• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM MENGENAL (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM MENGENAL (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

“MENGENAL GEJALA BIOLOGI”

PENDIDIKAN KIMIA A KELOMPOK 1 (A2)

M. Yasyfi Haikal Gh

NIM. 16303244004

Qonitah

NIM. 16303244005

Nikki Faj Rahmawati

NIM. 16303244007

Amanina Zafira

NIM. 16303244009

Anisa T. A

NIM. 16303244022

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

I. PENDAHULUAN a. Tujuan

1. Mahasiswa mengidentifikasi gejala- gejala biologi di tingkat individu, populasi,

komunitas di lingkungannya.

2. Mahasiswa dapat menemukan beberapa aspek permasalahan biologi berdasar gejala

atau fakta yang ditemukan di lingkungan.

3. Mahasiswa mengenal gejala peristiwa dan gejala benda pada objek biologi.

b.Latar Belakang

Persoalan biologi sangat luas. Cakupan persoalan dapat dilihat dari dimensi macam

objek (ratusan ribu jenis), tingkat organisasi kehidupan makhluk (tingkat sel-

komunitas), dan macam permasalahannya. Tiap jenis objek dengan karakteristiknya,

menyimpan segudang permasalahan biologi yang belum tergali. Persoalan pada objek

juga akan bervariasi menurut tingkat organisasinya. Disamping itu, variasi persoalan

tersebut juga dapat dilihat dari 9 tema besar persoalan biologi yang terjadi pada setiap

organisme. Macam permasalahan juga dapat dilihat dari kompleksitasnya, yang

membutuhkan kajian bukan saja monodisiplin, melainkan multi atau bahkan

transdisipliner.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang

mempelajari khusus tentang seluk beluk kehidupan. Cakupan kajian biologi meliputi

makhluk hidup itu sendiri, zat-zat penyusun tubuh makhluk hidup, zat dan energi yang

dibutuhkan makhluk hidup, dan segala hal yang berkaitan dengan makhluk hidup

(Prawirohartono, 2004: 2)

Kebutuhan pertama dalam sains adalah pengamatan atau penginderaan yang tepat dan

cermat. Penginderaan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tidak hanya penggunaan

mata, tetapi tercakup didalamnya penggunaan telinga, hidung, dan dengan perasa (sense)

lainnya. Semakin teliti dan penggunaan alat indera, gejala objek semakin banyak terungkap.

Umumnya penginderaan secara scientific dilakukan secara tidak langsung dengan

menggunakan alat bantu pengukuran dan instrument, misalnya melalui lensa pada

mikroskop, gerakan jarum pada berbagai alat pengukuran, dan lain- lainnya. Gejala berat,

(3)

punah maupun yang masih hidup. Objek biologi tersebut dikelompokkan kedalam lima

dunia kehidupan, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia (Prawirohartono,

2004: 7). Sedangkan berdasarkan struktur keilmuan BSCS (Biological Science Curriculum

Study), bahwa objek biologi meliputi beberapa kingdom yaitu: Plantae, Animalia, Protista

Fungi, Archebacteria, dan Eubacteria (Mayer, 1980).

Pada objek biologi melekat dua macam gejala, yaitu gejala benda dan gejala peristiwa.

Gejala benda adalah gejala tentang struktur benda, seperti bentuk, ukuran, warna, dan

lain-lain. Sedangkan gejala peristiwa menunjukkan pada proses, seperti bernafas, menghasilkan

aroma, tumbuh, tersenyum, melepaskan O2 atau gelembung udara, kilat atau guntur, dan

seterusnya. Gejala biologi dapat diamati pada setiap tingkatan organisasi kehidupan. Baik

pada tingkat sel, jaringan, organ/ sistem organ, individu, populasi, komunitas, bahkan

hingga pada tingkat bioma. Dari pengamatan gejala biologi, maka akan ditemukan suatu

persoalan.

Menurut Biological Study Curriculum (BSCS) versi biru (pendekatan molekuler),

menggambarkan struktur persoalan biologi dalam tiga dimensi, yakni objek, persoalan dan

tingkat organisasi kehidupan. Komponen objek meliputi monera, protista, hewan dan

tumbuhan. Dimensi tingkat organisasi kehidupan mencakup 7 tataran, mulai dari tingkat sel,

jaringan, organ/ sistem organ, individu, populasi, komunitas dan bioma. Sedangka dimensi

persoalan dijabarkan dalam 9 tema, dimana 7 diantaranya menyangkut langsung substansi

persoalan biologi. Kesembilan tema persoalan tersebut adalah:

1. Biologi sebagai proses inkuiri

2. Sejarah konsep biologi

3. Evolusi

4. Keanekaragaman dan keseragaman

5. Genetika dan kelangsungan hidup

6. Organisme dan lingkungan

7. Perilaku (etologi)

8. Struktur dan fungsi

(4)

Sebagaimana dapat dibuat diagram seperti gambar dibawah ini.

Kesembilan persoalan diatas dapat dikaji pada berbagai tataran organisasi kehidupan,

yang melekat pada karakteristika objek biologi. Kemudian, dari hasil pengamatan

menggunakan indera maupun dengan menggunakan alat ukur terhadap gejala biologi akan

diperoleh gambaran tentang fakta atau kenyataan alamiah. Fakta ini dapat terjadi secara

berulang- ulang dan selanjutnya inderapun juga akan merespon gejala tersebut. Dengan

dilakukannya pencatatan yang sistematis, dapat menghasilkan gambaran fakta yang semakin

utuh. (Suparwoto, 2011: 5)

III. METODE

a. ALAT DAN BAHAN 1. Buku dan alat tulis

b.CARA KERJA

Melakukan pengamatan objek biologi di lingkungan sekitar dengan menggunakan

macam- macam alat indera.

Menemukan gejala- gelaja struktural, fungsional, dan aktivitas- aktivitas individu atau

populasi dalam komunitasnya dari beberapa habitat atau lingkungan yang kontras

(5)

(aktivitas) pada objek serta hubungan antara gejala- gejala yang teramati pada objek

tersebut.

Merujuk pada struktur biologi menurut BSCS, kemudian menyebutkan macam objek

biologi, tingkatan organisasi kehidupan, dan macam persoalan ciri atau gejala pada

objek yang dimati.

3. Daun Pohon X Individu Ketika daun diletakkan diatas air

kolam, permukaan daun tidak

basah ataupun menyerap air

kolam.

Struktur dan

fungsi

4. Semut Populasi Membawa makanan atau sesuatu

secara bersama- sama.

Perilaku

5. Ikan Nila

(Oreochoromis

Individu Ketika dipancing dengan selang

air yang mengalir, ikan kecil-

(6)

niloticus) kecil bergerak menghampiri

pusaran air. Sedangkan ikan

besar tidak bergerak menuju

pusaran air.

Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada tanggal 12 September 2016 terhadap

beberapa objek penelitian yang ada di halaman laboratorium Fakultas MIPA UNY, ada

berbagai persoalan biologi yang kami temukan baik flora maupun fauna. Pengamatan yang

kami lakukan ini mengarah pada gejala-gejala biologi pada suatu tingkat organisasi dengan

tujuan agar dapat mengetahui tema persoalan biologi dengan objek pohon palem, pohon

cemara, daun pohon x, semut, dan ikan nila.

1. Pohon Palem

Pohon palem adalah tanaman hias yang bersifat kosmopolitan, keberadaannya

ditemukan di daerah tropis dan subtropis, di daratan rendah dan tinggi, di pegunungan

dan di pantai, di tanah yang subur dan gersang.

KLASIFIKASI POHON PALEM Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Palmae

Famili : Arecaceae

Genus : Archontophoenix, Mascarena, Cyrtostachys, Roystonea.

Species : Crystostachys lakka (palem merah), Licuala grandis (palem kol)

Adapun studi lanjut mengenai batang pohon palem, batang pohon palem ini berbentuk

bulat besar, tumbuh tegak lurus, tinggi dan biasanya tidak bercabang dengan daun di

ujung batang seperti mahkota, batang bisa mencapai 30 m. Batangnya beruas ruas dan

tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris melintang, batangnya memperlihatkan saluran

pembuluh yang menyebar dibagian dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup

(7)

bercak putih yang menyebar ke seluruh batang. Bercak tersebut berbentuk tidak

beraturan. Namun, keberadaan bercak putih tersebut tidak menghambat kelangsungan

hidup bagi pohon palem. Bercak putih tersebut disebabkan oleh kelembaban udara yang

tinggi, saat musim hujan misalnya.

2. Pohon Cemara (Casuarina junghuniana)

Cemara angin (Casuarina junghuniana) termasuk dalam ordo fagelas, family

Casuarinaceae. Sebagian besar pohon ini terdapat di belahan bumi selatan terutama

wilayah tropis, termasuk Indo-Malaysia, Australia dan Kepulauan pasifik.

Pada gejala yang kami amati benalu hidup menumpang di batang pohon cemara.

Benalu termasuk tumbuhan parasit obligat yang hidup dan tumbuh pada batang pohon

tumbuhan lain. Benalu menyerap makanan dari pohon inangnya sehingga merugikan

inangnya. Jika dibiarkan benalu dapat bertambah banyak dan dapat menyebabkan

tumbuhannya kurus yang pada akhirnya kering dan tumbuhannya mati. Penyebaran

tumbuhan ini terjadi dibantu oleh burung. Apabila burung memakan buah dan bijinya lalu

mengekskresikan pada dahan pohon bijinya yang lengket akan menempel pada dahan

pohon selanjutnya akan berkecambah dan benalu muda mulai tumbuh.

Pohon cemara ini dimanfaatkan oleh benalu untuk menunjang kelangsungan hidupnya.

3. Daun Pohon X

Pada daun pohon X ini, gejala yang teramati adalah permukaan daun tidak basah atau

menyerap air saat diletakkan diatas air kolam dikarenakan permukaan daun tersebut

memiliki lapisan lilin yang sangat tipin atau kutikula yang terdiri dari kutin (suatu

kombinasi asam lemak dengan 16 karbon dan 18 karbon). Zat itu melapisi dinding sel

luar daun, sehingga air tidak dapat menyatu dengan daun, karena sifat zat tersebut yang

tidak dapat menyatu dengan air. Sehingga ketika daun terkena air terdapat tegangan

permukaan yang mengakibatkan air tidak basah atau tidak menyebar pada daun. Adanya

tegangan permukaan pada daun menyebabkan permukaan daun seperti ditutupi oleh

selaput yang elastis sehingga mampu menahan air.

4. Semut

Semut merupakan hewan yang dikenal sebagai hewan yang hidup berkelompok dalam

(8)

golongan pekerja. Tujuannya agar mereka mampu mempertahankan kelangsungan hidup

jenis mereka dan menutupi kekurangan individu yang mereka miliki.

Semut memiliki tubuh yang kecil, panjang tubuhnya hanya sekitar 5mm, namun

dengan tubuh mereka yang kecil tersebut mereka mampu menahan beban 50 kali berat

tubuh mereka sendiri. Kemampuan ini membantu mereka dalam mempertahankan

kelangsungan hidup mereka, terlebih lagi dalam hal mencari makanan. Semut secara

terorganisir mencari sumber makanan hingga tempat yang cukup jauh dari sarangnya.

Dalam perjalanan mencari sumber makanan, semut selalu menandai jalan yang telah

mereka lewati, tujuannya agar ia sewaktu- waktu bisa kembali ke tempat tersebut. Bukan

hanya itu, saat semut menemukan makanan yang memiliki beban yang tidak dapat ia

bawa sendiri, ia akan kembali ke koloni untuk menginformasikan temuannya pada

anggota koloni yang lain, setelah itu secara ramai- ramai semut beserta anggota koloni

mendatangi tempat sumber makanan tadi ditemukan, fungsi dari penandaan jalan tadi pun

salah satunya bertujuan untuk ini. Setelah mereka sampai pada tempat tujuan, mereka

secara cermat akan mengidentifikasi temuan, baik dari ukuran, berat serta jalur yang akan

mereka lewati. Setelah mereka benar- benar yakin barulah mereka mulai mengangkat

temuan tersebut secara beramai- ramai untuk dibawa ke sarangnya.

Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan Zhanna Reznikova dan Boris

Ryabko (national geographic: semut cerdas dalam matematika. 2011) tentang bagaimana

semut bekerja sama dalam sebuah koloni, mengungkapkan bahwa semut dengan tingkat

sosialisasi tinggi dapat berkomunikasi tentang angka- angka dengan anggota koloninya

sehingga mereka dengan mudah dapat menyampaikan informasi lokasi temuan makanan,

jarak temuan dari lokasi mereka berada bahkan mereka bisa menginformasikan jumlah

langkah yang harus mereka tempuh untuk sampai ke tempat temuan.

5. Ikan Nila (Oreochoromis niloticus)

Ikan nila (Oreochoromis niloticus) termasuk dalam ordo Perkomorphii, family

Cichlidae (Saanin, 1982). Ikan nila merupakan jenis ikan yang berasal dari Sungai Nila

dan danau-danau yang menghubungkan sungai tersebut. Ikan nila didatangkan ke

Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969, bibit

ia nila yang ada diIndonesia berasal dari Taiwan. Adapun dengan sirip berwarna gelap

(9)

merawat anaknya dengan menggunakan mulut (mouth breeder) (Effendie, 1997 dalam

Prasetyo 2009). Ikan ini dicirikan dengan garis vertical yang berwarna gelap pada sirip

ekornya sebanyak 6 buah. Selain pada sirip ekor, garis tersebut juga terdapat pada sirip

punggung dan siripanal (Suyanto 1994 dalam Saputra 2007 dalam Prasetyo 2009).

Tempat hidup ikan nila biasanya berada pada perairan yang dangkal dengan arus yang

tidak begitu deras, ikan ini tidak suka hidup di perairan yang bergerak (mengalir), akan

tetapi jika dilakukan perlakuan terhadap ikan nila seperti pengadaptasian terhadap

lingkungan air yang mengalir maka ikan nila juga bias hidup baik pada perairan yang

mengalir (Djaridjah 2002).

Dalam percobaan ini, kita mengamati perilaku ikan nila yang berenang menjadi

sumber air yang beriak dan berenang bergerombol. Alas an ikan nila berenang mendekati

sumber air adalah karena riakan-riakan air menghasilkan banyak gelembung oksigen

yang sangat dibutuhkan oleh ikan agar tidak lemas. Dan alasan mengenai ikan yang

berenang bergerombol adalah untuk menipu mangsa,sehingga mangsa mengira bahwa

segerombolan ikan nila tersebut adalah ikan yang besar dan akhirnya menjauhi mereka.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada tanggal 14 September 2016 di

Halaman Laboratorium FMIPA UNY terhadap berbagai macam flora dan fauna, kami dapat

menyimpulkan bahwa setiap makhluk hidup (dalam konteks ini tanaman dan hewan)

memiliki ciri khas masing- masing baik dalam segi perilaku atau karakter maupun bentuk

organ dari makhluk hidup tersebut.

Perilaku atau karakter dan bentuk organ dari hewan maupun tumbuhan tersebut

tentunya mempunyai fungsi yang bermanfaat untuk menunjang kehidupan mereka masing-

masing antara lain:

1. Pohon Palem

Curah hujan yang tinggi menyebabkan adanya bercak-bercak putih pada pohon

palem.

(10)

Benalu memanfaatkan pohon cemara untuk dapat melangsungkan hidupnya dengan

menempel di batang pohon cemara.

3. Daun Pohon X

Daun pohon ini bersifat tahan terhadap air karena memiliki lapisan kutikula atau

lapisan lilin yang berfungsi untuk menahan air.

4. Semut

Hewan kecil ini memiliki keterbatasan dari segi fisik ataupun kemampuan untuk

memenuhi kebutuhannya sehingga mereka hidup secara bergerombol untuk

menutupi kekurangan masing- masing.

5. Ikan Nila

Ikan ini hidup bergerombol menuju ke sumber riakan air karena riakan tersebut

mengandung banyak oksigen yang berfungsi supaya ikan tidak menjadi lemas. Ikan

nila yang bergerombol juga mempunyai tujuan untuk menipu pemangsa agar

mengira bahwa gerombolan ikan nila tersebut adalah ikan besar.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Jane B. Reece. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2(Alih bahasa oleh Damaring

Tyas W.). Jakarta: Erlangga.

Prawihartono, Slamet. 2004. Sains Biologi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

Rohmanah, Chy. 2014. Ruang Lingkup Biologi dan Struktur Keilmuannya.

Yahya, Harun. 2002. Kejaiban pada Semut. Bandung: Dzikra.

http://blogging.co.id/ruang-lingkup-biologi. Diunduh pada tanggal 18 September 2016.

www.markijar.com/2015/03/materi-biologi-sma-ruang-lingkup-biologi.html?m=1. Diunduh

pada 18 September 2016

Referensi

Dokumen terkait

Protista mirip hewan ( Protozoa ), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara “menelan” atau memasukkan makanan tersebut ke dalam

Sifat, ciri dan tingkat kesuburan (produktivitas) nya, tanah sangat dipengaruhi oleh sifat kimia,fisika dan biologi tanah. Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari

Pada pengamatan terhadap suatu objek biologi, dapat ditemukan gejala- gejala biologi, baik gejala benda maupun gejala peristiwa yang pada akhirnya dapat ditemukan jenis persoalan

 Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap yang bersih dari. bahan halus (flenel) setiap akan

Dari hasil pengolahan data tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa pisang raja dan pisang kepok sudah memiliki aroma, warna, rasa dan tekstur yang sesuai dengan tapai

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa: organisme hidup membutuhkan oksigen untuk respirasinya, dan kebutuhan oksigen organisme

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM PENGENALAN ALAT GELAS DAN INSTRUMEN LABORATORIUM NAMA AISYAH MIFTAHURRAHMAH NIM 215100300111022 KELOMPOK F-1 KELAS F ASISTEN GUSTI CAHYA RIZKY