• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Profesi Pendidikan Guru. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Profesi Pendidikan Guru. docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KEDUDUKAN DAN PERAN GURU DALAM DUNIA PENDIDIKAN MAKALAH

DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS INDIVIDU PROPESI PENDIDIKAN DOSEN: Dr.Hj.Sulistyarini M.si

OLEH: ALKINDI NIM F55112038

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

(2)

KATA PENGANTAR

(3)

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL………...

KATAN PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI………... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….………….…... 1

B. Rumusan Masalah………... 1

C. Tujuan………... 2

BAB II PEMBAHASAN………... 3

A. Definisi Guru………... 3

B. Kedudukan dan Peranan Guru di Sekolah... 4

C. Peran Guru Di Lingkungan Sekolah ………. 7

BAB III PENUTUP………... 11

A. Kesimpulan………... 11

B. Saran ………... 11

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Guru merupakan tenaga pendidik yang memberikan sejumblah ilmu pengetauwan kepada anak di sekolah, guru juga bertugas dalam

menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada anak didiknya ,membimbing, mendidik, dan juga harus meemiliki sifat dan sikap yang lues dalam

pergaulan baik di baik di kelas maupun dilingkungan sekolah, dan memiliki sikap humor, rela membantu, kreatif dan berharap bahwa sisiwa mampu berprestasi dalam proses belajar mengajar.

Dengan keperibadian guru yang posistif siswa akan tidak terbebani dan senang dalam menikuti proses belajar mengajar di sekolah, guru merupakan faktor yang sangat mendukung dalam keberhasilan proses belajar mengajar peserta didiknya. Dengan demikian efektifitas dalam proses pemebalajaran terletak pada pundak guru, pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampun guru dalam memotifasi anak, dengan memberi semangat kepada anak didiknya, supaya nantinya hasil yang diperoleh peserta didik dalam belajar bisa termaksimal, tetapi guru tidak hanya berperan sebagai model atau menjadi teladan bagi anak didiknya akan tetapi guru juga sebagai pengelola pembelajaran, jadi guru perannya sangat menentukan keberhasilan anak , mengingat tanggung jawab seorang guru sangat lah besar, serta nantinya akan menentukan keberhasilan anak-anak didiknya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian guru dan tugas guru di dalam sekolah 2. Apa saja kedudukan dan peranan Guru di dalam Sekolah 3. Seperti apa peran Guru dalam pembelajaran

C. Tujuan

(5)

3. Agar siswa mengetahwi peran guru dalam pembelajaran Dapat memahami posisi guru di dalam sekolah serta

(6)

A. Definisi Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsesia, istilah guru adalah “orang yang pekerjaan, mata pencaharian atau profesinya mengajar.” (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001).

Sedangkan menurut A. Malik Fajar, guru merupakan sosok yang mengemban tugas mengajar, mendidik dan membimbing. (A. Malik Fadjar, 1998). Jika ketiga sifat tersebut tidak melekat pada seorang guru, maka ia tidak dapat dipandang sebagai guru. Menurut Henry Adam, seperti yang dikutip A. Malik Fadjar, bahwa “guru itu berdampak abadi, ia tidak pernah tahu, dimana pengaruhnya itu berhenti” (A teacher effects eternity, he can never tell where his influence stops). (A. Malik Fadjar, 1998).

Menurut Moh. Uzer Usman, guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat tertentu, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan pra-jabatan.( Usman, Moh. Uzer, 1998).

Sedangkan menurut Undang-undang RI Nomer 14 tahun 2005, bab I, pasal 1, ayat, 1 disebutkan, bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UU nomer 14 tahun 2005)

Dari pengertian di atas maka seorang guru, bisa juga dikatakan sebagai :

(7)

3. Seorang Pembimbing 4. Seorang Pengarah 5. Seorang Pelatiih

6. Seorang Penilai dan

7. Seorang Pengevaluasi (evaluator) bagi peserta didik.

Atau bisa dikatakan juga bahwa guru adalah sebagai ‘’Subyek’’ (Pelaku pendidikan), sedangkan Peserta didik adalah sebagai ‘’Obyek’’ (Sasaran pendidikan).

B. Kedudukan dan peranan Guru dalam sekolah 1. Kedudukan Guru

Dalam ilmu Sosiologi kita biasa menemukan dua istilah yang akan selalu berkaitan, yakni ‘’status’’ (merupakan sebuah peringkat, kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu kelompok, atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain) dan ‘’peran sosial’’

(merupakan sebuah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status tertentu tersebut) di dalam masyarakat.Status sebagai guru, atau kedudukan sebagai guru dapat dipandang sebagai yang tinggi atau rendah, tergantung di mana ia berada. Sedangkan perannya yang berkedudukan sebagai pendidik seharusnya menunjukkan kelakuan yang layak sesuai harapan masyarakat, dan guru diharapkan berperan sebagai teladan dan rujukan dalam masyarakat dan khususnya anak didik yang dia ajar. Guru tidak hanya memiliki satu peran saja, ia bisa berperan sebagai orang yang dewasa, sebagai seorang pengajar dan sebagai seorang pendidik, sebagai pemberi contoh dan sebagainya.

(8)

Peranan guru terhadap murid-muridnya merupakan peran vital dari sekian banyak peran yang harus ia jalani. Hal ini dikarenakan komunitas utama yang menjadi wilayah tugas guru adalah di dalam kelas untuk memberikan keteladanan, pengalaman serta ilmu pengetahuan kepada mereka. Begitupun peranan guru atas murid-muridnya tadi bisa dibagi menjadi dua jenis menurut situasi interaksi sosial yang mereka hadapi, yakni

1. Situasi formal dalam proses belajar mengajar di kelas dan, 2. Situasi informal di luar kelas.

Dalam situasi formal, seorang guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai seorang yang mempunyai kewibawaan dan otoritas tinggi, guru harus bisa menguasai kelas dan bisa mengontrol anak didiknya. Hal ini sangat perlu guna menunjang keberhasilan dari tugas-tugas guru yang bersangkutan yakni mengajar dan mendidik murid-muridnya. Hal-hal yang bersifat pemaksaan pun kadang perlu digunakan demi tujuan di atas. Misalkan pada saat guru menyampaikan materi belajar padahal waktu ujian sangat mendesak, pada saat bersamaan ada seorang murid ramai sendiri sehingga menganggu suasana belajar mengajar di kelas, maka guru yang bersangkutan memaksa anak tadi untuk diam sejenak sampai pelajaran selesai dengan cara-cara tertentu.

Tentunya hal di atas juga harus disertai dengan adanya keteladanan dan kewibawaan yang tinggi pada seorang guru. Keteladanan sangatlah penting. Hal ini sejalan dengan teori “Mekanisme Belajar” yang disampaikan David O Sears (1985) bahwa ada tiga mekanisme umum yang terjadi dalam proses belajar anak.

(9)

itu akan mengeluarkan air liur bila terdengar bunyi bel meskipun tidak disajikan daging, karena anjing tadi mengasosiasikan bel dengan daging. Kita juga belajar berperilaku dengan asosiasi. Misalnya, kata “Nazi” biasanya diasosiasikan dengan kejahatan yang mengerikan. Kita belajar bahwa Nazi adalah jahat karena kita telah belajar mengasosiasikannya dengan hal yang mengerikan.

2. Kedua : Reinforcement, orang belajar menampilkan perilaku tertentu karena perilaku itu disertai dengan sesuatu yang menyenangkan dan dapat memuaskan kebutuhan (atau mereka belajar menghindari perilaku yang disertai akibat-akibat yang tidak menyenangkan). Seorang anak mungkin belajar membalas penghinaan yang diterimanya di sekolah dengan mengajak berkelahi si pengejek karena ayahnya selalu memberikan pujian bila dia membela hak-haknya. Seorang mahasiswa juga mungkin belajar untuk tidak menentang sang professor di kelas karena setiap kali dia melakukan hal itu, sang professor selalu mengerutkan dahi, tampak marah dan membentaknya kembali.

3. Ketiga : Imitasi. Seringkali orang mempelajari sikap dan perilaku sosial dengan meniru sikap dan perilaku yang menjadi model. Seorang anak kecil dapat belajar bagaimana menyalakan perapian dengan meniru bagaimana ibunya melakukan hal itu. Anak-anak remaja mungkin menentukan sikap politik mereka dengan meniru pembicaraan orang tua mereka selama kampanye pemilihan umum. Imitasi ini bisa terjadi tanpa adanya reinforcement eksternal dan hanya melalui observasi biasa terhadap model.

(10)

terhadap guru dibanding pada orang tua mereka sendiri. Maka dari itulah seorang guru harus bisa menunjukkan sikap dan keteladanan yang baik di hadapan murid-muridnya, biar dikemudian hari tidak akan ada istilah ‘guru kencing berdiri, murid kencing berlari’.

Selain keteladanan, kewibawaan juga perlu. Dengan kewibawaan guru menegakkan disiplin demi kelancaran dan ketertiban proses belajar mengajar. Dalam pendidikan, kewibawaan merupakan syarat mutlak mendidik dan membimbing anak dalam perkembangannya ke arah tujuan pendidikan. Bimbingan atau pendidikan hanya mungkin bila ada kepatuhan dari pihak anak dan kepatuhan diperoleh bila pendidik mempunyai kewibawaan.

C. Peran Guru di Lingkungan Sekolah 1. Peran guru sebagai komunikator

Peran guru dalam komunikator yaitu, guru membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan, beinteraksi dengan orang lain. Misalnya melakukan tugas kelompok, berdiskusi, dan bersosialisasi dengan masyarakat, di sini guru juga harus bersifat terbuka, apabil ada salah satu peserta didik yang mengalami masalah,sebagai guru harus meberikan solusi untuk menyelesaikan masalah.

2. Peran Guru dalam motivator

Peran guru dalam motivator yaitu, sebagai panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya, dan memeberi motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam belajar, misalnya seorag guru memotifasi siswa nya dengan memberikan sustu imbalan , apabila salah satu peserta didik yang mendapatkan nilai yang baik,siswa tersebut akan diberikan hadiah.

3. Guru sebagai Pasilitator

(11)

bersifat otoriter syarat komando. Misalnya guru dan siswa harus

menjalin hubungan yang baik, yaitu dengan saling mengenal , jadi guru tidak diposisikan sebagai otoriter atau komando akan tetapi guru bisa diposisikan sebagai teman.

4. Guru sebagai kreditor

Guru sebagai kreditor yaitu, guru sebagai penggerak untuk mendorong dan menggerakan sistem sekolah dan dan membutuhkan kinerja, sumber daya manusia secara maksimal berkelanjutan. Milanya guru mempunyai tugas dan bidang yang berbeda, dan bertanggung jawab atas tugas yang ada.

B. Peran Guru Dalam Pembelajaran

Efektivitas dan efisien belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada peran guru. Dalam pengertian pendidikan secara luas, seorang guru yang idealnya dapat berperan sebagai :

1. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan;

2. Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan;

3. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik;

4. Transformator (penterjemah) sistem-sistem nilai tersebutmelalui penjelmaan dalam pribadinya dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik;

(12)

Sedangkan dalam pengertian pendidikan yang terbatas, dengan mengutip pemikiran Gage dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses pembelajaran peserta didik, yang mencakup :

1. Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems).;

2. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems).

3. Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.

(13)

developer), penemu masyarakat (social inovator), dan agen masyarakat (social agent).

Lebih jauh, dikemukakan pula tentang peranan guru yang berhubungan dengan aktivitas pengajaran dan administrasi pendidikan, diri pribadi (self oriented), dan dari sudut pandang psikologis.Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi pendidikan, guru berperan sebagai :

1. Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan;

2. Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan;

3. Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahan yang harus diajarkannya;

4. Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para peserta didik melaksanakan disiplin;

5. Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik;

6. Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan; dan

7. Penterjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.

(14)

1. Pekerja sosial (social worker), yaitu seorang yang harus memberikan pelayanan kepada masyarakat;

2. Pelajar dan ilmuwan, yaitu seorang yang harus senantiasa belajar secara terus menerus untuk mengembangkan penguasaan keilmuannya;

3. Orang tua, artinya guru adalah wakil orang tua peserta didik bagi setiap peserta didik di sekolah;

4. model keteladanan, artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh oleh mpara peserta didik; dan

5. Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik. Peserta didik diharapkan akan merasa aman berada dalam didikan gurunya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kedudukan sebagai guru dapat dipandang sebagai yang tinggi atau rendah, tergantung di mana ia berada pada tempat dan kondisinya. Guru tidak hanya memiliki satu peran saja, akan tetapi ia bisa berperan sebagai seorang dewasa, sebagai seorang pengajar, sebagai seorang pendidik, sebagai pemberi contoh dan sebagainya bagi anak-anak didiknya dan bagi masyarakat di sekitarnya.Peranan guru terhadap murid-muridnya

(15)

pengetahuan kepada mereka. Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau teladan serta contoh (reference) bagi masyarakat sekitar. Mereka adalah pemegang norma dan nilai-nilai yang harus dijaga dan dilaksanakan.

B. Saran

Diharapkan kepada seluruh siswa agar menghormati dan menghargai setiap guru yang telah mendidik kita, karena Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Pekerjaan sebagai guru ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru.

DAFTAR PUSTAKA

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh usaha guru dan siswa, guru dapat mengelola kelas secara baik, dapat menjadi guru yang efektif dalam arti

Menurut Kartadinatap profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan

Dengan demikian, dalam pendidikan Islam khususnya dalam kompetensi kepribadian sangat menekankan pada kepribadian guru karena sesuai dengan fungsinya sebagai pembangun

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

Oleh yang demikian, peranan guru ketika ini amatlah penting dalam memberi nasihat, dorongan dan bimbingan kepada ibu bapa supaya mereka dapat

jabatan adalah merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas guru yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di

Kualitas kinerja guru akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan anak dalam proses

Ramaliya 2018 Kompetensi professional guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan atau menjalankan profesi keguruannya, yang mana pekerjaan/ jabatan guru tertsebut