• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Hasil dan Nilai Ekonomi yang Berasal Dari Praktek Agroforestri di Sekitar Taman Wisata Alam Sibolangit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jenis-jenis Hasil dan Nilai Ekonomi yang Berasal Dari Praktek Agroforestri di Sekitar Taman Wisata Alam Sibolangit"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa hutan merupakan paru-paru

bumi tempat berbagai satwa hidup, pohon-pohon, hasil tambang dan berbagai

sumberdaya lainnya yang bisa kita dapatkan dari hutan yang tak ternilai harganya

bagi manusia.Hutan juga merupakan sumberdaya alam yang memberikan manfaat

besar bagi kesejahteraan manusia, baik manfaat tangible yang dirasakan secara

langsung, maupun intangible yang dirasakan secara tidak langsung.Manfaat

langsung seperti penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang.Sedangkan manfaat

tidak langsung seperti manfaat rekreasi, perlindungan dan pengaturan tata air,

pencegahan erosi (Affandi & Patana, 2002).

Agroforestri atau agroforest adalah suatu bentuk pengelolaan sumberdaya

yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan

penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek, seperti tanaman pertanian.

Dalam bahasa Indonesia, kata agroforestri dikenal dengan istilah wanatani atau

agroforestri yang arti sederhananya adalah menanam pepohonan di lahan

pertanian (Kominta, 2013).

Agroforestri merupakan salah satu bentuk terpenting dari penerapan

konsep perhutanan sosial. Nurrochmat (2005) menyatakan bahwa perhutanan

sosial dapat dipahami sebagai ilmu dan seni menumbuhkan pepohonan dan

tanaman lain di dalam dan di sekitar kawasan hutan dengan melibatkan

masyarakat sekitar hutan untuk mencapai tujuan ganda meliputi pengelolaan hutan

lestari dan peningkatan taraf hidup (pendapatan) masyarakat.

(2)

Pengelolaan agroforestri berkaitan dengan optimalisasi penggunaan lahan

untuk mencukupi kebutuhan hidup petani dan dalam rangka pelestarian sumber

daya alam.Pendapatan merupakan indikator ekonomi petani agroforestri karena

besarnya pendapatan akan menetukan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Pendapatan dari agroforestri tergantung pada beberapa faktor diantaranya adalah

teknik bercocok tanam, kondisi iklim, luas dan kualitas lahan, curahan waktu

kerja serta harga pasar dari produk yang dihasilkan.

Pola pemanfaatan lahan dengan sistem agroforestri merupakan suatu

model usaha tani yang penting bagi para petani yang pada umumnya memiliki

lahan pertanian yang terbatas. Dengan pola seperti ini, akan meningkatkan

intensitas panen yang akhirnya mampu memberikan tambahan hasil baik berupa

fisik maupun nilai finansial. Agroforestri sebagai salah satu model teknologi

usaha tani semakin meningkat peranannya, terutama bagi masyarakat pedesaan

yang memiliki lahan terbatas.Pola usaha tani seperti ini memberikan kemungkinan

bagi pemilik lahan untuk meningkatkan intensitas pengambilan hasil per satuan

luas tertentu.Pola usaha tani agroforestri ini dianggap dapat mengatasi

permasalahan kehidupan petani, terutama dalam memenuhi kebutuhan

subsistemnya (Indriyanto, 2008).

Agroforestri dikembangkan untuk memberi manfaat kepada manusia untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Agroforestri diharapkan dapat

memecahkan berbagai masalah pengembangan pedesaan yang seringkali sifatnya

mendesak.Agroforestri utamanya diharapkan dapat membantu hasil suatu bentuk

penggunaan lahan secara berkelanjutan guna menjamin dan memperbaiki

kebutuhan hidup masyarakat.Sistem berkelanjutan ini dicirikan antara lain oleh

(3)

tidak adanya penurunan produksi tanaman dari waktu ke waktu dan tidak adanya

pencemaran lingkungan. Kondisi tersebut merupakan refleksi dari adanya

konservasi sumber daya alam yang optimal oleh sistem penggunaan lahan yang

diadopsi.

Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi dan pariwisata yang

memanfaatkan potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih

alami atau sudah ada usaha budidaya, agar ada daya tarik wisata ke tempat

tersebut. Wisata alam digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan

aktivitas yang sangat padat, dan suasana keramean kota.Taman Wisata Alam

(TWA) Sibolangit merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki

potensi dan daya tarik sebagai salah satu objek wisata.Taman Wisata Alam

Sibolangit mempunyai keterwakilan ekosistem yang masih alami dan mempunyai

komunitas alam yang unik, langka, dan indah serta bentang alam dan potensi alam

yang dapat dijadikan sebagai Objek Daerah Taman Wisata Alam (ODTWA).

Desa Puangaja dan Desa Sibolangit merupakan desa yang langsung

berbatasan dengan Taman Wisata Alam Sibolangit (TWAS).Selain itu, di desa

tersebut terdapat banyak lahan agroforestri yang dimanfaatkan oleh

masyarakat.Praktek agroforestri yang diterapkan masyarakat desa tersebut

merupakan pola pemanfaatan lahan secara perorangan, yang menjadi sumber

utama pendapatan masyarakat di Desa Puangaja dan Desa Sibolangit.Sejalan

dengan itu maka penelitian ini dilakukan untuk melihat nilai ekonomi dari

pemanfaatan agroforestri oleh masyarakat yang berada di Desa Puangaja dan Desa

Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

(4)

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi jenis-jenis hasil yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada

praktek agroforestri di Desa Puangaja dan Desa Sibolangit, Kecamatan

Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

2. Menentukan nilai ekonomi hasil dari praktek agroforestri oleh masyarakat di

Desa Puangaja dan Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli

Serdang, Sumatera Utara.

3. Mengetahui besarnya kontribusi pemanfaatan hasil praktek agroforestri yang

diperoleh masyarakat Desa Puangaja dan Desa Sibolangit, Kecamatan

Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan masukan bagi instansi seperti Balai Besar Konservasi Sumber

Daya Hutan dalam pengolahan sumberdaya hutan dari praktek agroforestri

sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

2. Sebagai informasi bagi masyarakat tentang potensi kontribusi jenis-jenis hasil

agroforestri.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Perpanjangan Dispensasi Pelayanan Pencatatan

Atas partisipasinya dalam penyelenggaraan Ufian Tulis Penerimaan Mahasiswa Baru ]alu:: Seleksi Mandiri (SM) Universitas Negeri Yogyakarta. Tahun 2072,

14.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan

[r]

atas ambang pintu, maka sepasang kepala naga di Candi Kidal ini adalah bagian dari ragam hias Kāla-Naga , ragam hias yang belum dijumpai pada bangunan Klasik Tua di Jawa

[r]