• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN TABEL BAJA UNTUK PROFIL GANDA SEBAGAI ALAT BANTU DESAIN KOMPONEN STRUKTUR BAJA | William | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 3051 5732 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN TABEL BAJA UNTUK PROFIL GANDA SEBAGAI ALAT BANTU DESAIN KOMPONEN STRUKTUR BAJA | William | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 3051 5732 1 SM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGEMBANGAN TABEL BAJA UNTUK PROFIL GANDA SEBAGAI

ALAT BANTU DESAIN KOMPONEN STRUKTUR BAJA

Welly William1, Billy Prawira Candra2, Effendy Tanojo3, Pamuda Pudjisuryadi4

ABSTRAK : Profil baja merupakan material bahan konstruksi yang sudah umum dipergunakan pada bangunan. Untuk mempermudah pemakaian, kontraktor maupun konsultan mempergunakan tabel profil konstruksi baja sebagai alat bantu perhitungan. Pada kenyataannya, tabel profil baja saat ini hanya menyediakan data-data berupa berat, luas penampang, momen inersia, radius girasi, dan modulus elastis. Tugas akhir ini bertujuan mengembangkan tabel profil baja untuk profil tunggal, serta menyusun tabel baru untuk profil ganda, juga profil castellated beam. Data-data yang akan dikembangkan berupa kuat tarik nominal, kuat tekan nominal, kuat lentur nominal, dan kuat geser nominal untuk profil baja. Penyusunan tabel ini akan memberikan kemudahan untuk merencanakan bangunan baja berdasarkan SNI 03-1729-2002 dan Journal of Structural Engineering (ASCE, 1992).

KATA KUNCI: castellated beam, kuat geser nominal, kuat tarik nominal, kuat tekan nominal, kuat lentur nominal, profil baja, profil ganda, profil tunggal

1. PENDAHULUAN

Baja merupakan material konstruksi yang sudah tidak asing lagi dipergunakan sebagai struktur utama bangunan. Pada perencanaan bangunan baja saat ini sudah disediakan Tabel Profil Konstruksi Baja dan SNI Baja Profil yang dapat digunakan untuk membantu dalam perhitungan. Namun, Tabel Profil Konstruksi Baja dan SNI 03-1729-2002 yang tersedia masih belum cukup menyederhanakan perhitungan baja yang cukup kompleks. Data-data yang tercantum pada Tabel Profil Konstruksi Baja saat ini hanya menyediakan data berupa luas penampang, ketebalan, berat, momen inersia, jari-jari girasi, dan modulus penampang saja. Pada kenyataannya, masih banyak data yang dapat disediakan untuk menyederhanakan perhitungan seperti modulus plastis, kuat tekan nominal, kuat tarik nominal, kuat momen nominal, dan kuat geser nominal tiap profilnya seperti yang sudah dilakukan pada penelitian (Dharmawan, 2014) yang ruang lingkupnya hanya profil baja WF saja. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan membahas dan mengembangkan Tabel Profil Konstruksi Baja berdasarkan SNI 03-1729-2002 (Badan Standardisasi Nasional, 2002) untuk profil kanal, siku sama kaki, pipa, kanal ganda, siku sama kaki ganda dan Castellated. Untuk profil castellated dikembangkan dengan referensi Journal of Structural Engineering (ASCE, 1992) .

2. LANDASAN TEORI DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini berlandaskan pada studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan tujuan sebagai sarana informasi akan peraturan baja, konsep perhitungan baja, dan konsep penetapan asumsi-asumsi yang

1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra, m21410139@john.petra.ac.id

(2)

2 diperlukan. Dalam melakukan penelitian memerlukan pengumpulan informasi akan profil-profil yang sering dipergunakan yang diambil dari “Tabel Profil Konstruksi Baja” (Gunawan dan Morisco, 1987) dan profil-profil yang ada di lapangan. Data-data penelitian yang diperoleh baik dari studi literatur maupun informasi di lapangan dianalisa berdasarkan pada SNI 03-1729-2002 (Badan Standardisasi Nasional, 2002) dan untuk castellated bagian berlubang khususnya untuk perhitungan tekan, momen dan geser nominalnya dianalisa berdasarkan Journal of Structural Engineering (ASCE, 1992). Hasil analisa data diolah dan dihitung menggunakan spreadsheet sesuai lingkup dari penelitian. Spreadsheet dibuat berdasarkan peraturan dan konsep perhitungan baja, untuk mencari kuat tarik, kuat tekan, kuat lentur, dan kuat geser.

3. ANALISA DAN PERHITUNGAN

Perhitungan dan syarat-syarat yang digunakan pada makalah ini mengacu pada SNI 03-1729-2002 (Badan Standardisasi Nasional, 2002) dan Journal of Structural Engineering (ASCE, 1992). Semua baja pada perhitungan ini menggunakan baja mutu BJ 37. Khusus castellated pada umumnya sudut pemotongan untuk daerah berlubang besarnya 45o dan 60o. Sehingga pada penelitian pengembangan tabel kapasitas castellated ini dibuat untuk kedua sudut tersebut. Untuk sudut 45o tinggi profil ditinggikan 1,4 kali profil WF dan untuk sudut 60o tinggi profil ditinggikan 1,5 kali profil WF. Hal ini disebabkan karena terdapat batasan yang harus terpenuhi (ASCE, 1992) . Dalam perhitungan kapasitas castellated dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pada bagian penampang berlubang dan pada bagian penampang penuh. Pada Castellated penempatan beban terpusat harus memenuhi beberapa ketentuan sesuai dengan yang ditulis pada (ASCE, 1992).

3.1. Kapasitas Nominal Tarik

Pada pengembangan tabel kapasitas nominal tarik profil diperlukan beberapa ketentuan. Dengan beberapa ketentuan yang diambil seperti :

- An = 85% Ag ( Menggunakan luasan maksimal penampang profil yang diperbolehkan berlubang) - U = 1 ( Pengguna tabel perlu mengalikan besarnya U yang terjadi sesungguhnya dengan kapasitas nominal tarik akibat fraktur yang tersedia pada tabel)

- Untuk profil pipa karena dalam proses menyambung menggunakan las maka besarnya U adalah 1 Hasil pengembangan tabel profil untuk kapasitas nominal tarik dapat dilihat pada Tabel 1 sampai dengan Tabel 9 seperti yang dapat di lihat di bawah ini :

Tabel 1. Kapasitas Nominal Tarik Profil Kanal Tabel 2 Kapasitas Nominal Tarik Profil Siku

Leleh Fraktur Leleh Fraktur

(3)

3 Tabel 5. Kapasitas Nominal Tarik Profil Siku Tabel 6. Kapasitas Nominal Tarik Castellated Ganda Beam WF 60o Penampang Penuh

Leleh Fraktur Leleh Fraktur

ϕ Nn

Leleh Fraktur Leleh Fraktur

ϕ Nn

3.2 Kapasitas Nominal Tekan

Dalam pembuatan tabel kapasitas nominal tekan ada beberapa ketentuan yang ditetapkan sehingga perhitungan kapasitasnya dapat dihitung. Hal-hal yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

- Besarnya panjang tekuk (Lk) pada setiap profil ditetapkan sebesar 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 dan 12 m - Pada profil ganda jarak pemisah diantara kedua profil ditetapkan sama besar dengan tebal setiap profil - Pada tabel profil ganda disediakan juga jarak maksimal yang diperbolehkan (L1 maks) dalam memasang pelat kopel , sehingga apabila jarak maksimal tersebut terpenuhi maka kestabilan profil dapat terjadi

- Pada bagian kolom nominal tekan yang tidak terisi berarti profil tersebut tidak direkomendasikan digunakan karena tidak memenuhi persyaratan tertentu

- Khusus pada castellated perlu diperhitungkan Lk sebesar ao (panjang bagian berlubang castellated) sesuai dengan kriteria disain (ASCE, 1992)

Pada Tabel 10 sampai dengan Tabel 18 di bawah ini akan disajikan beberapa bagian tabel kapasitas nominal tekan pada setiap profil :

Tabel 10. Kapasitas Nominal Tekan Profil Kanal

Profil Kanal

Tabel 11. Kapasitas Nominal Tekan Profil Siku

(4)

4 Tabel 12. Kapasitas Nominal Tekan Profil Pipa

Profil Pipa

Tabel 13. Kapasitas Nominal Tekan Profil Kanal Ganda

Profil Kanal

Tabel 14. Kapasitas Nominal Tekan Profil Siku Ganda

Profil Siku Ganda

3.3 Kapasitas Nominal Lentur

- Pada perhitungan Kapasitas Nominal Lentur dihitung berdasarkan arah sumbu. Sumbu x adalah sumbu horizontal dan sumbu y adalah sumbu vertikal.

- Khusus untuk castellated besarnya kapasitas nominal lentur dibedakan menjadi dua bagian yaitu pada bagian penuh dan pada bagian berlubang. Pada bagian penuh dihitung sesuai dengan SNI 03-1729-2002 (Badan Standardisasi Nasional, 2002) dan pada bagian berlubang dihitung sesuai dengan Journal of Structural Engineering (ASCE, 1992)

(5)

5 Untuk tabel pengembangan kapasitas nominal lentur dapat dilihat pada Tabel 19 sampai dengan Tabel 27 seperti yang ditampilkan di bawah ini :

Tabel 19. Kapasitas Nominal Lentur Kanal Tabel 20. Kapasitas Nominal Lentur Siku

Tabel 26. Kapasitas Nominal Lentur Castellated Tabel 27. Kapasitas Nominal Lentur Castellated

(6)

6

3.4 Kapasitas Nominal Tekuk Lentur Torsi

Kapasitas nominal tekuk lentur torsi dihitung hanya untuk profil siku ganda. Pada perhitungan kapasitas nominal tekuk lentur torsi perlu ditetapkan besarnya panjang tekuk (Lk) sehingga perhitungan dapat dilakukan. Untuk itu ditetapkan Lk diambil sebesar 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 dan 12 m. Sehingga besarnya nilai kapasitas tekuk lentur torsi bergantung pada besarnya nilai Lk. Besarnya kapasitas nominal lentur torsi dapat dilihat pada Tabel 28 di bawah ini :

Tabel 28. Kapasitas Nominal Tekuk Lentur Torsi

Profil Siku Ganda

Nominal Tekuk Lentur-torsi

Lk = 1 m Lk = 2 m Lk = 3 m

ϕ Nnlt ϕ Nnlt ϕ Nnlt

(kNm) (kNm) (kNm)

L 15 x 15 x 3 4.17 1.05 0.47

L 15 x 15 x 4 5.34 1.34 0.59

L 20 x 20 x 3 10.84 2.74 1.22

3.5 Kapasitas Nominal Lateral Torsional Buckling (LTB)

Besarnya nilai kapasitas nominal lateral torsion buckling bergantung pada jarak pengekang lateral. Apabila jarak pengekang lateral (L) lebih besar daripada (Lp) maka pengaruh LTB perlu diperhitungkan (LTB selalu terjadi pada sumbu yang paling lemah). Untuk itu pada perhitungan ditentukan besarnya Cb = 1 kemudian hasil dari tabel kapasitas nominal Lateral Torsional Buckling perlu dikali dengan nilai Cb yang terjadi sesungguhnya, dan ditentukan besarnya L adalah 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 dan 12 . Khusus untuk castellated pada bagian berlubang besarnya konstanta puntir torsi (J) perlu dikali dengan suatu nilai pengali (ASCE, 1992).

Tabel profil pengembangan kapasitas nominal Lateral Torsional Buckling dapat dilihat pada Tabel 29 sampai dengan Tabel 36 di bawah ini :

Tabel 29. Kapasitas Nominal LTB Profil Siku Tabel 30. Kapasitas Nominal LTB Profil Kanal

Profil Siku Tunggal

Nominal Lateral Torsional Buckling

Profil Kanal Tunggal

Nominal LTB

L = 1 m L = 2 m L = 3 m L= 1 m L = 2 m

ϕ Mn

(kNm)

ϕ Mn

(kNm)

ϕ Mn

(kNm)

ϕ Mn

(kNm)

ϕ Mn

(kNm)

L 15 x 15 x 3 0.09 0.05 0.03 U 30 x 33 x 5 x 7 1.19 1.14

L 15 x 15 x 4 0.19 0.16 0.13 U 40 x 35 x 5 x 7 1.88 1.77

L 20 x 20 x 3 0.27 0.20 0.13 U 50 x 38 x 5 x 7 2.74 2.55

Tabel 31. Kapasitas Nominal LTB Profil Kanal Tabel 32. Kapasitas Nominal LTB Profil Siku

Ganda Ganda

Profil Kanal Ganda

Nominal LTB

Profil Siku Ganda

Nominal LTB

L = 1 m L = 2 m L = 1 m L = 2 m

ϕ Mn

(kNm)

ϕ Mn

(kNm)

ϕ Mn

(kNm)

ϕ Mn

(kNm)

U 30 x 33 x 5 x 7 3.64 3.43 L 15 x 15 x 3 0.13 0.10

U 40 x 35 x 5 x 7 4.28 4.10 L 15 x 15 x 4 0.30 0.26

U 50 x 38 x 5 x 7 5.07 4.90 L 20 x 20 x 3 0.33 0.29

(7)

7

3.6 Kuat Nominal Geser

Besarnya kapasitas geser ditentukan dengan besarnya jarak pengaku transversal (a), dapat dilihat pada Tabel 37 sampai dengan Tabel 45 di bawah ini :

Tabel 37. Kapasitas Nominal Geser Kanal Tabel 38. Kapasitas Nominal Geser Siku

Profil Kanal Berat

Kg/m

Profil Pipa Berat

Kg/m

Nominal Geser

ϕ Vn (kN)

Profil Kanal Ganda Berat

(8)

8 Tabel 44. Kuat Nominal Geser Castellated WF 60o Tabel 45. Kuat Nominal Geser Castellated WF 45o Penampang Berlubang Penampang Berlubang

Profil Castellated

Berat Kg/m

Nomial Geser

ϕVnx (kN)

Profil Castellated

Berat Kg/m

Nominal Geser

ϕ Vnx (kN)

CWF 225 x 150 x 7 x 10 31.51 11.38 CWF 210 x 150 x 7 x 10 31.51 17.43

CWF 225 x 150 x 6,5 x 10 31.00 10.57 CWF 210 x 150 x 6,5 x 10 31.00 16.18

CWF 225 x 100 x 6 x 9 21.07 10.19 CWF 210 x 100 x 6 x 9 21.07 15.41

4. DISKUSI DAN SARAN

- Penelitian ini berhasil mengembangkan tabel profil konstruksi baja, untuk jenis profil kanal, siku, pipa, serta profil kanal ganda, siku ganda, dan castellated beam IWF. Saat penyusunan tabel castellated beam IWF, diteliti bahwa dengan sudut 450 profil castellated beam IWF hanya boleh ditinggikan sekitar 1,4 kali profil semula agar dapat memenuhi kriteria perencanaannya.

- Dalam penyusunan tabel terdapat beberapa kendala dalam penyusunan tabel, seperti kurang lengkapnya peraturan SNI 03-1729-2002 sehingga harus mengacu pada peraturan luar negeri, kurang lengkapnya profil-profil yang tersedia pada Tabel Profil Konstruksi Baja dan SNI Baja Profil.

- Penelitian dapat dikembangkan untuk diajukan sebagai peraturan atau standar di Indonesia sehingga profil di lapangan sesuai dengan data-data yang tersedia. Penelitian juga dapat dikembangkan dari segi penyajiannya agar lebih interaktif, seperti dibuatkan program komputer maupun program smartphone - Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan pengembangan profil tersusun lainnya seperti siku rangkap 4, kanal ganda berhadapan, serta profil lain yang belum dikembangkan.

5. DAFTAR REFERENSI

ASCE. (1992). “Porposed Spesification for Structural Steel Beams with Web Openings. ” Journal of Structural Engineering. Vol. 118, No. 12, 3315-3349.

Badan Standardisasi Nasional. (2002). Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002), Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, Indonesia.

Dharmawan, M. (2014). Pengembangan Tabel Baja sebagai Alat Bantu dalam Pelaksanaan Konstruksi Baja. (TA No. 21011971/SIP/2014) Unpublished undergraduate thesis, Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia.

Gambar

Tabel 13. Kapasitas Nominal Tekan Profil Kanal Ganda Nominal Tekan Lk = 1m
Tabel 23. Kapasitas Nominal Lentur Siku Ganda                 Berat Nominal Lentur
Tabel 28. Kapasitas Nominal Tekuk Lentur Torsi Nominal Tekuk Lentur-torsi
Tabel 41. Kapasitas Nominal Geser Siku Ganda                    Berat Kg/m
+2

Referensi

Dokumen terkait

(Subana, dkk, 2005: 132) Uji Paired sample t test sendiri dilakukan untuk menguji dua data yaitu pretes dan postes dari satu kelompok sebab desain penelitian

resirkulasi lindi bersalinitas, menentukan pengaruh resirkulasi lindi bersalinitas terhadap laju degradasi sampah dan memperoleh pengaruh resirkulasi lindi

Matching UAV acquired images with the previously available geo-referenced imagery as a database can help in providing accurate position and orientation parameters

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-1/W5, 2015 International Conference on Sensors & Models in

T RANSPORT AND D IGITAL I NFRASTRUCTURE , 2014) the use of RPAS less 5kg MTOW is quite popular and this was the intention to develop a lightweight aerial camera system using

a. Strand 1 - Smart cities and resilient societies addressing issues such as urban growth, air quality, disasters, health, contaminated sites. Strand 2 - Resource

pemerintaha n daerah adalah tingkat kes ulitan dan permas alahan daerah. B ag aimana pun fung s i pemerintahan daerah adalah untuk

Didalam ekonomi Islam semua kepentingan umat ( tidak hanya Islam) mendapatkan perlindungan yang sama. Didalam DOTXU¶DQ $OODK PHQMHODVNDQ ³ +DL PDQXVLD PDNDQODK