• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL ORGANISASI - Pengelolaan Aktiva Tetap pada PT.PLN (PERSERO) Area Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL ORGANISASI - Pengelolaan Aktiva Tetap pada PT.PLN (PERSERO) Area Medan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL ORGANISASI

A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) AREA MEDAN

Pada masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan

Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan listik Sumatera Utara,

Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang pada masa itu.

Setelah Proklamasi RI pada tanggal 17 Agustus 1945 dikumandangkan

Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik diseluruh penjuru tanah air, mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang.

Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih diserahkan kepada Pemerintahan RI, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan penetapan pemerintah No.1 SD/45 ditetapkan tanggal 27

Oktober sebagai Hari Listrik. Saat Jepang menyerah kepada Sekutu, hubungan Indonesia – Belanda makin memburuk. Tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat

Keputusan Presiden No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai perwujudan Pasal 33 ayat (2) UUD 1945.

Setelah aksi ambil alih itu, pada tahun 1995 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh). Tahun 1959 dikepalai

oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT

(2)

No.16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera

Utara, Aceh dan Riau menjadi PLN Ekploitasi I.

Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan menteri PUT No.

9/PRT/64 dan Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi. Untuk Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.

1. Dari Eksploitasi I menjadi Eksploitasi II

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara

tersebut, maka dengan Keputusan Direksi PLN No. 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi empat cabang dari satu sektor, yaitu Cabang Medan, Binjai, Sibolga, Cabang P.Siantar (berkedudukan di Tebing

Tinggi). PP No. 18 Tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab

membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh wilayah Negara RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara di ubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara.

2. Eksploitasi II Menjadi Wilayah II

Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang

(3)

3. Dari PERUM menjadi Persero

Dengan keluarnya PP No. 23/1994 Tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagai Persero. Adapun yang melatar belakangi perubahan status

tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 PLN harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu

berwaspada tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, disentralisasi, profil centre dan cost centre.

Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri pada PJPT II yang bertanggung jawab cukup besar dan berat, kerja sama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan

lembaga terkait perlu dibina dan ditingkatkan.

4. Pemisahan PT. PLN (Persero) Wilayah II dan PT. PLN (Persero)

Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat. Hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan

pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya.

Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera

Utara di masa yang akan datang sebagai upaya untuk meningkatakan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Keputusan No.

(4)

Dengan pembentukan organisasi baru PT.PLN pembangkitan dan

penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi-fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PLN

Wilayah II berpindah tanggungjawab pengelolaannya ke PLN pembangkitan dan penyaluran Sumatera Bagian Utara. Sementara itu, PLN Wilayah berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik.

Visi PT. PLN (Persero)

“Diakui sebagai perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan

terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”

Misi PT. PLN (Persero)

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada

kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Moto Visi PT. PLN (Persero)

(5)

Makna Logo PT. PLN (Persero)

1. Bentuk Lambang

Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan

adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

Gambar 2.1 Logo PLN

2. Element-element Dasar Lambang

a. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan

pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat

(6)

Gambar 2.2 Bidang persegi panjang Vertikal

b. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengartikan

kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan

kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.

Gambar 2.3 Petir atau Kilat

c. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero)

(7)

menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang

tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam

memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

Gambar 2.4 Tiga Gelombang

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah

untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Sturktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Medan dapat dilihat pada

(8)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PT PLN (PERSERO) AREA MEDAN

Gambar 2.5: Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Sumber : PT. PLN (persero) Wilayah Sumatera Utara

(9)

23 C. Uraian Pekerjaan

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada PT. PLN (PERSERO) Area Medan yang terdiri dari :

1. Manager Area

Tugas Pokok Manajar Area sebagai berikut:

a. Mengkordinasikan program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja

untuk mencapai kinerja unit

b. Mengoptimalkan PRK Unit sebagai bahan penyusunan RKAP untuk

menetapkan arah pencapaian target kinerja.

c. Mengkoordinir pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) ecara optimal untuk mencapai kinerja unit

d. Mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan K3 untuk keselamatan dan keamanan pegawai dalam bekerja.

e. Mengevaluasi perkiraan kebutuhan energi listrik dan pendapatan penjualan tenaga listrik (bottom-up load forecast) untuk merencanakan pengusahaan ketenagalistrikan di Unit yang dipimpinnya.

f. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik.

Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Tata Usaha Langganan (TUL)

g. Mengevaluasi pengadaan dan pengelolaan barang dan jasa untuk mendukung operasional perusahaan dalam menunjang pencapaian target kinerja

(10)

2. Asisiten Manajer Jaringan

Tugas Pokok Asisten Manajer Area sebagai berikut:

a. Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegiatan Operasi dan

Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi, PDKB, serta PLTMH.

c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

d. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi termasuk PDKB

e. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja proteksi distribusi dan

pelayanan teknik

f. Melakukan verifikasi dan validasi aset distribusi secara periodik.

g. Mengkoordinasikan penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan SOP untuk setiap jenis pekerjaan Distribusi guna tercapainya zero accident. h. Melakukan koordinasi dalam rangka operasi dan pemeliharaan Jaringan

Distribusi dengan Rayon / instansi terkait termasuk PFK.

i. Menyusun pola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi yang efisien.

3. Supervisor PDKB

Tugas Pokok Supervisor PDKB sebagai berikut:

a. Merencanakan, Melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan PDKB. b. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan PDKB sesuai dengan SOP.

c. Mengusulkan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

(11)

Bertegangan (SP3B) kepada Kepala Operasi.

d. Melaksanakan inventarisasi dan mengusulkan peremajaan peralatan PDKB. e. Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat kompetensi/ brevet

personil PDKB.

f. Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat laik uji peralatan PDKB.

g. Mengusulkan revisi SOP atau mengajukan SOP baru ke komisi PDKB. h. Melaporkan penyelesaian pekerjaan kepada kepala Operasi.

4. Supervisor Pemeliharaan

Tugas Pokok Supervisor Pemeliharaan sebagai berikut:

a. Merencanakan penyusunan Program Rencana Kerja (PRK) Pemeliharaan.

b. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan jaringan distribusi sesuai SOP dan anggaran yang ditetapkan.

c. Merencanakan kebutuhan material operasi dan pemeliharaan untuk meningkatkan keandalan dan keamanan jaringan distribusi termasuk PFK. d. Melaksanakan koordinasi dengan rayon dan bagian terkait dalam

pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi.

e. Menyiapkan peralatan kerja untuk operasi dan pemeliharan jaringan

distribusi. 5. Supervisor Operasi

Tugas Pokok Supervisor Operasi sebagai berikut: a. Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) Operasi.

b. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Operasi Jaringan Distribusi

(12)

c. Melaksanakan pemutakhiran data asset distribusi secara berkala

d. Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi.

e. Mengendalikan dan monitoring pelaksanaan operasional pelayanan teknik

f. Mengkoordinasikan dengan Area, Rayon dan Instansi terkait dalam rangka operasi jaringan distribusi

g. mengevaluasi kinerja operasi

6. Asisten Manajer Transaksi Energi

Tugas Pokok Asisten Manajer Transaksi Energi sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi Pelaksanaan manajemen billing b. Mengkoordinasikan dengan AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat)

terkait dengan proses billing.

c. Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP.

d. Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran

SKKI/SKKO

e. Mengkoordinasikan kegiatan operasional di bagian transaksi energi.

f. Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR, pemeliharaan

APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur meter transaksi g. Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi

h. melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam pengelolaan transfer price energi

i. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pemasangan dan pemeliharaan AMR.

j. Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan hasil

(13)

k. Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP.

l. Mengkoordinasikan kegiatan Wiring dan Setting APP

m.Mengkoordinasikan dengan bagian dan instansi berwenang untuk kegiatan

P2TL

7. Supervisor pengendalian susut

Tugas Pokok Supervisor pengendalian susut sebagai berikut :

a. Memonitor pelaksanaan penekanan susut dan berkoordinasi dengan bagian atau rayon terkait

b. Memetakan dan melaporkan perkembangan susut Area dan Rayon secara berkala

c. Melakukan updating data PJU secara berkala

d. melakukan koordinasi dan pengawasan hasil P2TL yang telah dilakukan dengan bagian atau Rayon terkait

e. Melakukan evaluasi kinerja pihak ketiga berdasarkan SLA.

f. Membuat target operasi serta memonitor pelaksanaan P2TL secara rutin g. Memastikan kelengkapan P2TL sesuai aturan

h. Melaksanakan komunikasi dengan bagian terkait dan Instansi berwenang untuk pelaksanaan P2TL

i. Melakukan analisa dan evaluasi (ANEV) atas hasil pelaksanaan P2TL 8. Supervisor Pemeliharaan Meter Transaksi

Tugas Pokok Supervisor Pemeliharaan Meter Transaksi sebagai berikut : a. Memonitor program pemeliharaan meter transaksi yang disebabkan oleh

meter rusak, buram, macet dan tua

(14)

c. Merencanakan kebutuhan Kwh meter untuk pemeliharaan

d. Memonitor pelaksanaan hasil peneraan metrologi secara berkala.

e. Menyiapkan data pendukung RKAP untuk kebutuhan pemeliharaan meter

transaksi

f. Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP serta Meter Elektronik (ME) dan sistem AMR yang dikerjakan pihak ketiga

g. Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk material baru atau bekas andal

h. Memastikan hasil sampling peneraan APP-baru hasil Metrologi dan re-kondisi pihak ke III.

i. Memonitor manajemen segel APP.

9. Supervisor Transaksi Energi Listrik

Tugas Pokok Supervisor Transaksi Energi Listrik sebagai berikut :

a. Melaksanakan pemeliharaan AMR dan aplikasi pendukungnya

b. Melaksanakan test dan komisioner setelah selesai perbaikan/penggantian material APP yang terintegrasi dengan AMR Memastikan proses mutasi

perubahan data pelanggan/PDL sudah dilaksanakan sesuai rekomendasi berita acara

c. pemeliharaan APP.

d. Membuat Berita Acara TUL I-10 Setiap selesai pelaksanaan pemeliharaan

APP.

10. Asisten Manajer Pelayanan Dan Administrasi

Tugas Pokok Asisten Manajer Pelayanan Dan Administrasi Sebagai Berikut :

(15)

b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan Tenaga kerja

c. Mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan pelanggan

d. Memonitor data pendapatan

e. Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran f. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan

g. Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi, Anggaran Operasi dan Cash Budget

h. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan Pihak ketiga

i. Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat

j. Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan

pemeliharaan gedung

k. Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai

l. Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja, permintaan perlengkapan K3 / APK, tunjangan kecelakaan kerja dan permohonan SPPD

m.Memonitor Realisasi Anggaran

11. Supervisor Pelayanan Pelanggan

Tugas Pokok Supervisor Pelayanan Pelanggan Sebagai Berikut :

a. Mengelola peningkatan Intergritas Layanan Publik (ILP)

b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan Tenaga kerja

c. Mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan pelanggan

d. Memonitor data pendapatan

(16)

f. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan

g. Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi, Anggaran Operasi dan Cash Budget

h. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan Pihak ketiga

i. Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat

j. Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan

pemeliharaan gedung

k. Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai

l. Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja, permintaan perlengkapan K3 / APK, tunjangan kecelakaan kerja dan permohonan SPPD

m.Memonitor Realisasi Anggaran

12. Supervisor Administrasi Umum

Tugas Pokok Supervisor Administrasi Umum Sebagai Berikut :

a. Melaksanakan pengelolaan Tenaga Kerja b. Melaksanakan pengelolaan K3.

c. Melaksanakan investigasi kejadian kecelakaan kerja, kebakaran, kebanjiran

dan musibah lain terkait dengan K3.

d. Melaksanakan pengelolaan sarana kerja dan administrasi perkantoran;

e. Melaksanakan pengelolaan fungsi keuangan dan akuntansi; f. Melaksanakan fungsi kehumasan;

g. Menyiapkan data pendukung RKAP untuk bagian Pelayanan dan Administrasi.

h. Melaksanakan rekonsiliasi data dengan fungsi terkait atas pendapatan, bank,

(17)

i. Menyiapkan rincian biaya di Rayon untuk rencana alokasi dana operasional.

D. Kinerja Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tujuan perusahaan/instansi. Butuh waktu dalam untuk mencapai itu semua. Untuk itu PT. PLN (PERSERO) Area Medan terus berupaya agar tujuan yang ditelah ditetapkan dapat sesegera mungkin terwujud. Dalam mewujudkan itu

semua tentu membutuhkan kerja keras, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan

tepat. Adapun kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi PT. PLN (PERSERO) Area Medan adalah pelayanan konsumen, mengatasi defisit tenaga listrik, meminimalisir pencurian arus lisrtik dengan mengadakan penertiban pemakaian

tenaga listik. Selain itu juga PT. PLN menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan bagi pegawai PLN sendiri maupun instansi dari luar yang membutuhkan. PLN

juga berusaha untuk menambah pasokan listrik untuk mengatasi defisit listrik di Sumatera Utara.

E. Rencana Kerja

Rencana kerja PT. PLN (Persero) Area Medan adalah untuk memenuhi visi dan misi yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan

kinerja dan pelayanan terhadap para konsumen. Misalnya pengadaan fasilitas alat kerja seperti KWh meter yang memadai dalam pelayanan terhadap konsumen

Gambar

Gambar 2.5: Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara  Sumber : PT

Referensi

Dokumen terkait

Reference model merupakan framework umum yang digunakan dalam memahami konsep, entitas, dan relasi dari suatu domain, dan merupakan pondasi dari area yang ditelaah..

Yaitu peraturan mengikat yang telah ditetapkan oleh pemerintah antara lain Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang- undang Nomor 5 Tahun 1960

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya Tentang Koefisien Harga Satuan Pekerjaan II-19 Tabel 4.1 Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembetonan IV-7 Tabel 4.2 Harga

Dengan perkataan lain, bermanfaatnya suatu teknologi mempengaruhi perilaku seseorang untuk tetap menggunakan suatu teknologi dan sikap penggunaan seseorang terhadap

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA MIN KECANDRAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN

Kerugian tersebut berasal dari total rugi komprehensif Bumi plc and anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar AS$2.627 juta, dimana Grup

[r]

Capaian Program Jumlah dokumen perencanaan dan penganggaran SKPD yang dibuat secara benar dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.