• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Struktur dan Makna Tari Barong Banjar pada Upacara Perkawinan Masyarakat Banjar di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Struktur dan Makna Tari Barong Banjar pada Upacara Perkawinan Masyarakat Banjar di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This study aims to find out the history, structure and meaning of the Barong Dance Banjar Banjar community marriage ceremony in the village of Tanjung Ibus Secanggang Langkat.

Dance at Banjar community is one of the inherited culture of his ancestors. Dance at wedding ceremonies are performed entourage groom who bride. Banjar Barong Dance is a dance presented by dancers at a ceremony associated with the commemoration of the life stages, such as the wedding ceremony. This dance serves as a ritual in Banjar people's lives in the village of Tanjung Ibus, Secanggang, Langkat.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur dan makna Tari Barong Banjar pada upacara perkawinan masyarakat Banjar yang ada di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

Penelitian Tari Barong Banjar dilakukan dengan menggunakan metode peelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan bentuk penyajian Tari Barong Banjar pada saat penelitian dilakukan. Berdasarkan bentuk penyajian tari ini, maka akan dideskripsikan makna gerakan tari yang melatarbelakangi gerakan tari sesuai dengan adat suku Banjar. Dengan teori struktur da morfologi yaitu kajian struktur akan dilihat dari hubungan tari yang ditampilkan pada upacara perkawinan, sedangkan morfologi akan dianalisis dari gerak, property, musik, busana dan kelengkapan lainnya. Dan dengan menggunakan teori semiotic yang berdasarkan dari segi tiga makna, terdiri dari tiga elemen yakni tanda (sign), object dan interpretant. Di artikan dengan Simbol ( tanda yang muncul dari kesepakatan), ikon ( tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan indeks ( tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat). Pada proses penyajian tari dan persiapan sebelum membawakan tari. Merupakan rentetan aplikasi dari cara menyajikan tari, tahapan penyajian, dan waktu penyajian. Sedangkan persiapan merupakan seluruh perlengkapan. Bentuk gerakan ini sebagai iti dari bentuk penyajian tari.

Tari pada masyarakat Banjar merupakan salah satu budaya yang diwariskan para leluhurnya. Tari pada upacara adat perkawinan yang dibawakan rombongan pengantin laki-laki yang mengarak pengantin. Tari ini berfungsi sebagai upacara ritual dalam kehidupan masyarakat Banjar di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat.Tari Barong Banjar merupakan tari yang disajikan oleh penari pada upacara yang berkaitan dengan upacara adat perkawinan. Acara Barong Banjar ini dibuat, jika salah satu dari pengantin bermimpi agar diselenggarakan acara Barong yaitu Kepala Indarok / Kepala naga. Maka setelah si pengantin bermimpi, harus diselenggarakan upacara adat dan pesta perkawinan memakai Kepala Indarok tersebut. Jika tidak dikerjakan, keluarga akan mendapat musibah atau suatu penyakit . Di acara Barong Banjar terdapat tarian yang dirasuki oleh roh-roh nenek moyang terdahulu. Penari bukan dipilih khusus melainkan dipilih oleh roh – roh nenek moyang tersebut. Penari harus orang yang berdarah Banjar yang telah turun temurun mengikuti adat Barong Banjar. Orang yang menarikan tari ini ekspresinya ada yang sedih, senang atau gembira, dan marahPada penyajian tari Barong Banjar dalam upacara perkawinan terdiri dari enam ragam, yaitu gerak limbai kisar, kangkung limbai, lontang, terbang paksi muluk, ayal alas, dan duduk bersila.

(3)

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karuniaNya, karena berkat dan rahmatNya tesis ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Tesis ini berjudul

“ Kajian Struktur dan Makna Tari Barong Banjar pada Upacara Perkawinan

Masyarakat Banjar di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat”. Pemilihan judul ini atas dasar keinginan penulis untuk memperkuat dan

melestarikan kesenian Banjar yang ada di Kabupaten Langkat. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang S-2 dan memperoleh gelar Master Seni (M.Sn) pada Program Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Tesis ini berisikan hasil penelitian mengenai tinjauan umum masyarakat Banjar, deskripsi struktur upacara perkawinan dalam masyarakat Banjar, makna tari Barong Banjar dalam upacara perkawinan adat Banjar. Pokok permasalahan yang dibahas adalah struktur dalam upacara perkawinan; Bagaimana cara penyajian tari Barong Banjar; Bagaimana pelaksanaa upacara perkawinan Barong Banjar dan Bagaimana makna tari Barong Banjar?

(4)

Heniwaty, SST, M.Hum sebagai pembimbing II serta para penguji yakni Bapak Drs. Irwansyah, M.A, Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum, dan Bapak Drs. M. Takari, M.Hum, Ph.D. Tim pembimbing dan penguji ini sungguh banyak membantu penulis selama penyusunan tesis. Mereka juga memberikan banyak pelajaran kepada penulis terutama kesabaran dan ketelatenan dalam penulisan. Arahan-arahan tersebut membuat penulis semakin termotivasi dan semangat untuk menyelesaikan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Ketua dan sekretaris Program Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Ponisan selaku pegawai Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, yang telah memberikan banyak bantuan yang bersifat administratif kepada penulis sejak awal duduk dibangku perkuliahan hingga menyelesaikan tesis ini.

(5)

saya dalam perkuliahan hingga selesainya penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga saya hanturkan kepada kedua mertua saya Bapak Ir. Sahril dan Ibu Rohani Nasution.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada adinda tersayang dr. Hilna Khairunisa Shaliha yang telah memotivasi dan membantu hingga tesis ini selesai dengan baik dan teman-teman sesama mahasiswa/i Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni terutama teman-teman satu angkatan 2011 ; Vanesia Amelia Sebayang, Ria L.T. Pakpahan, Andry Permana Barus, Roy J. Hutagalung, Harry Dikana S, Sopian Loren, Joy Euodia Jeremiah, Antonius Harita, dan Dindin N, terima kasih telah berbagi susah maupun senang selama dua tahun duduk dibangku perkuliahan.

Penulis mengucapkan beribu-ribu maaf bila ada kata yang kurang berkenan, mohon jangan disimpan didalam hati. Akhir kata, penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu penyusunan tesis ini, dan maaf bila ada nama yang tidak/lupa penulis cantumkan. Semoga proposal ini dapat memenuhi ketentuan yang berlaku dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Terima kasih.

Medan, Januari 2015 Penulis,

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul Hubungan Struktur Tari, Musik Iringan, dan Fungsi Sosial Tari Galombang yang Dipertunjukan Sanggar Tigo Sapilin pada Upacara Adat Perkawinan

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan makna simbolik tari Andun dalam upacara adat perkawinan pada masyarakat kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu

Dari hasil pembahasan fungsi dan makna simbolis tari Hudoq pada upacara panen dapat dikatakan tari tersebut mencerminkan kehidupan sosial masyarakat kampung

Debora (2014) dalam skripsinya yang berjudul Makna Simbolik Upacara Adat Mangulosi (Pemberian Ulos) pada Siklus Kehidupan Masyarakat Batak Toba di Kecamatan

Mantera dan Upacara Ritual Masyarakat Melayu Pesisir Timur di Sumatera Utara: kajian.. tentang fungsi dan nilai-nilai budaya oleh

Masyarakat Banjar Kediri Desa Singapadu kaler kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar dalam kehidupan beragamanya tidak terlepas dari upacara/ritual keagamaan

Judul Penelitian : Pengaruh Hutan Mangrove Terhadap Produksi Udang Windu (Penaeus monodon) Pada Tambak Silvofishery Di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten

Hal tersebut berkaitan dengan fungsi ritual tari Rumah Inai dalam upacara inisiasi masyarakat Melayu yaitu upacara adat perkawinan masyarakat Melayu di desa Tasik Serai, yang tujuannya