasional dan internasional. Pada era pasar bebas yang

sudah diperlakukan oleh banyak negara didunia maka perusahaan dihadapkan pada

tantangan yang lebih berat. Perusahaan dituntut lebih kreatif untuk memanfaatkan

peluang yang ada. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui

,mencari,menganalisa apa yang menjadi penyebab dari kegagalan peningkatan

penjualan. Faktor yang mempengaruhi peningkatan penjualan sangat beragam,baik

faktor internal dari kegiatan pemasaran perusahaan (kualitas promosi,harga,dan desain)

maupun faktor internal yang terkait dengan keputusan pembelian konsumen dalam

memilih suatu produk.

Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang

menyebabkan semakin banyaknya produk sejenis yang dihasilkan dan ditawarkan

dimana salah satu pilihan tersebut harus disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen. Setiap perusahaan menerapkan strategi bisnisnya secara tepat agar dapat

memenuhi target pasar. Untuk mencapai pasar sasaran yang sangatlah tinggi dibutuhkan

(18)

peluang dan kesempatan yang ada,karena faktor utama yang dapat menyebabkan

keberhasilan dalam dunia usaha adalah pemasaran.

Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan

manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang

bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang

ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh karena itu

pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi

persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan

dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan

mendistribusikan barang dengan efektif. Pada umumnya perusahaan mengalami

kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis konsumen secara tepat dan

benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi konsumen dan adanya

perbedaan untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk

dapat memantau perubahan-perubahan konsumennya, termasuk konsumen untuk

mendapatkan atau memilih produk. Sedangkan disisi konsumen,pemilihan produk yang

sesuai dengan kebutuhan konsumen sangat diperlukan informasi tentang produk agar

produk yang dibeli konsumen bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Didalam proses

pengambilan keputusan pada konsumen, konsumen itu sendiri harus memiliki

pengetahuan tentang produk, seperti : terminology, atribut produk, kesadaran, merk,

serta kepercayaan tentang produk yang kesemuanya itu tergolong penting demi kualitas

(19)

Dalam membuat keputusan konsumen tentunya mempertimbangkan

banyak-banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. dengan adanya informasi serta

masukan dari konsumen mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan

konsumen dalam mengambil keputusan, maka informasi dan masukan tersebut dapat

dijadikan pertimbangan bagi perusahaan. Setelah perusahaan mengetahui apa yang di

pertimbangkan oleh konsumen maka, perusahaan dapat memperbarui strategi

pemasaran yang diterapkan supaya sasaran penjualan dapat dicapai.

Keputusan adalah suatui reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang

dilakukan secara sadar dengan menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif

tersebut bersama dengan konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan

terakhir, dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk

melakukan sesuatu, tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan.. Menurut Schifman dan

Kanuk ( 2007 : 485 ) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih.

Dengan kata lain, pilhan alternatif haris tersedia bagi seseorang ketika mengambil

keputusan. Jika seseorang mempunyai pilihan antara melakukan pembelian atau tidak,

orang itu berada dalam posisi mengambil keputusan.Menurut Kotler dan Amstrong (2008:181), keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai

dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan

keputusan pembelian. Faktor pertamaadalah sikap orang lain dan faktor yang kedua

adalah faktor situasional. Oleh karena itu, preferensi dan niat pembelian tidak selalu

(20)

Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan konsumen sangat erat

hubungannya dengan keputusan pembelian. Baik keputusan pembelian yang dilakukan

oleh orang perorangan, kelompok dan organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan mereka baik terhadap kebutuhan terhadap barang maupun terhadap jasa. Jadi

sangat penting bagi perusahaan untuk memahami bagaimana konsumen dalam

memutuskan pembelian, agar dapat mempengaruhi keputusan pembelian tersebut.

Namun hal ini tidak akan mudah, karena banyaknya pemain dalam bisnis ini. Maka

setiap perusahaan harus memiliki strategi-strategi ampuh dan berbeda, agar dapat

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan produknya.

Mengingat tingkat persaingan yang semakin ketat, maka pihak perusahaan harus

meningkatkan pelayanan, untuk membangun hubungan jangka panjang dengan

pelanggan atau calon pelanggan lainnya. Melalui promosi perusahaan dapat

memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat

dapat mengetahui produk yang telah diproduksi.Namun, akibat dari banyaknya pemain

dalam dunia bisnis ini, terjadi persaingan yang tinggi, untuk dapat menjaga posisinya

dan bertahan, perusahaan harus memahami karakteristik konsumen mereka dan

memahami bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian. Sehingga dengan

memahami konsumen dalam proses pengambilan keputusan, maka perusahaan akan

dapat mempengaruhinya, sehingga konsumen tersebut nantinya akan menggunakan

produk mereka.

PT.Zuvace Mondy merupakan perusahaan perorangan terbatas yang bergerak

(21)

katamso kawasan bintang industri II di kota batam. Perusahaan menjual dan

menawarkan berbagai material perkapalan seperti kawat las, masker, sarung tangan dan

material lainnya. yangsudah memiliki merek tersendiri dan tingkat harga yang

bervariasi. Banyak konsumen yang merasa kecewa dengan harga produk tersebut.harga

yang ditawarkan saat ini mengalami peningkatan yang tentu sangat berdampak yang

kurang baik bagi kalangan konsumen.Sehingga mengakibatkan penurunan pelanggan

untuk membeli produk tersebut. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir terjadi penurunan

pelanggan untuk membeli material di PT.Zuvace Monnyd yang sangat drastis. Hal ini

dapat dilihat pada gambar 1.1:

Tabel 1.1 Data Persentase Peningkatan Harga Dan Penurunan Keputusan

Pelanggan

Jumlah Pelanggan / Pembeli 145

(22)

Gambar1.1 Persentase Peningkatan Harga Dan Keputusan Pelanggan

Membeli Material di PT.Zuvace Mondy.

Sumber : Data- dataPT.Zuvace Mondy yang sudah diolah Tahun 2016

Dari data maupun grafik diatas dapat dilihat bahwa tingkat keputusan pelanggan

di PT.Zuvace Mondy pada tahun 2016 mengalami penurunan pelanggan untuk membeli

material tersebut. Dengan tingkat keputusan pembeli terbesar pada bulan januari yaitu

dari 145 pelanggan hanya 140 pelanggan yang membeli dengan persentase 203%.

Sedangkan tingkat keputusan pembeli yang terendah pada bulan desember yaitu dari

145 pelangaan hanya 80 pelanggan yang membeli dengan persentasi 108,75%. Dengan

data tersebutMaka dapat disimpulkan bahwa penurunan keputusan pembeli dikarenakan

(23)

penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan

yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

Dalam mempengaruhi keputusan pembelian, maka tidak bisa lepas dari bauran

pemasaran. Bauran pemasaran terdiri dari 4P untuk produk barang yaitu harga, promosi,

produk, tempat dan 3P tambahan untuk produk jasa yaitu orang, proses, bukti

fisik.Harga merupakan salah satu bauran pemasaran yang sering digunakan oleh

perusahaan dalam membujuk konsumen untuk menggunakan produk tersebut.

Konsumen pada saat ini sensitif dengan harga. Dalam kondisi sekarang ketika semua

harga naik, konsumen semakin selektif mengelola anggaran. Tandjung (2004:78)

menyatakan bahwa harga adalah jumlah uang telah disepakati oleh calon pembelidan

penjual untuk ditukardengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal. Sedangkan

Menurut Kotler dan Keller (2007:84), kebijakan harga sangat menentukan

dalam pemasaran sebuah produk, karena harga adalah satu-satunya unsur bauran

pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi atau perusahaan. Jadi, tidak

dapat dipungkiri bahwa harga merupakan suatu unsur penting, baik bagi perusahaan

dalam mempengaruhi konsumen maupun bagi perusahaan dalam bertahan dalam

persaingan.

Unsur bauran pemasaran lainya yang sering digunakan dalam persaingan bisnis

saat ini adalah promosi. Promosi merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang

berfungsi dalam menginformasikan suatu produk dan mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen. Kotler dan Amstrong (2006:159) mendefinisikan promosi adalah

(24)

dan yang akan datang serta masyarakat. Promosi terdiri dari iklan, penjualan langsung,

promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. berikut data promosi yang

mempengaruhi keputusan pembelian.

Tabel 1.2 Data Promosi Dan Keputusan Pelanggan

Bulan Promo Setiap Pembelian kelipatan

200juta Mendapat Kupon Undian Keputusan Pembelian

Januari Motor 140

Februari Iphone 7+ 130

Maret Sepeda 120

April Samsung S7 110

Mei Kulkas 100

Juni Kamera Digital 90

Juli Kompor Gas 80

Agustus TV 85

September Laptop 84

Oktober Komputer 82

November Kipas Angin 80

Desember Dispenser 75

Sumber : Data- dataPT.Zuvace Mondy yang sudah diolah Tahun 2016

Gambar1.2 Gambar Promosi Dan Keputusan Pelanggan

(25)

Dari data maupun grafik diatas dapat dilihat bahwa data promosi di PT.Zuvace

Mondy pada tahun 2016 mengalami penurunan keputusan pelanggan untuk membeli

material tersebut. Dengan tingkat keputusan pembeli terbesar pada bulan januari yaitu

dari 145 pelanggan hanya 140 pelanggan yang mendapatkan hadiah undiah Sedangkan

tingkat keputusan pembeli yang mendapatkanhadiah undian yang terendah pada bulan

desember yaitu dari 145 pelangaan hanya 80 pelanggan yang mendapatkan hadiah

tersebut, Makanya dapat disimpulkan penurunan keputusan pembeli dikarenakan

dengan promosi yang kurang baik dan tepat untuk pelanggan.

Penelitian ini menggunakan variabel promosi, karena promosi penjualan

menawarkan suatu produk dengan cara memberikan rangsangan supaya membeli.

Apalagi saat ini, daya beli konsumen yang rendah akibat kenaikan - kenaikan harga

menjadikan promosi penjualan menjadi cara yang tepat dalam mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen, karena promosi penjualan memberikan rangsangan langsung

kepada konsumen dan konsumen dapat merasakan manfaat langsung dari promosi

penjualan. Sehingga akan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen secara

lebih cepat. Selain promosi penjualan dengan adanya potongan harga maka konsumen

juga bisa memilih mana harga yang sesuai dengan kondisi keuangan pembeli, secara

tidak langsung pembeli itu dapat menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk

berlangganan, dan mungkin pembeli bisa meminimalisir sedikit pengeluarannya.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan promosi dapat

(26)

efesien secara tidak langsung konsumen dapat menentukan biaya yang dikeluarkan.

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, dapat dilihat bahwa terdapat kaitan

antara harga dan promosi terhadap keputusan pembelian. Untuk itu penulis melakukan

penelitian mengenai : “Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan

Pembelian pada PT.Zuvace Mondy Di Batam

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas terindetifikasi beberapa permasalahan yang patut

dijadikan focus untuk dikaji lebih lanjut, antara lain :

1. Menurunnya pelanggan untuk membeli material pada PT.Zuvace Mondy di

Batam.

2. Harga dan promosi menjadi faktor penurunan keputusan pembeli pada

PT.Zuvace Mondy di Batam.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis hanya membatasi penelitian ini

pada masalah yang berhubungan dengan pengaruh tingkat harga dan promosi terhadap

(27)

1.4. Perumusan Masalah

1. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembeli pada PT.Zuvace

Mondy di Batam ?

2. Apakah Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembeli pada PT.Zuvace

Mondy di Batam ?

3. Apakah harga dan promosi berpengaruh terhadap secara bersamaan keputusan

pembeli pada PT.Zuvace Mondy di Batam ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini sesuai dengan permasalahan diatas

maka tujuan dilakukannya penelitian ini oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Harga terhadap keputusan pembeli pada PT.Zuvace

Mondy di Batam.

2. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembeli pada pada

PT.Zuvace Mondy di Batam.

3. Untuk mengetahui pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pembeli

pada PT.Zuvace Mondy di Batam.

(28)

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1.Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti / Penulis

Diharapkan dapat manambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentangharga dan

promosi terhadap keputusan pembelipada PT.Zuvace Mondy Di Batam

sehingga akan dapat memantapkan penerapan teori dengan praktik yang terjadi

di lapangan.

b. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat menambah informasi, memperluas ilmu pengetahuan dan

wawasan mengenai tentang harga dan promosi terhadap keputusan pembeli

pada PT.Zuvace Mondy Di Batam.

c. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat sebagai masukan dan saran kepada manajemen PT.Zuvace

Mondy untuk dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan kebijakan tentang

Harga dan promosi terhadap keputusan pembeliyang dilakukan oleh

perusahaan.

2.Manfaat Praktis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan atau sebagai

bahan pertimbangan bagi pihak Perusahaan dalam kaitannya dengan harga dan

(29)

13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Teori Tentang Keputusan Pembelian

2.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian Konsumen merupakan sebuah tindakan yang dilakukan

konsumen untuk membeli suatu produk.Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

strategi agar konsumen memutuskan untuk memberli produknya.pada dasarnya

keputusan pembelian ialah suatu tindakan atau perilaku konsumen jadi atau tidaknya

melakukan pembelian atau transaksi, banyak tidaknya jumlah konsumen dalam

mengambil keputusan menjadi salah satu penentu tercapai atau tidaknya tujuan

perusahaan.menurutAssauri (2006:141) menyatakan keputusan pembelian merupakan

suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian mencakup penentuan apa yang

dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari

kegiatan-kegiatan sebelumnnya. Kotler (2007:251) menyatakan keputusan pembelian adalah

suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan

kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi

terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.

Berdasarkan pada pengertian yang telah dikemukan oleh para ahli, maka dapat

(30)

14

keputusanyang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atautidak melakukan

pembeliandan

keputusanitu diperoleh dari kegiatan - kegiatan sebelumnya dan dianggap sebagai

tindakan yang paling tepat dalam membeli dengan terlebih dahulu melalui tahapan

proses pengambilan keputusan.

2.1.2 Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:176), konsumen akan melewati 5

(lima) tahap proses keputusan pembelian. Tahap-tahap tersebut digambarkan

pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler dan Armstrong (2012:176)

Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan

Armstrong (2012:176-178) diuraikan sebagai berikut:

1. Need recognition (pengenalan kebutuhan), yaitu proses konsumen

mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu

mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan

(31)

2. Information search (pencarian informasi), yaitu proses konsumen

terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber

informasi konsumen dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu:

a. Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial, yaitu iklan, wiraniaga, penyalur,

website, kemasan, pajangan.

c. Sumber publik, yaitu media massa, organisasi penentu

peringkat konsumen, pencarian internet.

d. Sumber pengalaman, yaitu penanganan, pengkajian,

pemakaian produk.

3. Evaluation of alternatives (evaluasi alternatif), yaitu proses konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi dalam menetapkan

pilihan.

4. Purchase decision (keputusan pembelian), yaitu proses konsumen

membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam tahap

evaluasi.

5. Postpurchase behavior (perilaku pasca pembelian), yaitu proses

konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan dengan

pembelian yang dilakukan.

Menurut Sutisna dan Sunyoto (2013:86), ada tiga hal penting dari memahami

(32)

1. Dengan adanya model, pandangan terhadap perilaku konsumen bisa

dilihat dalam perspektif yang terintegrasi.

2. Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk

pengembangan strategi pemasaran yang efektif.

3. Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk

segmentasi dan positioning.

Gambar 2.2 Proses Keputusan Konsumen

(33)

Keterangan:

1. Langkah ke-1: Diketahui adanya problem tertentu

Secara alternatif diketahuinya adanya sesuatu problem dapat merupakan

sebuah proses yang kompleks dan yang memerlukan waktu yang cukup lama.

Seseorang yang memiliki sebuah kendaraan (mobil) yang pada saat-saat tertentu

“mogok” dan yang catnya sudah pudar dan tidak menarik lagi, dan teman- temannya

seringkali menyatakan keheranan mereka mengapa ia masih tetap mengendarai

mobil tua itu, kiranya akan merasakan adanya sesuatu problem yang mulai muncul.

Individu yang bersangkutan mulai menyadari bahwa sebuah motif tidak dipenuhi

secara sempurna, dan bahwa sesuatu kebutuhan yang muncul, memerlukan

pemuasan dalam bentuk tertentu.

Seorang pembeli yang memerlukan waktu tertentu dan pertimbangan tertentu

dalam hal pengambilan keputusan, lebih banyak memberikan peluang kepada para

pemasar efektif, untuk melaksanakan tindakan meyakinkan pembeli tersebut dan

menawarkan suatu produk kepadanya yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli

tersebut.

2. Langkah ke-2: Mencari pemecahan-pemecahan alternatif dan informasi

Para konsumen menghadapi risiko dalam arti bahwa setiap tindakan

(34)

tidakdapat diantisipasi dengan kepastian penuh, dan beberapa di antara dampak yang

muncul kiranya tidak akan menyenangkan. Jumlah uang yang akan dibelanjakan,

atau risiko sosial mungkin besar, sehingga hal tersebut menyebabkan bahwa risiko

yang diketahui itu makin meningkat.Para pembeli berupaya untuk mengurangi

perasaan ketidakpastian tersebut. Mereka mungkin akan membaca iklan-iklan.

Pencarian informasi dapat bersifat internal maupun eksternal.Pencarian internal

merupakan aktivitas kognitif yang berkaitan dengan upaya mengeluarkan informasi

yang tersimpan di dalam ingatan.Sedangkan pencarian eksternal yaitu pengumpulan

informasi dari sumber-sumber di luar ingatan mungkin memerlukan waktu, upaya

dan uang.Sementara itu para pemasar menyediakan aneka macam sumber informasi

guna memenuhi kebutuhan konsumen untuk mengurangi risiko.

3. Langkah ke-3: Evaluasi alternatif-alternatif

Evaluasi ini dimulai sewaktu pencarian informasi telah menjelaskan atau

mengidentifikasi sejumlah pemecahan-pemecahan potensial bagi problem konsumen

yang bersangkutan.Sebuah alternatif untuk berlibur ke luar negeri mungkin berupa

sebuah mobil bus mini baru.Tetapi dalam kebanyakan keputusan, alternatif-alternatif

yang ada, berupa produk-produk yang bersifat kompetitif secara langsung.

(35)

Seorang calon pembeli harus mengambil keputusan pembelian.Keputusan

tersebut mungkin dapat berupa tidak memilih salah satu alternatif yang tersedia.

Tetapi dalam kebanyakan kasus, problem yang merangsang orang yang

bersangkutan untuk memulai proses pengambilan keputusan tersebut. Kecuali

apabila problem tersebut telah menghilang, hal mana dapat saja terjadi pada setiap

tahapan proses yang ada, maka orang yang mengambil keputusan tidak

membeli.atau harus memulai proses itu kembali atau ia terpaksa hidup dengan

problem tersebut.

5. Langkah ke-5: Konsumsi pasca pembelian dan evaluasi

Dengan asumsi bahwa pengambilan keputusan juga sekaligus merupakan

pemakai maka persoalan kepuasan dari pembelian atau ketidakpuasan dari

pembelian tetap akan ada. Sikap puas atau tidak puas hanya terjadi setelah produk

yang dibeli dikonsumsi.Perasaan tidak pasti tentang konsumsi pasca pembelian

dapat dianalisis dengan bantuan teori tentang disonansi kognitif (CF.L.Festinger,

1957, dikutip Winardi, 1991).Disonansi kognitif adalah merupakan sebuah perasaan

pasca pembelian yang timbul dalam diri seorang pembeli setelah keputusan

pembelian dibuat olehnya. Tindakan evaluasi pasca pembelian tentang

alternatif-alternatif yang ada, guna mendukung pilihan kita, merupakan sebuah proses

psikologikal, guna mengurangi perasaan disonansi (Winardi dalam Sunyoto,

(36)

2.1.3 Faktor-Faktor Mempengaruhi Keputusaan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2014:159-174) keputusan pembelian

konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut :

1.Faktor Budaya

Budaya, sub budaya sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi

perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku

palingdasar.Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai,

persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga

pentinglainnya. Masing-masing sub budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang

lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti

kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.

2. Faktor Sosial (Social)

Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh

faktor sosial diantarannya sebagai berikut:

a.Kelompok acuan.

Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan

sebagai kelompok dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak

(37)

disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat

memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang.

b. Keluarga

Keluarga dibedakan menjadi dua bagian dalam sebuah organisasi

pembelian konsumen.Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah

keluargaorientasi. Keluarga jenis ini terdiri dari orangtua dan saudara

kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan

ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang

terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis

ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.

c. Peran dan status

Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor social yang dapat mempengaruhi

perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam

masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka

akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara

langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur

di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan

dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya,

seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek

(38)

3. Faktor Pribadi(Personal)

Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi

diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gayahidup,

serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.

a. Usiadan siklus hidup keluarga

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya

yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup

keluarga.

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola

konsumsinya. Contohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal,

perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli

mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan

oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki,

jumlah tabungan, utangdan sikap terhadap belanja atau menabung.

c. Gaya hidup

Gaya hidup dapat diartikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang

terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas

(39)

munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang

dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasaran yang mengarahkan merek mereka

kepada gaya hidup seseorang.

d. Kepribadian

Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang

bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya.

Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang

menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhada

prangsangan lingkungan. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat

berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan

karena beberapa kalangan konsumen akan memilih mereka yang cocok dengan

kepribadiannya.

4. Faktor Psikologis(Psychological)

Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen adalah faktor psikologis.

Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranyasebagai berikut:

a. Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu. Beberapa

(40)

dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat

bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti

kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika

seseorang mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada

kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat

petunjuk lain yang samar.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan.

Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh

persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah

proses yang digunakan individu untuk memilih mengorganisasi, dan

menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran Kotler

dan Armstrong (2014:172). Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik

tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan

keadaan individu yang bersangkutan.

c. Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan

melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak,

(41)

bahwa mereka dapat membangung permintaan atas suatu produk dengan

mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyaratyang memberikan

motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan

melakukan generalisasi terhadap suatu merek.

d. Keyakinan dan Sikap

Melalui betindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.

Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Keyakinan

dapat diartikan sebagai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu.

Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan

pembelian mereka. Selain keyakinan, sikap merupakan hal yang tidak kalah

pentingnya. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan

yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang

terhadap suatu objek atau gagasan tertentu. Kotler dan Armstrong(2014:174)

2.1.4 Indikator Proses Keputusan Pembelian

Menurut Adriansyah (2012:36) indikator keputusan pembelian yaitu:

a. Tujuan dalam membeli sebuah produk.

b. Pemrosesan Informasi untuk sampai ke pemilihan merek.

c. Kemantapan pada sebuah produk.

d. Memberikan rekomendasi kepada orang lain..

(42)

2.2 Teori Tentang Harga

2.2.1 Pengertian Harga

Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa

lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu

barang dan jasa.Harga menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam

menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan.Harga merupakan

satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi

perusahaan, Harga juga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,

artinya dapat diubah cepat. Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau

komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal terakhir tidak dapat

diubah/disesuaikan dengan mudah dan cepat, karena biasanya menyangkut

keputusan jangka panjang. (Tjiptono, 2008:151). Sedangkan menurut (Kotler dan

Amstrong, 2008:345), harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh

pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu

produk atau jasa.

Berdasarkan pada pengertian yang telah dikemukan oleh para ahli, maka dapat

disimpulkan bahwa harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa

yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu penentu

keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan

yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang

(43)

Harga digunakan dalam berbagai cara dalam startegi penentuan posisi program

pemasaran. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penetepan strategi harga

adalah sebagai berikut :

a. Isyarat bagi pembeli. Harga merupakan alat komunikasi dengan

pembeli. Harga mungkin dipergunakan untuk memposisikan merek

sebagai produk bermutu tinggi atau sebaliknya, untuk mengejar

persaingan langsung dengan merek-merek lain.

b. Instrumen persaingan. Harga merupakan suatu cara yang tepat untuk

menyerang persaingan atau kemungkinan lain, untuk memposisikan

suatu perusahaan di luar persaingan langsung.

c. Memperbaiki kinerja keuangan. Harga dan biaya menentukan kinerja

keuangan. Strategi penetepan harga dinilai berdasarkan dampak yang

mungkin ditimbulkannya terhadap neraca keuangan perusahaan

tersebut, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

d. Pertimbangan bauran pemasaran. Peran harga kerap kali tergantung

pada bagaimana variabel-variabel lain digunakan dalam bauran

pemasaran. Misalnya, harga dapat digunakan sebagai insentif bagi

(44)

Tujuan diterapakannya harga pada seluruh produk adalah untuk mencapai

hal-hal sebagai berikut :

a. Mendapatkan posisi pasar. Misal, Penggunaan harga rendah untuk

mendapatakan penjualan dan pangsa pasar.

b. Mencapai kinerja keuangan. Harga-harga dipilih untuk membantu

pencapaian tujuan keuangan seperti kontribusi laba dan arus kas. Harga

yang terlalu tnggi mungkin tidak dapat diterima oleh pembeli.

c. Penentuan posisi produk. Harga dapat digunakan untuk meningkatkan

citra produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptkan

kesadaran, dan tujuan penentuan posisi lainnya.

d. Mempengaruhi persaingan. Manajemen mungkin ingin menghambat

para pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk ke pasar atau

untuk tidaka melakukan pemotongan harga.

2.2.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Saladin (2006:142 dan 143) ada enam tujuan yang dapat diraih

perusahaan melalui penetapan harga, yaitu sebagai berikut :

1) Bertahan Hidup(Survival)

Pada Kondisi tertentu (karena adanya kapasitas yang menganggur, persaingan

yang semakin gencar atau perubahaan keinginan konsumen, atau mungkin

(45)

dibawah biaya total produk tersebut atau dibawah harga pasar. Tujuannya

adalah bertahan hidup jangka panjang, harus mencari jalan keluarnya yang

lain.

2). Maksimalisasi Laba Jangka Pendek (Maximum Curret Profit)

Perusahaan merasa yakin bahwa dengan volumen penjualan yang tinggi akan

mengakibatkan biaya per unit lebih rendah dan keuntungan yang lebih tinggi.

Perusahaan menetapkan harga serendah-rendahnya dengan asumsi bahwa

pasar sangat peka terhadap harga

3). Maksimalisasi Hasil Penjualan (Maximum Current Revenue)

Untuk memaksimalisasi hasil penjualan, perusahaan perlu memahami fungsi

permintaan. Banyak perusahaan berpendapat bahwa maksimalisasi hasil

penjualan itua akan mengantarkan perusahaan memperoleh maksimalisasi

laba dalam jangka panjang dan pertumbuhan bagian pasar.

4). Menyaring Pasar Secara Maksimun (Maximun Market Skimming)

Banyak perusahaan menetapkan harga untuk menyaring pasar.Hal ini

dilakukan untuk menarik segmen-segmen baru. Mula-mula dimunculkan ke

pasar produk baru harga tingginya, beberapa lama kemudian dimunculkan

(46)

5). Menentukan Permintaan (Determinant Demand)

Penetapan harga jual membawa akibat pada jumlah permintaan.Pada kurva

permintaan in-elasticyang lebih kecil reaksinya jika dibandingkan dengan

kurva permintaan elasticyang lebih besar reaksinya.

2.2.3 Kemungkinan dalam Penetapan Harga

Menurut Buchari Alma (2006:175) terdapat 3 (tiga) kemungkinan dalam

penetapan harga, yaitu:

1. Menetapkan harga di atas harga saingan

Cara ini dapat dilakukan kalau kita dapat meyakinkan konsumen bahwa

barang yang kita jual mempunyai kualitas yang lebih baik bentuk yang lebih

menarik dan mempunyai kelebihan-kelebihan lain dari barang yang sejenis

yang telah ada di pasaran.

2. Menetapkan harga di bawah harga saingan

Kebijakan ini dipilih untuk menarik lebih banyak langganan untuk barang

yang baru diperkenalkan, dan belum stabil kedudukannya di pasar.Ada

kalanya diadakan “loss leader” artinya barang dijual dibawah harga

pokoknya.Kerugian atas loss leader ini diharapkan dapat ditutup dengan

(47)

mempengaruhi kensumen agar menganggap semua barang di toko itu semua

murah.

3. Mengikuti harga saingan

Cara ini dipilih untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih

ketempat lain, dalam hal ini penting diperhatikan persoalan patronage buyig

motivies dari toko tersebut.

2.2.4 Strategi Penyesuaian Harga

Kotler & Amstrong dalam haryani (2006:16) perusahaan biasanya

menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan perbedaan pelanggan

dan perubahaan situasi. Dibawah ini merupakan strategi penyesuaian harga

diantaranya adalah :

a. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga.

Mengurangi harga untuk memberikan penghargaan kepada pelanggan

yang memberikan tanggapan seperti membayar lebih awal atau

(48)

Macam - Macam Diskon yang ditawarkan perusahaan :

1) Diskon Kas adalah pengurangan harga pada pada pembeli yang

membayar tagihan mereka tepat waktu.

2) Diskon Kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang

membeli dalam volumen besar

3) Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan

penjual bagi anggota jalur distribusi yang melakukan

fungsi-fungsi tertentu.

4) Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang

membeli barang atau jasa diluar musim.

b. Penetapan harga tersegmentasi.

Menyesuaikan harga untuk membuat perbedaan diantara pelanggan,

produk maupun lokasi.

c. Penetapan harga psikologis.

Menyesuaikan harga untuk mempengaruhi secara psikologis.

d. Pentapan harga promsi.

Sewaktu-waktu mengurangi harga untuk meningkatkan penjualan

(49)

e. Penetapan harga geografis.

Menyesuaikan harga untuk memperhitungkan lokasi geografis

pelanggan.

F. Penetapan harga international.

Menyesuaikan harga untuk pasar tradisional.

2.2.5 Indikator Harga

Menurut Fure (2013:276), Indikator yang digunakan untuk mengukur harga

antara lain :

1. Harga yang sesuai dengan manfaat.

2. Persepsi harga dan manfaat.

3. Harga barang terjangkau.

4. Persaingan harga.

5. Kesesuaian harga dengan kualitas.

2.3 Teori Tentang Promosi

2.3.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang merupakan

(50)

membujuk, dan meningkatkan pasar sasaran atas perubahaan dan produknya agar

bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan

bersangkutan Ratih Hurriyati (2008:58), dan menurut Fajar Laksana (2008:133)

Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari

informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkat laku pembeli,

yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap

mengingat produk tersebut. Sedangkan menurut Lupiyoadi (2009:120) berpendapat

bahwa promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat

penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan

bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi konsumen supaya membeli produk yang dihasilkan ataupun untuk

menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi

dengan para pendengar yang sifatnya membujuk.Pada prateknya walaupun

pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen, pihak

pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar

juga telah melakukan promosi, misalnya bila mereka menginginkan suatu

informasi/keterangan mengenai harga, kualitas dan sebagainya dari pihak penjualan.

2.3.2 Bauran Promosi

Meskinpun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama,

(51)

Beberapa tugas khusu atau yang disebut dengan bauran promosi, menurut J.Paul

Peter dan James H. Donnelly (2007:111), yaitu :

1. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)

Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) adalah komunikasi langsung

(tatap muka) antara penjual untuk memberikan informasi suatu produk

kepada calon pembeli pontensial dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.

2. Periklanan (Adverstising)

Periklanan (Adverstising) adalah segala bentuk penyajian dan promosi

ide, barang atau jasa non personal oleh suatu sponsor tertentu yang

memerlukan pembayaran.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah aktifitas bentuk persuasi

langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk

merangsang pembelian produk.

4. Hubungan Masyarakat ( Public Relation )

Hubungan Masyarakat ( Public Relation ) adalah upaya komunikasi

menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini,

keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.

(52)

Pemasaran Langsung ( Direct Marketing ) adalah sistem pemasaran yang

bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan

untuk menimbulkan respon yang terukur atau interaksi disembarang

tempat.

2.3.3. Alat Promosi penjualan

Kotler & Keller (2009:222) menjelaskan ada beberapa alat-alat utama dalam

melakukan promosi penjualan yaitu :

1) Sampel :menawarkan sejumlah produk atau jasa gratis yang diantarkan

dari pintu ke pintu atau ditempelkan ke produk lain.

2) Kupon : sertifikat yang membuat pemegangnya memiliki hak atas

penghematan yang tertulis terhadap pembelian produk tertentu.

3) Penawaran Pembelian Dana Tunai (Rabat) : memberikan penurunan

harga setelah pembelian alih-alih ditoko eceran.

4) Premi : barang-barang yang ditawarkan pada biaya relative rendah atau

gratis sebagai insentif untuk membeliu produk tertentu.

5) Program Frekuensi : program yang memberikan penghargaan yang

berhubungan dengan frekuensi dan intensitas konsumen dalam membeli

produk atau jasa perusahaan.

6) Hadiah (Kontes, Undian, Pemainan) : Penawaran peluang untuk

memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang sebagai hasil

(53)

7) Percobaan Gratis :: mengundang calon pembeli untuk mencoba produk

tertentu secara gratis dengan harapan mereka akan membeli produk

tersebut.

8) Garansi Produk : janji yang diberikan untuk penjual baik secara ekspilit

maupun implicit bahwa produknya akan bekerja sesuai spesifikasinya

atau jika produknya gagal, penjual akan memperbaiki atau

mengembalikan uang pelanggan selama periode tertentu.

9) Penurunan Harga : diskon langsung dari harga resmi untuk setiap

pembelian sepanjang periode waktu yang ditentukan.

10) Promosi Silang : menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek

lainnya yang tidak bersaing.

2.3.4 Karakteristik Promosi Penjualan

Meskipun alat-alat promosi penjualan bermacam-macam, tetapi alat-alat

promosi penjualan memiliki faktor tersendiri, seperti yang dikatakan oleh Kotler dan

Keller (2007:266) yaitu :

1. Komunikasi : Promosi mampu menarik perhatian dan member

informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk.

2. Insentif : Memberikan keistimewaan dan rangsangan yany

bernilai bagi pelanggan.

(54)

2.3.5 Indikator Promosi

Menurut Kotler dan Keller (2007:272) indikator- indikator promosi

diantaranya adalah :

1) Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilalukan

dalam suatu waktu melalui media promosi penjualan.

2) Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan

dilakukan.

3) Kuantitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang

diberikan konsumen.

4) Waktu promosi adalah lamanya promosi merupakan faktor yang

dilakukan perusahaan.

5) Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan faktor yang

(55)

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian yang berhubungan dengan harga dan promosi terhadap

keputusan pembelian menunjukkan hasil yang beraneka ragam sebagai berikut:

(56)

Soegoto

(57)

dengan hasil nilai t hitung sebesar

1,157 dan t tabel sebesar 1,992, sehingga t-hitung lebih kecil dari t-tabel (1,157 < 1,992) dari df 75 dengan nilai P value 0,251. Dan yang ketiga, desain mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor merek Honda jenis skutermatic pada masyarakat

Kabupaten Kudus. Ini dibuktikan dari hasil uji t yaitu untuk desain

(58)

2.5. Kerangka Pemikiran Teoritis

Mengacu pada adanya pengaruh logis antar variabel yang didukung oleh

penelitian-penelitian terdahulu maka dapat dikembangkan kerangka pemikiran

teoritis sebagai berikut ini:

Gambar 2.3Kerangka Pemikiran Teoritis

2.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah yang

dijabarkan, oleh sebab itu perlu diadakannya pembuktian atas kebenaran melalui

data empiris yang terkumpul. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

H1:Harga diduga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

H2: Promsi diduga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

H3:Harga dan promosi diduga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian. Harga

Promosi

Keputusan Pembelian H1

H2

(59)

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Menurut Sanusi (2012: 13), desain atau rancangan penelitian merupakan cetak

biru bagi peneliti. Oleh karena itu, desain ini perlu disusun terlebih dahulu sebelum

peneliti melaksanakan penelitian. Pada umumnya, desain penelitian ditempatkan

pada bagian awal bab/materi tentang metode penelitian, dengan harapan dapat

memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti tentang

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, kapan akan dilakukan, dan bagaimana cara

melakukannya.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif.Desain penelitian deskriptif adalah desain penelitian yang disusun dalam

rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi, ilmiah yang

berasal dari subjek atau objek penelitian (Sanusi, 2012: 13).Metode kuantitatif

merupakan metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.Metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2013: 7).

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di PT.Zuvace Mondy. Penelitian ini

(60)

3.3Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah semua obyek, semua gejala dan semua kejadian atas peristiwa

yang akan dipilih harus sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Sedangkan

menurut Sugiyono (2013:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam

penelitian ini adalah Pelanggan tetap di PT.Zuvace Mondy yang berjumlah 145

pelanggan.

3.3.2 Sampel

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 81) artinya sample haruslah mencerminkan

dan bersifat mewakili populasi. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan

digunakan sebagai sumber informasi dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin

(Sanusi, 2012: 101) :

Rumus 3.1 Slovin

Sumber : Sanusi (2012)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

(61)

moe = margin of error max yaitu tingkat kesalahan maksimal yang masih dapat

ditoleransi, yaitu 5%

Dengan menggunakan rumus diatas, maka sampel penelitian ini adalah :

Berdasarkan hasil perhitungan penentuan jumlah sampel dengan rumus

Slovin maka jumlah sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 106

responden.

3.4. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan adalah random

sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi

baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk

dipilih sebagai anggota sampel.Menurut Sugiyono (2013: 137), pengumpulan data

dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila

dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber

primer dan sumber sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview

(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

(62)

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Data dapat diperoleh dari keterangan responden dan dokumen yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan antara lain :

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari sumber yang bersangkutan, dengan

membagikan kuesioner kepada responden dan responden mengisi kuesioner yang

dibagikan secara langsung.Pada penelitian ini data primer diperoleh melalui

pengisian kuesioner oleh pelanggan PT.Zuvace Mondy.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui

pihak lain atau melalui media perantara. Pada penelitian ini data sekunder yang

digunakan berasal dari koran, artikel majalah, internet, jurnal, buku penunjang

materi, dan literatur yang didapatkan dari perpustakaan.

3.4.2 Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

(63)

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden.

Selain itu,

kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas (Sugiyono, 2013:

145).Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuesioner yaitu melalui

pertanyaan tertulis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.Respon pertanyaan

ini diberikan skor yang mengacu kepada skala Likert.Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu fenomena sosial

(Sugiyono, 2013: 93). Untuk keperluan dianalisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat

diberi skor misalnya:

Tabel 3.1 Skala Likert

PERNYATAAN

BOBOT/PENILAIAN

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

Tidak Setuju (TS)

2

Netral (N)

3

Setuju (S)

4

Sangat Setuju (SS)

5

Sumber : Sugiyono (2013)

2. Studi Pustaka

Studi pustaka digunakan sebagai landasan teori yang digunakan dalam

penelitian ini yang bersumber dari buku literatur, surat kabar, internet, jurnal, dan

Gambar

Tabel 1.1 Data Persentase Peningkatan Harga Dan Penurunan Keputusan
Tabel 1.2 Data Promosi Dan Keputusan Pelanggan
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian
Gambar 2.2 Proses Keputusan Konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini skala kualitas pelayanan yang digunakan mengadaptasi dari penelitian Majid (2009) yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti, dimana modifikasi yang

Berdasarkan populasi yang ada maka dapat ditentukan sampelnya, teknik sampling untuk menentukan sampel Aparat Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten

Metode penelitian kuantitatif dapat diartiksan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kausal komparatif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan biaya tetap dan biaya variabel perusahaan, pendapatan penjualan serta anggaran dan realisasi laba

Setelah reduksi data dilakukan pada pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak layak (memiliki skor korelasi Item-Total kurang dari 0,3), diperoleh 37 item final

Jika dilihat dari 10 indikator pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan keuangan secara umum, menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini telah memiliki

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)